Disusun Oleh :
Eristia Novarianda
Dewi Ultari
Frengki
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Triase adalah penilaian, pemilihan dan pengelompokan penderita yang
mendapat penanganan medis dan evakusasi pada kondisi kejadian masal atau
kejadian bencana. Penanganan medis yang diberikan berdasarkan prioritas
sesuai dengan keadaan penderita. Tujuan Triage adalah untuk memudahkan
penolong untuk memberikan petolongan dalam kondisi korban masalah atau
bencan dan diharapkan banyak penderita yang memiliki kesempatan untuk
bertahan hidup.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Triase ?
2. Bagaimana konsep dan model-model triase bencana ?
3. Bagaimana sistematis pra, intra, dan post bencana?
3. Tujuan
Tujuan pada makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Triase.
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep dan model-model triase bencana.
3. Untuk mengetahui bagaimana sistematis pra, inta, dan post bencana.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Triage
a. Pengertian
Triage adalah suatu proses yang mana pasien digolongkan menurut
tipe dan tingkat kegawatan kondisinya. Triage terdiri dari upaya klasifikasi
kasus cedera secara cepat berdasarkan keparahan cedera mereka dan
peluang kelangsungan hidup mereka melalui intervensi medis yang segera.
Sistem triage tersebut harus disesuaikan dengan keahlian setempat.
Prioritas yang lebih tinggi diberikan pada korban yang prognosis jangka
pendek atau jangka panjangnya dapat dipengaruhi secara dramatis oleh
perawatan sederhana yang intensif.
Sistem triase biasanya sering ditemukan pada perawatan gawat
darurat di suatu bencana. Misalnya ada beberapa orang pasien yang harus
ditangani oleh perawat tersebut.dimana setiap pasien dalam kondisi yang
berbeda. Jadi perawat harus mampu menggolongkan pasien tersebut
dengan sistem triase. Pasien pertama kondisinya sudah tidak mungkin
untuk diselamatkan lagi ( sudah meninggal), terdapat luka parah atau
kebocoran di kepala, sehingga pasien tersebut digolongkan pada triase
lampu hitam. pasien kedua kondisinya mengalami patah tulang, luka-luka
dan memar pada tubuhnya, sehingga pasien berteriak, mungkin karena
kejadian yang membuat pasien syok, maka pasien diklasifikasikan pada
triase lampu hijau, tidak perlu penanganan cepat. Selanjutnya ditemui
pasien dengan kondisi lemah, kritis, nadi lemah, serta pernafasan yang
sesak. Maka pasien ini lah yang sangat membutuhkan pertolongan pada
saat itu, yang tergolong pada triase lampu merah. Karena jika tidak
diselamatkan, nyawa pasien bisa tidak tertolong lagi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem triase ini digunakan untuk
menentukan prioritas penanganan kegawat daruratan. Sehingga perawat
benar-benar memberikan pertolongan pada pasien yang sangat
membutuhkan, dimana keadaan pasien sangat mengancam nyawanya,
namun dengan penanganan secara cepat dan tepat, dapat menyelamatkan
hidup pasien tersebut. Tidak membuang wakunya untuk pasien yang
memang tidak bisa diselamatkan lagi, dan mengabaikan pasien yang
membutuhkan.
b. Prinsip Triage
Triage seharusnya segera dan tepat waktu, penanganan yang segera
dan tepat waktu akan segera mengatasi masalah pasien dan mengurangi
terjadi kecacatan akibat kerusakan organ. Pengkajian seharusnya adekuat
dan akurat, data yang didapatkan dengan adekuat dan akurat menghasilkan
diagnosa masalah yang tepat. Keputusan didasarkan dari pengkajian,
penegakan diagnose dan keputusan tindakan yang diberikan sesuai kondisi
pasien.
Intervensi dilakukan sesuai kondisi korban, penanganan atau
tindakan yang diberikan sesuai dengan masalah/keluhan pasien. Kepuasan
korban harus dicapai, kepuasan korban menunjukkan teratasinya masalah.
Dokumentasi dengan benar, dokumentasi yang benar merupakan sarana
komunikasi antar tim gawat darurat dan merupakan aspek legal. Anda
telah memahami tentang prinsip triage, sekarang Anda akan belajar
tentang klasifikasi triage. Klasifikasi ini penting untuk menseleksi korban
yang datang sehingga keselamatan korban segera ditolong. Klasifikasi ini
dibagi menjadi 3 yaitu :
c. Tujuan Triage
Tujuan triage adalah :
1. Bahwa dengan sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan
korban sebanyak mungkin.
2. Untuk menetapkan tingkat atau derajat kegawatan yang
memerlukan pertolongan kedaruratan
3. Agar pasien mendapatkan prioritas pelayanan sesuai dengan
tingkat kegawatannya, dapat menangani korban/pasien dengan
cepat, cermat dan tepat sesuai dengan sumber daya yang ada.
e.
terjadi bencana. Fase bencana adalah waktu/saat bencana terjadi. Fase pasca
bencana adalah tahapan setelah terjadi bencana. Semua fase ini saling
mempengaruhi dan berjalan terus sepanjang masa. Siklus bencana ini menjadi
acuan untuk melakukan penanggulangan bencana yang bisa dibagi menjadi
beberapa tahap seperti gambar dibawah ini
a. Pra Bencana
1. Pencegahan
Pencegahan ialah langkah-langkah yang dilakukan untuk
menghilangkan sama sekali atau mengurangi secara drastis akibat dari
ancaman melalui pengendalian dan pengubahsuaian fisik dan
lingkungan. Tindakan-tindakan ini bertujuan untuk menekan
penyebab ancaman dengan cara mengurangi tekanan, mengatur dan
menyebarkan energi atau material ke wilayah yang lebih luas atau
melalui waktu yang lebih panjang .Cuny menyatakan bahwa
pencegahan bencana pada masa lalu cenderung didorong oleh
kepercayaan diri yang berlebihan pada ilmu dan teknologi pada tahun
enam puluhan; dan oleh karenanya cenderung menuntut ketersediaan
modal dan teknologi. Pendekatan ini semakin berkurang peminatnya
dan kalaupun masih dilakukan, maka kegiatan pencegahan ini diserap
pada kegiatan pembangunan pada arus utama.
2. Mitigasi
3. Kesiapsiagaan
b. Saat Bencana
c. Setelah Bencana
1. Fase Pemulihan
2. Fase Rekonstruksi/Rehabilitasi
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Triase adalah proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera
atau penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat serta
transportasi. Tindakan ini merupakan proses yang berkesinambungan
sepanjang pengelolaan musibah massal. Proses triase inisial harus dilakukan
oleh petugas pertama yang tiba ditempat kejadian dan tindakan ini harus dinilai
ulang terus menerus karena status triase pasien dapat berubah. Saat ini tidak
ada standard nasional baku untuk triase. Metode triase yang dianjurkan bisa
secara METTAG (Triage tagging system) atau sistim triase Penuntun
Lapangan START (Simple Triage And Rapid Transportation).
DAFTAR PUSTAKA
http://id.scribd.com/document/364008533/model-triage-dalam-bencana diakases
pada hari Rabu 21 April 2021 pada pukul 12.30 wib
https://www.academia.edu/38131597/TUGAS_MODEL_TRIAGE_DALAM_BE
NCANA diakses pada hari Rabu 21 April 2021 pada pukul 13.00 wib