Anda di halaman 1dari 36

BAB I

MEMOHON PERTOLONGAN ALLAH


SWT DENGAN KALIMAT TAYYIBAH
HAUQALAH
URAIAN MATERI AJAR

A. MENGENAL KALIMAT TAYYIBAH HAUQALAH

Manusia satu-satunya makhluk paling sempurna. Karena hanya manusia yang


mendapat karunia akal dari Allah Swt. Dengan akal kita menjadi tahu bagaimana cara
hidup yang baik, dapat memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan sebagainya.
Dengan penciptaan manusia yang sempurna, maka manusia seharusnya selalu berkata
yang baik dengan mengucapkan kalimat tayyibah dan juga berbudi pekerti yang
luhur. Kalimat tayyibah artinya kalimat atau ucapan yang baik. Dalam kehidupan
sehari-sehari, kita sebagai orang Islam harus membiasakan mengucapkan perkataan
yang baik dan yang bermanfaat. Apabila tidak bisa berkata baik, hendaklah kita diam.
Perhatikan sabda Nabi Muhammad Saw berikut:

Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah Swt dan hari Akhir maka
hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (H.R. Muttafaq alaih)

Kalimat tayyibah bermakna sebagai kalimat baik yang berisi sanjungan dan
pujian terhadap keagungan Allah swt. Balasan kebaikan pasti diperoleh bagi seorang
hamba yang mau mengamalkan kalimat tayyibah dalam kehidupan sehari-hari, baik
itu balasan yang secara langsung diterima di dunia dengan disukai oleh lingkungan
sekitar maupun kelak di akhirat dengan kebahagiaan dan kenikmatan yang abadi.
Salah satu kalimat tayyibah hauqalah yaitu:
Artinya : Tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Swt
yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Kalimat tersebut mengajarkan kepada kita
bahwa dalam menjalani kehidupan ini kita memohon kepada Allah Swt untuk selalu
diberikan kemampuan dan kekuatan untuk melakukan segala aktivitas yang tentunya
harus bernilai ibadah. Ketika kita menggantungkan harapan hanya kepada Allah Swt,
maka tidak ada yang tidak mungkin atas kehendak-Nya. Seberat apapun hidup yang
kita jalani, hendaknya selalu bersikap optimis dan tidak putus asa karena yakin bahwa
Allah Swt akan menolong.

B. MENGUCAPKAN KALIMAT HAUQALAH

Allah Swt melalui Rasulullah Saw telah mengajarkan manusia untuk


berakhlak mulia yang tercermin melalui ucapan dan perbuatan yang baik. Ucapan
yang baik disebut kalimat tayyibah. Banyak kalimat tayyibah yang bisa kita amalkan
di antaranya adalah hauqalah.

Kita yakin akan datangnya pertolongan Allah Swt dengan munculnya


kekuatan dalam diri kita setelah membaca hauqalah. Sehingga setiap masalah yang
kita hadapi dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam sebuah kisah telah diriwayatkan bahwa Hubaib bin Salamah sangat
senang berperang sambil mengucapkan “La haula wa laa quwwata illa billah”. Pada
suatu peristiwa ia mengepung sebuah benteng Romawi dalam waktu yang cukup lama
sehingga ia putus asa, kemudian tentara muslimin membaca kalimat hauqalah
kemudian bertakbir, akhirnya dengan pertolongan Allah Swt dan kuasa-Nya benteng
tersebut hancur.
Doa merupakan senjata bagi seorang mukmin dan juga inti dari ibadah, maka
kita senantiasa memanjatkan doa kepada Allah Swt atas segala urusan kehidupan kita.
Semakin banyak kita meminta kepada Allah Swt, maka Allah Swt semakin senang
dengan kita. Setiap doa insya Allah pasti terkabulkan, namun tidak semua dikabulkan
secara langsung. Ada yang sifatnya tertunda di lain waktu bahkan ada yang
diterimakan di surga. Allah Swt juga akan menguji tingkat kesabaran dan keyakinan
seorang hamba. Oleh karena itu, jika kita menghadapi kesulitan ucapkanlah kalimat
hauqalah dengan penuh harapan kepada Allah Swt, dan yakin suatu saat harapan kita
akan dipenuhi oleh Allah Swt.

C. WAKTU MENGUCAPKAN KALIMAT THAYIBAH HAUQALAH

Setiap perkataan yang kita ucapkan akan berakibat kepada diri kita sendiri.
Jika kita terbiasa mengucapkan kalimat tayyibah tentunya akan mendapat kebaikan,
dan sebaliknya jika mengucapkan sesuatu yang tidak baik tentu kita akan mendapati
kesulitan. Mari membiasakan mengucapkan kalimat tayyibah atau selalu berkata yang
baik.

Pengucapan kalimat tayyibah sesuai dengan situasi dan kondisi suatu


peristiwa yang dialami oleh seseorang. Waktu yang tepat mengucapkan kalimat
tayyibah hauqalah adalah:

1. Apabila mendapatkan beban berat atau mengalami berbagai kesulitan dalam hidup
ini, seperti ditimpa penyakit dan terkena musibah banjir. Apapun cobaan dan ujian
yang diberikan kepada kita hendaklah kita selalu bersabar atas semua ujian atau
cobaan tersebut, karena sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Mengetahui terhadap
hamba-hamba-Nya. Allah Swt tidak akan memberikan cobaan atau ujian yang
melebihi dari kemampuan hamba itu sendiri. Dengan mengucapkan laa haula wa la
quwwata illa billahil aliyyil aziim, maka beban yang berat insya Allah akan terasa
ringan, karena semuanya itu datangnya dari Allah Swt dan dengan kuasa-Nya
menjadi ringan. Kita harus membiasakan untuk mengucapkan kalimat tayyibah
hauqalah bila kita mendapatkan musibah atau beban yang berat.

2. Ketika mendengar seruan azan. Orang yang mendengar seruan azan disunahkan
untuk menjawabnya dengan cara menirukan kalimat muazin, kecuali ketika sampai
pada lafal hayya alas shalah dan hayya alal falah, bila muazin mengumandangkan dua
kalimat tersebut, maka kita menjawabnya dengan kalimat hauqalah.

3. Ketika meminta pertolongan kepada Allah Swt. Dzikir yang agung tersebut
merupakan kalimat isti‟anah (memohon pertolongan), sehingga sangat dianjurkan
membaca kalimat tayyibah hauqalah saat ingin meminta pertolongan kepada Allah
Swt.

D. HIKMAH MENGUCAPKAN KALIMAT TAYYIBAH HAUQALAH

Banyak keistimewaan atau hikmah dengan membiasakan mengucapkan


kalimat tayyibah hauqalah, di antaranya adalah

1. Menghapus dosa-dosa Sebesar apapun dosa seseorang akan mendapat ampunan


dari Allah Swt dengan mengucapkan kalimat thayibah, sebagaimana sabda Rasulullah
Saw “Tidaklah seorang di atas muka bumi ini yang berucap laa ilaaha illallah, Allahu
Akbar, Subhanallah, Alhamdulillah, dan laa haula wa laa quwwata illa billah,
melainkan dosanya akan diampuni meskipun melebihi banyak buih di lautan” (Shahih
al Jami‟)
2. Merupakan salah satu amal saleh yang berpahala abadi. Harta dan anak tidaklah
kekal, yang kekal dan bermanfaat untuk manusia adalah seluruh amal ketaatan, baik
yang wajib maupun sunah. Salah satu amal ketaatan adalah mengucapkan kalimat
tasbih, tahmid, tahlil, dan hauqalah.

3. Sebagai harta simpanan di surga. Rasulullah Saw bersabda, “ Ucapkanlah laa haula
wa laa quwwata illa billah sesungguhnya ia salah satu harta simpanan di surga” (H.R.
Bukhori Muslim). Artinya kalimat tayyibah hauqalah manfaatnya dapat kita rasakan
kelak di akhirat.

4. Menghilangkan kesusahan. Sebagaimana Sabda Rasulullah Saw dari Ibnu Abbas


r.a,” Perbanyaklah kalian mengucapkan laa haula wa laa quwwata illa billahil aliyyil
azhim karena sesungguhnya itu merupakan simpanan dari berbagai simpanan di surga
juga merupakan obat dari 99 penyakit, yang paling ringannya yaitu kesusahan.” (H.R.
Tabrani dan Ibnu Asakir)

5. Mempercepat datangnya rezeki. Dari Abu Hurairah r.a, sungguh ia berkata bahwa
Rasulullah Saw bersabda, ” Barang siapa yang lambat atas rezekinya maka hendaklah
ia memperbanyak mengucapkan laa haula wa laa quwwata illa billahil aliyyail azim.”
(H.R. Tabrani dan Ibnu Asakir)

6. Merupakan tanaman di surga. Pada malam isra‟ mi‟raj Nabi Muhammad Saw
melewati Nabi Ibrahim As kemudian Beliau berkata,” Wahai Muhammad!
Perintahkan umatmu untuk memperbanyak tanaman di surga. Sesungguhnya
tanahnya sangat baik dan luas.” Maka Nabi Muhammad Saw bertanya,” Apa itu
tanaman di surga?” Nabi Ibrahim menjawab: laa haula wa laa quwwata illa billahil
aliyyail azim.” (H.R. Imam Ahmad)

7. Termasuk salah satu pintu surga. Rasulullah Saw bersabda,” Maukan aku
tunjukkan kepadamu suatu pintu dari pintu-pintu surga?” Ya tentu saja,” Beliau
bersabda, “ Yakni ucapan laa haula wa laa quwwata illa billahil aliyyail azim.”
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah/ Madrasah :

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/ Semester : V/ 1

Materi : Kalimat hauqalah (Laa haula walaa quwwata illa billaah hil
aliyyil adhiim)

Alokasi Waktu : 4JP (2 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui model cooperative
larning siswa mampu melafalkan kalimat tayyibah hauqolah (Laa haula walaa
quwwata illa billaah hil aliyyil adhiim), mengimani kalimat hauqolah sebagai
bentuk kebesaran Allah Swt dengan cara mempengaruhi teman atau orng
disekitarnya untuk senantiasa mengamalkan kalimat hauqolah (Laa haula
walaa quwwata illa billaah hil aliyyil adhiim), membiasakan diri untuk
membaca kalimat hauqolah disaat membutuhkan pertolongan.
2. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui model cooperative
larning dan pemberian uswah, siswa dapat memiliki perilaku jujur dalam
mengerjakan tugas ataupun ujian, siswa dapat memiliki sikap berani
mengakui kesalahan, dan siswa dapat memiliki rasa tanggung jawab yang
besar didalam maupun diluar kelas.
3. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui model cooperative
larning, siswa dapat menghafalkan Kalimat hauqalah (Laa haula walaa
quwwata illa billaah hil aliyyil adhiim), menjelaskan makna dari kalimat
hauqalah (Laa haula walaa quwwata illa billaah hil `aliyyil adhiim),
menyebutkan manfaat dan tujuan pengmalan kalimat hauqalah (Laa haula
walaa quwwata illa billaah hil `aliyyil adhiim) , dan mengidentifikasi
ketentuan-ketentuan penerapan kalimat hauqalah (Laa haula walaa quwwata
illa billaah hil `aliyyil adhiim) dengan tepat.
4. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran melalui model cooperative
larning, siswa dapat mempraktikan pengucapan kalimat haulaqoh (Laa haula
walaa quwwata illa billaah hil `aliyyil adhiim), menuliskan kalimat haulaqoh
(Laa haula walaa quwwata illa billaah hil `aliyyil adhiim) , dan mengetahui
waktu-waktu yang tepat untuk membaca kalimat hauqalah (Laa haula walaa
quwwata illa billaah hil `aliyyil adhiim) peserta didik dapat menerapkan
kalimat hauqalah (Laa haula walaa quwwata illa billaah hil `aliyyil adhiim)
dengan benar.
B. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama

Kegiatan Deskripsi Alokasi


waktu
Pendahuluan 1. Membuka Kegiatan pembelajaran dengan 10 menit
mengucap salam
2. Ice breaking untuk mengajak peserta didik
berdo’a
3. Membaca kalimat hauqalah (Laa haula walaa
quwwata illa billaah hil `aliyyil adhiim
4. Absensi
5. Guru memberikan motivasi pada peserta didik
6. Appersepsi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti Penyajian Materi (Cooperative Learning Type STAD) 50 menit
1. Guru menyampaikan materi tentang kalimat
hauqalah (Laa haula walaa quwwata illa billaah hil
`aliyyil adhiim
2. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
dengan seksama agar dapat memahami materi
3. Guru meminta peserta didik untuk menjelaskan
makna dari kalimat hauqalah (Laa haula walaa
quwwata illa billaah hil `aliyyil adhiim) dengan
bahasanya sendiri sesuai dengan pemahaman
masing-masing peserta didik.

Pembentukan Kelompok
4. Kelas dibagi menjadi 3-4 kelompok
5. Peserta didik diminta untuk berkumpul dengan
kelompoknya masing-masing

Fase Diskusi
6. Setiap kelompok diminta untuk mengidentifikasi
ketentuan-ketentuan penerapan kalimat hauqalah
(Laa haula walaa quwwata illa billaah hil `aliyyil
adhiim) dengan mencari jawaban melalui
berbagai sumber (buku, internet, dll)

Fase Publikasi
7. Masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya
8. Peserta didik menyimak presentasi dengan
seksama

Fase Pemberian Kuis dan Apresiasi


9. Guru memberikan pertanyaan-peranyaan yang
berkaitan dengan materi
10. Guru memberikan apresiasi berupa tambahan
nilai bagi setiap siswa yang bisa menjawab
pertanyaan dengan benar.

Kesimpulan
11. Guru meminta peserta didik untuk memberi
kesimpulan yang didapat dari pembelajaran
12. Guru membeluruskan simpulan dari peserta
didik
Penutup 1. Guru memberikan penguatan materi pada peserta 10 menit
didik
2. Guru memberikan pesan moral pada siswa.
3. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
4. Ketua kelas memimpin doa untuk menutup
kegiatan pembelajaran.

Pertemuan Kedua

Kegiatan Deskripsi Alokasi


waktu
Pendahuluan 1. Membuka Kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam 10 menit
2. Ice breaking untuk mengajak peserta didik berdo’a
3. Membaca kalimat hauqalah (Laa haula walaa quwwata illa
billaah hil `aliyyil adhiim
4. Absensi
5. Guru memberikan motivasi pada peserta didik
6. Appersepsi
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti Penyajian Materi (Cooperative Learning Type STAD) 50 menit
1. Guru menjelaskan materi tentang manfaat dan tujuan
mengucap kalimat hauqalah (Laa haula walaa quwwata illa
billaah hil `aliyyil adhiim)
2. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru dengan
seksama
3. Guru meminta peserta didik untuk melafalkan kalimat
hauqalah (Laa haula walaa quwwata illa billaah hil `aliyyil
adhiim) dengan benar secara bergantian
4. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan Lafadz
kalimat hauqalah (Laa haula walaa quwwata illa billaah hil
`aliyyil adhiim)

Pembentukan Kelompok
5. Kelas dibagi menjadi 3-4 kelompok.
6. Peserta didik berkumpul dengan kelompoknya masing-
masing yang sudah ditentukan oleh guru.

Fase Diskusi
7. Guru meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan apa
saja manfaat dan tujuan mengucap kalimat hauqalah (Laa
haula walaa quwwata illa billaah hil `aliyyil adhiim)
dengan mencari informasi dari berbagai sumber

Fase Publikasi
8. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya ke
depan kelas
9. Peserta didik menyimak presentasi dari setiap kelompok
dengan seksama

Fase Pemberian Kuis dan Apresiasi


10. Guru memberikan beberapa pertanyaan pada peserta didik
11. Guru memberikan apresiasi berupa tambahan nilai pada
peserta didik yang dapat menjawab pertanyaan dengan
benar.

Kesimpulan
12. Guru meminta peserta didik memberikan simpulan dari
KBM pada hari itu.
13. Guru meluruskan jawaban dari peserta didik
14. Guru memberikan penguatan materi
Penutup 1. Guru memberikan pesan moral pada siswa. 10 enit
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
3. Ketua kelas memimpin doa untuk menutup kegiatan
pembelajaran.
C. Penilaian
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan

D. Media Pembelajaran
Media Visual: Kalimat Hauqolah (Laa hawla walaa quwwata illaa
billaahil’aliyyil ‘adziim)
Mojokerto, 4 April 2021
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas

____________ __________

NIP. NIP.
LEMBAR KERJA SISWA

A. Petunjuk:
1. Simaklah penjelasan yang disampaikan oleh guru!
2. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!
3. Gunakan buku pelajaran, baik buku paket mupun buku LKS untuk
membantu menjawab pertanyaan
4. Selamat mengerjakan

B. Pertanyaan
1. Jelaskan arti dari kalimat tayyibah!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Tuliskan arti dari hadits berikut!

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Apa yang kita dapatkan jika kita banyak berdo’a kepada Allah Srt?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Sebutkan waktu untuk mengucapkan kalimat tayyibah hauqolah laahawlaa
walaa quwwata illaabillaahil’alizzil’dziim!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Sebutkan hikmah dari membaca kalimat tayyibah hauqolah laahawlaa walaa
quwwata illaabillaahil’alizzil’dziim
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Instrumen dan rubrik penilaian

1. Penilaian sikap spiritual (KI 1)

Nama Peserta Didik :


Kelas :
No. Absen :

No Aspek yang diamati Skor


. 1 2 3 4
1. Membaca doa dan kalimat hauqolah
(Laa haula walaa quwwata illa billaah
hil `aliyyil adhiim)
2. Mengucap kalimat hauqolah saat
menerima kesulitan
3. Mengimani kalimat hauqolah (Laa
haula walaa quwwata illa billaah hil
`aliyyil adhiim) dengan
mempengaruhi teman serta orang
disekitarnya untuk mengamalkan
kalimat hauqolah
Jumlah skor

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap peserta didik. Berilah centang pada
kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :

4 : Sudah melakukan dan sangat tepat, apabila sudah melakukan sesuai


pernyataan dan sangat tepat

3 :Sudah melakukan tetapi masih kurang tepat, apabila sudah melakukan


melakukan sesuai pernyataan tetapi masih kurang tepat

2 : Sudah melakukan tetapi tidak tepat, apabila sudah melakukan tetapi tidak
tepat

1 :Belum melakukan, apabila tidak melakukan.


Jumla h skor
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: ×4
Jumla h skor maksimal

Sangat Baik   : apabila memperoleh skor :3,33 < skor ≤ 4,00

Baik                : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33

Cukup            : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor≤ 2,33

Kurang         : apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33

2. Penilaian Sikap Sosial (KI 2)


 Penilaian antar teman

Nama penilai :

Nama yang akan dinilai :

Kelas :

Waktu penilaian :

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom Ya atau Tidak dibawah ini!

No Pernyataan Ya Tidak
.
1. Selalu mengerjakan tugas sesuai dengan
kemampuan sendiri, tidak menyontek
2. Selalu mengumpulkan tugas tepat waktu
3. Selalu mengerjakan tugas dengan baik
4. Selalu bertanggung jawab dalam menjalankan
tugas yang diberikan oleh guru
5. Selalu berani mengakui dan bertanggung jawab
atas kesalahan yang telah diperbuat
6. Selalu berani maju kedepan untuk mengerjakan
soal dan tugas yang diberikan oleh guru

3. Penilaian Pengetahuan
1. Jelaskan arti dari kalimat tayyibah!
2. Tuliskan arti dari hadits berikut!
3. Apa yang kita dapatkan jika kita banyak berdo’a kepada Allah Srt?
4. Sebutkan waktu untuk mengucapkan kalimat tayyibah hauqolah laahawlaa
walaa quwwata illaabillaahil’alizzil’dziim!
5. Sebutkan hikmah dari membaca kalimat tayyibah hauqolah laahawlaa walaa
quwwata illaabillaahil’alizzil’dziim
No Rambu-rambu jawaban Skor
.
1. Kalimat tayyibah artinya kalimat atau ucapan baik. Kalimat tayyibah 20
bermakna sebagai kalimat baik yang berisi sanjungan dan pujian
terhadap keagungan Allah swt.
2. Barang siapa yang beriman kepada Allah Swt dan hari Akhir maka 10
hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam
3. Segala sesuatu yang ingin kita capai akan dipermudah 10
4. 1. Saat mendapatkan beban berat atau mengalami berbagai kesulitan 30
dalam hidup
2. Ketika mendengar suara adzan
3. Ketika meminta pertolongan
1. Menghapus dosa-dosa 30
2. Merupakan salah satu ama saleh yang berpahala abadi
3. Sebagai harta simpanan di surge
4. Menghilangkan kesusahan
5. Mempercepat datangnya rezeki
6. Merupakan tanaman di surge
7. Termasuk salah satu pintu surga

4. Penilaian Keterampilan (KI 4)

Petunjuk Perskoran

4 : Sudah melakukan dan sangat tepat, apabila sudah melakukan sesuai


pernyataan dan sangat tepat
3 :Sudah melakukan tetapi masih kurang tepat, apabila sudah melakukan
melakukan sesuai pernyataan tetapi masih kurang tepat

2 : Sudah melakukan tetapi tidak tepat, apabila sudah melakukan tetapi tidak
tepat

1 :Belum melakukan, apabila tidak melakukan.

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah


Keterangan
. skor
Aktif Mampu Mampu Mampu
didalam berpresentasi mengucap menuliska
kelas dengan kalimat n kalimat
lancar hauqolah hauqolah
dengan dengan
baik dan baik dan
benar benar

Skor Perolehan

Skor Perolehan
x 4=Skor Akhir
Skor Maksimal

Peserta didik memperoleh nilai:

Sangat baik = Apabila memperoleh skor: 3,33, ˂ skor ≤ 4,00

Baik = Apabila memperoleh skor: 2,33, ˂ skor ≤ 3,33

Cukup = Apabila memperoleh skor: 1,33, ˂ skor ≤ 2,33

Kurang = Apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33


BAB II
MENGENAL ALLAH SWT
MELALUI ASMAUL HUSNA
(AL-QAWIYY DAN AL-QAYYUM)
URAIAN MATERI

Di dalam kitab suci Al Qur‟an terdapat 99 nama-nama Allah Swt (Asmaul Husna),
yang menggambarkan keesaan-Nya.. Masing-masing nama memiliki pengertian yang
bersifat baik dan agung. Dengan bermohon kepada-Nya sambil menyebut Asmaul Husna,
maka kita akan mendapat balasan keberkahan terhadap apa yang telah kita kerjakan. Allah
Swt adalah Dzat yang Maha Sempurna. Kesempurnaan itu tergambar dalam 99 Asmaul
Husna. Kali ini kita akan mempelajari Al-Qawiyy.

A. MENGENAL SIFAT AL-QAWIYY (MAHA PERKASA)

1. Pengertian al-Qawiyy

Allah Swt memiliki sifat Al-Qawiyy artinya Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Kekuatan
Allah Swt tidak ada batasnya. Tidak ada sesuatu apapun yang bisa menyamai kekuatan yang
Allah Swt miliki. Tidak ada keagungan yang lebih mulia dari keagungan Allah Swt. Semua
makhluk di hadapan Allah Swt adalah lemah dan tidak berdaya.

Al-Qawiyy bisa juga berarti pemilik kekuatan yang tidak akan mengalami kelemahan
selamanya. Keperkasaan Allah Swt adalah abadi. Dengan kekuatannya, Allah Swt telah
menciptakan bumi dan langit yang tidak bisa dilakukan oleh siapapun kecuali Allah Swt.
Dengan kekuatan yang Maha Dahsyat Allah Swt akan memusnahkan kezaliman dan
memberikan azab bagi orang-orang kafir. Allah Swt berfirman sebagai berikut:
Artinya : “ Allah Swt telah menetapkan, Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang,
sesungguhnya Allah Swt Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (Q.S. AlMujadalah [58]: 21)
Allah Swt juga berfirman di ayat lain :

Artinya : “ (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir‟aun dan


pengikutpengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari
ayat-ayat Allah Swt, maka Allah Swt menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya.
Sesungguhnya Allah Swt Maha Kuat lagi sangat keras siksa-Nya.”(Q.S. Al-Anfal [8]:
52)
Kekuatan Allah Swt itu meliputi kekuatan fisik dan kekuatan hati atau
keteguhan mental. Sebab Rasulullah Saw sendiri pernah bersabda bahwa muslim
yang kuat lebih dicintai dari pada muslim yang lemah. Sedangkan kekuatan hati erat
kaitannya dengan selalu bersikap teguh hati yang merupakan akhlak terpuji yang
disukai Allah Swt.
Bukti bahwa Allah Swt bersifat al-Qawiyy adalah adanya alam semesta dan
segala isinya, adanya planet di luar angkasa, adanya pergantian siang dan malam,
serta kekuatan yang dimiliki oleh manusia juga makhluk lainnya.
Dijelaskan juga dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah ayat 165 yang artinya,
“Sesungguhnya di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-
tandingan selain Allah Swt. Mereka mengasihinya seperti mengasihi Allah Swt.
Adapun orang-orang yang beriman sangat cintanya kepada Allah Swt. Jika
seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui, ketika mereka melihat
siksa Allah Swt bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah Swt semuanya dan bahwa Allah
Swt itu amat berat siksaanNya (niscaya mereka menyesal).”
Kekuatan yang dimiliki oleh manusia atau makhluk lainnya bersumber dari
kekuatan Allah Swt, maka manusia tidak pantas menyombongkan dirinya sekalipun
dia mempunyai kekuasaan.
Adapun cara meneladani sifat al-Qawiyy adalah harus kuat fisik dan mental
terutama dalam menghadapi ujian atau cobaan dari Allah Swt.
Banyak orang yang ingin menjadi kuat. Setiap hari latihan fisik agar bisa
menjadi kuat. Mereka bangga jika disebut orang kuat, namun sekuatkuatnya
manusia, tidak ada yang melebihi kekuatan Allah Swt Yang Maha Kuat.
Ketika lahir, manusia berwujud bayi lemah yang tidak berdaya. Jangankan
mengangkat beban, duduk saja tidak sanggup. Saat tidur manusia juga lemah tidak
berdaya. Ketika mati dan menjadi tulang-belulang berserakan, manusia itu tidak
mampu berbuat apapun. Manusia itu lemah. Hanya Allah Swt yang Maha Kuat.
2. Hikmah Mengimani Al-Qawiyy

Pernahkan kalian mendengar kisah raksasa Jalut? Dia adalah seorang laki-laki
raksasa yang kuat dan bertubuh besar. Tetapi, dengan mudah dia dapat dikalahkan oleh
Daud yang kelak menjadi Nabi yang saat itu masih belia.

Sungguh kejadian tersebut aneh tapi nyata, siapa yang memberi kekuatan kepada
Daud? Siapa pula yang menciptakan si raksasa Jalut? Dialah Allah Swt yang memiliki sifat
al-Qawiyy artinya Yang Maha Kuat. Al-Qawiyy mengandung penjelasan bahwa Allah Swt
yang menganugerahkan kekuatan kepada kita semua dan makhluk lainnya dengan kadar
yang berbeda-beda.

Kekuatan yang dimiliki manusia tidaklah kekal. Suatu saat Allah Swt akan mengambil
kekuatan yang kita miliki. Misalnya, seiring bertambahnya usia semakin berkurang
kekuatan yang kita miliki. Kekuatan seorang remaja berbeda dengan kekuatan orang
yang sudah berusia lanjut. Oleh karena itu, kita patut bersyukur kepada Allah Swt atas
nikmat yang diberikan-Nya. Maka dari itu selagi kita memiliki kekuatan, kita harus
menggunakannya dalam melakukan kebaikan dan membantu sesama, jangan
menggunakan kekuatan yang kita miliki untuk melakukan perbuatan yang kurang baik.

Beberapa hikmah dari mengenal asmaul husna al-Qawiyy:

a. Meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt sumber kekuatan.


b. Memperkuat iman dan taqwa kita kepada Allah Swt.
c. Kita harus menjadi seorang mukmin yang kuat, tidak hanya kuat secara fisik
tetapi kuat secara mental, sehingga kita dapat menjaga keimanan kita kepada
Allah Swt.
d. Melatih kita untuk selalu memberi bantuan kepada orang yang lemah.
B. MENGENAL SIFAT ALLAH SWT AL-QAYYUM (MAHA MANDIRI)

1. Pengertian al-Qayyum

Al-Qayyum (Yang Maha Mandiri) adalah salah satu dari al-Asma‟ul Husna yang
sembilan puluh sembilan. Di dalam al-Qur‟an disebut tiga kali yaitu:

a. Surat al-Baqarah ayat 255

Artinya : “Allah Swt, tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Dia Yang
Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya).”
b. Surat Thaha ayat 111

Artinya : “Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Rabb yang
hidup kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah
merugilah orang yang melakukan kezaliman.”
c. Surat Ali-Imran ayat 2

Artinya : “Allah Swt, tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Dia Yang
Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya).”

Al-Qayyum memiliki dua makna. Pertama, Allah Swt yang Maha Mandiri atau yang
berdiri sendiri. Allah Swt tidak membutuhkan bantuan apapun dari seluruh makhluk dan
Allah Swt juga tidak akan ditimpa kekurangan ataupun rasa butuh. Makna al- Qayyum yang
kedua adalah Allah Swt yang selalu mengatur makhluk-Nya. Dia selalu mengatur dan
memperhatikan urusan makhluk-Nya, tidak mungkin Allah Swt lalai sesaat pun dari
mengawasi makhluk, kalau tidak demikian maka akan kacau aturan alam, dan alam semesta
akan hancur sampai ke tonggak-tonggaknya.

Firman Allah Swt


Artinya : “Katakanlah.”siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang
hari selain Allah Swt Yang Maha Pemurah?, Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang
berpaling dari mengingat Rabb mereka” (Q.S. al-Anbiya [21]: 42)

Dijelaskan juga dalam surat Fathir ayat 41, Allah Swt berfirman,

Artinya : “ Sesungguhnya Allah Swt menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap, dan
sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya
selain Allah Swt. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”

Jadi sifat Allah Swt al-Qayyum ini memiliki urusan yang besar sebagaimana besar-
Nya pemilik sifat ini, dengan maknanya yang pertama mengandung kesempurnaan
ketidakbutuhan-Nya dan kebesaran-Nya. Dengan makna yang kedua, mengandung seluruh
sifat kesempurnaan dalam perbuatanNya yang tidak ada kesempurnaan bagi-Nya kecuali
dengan sifat al-Qayyum.

Bukti bahwa Allah Swt bersifat al-Qayyum adalah Allah Swt menciptakan semua
yang ada di bumi dan yang ada di langit secara mandiri tanpa minta bantuan siapapun.
Dalam melakukan sesuatu atau jika berkehendak terhadap sesuatu, Allah Swt cukup
mengucap “kun” (jadilah), maka terjadilah.

Segala sesuatu yang memerlukan bantuan menunjukkan ketidaksempurnaan. Allah


Swt adalah Dzat yang Maha Sempurna, Maha Pemberi pertolongan, Dialah yang diperlukan
oleh semua makhluk termasuk manusia.

Adapun cara meneladani sifat Allah Swt al-Qayyum adalah kita sebagai manusia
harus tegar dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi berbagaikesulitan. Tidak lekang
karena panas, tidak lapuk karena hujan. Manusia harus sadar bahwa dengan sendirian pun
kita harus tetap berjuang, karena Allah Swt selalu bersama kita.

2. Hikmah Mengimani Al-Qayyum

Allah Swt memiliki sifat al-Qayyum Yang Maha Mandiri atau Qiyamuhu binafsihi. Allah Swt
berdiri sendiri yang menunjukkan kesempurnaan tanpa membutuhkan siapapun dalam hal
apapun. Hal tersebut sangat berbeda dengan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah Swt
tentu tidak mampu berdiri sendiri dan sangat bergantung kepada yang lain. Nelayan
membutuhkan dokter, petani membutuhkan sopir, guru membutuhkan penjahit, dan juga
yang lain. Oleh karena inilah manusia disebut makhluk sosial artinya selalu membutuhkan
yang lain.

Allah Swt juga melakukan penjagaan terhadap segala sesuatu dan mengatur setiap makhluk-
Nya. Allah Swt yang mengatur rezeki dan segala urusan mereka. Pengaturannya pada segala
hal yang Allah Swt kehendaki baik perubahan, pergantian, penambahan, maupun
pengurangan bahkan Allah Swt akan mengumpulkan dan menghisab mereka pada hari
kiamat.

Beberapa hikmah dari mengimani asmaul husna al-Qayyum:

a. Mengetahui kebesaran dan keagungan Allah Swt, segala perbuatan-Nya dalam puncak
kesempurnaan.

b. Memperkuat iman dan taqwa kita kepada Allah Swt.

c. Kita harus menjadi seorang mukmin yang mandiri atau tidak menggantungkan orang lain.

d. Membiasakan diri untuk memberi manfaat pada yang lain.


LEMBAR KERJA SISWA

Petunjuk:

1. Simaklah penjelasan yang disampaikan oleh guru!


2. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!
3. Gunakan buku pelajaran, baik buku paket mupun buku LKS untuk membantu
menjawab pertanyaan
4. Selamat mengerjakan! 
1. Asma’ul Husna berjumlah…
a. 97
b. 98
c. 99
d. 100
2. Yang termasuk arti dari asma’ul husna al qowiy adalah…
a. Allah maha berdiri sendiri
b. Allah maha kuat
c. Allah yang maha perkasa
d. Allah yang maha Pengasih
3. Yang termasuk arti dari asma’ul husna al qayyum adalah…
a. Allah maha berdiri sendiri
b. Allah maha kuat
c. Allah yang maha perkasa
d. Allah yang maha Pengasih
4. Berikut merupakan hikmah dari mengamalkan asma’ul husna, kecuali…
a. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
b. Jembatan masuk surga.
c. Menambah dosa kita
d. Diberi petunjuk oleh Allah SWT.
Uraian
5. Bukti bahwa Allah bersifat Al Qowiy adalah…
6. Bukti bahwa Allah Swt bersifat al-Qayyum
adalah……………………………….
……………………………………………………………………………………
7. Hikmah mempelajari Asmaul Husna al-Qawiyy
adalah………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
8. Hikmah mempelajari Asmaul Husna al-Qayyum
adalah………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
9. Contoh sikap yang meneladani Asmaul Husna al-Qayyum
adalah………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
10. Contoh sikap yang meneladani Asmaul Husna al-Qowiy
adalah………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
11. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah/ Madrasah :

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/ Semester : V/ 1

Materi : Asma' al-Husna (al Qowiyy, at Qayyum)

Alokasi Waktu : 4JP (2 x pertemuan)

A. Tujuan

1. Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative


learning, siswa dapat menunjukkan sikap menyakini kekuasaan dan kebesaran
Allah SWT melalui al Asma' al-Husna (al Qowiyy, at Qayyum), menunjukkan
sikap menyakini sifat-sifat allah yang terkandung dalam asma'ul husna (al
qowiy, al qayyum), membiasakan membaca asma'ul husna di awal kegiatan

2. Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative


learning, siswa dapat terlatih untuk mandiri dalam mengerjakan tugasnya
masing-masing, belajar dengan giat sebagai cerminan asma'ul husna al qowiy,
menerapkan perilaku cerminan dari Asma’ul Husna (al Qowiyy, at Qayyum)
dalam kehidupan sehari-harinya

3. Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative


learning, siswa dapat menjelaskan makna dari asma'ul husna (al qowiy, al
qayyum), menyebutkan dalil-dalil tentang asma'ul husna (al qowiy, al
qayyum), menyebutkan hikmah mempelajari asma'ul husna (al qowiy, al
qayyum) membedakan isi kandungan antara Asma' alHusna Al Qowiy dan al
Qayyum, dan mengidentifikasi bukti sederhana dari asma'ul husna (al qowiy,
al qayyum)

4. Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative


learning, siswa dapat menunjukkan contoh sikap meneladani asma'ul husna (al
qowiy, al qayyum), siswa dapat melafalkan Asma' alHusna Al Qowiy dan al
Qayyum, dan menuliskan Asma' alHusna Al Qowiy dan al Qayyum dengan
baik dan benar

A. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama:

Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu
Pendahulua 1. Guru mengucap salam, dan meminta ketua kelas 10 menit
n untuk memimpin doa sebagai pembuaka kegiatan
pembelajaran
2. Guru melakukan absensi
3. Guru memberikan motivasi-motivasi yang
berkaitan dengan materi.
4. Guru meminta peserta didik untuk mendengarkan
bacaan asma’ul husna yang di setel dari speaker
dengan seksama.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
hari ini.
Inti 1. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku 50 menit
dan memahami materi tentang asma’ul husna (al
qowiy dan al qayyum)
2. Guru membagi kelas menjadi 4-6 kelompok
3. Guru meminta peserta didik untuk berkumpul
dengan kelompoknya masing-masing.
4. Guru meminta setiap kelompok untuk
mendiskusikan makna dari asma'ul husna (al
qowiy, al qayyum), dalil-dalil tentang asma'ul
husna (al qowiy, al qayyum),serta hikmah
mempelajari asma'ul husna (al qowiy, al qayyum)
dan menuliskannya dalam bentuk mind map
5. Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya secara
bergantian.
6. Peserta didik mendengarkan dan memahami isi
presentasi dari setiap kelompok dengan seksama
7. Guru meminta peserta didik untuk memberikan
simpulan dari hasil presentasi seluruh kelompo.
8. Guru meluruskan jawaban dari peserta didik.
Penutup 1. Guru memberikan penguatan materi pada peserta 10 menit
didik
2. Guru memberikan pesan moral pada siswa.
3. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
4. Ketua kelas memimpin doa untuk menutup
kegiatan pembelajaran.
Pertemuan kedua:

Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu
Pendahulua 1. Guru mengucap salam, dan meminta ketua kelas 10 menit
n untuk memimpin doa sebagai pembuaka kegiatan
pembelajaran
2. Guru melakukan absensi
3. Guru memberikan motivasi-motivasi yang
berkaitan dengan materi.
4. Guru meminta peserta didik untuk mendengarkan
bacaan asma’ul husna yang di setel dari speaker
dengan seksama.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
hari ini.
Inti 1. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku 50 menit
dan memahami materi tentang asma’ul husna (al
qowiy dan al qayyum)
2. Guru membagi kelas menjadi 4-6 kelompok
3. Guru meminta peserta didik untuk berkumpul
dengan kelompoknya masing-masing.
4. Guru meminta setiap kelompok untuk
mendiskusikan perbedaan isi kandungan antara
Asma' alHusna Al Qowiy dan al Qayyum dan
mengidentifikasi bukti sederhana dari asma'ul
husna (al qowiy, al qayyum) serta mendiskusikan
tentang sikap yang meneladani asma'ul husna (al
qowiy, al qayyum) dan menuangkannya dalam
bentuk mind map.
5. Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya secara
bergantian.
6. Peserta didik mendengarkan dan memahami isi
presentasi dari setiap kelompok dengan seksama
7. Guru meminta peserta didik untuk memberikan
simpulan dari hasil presentasi seluruh kelompo.
8. Guru meluruskan jawaban dari peserta didik.
Penutup 1. Guru memberikan penguatan materi pada peserta 10 menit
didik
2. Guru memberikan pesan moral pada siswa.
3. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
4. Ketua kelas memimpin doa untuk menutup
kegiatan pembelajaran

B. Penilaian
Penilaian Sikap Spiritual (KI 1)
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik.
Penilaian dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukan sesuai pernyataan
2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan sesuai pernyataan
1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan sesuai pernyataan
No Nama Aspek yang Diamati Nilai KET
Berdoa Membaca Jumlah
sebelum dan Skor
dan mendengark Peroleha
sesudah an bacan n
melakuka asma’ul
n sesuatu husna
sebelum
memulai
KBM
1            
2            
3            
4            

Petunjuk penskoran:
Peserta didik memperoleh nilai:
Skor Perolehan
x 4=Skor Akhir
Skor Maksimal

Peserta didik memperoleh nilai:


Sangat baik = Apabila memperoleh skor: 3,33, ˂ skor ≤ 4,00
Baik = Apabila memperoleh skor: 2,33, ˂ skor ≤ 3,33
Cukup = Apabila memperoleh skor: 1,33, ˂ skor ≤ 2,33
Kurang = Apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33

Penilaian Diri Sendiri


Format Penilaian Diri Siswa
Nama :
Kelas :
Semester :
Waktu Penilaian :
Peserta didik memberi ceklis (√) pada kolom Ya atau Tidak di bawah ini, guru
mengarahkan peserta didik untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai persepsi
diri siswa.
No Pernyartaan Ya Tidak
1 Saya selalu mengucap
Alhamdulillah setelah
berhasil melakukan
sesuatu    
2 Saya selalu membaca dan
mendengarkan bacan
asma’ul husna sebelum
memulai KBM    

Penilaian Sikap Sosial (KI 2)


Petunjuk
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik
Penilaian dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan sesuai pernyataan
2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan sesuai pernyataan
1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan sesuai pernyataan
Jumlah
Aspek yang Diamati Skor Nilai KET
Perolehan
No Nama
Juju Tanggung
Disiplin Mandiri
r Jawab

1                
2                
3                
4                

Petunjuk penskoran:
Peserta didik memperoleh nilai:
Skor Perolehan
Skor Perolehan
x 4=Skor Akhir
Skor Maksimal

Peserta didik memperoleh nilai:


Sangat baik = Apabila memperoleh skor: 3,33, ˂ skor ≤ 4,00
Baik = Apabila memperoleh skor: 2,33, ˂ skor ≤ 3,33
Cukup = Apabila memperoleh skor: 1,33, ˂ skor ≤ 2,33
Kurang = Apabila memperoleh skor: skor ≤ 1,33
Penilaian Antar Teman
Format Penilaian Antar Teman
Nama yang akan dinilai :
Kelas :
Semester :
Waktu Penilaian :
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom Ya atau Tidak di bawah ini!
  Pernyartaan Ya Tidak
1 Selalu mengerjakan tugas sesuai dengan    
kemampuan diri sendiri, tidak menyontek

2 Selalu mengumpulkan tugas tepat waktu    

3 Selalu mengerjakan tugas dengan baik    

4 Selalu tanggung jawab dalam menjalankan    


tugas yang diberikan oleh guru
5 Selalu berani mengakui kesalahan yang    
diperbuat
6 Selalu berani maju kedepan untuk    
mengerjakan soal dan tugas yang diberikan
oleh guru

Penilaian Pengetahuan (KI 3)


5. Asma’ul Husna berjumlah…
a. 97
b. 98
c. 99
d. 100
6. Yang termasuk arti dari asma’ul husna al qowiy adalah…
a. Allah maha berdiri sendiri
b. Allah maha kuat
c. Allah yang maha perkasa
d. Allah yang maha Pengasih
7. Yang termasuk arti dari asma’ul husna al qayyum adalah…
a. Allah maha berdiri sendiri
b. Allah maha kuat
c. Allah yang maha perkasa
d. Allah yang maha Pengasih
8. Berikut merupakan hikmah dari mengamalkan asma’ul husna, kecuali…
e. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
f. Jembatan masuk surga.
g. Menambah dosa kita
h. Diberi petunjuk oleh Allah SWT.
Uraian
12. Bukti bahwa Allah bersifat Al Qowiy adalah…
13. Bukti bahwa Allah Swt bersifat al-Qayyum adalah…
14. Hikmah mempelajari Asmaul Husna al-Qawiyy adalah…
15. Hikmah mempelajari Asmaul Husna al-Qayyum adalah…
16. Contoh sikap yang meneladani Asmaul Husna al-Qayyum adalah…
17. Contoh sikap yang meneladani Asmaul Husna al-Qowiy adalah…

Kunci Jawaban Pilihan Ganda dan Pedoman Penskoran


No Ramnu-rambu Jawaban Skor
1 99 5
2 Allah maha kuat 5
3 Allah yang maha berdiri sendiri 5
4 Menambah dosa kita 5
 5 penciptaan alam ini. 10
 6 dalam keberadaannya dan penciptaannya Allah Swt tidak butuh kepada 15
makhluk sedikitpun.
 7 sebagai seorang muslim harus kuat secara fisik maupun mental, kuat iman 15
dan takwa, kuat ilmu dan amal, bahkan dalam hal ekonomi.  
 8 Hikmah dari Asmaul Husna al-Qayyum adalah harus selalu mandiri dalam 20
hal apapun, tidak menggantungkan orang lain, dan berusaha untuk bisa
memberi manfaat pada yang lain.  
 9 harus jadi anak yang kuat.  10
 10 jadi orang yang mandiri.  10

Jumlah skor yang diperoleh


x 10=Skor Akhir
10

Penilaian Karya/product (KI 4)


Indicator:

Format penilaiana produk:

Nama siswa:

No. absen:

No Indicator penilaian Skala rentang


. 3 2 1
1 Kreativitas siswa
2 Kesesuaian dengan
materi
3 Bahasa yang
digunakan
Skor yang dicapai
Skor maksimum

Petunjuk:
No. Indikator Rubrik
1. Kreativitas siswa 3, jika kreativitas siswa dalam
membuat mind map sangat baik
2, jika kreativitas siswa dalam
membuat mind map cukup bagus
1, kreativitas siswa dalam
membuat mind map kurang bagus
2 Kesesuaian dengan materi 3, jika materi didalam mind map
sangat sesuai dengan materi
2, jika materi didalam mind map
kurang sesuai dengan materi
3, jika materi didalam mind map
tidak sesuai dengan materi
3. Bahasa yang digunakan 3, jika bahasa yang digunakan
sopan, dan sesuai dengan kbbi
2, jika bahasa yang digunakan
sopan tetapi tidak sesuai dengan
kbbi
3, jika bahasa yang digunakan
tidak sopan dan tidak sesuai
dengan kbbi

Mojokerto, 5 April 2021


Kepala Sekolah Guru
Kelas

____________
___________
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai