Anda di halaman 1dari 20

ISSN 2581-1576

Bunga Rampai
Penerapan Teknologi Konstruksi

InBuild KNOWLEDGE
MANAGEMENT

Edisi Juli-Agustus 2017


Penerapan Teknologi Jacked Box Tunneling
pada Underpass Cibubur

Penerapan Teknologi Metode Konstruksi „Jacked Box Tunneling‟ tanpa treatment


pada badan jalan (pertama di Indonesia) dengan penggunaan bahan Zincalume untuk
„Anti Drag System‟ (mencegah tergulungnya tanah di atas box tunnel (pertama di
dunia)”. Selain itu Underpass Cibubur merupakan Underpass pertama di Indonesia
yang dibangun di bawah jalan tol, dengan kedalaman + 2 m di bawah jalan (pertama
di dunia).

1. Informasi Proyek

Gambar 48. Peta lokasi


underpass Cibubur

46
Lingkup Pekerjaan:
Panjang Total Underpass : 1.129,66 m

Box Underpass Ramp


Panjang Box : 93,00 m Ramp Barat : 785,66 m
Panjang Box : 24,10 m Ramp Timur : 151,22 m
Extension
Lebar Box Bersih : 8,5 m Deck Portal : 57,18 m
Barat
Tinggi Box Bersih : 6,0 m Deck Portal : 18,5 m
Timur
Lebar Jalan 1 Arah : 7m Lebar Jalan 1 : 7m
Arah
Dinding/Top Box : Beton Perkerasan : Rigid
bertulang
tebal 60 cm
Bottom Box : Beton Struktur : - Bored Pile
bertulang Dinding dia.80 cm
tebal 80 cm - Retaining
Wall

47
2. Latar belakang Teknologi.
Pembangunan Underpass Cibubur ini merupakan salah satu realisasi dari
rangkaian upaya penanganan kemacetan, khususnya yang terjadi di kawasan
Cileungsi, Cibubur dan Cimanggis. Pembangunan underpass ini menggunakan
metode Jacking System. Jacking System merupakan kegiatan mendorong box
tunnel ke dalam tanah dengan sistem hidraulik atau metode jacking untuk
mendorong box tunnel masuk tegak lurus ke dalam tanah pada jalur yang telah
direncanakan. Teknik ini lebih efisien dari pada membangun jembatan layang,
pembangunan ini akan lebih murah dan tidak mengganggu arus lalu lintas
eksisting diatasnya. Saat pembangunan underpass cibubur ini diatas terdapat
jalan tersibuk di Republik ini, agar pembangunannya tidak menggangu lalu lintas
tol Jagorawi maka dibuat dengan tidak mengeduk atau membuat galian di atas
jalan tol. Semuanya dilakukan dari bawah jalan tol. Dengan dibangunnya
underpass ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan arus lalu lintas di jalan
trans yogi hingga gerbang tol cibubur.
Permasalahan di proyek Underpass Cibubur antara lain :
a. Operasi jalan tol di atasnya tidak boleh terganggu.
b. Wilayah Kerja Terbatas.
c. Waktu pengerjaan terbatas.
d. Gaya Dorong Dapat Menggulung Permukaan Jalan Tol
e. Gaya Dorong Yang Bertambah Besar Dapat Merusak Box
f. Kebutuhan Kapasitas Hydraulic Jack Berpotensi Bertambah.
g. Diperlukan Lokasi Jacking Yang Efektif Untuk Menahan Gaya Dorong Pada
Lokasi Yang Sangat Terbatas.
h. Traffic Management paling Rumit di Indonesia.

48
4. Inovasi Penyelesaian Masalah.
Perlu penerapan inovasi teknologi pada pembangunan infrastruktur Underpass
Cibubur dengan penggunaan Jacked Box Tunneling dengan Sistem Non-
Intrusive Tunneling.

5. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Metode Jacked Box Tunneling:


a. Persiapan Jacking
1) Bracket dipasang dengan baik pada Bottom Box Segmen yang akan di
Jacking. Harus dipastikan bahwa tidak ada celah yang cukup besar antara
plat baja dan permukaan concrete box. Apabila ada celah yang cukup besar
perlu dilakukan perbaikan dengan cara mengisi celah tersebut dengan
bahan pengisi structural
2) Jack dipasang dengan baik pada bracket jack. Jack harus terpasang rata
dengan pelat bracket. Bracket jack tidak boleh menyentuh plat form saat

49
jack telah terpasang. Apabila menyentuh platform maka posisi bracket
perlu dinaikkan. Adapun posisi pemasangan jack harus sesuai dengan
tahapan jumlah segmen didorong.
3) Pemasangan hose pada jack dan hidraulik pump. Hose harus terpasang
sempurna pada masing-masing nipple jack dan hidraulik. Harus dipastikan
bahwa hose ditempatkkan pada tempat yang bebas dan tidak mengganggu
proses pengeluran material tanah.
4) Hidraulik pump terhubung dengan sumber listrik yang memadai dan aman.
Hidraulik telah dilindungi oleh tenda sehingga terhindar dari gangguan
cuaca.
5) Seluruh sistem jacking dicek dan dipastikan berfungsi dengan baik.

b. Persiapan lahan dan aksesoris jacking


1) Guide rail harus terpasang dengan baik di masing-masing sisi box. Hook
pengunci guide rail harus terpasang dengan baik.
2) Spacer disusun di depan jack dan menumpu ke reaction wall. Spacer baja
diletakan di antara jack dan spacer beton. Diantara spacer beton dan antara
spacer baja dan beton harus disisipi polywood tebal 12 mm.
3) Steel Shimming (apabila diperlukan) dipasang diantara piston jack 1000 ton
dan steel spacer.
4) Beam pengunci spacer dipasang pada hook yang telah disediakan di atas
spacer
5) Box yang akan masuk ke dalam tanah di laoisi suoer grease terlebih dahulu.

50
c. Persiapan Sistem Nose Blade & ADS
1) Nose Blade terpasang dengan baik pada box segmen. Semua baut dan stress
bar telah terinstal dan telah dikencangkan sesuai dengan desain
perhitungan.
2) Sistem pelumas ADS bekerja dengan baik. Grease pump bekerja dengan
baik sehingga dapat menyalurkan grease menuju ke pipa-pipa penyaluran
dengan merata
3) Roll ADS dapat berputar dengan baik tanpa ada halangan
4) Lempengan ADS telah terikat sempurna pada portal.

d. Persiapan Sistem Pengeluaran Tanah


1) Rel Trolli dipasang pada bagian dalam kiri dan kanan box
2) Trolli bucket diinstal pada rel yang telah disediakan. Harus dipastikan
bahwa trolli dapat berjalan dengan baik tanpa ada material yang
menghalangi proses pengeluaran tanah
3) Crane telah diposisiskan di tempat yang tersedia sehingga dapat digunakan
untuk mengangkat bucket dari bawah ke atas pada saat yang dibutuhkan
dengan aman.
4) Dump truck telah siap untuk menerima tanah yang dikeluarkan

e. Persiapan Box
1) Sebelum pengecoran box, tendon harus dipastikan sudah sesuai dengan
desain. Hal yang terkait dengan tendon yang perlu dicek adalah : Jumlah,
layout, ukuran dan konfigurasi penempatan tendon yang menerus dan
tidak.
2) Coakan untuk angkur harus sudah sesuai dengan rencana dimensi Box
3) Mutu Beton pada saat jacking harus sudah mencapai minimal K-350

51
4) Sisi luar box harus rata, tidak boleh ada tonjolan atau bagian yang
menggelembung

f. Persiapan Sistem Kontrol Geometri Posisi Box


Untuk menjamin posisi box berada pada posisi yang direncanakan diperlukan
sistem untuk mengetahui posisi box secara aktual. Pekerjaan ini diperlukan
alat survey yang memadai untuk mengetahui koordinat (x,y,z) box secara
cepat dan akurat dan guiding instrument spt laser beam yang dapat dimonitor
setiap saat untuk mengetahui kelurusan arah jacking secara horizontal dan
vertical.

g. Persiapan Sistem Sliding Box


1) Strand-strand telah terinstall ke dalam box yang akan disliding
2) Pasang anchor block sliding dan kencangkan blok pengunci
3) Cek sistem jack sliding dari mulai jack, hidraulik pump, hingga
sambungan hose.
4) Pasang stopper beam menempel pada stopper beton.

h. Persiapan Manajemen Traffic di area jalan tol jagorawi pada saat jacking:
1) Monitoring perkerasan aspal pada badan jalan tol
2) Antisipasi yang dilakukan apabila ada sliding/penurunan perkerasan pada
badan jalan tol (pengaturan traffic, overlay perkerasan jalan dsb)

52
A. Jacking Box
8. Tahapan Jacking Box
a. Cek posisi box sebelum jacking dimulai. Apabila posisi belum sesuai
maka perlu dilakukan penyesuaian posisi terlebih dahulu. Record
koordinat awal box (x,y,z) yang akan digunakan sebagai data acuan.
b. Setiap piston jack dikeluarkan hingga menyentuh spacer baja dan
pembacaan pressure pada masing-masing jack hidraulik harus pada satu
acuan yang sama ( biasanya pressure awal diambil 50 bar)
c. Masing-masing piston jack yang keluar diukur panjangnya dan dicatat
sebagai acuan awal.
d. Box segmen didorong dengan gaya yang sama pada setiap jack hingga
salah satu piston jack mencapai panjang maksimum (30 cm).
e. Catat pressure terakhir yang tercapai dan ukur perpanjangan piston
dibandungkan dengan panjang acuan awal
f. Buat grafik gaya jacking terhadap pergerakan box segmen

53
g. Release Piston.
h. Pasang spacer block baru lalu ulangi tahapan 1 hinga box terdorong
sampai area jacking 1.
i. Pastikan bahwa material zincalum terkunci dengan baik pada portal.
j. Angkat semua spacer block.
k. Sliding box selanjutnya ke area jacking 2.
l. Sistem ADS harus selalu dimonitor selama pekerjaan jack berjalan untuk
memastikan bahwa pelumas dan ADS bekerja dengan baik.

9. Pembuangan Tanah
a. Pekerjaan pembuangan tanah dilakukan bersamaan dengan pekerjaan
penggalian tanah dan jacking box.
b. Yang perlu diperhatikan pada saat pekerjaan excavasi tanah adalah
excavasi tanah tidak boleh melebihi garis batas area yang sudah
ditentukan sebelumnya oleh konsultan.
c. Pekerjaan excavasi harus selalu dimonitor karena ini berkaitan dengan
pergerakkan relative box terhadap kelurusan baik arah vertical dan
horizontal terhadap acuan yang sudah ditentukan. Apabila box
cenderung bergerak ke atas maka posisi tanah bagian bawah harus edikit
diganggu untuk adjust posisi box agar kembali ke posisi awal dan
sebaliknya apabila box cenderung bergerak ke bawah maka posisi tanah
bagian atas harus sedikit diganggu.
d. Siklus pembungan tanah dari dalam box keluar merupakan salah satu
factor kritis yang mempengaruhi kecepatan jacking box.

54
10. Monitoring Control Geometry Box
a. Selama pekerjaan jacking berlangsung pergerakkan box pada arah x,y
dan z harus selalu dimonitor baik dengan alat survey dan instrument laser
beam.
b. Apabila terjadi penyimpangan harus segera dilaporkan kepada kosultan
pengawas untuk segera diambil tindakan perbaikannya.

B. Penyambungan Segmen
1. Penyambungan segmen 2 dan segmen 3
Sliding dari area 4 ke area 3:
a. Install strand-strand penarik pada segmen yang akan ditarik
b. Pasang anchor block beserta aksesoris sliding pada segmen
c. Tarik segmen dengan menggunakan dua buah jack 250 ton. Segmen di
tarik hingga merapat ke stopper beam pada posisi yang sudah
ditentukkan terlebih dahulu.
d. Tutup block out slidding tendon beserta dengan aksesorisnya dengan
busa.
Sliding dari area 3 ke area 2
a. Install strand-strand penarik pada segmen yang akan ditarik.
b. Pasang anchor block beserta aksesoris sliding pada segmen.
c. Tarik segmen dengan menggunakan dua buah Jack 250 ton. Segmen di
tarik hingga merapat ke stopper beam pada posisi yang sudah ditentukan
terlebih dahulu.
d. Rapatkan segmen 3 dengan segmen 2 dengan menggunakan jack 400 ton
hingga jarak 10 cm dari segmen 2.
e. Pasang tendon 7s beserta aksessorisnya.
f. Pengecoran wet joint antara segmen 2 dan segmen 3

55
g. Setelah wet join mencapai kekuatan 28 Mpa, stressing tendon dengan
menggunakan 2 Jack 150 Ton.
h. Pekerjaan jacking siap dilaksanakan.

2. Penyambungan segmen 3 dan segmen selanjutnya.


Sliding dari area 4 ke area 3
a. Install strand-strand penarik pada segmen yang akan ditarik.
b. Pasang anchor block beserta aksesoris sliding pada segmen.
c. Tarik segmen dengan menggunakan dua buah jack 250 ton. Segmen di
tarik hingga merapat ke stopper beam pada posisi yang sudah ditentukan
terlebih dahulu.
d. Tutup block out sliding tendon beserta dengan aksesorisnya dengan busa.

C. Safety Procedure
Untuk menjaga Keselamatan dan Kesehatan dari pekerja selama pekerjaan
dilaksanakan ada bebrapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Selama proses peletakan dan penyusunan spacer dilarang ada orang yang
berada di area penempatan pacer.
2. Setiap orang yang tidak berkepentingan dilarang berada di dekat hidraulik
pump.
3. Pada saat pendorongan dilarang ada orang yang berada di atas block spacer.

D. Manajemen Traffic
Adapun manajemen traffic pada pembangunan underpass Cibubur anatara lain :
1. Selama pekerjaan Jacking berlangsung perkerasan jalan pada badan jalan tol
harus dimonitor terhadap adanya sliding.

56
2. Apabila terjadi sliding harus segera diambil tindakan perbaikannya dan juga
pengaturan trafficnya.
3. Koordinasi dengan pihak Jasa Marga harus dilakukan secara intensif.

Gambar. Aspek K3 (Manajemen Trafic)

57
58
Urutan Pekerjaan :

1 Persiapan
Lokasi.

2 Pemasangan
Steel Sheet Pile
pada sekeliling
lokasi Casting
Yard

3 Dewatering
Lokasi Casting
Yard

4 Penggalian
tanah di dalam
lokasi Casting
Yard

59
5 Pemasangan
Ground Anchor
untuk
perkuatan
Sheet Pile

6 Penggalian
tanah hingga
tercapai elevasi
lantai Casting
Yard yang
dibutuhkan

7 Pemasangan
Ground Anchor
pada bagian
lantai Casting
Yard

8 Pengecoran
pelat lantai
Casting Yard

60
9 Pengecoran
Massive
Reaction Wall
sebagai
perletakan dari
Hydraulic Jack

10 Pembuatan Box
Tunnel

11 Pembuatan Box
Penyayat

12 Pemasangan
Hydraulic Jack

61
13 Pemasangan
Anti Drag
System pada
bagian atas dan
bawah Box

14 Pelaksanaan
Jacked Box
Tunnel

15 Pengambilan
tanah dari
dalam Box
yang sudah
tertanam

62
6. Kendala saat implementasi Pelaksanaan Jacked Box Tunneling.
Proyek pembangunan Underpass Cibubur ini termasuk kedalam proyek yang
sangat besar dalam hal resikonya karena underpass ini dibangun pada elevasi
sebesar ±2 meter dimana pada umumnya ±3 meter dikarenakan terbatasnya
lahan pembebasan maka, resiko yang mungkin terjadi adalah runtuhnya tanah
saat memasukkan box. Tetapi hal tesebut dapat ditangani dengan memberikan
kayu disemua jacking yang ditumpu oleh reaction wall. Reaction wall tidak besar
tetapi didukung oleh kabel prestress.

a. Gaya Dorong dapat menggulung permukaan Jalan Tol.


b. Gaya Dorong yang bertambah besar dapat merusak Box.
c. Kebutuhan Kapasitas Hidraulic Jack Berpotensi Bertambah.
d. Diperlukan Lokasi Jacking yang Efektif untuk Menahan Gaya Dorong pada
Lokasi yang sangat Terbatas.
e. Traffic Management paling Rumit di Indonesia.

63
7. Manfaat Penggunaan Teknologi Jacked Box Tunneling.
a. Tidak membutuhkan ruang kerja yang luas.
b. Tidak perlu menutup lalu lintas jalan Tol.
c. Pelaksanaan Pekerjaan dapat dilaksanakan selama 24 Jam dan tdk terkendala
oleh mobilitas kendaraan.

BIODATA KEPALA PROYEK UNDERPASS CIBUBUR

Nama Lengkap : Dwi Adi Sunarko


Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : 28 Juni 1978
Email : ffgrecords@gmail.com
Telepon : 021- 8516290
Alamat : Bluebell Residence Blok FF 05 Sumarecon Bekasi,
Medan Sumatera, Kota Bekasi 17132
Nama Instansi : PT. Brantas Abipraya (Persero)
Alamat Instansi : Jl. DI Panjaitan Kav. 14 Cawang
Jakarta Timur

64

Anda mungkin juga menyukai