Anda di halaman 1dari 8

Bhinneka

Tunggal Ika
Kelompok 4
MEMBERS
1. Zahra Cesarini Maulidiawati (C021211086)
2. Annisa Resky Fauziyah H. (C021211093)
3. A. Azizah Mardhiyah Ramlan (C021211100)
4. Nurul Faiqah Firdausiah (C021211107)
5. Ghina Anisah Awra (C021211114)

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa


Indonesia. Semboyan ini tertulis di dalam lambang

KONSEP
negara Indonesia, Burung Garuda Pancasila. Pada
kaki Burung Garuda itulah terpampang dengan jelas
tulisan Bhinneka Tunggal Ika dan telah diatur di
dalam pasal 36A UUD 1945 yang berbunyi . “Lambang
Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika”. Semboyan “Bhinneka
Tunggal Ika” memuat dua konsep yang berbeda,
bahkan kedua konsep tersebut seolah-olah bersifat
kontradiktif. Kedua konsep itu adalah “Bhinneka”
dan “Tunggal Ika”. Konsep “Bhinneka” mengakui
adanya keanekaan atau keragaman, sedangkan
konsep “Tunggal Ika” menginginkan adanya
kesatuan. Keanekaan diciri- kan oleh adanya
perbedaan, sedangkan kesatuan dicirikan oleh
adanya kesamaan. Jika kedua hal tersebut dipahami
dan dilaksanakan dengan tekanan yang berbeda
(tidak seimbang), maka akan dapat menimbulkan
kondisi yang berbeda pula.

REALITA
Realita terhadap Bhinneka Tunggal Ika bisa rakyat dan seluruh
komponen bangsa memenuhi prinsip yang terkandung di
dalamnya

01 02 03 04 05

Perilaku Mengakomo Tidak mencari Musyawarah Dilandasi


Inklusif dasi sifat menang sendiri untuk mufakat rasa kasih
pluralistik sayang dan
rela
berkorban

MASALAH Keragaman masyarakat multikultural yang


merupakan kekayaan bangsa, pada sisi lain sangat
rawan untuk memicu konflik dan perpecahan.
kemajemukan masyarakat Indonesia paling tidak
dapat dilihat dari dua cirinya yang unik, pertama
secara horizontal, ia ditandai oleh kenyataan adanya
kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan
suku bangsa, agama, adat, serta perbedaan
kedaerahan, dan kedua secara vertical ditandai oleh
adanya perbedaan-perbedaan vertical antara lapisan
atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.

1. Konflik Poso (1998-2001)


2. Konflik suku Moni dan suku Dani di Papua
.
Menciptakan
ketergantungan
1 Memperkuat kebersamaan 6

SOLUSI
ekonomi antar
kelompok

Adanya
2 Mendirikan fasilitas merata 7 kepemimpinan
yang kuat
Ada dua strategi yang yang dapat
dilakukan, yaitu "policy aassimilasionis"
Menciptakan musuh Menghapus identitas-
dan "bhineka tunggal ika". 3 bersama 8 identitas lokal
Pertama, dilakukan dengan cara X
penghapusan sifat-sifat kultural
utama dari komunitas kecil yang Membaurkan antar
Memperkokoh
berbeda menjadi semacam 4 lembaga politik 9 tradisi dan budaya
kebudayaan lokal

Kedua, dapat dilakukan oleh bangsa Membuat organisasi


Memperkuat identitas
Indonesia dengan cara : 5 dengan tujuan 10 nasional
bersama
KESIMPULAN

Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai