Anda di halaman 1dari 51

BIMTEK BETON PRACETAK PRATEGANG

KONSTRUKSI JALAN LAYANG (ELEVATED)


JAKARTA, 22-25 FEBRUARI 2021

Perencanaan, Produksi dan Pelaksanaan


Tiang Pancang Berdasarkan
SNI 1726:2019 dan SNI 2847:2019
PT Wijaya Karya Beton, Tbk
JAKARTA, 23 FEBRUARI 2021

www.wikabeton.co.id
OUTLINE

1. Perencanaan 2. Proses Produksi 3. Metode Handling 4. Instalasi 5. Studi Kasus

www.wikabeton.co.id │ 2
PERENCANAAN
TIANG PANCANG

www.wikabeton.co.id │ 3
REFERENSI DESAIN

www.wikabeton.co.id │ 4
KLASIFIKASI TEKNIS

www.wikabeton.co.id │ 5
PROSES PRODUKSI
TIANG PANCANG

www.wikabeton.co.id │ 6
PRODUKSI TIANG PANCANG
www.wikabeton.co.id │ 7
TOLERANSI PRODUK

Item Notasi Sat Toleransi Produk


a. Panjang DL mm ≤ ± 0,3% L
b. Diameter DD mm ≤ +5 / -2 (D 300 - 600)
≤ +7 / -4 (D 800 - 1200)
c. Tebal beton Dt mm + NA / 0
d. Kelurusan tiang ≤ 0,2% L
e. Posisi plat sambung pps ≤ 0,33%
Ref : JIS A 5373:2010

www.wikabeton.co.id │ 8
PENGUJIAN PRODUK

Keterangan :
1. Hydraulic jack
2. Penerus beban
3. Rol besi
4. Benda uji
5. Dial gauge
6. Perletakan/dudukan benda uji

Skema Pengujian

Pengujian rutin :
- Setiap produksi 10000 btg/jalur, atau
M uji = +
- Setiap 6 bulan/jalur
Dimana :
Pengujian rutin dilakukan sampai dengan beban retak q = berat tiang
L = panjang tiang
Syarat keberterimaan :
P = beban uji
- Tiang tidak mengalami retak pada saat beban retak rencana
W = beban alat bantu uji

www.wikabeton.co.id │ 9
METODE HANDLING
TIANG PANCANG

www.wikabeton.co.id │ 10
PENANDAAN PRODUK

www.wikabeton.co.id │ 11
PENGANGKATAN PRODUK

SAAT PENUMPUKAN

www.wikabeton.co.id │ 12
PENGANGKATAN PRODUK

SAAT PENEGAKAN TIANG UNTUK PEMANCANGAN

Saat penegakan tiang, posisi sling angkat pada tanda marking “segitiga”
Untuk tiang yang diangkat dengan dua titik angkat harus menggunakan
bantuan rol untuk penegakannya. Posisi sling dikalungkan pada marking
titik angkat “segitiga”.

www.wikabeton.co.id │ 13
PENGANGKATAN PRODUK
TABEL PANJANG TIANG SESUAI METODE HANDLING

Keterangan :
1. Panjang tiang pada sisi kiri
garis merah tebal 
produk dapat diangkat
pada ujung tiang
2. Simbol lingkaran  produk
diangkat pada satu titik
angkat saat pemancangan
3. Simbol segitiga  produk
harus diangkat pada dua
titik angkat saat
www.wikabeton.co.id pemancangan │ 14
PENGANGKATAN PRODUK
TABEL PANJANG TIANG SESUAI METODE HANDLING

Keterangan :
1. Panjang tiang pada sisi kiri
garis merah tebal 
produk dapat diangkat
pada ujung tiang
2. Simbol lingkaran  produk
diangkat pada satu titik
angkat saat pemancangan
3. Simbol segitiga  produk
harus diangkat pada dua
titik angkat saat
pemancangan

www.wikabeton.co.id │ 15
PENGANGKUTAN PRODUK

DI ATAS TRAILER
Maks. 1m Maks. 4m Maks. 4m Maks. 4m Maks. 1m

1. Tiang ditumpuk di atas kayu ganjal segaris pada setiap lapisnya


2. Tumpuan dengan kayu 6/12 dengan jarak maks. 4m
3. Tiang diikat kencang menggunakan sling/rantai ke bak trailer pada posisi kayu ganjal
4. Pasang spi penahan pada kedua sisi luar tumpukan tiang pada setiap lapisnya
5. Tiang tepi dipasang pada kedua sisi bak trailer

www.wikabeton.co.id │ 16
PENGANGKUTAN PRODUK

DI ATAS TRAILER

Tiang yang lebih besar


Kayu ganjal tidak segaris.
ditumpuk di atas tiang
Dapat menyebabkan
yang lebih kecil. Dapat
kerusakan pada tiang
menyebabkan kerusakan
pada tiang

Tiang ditumpuk benda berat


Dapat menyebabkan
kerusakan pada tiang

www.wikabeton.co.id │ 17
PENGANGKUTAN PRODUK

DI ATAS TRAILER

www.wikabeton.co.id │ 18
PENGANGKUTAN PRODUK

DI ATAS TONGKANG / BARGE

www.wikabeton.co.id │ 19
PENUMPUKAN PRODUK

DI LAPANGAN

www.wikabeton.co.id │ 20
INSTALASI TIANG PANCANG

www.wikabeton.co.id │ 21
INSTALASI TIANG PANCANG (IMPACT HAMMER)
Persyaratan:
1. Kekuatan tekan beton minimal f’c 40 MPa dan/atau umur beton tiang minimal
14 hari.
2. Gunakan pile cushion dari plywood/multiplek kering pada kepala tiang untuk
mencegah kerusakan tiang saat pemancangan
3. Ganti pile cushion apabila sudah tidak elastis, sudah hangus/terbakar pada
saat pemancangan.
4. Penegakan tiang dengan angkat pada posisi marking “segitiga” yang sudah
disediakan.
5. Pemancangan sesuai layout titik pondasi dan panjang segmen sesuai
kedalaman rencana.
6. Posisi tiang pancang dan leader pancang sejajar pada posisi tegak lurus
atau sesuai sudut kemiringan rencana (batter pile).
7. Sumbu tiang pancang segaris dengan sumbu hammer.
8. Tiang disambung dengan pengelasan penuh pada grooving/celah alur plat
sambung.
9. Pemancangan dilanjutkan setelah suhu las sambungan rendah.
10.Kondisi tiang sambungan harus segaris dengan tiang dibawahnya
11.Setelah penyambungan, untuk lokasi non korosif plat sambung harus dicat
zinc chromate/meni, sedangkan untuk lingkungan korosif harus dilakukan
pengecatan dengan epoxy.
12.Tiang direncanakan dengan nilai final set minimal 25 mm/10 pukulan*).
www.wikabeton.co.id *) Manual PDCA. Untuk nilai final set di bawah 25 mm/10 pukulan harus dilakukan │ 22
pile driving analysis untuk mengetahui tegangan yang terjadi pada tiang
INSTALASI TIANG PANCANG (IMPACT HAMMER)

Contoh pemilihan berat hammer


• Untuk tiang diameter 300 – 600 mm,
pemilihan berat hammer adalah 1/3 berat
total tiang.
Misal : tiang D 600, L-40 m, Berat total =
15,7 ton, maka berat hammer adalah
minimal 5 ton
• Untuk diameter > 800 mm, penentuan
tipe hammer dan cushion berdasarkan
pile driving analysis.

www.wikabeton.co.id │ 23
INSTALASI TIANG PANCANG (IMPACT HAMMER)

www.wikabeton.co.id │ 24
INSTALASI TIANG PANCANG (IMPACT HAMMER)

www.wikabeton.co.id │ 25
INSTALASI TIANG PANCANG (IMPACT HAMMER)

www.wikabeton.co.id │ 26
INSTALASI TIANG PANCANG (IMPACT HAMMER)

www.wikabeton.co.id │ 27
INSTALASI TIANG PANCANG (METODE JACKING - HSPD)

“HYDRAULIC STATIC PILE DRIVER”


Persyaratan:
1. Lokasi pemancangan memiliki permukaan padat, rata, dan memiliki daya
dukung yang cukup menahan beban alat HSPD.
2. Kekuatan tekan beton minimal f’c 40 MPa dan/atau umur beton tiang minimal
14 hari.
3. Berat total alat HSPD ditambah beban counter saat pemancangan minimal
memiliki bobot 2,5 kali beban penekanan tiang rencana.
4. Alat HSPD pada posisi rata horizontal. Pengaturan level sesuai dengan ‘’alat
nivo” pada ruang operator dan pemeriksaan menggunakan waterpass yang
diletakkan pada posisi chasis panjang (long-boat) alat HSPD.
5. Tiang diangkat dan ditempatkan pada alat HSPD dengan cara mengkalungkan
sling angkat pada posisi marking “segitiga”.
6. Untuk memastikan ketegakan tiang, lakukan pengecekan kelurusan setiap 50
cm dengan waterpass sampai dengan kedalaman 2 meter.
7. Tiang pancang ditekan secara kontinyu sampai dengan kriteria penekanan
tiang terpenuhi.
8. Penekanan dihentikan setelah penekanan sebesar 200% beban rencana
selama 30-60 detik sebanyak dua kali berturut dan mempunyai nilai
penurunan (nilai pile set) ≤ 20 mm.
9. Untuk tiang friksi, pemancangan harus mencapai kedalaman rencana.
www.wikabeton.co.id 10.Pemotongan kelebihan tiang harus rata permukaan tanah agar tidak terbentur
│ 28
saat proses geser alat.
INSTALASI TIANG PANCANG (METODE JACKING - HSPD)

Retak pada tiang umumnya terjadi


di bawah permukaan tanah
www.wikabeton.co.id │ 29
INSTALASI TIANG PANCANG (METODE JACKING - HSPD)

www.wikabeton.co.id │ 30
INSTALASI TIANG PANCANG (METODE JACKING - HSPD)

www.wikabeton.co.id │ 31
INSTALASI TIANG PANCANG (METODE INNER BORE)
Deskripsi:
Metode instalasi tiang pancang bulat berongga dengan cara melakukan pengeboran tanah menggunakan auger dan secara
bersamaan tiang ditekan masuk kedalam tanah dengan mengandalkan berat sendiri maupun berat tanah dalam hopper
bucket

Keunggulan metode inner bore:


1. Proses instalasi bebas dari polusi suara maupun getaran berlebih.
2. Cocok diterapkan pada tanah berlensa.
3. Mampu menembus tanah keras (SPT > 40) dengan penggunaan
mata bor khusus.
4. Daya dukung tanah terhadap tiang lebih baik daripada tiang bor
karena pengeboran diawal mempunyai diameter lebih kecil dari tiang
dan terdapat proses grouting semen milk pada bagian 6 meter di atas
kedalaman rencana.
Kelemahan:
1. Tidak bisa digunakan untuk tiang miring/batter pile. Kelurusan tiang
harus presisi.
2. Tiang bagian dalam harus bersih dari limbah, toleransi diameter
dalam tidak lebih dari 10 mm.
3. Pada kondisi tanah banyak batuan dapat menyebabkan tiang pecah
akibat gesekan antara auger, batu dan dinding bagian dalam tiang
www.wikabeton.co.id │ 32
INSTALASI TIANG PANCANG (METODE INNER BORE)

Penegakan Pengangkatan
tiang lengkap auger dan drill bit
dengan auger
bagian dalam
tiang
Pengeboran
tanah dan

skin friction
penekanan

Improve

Improve end
tiang ke Bukaan drill

bearing
dalam tanah bit lebih besar Proses
dari diameter pengeboran,
tiang injeksi semen
milk w/c 0,8 (2
s/d 6 meter) dan Proses pengeboran, injeksi semen
penekanan tiang milk w/c 0,6 (2D+D) dan penekanan
www.wikabeton.co.id ke dalam tanah tiang ke dalam tanah │ 33
STUDI KASUS
TIANG PANCANG

www.wikabeton.co.id │ 34
STUDI KASUS

Pile sebagai pier pada struktur Pile-Slab Pile di atas tanah lunak

(Salah Messioud, Badreddine Sbartai, Daniel, 2015)

www.wikabeton.co.id │ 35
LESSON LEARNED
Kegagalan Spun Pile saat Gempa Miyagiken-oki (1978) dan Gempa Hyogoken-nanbu (Kobe) (1995)

Keruntuhan terjadi di bagian pertemuan spun pile dengan pile cap dan juga di badan spun pile yang terbenam dalam tanah.
Lesson learned: “Pile foundation should be designed as ductile member of structure” (Muguruma dkk., 1995)
www.wikabeton.co.id Candra Irawan, 2020 │ 36
STUDI KASUS

Reaksi Momen pada Pondasi Tiang Pancang akibat Beban Lateral

Tiang pancang Tiang pancang


sebagai pondasi sebagai pondasi
dan kolom

37

Beban lateral akibat gempa dapat menimbulkan reaksi momen yang besar di bawah pile cap dan di dalam
tanah, yaitu di daerah peralihan antara lapisan tanah lunak dan tanah keras. (Pam, 1987, Budek dkk., 2000)
www.wikabeton.co.id Candra Irawan, 2020 │ 37
STUDI KASUS

Pengekang Pada Tiang Pancang

www.wikabeton.co.id │ 38
STUDI KASUS
Pengekang Pada Tiang Pancang

SNI 1726:2019

www.wikabeton.co.id │ 39
STUDI KASUS
Pengekang Pada Tiang Pancang

SNI 2847:2019

SNI 2847:2019
www.wikabeton.co.id │ 40
Pengekang Pada Tiang Pancang
SNI 1726:2019

www.wikabeton.co.id │ 41
SNI 2847:2019
Pengekang Pada Tiang Pancang KDS D - F

www.wikabeton.co.id │ 42
Pu = 600 ton
0,3 . Ag.f’c

0,3.A g .f' c = 0,3 x 50 x 157080


= 2356194 N

Pu = 600 ton
= 5886000 N > 2356194 N

www.wikabeton.co.id │ 43
DIAGRAM ALIR ANALISA TULANGAN PENGEKANG
(Tiang Pancang Bulat Berongga)

Tulangan pengekang terdiri dari 2 bagian yaitu :


1. Tulangan spiral yang terdapat pada tiang
pancangn yang dipabrikasi;
2. Tulangan spiral yang terdapat dalam beton
pengisi (concrete plug).

(1)

(2)
s1 + s2  s min
www.wikabeton.co.id │ 44
www.wikabeton.co.id │ 45
www.wikabeton.co.id │ 46
www.wikabeton.co.id │ 47
www.wikabeton.co.id │ 48
Pengekang Pada Tiang Pancang

ANALISA TULANGAN PENGEKANG (Confinement) ANALISA TULANGAN PENGEKANG (Confinement) PADA TIANG
PADA TIANG PANCANG BULAT BERONGGA PANCANG BULAT BERONGGA (dengan beton pengisi) – KDS D, E
(dengan beton pengisi) – KDS C dan F berdasarkan SNI 1726:2019 dan SNI 2847:2019

www.wikabeton.co.id │ 49
Pengekang Pada Tiang Pancang

Pemodelan dengan konstanta pegas Pemodelan dengan program


(spring constant) LPILE

Fixity
Point

(Ensoft,2018)

(J. Bucknell, K. Chen, and A. R.


Lamb, 2016)
www.wikabeton.co.id │ 50
THANK YOU
Terima Kasih

www.wikabeton.co.id

Anda mungkin juga menyukai