DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
DEPARTEMEN GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah yang kami susun ini. Kami ucapkan terima kasih.
Penulis
A. Pengertian Transformasi Kanonik dan Teori Hamilton-Jacobi
B. Transformasi Kanoik
Jika fungsi Hamilton dinyatakan dalam sistem koordinat di mana salah satu
fungsi atau beberapa koordinatnya bersifat siklik, maka jumlah persamaan gerak yang
diperoleh akan berkurang sebanyak jumlah koordinat siklik yang ada. Oleh karena itu,
sebelum memecahkan persaman Hamilton sebaiknya dituliskan fungsi Hamilton tidak
sistem koordinat yang mengandung koor- dinat siklik.
(q k , p k ) →(Q k , P k )
Dengan
Q k=Q k (q , p ,t ) (6.1)
P k=P k (q , p ,t ) (6.2)
∂K
Q̇ k= (6.3)
∂ Pk
∂K
Ṗ k= (6.4)
∂ Qk
∂H
q̇ k= (6.5)
∂ pk
∂H
ṗ k= (6.6)
∂q k
C. Fungsi Pembangkit
Persamaan Lagrange
d ∂L ∂L
− =0
dt ∂ q̇ k ∂ q k
t2
I =∫ L(q , q̇ ,t )dt
t1
Persamaan Lagrange akan diperoleh apabila variasi dari fungsi aksi tersebut = 0.
d ∂L ∂L
δI =0 ⟶ − =0
dt ∂ q̇ k ∂ q k
t2
δ ∫ Ldt =0 (6.7)
t1
t2
δ∫¿ ¿ (6.8)
t1
D. Kurung Poisson
F=F ( q ,Q , t )
F=F ( q , P , t )
F=F ( p , Q, t )
F=F ( p , P , t )
E. Teori Hamilton-Jacobi
Pada bahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa transformasi kanonik da- pat
digunakan sebagai prosedur umum untuk memecahkan masalah mekanika. Telah
dijelaskan dua cara. Jika Hamiltonan bersifat lestari (conserved), maka solusi dapat
diperoleh dengan mentrasformasi ke dalam koordinat kanonik baru yang semuanya
bersifat siklik, yaitu mendapatkan persamaan baru dengan solusi yang mudah.
Alternatif lain adalah mencari suatu transformasi kanonik dari koordinat dan
momentum (q , p) saat t ke dalam suatu himpunan kuantitas konstan yang baru, yang
mungkin menjadi 2 n buah nilai awal (q 0 , p 0)saat t=0. Dengan transformasi
semacam itu, persamaan transformasi yang menghubungkan variabel kanonik lama
dan baru merupakan solusi masalah mekanika yang diharapkan.
q=q ( q0 , p 0 ,t )
p= p ( q 0 , p0 , t )
Persamaan ini memberikan koordinat dan momentum sebagai fungsi nilai awal
koordinat dan momentum, serta waktu. Prosedur yang kedua bersifat lebih umum,
khususnya sebagaimana ia applicable, tidak terikat prinsip, bahkan ketika Hamiltonan
mengandung waktu.