Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

DINAS KESEHATAN
UPT. RSUD dr. H. MARSIDI JUDONO
JALAN JEND. SUDIRMAN KM 5,5 AIK RAYAK TANJUNGPANDAN Telp (0719) 21071, Fax (0719) 22190
KODE RS.1902010 E-Mail: rsudbelitung@yahoo.com

PENANGANAN INFEKSI COVID – 19


PADA MATERNAL
(HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS)
No Dokumen No. Revisi Halaman
445/VK – UPT 00 1/5
RSMJ/ /2022
Disahkan Oleh
Direktur UPT RSUD dr. H.
STANDAR Marsidi Judono
PROSEDUR Tanggal terbit Kabupaten Belitung
OPERASIONAL 03 April 2021

dr. HENDRA, Sp.An,.FIPM


Pembina TK I
NIP. 197608212003121002
Pengertian Memberikan pelayanan kesehatan dan persalinan
secara optimal pada ibu hamil yang terinfeksi COVID
– 19 karena ibu hamil adalah populasi yang beresiko
lebih rentan terinfeksi dengan tingkat morbiditas dan
motalitas tinggi.
Tujuan Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
persalinan ibu hamil yang terinfeksi COVID – 19
guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi,
serta melindungi antara pasien dan petugas
kesehatan dari penularan infeksi COVID - 19
Kebijakan 1. Peraturan Bupati Belitung Nomor 11 Tahun 2012
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit Umum daerah Kabupaten Belitung

PENANGANAN INFEKSI COVID – 19


PADA MATERNAL
(HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS)
No Dokumen No. Revisi Halaman
445/VK – UPT 00 2/5
RSMJ/1582.a/202
2
2. Keputusan Direktur Nomor : 445 / 4169a /
KEP/ UPT RSUD dr H. M.JD /2018 tentang
Standar Operasional Pelayanan Kebidanan
UPT RSUD dr. H. Marsidi Judono Kabupaten
Belitung
Prosedur A. Penerimaan Pasien Rawat Inap di VK Isolasi
1. Pasien hamil dengan masalah obstetric /
indikasi rawat inap yang merupakan rujukan
dari Poli Kandungan / Puskesmas / IGD dari
luar RS dan telah membawa hasil
pemeriksaan Rapid Test Reaktif / swab
COVID – 19 positif masuk ke triase COVID –
19, selanjutnya masuk ruang VK bersalin
COVID – 19
2. Pasien hamil dengan masalah obstetric /
indikasi rawat inap namun belum dilakukan
pemeriksaan skrining COVID – 19 masuk di
triase dan dilakukan pemeriksaan skrinning
Rapid COVID – 19, bila hasil non reaktif
pasien dipindahkan ke VK bersalin non
COVID
3. Pasien hamil ODP / PDP dengan hasil Rapid
Reaktif dan tidak didapatkan masalah
obstetric / tidak memerlukan tindakan
terminasi kehamilan langsung diarahkan ke
ruang isolasi COVID – 19.
B. Persalinan dan Nifas
1. Ibu hamil dengan COVID – 19 dirawat di
ruang Isolasi VK bersalin, dilakukan
penanganan tim multi disiplin terkait yang
PENANGANAN INFEKSI COVID – 19
PADA MATERNAL
(HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS)
No Dokumen No. Revisi Halaman
445/VK – UPT 00 3/5
RSMJ/1582.a/202
2
meliputi dokter kandungan, dokter paru,
anestesi, bidan, dokter neonatologis dan
perawat neonatal.
2. Dilakukan pemantauan kondisi ibu baik
klinis maupun laboratoris dan kondisi janin
(detak jantung janin)
3. Persalinan dilakukan berdasarkan indikasi
obstetric
4. Persalinan pervaginam dilakukan dengan
cara pasien menggunakan masker dan
chamber dari dada ke atas dan petugas
menggunakan APD lengkap sesuai standar
5. Ibu hamil dengan gangguan respirasi
dilakukan persalinan segera berupa Sc atau
tindakan operatif pervaginam
6. Pada kasus emergency yang membutuhkan
tindakan operatif segera maka operasi
dilakukan sesuai prosedur standar
penanganan infeksi dengan standar APD
lengkap.
7. Persalinan kala II dipertimbangkan tindakan
operatif pervaginam untuk mempercepat kala
II pada ibu dengan gejala kelelahan atau ada
tanda hipoksia
8. Perimortem cesarian section dilakukan sesuai
standar apabila ibu mengalami kegagalan
resusitasi tetapi janin masih viable
PEMERIKSAAN ANTENATAL PENANGANAN
INFEKSI COVID – 19
PADA MATERNAL
(HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS)
No Dokumen No. Revisi Halaman
445/VK – UPT 00 4/5
RSMJ/1582.a/202
2
9. Tindakan Operasi:
a. Operasi pada pasien COVID – 19
dijadwalkan terakhir
b. Operasi dilakukan di Ruang Operasi
khusus COVID – 19
c. Jumlah petugas di kamar operasi
seminimal mungkin dan menggunakan
APD level 3
d. Saat operasi AC dimatikan dan pintu
ditutup untuk mencegah turbulensi udara
e. Pasca operasi, ruang operasi dilakukan
pembersihan penuh sesuai standar
pencegahan infeksi
f. Pasien pasca persalinan normal / spontan
dipindah ke ruang nifas isolasi dan di
pulangkan dalam 24 jam pasca persalinan
10. Pasien pasca operasi sesar di rawat di ruang
nifas isolasi dan di pulangkan pada hari ke 3
setelah dilakukan pemeriksaan PCR swab
11. Pasien pasca melahirkan dengan gejala
COVID – 19 dialihrawatkan ke ruang isolasi
COVID – 19
12. Plasenta tidak diberikan kepada keluarga
(infeksius)
13. IMD tidak di rekomendasikan
14. Hanya satu orang (pasangan / anggota
keluarga) yang menemani pasien dan

PEMERIKSAAN ANTENATAL PENANGANAN


INFEKSI COVID – 19
PADA MATERNAL
(HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS)
No Dokumen No. Revisi Halaman
445/VK – UPT 00 5/5
RSMJ/1582.a/202
2
dilakukan konseling, informasi, dan edukasi
mengenai risiko penyakit dan penularan
15. Pasien atau keluarga yang mendampingi
harus menjaga kebersihan dan keselamatan
diri dengan menggunakan masker, mencuci
tangan dan menggunakan APD
16. Hasil pemeriksaan secara tatap muka atau
telemedicine tercatat dan di masukkan ke
dalam rekam medis
17. Memberikan surat rujukan balik ke
Puskesmas setempat dan Dinas Kesehatan
untuk melakukan follow up terhadap pasien
pasca melahirkan dan untuk menerapkan
tindakan isolasi mandiri
Unit Terkait Instalasi Rawat Inap
Instalasi Gawat Darurat
Ruang Bersalin

Anda mungkin juga menyukai