Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KEGIATAN

SISWA PRAKTEK KERJA LAPANGAN

ASRAMA HAJI KOTA GORONTALO

DISUSUN OLEH :

NAMA : BUNGA KALAPATI

KELAS : XII

PROGRAM KEAHLIAN : PERHOTELAN

SMK NEGERI 1 LIMBOTO


T.A 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

ASRAMA HAJI KOTA GORONTALO

Disetujui Oleh :

Pembimbing Du/Di Guru Pembimbing

Muhaiminul Azis Yunus S.Pd, MM Nurhasana R.A.D.S.Pd.M.Pd

Nip : 198211072007101002 Nip : 197210151996012001

Ketua Program Keahlian

Nurhasana R.A.D.S.Pd.M.Pd

Nip : 197210151996012001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada tuhan yang maha esa atas berkat dan
rahmat Nya penulis dapat menyusun menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan
praktek kerja lapangan ini penulis menulis atas dasar semua yang telah penulis dapatkan
selama mengikuti praktek kerja lapangan di ASRAMA HAJI KOTA GORONTALO
selama lebih kurang dari 4 bulan (dari tanggal 7 Juli 2021 – 7 November 2021).

Praktek kerja lapangan sendiri merupakan kegiatan yang bersifat wajib untuk
setiap siswa Kelas XII Perhotelan sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan kejenjang
berikutnya, serta sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban penulis dalam menjalani
tugas kerja selama mengikuti Praktek kerja lapangan. Praktek kerja lapangan merupakan
kegiatan siswa yang dilaksanakan minimal 4 bulan di suatu perusahan yang sesuai
dengan jurusannya masing-masing.

Kegiatan ini meliputi pelaksanaan kerja praktek diperusahaan dan penulisan


laporan kerja praktek. Tujuan praktek kerja lapangan sebenarnya adalah memperkenalkan
siswa di dunia kerja lapangan secara nyata sekaligus memberikan suatu pengalaman yang
berhubungan dengan perhotelan. Setelah penulis selesai melaksanakan kerja praktek ini,
penulis merasa tujuan tersebut telah penulis penuhi dengan baik.

Penulis menyadari bahwa hal tersebut dapat terlaksana karena adanya bantuan
dari semua pihak dan pembimbing Du/Di. Oleh untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :

1. Hj.Sumitro K. Panto. M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Limboto


2. Muhaiminul Azis Yunus S.Pd, MM selaku pembimbing Du/Di
3. Nurhasana R.A.D.S.Pd.M.Pd selaku guru pembimbing dan ketua program
keahlian.
4. Seluruh pegawai staf Asrama Haji Kota Gorontalo yang terdiri dari
- Muhaiminul Azis Yunus S.Pd, MM Sebagai Kepala seksi tranportasi,
perlengkapan dan haji regular beserta staf :
 Awaludin Mamonto S.HI
 Salbiah Israel S.Pd.I
 Ratna H Zees

- Dr.Hj. Mansur Basir MH Sebagai seksi haji dan umrah beserta staf
 Imran Nalole S.Ag
- Administrasi:
 Fatma Olii SH
 Lolayanti Usman S.Kom
- Ridwan Laiya Sebagai teknisi
- Roni Djafar Sebagai pertamanan
- H.Abd.Rahim puhi Sebagai pengawas
Pramubakti:
- Awuliya Nugraha Aneta
- Febrianto Lidjali
- Firdaus A.Pakuna
- Frangki Tobingo
- Fahru Rozi
- Hans Frans Massa
- Jufrianto Yusuf
- Umar Rajak
- Lukman Tobingo
- Moh.Zainudin Montoh
- Sekuriti:
 Abdul latif Pakaya
 Andi A.Massennurang
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………. ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………. 1


1.2 Tujuan PKL………………………………………………………………….. 2
1.3 Manfaat Bagi Siswa………………………………………………………….. 3
1.4 Manfaat Bagi Pihak Sekolah………………………………………………… 4
1.5 Manfaat Bagi PKL……………………………………………………………..5
1.6 Manfaat Bagi Pembaca………………………………………………………. 6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Asrama Haji Embarkasi Antara Provinsi Gorontalo........................... 7

2.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Asrama Haji Provinsi Gorontalo…………….8

2.3 Visi dan Misi…………………………………………………………………..9

2.4 Struktur Organisasi……………………………………………………………10

2.5 Pelaksanaan Kegiatan......................................................................................11

2.6 Perincian Kamar dan Fasilitas Hotel...............................................................12

2.7 Kegiatan yang dilakukan Selama PKL............................................................13

a. House Keeping Departement...................................................................

b. Front Office Departement.......................................................................

c. Pealayanan Tamu Wisata Religi..............................................................

d. Pelayanan Studio Manasik......................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................12

3.2 Saran................................................................................................................13

DOKUMENTASI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktik kerja lapangan (PKL) adalah salah satu kegiatan untuk menerapkan ilmu
langsung ke lapangan terkait sesuai dengan ilmu yang telah diperoleh selama di
sekolah. Adapun tujuan dari praktik kerja lapangan bagi siswa adalah
mengembangkan kemampuan dan keterampilan tentang perhotelan untuk kemudian
diterapkan pada kegiatan nyata, agar siswa mengerti bagaimana cara kerja di
departemen suatu hotel dan siap untuk bekerja ketika lulus sekolah nanti.
Seiring dengan perkembangan jaman yang terus bergerak maju membuat
persaingan bisnis juga semakin ketat yaitu ditandai dengan adanya berbagai macam
inovasi bermunculan, hal deikian juga menuntut bisnis yang ada khususnya di industri
perhotelan yang juga di tuntut untuk semakin berkembang.
Industri perhotelan adalah sebuah industri yang dikelola untuk menyediakan jasa
berupa penyediaan akomodasi yang dimaksudkan untuk pemenuhan kebutuhan
konsumen. Adapun produk yang disediakan terbagi menjadi dua jenis yaitu produk
berwujud yaitu produk yang dirasakan secara fisik, seperti makanan dan minuman
yang disediakan di restoran hotel dan produk tidak berwujud yaitu produk yang dapat
diraskan secara psikis, seperti jasa sauna dan laundry.
Tujuan utama dari sebuah usaha perhotelan adalah untuk mendapatkan sebanyak
mungkin tingkat hunian hotel, karena semakin tinggi tingkat hunian hotel maka
semakin tinggi pula keuntungan yg diperoleh perusahaan perhotelan tersebut. Banyak
sekali faktor yang berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel, diantaranya adalah
fasilitas hotel dan harga/tarif dari hotel tersebut selain tentunya juga kualitas
pelayanan dan kepuasan konsumen, juga bagaimana marketing perusahaan perhotelan
tersebut untuk mendapatkan tingkat occupancy yang tinggi.
Hotel merupakan sebuah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap,
makanan, dan pelayanan-pelayanan umum lainnya.
Kualitas pelayanan dari sebuah hotel merupakan kunci penting dari keberhasilan
sebuah perusahaan perhotelan tersebut. Adapun beberapa indikasi yang menjadi tolak
ukur keberhasilan sebuah hotel dalam menyediakan jasa yang pertama yaitu jumlah
wisatawan yang berkunjung, selain itu lama tinggal wisatawan yang menginap di
hotel tersebut juga bisa menjadi tolak ukur seberapa tertarik wisatawan terhadap
daerah yang dikunjunginya, dan yang terakhir adalah tingkat hunian hotel yang
menunjukkan seberapa berhasil hotel mampu menjual kamarnya. Kualitas pelayanan
adalah penilaian konsumen tentang kehandalan dan superioritas pelayanan secara
keseluruhan. Dengan banyaknya kamar yang terjual, maka secara tidak langsung juga
membuat tingkat occupancy yang ada di hotel menjadi tinggi akan wisatawan juga.
Departemen Front Office juga sangat mempunyai peran penting di sebuah perusahaan
perhotelan, terutama dalam melayani wisatawan yang menginap di hotel. Setiap
section yang ada di Front Office juga berperan penting dalam pelayanan prima hotel,
seperti jasa pick-up dan drop-off tamu melalui shuttle di beberapa titik penjemputan
sekitar area Hotel, luggage up dan luggage down barang bawaan tamu, termasuk juga
pemberian promo-promo dari hotel melalui Reception dengan penawaran saat tamu
check-in maupun check-out.
Demi tercapainya keberhasilan sebuah hotel, diperlukan sumber daya manusia
yang mampu mengelola perusahaan perhotelan tersebut dengan baik, guna
menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan departemen di sebuah hotel
yang bertujuan untuk memaksimalkan kegiatan operasional hotel yang kemudian
menjadi tolak ukur tamu dalam mengukur kualitas layanan dari sebuah hotel tersebut.
Agar mampu bersaing dengan hotel-hotel lain yang ada di Indonesia, pastinya kerja
sama setiap departemen sangat berpengaruh untuk menunjang keberhasilan sebuah
hotel dengan perannya masing – masing.
Hotel adalah sarana tempat tinggal umum yang dapat dimanfaatkan oleh para
wisatawan dengan beberapa fasilitas pelayanan seperti jasa kamar, jasa penyedia
makanan dan minuman, serta jasa akomodasi lainnya, dengan syarat berupa imbalan
atau pembayaran. Dari keterangan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasannya
hotel memberikan berbagai jasa dari penjualan kamar, hingga berbagai fasilitas yang
dapat diakses oleh tamu hotel.
Pada sebuah organisasi atau sebuah perusahaan, koordinasi dan komunikasi
merupakan elemen penting yang sangat dibutuhkan dan merupakan kunci sukses
dalam dunia bisnis khusus nya dunia perhotelan. koordinasi sebagai proses
pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah
(departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi secara efisien. Dengan adanya koordinasi dan komunikasi yang jelas dan
baik, maka akan membuat sebuah perusahaan tersebut dapat menjalani kegiatan bisnis
di perusahaan dengan lancar tanpa adanya miss komunikasi antar pihak perusahaan.
Kegiatan koordinasi dan komunikasi yang baik dalam suatu perusahaan sangat
diperlukan agar bisa bertukar ide/ gagasan dalam menjalankan perusahaan tersebut.
Tidak hanya berkomunikasi dengan baik antara pekerja di sebuah perusahaan
tersebut, namun juga diperlukan komunikasi yang baik dengan konsumen perusahaan
itu, agar kita sebagai tuan rumah yang memiliki perusahaan tersebut mengerti apa saja
keluhan/ saran yang di sampaikan oleh konsumen. Pola komunikasi yang baik dalam
suatu hotel menjadi salah satu faktor penting demi mencapai sebuah pelayanan prima
yang maksimal.
Dengan berkembangnya bisnis pariwisata dan perhotelan saat ini, tamu memiliki
beragam karakter yang dimiliki nya. Maka dari itu sangat diperlukan komunikasi
yang baik antar departemen dan antar section di sebuah perusahaan hotel agar
membawa dampak kerja tim yang responsive dan profesional dalam memberikan
kualitas dan pelayanan terbaik kepada tamu di hotel.
Ada dua tipe koordinasi, yang pertama yaitu koordinasi vertikal (Vertical
Coordination) adalah kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh
atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah
wewenang dan tanggung jawabnya. Tipe koordinasi yang kedua, yaitu koordinasi
horizontal (Horizontal Coordination) adalah mengkoordinasikan tindakan-tindakan
atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-
kegiatan dalam tingkat organisasi yang setingkat.
Tujuan dari koordinasi dan komunikasi dilakukan dengan baik dan benar adalah,
agar kualitas pelayanan di Hotel Asrama Haji Kota Gorontalo semakin meningkat
dan membuat tamu merasa puas dengan pelayanan prima yang ditujukan kepada
tamu hotel. Setiap harinya sebelum hand over shift, selalu ada penyampaian informasi
terkait kejadian yang ada di shift sebelumnya, terutama dalam permasalahan yang
belum terselesaikan. Dari Reception juga merekap ulang informasi-informasi yang
ada dalam Traces, yang berisikan beberapa informasi yang wajib disampaikan
terutama saat briefing. Saat briefing yang di buka oleh Manager dari Front Office
maupun Duty Manager, tiap section dari Front Office akan menyampaikan banyak
informasi seputar internal hotel maupun yang berkaitan dengan tamu hotel. Termasuk
informasi yang saling berhubungan dengan section yang lain, seperti pick-up atau
drop-off tamu hotel yang informasinya terdapat di email Customer Service
Representative (CSR)/ Receptionist, lalu disampaikan kepada Bell Driver terkait
informasi seputar waktu, kode pesawat, termasuk media yang digunakan untuk pick-
up/ drop-off dengan transportasi dari internal hotel atau dari luar hotel. Sebagai
Departemen yang menjadi lambang dari hotel, termasuk menjadi gerbang utama
pengenalan hotel kepada tamu hotel, maka Front Office harus berkoordinasi dengan
baik dengan tiap section yang ada. Hal ini dilakukan agar saat tamu datang,
menginap, hingga meninggalkan hotel, tamu hotel memiliki kesan yang istimewa.

1.2 Tujuan PKL

Berikut adalah tujuan yang ingin dicapai oleh siswa dalam melaksanakan praktik
kerja lapangan :

1. Untuk mengetahui bagaimana koordinasi dan komunikasi di front office


departement

2. Untuk menambah wawasan dalam dunia kerja, khususnya di dunia perhotelan.

3. Sebagai persyaratan akademik program keahlian perhotelan Siswa SMK Negeri


1 Limboto.

4. Melatih ketrampilan yang dimiliki siswa siswi sehingga dpat bekerja dengan
baik

5. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental etika yg baik serta
dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

6. Untuk mendapatkan ilmu yang mampu didunia kerja perhotelan secara nyata.

7. Untuk mendorong siswa menjadi pribadi yang lebih disiplin dan bertanggung
jawab agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik dalam dunia kerja

8. Untuk melatih siswa agar dapat bekerja dalam tim dengan baik.

1.3 Manfaat Bagi Siswa

1. Untuk menambah wawasan dan pandangan siswa tentang dunia kerja Khusus
nya dibidang perhotelan.

2. Untuk mengetahui lebihb dalam apa saja dilakukan dalam departmen front office

3. Sebagai pengalaman kerja awal untuk siswa sebelum terjun langsung kedunia
kerja setelah lulus.

4. Sebagai wadah untuk menjalin kerja sama yang baik antara lembaga pendidikan
dengan pihak instansi terkait.

1.4 Manfaat Bagi Pihak Sekolah

1. Membangun kerja sama antara SMK Negeri 1 limboto dengan pihak hotel
Asrama haji Kota Gorontalo.

2. Dapat merelevansikan kurikulum perhotelan dengan kebutuhan dunia kerja


1.5 Manfaat Bagi PKL

1. Untuk mempererat hubungan kerjasama antara SMK Negeri 1 limboto dengan


pihak hotel Asrama haji Kota Gorontalo.

2. Membantu sekaligus memperlancar kegiatan operasional dihotel Asrama Haji


Kota Gorontalo sebagai wadah penyerapan karyawan dan tenaga kerja yang
sudah diketahui kualitasnya oleh pihak hotel Asrama Haji Kota Gorontalo.

1.6 Manfaat Bagi Pembaca

1. Sebagai referensi bagi pembaca dalam mempertimbangkan langkah langkah


untuk melaksaknakan praktek kerja lapangan dari tahap awal hingga tahap akhir
praktek kerja lapangan.

2. Dapat memberikan gambaran tentang dunia kerja khususnya dibidang


perhotelan.

3. Memberikan informasi kepada pembaca bagaimana cara bekerja dibidang


perhotelan yang berdasarkan komunikasi yang baik.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Asrama Haji Embarkasi Antara Provinsi Gorontalo

Asrama haji merupakan suatu wadah untuk melayani penyelenggaraan


ibadah haji yang bertujuan untuk menyiapkan calon jamaah haji yang dilakukan
sebelum pemberangkatan calon jamaah haji hingga penerimaan kembali jamaah
haji setelah tiba di Indonesia . persiapan yang dilakukan dari berbagai aspek baik
administrasi hingga kesehatan jasmani dan mental jamaah haji.

Asrama Haji merupakan unit pelayanan penyelenggaraan ibadah haji di


lingkungan Kementrian Agama yang beada di bawah dan bertanggung Jawab
kepada Direktur Jendeal Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Haji ialah menuju
atau berkunjung ke Baitullah untuk melakukan amalan-amalan tertentu yang di
gariskan Al-Qur’an dan Al-Hadits, seperti ihram,tawaf, wukuf di Arafah, Mabit
di Muzdalifah dan Mina melontar Jumrah dan Tahallul.

Berdasarkan pengertian diatas, asrama haji adalah asrama yang dibangun


oleh Departemen Agama sebagai tempat berkumpulnya jamaah haji untuk
melengkapi semua yang berhubungan dengan haji, baik pemberangkatan atau
pemulangan.

a. Asrama Haji Embarkasi

Asrama Haji Embarkasi merupakan tempat menyelenggarakan pelayanan


akomodasi, konsumsi, bea cukai, imigrasi, karantina, city check in, dan
layanan lain yang diperlukan dalam rangka pemberangkatan, dan
pemulangan bagi jamaah haji.

b. Peran Asrama Haji Embarkasi

Dalam pelaksanaan haji, asrama haji embarkasi mempunyai peran yang


sangat penting yaitu:

 Penyusunan dan perencanaan.

 Pelaksanaan kegiatan penyediaan akomodasi dan konsumsi bagi


jamaah haji dan masyarakat lainnya.

 Pelaksanaan administrasi, living gost, dan dokumen lainnya.

 Pelaksanaan evaluasi pelaporan.


Dalam rangka memudahkan pelayanan keberangkatan dan kepulangan jamaah
haji, Menteri Agama menetapkan 12 Embarkasi/Debarkasi yang telah memenuhi
persyaratan dan ketentuan yang berlaku, baik oleh pihak Kementrian Perhubungan,
Angkasapura dan pihak penerbangan kedua belas Embarkasi/Debarkasi tersebut adalah:

a. Embarkasi/Debarkasi Aceh (BTJ), untuk mengangkat jamaah haji provinsi


Nanggro Aceh Darussalam.
b. Embarkasi/Debarkasi Medan (MES), untuk mengangkat jamaah haji provinsi

Sumatera Utara.

c. Embarkas/Debarkasi Padang (PDG), untuk mengangkat jamaah haji provinsi

Sumatera Barat, Bengkulu, dan sebagian dari Provinsi Jambi.

d. Embarkasi/Debarkasi Palembang (PLM), mengangkut jamaah haji provinsi

Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.

e. Embarkasi/Debarkasi Batam (BTH), mengangkut jamaah haji provinsi Riau,

Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan sebagian Provinsi Jambi.

f. Embarkasi/Debarkasi Jakarta (JKT), mengangkut jamaah haji provinsi DKI

Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Lampung.

g. Embarkasi/Debarkasi Solo (SOC), mengangkut jamaah haji provinsi Jawa

Tengah, D.I Yogyakarta, dan sebagian provinsi Kalimantan Tengah.

h. Embarkasi/Debarkasi Surabaya (SUB), mengangkut jamaah haji provinsi

Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur.

i. Embarkasi/Debarkasi Balik Papan (BPN), mengangkut jamaah haji

Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara.

j. Embarkasi/Debarkasi Banjarmasin (BDJ), mengangkut jamaah haji provinsi

Kalimantan Selatan, dan sebagian provinsi Kalimantan Tengah.

k. Embarkasi/Debarkasi Makassar (UPG), mengangkut jamaah haji provinsi

Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku,

Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.


l. Embarkasi/Debarkasi Lombok (LOP), mengangkut jamaah haji Nusa

Tenggara Barat. Untuk pengelola Asrama Haji Embarkasi sebagai aset

nasional, Departemen Agama membentuk Badan Pengelola Asrama Haji,

Sekarang disebut dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dilingkungan

Departemen Agama yang disingkat dengan BPAH embarkasi dan BPAH

transit.

2.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Asrama Haji Embarkasi Antara Provinsi

Gorontalo.

Dalam peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013

tentang Organisasi dan Tata Kerja Asrama Haji.

1. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Asrama haji merupakan unit pelayanan penyelenggaraan Ibadah haji di

lingkungan Kementrian Agama yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

2. Tugas Asrama Haji

Asrama Haji Embarkasi dan Asrama haji Embarkasi Antara sebagaimana di

maksud dalam pasal 2 huruf a dan huruf b mempunyai tugas

menyelenggarakan pelayanan akomodasi, konsumsi,bea cukai, imigrasi,

karantina, city check in, dan layanan lain yang diperlukan dalam rangka

pemberangkatan dan pemulangan bagi jamaah haji.

3. Asrama Haji Transit sebagaimana di maksud dalam pasal 2 huruf c

mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan akomodasi, konsumsi, dan

layanan lain dalam rangka perisapan pemberangkatan dan pemulangan jamaah

haji.
4. Fungsi Asrama Haji

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam pasal 3, Asrama

Haji menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan dan perencanaan program.

b. Pelaksanaan kegiatan penyediaan Akomodosi dan Konsumsi bagi jamaah

Haji dan masyarakat lainnya.

c. Pelaksanaan Administrasi, Keuangan, dan Pengelolaan Aset.

d. Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan.

Disamping fungsi sebagaimana di maksud Asrama Haji Embarkasi dan

Asrama Haji Embarkasi Antara menyelenggarakan fungsi pelayanan bea

cukai, imigrasi, karantina dan city check in bekerja sama dengan instansi

terkait.

2.3 Visi dan Misi

1. Visi:

"Terwujudnya masyarakat Provinsi Gorontalo yang taat beragama, rukun,

cerdas, dan sejahtera lahir dan batin dalam rangka mewujudkan Indonesia

yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong".

2. Misi:

1. Meningkatkan pemahaman dan pangamalan ajaran agama

2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama

3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas

4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi

keagamaan

5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan


akuntabel

6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama,

pendidikan agama pada satuan pendidikan umum dan pendidikan keagamaan

7. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang, akuntabel dan terpercaya.

2.4 Struktur Organisasi

2.5 Pelaksanaan Kegiatan

Tempat dan Waktu

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Asrama Haji Embarkasi antara


Provinsi Gorontalo yang beralamat di jalan poowo kecamatan sipatana
kelurahan bulotadaa barat. Praktek kerja lapangan ini terlaksana selama 4
bulan terhitung sejak tanggal 7 juli 2021-7 november 2021. Adapun jadwal
kerja di Asrama Haji Embarkasi Antara Provinsi Gorontalo dari hari senin
s/d sabtu. Melakukan praktek kerja lapangan sesuai dengan jam kerja
pegawai yaitu dari hari senin sampai sabtu dari pukul 07.30 – 17.00 wita.
Dan waktu istrahat pukul 12.00 – 13.00 wita.

2.6 Perincian Kamar dan Fasilitas Hotel

1. Room Fasilitas

Setiap kamar dilengkapi dengan Flat Tv 21 Inc, Lantai Keramik, Kamar


Mandi Shower serta air panas dan dingin 24Jam, Kursi Meja Rias,
Nakas, Hiasan Dinding krawang, AC.

2. Meeting Room

Memiliki 2 ruang mmeting dengan kapasitas 50 orang dan 30 orang.

3. Looby

Memiliki Looby dengan interior classic modern

4. Restaurant

Restaurant yang elegan, dengan sarapan menu indonesia dan menu khas
gorontalo, serta menyediakan makan siang dan makan malam Kemudian
Dilengkapi juga dengan UKS.

5. Leaft

Memiliki 2 unit Leaft dengan Kapasitas 7 dan 20 orang.

6. Other Fasilities

 Taksi service

 Laundry service

 Parking area

 Room Rate & Event Package

 Room Rate & Fasilities

 Room Type Rate & Fasilities

 Chaef Table

 AC

7. Rincian Kamar

a. Suit Room

 Twins/Double : Rp.250.0000 Max 2 Pax


 Wall to Well Ceramic Tile

 Television/Flat Tv

 Shower

 Wastafell

 Towell Bars

 Hot & cold Water

 Nightstand

 AC

 BedMad

 CupBoard

b. Deluxe Room

 King Size : Rp.300.000 / Malam

 Sofa

 Big Room

 Telephon

 Dressing Table

 Flower Vase

 Television/Flat Tv

 Shower

 Hot & ColdWater

 Wastafel

 Towel Bars

 Trash Can

 CupBoard

 AC

 Wifi

2.7 Kegiatan Yang Dilakukan Selama PKL


1. House Keeping Departement

Housekeeping merupakan kata yang sangat umum di dunia penginapan


atau perhotelan. Housekeeping terdiri atas 2 kata yaitu “house” yang
berarti rumah dan “keeping” yang berarti melihara. Secara umum
housekeeping adalah departemen atau bagian yang bertugas untuk
melakukan pemeliharaan hotel atau penginapan yang meliputi menjaga,
membersihkan dan merawat keseluruhan kamar hotel baik bagian dalam
maupun bagian luarnya. housekeeping adalah bagian yang bertanggung
jawab untuk menjaga kerapihan, kebersihan dan kenyamanan seluruh
area hotel dengan tujuan agar para tamu bisa merasa nyaman selama
menginap disana.

Pembagian Seksi Housekeeping Department

Dalam department housekeeping masih dibagi lagi menjadi beberapa


seksi (section) yang lebih spesifik sehingga tugas dan tanggung jawabnya
bisa terfokus ke masing-masing area hotel yaitu :

a. Public Area Section

Pada seksi ini mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjaga
kenyamanan, kerapian, keindahan dan kebersihan seluruh area umum
hotel yang ditujukan untuk kepentingan publik baik yang berada di
area dalam gedung maupun di luar gedung.

Adapun area yang ditangani bagian public area section ini meliputi
restroom, lobby, meeting room, restaurant, fasilitas karyawan hotel,
fitness area, dll.

b. Room Section

Housekeeping yang bekerja di bagian seksi ini mempunyai tanggung


jawab untuk menjaga kerapian, kebersihan dan memeriksa
kelengkapan kamar tamu. Jadi bisa dikatakan bagian room section
inilah yang lingkup kerjanya sangat berhubungan dengan para tamu.

c. Linen Section

Bagian linen section ini bertugas untuk mengelola sirkulasi dan


bertanggung jawab untuk menyediakan linen hotel termasuk seragam
karyawan.
d. Laundry Section

Seksi ini bertugas untuk menyediakan linen-linen bersih yang


nantinya digunakan untuk keperluan kamar, meeting room, restaudan,
dll.

Disamping itu laundry section juga harus membersihkan pakaian


tamu yang kotor termasuk pakaian karyawan yang digunakan saat
bekerja.

e. Florist Section

Seksi ini bertanggung jawab untuk merangkai dan menyediakan


bunga-bunga segar untuk keperluan dekorasi, taman, keindahan dan
estetika hotel agar lebih enak dipandang.

f. Gardener Section

Seksi ini bertugas untuk menjaga, merawat dan memelihara tanaman-


tanaman yang berada di area garden baik di dalam maupun luar hotel
agar tetap tumbuh terawat dengan baik.

Kegiatan Yang Dilakukan :

1). Mengecek status kamar dan mengisi Work Sheet

Mengetuk pintu kamar sesuai SOP, jika kita sudah tau situasi atau
status kamar maka selanjutnya kita mengisi worksheet dengan
keadaan kamar.

2). Membersihkan kamar sampai finish

Jangan lupa ketuk pintu sesuai dengan SOP, kemudia mengontrol


inventaris, Kondisi kebersihan dan kelengkapan setiap kamar di floor
nya masing-masing.

a. Membantu valet (Laundry) untuk mengumpulkan cucian tamu

b. Streeping sampah

c. Menolong room service mengeluarkan piring atau alat makan


yang kotor, membersihkan, mengganti dan melengkpai sesuai
standar.

d. Mengganti linen atau towel yang kotor di setiap kamar

e. Making bad
f. Melakukan sweeping

g. Melakukan dusting

h. Melengkapi guest aminities

i. Moping

j. Melaporkan segala kerusakan, kehilangan, kejadian yang tidak


seharusnya terjadi pada FO dan HK SPV

k. Mengisi work sheet

2. Front Office Departement

Front Office adalah salah satu department yang ada di hotel yang


memiliki tugas dan tanggung jawab dalam melayanani tamu, mulai dari
tamu ini datang atau tiba di hotel, hingga tamu tersebut meningggalkan
hotel. Front Office Hotel bertanggung jawab dalam melayani tamu di
hotel. Front Office ini merupakan salah satu department yang penting.
Front Office akan melayani tamu check-in, check-out, dan pindah kamar,
selain itu Front Office juga melayanai pemesanan kamar tamu,
menangani barang bawaan tamu, memberikan informasi, hingga
melayani pembayaran tagihan tamu.

Bagian bagian Front Office Department atau dengan kata lain disebut
section-section Front Office, merupakan pembagian posisi yang ada di
Front Office department, yang dimana pembagian posisi ini sangat
penting demi kelancaran operasional di Front Office.

Setiap bagian Front Office dibagi berdasarkan tugas yang akan dilakukan
oleh Front Office. Mulai dari reservation, reception, information,
concierge, telephone operator, dan Front Office cashier. Maka dari itu,
pembagian posisi atai seksi Front Office ini sangatlah penting.

Dalam kebanyakan hotel, bagian bagian Front Office terdiri dari 6 seksi
utama. Namun dalam pelaksanaanya, setiap bagian Front Office ini dapat
dipecah lagi ppenjadi bagian yang lebih rinci dan dengan tuganya
masing-masing.

a. Reservasi (Reservation)

Reservasi merupakan salah satu seksi atau bagian yang ada di Front


Office department, yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
menangani pemesanan kamar hotel yang dilakukan oleh para calon
tamu.

b. Reception

Reception adalah salah satu seksi atau bagian yang ada di Front


Office department, yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
menangani kedatangan tamu tamu, yaitu dengan melakukan registrasi
kepada tamu yang sudah melakukan reservasi kamar. Atau juga
dengan kata lain reception bertugas dalam menangani tamu check-in,
check-out, dan pindah kamar.

c. Information

Information adalah salah satu seksi atau bagian yang ada di Front


Office department yang memiliki tugas dan tanggung  jawab dalam
menyiapkan dan memberikan informasi kepada tamu yang menginap
di hotel. Namun terkadang, bagian Front Office yang satu ini sering
dijadikan satu dengan bagian reception.

d. Telephone Operator

Telephone operator merupakan salah satu seksi atau bagian yang ada


di Front Office department yang memiliki tugas dan tanggung jawab
dalam menangani sambungan telepon yang ada di hotel, baik itu
sambungan telepon yang berasal dari dalam hotel, maupun
sambungan telepon yang yang berasal dari luar hotel.

e. Concierge atau Uniformed Service

Concierge adalah salah satu seksi atau bagian yang ada di Front


Office department yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
menangani barang bawaan tamu, baik itu tamu check-in, check-out,
dan pindah kamar. Bagian Front Office yang satu ini juga melayani
penitipan barang  bawaan tamu.

f. Front Office Cashier

Front office cashier adalah salah satu seksi atau baigan yang ada di
Front Office department yang memiliki tugas dan tanggung jawab
dalam menangani pembayaran tagihan tamu (guest bill). Segala
transaksi yang dilakukan di hotel, maka akan ditangani oleh Front
Office cashier.
g. Chief Reservation

Bertanggung jawab kepada manager kantor depan, Ia bertanggung


jawab atas kelancaran operasional dan administrasi dibagian
pemesanan kamar. Kepala pemesanan kamar melaporkan secara
teratur laporan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Selain
sebagai pelaksana (reservartion clerk) ia bekerja sama dengan bagian
lain.

h. Kantor depan

Ia bertanggung jawab atas semua laporan-laporan keuangan di kantor


depan.

3. Pelayanan Tamu Wisata Religi

menjelaskan bahwa Daya Tarik Wisata meliputi, Daya Tarik Wisata


alam, budaya dan hasil buatan manusia. Daya Tarik Wisata hasil buatan
manusia dikembangkan dalam berbagai sub jenis atau kategori kegiatan
wisata, satu darinya ialah wisata religi (religious tourism/ pilgrimage
tourism). Sedangkan Daya Tarik Wisata diartikan sebagai segala sesuatu
yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai yang menjadi sasaran atau
tujuan kunjungan wisatawan.

Pelayanannya Seperti :

 Mock –Up Pesawat


Pelayanan Tamu Wisata Pada saat di Mock-Up Pesawat

Asrama Haji Provinsi Gorontalo kini


memiliki replika (mockup)pesawat Garuda
Indonesia tipe Boeing 777 yang dibuat mirip
dengan rancangan dan ukuran aslinya di
hangar pesawat di Kota Gorontalo. Kasie
Transportasi, Perlengkapan dan Akomodasi
Haji, Kanwil Kementerian Agama
(Kemenag)

Provinsi Gorontalo. Mockup pesawat ini dibuat mirip dengan aslinya ,yaitu pesawat yang
membawa calon jamaah haji ke Arab Saudi yang bertujuan untuk memandirikan jamaah
calon haji, umrah dan masyarakat umum. agar para penumpang nanti sudah terbiasa dan
memahami bagaimana fitur-fitur yang ada, dimana mockup ini dibuat sama persis dengan
yang aslinya.

Tujuan dibangunnya mock Up pesawat di asrama haji adalah sebagai sarana sosialisasi dan
praktik naik pesawat. Dengan begitu, jemaah haji indonesia bisa memahami fasilitas dalam
pesawat, mulai dari penggunaan sabuk pengaman,toilet,dan lainnya.

Jadi, Sebelum ke Mock-Up pesawat pemandu wisata terlebih dahulu harus memeriksa
apakah tamu sudah mempunyai tiket. Jika belum mempunyai tiket tamu tidak diperbolehkan
untuk masuk dan sebaliknya Jika tamu sudah mempunyai tiket masuk maka tamu tersebut
sudah bisa menikmati fasilitas yang ada di mock-up pesawat.

Selain Mock Up pesawat sebagai ruang sosialisasi fasilitas dan pelayanan dalam perjalanan,
hadir juga studio film untuk penayangan manasik haji.
 Pelayanan Studio Manasik

Pembangunan studio untuk manasik ini sebagai sarana penyampaian materi secara audio
visual. Setelah itu, jemaah haji melakukan praktek langsung di lapangan, Film manasik
yang ditayangkan, lanjut Muhajirin, mulai dari proses pemberangkatan dari Tanah Air
hingga proses ibadah di Tanah Suci. Digambarkan juga suasana Masjidil Haram dan
Masjid Nabawi sehingga ketika jamaah haji tiba di Tanah Suci, mereka tidak merasa
asing lagi. Studio tersebut memiliki 10 kursi depan dengan fitur 4 dimensi dan 40 kursi
3 dimensi yang dibangun untuk memberikan pengetahuan bagi jemaah calon haji
dengan visualisasi saat melakukan seluruh prosesi haji di tanah suci Mekah
Pelayanan di studio manasik juga tidak berbeda jauh pelayanannya dengan yang ada di
Mock-Up pesawat, perbedaannya hanya terdapat pada tiket masuk, jika di Mock-Up
diperlukan tiket masuk sedabgkan di studio sudah tidak diperlukan lagi. Tetapi di studio
hanya untuk foto-foto, jika ingin menonton biaya tiket masuknya berbeda dengan tiket
masuk sebelumnya. (Rp.10.000 untuk dewasa, Rp.5000 untuk anak-anak) sedangkan
biaya tiket menonton sebesar Rp.250.000 untuk 40 orang.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dengan adanya praktek kerja lapangan (PKL) setiap siswa mendapatkan


pengalaman yang bagus dan memberikan pelajaran tentang menjalani dunia
usaha dan industri. Serta dengan adanya PKL dapat mempermudah siswa untuk
memilih dunia usaha yang akan di jalani pada masa yang akan datang.

PKL ini juga memberikan suatu pelajaran tersendiri yang tidak terdapat
disekolah, seperti melayani tamu, berperilaku baim di dunia industri. Dengan
adanya PKL ini juga dapat mempermantap keahlian mental dan keterampilan
siswa.

3.2 Saran

Untuk sekolah hendaknya memilih tenpat PKL yang jaraknya tidak


terlalu jauh dari tempat tinggal siswa, terkecuali apabila siswa tersebut mau di
tempatkan di tempat yang cukup jauh dari jarak rumahnya dan hendaknya kita
tetap menjaga hubungan baik antara sekolah dengan Du/Di dan instans
DOKUMENTASI PKL

A. House Keeping Departement (Making Bad)

B. Front Office Departement


C. Pelayanan Tamu Wisata Religi (Mock-Up Pesawat)
D. Pelayanan Studio Manasik

Anda mungkin juga menyukai