Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA SEBAGAI NILAI

DASAR PENGEMBANGAN ILMU DI INDONESIA

Makalah
untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Pancasila
yang dibina oleh
Do Merda Nurul Yaqin Al Romdoni, M.H.

Disusun oleh :
KELOMPOK 12 :
1. UMI KHOIRIYAH (126204202133)
2. NIKMATUS SALAMAH (126204203185)
3. ANIS NUR FITRIANI (126204203186)
4. GURITNO MURTIANINGSIH (126204203192)

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan karuni, dan
Rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai
Paradigma dalam Pembangunan Nasional” ini tepat pada waktunya. Dalam menyusun
makalah ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang kami alami, namun berkat dukungan,
dorongan, dan semangat dari teman-teman kami beserta bimbingan dari dosen kami, beliau
pak Do Merda Nurul Yaqin Al Romdoni, M.H. sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Pancasila. Kami
menyusun tugas ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak memilki kekurangan, baik dari segi penulisan maupun penyusunan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang positif dan membangun dari semua
pihak agar makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi bagi kita semua.

Pasuruan, 19 Januari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 4


1.2 RUMUSAN MASALAH 4
1.3 TUJUAN 4

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DAN URGENSI PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR


PENGEMBANGAN ILMU DI INDONESIA 6

2.2 SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN


POLITIK PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR
PENGEMBANGAN ILMU DI INDONESIA 6
2.3 DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR
PENGEMBANGAN ILMU DI INDONESIA 8

BAB III : PENUTUP

3.1 KESIMPULAN 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila digali dan diambil dari budaya bangsa Indonesia itu sendiri, maka pancasila
mempunyai fungsi dan peranan yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan
bernegara. Fungsi dan peranan itu terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Itulah
sebabnya, Pancasila memiliki berbagai predikat sebagai sebutan nama yang menggambarkan
fungsi dan peranannya itu sendiri.

Konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pernah dikemukakan oleh
Prof. Notonagoro, anggota senat Universitas Gadjah Mada sebagaimana dikutip oleh Prof.
Koesnadi Hardjasoemantri, yang mengatakan bahwa pancasila merupakan pegangan dan
pedoman dalam usaha ilmu pengetahuan untuk dipergunakan sebagai asas dan pendirian
hidup, sebagai suatu pangkal sudur pandangan dari subjek ilmu pengetahuan dan juga
menjadi objek ilmu pengetahuan atau hal yang diselidiki.

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, artinya kelima pancasila merupakan
pegangan dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa
teminologi yang dikemukakan para pakar untuk menggambarkan peran pancasila sebagai
rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dan urgensi pancasila sebagai nilai dasar pengembangan ilmu di
indonesia ?
2. Apa sumber historis , sosiologis, dan politis pancasila sebagai nilai dasar
pengembangan ilmu di indonesia ?
3. Bagaimana dinamika dan tantangan pancasila sebagai nilai dasar pengembangan ilmu
di indonesia ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi pancasila sebagai nilai dasar pengembangan
ilmu di indonesia.
2 Untuk mengetahui sumber historis , sosiologis, dan politis pancasila sebagai nilai dasar
pengembangan ilmu di indonesia.

4
3 Untuk mengetahui dinamika dan tantangan pancasila sebagai nilai dasar pengembangan
ilmu di indonesia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DAN URGENSI PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR


PENGEMBANGAN ILMU DI INDONESIA.

Konsep dan urgensi pancasila sebagai nilai dasar pengembangan ilmu di Indonesia, antara
lain :

• Pancasila sebagai nilai dasar pengembangan ilmu yaitu nilai-nilai Pancasila berperan
sebagai rambu normatif bagi pengembangan IPTEK di Indonesia, artinya mampu
mengendalikan agar tidak keluar dari cara berpikir dan bertindak bangsa Indonesia.
Pengembangan IPTEK juga harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia
atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu.

• Setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dikembangkan di Indonesia


haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Setiap IPTEK yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai
Pancasila sebagai faktor internal pengembangan IPTEK itu sendiri.

2.2 Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik Pancasila Sebagai Nilai Dasar
Pengembangan Ilmu di Indonesia.

 Sumber Historis Pancasila Sebagai Nilai Dasar Pengembangan Ilmu di


Indonesia
Sumber Historis Pancasila sebagai nilai dasar Pengembangan ilmu di
Indonesia pada awalnya dapat ditelusuri dalam Pembukaan Undang – Undang
Dasar 1945 pada alinea ke-4, yang berbunyi :
“kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang – Undang
Dasar Negara Republik Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar

6
kepada Tuhan Yang Maha Esa,......dan seterusnya”. Pada bunyi ini, terdapat
kalimat “mencerdaskan kehidupan bangsa” dimana lebih mengacu kepada
pengembangan IPTEK melalui pendidikan.

 Sumber Sosiologis Pancasila Sebagai Nilai Dasar Pengembangan Ilmu di


Indonesia
Sumber Sosiologis Pancasila sebagai nilai dasar pengembangan ilmu di
Indonesia dapat kita temukan pada sikap masyarakat yang sangan
memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan, biasanya terjadi
penolakan. Contohnya, penolakan masyarakat tentang adanya rencana
pembangunan pusat pembangkit listrik tenaga nuklir di Semenanjung muria
beberapa tahun lalu. Penolakan masyarakat didasarkan pada kekhawatiran atas
kemungkinan kebocoran pembangkit listrik tenaga nuklir di Cernobyl Rusia
beberapa tahun yang lalu.
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat peka terhadap isu – isu
Ketuhanan dan Kemanusiaan yang ada dibalik pembangunan pusat
pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut. Isu ketuhanan dikaitkan dengan
dikesampingkannya martabat manusia sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa
dalam pembangunan IPTEK. Artinya, pembangunan fasilitas teknologi selalu
tanpa adanya keterlibatan masyarakat sekitar, padahal apabila terjadi dampak
negatif yang ditimbulkan berupa kerusakan teknologi, yang terkena
dampaknya pertama kali adalah masyarakat sekitar.

 Sumber Politik Pancasila Sebagai Nilai Dasar Pengembangan Ilmu di


Indonesia
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia dapat
dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh para penyelenggara
negara. Dokumen pada masa Orde Lama yang meletakkan Pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan atau orientasi ilmu, antara lain dapat
dilihat dari pidato Soekarno ketika menerima gelar Doctor Honoris Causa di
UGM pada 19 September 1951, mengungkapkan hal sebagai berikut:

7
“Bagi saya, ilmu pengetahuan hanyalah berharga penuh jika ia
dipergunakan untuk mengabdi kepada praktik hidup manusia, atau
praktiknya bangsa, atau praktiknya hidup dunia kemanusiaan. Memang
sejak muda, saya ingin mengabdi kepada praktik hidup manusia, bangsa, dan
dunia kemanusiaan itu. Itulah sebabnya saya selalu mencoba menghubungkan
ilmu dengan amal, menghubungkan pengetahuan dengan perbuatan sehingga
pengetahuan ialah untuk perbuatan, dan perbuatan dipimpin oleh
pengetahuan. Ilmu dan amal harus wahyu- mewahyui satu sama lain. Buatlah
ilmu berdwitunggal dengan amal. Malahan, angkatlah derajat
kemahasiswaanmu itu kepada derajat mahasiswa patriot yang sekarang
mencari ilmu, untuk kemudian beramal terus menerus di wajah ibu pertiwi”
2.3 Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Nilai Dasar Pengembangan Ilmu di
Indonesia
 Dinamika Pancasila sebagai nilai dasar pengembangan ilmu di Indonesia
Pancasila pada hakekatnya merupakan tatanan nilai kehidupan yang
sudah melembaga dalam cipta, rasa, karsa, dan karya Indonesia yang sekaligus
menjadi kepribadian dan karakteristik masyarakat Bangsa Indonesia yang harus
senantiasa dipelihara, dikembangkan dan dilestarikan oleh insan Indonesia
sendiri. Pancasila bukan merupakan sesuatu yang ada di luar diri pribadi insan
Indonesia (eksternal). Dengan demikian, aktualisasi perilaku kehidupan insan
Indonesia, bukan karena Pancasila sebagai alat untuk melaksanakan sila – sila
Pancasila, melainkan karena Pancasila sudah ada dalam diri insan Indonesia,
sehingga nilai – nilai sila – sila Pancasila tampil melalui sikap dan perilaku
setiap Insan Indonesia. (Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia – Internal). Oleh karena itu, jika ada ungkapan yang mengatakan
bahwa Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa, Pancasila sebagai media
pemersatu bangsa, perlu didalami maknanya lebih lanjut.
Kajian tentang Pancasila sebagai nilai dasar pengembangan ilmu di
Indonesia sendiri baru mendapatkan perhatian yang lebih khusus dan eksplisit
oleh kaum intelektual dibeberapa perguruan tinggi, khususnya UGM yang
menyelenggarakan Seminar Nasional tentang Pancasila sebagai pengembangan
ilmu, 1987 dan Simposium dan Sarasehan Nasional tentang Pancasila sebagai
Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Pengembangan Nasional, 2006.

8
 Tantangan Pancasila sebagai nilai dasar pengembangan ilmu di Indonesia
Ada banyak sekali tantangan yang harus dilawan dengan adanya
Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu di Indonesia, beberapa
diantaranya ialah;

a. Kapitalisme yang sebagian menguasai perekonomian dunia, termasuk


Indonesia
b. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia
dalam pengembangan IPTEK sehingga Indonesia lebih berkedudukan
sebagai konsumen daripada produsen
c. Konsumerisme yang menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar
bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju IPTEKnya.
d. Paradigma yang berorientasi pada tiga ciri,yaitu; workabilty
(keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil), (Titus, dkk,
1984) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat
Indonesia.

9
BAB III

PENUTUP

2.4 Kesimpulan

Pancasila sebagai nilai dasar pengembangan ilmu yaitu nilai-nilai Pancasila


berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan IPTEK di Indonesia, artinya mampu
mengendalikan agar tidak keluar dari cara berpikir dan bertindak bangsa Indonesia. Setiap
IPTEK yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai
faktor internal pengembangan IPTEK itu sendiri.

 Tantangan Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

1) Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonasia.

2) Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam


pengembangan IPTEK sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen
daripada produsen.

3) Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi


negara lain yang lebih maju IPTEKnya.

4) Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu;

workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan) dan result (hasil), (Titus, dkk,


1984) mewarnai perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai