Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


Jl. Mayjen Sutoyo No.2 ( depan Lap. A.Yani ) Tangerang, Telepon : (021 ) 55733252

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL


TA. 2019/2020
Mata Kuliah : Politik dan Hukum Agraria
Dosen : Tito Inneka Widyawati, M.A.P.
Kelas : Semester 3 A Malam
Hari/ Tanggal : Senin / 06 April 2020
Waktu : 18.30-20.00
Program Studi : Ilmu Pemerintahan
Sifat Ujian : Terbuka

Perhatian :
1. Tulis Nama, NIM, Kelas, dan Nama Dosen.
2. Taati peraturan ujian yang telah ditentukan.
3. Pelanggaran terhadap peraturan ujian akan dikenakan sanksi akademis.
4. Bacalah soal dengan baik sebelum menjawab.
5. Setelah selesai lembar jawaban dan soal DIKUMPULKAN!

Selamat Mengerjakan

Telah diperiksa sesuai SAP/GBPP dan Tangerang, April 2020


Memenuhi syarat untuk diujikan

Menyetujui,
Kaprodi S-1 Ilmu Pemerintahan

Nurhakim ,M.Si

1. Jelaskan hubungan Tanah dalam Aspek Hukum.

2. Jelaskan maksud yang terkandung dalam Pasal 4 ayat (1) UUPA, dan berikan contohnya.
Mata Kuliah : Politik Hukum Agraria
Program Studi : Ilmu Pemerintahan
Semester/ Kelas : IV A Malam
Dosen : Tito Inneka Widyawati, M.A.P.
Nama : Denny Priana
Nim : 18-65-201-002

1. Hubungan Tanah dalam aspek Hukum yaitu tanah sendiri merupakan keseluruhan kaidah hukum (tertulis
dan tidak tertulis) yang mengatur hak-hak penguasaan atas tanah. Jadi dalam hal ini tanah yang dimaksud
bukan tanah dalam segala aspeknya, melainkan hanya hak. Objek hukum tanah adalah hak penguasaan
atas tanah. Hak penguasaan atas tanah merupakan hak yang berisi serangkaian wewenang, kewajiban, dan
atau larangan bagi pemegang haknya untuk berbuat sesuatu mengenai tanah yang dihakinya.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka mengenai hubungan hukum tanah dengan mengutip pendapat
Urip Santoso (2006 : 12), bahwa hukum tanah merupakan keseluruhan ketentuan baik tertulis maupun tidak
tertulis yang semuanya memiliki objek pengaturan yang sama yaitu hak-hak penguasaan atas tanah sebagai
lembaga-lembaga hukum dan sebagai hubungan hukum konkrit, beraspek publik dan privat, yang dapat
disusun dan dipelajari secara sistematis, hingga keseluruhannya menjadi satu kesatuan yang merupakan
satu sistem.

2. Pasal 4 ayat (1) UUPA, yaitu “atas dasar hak menguasai dari negara sebagai yang dimaksud dalam Pasal 2
ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan
kepada dan dipunyai oleh orang-orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang-orang lain serta
badan-badan hukum.” Yang dimaksud dengan hak atas tanah itu sendiri yaitu merupakan hak yang memberi
wewenang kepada pemegang haknya untuk mempergunakan atau mengambil manfaat dari tanah yang
dihakinya tersebut. Lebih lanjut mengenai macam-macam hak atas tanah dapat dilihat pada Pasal 16 ayat (1)
UUPA.
Contohnya:
1.Hak atas tanah yang bersifat tetap, terdiri dari:
Hak Milik
Hak Guna Usaha
Hak Guna Bangunan
Hak Pakai
Hak Sewa Tanah Bangunan
Hak Pengelolaan
2. Hak atas tanah yang bersifat sementara, terdiri dari:
Hak Gadai
Hak Usaha Bagi Hasil
Hak Menumpang
Hak Sewa Tanah Pertanian

Anda mungkin juga menyukai