LAPORAN KEGIATAN
DIVISI EMERGENSI DAN RAWAT INTENSIF ANAK
(ERIA)
(INSTALASI RAWAT DARURAT)
PERIODE APRIL-JUNI 2021
Disusun Oleh:
dr. Tessa Rulianty
dr. Novalina Kaban
dr. Rian Narulitta
dr. Enggrajati Moses
dr. Rezky Endah Puteri
dr. Ika Dian Puspitanza
dr. Ari Fibrianto
dr. Fitriani Lastari
dr. Shinta Nareswari
Pembimbing:
dr. Silvia Triratna, SpA(K)
dr. Indra Saputra, SpA(K), MKes
dr. Desti Handayani, SpA(K), MKes
Kegiatan selama bertugas di Instalasi Rawat Darurat RSUP Dr. Mohammad Hoesin :
1. Di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang memiliki sistem triase dengan setiap
levelnya memiliki waktu tanggap yang berbeda. Semakin kecil levelnya maka waktu
tanggap semakin cepat.
Level Kasus Respon time
Level I Resusistasi 0 menit
(segera)
Level II Emergency 10 menit
Level III Urgent 30 menit
Level IV Semi 45 menit
Urgent
Level V NonUrgent 60 Menit
2. Melayani semua pasien yang masuk ke P2 Anak yaitu pasien dengan kondisi klinis
dengan level emergensi I – V.
3. Melayani semua pasien yang masuk ke bagian P1 IRD dengan kondisi klinis dengan level
emergensi I yang bekerjasama dengan bagian P1 Anestesi. Pelayanan di P1 terdiri dari 5
tempat tidur dengan monitor 4 buah. P1 menangani semua pasien dengan gangguan
airway, breathing, dan sirkulasi serta penurunan kesadaran dengan GCS 9.
4. Melakukan resusitasi bayi baru lahir di IRD kebidanan.
5. Melayani kerjasama dengan divisi lain dalam tatalaksana pasien.
6. Pasien yang dirawat dan di tatalaksana merupakan pasien yang diterima oleh residen
yang bertugas di IRD pada pagi hari dan residen jaga yang bertugas pada sore dan malam
hari.
1
7. Pelayanan di P2 Anak terdiri dari 3 tempat tidur dan 1 infant warmer. Dalam kondisi IRD
dengan pasien lebih dari satu, tempat tidur diusahakan ekstra bed yang ditempatkan di
ruangan P2 Anak.
a. Dalam melayani pasien, residen yang stase IRD pada pagi hari berkonsultasi dengan
supervisor ERIA, dan residen melayani pasien di luar jam kerja didampingi oleh
Konsulen jaga Onsite.
8. IRD RSMH menerima pasien rujukan melalui Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (SI
SRUTE). Rumah sakit yang akan merujuk, melakukan sisrute memberikan informasi data
pasien kes sisrute RSU dr. M. Hoesin melalui dokter triase. Dokter triase akan
mengkonfirmasi kepada dokter di P2 Anak untuk ketersediaan tempat dan alat. Setelah
mendapat kepastian dari dokter di P2 Anak, dokter triase akan mengkonfirmasi kembali
kepada rumah sakit yang akan merujuk.
2
Wawancara dilakukan oleh petugas TRIASE dibalik kaca pelindung
3
Saat ini semua petugas TRIASE menggunakan APD Level III saat bertugas
Perubahan protokol penerimaan pasien rujukan yang berbeda dibandingkan dengan masa
sebelum pandemik Covid – 19 :
1. IRD RSMH menerima pasien rujukan melalui Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi
(SISRUTE). Rumah sakit yang akan merujuk, melakukan sisrute memberikan informasi
data pasien ke sisrute RSUP dr. M. Hoesin melalui dokter triase.
2. Dokter triase akan mengkonfirmasi kepada dokter di P2 Anak terkait data kesehatan dan
kondisi klinis pasien serta untuk ketersediaan tempat dan alat.
3. Pada pasien yang dicurigai terinfeksi Covid-19, tim triase berhak meminta dilakukan
pemeriksaan screening Covid-19 dari RS yang merujuk dan mengkonsulkan langsung
pasien tersebut ke Tim PIE anak.
4. Setelah mendapat kepastian dari dokter di P2 Anak, dokter triase akan mengkonfirmasi
kembali kepada rumah sakit yang akan merujuk.
5. Pasien akan diterima dan ditempatkan sesuai keputusan tim PIE anak.
4
5. Kurangnya ketersediaan bed PICU Covid 19 menyebabkan pasien sering tertahan di
IGD dan terjadi peningkatan angka penolakan sisrute yang membutuhkan PICU Covid
akibat ketidaktersediaan bed.
6. Length of Stay di Triase Sekunder yang memanjang akibat keterbatasan ruang bangsal
Isolasi COVID-19.
7. Tidak ada inkubator khusus untuk bayi baru lahir dari Ibu Suspek COVID-19.
Hasil kegiatan:
Selama periode ini telah dilayani 528 pasien, dengan perincian sebagai berikut :
Pasien yang MRS : 498 Pasien
Rincian :
1) Langsung MRS : 467 Pasien
2) Resusitasi bayi baru lahir : 31 Pasien
2. Pasien rawat jalan di IRD : 20 Pasien
3. Pasien yang menolak dirawat : 2 Pasien
4. Pasien yang meninggal : 6 Pasien
5. Pasien DOA (dead on arrival) : 2 Pasien
Dari tabel diatas diketahui bahwa dari 528 pasien yang datang ke IRD RSUP Dr.
Mohammad Hoesin, sebanyak 498 pasien langsung dirawat dan 20 pasien rawat jalan, 2
pasien menolak dirawat, 6 pasien meninggal di IRD, dan 2 pasien dengan dead on arrival
(DOA) Terdapat 31 bayi yang dilakukan resusitasi bayi baru lahir di IRD kebidanan dan
dirawat di rawat gabung.
Tabel 1. Distribusi jenis layanan berdasarkan umur dan jenis kelamin bulan April-Juni 2021
(n=528).
Jenis Pasien <1 tahun >1-5 tahun >5-10 tahun >10 tahun Total
L P L P L P L P
Resusitasi BBL 21 10 - - - - - - 31
Rawat Jalan 2 - 4 4 5 5 - - 20
MRS 131 74 41 37 50 27 53 53 467
Menolak dirawat - - 1 - - - 1 - 2
Meninggal 2 - 2 1 1 - - - 6
DOA 1 - 1 - - - - - 2
Total 158 84 49 42 56 32 54 53 528
5
Tabel 2. Distribusi asal pasien yang datang berobat ke IRD dan level kondisi klinis bulan
April-Juni 2021 (n= 528)
LEVEL Total
Level I Level II Level III Level IV Level V
Datang sendiri
07.00-14.00 8 27 84 13 - 132
14.00-21.00 10 16 100 21 3 150
21.00-07.00 5 14 80 21 3 123
Kiriman Sp.A
07.00-14.00 - - 12 10 - 22
14.00-21.00 - - 16 - - 16
21.00-07.00 - - 5 - - 5
RS dalam kota Palembang
07.00-14.00 2 3 6 5 1 17
14.00-21.00 - 11 9 1 - 21
21.00-07.00 - - 5 1 - 6
RS luar kota Palembang
07.00-14.00 - 4 3 6 - 13
14.00-21.00 - 5 6 5 - 16
21.00-07.00 - - 6 1 - 7
Total 25 80 332 84 7 528
Pada tabel 2 pasien terbanyak yang datang ke IRD RSUP Dr. Mohammad Hoesin
merupakan pasien yang datang sendiri tanpa rujukan dengan kondisi klinis dengan level
emergensi III (urgent) sebanyak 264 pasien (50%). Terdapat 37% (150 dari 405) pasien
yang datang sendiri pada jam 14.00-21.00 WIB yang sebagian besar merupakan pasien yang
sudah pernah dirawat di RSMH sebelumnya, maupun rujukan dari klinik/dokter/rumah sakit
lain yang tidak melalui sisrute yang benar.
Tabel 3. Distribusi asal pasien yang dirujuk dari rumah sakit dalam kota Palembang dan luar
kota Palembang bulan April-Juni 2021 (n=80)
No. Rumah Sakit Dalam Kota Palembang Rumah Sakit Luar Kota Palembang
1. RS Bunda 5 RSUD Banyuasin 2
2. RS Charitas 6 RSUD Ogan Ilir 1
3. RS Siti Khadijah 1 RSUD Talang ubi 3
4. RS. Siloam 2 RSUD Sekayu 5
5. RS YK Madira 2 RSUD Prabumulih 4
6. RS BARI 1 RSUD Pagaralam 2
7. RS Muhammadiyah 2 RSUD Muara Enim 2
6
No. Rumah Sakit Dalam Kota Palembang Rumah Sakit Luar Kota Palembang
8. RS Myria 1 RSUD Lahat 2
9. RS Hermina Palembang 2 RSUD Jambi 2
10. RS Hermina Jakabaring 5 RSUD OKU Timur 1
11. RS Pelabuhan 1 RSUD Baturaja 1
12. RS Ar rasyid 4 RS Bunda Prabumulih 4
13. RS Siti Fatimah 4 RS Ar-Bunda L. Linggau 1
14. RS Rika Amalia 3 RS Siloam Silampari 3
15. RS Rivai Abdullah 2 RSUD Kayu Agung 3
16. RS Bhayangkara 1
17. RS Tiara Fatrin 1
18. RS PUSRI 1
Total 44 Total 36
Dari tabel 3, dari 30 rujukan terdapat 55% pasien berasal dari RS dalam kota
palembang. Pasien terbanyak berasal dari RS RK Charitas (13.6%) diikuti RS Hermina
Jakabaring dan RS Bunda Palembang 11.4%. Sedangkan pasien yang dirujuk dari Rumah
Sakit luar kota Palembang, terdapat 36 rujukan (45%).
7
5) FA/ perempuan / 2 tahun 6 bulan / gagal kardiorespirasi ec peningkatan TIK ec ICH +
perdarahan paru + trombositopenia + ALL-SR / datang sendiri / 5 jam.
6) HU / laki-laki / 1 bulan / gagal napas ec pneumonia suspek covid 19 + syok sepsis +
lissensefally grade II-III + CMV kongenital + prune belly syndrome / datang sendiri / 30
jam.
Distribusi Tanda Vital Pasien yang Datang ke IRD Periode April-Juni 2021
Tabel 4. Gambaran parameter kardiorespirasi pasien anak di IRD bulan April-Juni 2021
(n=528)
Parameter >1-5 >5-10
<1 tahun >10 tahun
tahun tahun
Respirasi 0-68 12-52 12-62 18-66
(mean) (40) (32) (24) (22)
Denyut jantung 0-180 40-170 40-170 60-170
(mean) (132) (112) (110) 108)
Suhu 36-40 36-41 36-40 36-40
(mean) (36) (37) (37) (37)
Saturasi Oksigen 0-99 30-99 30-99 70-99
(mean) (94) (96) (96) (95)
Dari tabel di atas didapatkan gambaran pasien yang datang ke IRD dengan parameter
kardiorespirasi yang bervariasi. Diantaranya parameter suhu tubuh pasien IRD untuk semua
kategori umur dengan suhu tubuh normal.
Tabel 5. Gambaran nadi, respirasi dan saturasi pasien dengan febris dan tidak febris bulan
April-Juni 2021 (n=528)
Temp Nadi Respirasi Saturasi
Takikardi Normal Bradikardi Takipneu Normal Bradipneu Desaturasi Normal
Febris 13 29 2 6 36 2 6 38
Non- 28 431 25 30 420 34 29 455
Febris
Total 41 460 27 36 456 36 35 493
Dari tabel diatas didapatkan pasien yang mengalami febris dengan suhu tubuh
>38.5℃ sebannyak 132 pasien (25%). Sebagian besar pasien yang mengalami febris
memiliki frekuensi nadi, respirasi dan saturasi normal.
8
Tabel 6. Distribusi pemilahan pasien di IGD anak berdasarkan skor PEWS bulan April-Juni
2021 (n=528)
Jumlah
Persentase
Skor PEWS Tidak Rawat PICU/NICU Total
(%)
dirawat Bangsal
0 7 10 0 17 3,2%
1 6 44 0 50 9,5%
2 2 53 3 58 11,0%
3 3 260 20 283 53,6%
4 0 28 26 54 10,2%
5 2 7 18 27 5,1%
6 7 2 11 20 3,8%
7 1 3 7 11 2,1%
8 1 0 5 6 1,1%
9 1 0 1 2 0,4%
Total 30 407 91 528 100%
Dari tabel 6, terdapat 91 pasien (17.2%) pasien yang datang ke IRD masuk ke
PICU/NICU, sedangkan 407 pasien (77.1%) pasien masuk ke perawatan bangsal dan 30
pasien (3.9%) pasien tidak dirawat.
Tabel 7. Distribusi diagnosis yang rawat bersama dengan divisi lain menurut umur dan jenis
kelamin (n=40).
<1 tahun >1-5 tahun >5-10 tahun >10 tahun
Diagnosis Total
L P L P L P L P
MAR fistula retrouretra pro
0 1 0 0 0 0 0 0 1
kolostomi
Atresia jejunoileal 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Ileus obstruktif 0 1 0 1 0 0 0 0 2
Atresia esofagus tanpa fistula 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Atresia ani tanpa fistula 2 2 0 0 0 0 0 0 4
Atresia koana bilateral 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Hirschsprung disease 6 3 0 0 0 0 0 0 9
Hernia umbilikalis 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Hernia diafragmatika sinistra 1 0 0 0 0 0 0 0 1
9
<1 tahun >1-5 tahun >5-10 tahun >10 tahun
Diagnosis Total
L P L P L P L P
Hernia inguinalis dextra
1 0 0 0 0 0 0 0 1
strangulata
Stenosis duodenum 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Hidrocephalus + ruptur
0 1 0 0 0 0 0 0 1
meningocele
Omfalokel 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Gastroschiziz 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Appendisitis akut 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Hidrosefalus pro VP shunt 0 0 5 1 0 0 0 0 4
ICH 2 1 0 0 1 0 1 0 5
ICH + fraktur tertutup regio
0 0 0 0 1 0 0 0 1
femur sinistra
Retensio urin ec suspek
metastase ec ewing sarcoma
0 0 0 0 0 0 0 1 1
+ AKI injury + neutropenia
tanpa demam
CKD stage V + ensefalopati
uremikum + hipertensi stage
0 0 0 0 0 0 1 0 1
II + anemia + perawakan
pendek pro HD cito
Osteosarcoma regio cruris
dextra post amputatum +
0 0 0 0 0 0 0 1 1
efusi pelura dextra suspek
metastase + suspek covid 19
Total 18 10 3 2 3 0 2 2 40
Dari Tabel 7, semua pasien rawat bersama dengan bedah, dengan diagnosis terbanyak
adalah pasien dengan Hirschsprung disease dan ICH yaitu 9 pasien (22.5%) dan 6 pasien
(15%).
10
USIA
<1 >1-5 > 5 - 10 > 10
DIAGNOSIS tahun tahun tahun tahun Total
L P L P L P L P
Asma persisten ringan sedang 0 0 1 0 0 0 0 0 1
NCB SMK + ikterus neonatorum 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Sindroma dispepsia 0 0 1 1 1 3 0 0 6
Rhinofaringitis akut 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Traumatic low back pain +
0 0 0 0 1 0 0 0 1
myalgia + gangguan gait
Total 2 0 4 4 5 5 0 0 20
Dari tabel 8, diagnosis terbanyak pasien yang datang ke IRD adalah diare akut dan
sindroma dispepsia masing-masing sebanyak 10 pasien (50%) dan 6 pasien (30%).
Dari tabel 10, jumlah pasien terbanyak yang diterima di P2 Anak adalah dari boks
neonatologi, diikuti hematoonkologi dan NICU dengan persantese masing-masing sebesar
16.7%, 15.1% dan 11.6%.
Tabel 11. Distribusi MRS ke boks berdasarkan level kondisi klinis (n=498)
Level Total
MRS ke Boks Level Level Level Level Level
I II III IV V
Gastroenterohepatologi 0 6 32 8 0 46
NPM 0 1 3 0 0 4
Infeksi 0 0 8 0 0 8
Respirologi 0 11 20 3 0 34
Alergi Imunologi 0 0 10 0 0 10
Neuropediatri 2 5 31 2 0 40
Hematologi Onkologi 1 9 60 5 0 75
Kardiologi 0 6 30 1 0 37
Nefrologi 0 3 31 1 0 35
Neonatologi 0 20 59 5 0 84
NICU 6 24 28 0 0 58
PICU 5 9 4 0 0 18
PICU Covid 4 6 5 0 0 15
Endokrinologi 0 1 4 0 0 5
Rawat Gabung 0 0 0 25 0 25
Isolasi neonates 0 0 0 4 0 4
Total 18 101 325 54 0 498
12
Dari Tabel 11, pasien yang dirawat terbanyak datang dengan kondisi klinis level emergensi
III yaitu sebanyak 325 orang (65.3%), level emergensi II sebanyak 101 orang (20.3%).
13
obesitas
Hirschsprung disease 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Sirosis hepatis + hipoalbuminemia 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Gastritis erosif
Gastitif erosif 0 0 0 0 0 0 1 1 2
Intoksikasi air aki (asam
0 0 1 0 0 0 0 0 1
sulfat/H2SO4)
Intoksikasi deterjen (alkil benzena
0 0 0 0 0 0 0 1 1
sulfonat)
Intoksikasi paraquat 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Konstipasi fungsional 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Suspek TB usus 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Total 8 3 13 5 3 4 4 6 46
Dari Tabel 12, terdapat 46 pasien yang dirawat di Boks GEH, dari pasien tersebut terbanyak
berjenis kelamin laki-laki. 13 pasien datang dengan diagnosis diare akut dengan dehidrasi
ringan sedang (28.3%). Pasien tersebut telah dilakukan upaya rehidrasi oral di IRD maupun
di RS/klinik sebelumnya, tetapi tidak berhasil sehingga pasien dirawat inap di bangsal.
1.2. Boks Infeksi
Tabel 13. Distribusi diagnosis pasien yang dirawat di Boks Infeksi berdasar umur dan
jenis kelamin (n=8)
>5-10
<1 tahun >1-5 tahun >10 tahun Total
Diagnosis tahun
L P L P L P L P
Suspek Covid 19 derajat sedang 1 0 0 1 0 1 1 0 4
*Suspek Covid 19 derajat sedang
dengan
Pneumonia 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Decomp cordis ringan ec Mild
0 0 1 0 0 0 0 0 1
TR + Mild MR
Decomp cordis ec anemia gravis
0 0 0 0 0 0 0 1 1
ec susp thalasemia + pneumonia
SLE + Nefritis lupus 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Total 1 0 2 2 0 1 1 1 8
*Keseluruhan hasil swab PCR Sars CoV2 pada pasien Suspek covid 19 yang tersebut diatas adalah
positif (terkonfirmasi Covid 19)
14
Gizi buruk 2 0 0 0 0 0 0 0 2
Pneumonia 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Diare persisten dengan
dehidrasi ringan 1 0 0 0 0 0 0 0 1
sedang
Total 3 1 0 0 0 0 0 0 4
Dari tabel 14, terdapat 4 pasien IGD yang dirawat di Boks Nutrisi dan Penyakit Metabolik
yaitu dengan gizi buruk (100%).
Tabel 15. Distribusi diagnosis pasien yang disalurkan ke Boks Alergi Imunologi berdasar
umur dan jenis kelamin (n= 10)
1-<5 5 - < 10
Diagnosa < 1 Tahun Tahun Tahun > 10 tahun Total
L P L P L P L P
Juvenile Idiophatic Arthritis 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Suspek HSP 0 0 1 0 0 0 0 0 1
SLE
SLE 0 0 0 0 0 0 0 4 4
Krisis hipertensi 0 0 0 0 0 0 1 0 1
HIV infection dengan
Diare akut dehidrasi
0 0 1 0 0 0 0 0 1
ringan sedang
Pneumonia dd TB paru 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Imunosupresi berat +
abses regio axilla dekstra 1
0 0 0 0 1 0 0 0
+ Limfadenitis TB on
OAT
Total 1 0 2 0 1 0 1 5 10
Dari Tabel 15, pasien yang dirawat di Boks Alergi Imunologi sebanyak 5 pasien.
Diagnosis terbanyak adalah SLE yaitu sebanyak 5 pasien (50%).
15
>5-10
<1 tahun >1-5 tahun >10 tahun Total
Diagnosis tahun
L P L P L P L P
Asma persisten ringan serangan berat 0 0 0 0 2 0 0 0 2
Bronkiolitis akut 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Suspek TB tulang dd fraktur pelvis 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Pneumonia + decompensatio cordis ec
1 0 0 0 0 0 0 0 1
PDA besar
Pneumonia + efusi pleura + acute on
0 0 0 0 0 0 1 0 1
CKD
Bronkopneumonia + suspek BPD +
0 1 0 0 0 0 0 0 1
laringotrakeomalasia + DSD
**Suspek Covid 19 derajat sedang
dengan
Pneumonia + suspek TB paru +
anemia + down syndrome + suspek 0 0 0 0 0 0 0 1 1
VSD + gizi buruk
Pneumonia + TB paru + ALL HR 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Pneumonia + Kardiomegali +
0 0 0 0 0 1 0 0 1
Anemia
Pneumonia 0 0 1 0 0 0 1 0 2
Flu like syndrome 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Pneumonia + decompensation
0 0 0 1 0 0 0 0 1
cordis
Decompensatio cordis ec PJR
0 0 0 0 0 1 1 0 2
recurrent
T-cell leukemia + anemia 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Hematom subgaleal 0 0 0 0 0 0 0 1 1
*Susp Covid 19 derajat sedang dengan
Pneumonia 2 1 1 1 0 1 1 0 7
Pneumonia + TB paru milier 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Pneumonia + suspek TB paru 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Pneumonia + suspek TB Paru + gizi
0 0 0 1 0 0 0 0 1
buruk
Pneumonia + asma intermiten
serangan + TB paru selesai 0 0 1 0 0 0 0 0 1
pengobatan
Pneumonia + anemia gravis +
0 0 0 0 0 1 0 0 1
hematuria ec susp G6PD
Pneumonia + suspek kawasaki
1 0 0 0 0 0 0 0 1
disease
Pneumonia + diare akut dehidrasi
1 0 0 0 0 0 0 0 1
ringan sedang + gizi kurang
Pneumonia + GDD ec cerebral
palsy tipe spastik + gizi buruk + 0 0 1 0 0 0 0 0 1
perawakan sangat pendek
Pneumonia + hematoschezia ec 0 0 0 0 0 0 0 1 1
16
>5-10
<1 tahun >1-5 tahun >10 tahun Total
Diagnosis tahun
L P L P L P L P
trombositopenia + anemia aplastik
Total 6 2 4 5 2 5 6 4 34
* Hasil swab PCR Sars CoV2 pada pasien ini negatif (tidak terkonfirmasi Covid 19)
** Hasil swab PCR Sars CoV2 pada pasien ini positif (terkonfirmasi Covid 19)
Dari tabel 16, terdapat 34 pasien dirawat di Boks Respirologi. Diagnosis terbanyak ialah
27 pasien dengan pneumonia suspek covid 19 (79.4%), 11 pasien dengan hasil PCR Sars
CoV2 positif (40.7%) dan 16 pasien negatif (59.2%).
17
Total 6 5 6 3 6 3 5 6 40
Dari tabel 17, diagnosis terbanyak yang dirawat di Boks neuropediatri adalah kejang tanpa
demam ec suspek peningkatan TIK ec hidrosefalus yaitu 8 pasien sebesar 20%.
18
<1 tahun >1-5 tahun >5-10 tahun >10 tahun Total
Diagnosis
L P L P L P L P
AIHA + perawakan sangat pendek 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Hemofilia dengan
Hemofilia A + vulnus laceratum
0 0 0 0 0 0 1 0 1
digiti 1 pedis dextra
Hemarthrosis genue dextra ec
0 0 0 0 0 0 1 0 1
hemofilia B
Perdarahan 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Post colostomy + anemia gravis 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Anemia hemolitik ec susp G6PD
0 0 1 0 0 0 0 0 1
defisiensi dd AIHA
Retinoblastoma + feeding problem
0 0 0 1 0 0 0 0 1
ec mucositis + gizi kurang
Anemia + massa Regio colli dektra 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Anemia gravis ec osteosarcoma 1/3
0 0 0 0 0 0 1 0 1
distal os femur
Hepatoblastoma + hematemesis ec
susp perdarahan saluran cerna ec 0 0 0 0 1 0 0 0 1
susp trombositopenia
Thalasemia B Mayor dengan :
Anemia gravis + AIHA 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Anemia gravis 0 0 0 1 0 0 0 2 3
AML + Gum bleeding ec
0 0 0 1 0 0 0 0 1
trombositopenia
ALL HR fase maintenance +
1 0 0 0 0 0 0 0 1
abses submandibula + otorhea
Suspek thalassemia dd/ AIHA 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Neuroblastoma:
Neutropenia tanpa demam +
0 0 0 0 1 0 0 0 1
perdarahan
Demam neutropenia 0 0 0 0 3 0 0 0 3
Total 4 0 8 14 15 3 16 15 75
Dari Tabel 18, diagnosis terbanyak yang dirawat di Boks Hemato Onkologi adalah pasien
ALL HR + trombositopenia yaitu sebanyak 13 pasien (17.3%).
19
0-1 thn >1-5 thn >5-10 thn >10 thn Total
Diagnosis
L P L P L P L P
Suspek PJB asianotik 2 2 1 0 2 0 0 0 7
Suspek PJB asianotik + suspek Covid
1 1 0 0 0 0 0 0 2
19
Atresia pulmonal + VSD PMO 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Large PDA 1 1 0 1 0 0 0 0 3
Large VSD PMO + moderate PR +
0 0 0 1 0 0 0 0 1
infected endocarditis
NYHA II ec susp PJR 0 0 0 0 0 0 1 0 1
DORV + VSD sub aortic with mild
pulmonal stenosis + malposition of 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Great artery
ASD sekundum besar +
0 1 0 0 0 0 0 0 1
bronkopneumonia
Large VSD + large PDA +
0 1 0 0 0 0 0 0 1
labiognatopalatoschizis + pneumonia
Large PDA + PFO + Pneumonia +
0 1 0 0 0 0 0 0 1
Suspek Down Syndrome + Gizi buruk
Mitral Regurgitasi berat + infected
0 0 0 0 0 0 0 1 1
endocarditis
Hipertensi pulmonal primer berat +
0 0 0 0 1 0 0 0 1
TB paru fase lanjutan
PJR Rekuren + Gizi Buruk 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Severe TR + Moderate PR + PFO +
1 0 0 0 0 0 0 0 1
Bronkopneumonia
NYHA II ec PJR rekuren + HT stage I 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Tidak dekomp
VSD besar 0 0 1 0 0 0 0 0 1
VSD PMO moderate + pneumonia 0 1 0 0 0 0 0 0 1
JRA Rekuren 0 0 0 0 1 0 1 0 2
PJR 0 0 1 0 0 0 2 3 6
Total 7 9 3 2 4 1 5 6 37
Dari tabel 19, diagnosis terbanyak yang dirawat di Boks Kardiologi yang disalurkan dari
IRD adalah pasien dengan decompensation cordis sebanyak 27 pasien (72.9%).
20
0-1 thn >1-5 thn >5-10 thn >10 thn Total
Diagnosis
L P L P L P L P
hipertensi stage I + mineral bone
disease
RPGN + Hipertensi terkontrol 0 0 0 0 1 0 0 0 1
SNRS 0 1 0 0 1 0 0 0 2
CKD St II
Contracted kidney bilateral 0 0 0 0 1 0 0 0 1
CKD stage III + Hipertensi stage 1
0 0 0 0 0 0 1 0 1
+ tinea korporis
CKD stage V
RPGN + Hipertensi stage II +
0 0 0 0 0 0 1 0 1
suspek Hidrocele on HD
SNRS + hipertensi urgensi +
0 0 0 0 1 0 0 0 1
hidrocele post repair on CAPD
Hipertensi urgensi + anemia renal
0 0 0 0 0 0 1 0 1
on CAPD
Ensefalopati uremikum +
hipertensi stage II + anemia + 0 0 0 0 0 0 1 0 1
perawakan pendek pro HD cito
CDL dislocated 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Peritonitis ec infeksi CAPD 0 0 0 0 1 0 0 0 1
RPGN + Hipertensi stage I +
0 0 0 0 1 0 0 1 2
mineral bone disease
Anemia gravis+ hipertensi
0 0 0 0 1 0 0 0 1
terkontrol on HD
Anemia gravis + pro repair CDL 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Akut on CKD ec suspek
Neurogenic bladder +
encephalophaty uremicum + 0 0 0 0 0 0 0 1 1
hipertensi stg II + asidosis
metabolik + imblance elektrolit
AKI Failure ec suspek sindrom
0 0 0 0 0 0 1 0 1
nefrotik dd/nefritik + uremia
AKI on failure on HD (post riwayat
tersengat lebah) +anemia gravis ec
GIT bleeding (melena) ec susp 0 0 0 0 0 0 1 0 1
gastritis erosif ec induced steroid
pneumonia bilateral susp covid 19.
Sindrom nefrotik
Relaps jarang 0 0 0 1 1 0 0 0 2
Relaps sering 0 0 0 0 2 2 0 1 5
Ensefalopati hipertensi ec
0 0 0 0 0 0 1 0 1
hipertensi emergensi
Sindroma dispepsia 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Rhinofaringitis 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Sindrom nefritik + Hipertensi stage
0 0 0 0 0 0 0 2 2
II
Syok anafilaktik + anuria + AKI
injury e Wasp stung + Hypertension 0 0 0 0 0 0 0 1 1
stage II
21
0-1 thn >1-5 thn >5-10 thn >10 thn Total
Diagnosis
L P L P L P L P
Retensio urin dengan
ISK 0 0 0 1 0 0 0 0 1
Konstipasi ec neurogenic post
0 0 0 1 0 0 0 0 1
traumatic
Total 0 1 1 3 11 3 9 7 35
Dari tabel 20, diagnosis terbanyak yang dirawat di Boks Nefrologi yang disalurkan dari
IRD adalah sindrom nefrotik yaitu 11 pasien (31.4%) dan CKD stage V sebanyak 9
pasien (25.7%).
22
Dari tabel 21, diagnosis terbanyak yang dirawat di Boks Neonatologi adalah
bronkopneumonia sebanyak 15 pasien (17.8%), Hirschsprung disease dan klinis sepsis
masing-masing sebanyak 8 pasien (9.5%).
Pada periode ini telah dilakukan resusitasi bayi baru lahir sebanyak 31 bayi. Bayi-bayi
tersebut disalurkan ke:
1. Rawat gabung sebanyak 25 bayi terdiri dari:
Bayi sehat : 22 bayi
Bayi lahir dari ibu suspek Covid 19 : 3 bayi
2. Neonatus sebanyak 6 bayi dengan tersangka infeksi
Dari tabel 22, diagnosis terbanyak yang dirawat di boks NICU adalah distres napas et
causa suspek HMD dan bronkopneumonia yaitu masing-masing 21 pasien (36.2%) dan
17 pasien (29.3%)
23
3.13. Boks PICU
Tabel 23. Distribusi diagnosis pasien yang dirawat di Boks PICU berdasar umur dan
jenis kelamin (n= 18)
0-1 >1-5 >5-10
>10 thn
Diagnosis thn thn thn Total
L P L P L P L P
Dengue Shock Syndrome 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Dengue Shock Syndrome + obesitas 0 0 0 0 0 1 0 0 1
Distres napas ec Pneumonia + suspek
0 1 0 0 0 0 0 0 1
laringotracheomalasia + port wide stain
Distres nafas berat ec pneumonia + suspek massa paru
kanan dd massa mediastinum + gizi buruk +TB paru on 0 0 0 0 0 0 0 1 1
OAT
Gagal napas ec trauma servikal 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Gagal napas ec perdarahan intrakranial +
hiperleukositosis + anemia + trombositopenia ec ALL- 0 0 0 0 1 0 0 0 1
HR
Gagal napas ec obstruksi jalan napas ec higroma coli
1 0 0 0 0 0 0 0 1
sinistra
Gagal napas ec edema paru + acute on CKD on CPAD
0 0 0 0 0 0 1 0 1
ec hipertensi emergensi + anemia renal
Gagal napas ec uremik ensefalopati dd hipertensi
ensefalopati + RD ec asidosis metabolic ec acute on 0 0 0 0 0 1 0 0 1
CKD ec nephritis lupus + SLE + Ht st II + short stature
Cedera kepala sedang + fraktur linier os frontal dextra +
0 0 0 0 0 0 0 1 1
hematoma palpebra dextra + trauma tumpul abdomen
Penurunan kesadaran ec suspek tumor regio cerebellum
0 0 0 0 0 0 1 0 1
+ terduga TB Paru
Penurunan kesadaran ec SAH + anemia 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Penurunan kesadaran ec SDH 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Hipertensi emergensi + nefritis class II + gizi baik
0 0 0 0 0 0 1 0 1
perawakan pendek
Penurunan kesadaran ec peningkatan TIK ec susp
1 0 0 0 0 0 0 0 1
APCD + Anemia
Penurunan kesadaran ec suspek peningkatan TIK ec
susp ICH dd/ensefalopati hipertensi + hipertensi 0 0 1 0 0 0 0 0 1
emergensi + ALL SR + muntah profuse tanpa dehidrasi
Meningoensefalitis + BP + infeksi hemicerebri + Sepsis 0 0 1 0 0 0 0 0 1
Susp MISC 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Total 3 2 2 0 2 2 4 3 18
24
Dari tabel 23, terdapat 18 pasien yang dirawat di ruangan PICU. Pasien terbanyak dengan
gagal napas yaitu 5 pasien (27.8%).
Tabel 24. Distribusi pasien yang masuk unit perawatan intensif Covid 19 (n =15)
HASIL
NO Identitas Diagnosis Rapid Swab Support
RAWAT
SY/Pr/ 11 tahun Distres nafas berat ec Tidak Negatif - Pindah
2 bulan pneumonia susp COVID 19 + dilakukan PICU
1. susp massa paru kanan dd
massa mediastinum + gizi buruk
+TB paru on OAT
AR/Pr/1 tahun RD ec pneumonia susp Covid Tidak Positif - Pindah
2. 19 + Hidrosefalus terpasang VP dilakukan bangsal
shunt + Gizi kurang + epilepsi
EL/Lk/8 bulan Tidak Negatif - Pindah
3. Pneumonia susp covid 19
dilakukan PICU
NA/ Pr/ 1tahun Gagal kardiorespirasi + status Negatif Negatif - Meninggal
4. epileptikus + infeksi
intrakranial + syok sepsis
AA /Pr/ 10bln Distress nafas berat ec Tidak Positif - Meninggal
5. Pneumonia ec susp Infeksi dilakukan
Covid 19 + Ventrikel Takikardi
NH/Lk/11 th Osteosarcoma regio cruris Negatif Positif - Meninggal
dextra post amputatum + efusi
6.
pelura dextra susp metastase +
susp covid 19
MF / Lk / 17 Efusi pleura bilateral ec suspek Tidak
7. Positif - Meninggal
tahun TB paru + suspek covid 19 dilakukan
Gagal napas+penurunan
kesadaran ec susp peningkatan
TIK ec meningoensefalitis +
QN / Lk / 1 th 2 Tidak
8. pneumonia susp covid 19+syok Negatif - Meninggal
bln dilakukan
sepsis + decomp cord ec atresia
trikuspid+TGA post BCPS
procedure
RA / Lk / 4 RD ec suspek pneumonia covid Tidak Pindah
9. Negatif -
bulan 19 dd bronkiolitis dilakukan PICU
Gagal napas + penurunan
GM / Pr / 2 kesadaran ec peningkatan TIK Pindah
10. Negatif Negatif -
bulan ec SDH ec suspek APCD + PICU
suspek covid 19
Distress napas ec suspek hernia
diafragmatika + suspek hernia
By. Ny. H/ Pr / diafragmatika + suspek fraktur Tidak Pindah
11. Negatif -
1 bulan costae + fraktur femur sinistra dilakukan PICU
ec suspek osteogeneis
imperfecta
Ensefalopati sepsis + syok
By. Ny. S / Lk / Tidak Pindah
12. sepsis + gizi buruk + failure to Negatif -
3 bulan dilakukan PICU
thrive
13. AAK/ Lk / 1 Penurunan kesadaran ec ICH + Tidak Negatif - Pindah
25
HASIL
NO Identitas Diagnosis Rapid Swab Support
RAWAT
anemia gravis + suspek covid
bulan dilakukan PICU
19
Penurunan kesadaran ec
hiponatremia + hipokalemia
RO / Lk / 17 berat + suspek periodik paralisis Tidak
14. Positif - Meninggal
tahun + suspek SIADH + suspek dilakukan
sepsis + TISK + AKI injury +
asidosis metabolik
Pneumonia Covid 19 Tidak Masih
15. CY /Pr/1th 9 bln Positif -
terkonfirmasi dilakukan dirawat
Selama bertugas di P2 Anak IRD, kami memiliki permasalahan-permasalahan berupa :
1. Internal
1) Tidak tersedianya infus pump dan syringe pump di P2 anak yang sangat
dibutuhkan untuk tatalaksana resusitasi.
2) Hasil pemeriksaan laboratorium yang keluar lebih dari 1 jam, sehingga terjadi
penumpukan pasien di P2 Anak karena menunggu hasil laboratorium.
3) Tidak tersedianya alat pemeriksaan gula darah di P2 Anak, sehingga setiap akan
melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu harus meminjam ke PDL
4) Tidak tersedianya suction sehingga bila pasien anak membutuhkan suction,
harus meminjam ke P1.
5) Jumlah portir di IRD yang kurang sehingga transfer pasien ke ruangan menjadi
terhambat, akibatnya terjadi penumpukan pasien di P2 Anak.
2. Eksternal
Masalah rujukan dari luar RS, masih banyak bidan yang membawa bayi ke RSMH
tanpa konfirmasi terutama bayi kecil dan bayi yang membutuhkan NICU sehingga
sebagian bayi dirawat di neonatus dan sebagian bayi di rawat di P2 Anak dan adanya
rujuk lepas dari RS luar sehingga tidak tersedianya ruangan pasien masih tertahan di
P2 anak atau di triase sekunder.
Penutup
Terimakasih kami sampaikan kepada Ketua Bagian IKA FK Unsri, Ketua Program
Studi IKA FK Unsri, Ketua KSM Kesehatan Anak, Supervisor Boks IRD dr. Silvia Triratna,
Sp.A(K), dr. Indra Saputra, Sp.A(K), M.Kes, dr. Desti Handayani, SpA(K), MKes dan
konsulen jaga onsite yang telah memberi kesempatan dan bimbingan kepada kami selama
bertugas dan belajar di IRD.
LAMPIRAN
26
Pediatriac Early Warning Score (PEWS)
Merupakan sebuah sistem skoring yang dapat mengenali gejala awal adanya
kegawatan pada pasien anak. PEWS berfokus pada tiga komponen yang dapat menilai
keadaan fisik dari seorang pasien anak. Ketiga komponen itu adalah tingkah laku, status
kardiovaskuler dan status pernapasan.
27