PAI BP
KELAS III
Semester 1
1
PELAJARAN 1 : SIKAP PERCAYA DIRI DAN MANDIRI
Sikap Percaya Diri ialah sikap yang menunjukkan yakin dengan kemapuan diri sendiri.
• Beberapa contoh sikap PERCAYA DIRI adalah seperti :
Berani menjadi ppetugas upacara, Berani maju ke depan kelas memimpin do’a, Mengerjakan soal
ulangan dengan kemampuan diri sendiri
• Keuntungan sikap percaya diri :
Dicintai Allah, Banyak teman, Disenangi guru, dll
Ciri-ciri anak bersikap percaya diri :
• Tidak ragu-ragu,
• Bertawakkal (berpasrah diri) pada Allah SWT,
• Tidak malu melakukan kebaikan
Sikap Mandiri (melakukan segala sesuatu dengan sendiri tanpa bantuan orang lain)
Contoh sikap Mandiri :
Merapikan tempat tidur sendiri, Mencuci piring sendiri, Mengerjakan tugas-tugas sekolah tanpa disuruh,
Menyiapkan buku pelajaran sendiri, Berangkat ke Sekolah sendiri, Dsb.
Ciri-ciri Sikap Mandiri
• Tidak menyusahkan orang lain
• Suka membantu orangtua atau orang lain
• Tidak mudah menyerah dan putus asa, Dll.
An Nashr artinya pertolongan, An Nashr diambil dari ayat pertama, Surat An Nashr terdiri dari 3 ayat,
Surat An Nashr merupakan surat yang ke 110 dalam Al qur’an.
Surat An Nashr tergolong surat madaniyah
Lafadz yang dibaca panjang (tajwid) dalam surat An Nashr :
• Ayat pertama
َ
إِذا = huruf dzal dibaca Panjang 1 alif/ 2 harakat (bacaan mad thobi’i)
ٓ
َجا ََء = huruf jim dibaca Panjang 2 ½ Alif / 5 harakat (bacaan Mad Wajib Muttashil)
• Ayat Kedua
َ َ ََّٱنل
اس = huruf nun dibaca mendengung (bacaan idghom Syamsiyah)
َ ُ ُ
َ يَ ۡدخل
ون = huruf lam dibaca Panjang 1 alif/ 2 harakat (bacaan mad thobi’i)
َِف = huruf fa’ dibaca Panjang 1 alif/ 2 harakat (bacaan mad thobi’i)
ِين
َِ د = Huruf dal dibaca Panjang 1 alif/ 2 harakat (bacaan mad thobi’i)
ٗأَ ۡف َواجا = Huruf wawu dibaca Panjang 1 alif/ 2 harakat (bacaan mad thobi’i)
• Ayat Ketiga
َّ
إِن َُهۥ = huruf nun dibaca mendengung (bacaan Ghunnah)
َ َ
َ َك
ن = huruf kaf dibaca Panjang 1 alif/ 2 harakat (bacaan mad thobi’i)
َ
ت َّوابََۢا = huruf wawu dibaca rangkap (musyaddadah)
َ ۡ َّ ُ ۡ َ َ ٓ َ َ
َُ ّللَِ ََوَٱلف ۡت
١َح َ إِذاَجاءَنۡصََٱ
2
1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (kandungan ayat : pertolongan dan
ۡ َ َّ َ ُ ُ ۡ َ َ َّ َ ۡ َ َ َ
kemenangan agama Islam pasti akan datang dari Allah pada waktunya)
ٗ َ
٢َّللَِأفواجا
َ ِينََٱ
ِ َفَد
ِ اسَيدخلون َ تََٱنل
َ ورأي
2. dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong (kandungan ayat : semua
penduduk mekkah berbondong-bondong masuk Islam pada peristiwa Fathu Makkah/ penaklukan
kota Mekah)
َ َ َ َّ ۡ َ َ َ َۡ ۡ َ َ
٣ََوَٱ ۡس َتغفِ ۡرَهَُإِن َُه َۥََكنَت َّوابََۢا
َ حَ ِِبم ِدَربِك
َ ِ فسب
3. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penerima taubat (kandungan ayat : Perintah Allah kepada umat Islam agar bertasbih,
bertahmid/ hamdalah, dan beristighfar)
Surat An Nashr mengandung perintah kepada orang islam agar :
• Bertasbih (Subhanallah artinya maha suci Allah)
• Bertahmid/Hamdalah (Alhamdulillah artinya segala puji bagi Allah)
• Beristighfar (Astaghfirullah artinya Aku mohon ampun kepada Allah)
Hikmah Surat An Nashr :
• jika mendapat Kemenangan hendaknya tetap rendah hati dan tidak sombong dengan membaca
Subhanallah
• Jika mendapat nikmat, hendaknya bersyukur dengan membaca Alhamdulillah
• Jika melakukan perbuatan dosa, hendaknya menyesal dan minta ampunan dengan membaca
Astaghfirullah
Asmaul Husna artinya Nama-nama Allah yang baik, Jumlah Asmaul Husna adalah 99. Al Ahad dan Al
Wahhab termasuk Asmaul Husna
Al Ahad artinya Allah Maha Esa/ satu/ tunggal
َ ُ َّ ُ ۡ ُ
Allah maha Esa merupakan kandungan makna dari surat Al Ikhlas
١َّللَأ َح ٌد
َ قلَه َوََٱ
Artinya : “Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa.” (Q.S. Al Ikhlas:1)
Allah tidak beranak ataupun diperanakkan, tiada sesuatu apapun yang bisa menyekutui/ yang menyamai
Allah SWT
Orang yang menyekutukan Allah disebut Musyrik/ orang yang berbuat Syirik
Sikap anak yang meyakini Allah Maha Esa :
• Beribadah hanya kepada Allah SWT
• Tidak menyekutukan Allah SWT
• Tidak beribadah kepada selain Allah SWT
• Tidak meyakini Ramalan Nasib/ Dukun/ Peramal dsb.
• Selalu berdzikir kepada Allah SWT
Al Wahhab Artinya Allah maha Pemberi. Allah SWT selalu memberikan rezeki kepada makhlukNya
walaupun tanpa diminta
Bukti Allah bersifat Al Wahhab ( Maha Pemberi) :
• Lautan dengan banyak ikan yang dapat dimakan manusia
• Beraneka tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia
• Anggota tubuh manusia yang berfungsi dengan baik, dll
Allah memerintahkan manusia agar selalu berbagi dan memberi kepada yang membutuhkan
Contoh bukti sikap anak yang yakin Allah Maha Pemberi :
• Selalu bersyukur dengan mengucap Alhamdulillah
• Suka memberi sesuatu kepada orang lain dengan Ikhlas
• Memberi sesuatu tanpa diminta/ disuruh
• Suka membantu sesuai dengan kemampuan, dll
3
PELAJARAN 4 : MARI BERPERILAKU TERPUJI
Shalat secara bahasa artinya doa. Sedangkan Shalat secara istilah artinya serangkaian ucapan dan
gerakan tertentu yang terdiri dari syarat dan rukun yang diawali dengan Takbiratul Ihram dan
diakhiri dengan Salam.
Siswa mampu menyebutkan baca’an-baca’an Shalat sesuai gerakannya
Rukun-rukun Shalat : Berdiri bagi yang mampu, Niat, Takbiratul Ihram, Membaca Surat Al Fatihah,
Ruku’, I’tidal, Dua Sujud, Duduk diantara dua sujud, duduk Tahiyat Akhir,Tahiyat Akhir, membaca
Shalawat dalam Tahiyat Akhir, Salam pertama, Tertib
Rukun Shalat hukumnya wajib, Apabila rukun Shalat tidak dilakukan, maka Shalatnya Batal
Shalat Merupakan Amal Ibadah yang pertama kali ditanyakan di Hari Kiamat/ Hari Akhir (Di Akhirat)
Shalat merupakan Tiang Agama dan termasuk Rukun Islam yang kedua
Maksud dari Shalat adalah bentuk pengabdian diri kepada Allah SWT, memohon ampunan dan
pertolongan kepada Allah SWT
Shalat Fardhu disebut juga Shalat Maktubah yang ada lima waktu setiap hari hukumnya Wajib
(Dhuhur = siang hari, Ashar = sore hari, Maghrib = tenggelamnya matahari, Isya’ = malam hari dan
Shubuh = terbitnya Fajar)
Hikmah Shalat ialah Inti ibadah yang timbul sebab melaksanakan ibadah Shalat. Hikmah-hikmah
Shalat antara lain:
• Mencegah perbuatan keji dan mungkar
• Mendekatkan diri pada Allah SWT.
• Disiplin waktu.
• Hidup teratur dan tertib.
4
• Selalu bersikap rendah hati.
• Hati menjadi tenang dan tentram
Nabi adalah orang yang menerima wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri. Sedangkan Rasul adalah orang
yang menerima wahyu dari Allah untuk dirinya dan umatnya.
Rasul diutus oleh Allah untuk mengajak umatnya agar beribadah kepada Allah, Meninggalkan
kemaksiatan, menjalankan perintah Allah, tidak menyekutukan Allah, dsb.
Ada 4 sifat wajib yang harus dimiliki oleh para rasul yaitu : Shiddiq (artinya Jujur), Amanah (artinya
dapat dipercaya), Fathanah (artinya cerdas) dan Tabligh (artinya menyampaikan).
Setiap Rasul dan Nabi dibekali Mukjizat oleh Allah SWT. Mukjizat adalah kejadian luar biasa yang
terjadi pada Rasul.
Nabi dan Rasul yang wajib diketahui jumlahnya ada 25, Termasuk adalah Nabi Yusuf a.s dan Nabi
Syu’aib a.s
Nabi Yusuf a.s adalah putra Nabi Ya’qub a.s. dari ibu yang bernama Rahil/ Rahel, Jumlah saudara Nabi
Yusuf ada 11 (1 saudara sekandung bernama bunyamin dan 10 saudara seayah berbeda ibu)
Saat usia Nabi Yusuf mencapai umur 2 tahun, Ibunda Nabi Yusuf a.s meninggal dunia. Nabi Yusuf
pernah bermimpi melihat 11 Bintang, Bulan dan Matahari bersujud kepadanya. Waktu kecil, Nabi Yusuf
dibuang ke Sumur oleh saudara-saudaranya, kemudian diselamatkan oleh saudagar dan dibeli Raja untuk
dirawat dan dijadikan putra angkat.
Setelah dewasa, Nabi Yusuf diberi Ilmu oleh Allah berupa Tafsir Mimpi. Beliau berhasil menafsirkan
mimpi sang Raja yang bermimpi melihat 7 ekor sapi betina kurus memakan 7 ekor sapi betina gemuk,
dan 7 tangkai gamdum segar yang tiba-tiba berubah menjadi 7 tangkai gandum yang kering nan layu.
Nabi Syua’ib berasal dari suku Madyan, Suku madyan berada di Negara Syam (Syiria). Suku Madyan
berprofesi sebagai pedagang. Mereka berdagang dengan curang yakni dengan mengurangi takaran dan
timbangan. Nabi Syu’aib mengajak mereka untuk tidak menyekutukan Allah dan berbuat adil dan Jujur
dalam Jual Beli. Suku Madyan menolak ajakan Nabi Syu’aib. Allah memberikan Azab berupa Udara
Panas dan Sambaran Petir disertai gempa bumi kepada Suku Madyan Karena menolak ajakan bertaubat
oleh Nabi Syu’aib As.