Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi
oranglain, pengawasan dengan waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta
atau menyayangi. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama
dalam praktik keperawatan. Konsep caring pun mengalami perkembangan yang pesat. Jean
Watson,seorang professeor keperawatan memiliki persepsinya sendiri mengenai caring.
Tulisan iniakan menjelaskan lebih lanjut mengenai caring menurut Watson.Watson
mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini, caring
merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada klien.
Kemudian, caring juga menekankan harga diri individu,artinya dalam melakukan
praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai kliendengan menerima kelebihan
maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu
terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat
harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang
dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang
berbeda.
Leininger (1973, dalam Potter & Perry, 2009) menyatakan Caring merupakan cara
seseorang bereaksi terhadap sakit, penderitaan dan berbagai hal yang tidak menyenangkan
yang terjadi. Swanson (1991) mendefinisikan caring adalah,”a nurturing way of relating to
valued other toward whom one feels a personal sense of commitment and responsibility”
yaitu bagaimana seorang perawat dapat merawat seseorang atau klien dengan tetap
menghargai martabat orang tersebut dengan komitmen dan tanggungawab. Dapat diartikan
juga sebuah cara untuk menciptakan dan atau memelihara kesehatan yang dapat dilakukan
dengan menjalin hubungan yang bernilai dengan orang lain, sehingga mempunyai hubungan
yang lebih dekat dengan komitmen dan tanggungjawab.
Caring Islami adalah perilaku profesional yang dimiliki seorang perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan berdasarkan kemampuan intelektual yang akan diterapkan
kepada pasien, keluarga dan masyarakat dengan penuh perhatian, peduli, bersikap ramah,
empati, sopan santun, dengan menggunakan komunikasi terapeutik serta selalu tanggap dan
sigap dalam memberikan pelayanan yang terbaik berlandaskan Al-Quran dan AsSunnah.
Caring Islami meliputi beberapa komponen yang terdiri dari profesional, ramah, amanah,
istiqomah, sabar dan ikhlas (Widarti, 2010) dalam Abdurrouf (2013). Islam menjelaskan
bahwa sebagai manusia mempunyai kewajiban untuk berbuat baik terhadap sesama manusia
serta arahan dalam berhubungan di masyarakat, berdasarkan firman Allah SWT dalam QS.
Ali 'Imran Ayat 159
Teori Caring menurut Watson Pada tahun 1970-an Jean Watson mulai merintis teori caring
pada manusia yaitu terkait metafisik dan transpersonalnya. Watson meyakini bahwa
keperawatan lebih banyak menggunakan pendekatan eksistensial – fenomologis untuk
memadukan konsep kejiwaan dan transendensi. Jiwa adalah esensi dari seseorang,
mengandung geist (roh atau kesan diri yang lebih tinggi ), yang memiliki kesadaran, tingkat
kesadaran
yang lebih tinggi, suatu kekuatan internal dan kekuatan yang dapat memperbesar kapasitas
manusia serta memungkinkan seseorang untuk melebihi diri lazimnya. Transendensi
mengacu pada kapasitas untuk eksis bersama dengan masa lalu, saat ini dan yang akan
datang.
Menurut pendapat kami dalam kasus tersebut masuk dalam aspek-aspek caring menurut
Watson (2004). Pada kasus tersebut terjadi kekerasan pada salah satu perawat RSUD yang
dilakukan oleh AG yang disebabkan perasaan tidak terima atas teguran yang kepada dia oleh
salah satu perawat di ruang perawatan bayi, yang sebenarnya perawat tersebut hanya
menjalankan kewajibannya dalam penerapan aspek caring tentang:
1. Menerapkan sikap penuh penghargaan dengan menegur pasien AG agar tidak terlalu
histeris dalam kedukaannya karena dapat mengganggu kenyamanan pasien lain
terutama bayi di dalam ruang perawatan bayi
2. Menggunakan metode secara sistematis dalam penyelesaian masalah untuk
pengambilan keputusan dengan memanggil pihak kepolisian dalam penanganan kasus
ini agar terselesaikan dengan baik dan tidak merugikan salah satu pihak.
DAFTAR PUSTAKA