Disusun oleh :
Kelompok 2 kelas B
d. Pelaksanaan kegiatan
1. Ketenagakerjaan
a. Kesetaraan Gender dalam Kesempatan Kerja dan Pengembangan
Kompetensi
Tahun 2019, WIKA tercatat memiliki 2.767 karyawan, yang terdiri
dari 241 karyawan wanita dan 2.526 karyawan pria. Walau jumlah
karyawan pria jauh lebih banyak dibandingkan karyawan wanita, namun
bukan berarti Perseroan mengutamakan gender tertentu. Hal tersebut lebih
dikarenakan karakteristik industri yang dijalankan WIKA lebih sesuai
dengan karyawan pria.
b. Kesetaraan dalam Program Pendidikan dan Pelatihan
Pada tahun 2019, WIKA menyelenggarakan 106 kelas untuk program
pelatihan yang bersifat wajib untuk setiap level jabatan dan diikuti oleh
3.125 orang peserta. Selain itu, Perseroan juga menjalankan 11 program
pendidikan dan pengembangan kompetensi lainnya yang diikuti oleh 351
orang peserta dari berbagai level jabatan.
c. Remunerasi dan Kesejahteraan Karyawan
Dalam memberikan remunerasi kepada setiap karyawan, WIKA
menerapkan prinsip kesetaraan yaitu tidak membedakan berdasarkan jenis
kelamin, melainkan berdasarkan jenjang jabatan, kinerja, masa kerja, dan
hasil penilaian kinerja individu. Perseroan telah menentukan standar
remunerasi dan memastikan sistem remunerasi yang diterapkan telah
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, seperti tingkat
Upah Minimum Provinsi (UMP) yang ditentukan Pemerintah berdasarkan
wilayah kerja masing-masing area.
d. Tenaga Kerja Lokal
Hingga akhir tahun 2019, WIKA belum memiliki kebijakan spesifik
terkait perekrutan tenaga kerja lokal. Namun pada praktiknya, hampir di
semua proyek yang dikerjakan, WIKA menggunakan tenaga kerja lokal
untuk berpartisipasi dalam penyelesaian proyek.
e. Fasilitas Laktasi Bagi Karyawan Wanita
Khusus bagi karyawan wanita yang menyusui, telah diberikan fasilitas
dan kesempatan yang sepatutnya untuk melakukan laktasi dan atau
menyusui anaknya selama waktu kerja.
2. Kesehatan
a. Memberi perhatian khusus pada pekerjaan berkategori risiko tinggi yaitu
bekerja di ketinggian, bekerja dengan menggunakan alat berat, bekerja di
cuaca ekstrim, bekerja di confined space (ruang terbatas), bekerja di lokasi
instalasi tegangan listrik.
b. Mematuhi panduan Safety Golden Rules sebagai acuan.
c. Memberlakukan wajib medical checkup (MCU) bagi pekerja berisiko
tinggi sebelum, selama dan setelah melakukan pekerjaan.
d. Memantau kesehatan pekerja melalui mekanisme medical checkup yang
dilaksanakan setiap 1 kali dalam setahun.
e. Merujuk pekerja yang menderita penyakit serius, ke rumah sakit yang
menjadi rujukan Rumah Sakit (RS) Klinik Prodia.
f. Mewajibkan pegawai melakukan pemeriksaan general check-up setiap 2
tahun sekali.
g. Mengikutsertakan seluruh pegawai dalam Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan (BPJS ketenagakerjaan), yang terdiri dari Jaminan Hari
Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan
Jaminan Kematian (JKM).
h. Mengalokasikan biaya kesehatan pegawai.
3. Keselamatan Kerja
a. Memerhatikan praktik K3 di lapangan
b. Mengimplementasikan K3 tidak hanya berlaku bagi pekerja internal
WIKA, namun juga diberlakukan secara tegas pada mitra kontrak dan
subkontraktor, bahkan kepada tamu yang meninjau proyek
c. Menginformasikan Safety induction pada saat sebelum pekerjaan dimulai,
dan sebelum peninjauan proyek
d. Menyediakan pakta integritas yang wajib dipatuhi dan ditandatangani oleh
seluruh mitra maupun subkontraktor
e. Memastikan keselamatan kerja tiap pegawai dilakukan melalui QSHE
Patrol, yang pelaksanannya dilakukan seminggu sekali oleh tim
manajemen PPU, team K3L PPU dan Pemilik Proyek
f. Melakukan komunikasi dan partisipasi dalam rangka penerapan K3 yang
terdiri dari SHE Induction, SHE Morning Talk, Toolbox Meeting, SHE
Meeting, Safety Alert, SHE Culture dan SHE Sharing dan Audit
b. Target kegiatan
Tujuan dan target dari penerapan prosedur pengadaaan barang dan jasa WIKA
adalah sebagai berikut: Menjamin terselenggaranya pelaksanaan proses perolehan
kontrak pengadaan barang dan jasa sehingga memenuhi asas optimalisasi, efisiensi
(murah), efektif (tepat sasaran) dan memenuhi prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan/Good Corporate Governance (GCG) yang baik serta menghasilkan barang
dan jasa yang tepat kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi dan Penyedia. Meningkatkan
peran pelaku usaha nasional. Mewujudkan pengadaan yang menghasilkan value for
money dengan cara yang fleksibel dan inovatif namun tetap kompetitif, transparan,
akuntabel dilandasi etika pengadaan yang baik.
c. Kegiatan
● Melaksanakan proses kegiatan pengadaan barang dan jasa di lingkungan PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk. sesuai dengan prosedur yang berlaku.
● Adanya proses kualifikasi dan evaluasi kinerja vendor serta pembinaan.
● Peningkatan penggunaan produksi barang/jasa dalam begeri (TKDN) yang
sasar annya untuk memperluas kesempatan kerja dan basis industri dalam
negeri dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi dan daya saing.
● Pengadaan barang jasa dilakukan dengan penggunaan teknologi informasi dan
transaksi elektronik.
● Penyederhanaan ketentuan dan tata cara untuk mempercepat proses
pengambilan keputusan dalam pengadaan barang/jasa.
● Pengumumaman secara terbuka rencana dan pelaksanaan pengadaan
barang/jasa di masingmasing unit kerja/biro sebagai proses transparansi
kegiatan pengadaan.
● Menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang/ jasa yang menurut sifatnya
harus dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan
barang/jasa.
d. Dampak kuantitatif
● Efektivitas proses pengadaan dapat tercapai, spesifikasi dan kebutuhan barang
dan jasa untuk operasi tepat guna.
● Efisiensi pengadaan dapat tercapai. Harga yang dikontrak merupakan harga
terbaik. Dengan spesifikasi sesuai kebutuhan.
● Kepatuhan proses kegiatan pengadaan yang sesuai prosedur dan peraturan yang
ada. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya sanggah dan rework yang
berdampak besar di lokasi pekerjaan/proyek.
● Pelaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh penyedia
barang/jasa yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan
dan prosedur termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri
Kecil Menengah (IKM) di sekitar lokasi proyek.
● Pelaksanaan pengadaan tidak diskriminatif/adil sehingga memberikan
perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia dan tidak mengarah untuk
memberikan keuntungan kepada pihak tertentu.
● WIKA Hijau
Penanaman Pohon untuk Mengurangi Polusi Udara
Dalam rangka memperingati HUT Ke-59 WIKA di tahun 2019,
perusahaan mengadakan kegiatan CSR Day serentak di sembilan titik lokasi
yang berada dalam wilayah dengan kategori 3T (Terluar, Terdepan,
Tertinggal). Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penanaman pohon dan
tanaman hidroponik. Realisasi penanaman pohon dilaksanakan di: 1. Pesisir
Barat, Lampung; 2. Pasaman Barat, Sumatera Barat; 3. Situbondo, Jawa Timur;
4. Jeneponto, Sulawesi Selatan; 5. Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
● WIKA Sehat
Air Bersih untuk Desa Tertinggal, Ropoh, Wonosobo. Warga Desa
Ropoh, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, kesulitan untuk
mendapatkan air bersih. Desa Ropoh, termasuk dalam wilayah tertinggal
sehingga akses air bersih cukup sulit diperoleh. Dari latar belakang ini, WIKA
bersinergi dengan Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada, membangun sarana dan prasarana air bersih.
Realisasi sarana prasarana berupa bangunan sadap di lokasi yang telah
diidentifikasi memiliki debit mata air. Di lokasi debit air, dibangun bak
instalasi pengolahan air sederhana (IPAS), jalur pipa, dan bak hidran umum
sebagai bak penampung yang dilengkapi kran untuk pengambilan air.
Pembangunan bangunan sadap disesuaikan dengan lokasi mata air yang
seluruhnya terdapat di lima lokasi. Lebih lanjut, pembangunan IPAS didesain
agar air dari mata air dapat diolah terlebih dahulu sehingga air yang dialirkan
menuju bak hidran utama sudah berupa air bersih. Hadirnya akses air bersih,
telah mempermudah akses air bersih bagi warga desa dan dimanfaatkan untuk
menopang kehidupan sehari-hari, termasuk untuk irigasi pertanian dan
perikanan desa.
Selain itu, WIKA juga terlibat aktif dalam mendorong kemandirian
ekonomi masyarakat, melalui kegiatan:
- Tulip Craft di Indonesian Festival di Korea Selatan
Dalam mengelola mitra binaan, WIKA tidak hanya menyalurkan dana
namun juga membuka peluang bagi para UKM binaan untuk mempromosikan
dan mendistribusikan produk mereka. Dalam Ajang Indonesian Festival yang
diselenggarakan di Korea Selatan, sebanyak 25 UKM binaan perusahaan
BUMN memperkenalkan ragam produk kreatif UKM Indonesia yang unggul
dan potensial kepada calon investor di pasar Asia, terutama Korea Selatan.
Dalam festival tersebut, UKM binaan WIKA yaitu Tulip Craft tampil
dengan produk Eco Bag. Keunggulan produk Eco Bag yaitu material tas
berasal dari bahan ramah lingkungan dan dapat digunakan ulang yang
kualitasnya dapat bersaing secara internasional. UKM yang memulai bisnis
pada tahun 2016 awal tersebut, saat ini dapat menjual produknya hingga
berhasil memperluas jangkauan pasar hingga Russia dan Amerika Serikat.
Keikutsertaan Tulip Craft dalam Indonesian Festival telah menarik minat
publik Korea Selatan dan memperbesar peluang untuk ekspor Eco Bag.
Antusias pengunjung begitu tinggi untuk melihat dan membeli produk dari
tulip craft. Selang beberapa bulan setelah festival, Tulip Craft kembali
menerima respon positif dari peminat di Korea yang menanyakan motif,
rencana pemesanan, hingga beberapa pesanan dalam jumlah retail.
- Desa Pesisir Tangguh WIKA
Di Desa Tanjung Burung, WIKA berkontribusi untuk menggerakkan
ekonomi lokal melalui Program Lingkungan Berkelanjutan. Dari latar belakang
jumlah tumpukan sampah yang signifikan di sekitar wilayah Desa Tanjung
Burung, maka diperlukan sebuah solusi yang membawa dampak positif
lingkungan dan dampak sosial ekonomi langsung bagi warga. Potensi yang
dikembangkan adalah Usaha daur ulang sampah.
Potensi ini bukan hanya akan membawa dampak yang sangat positif
bagi lingkungan namun juga akan membawa dampak positif bagi ekonomi dan
kualitas hidup masyarakat Tanjung Burung. Program ini mengajak masyarakat
untuk mampu mengolah sampah secara sustainable. Masyarakat di sini diwakili
oleh berdirinya BUMdes Usaha Pengolahan Sampah dan bank Sampah.
Sampah tidak hanya didapatkan dari limbah masyarakat, tetapi juga dari
kegiatan membersihkan sampah di Tanjung Burung Sungai dan Muara.
Pengelolaan sampah memanfaatkan pengoperasian mesin pengolah sampah
baik yang organik maupun plastik. Kapasitas mesin yaitu masing-masing satu
ton per hari. Rencana lanjutan untuk pengembangan SDM dan usaha
pengelolaan sampah hingga dapat mandiri antara lain:
→ Edukasi dan penyuluhan warga
→ Pelatihan pengelolaan bank sampah
→ Pelatihan pembuatan pupuk kompos
→ Pengembangan usaha sampah
→ Pelatihan pengelolaan keuangan sampah
→ Design thinking workshop.
Berbagai program yang dijalankan WIKA tersebut memberikan dampak
positif terhadap Perseroan, antara lain:
→ Meningkatkan citra perusahaan.
→ Mengembangkan kerja sama dengan lembaga/ yayasan lain.
→ Memperkuat brand mer ek per usahaan dimata masyarakat.
→ Membedakan perusahan tersebut dengan para pesaingnya.
e. Capaian-Capaian CSR:
● Top 50 Big Capitalization Public Listed Company, Penghargaan IICD Kategori
CSR.
● Alpha South East Asia, Singapore “Best Strategic Corporate Social Corporate
Responsibility”
● Padmamitra Award dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Forum CSR DKI
Jakarta, Kategori Supporting Sustainability Development Goals
● Kategori Gold & Platinum untuk Asia Sustainability Reporting Rating,
ASRRAT 2019.
DAFTAR PUSTAKA
Karya, P. W. (2020) ‘Solid Seizes Opportunities Strong Amid the Challenges’,
Annual Report PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. 2019.