Anda di halaman 1dari 8

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-108212.16/2012/PP/M.

IIIA Tahun 2018

Jenis Pajak : PPN

Tahun Pajak : 2012

Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa banding ini adalah koreksi
atas Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa

K
Barang dan Jasa Masa Pajak Juli 2012 sebesar Rp633.938.642,00 yang
tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

JA
Menurut Terbanding : bahwa untuk tahun pajak 2012, Terbanding melakukan 2 (dua) pemeriksaan
kepada Pemohon Banding yaitu:

- Pemeriksaan Single Tax PPN Rutin Lebih Bayar (Kompensasi) untuk Masa Pajak Januari s.d.

PA
November 2012 yang menghasilkan Laporan Hasil Pemeriksaan Nomor Lap-
00123/WPJ.11/KP.0805/RIK.SIS/2015 tanggal 30 Juli 2015 dengan produk hukum berupa SKPKB
PPN untuk masa pajak Januari s.d. November 2012 dan STP PPN untuk masa pajak Januari s.d.
November 2012;

N
- Pemeriksaan Single Tax PPN Rutin Lebih Bayar (Restitusi) untuk Masa Pajak Desember 2012
yang menghasilkan Laporan Hasil Pemeriksaan Nomor Lap-

ILA
00122/WPJ.11/KP.0805/RIK.SIS/2015 tanggal 30 Juli 2015 dengan produk hukum berupa SKPLB
PPN dan STP PPN untuk masa pajak Desember 2012;

bahwa pada saat proses pemeriksaan, kepada Pemohon Banding telah dilakukan permintaan
AD
peminjaman buku, catatan, dan dokumen melalui surat nomor S-054/WPJ.11/KP.0800/2015 tanggal
11 Februari 2015, Surat Peringatan I nomor S-150/WPJ.11/KP.0800/2015 tanggal 26 Mei 2015 dan
Surat Peringatan II nomor S-172/WPJ.11/KP.0800/2015 tanggal 3 Juni 2015 dimana Pemohon
Banding hanya memenuhi sebagian permintaan tersebut yaitu:
NG

1 SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2011 dan 2012


2 SPT Masa PPN beserta faktur pajak masukan dan keluaran
3 Buku besar
4 Rekening koran (4 rek BRI, 1 rek Mandiri, 1 rek Bank Jatim)
5 Nota, kuitansi dan surat jalan
PE

6 SIUP, NPWP, SKT, Akte Notaris


7 Fotokopi kontrak

bahwa Pemohon Banding tidak memenuhi sebagian dokumen yang diminta sehingga sesuai
ketentuan SE-65 tahun 2013, Terbanding dapat melakukan pengujian dengan menggunakan metode
tidak langsung berupa pengujian arus piutang dengan menggunakan data dan/atau dokumen yang
AT

tersedia;

bahwa salah satu temuan Terbanding dalam pemeriksaan tersebut adalah koreksi positif DPP
RI

Penyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri dengan jumlah total untuk tahun 2012 sebesar
Rp7.607.263.700,00. Adapun untuk masa pajak Juli 2012 adalah sebesar Rp633.938.642,00.
TA

Pengujian arus piutang dilakukan dengan penghitungan sebagai berikut:

Penerimaan/Uang Masuk (+)


RE

Kas 299.213.005.025

BRI No.Rek XXX 29.004.444.747


K
SE

BRI No.Rek XXX 3.841.042.065

BRI No.Rek XXX 178.203.997.627

BRI No.Rek XXX 339.955.676.554


Bank Jatim No.Rek 0011131888 46.791.813

Mandiri No.Rek XXX 10.054.012.502

Jumlah Penerimaan/Uang Masuk 860.318.970.333

Piutang Awal (-) (15.489.891.859)

K
Penyesuaian (-)

JA
- Uang masuk ke BRI No.Rek XXX dari Kas (6.627.500)

PA
- Uang masuk ke BRI No.Rek XXX dari BRI No.Rek XXX (175.778.900)

- Uang masuk ke BRI No.Rek XXX dari BRI No.Rek XXX (654.455.200)

N
- Bunga Rek BRI No.Rek XXX (6.782.619)

ILA
- Uang masuk ke Kas dari BRI No.Rek XXX (9.921.286.890)

- Uang masuk ke Kas dari BRI No.Rek XXX (3.839.587.859)


AD
- Uang masuk ke Kas dari BRI No.Rek XXX (175.778.900)

- Uang masuk ke Kas dari BRI No.Rek XXX (257.210.951.068)


NG

- Uang masuk ke Kas dari Mandiri'No.Rek XXX (9.825.504.421)

- Uang masuk ke BRi No.Rek XXX dari Kas (824.000)


PE

- Uang masuk ke BRI No.Rek XXX dari BRI No.Rek XXX (8.531.760.000)

- Uang masuk ke BRI No.Rek XXX dari BRI No.Rek XXX (172.500.422.000)
AT

- Bunga Rek BRI No.Rek XXX (122.453.604)

- Bunga Rek BRI No. Rek XXX (454.206)


RI

- Uang masuk ke BRI No.Rek XXX dari Kas (1.000.000)


TA

- Bunga Rek BRI No.Rek XXX (24.662.937)

- Uang masuk ke BRI No.Rek XXX dari Kas (600.000)


RE

- Bunga Rek Bank Jatim (313)

- Uang masuk ke Bank Jatim dari Kas (46.350.000)


K

- Bunga Rek Bank Mandiri (2.171.812)


SE

- Uang masuk ke Bank Mandiri dari Kas (5.703.800)

Jumlah Penyesuaian (463.053.156.029)


Penyesuaian lainnya (-)

Uang masuk dari Restitusi PPN (3.161.815.484)

Uang masuk pinjaman Pemegang saham (177.760.681.373)

Pembayaran PPh Final yang dipotong Bendaharawan 5.996.624.194

K
(+)

JA
Piutang Akhir (+) 644.687.035

PA
Peredaran usaha cfm Arus Piutang 207.494.736.817

Peredaran usaha cfm SPT Masa PPN 199.887.473.117

N
Selisih 7.607.263.700

ILA
bahwa dari hasil pengujian arus piutang beserta penyesuaiannya tersebut, diketahui bahwa terdapat
penyerahan BKP/JKP yang PPN-nya harus dipungut sendiri yang belum dilaporkan oleh Pemohon
Banding sebesar Rp7.607.263.700,00.
AD
bahwa karena dasar perhitungan sanksi administrasi berupa bunga tidak dapat dihitung dengan
pasti, maka jumiah Pajak Pertambahan Nilai yang kurang dibayar per Masa Pajak ditetapkan dengan
membagi rata DPP Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri yaitu Rp7.607.263.700,00 :12
= Rp633.938.642,00 dengan rincian sebagai berikut.
NG

DPP atas Penyerahan Cfm Pemohon Banding Cfm Terbanding Koreksi


yang PPN-nya Harus
dipungut sendiri

7.444.300 633.938.642 626.494.342


PE

Januari

0 641.382.942 641.382.942
Februari
AT

0 633.938.642 633.938.642
Maret

0 633.938.642 633.938.642
April
RI

159.799.000 793.737.642 633.938.642


Mei
TA

0 633.938.642 633.938.642
Juni

0 633.938.642 633.938.642
Juli
RE

0 633.938.642 633.938.642
Agustus

0 633.938.642 633.938.642
K

September
SE

0 633.938.642 633.938.642
Oktober

0 633.938.642 633.938.642
November

0 633.938.642 633.938.642
Desember

167.243.300 7.774.507.000 7.607.263.700


Jumlah

bahwa dalam proses keberatan, Pemohon Banding tidak dapat membuktikan bahwa koreksi
Terbanding tersebut bukan merupakan penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri;

K
bahwa Pemohon Banding tidak dapat membuktikan bahwa koreksi Terbanding berasal dari pinjaman
pemegang saham;

JA
bahwa berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa perhitungan dan koreksi yang dilakukan
Terbanding telah sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan perpajakan yang berlaku;

PA
Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding (semula Wajib Pajak) sesuai surat Nomor S-
165/PJ.312/1992 tanggal 15 Juli 1992 tentang pinjaman Tanpa Bunga
pemegang Saham. Yang isinya adalah pinjaman perusahaan tanpa bunga
dari pemegang saham dapat dianggap wajar dan tidak perlu di koreksi
apabila:

N
a Pinjaman tersebut berasal dari dana milik pemegang saham itu sendiri dan bukan berasal dari

ILA
pihak lain;
b Modal yang seharusnya di setor oleh pemegang saham pemberi pinjaman telah di setor
seluruhnya;
c Pemegang saham pemberi pinjaman tidak dalam keadaan merugi;
d Perusahaan penerima pinjaman sedang dalam mengalami kesulitan keuangan kelangsungan
usahanya;
AD
bahwa sehingga atas pinjam-meminjam (Hutang-Piutang) antara pemohon banding sebagai
pemegang saham dengan perusahaan bukan merupakan penyerahan yang terutang PPN. Dan
pemohon banding tidak wajib untuk mengenakan bunga atas pinjaman dana bagi pemegang saham;
NG

bahwa konfirmasi atas jawaban dari beberapa KPP lawan transaksi yang menyatakan “tidak ada”.
Belum dapat langsung dikoreksi dikarenakan masih ada cara lain yang harusnya dilakukan yaitu
data/dokumen pendukung misalnya : pemohon diminta untuk meminta pelaporan dari lawan
transaksi form A2 dari penjual (sebagai penerbit Faktur Pajak);
PE

bahwa sehingga dengan pemohon banding buktikan kewajiban pelaporan dari penjual seharusnya
tidak ada keraguan bahwa atas konfirmasi tidak ada menjadi koreksi yang harus dipertahankan;
AT

bahwa pemohon banding dalam transaksi pembayaran kepada pihak supplier, dapat dilakukan
dengan cara pembayaran sebagai berikut :
RI

a Kesepakatan antara owner (pemilik) dengan supplier tersebut.


b Saat Pembayaran hari sabtu ataupun hari besar.
c Sistem pembayaran langsung dibayar tunai saja mengingat waktu. Dan pengiriman barang
kelokasi proyek.
TA

d Secara Barter (tukar menukar barang).

bahwa sehingga pemohon banding tidak wajib untuk menggunakan Jasa Perbankan atas transaksi
kepada supplier;
RE

Menurut Majelis : bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas berkas banding dan
keterangan para pihak dalam persidangan, diketahui bahwa yang menjadi
pokok sengketa adalah koreksi positif Dasar Pengenaan Pajak Pajak
K

Pertambahan Nilai (DPP PPN) Masa Juli 2012 sebesar Rp633.938.642,00,


yang tidak disetujui Pemohon Banding;
SE

bahwa koreksi DPP PPN a quo dilakukan Terbanding berdasarkan uji arus piutang, dimana dari
hasil uji arus piutang tersebut diketahui adanya peredaran usaha yang belum dilaporkan;

bahwa perincian uji arus piutang menurut Terbanding adalah sebagai berikut:

No Uraian Jumlah (Rp)


1 Penerimaan/Uang Masuk (+)
Kas 299,213,005,025
Mutasi masuk Bank 561,105,965,308
Jumlah Penerimaan/Uang Masuk 860,318,970,333
2 Piutang Awal (-) (15,489,891,859)
3 Penyesuaian (+/-)
Penyesuaian (-)
Uang dari kas, antar rekening, bunga (463,053,156,029)
Bank
Uang masuk dari Restitusi PPN (3,161,815,484)
Uang masuk pinjaman Pemegang (177,760,681;373
saham )

K
Penyesuaian (+)
Pennbayaran PPh Final 5,996,624,194
Bendaharawan

JA
Jumlah (637,979,028,692)
4 Piutang Akhir (+) 644,687,035
5 Peredaran usaha cfm Arus Piutang 207,494,736,817
6 Peredaran usaha cfm SPT Masa PPN 199,887,473,117
7 Selisih/ Koreksi 7.607.263.700

PA
bahwa atas Selisih Peredaran Usaha sebesar Rp7.607.263.700,00, atas selisih ini Terbanding
memperlakukannya sebagai Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yang terutang PPN yang berupa
Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri, dan besarnya DPP PPN yang harus dipungut
sendiri dihitung dengan cara selisih Peredaran Usaha sebesar Rp7.607.263.700,00 dibagi dengan 12

N
sehingga menghasilkan nilai Dasar Pengenaan Pajak PPN yang harus dipungut sendiri per Masa
Pajak sebesar Rp633.938.642.00, sehingga rincian koreksi DPP PPN per Masa Pajak menjadi
sebagai berikut:

DPP atas Penyerahan


yang PPN-nya Harus
dipungut sendiri
Cfm Pemohon Banding
ILA
Cfm Terbanding Koreksi
AD
7.444.300 633.938.642 626.494.342
Januari

0 641.382.942 641.382.942
NG

Februari

0 633.938.642 633.938.642
Maret

0 633.938.642 633.938.642
PE

April

159.799.000 793.737.642 633.938.642


Mei
AT

0 633.938.642 633.938.642
Juni

0 633.938.642 633.938.642
Juli
RI

0 633.938.642 633.938.642
Agustus
TA

0 633.938.642 633.938.642
September

0 633.938.642 633.938.642
RE

Oktober

0 633.938.642 633.938.642
November

0 633.938.642 633.938.642
K

Desember
SE

167.243.300 7.774.507.000 7.607.263.700


Jumlah

bahwa menurut Pemohon Banding perhitungan arus piutang seharusnya sebagai berikut:

No Uraian Jumlah (Rp)


1 Penerimaan/Uang Masuk (+)
Kas 299,213,005,025
Mutasi masuk Bank 561,105,965,308
Jumlah Penerimaan/Uang Masuk 860,318,970,333
2 Piutang Awal (-) (15,489,891,859)
3 Penyesuaian (+/-)
Penyesuaian (-)
Uang dari kas, antar rekening, bunga (463,053,156,029)
Bank
Uang masuk dari Restitusi PPN (3.161,815,484)
Uang masuk pinjaman Pemegang (197,525,843,339

K
saham )
Penyesuaian (+)
Pembayaran PPh Final 5,996,624,194

JA
Bendaharawan
Jumlah (657,744,190,658)
4 Piutang Akhir (+) 644,687,035
5 Peredaran usaha cfm Arus Piutang 187,729,574,851
6 Peredaran usaha cfm SPT Masa PPN 199,887,473,117

PA
7 Selisih/ Koreksi (12.157.898.266)

bahwa berdasarkan informasi di atas diketahui bahwa perbedaan perhitungan arus piutang menurut
Terbanding dan Pemohon Banding terdapat pada item sebagai berikut:

N
Keterangan Terbanding Pemohon Banding Selisih
Uang masuk pinjaman Pemegang saham 177,760,681,373 197,525,843,339 19,765,161,966

ILA
dimana dalam persidangan Terbanding tidak memberikan rincian atas uang masuk dari pinjaman
Pemegang Saham, sedangkan Pemohon Banding telah memberikan perincian uang masuk dari
pinjaman Pemegang Saham, sebagai berikut:
AD
Keterangan Pemohon Banding (Rp)
a. Kas 923,725,000
b. Rek BRI 300 12,851,416,317
NG

c. Rek BRI 308 176,952,140,516


d. Rek Mandiri 6,798,561,506
Jumlah 197,525,843,339

bahwa dalam persidangan Terbanding tidak dapat menyerahkan detail rincian uang masuk dari
PE

pemegang saham senilai Rp177.760.681.373,00, dengan demikian Majelis tidak dapat menguji
kebenaran dari perhitungan arus piutang yang dibuat oleh Terbanding;

bahwa dalam persidangan Pemohon Banding telah menyerahkan dokumen pendukung terkait
AT

dengan rincian penerimaan uang dari pinjaman pemegang saham yang berupa fotokopi buku besar
kas, fotokopi rekening koran bank BRI No. Rek XXX, fotokopi rekening koran bank BRI No. Rek XXX,
dan rekening Koran Bank Mandiri No. Rek. XXX, buku besar hutang pemegang saham nomor akun
200-001, fotokopi catatan setoran pinjaman dari pemegang saham, dan fotokopi kuitansi penerimaan
RI

uang;

bahwa tanggapan Terbanding terhadap data yang diberikan oleh Pemohon Banding dalam
persidangan terkait penerimaan uang masuk dari pinjaman pemegang saham adalah sebagai
TA

berikut:
a. Terbanding tidak bisa mengecek validitas data tersebut karena tidak dilampiri 3 rekening koran
yang mencantumkan arus uang masuk;
b Tanda terima untuk transaksi senilai Rp197.525.843.339,00, bentuknya sangat sederhana, tidak
RE

ada nama penerima, stempel perusahaan, materai dan lain-lain;


c Tidak ada surat perjanjian di notaris atau di pihak ketiga yang membuktikan adanya transaksi
pinjaman dari pemegang saham tersebut;
d Pemegang saham maupun direktur perusahaan adalah orang yang sama;
e Berdasarkan uji arus piutang, terdapat selisih kelebihan nilai sebesar Rp12.157.898.266,00
K

sehingga nilai tersebut menjadi tidak valid/terdapat pengakuan dobel atas transaksi yang sama;

bahwa berdasarkan data yang disampaikan Pemohon Banding diketahui bahwa:


SE

a. Penerimaan uang pinjaman pemegang saham berasal dari rekening SSTK, yang adalah Direktur
Utama dari Pemohon Banding dan sekaligus sebagai Pemegang Saham dari Pemohon Banding;
b. Pinjaman tersebut bukan merupakan pinjaman jangka panjang seperti pinjaman dari bank, tapi
merupakan pinjaman dana untuk membiayai operasional Pemohon Banding, sehingga mutasi
uang masuk dan keluar berkaitan dengan pinjaman pemegang saham ini sangat sering terjadi;
bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa adalah masih wajar apabila dalam transaksi
pemberian pinjaman dari pemegang saham kepada Pemohon Banding dan pelunasannya tersebut
tidak didukung dengan akta perjanjian di Notaris, demikian juga dengan bukti tanda terima untuk
keperluan pencatatan/pembukuan yang dibuat sederhana juga masih wajar, karena penerima
pinjaman masih dalam kendali penuh pemberi pinjaman dimana pemberi pinjaman adalah Direktur
Utama dari penerima pinjaman, transaksi keluar masuknya uang juga melalui bank yang masih
dalam kendali pemberi pinjaman tersebut;

bahwa berdasarkan data yang disampaikan Pemohon Banding dapat diketahui detail rincian

K
(transaksi harian) uang masuk pinjaman dari pemegang saham dan juga uang keluar untuk
pelunasan pinjaman pemegang saham baik melalui kas, rekening Bank BRI maupun rekening Bank
Mandiri, dan atas detail rincian transaksi uang masuk dari pemegang saham dapat diringkas sebagai

JA
berikut:

Bulan Kas Bank BRI 300 Bank BRI 308 Bank Mandiri Total

PA
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Januari - 8,061,830,000 18,251,009,066 409,709,606 26,722,548,672
Februari - 265,339,117 2,741,394,500 - 3,006,733,617
Maret 153,850,000 168,163,900 5,902,350,000 - 6,224,363,900
April - 848,894,400 1,325,864,450 500,000,000 2,674,758,850

N
Mei 450,000,000 1,289,089,150 3,844,530,150 470,500,000 6,054,119,300
Juni 73,813,000 51,053,000 12,760,309,000 708,660,550 13,593,835,550

ILA
Juli 200,000,000 1,079,078,200 17,168,247,450 3,039,054,684 21,486,380,334
Agustus - 428,518,300 14,585,763,900 270,717,933 15,285,000,133
September 16,000,000 266,315,000 14,707,138,700 300,384,950 15,289,838,650
Oktober - 337,260,150 16,006,140,300 52,679,300 16,396,079,750
November - 19,564,100 8,811,283,000 906,271,483 9,737,118,583
AD
Desember 30,062,000 36,311,000 60,848,110,000 140,583,000 61,055,066,000
Total 923,725,000 12,851,416,317 176,952,140,516 6,798,561,506 197,525,843,339

bahwa berdasarkan data di atas, Majelis telah memeriksa rekening koran, buku besar hutang
pemegang saham, dan bukti-bukti terkait, menurut Majelis penjelasan dan dalil Pemohon Banding
NG

terkait uang masuk dari pinjaman pemegang saham dapat diyakini kebenarannya;

bahwa apabila nilai uang pinjaman dari pemegang saham dimasukkan dalam perhitungan arus
piutang akan menghasilkan selisih negatif (perhitungan peredaran usaha berdasarkan arus piutang
lebih kecil dari peredaran usaha menurut SPT), menurut Majelis itu tidak berarti bahwa nilai uang
PE

masuk dari pinjaman pemegang saham tersebut tidak valid, karena pengujian arus piutang hanya
merupakan instrumen untuk menguji kebenaran laporan Wajib Pajak dan bukan untuk menentukan
valid tidaknya nilai pinjaman dari pemegang saham sebesar Rp197.525.843.339,00 karena nilai
pinjaman tersebut telah telah didukung dengan pencatatan dan bukti yang memadai;
AT

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pengujian arus piutang yang
dilakukan Terbanding tidak dapat diyakini kebenarannya, sehingga atas Koreksi Positif Peredaran
Usaha sebesar Rp7.607.263.700,00 tidak dapat dipertahankan, dengan demikian koreksi Dasar
Pengenaan Pajak PPN Masa Juli 2012 sebesar Rp633.938.642,00 juga tidak dapat dipertahankan;
RI

bahwa menurut Pasal 5 Ayat (1) Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman: “Hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang
hidup dalam masyarakat”;
TA

bahwa menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak :

Pasal 69 ayat (1e): “bahwa alat bukti dapat berupa pengetahuan hakim”, yang di Pasal 75 disebutkan
“adalah hal yang olehnya diketahui dan diyakini kebenarannya”;
RE

Pasal 78: "Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan
berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan
keyakinan Hakim";
K

Penjelasan Pasal 78 : "Keyakinan Hakim didasarkan pada penilaian pembuktian dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan perpajakan”;
SE

bahwa berdasarkan bukti-bukti, dan penjelasan para pihak dalam persidangan serta ketentuan-
ketentuan sebagaimana tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa dalil Terbanding atas koreksi
Dasar Pengenaan Pajak PPN Masa Juli 2012 tidak dapat diyakiki kebenarannya sehingga koreksi
DPP PPN sebesar Rp633.938.642,00 tidak dapat dipertahankan;

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif
pajak;

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kredit
pajak;

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi
administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada
penyelesaian sengketa lainnya;

Menimbang : bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berketetapan

K
untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, untuk Mengabulkan
Seluruhnya Pemohon Banding sehingga adalah sebagai berikut:

JA
Dasar Pengenaan Pajak menurut Keputusan Rp1.424.575.006,00
Koreksi dibatalkan Rp633.938.642,00

PA
Dasar Pengenaan Pajak menurut Majelis Rp790.636.364,00

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan


ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku
dan yang berkaitan dengan perkara ini;

N
Memutuskan : Mengabulkan Seluruhnya Banding Pemohon Banding terhadap Keputusan
Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-00192/KEB/WPJ.11/2016 tanggal 30

ILA
Agustus 2016, tentang keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa
Pajak Juli 2012 Nomor 00021/207/12/615/15 tanggal 03 Agustus 2015, atas
nama PT SMSS, sehingga perhitungan menjadi sebagai berikut:
AD
Dasar Pengenaan Pajak Rp 790.636.364,00
PPN terutang Rp 0,00
Kredit Pajak: Rp2.979.730.381,00
Pajak yang tidak/kurang dibayar (Rp2.979.730.381,00)
NG

Dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya Rp2.979.730.381,00


Jumlah PPN yang kurang dibayar Rp 0,00

Demikian diputus di Surabaya berdasarkan Musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan


dicukupkan pada hari Kamis, tanggal 12 Oktober 2017 dengan susunan Majelis IIIA sebagai berikut:
PE

Dr. Sartono, S.H., M.H., M.Si,. sebagai Hakim Ketua,


M.Z. Arifin, S.H., M.Kn.. sebagai Hakim Anggota,
Junaidi Eko Widodo, Ak., M.P.P, sebagai Hakim Anggota,
AT

yang dibantu oleh


Drs. Tripto Tri Agustono, M.Si. sebagai Panitera Pengganti,

Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis IIIA Pengadilan
Pajak pada hari Kamis tanggal 25 Januari 2018 dengan dihadiri oleh para Hakim anggota, Panitera
RI

Pengganti, serta tidak dihadiri oleh Pemohon Banding maupun Terbanding;


TA
K RE
SE

Anda mungkin juga menyukai