Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SP) DENGAN

KLIEN HALUSINASI

Pertemuan ke-1 klien


1. Orientasi
1.1 salam
“selamat pagi ibu, perkenalkan saya Risasti perawat puskesmas siko. Nama ibu sia
pa? Senang dipanggil apa? Oh baik, kalau kalau begitu saya memanggilnya denga
n hazmi yaa. Tanggal lahirnya?”
1.2 Evaluasi
“apa yang hazmi rasakan? Oo…hazmi mendengar suara-suara yang tidak ada wuj
udnya ya. Sudah berapa lama mengalami hal tersebut?”
1.3 Validasi
Apa yang telah hazmi lakukan untuk mengatasi suara-suara yang tidak ada wujud
nya itu?
Bagaimana hasilnya? Apa manfaat yang hazmi rasakan?
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan dan tujuan
“Baik hazmi, bagaimana kalau saya periksa dulu tentang tentang suara-sua
ra yang tdengar dan belajar cara mengatasinya? Tujuannya supaya tia mera
sa lebih tenang, dan suara-suara tersebut berkurang.”
“Bagaimana apakah hazmi setuju?”
1.4.2 Waktu
Baik, kita akan diskusi selama 30 menit kedepan ya tia.
1.4.3 Tempat
Mari kita duduk diruang tamu.
2. Kerja
- Jenis : Apakah hazmi mendengar suara tanpa ada orangya?
- Isi : Apa yang dikatakan suara itu?
- Waktu : Kapan/jam berapa saja yang paling sering muncul?
- Frekuensi : Berapa sering suara muncul?
- Situasi : Pada situasi apa yang paling sering muncul? Saat sendiri?atau malam hari?
- Respons : Apa yang hazmi rasakan saat suara itu muncul?
- Upaya : Apa yang hazmi lakukan untuk menghilangkannya? Apakah berhasil?

2.2 Diagnosis
“ Baiklah, berarti hazmi mendengar suara tanpa ada orang yang biacara dan hazmi merasa
terganggu . Ini yang kita sebut dengan halusinasi.
Bagaimana kalau kita latihan untuk mengendalikannya?
“ Ada beberapa cara untuk mengendalikan suara itu, bagaimana kalau saat ini kita latih?”

2.3 Tindakan
2.3.1 Latihan melawan: Hardik
Hajmi, mari kira belajar cara menghardk ya
-contohkan:”Baikalah, jika muncul suara itu segera tutup telinga dan katakan pada
suaraa itu : Pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu, saya tidak mau dengar.”
- Dampingin : “ ayo coba kita lakukan bersama sama”
- mandiri: “ ayo coba lakukan sendiri dengan yakin .”
- Bagaimana perasaannya ?
2.3.2 latihan mengabaikan : cuek
- Jika suara itu datang abaikan saja dengan cuek
- ayo coba lakukan
2.3.3 Latihan mengalihkan distraksI: Bercakap cakap
Saat suara terdengar dapat di Kendalikan dengan bercakap cakap
Coba cari siapa yang dapat di aJak berckap cakap dan temui
- contohkan: katakAn“ ayo kita bercakap cakap agar suara yang mengganggu saya dapat di
kendalikan.”
- Dampingi:” Mari kita cari anggota keluarga/teman untuk bercakap cakap yang mana
temnanya, ayo coba praktikkan. Bagus skli.”
- Mandiri:” Nah, buat jadawal dengan siapa akan bercakap cakap.”

2.3.4 Latihan mengalihkna ( distrakasi): melakukan kegiatan


Saat syara terdengar dapat dikendalikan dengan melakukan kegiatan.
Apa saja kegiatan yang dapat dilakukan setiap hari? ( merapikan tempat tidur, mencuci pring
makan, menyapu dan lain lain).
Coba pilih satu kegiata, Misalnya : merapikan tempat tidur. .
Skarang coba dilihat apakah tempat tidurnya sudah rapi?
- Dampingi :” Ayo kita rapikan, angkat bantalnya, angkat selimutnya dan lipat dengar rapi.”
“ sekarang rapikan speinya .”
“. Nah letakkan bantal dengan rapi dan selimut dengan rapi”
Bagaimana perasaannya setelah lelakukannya”
-mandiri:” Nah, buata jadwal merapikan tempat tidur, agar dapat dikendalikan halusinasi.”

3. Terminasi
3.1 Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan rian setelah latihan tadi?
3.2 Evaluasi objektif
“ Apa saja latihan kita tadi ita bagus skli
3.3 Rencana tindak Lanjut klien
Bagaimana Kalau hajmi latihan secara teratur? BaIk, untuk menghardik berapa kali sehari?
Untuk bercakap2 berapa kali? Untuk merapikan tempat tidur, berapa kali? (Sambil mengisi
jadwal kegiatan). SelaiN latihn secara teratur lakukan jika suara terdengaR
3.4 Renaca tindak Lanjut perwat
“Baiklah, hari kamis hajmi dan Ibu datang kepuskesmas agar diperiksa lagi tanda dan
gejalanya serta latihan dan Hasilnya. Juga aKan diperiksa Dokter. Jika dapat Obat, akan
dijelaskan cara minum obat dengan benar.”
3.5 salam
“Semoga cepat sembuh”

Anda mungkin juga menyukai