Anda di halaman 1dari 5

1.

Kompetensi itu kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang


digunakan untuk meningkatkan kinerja; atau keadaan/ kualitas yang
memadai/sangat berkualitas, mempunyai kemampuan untuk menampilkan
peran tertentu. Dalam pengertaian tersebut terdapat tiga hal penting untuk
dapat dikatakan Kompetensi. Jelaskan ketiga hal tersebut.
Berdasar pada arti estimologi kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang
kemampuan yang dibutuhkan dibutuhkan untuk melakukan atau untuk melakukan
atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja. Sehingga dapatlah dirumuskan bahwa kompetensi diartikan sebagai
kemampuan kemampuan seseorang seseorang yang dapat yang dapat terobservasi
terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas
sesuai dengan standar dengan standar performa performa yang ditetapkan yang
ditetapkan. Tiga hal yang menjadi dasar kompetensi, yaitu:
1. Human Skill yaitu kemempuan besar yang dimiliki disetiap
orang menyangkut krakteristik, bakat, motif, dan motivasi.
Human Skill adalah kemampuan dalam berinteraksi secara baik
dengan orang. Human skill ini sendiri terdiri dari kemampuan
untuk memotivasi, membangun sebuah kepercayaan, serta
bagaimana berkomunikasi secara baik dengan yang lain.
Sebagai seorang manajer, keberhasilan Anda diukur tidak
hanya oleh kontribusi pribadi Anda, tetapi juga oleh seberapa
baik Anda membuat pekerjaan diselesaikan bersama dan
melalui orang lain.
2. Managerial skill yaitu kemampuan seseorang dalam hal
manajemen, kepemimpinan dan administrasi.
3. Technical skill yaitu kemampuan teknis yang dimiliki
seseorang dalam pelaksanaan teknis
2. Kondisi Covid-19 mengaharuskan kita menjalani hidup dengan adaptasi
kebiasaan baru (New Normal), telah mendorong cara kerja baik di lingkungan
ASN maupun Pegawai Swasta. Minimal ada 4 cara kerja baru dalam New
Normal, sebutkan dan jelaskan satu per satu.
a. Flexible Working Space  dapat diartikan pengaturan pola kerja pegawai yang
memberikan fleksibilitas lokasi bekerja selama periode tertentu dengan
memaksimalkan teknologi informasi. Jika FWS ini diterapkan maka tentu
akan ada penyesuaian tren cara bekerja, seperti: munculnya jenis pekerjaan
baru, tenaga kerja yang beragam, tidak dibatasi struktur dan tempat, karier
ditentukan oleh pekerja, digitalisasi dan otomasi, serta akses dan pengolahan
data semakin massif
b. Dukungan Sumber Daya Manusia Aparatur. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam manajemen SDM aparatur antara lain penilaian kinerja
oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK), pemantauan dan pengawasan oleh
pimpinan unit kerja, dan PPK memastikan kedisplinan pegawai.
c. Daya kolaboratif serta piawai memakai gawai
d. Perubahan sistem kerja dan adanya dukungan insfrastruktur penunjang baru

Sedangkan Iswan Saputro menjelaskan ada empat hal yang perlu diciptakan
dalam menghadapi new normal, yang pertama adalah new mindset, yaitu
memperbarui pemikiran kita ditengah pandemi Covid-19. Salah satu pemikiran baru
yang perlu ditanamkan adalah kondisi new normal akan berbeda dengan kondisi
normal sebelumnya, sehingga kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi
konsekuensi-konsekuensi baru yang mungkin terjadi. Yang kedua adalah new
behavior, yaitu perilaku atau kebiasaan baru yang harus diterapkan seperti mencuci
tangan dengan air mengalir dan sabun, serta physical distancing. Kebiasaan ini harus
terus dilakukan di era new normal sebagai bentuk pencegahan penularan Covid-19.
Berikutnya yang ketiga adalah new items, yaitu beberapa barang-barang yang harus
tersedia ketika hendak keluar rumah, seperti masker dan sanitizer. Yang terakhir
adalah new circle, yaitu tentang bagaimana kita mengevaluasi lingkungan pertemanan
kita. Terlebih di negara Indonesia yang merupakan negara dengan budaya kolektif,
sehingga ada banyak hal yang dilakukan secara berkelompok. Di era new normal, kita
harus pandai dalam mengevaluasi lingkungan pertemanan kita, dengan melihat
apakah lingkungan pertemanan itu membuka resiko penularan Covid-19 atau tidak.
Bagi sebagian orang, new normal dijadikan alasan untuk berkumpul dengan teman-
teman, namun perlu diingat bahwa pandemi ini masih berlangsung, sehingga perlu
kesadaran untuk memilah kegiatan-kegiatan keluar rumah yang sekiranya dapat
diminimalisir. Di usia produktif, Iswan Saputro mengatakan sangat penting untuk
memilih lingkungan pertemanan, karena ada banyak hal yang bisa timbul sebagai
dampak dari interaksi kita bersama orang-orang di lingkungan pertemanan tersebut.

3. Gunung es (iceberg) tampak di permukaan atau terlihat hanya sekitar 20 persen,


sementara 80 persen tersebunyi di dalam laut   Fenomena gunung es melahirkan
konsep teori atau makna dalam kehidupan. Jelaskan dimensi-dimensi
kompetensi seseorang dihubungkan dengan fenomena gunung Es tersebut
sebagaimana dikatakan MC. Clelland (1987)

Menurut McClelland (dalam Veithzal Rival 2009:299), kompetensi biasa


dianalogikan seperti "gunung es" (lihat ilustrasi dimana Ketrampilan dan Pengetahuan
membentuk puncaknya yang berada di atas air. Bagian yang dibawah permukaan air
tidak terlihat dengan mata terlanjang, namun menjadi fondasi dan memiliki pengaruh
terhadap bentuk bagian yang berada di atas air. Reran Sosial dan Citra Diri berada di
bagian "sadar" seseorang, sedangkan Trait dan Motif seseorang berada. Berikut
adalah penjelasan lebih rinci dari masingmasing kompetensi:

a. Ketrampilan: Keahlian/kecakapan melakukan sesuatu dengan baik. Contoh:


Kemampuan mengemudi.

b. Pengetahuan: Informasi yang dimiliki/dikuasai seseorang dalam bidang


tertentu. Contoh: Mengerti ilmu manajemen keuangan

c. Reran Sosial: Citra yang diproyeksikan seseorang kepada orang lain (the
outerself), Contoh: menjadi seorang pengikut, atau seorang oposan.

d. Citra Diri: Persepsi individu tentang dirinya (the inner self), Contoh :
melihat/memposisikan sebagai seorang pemimpin.

e. Traits: Karakteristik yang relatif konstan pada tingkah laku seseorang. Contoh:
seorang pendengaryang baik.

f. Motif: Pemikiran atau niat dasar yang konstan yang mendorong individu untuk
bertindak atau berprilaku. Contoh: ingin selalu dihargai, dorongan untuk
mempengaruhi orang lain.

Ketrampilan dan pengetahuan lebih mudah untuk dikenali. Dua kompetensi ini
juga relatif lebih mudah dibentuk dan dikembangkan melalui proses belajar dan
pelatihan yang relatif singkat. Sebaliknya, Reran Sosial, Citra Diri dan Mof/ftidak
mudah untuk diidentifikasi, dan lebih sulit; serta mernbutuhkan waktu lebih lama
untuk memperbaiki atau mengembangkannya. Menurut McClelland, Ketrampilan
dan Pengetahuan memiliki peran penting dalam keberhasilan seseorang, tetapi 4
kompetensi lainnya memainkan peran jauh lebih besar. Hal ini sangat terasa pada
pekerjaanpekerjaan yang lebih strategis dan berada dalam hirarki lebih atas dalam
organisasi

4. Kompetensi seseorang (ASN pada khususnya), dapat dilakukan dengan peta


kompetensi manajemen talenta (9 box) serta strategi yang dapat dilakukan.
Jelaskan strategi yang dapat dilakukan dengan pemetaan manajemen talenta
tersebut.

Sebagai upaya untuk menjembatani hasil asesmen dengan kinerja, maka


diperlukan alat atau metode untuk menilai kinerja karyawan serta mengembangkan
potensinya untuk perusahaan. Salah satunya dengan 9-box matrix. Metode ini
dikembangkan pertama kali oleh McKinsey pada tahun 1960-an untuk membantu
menilai potensi individu dalam bisnis milik GE.

Matriks ini bertujuan mengevaluasi kinerja dan merencanakan karyawan untuk


menempati jabatan dan peran-peran strategis di perusahaan sesuai potensinya.
Sehingga dimensi 9-box ada 2 (dua) yaitu performa karyawan pada masa lalu dan
potensi karyawan di masa mendatang. Performa diwakili oleh sumbu X, sedangkan
potensi diwakili oleh sumbu Y. Kombinasi dari sumbu X dan Y akan menentukan
posisi suatu individu dan menempatkan individu pada kuadran yang berbeda-beda.
Pada kuadaran kanan atas, kecenderungan nilai X dan Y akan tinggi, maka individu
diidentifikasikan sebagai kandidat yang berpotensi tinggi dalam rencana suksesi
perusahaan atau succession planning candidate.

Dalam talent management, peran 9-box  membantu perusahaan untuk


memfokuskan kepada siapa fokus pengembangan individu diberikan. Penggunaan 9
box juga mengurangi penilaian secara subyektif membantu penerapan kriteria
karyawan dan low cost.

Langkah awal yang harus dilakukan dalam manajemen talenta adalah


menggambarkan kebutuhan talenta di masa depan. Pada umumnya organisasi
mengetahui kebutuhan talenta berdasarkan visi, misi, strategi dan nilai-nilai organisasi
(Davis, 2009). Selain itu yang penting juga diperhatikan adalah memperkirakan
kebutuhan talenta berdasarkan tantangan eksternal, seperti kebijakan-kebijakan
pemerintah di bidang SDM aparatur atau PNS. Setelah merumuskan kebutuhan
talenta di masa depan maka perlu dilakukan penilaian (assessment) untuk
mengidentifikasi pegawai, sehingga didapatkan peta pegawai serta pengem-
bangannya.

Dalam organisasi publik, model pengembangan SDM berdasarkan bakat atau


talenta me-rupakan proses yang dilakukan secara sistematis, yaitu proses identifikasi,
pengembangan dan mempertahankan SDM bertalenta. Proses identifikasi dilakukan
dengan membuat matriks pemetaan dengan menggunakan dua dimensi, yaitu kinerja
dan potensi. Dalam matriks pemetaan pegawai terdapat sembilan kuadran yaitu
kuadran I sampai dengan IX, yang kemudian dikelompokkan ke dalam tiga kelompok
pegawai yaitu A, B dan C. Pengelompokan A, B dan C ini adalah untuk kepentingan
fokus pengembangan bagi masing-masing kelompok. Proses identifikasi ini akan
dapat mengidentifikasi pegawai yang akan masuk dalam talent pool. Talent pool ini
antara lain diperlukan dalam perencanaan suksesi. Pengembangan yang dilakukan
dalam konteks manajemen talenta adalah model pengembangan yang terintegrasi.
Pengembangan ini meliputi empat aspek yang harus dikembangkan yaitu
pengetahuan, keterampilan, pengalaman atau kompetensi, serta personaliti. Program
pengembangan pegawai yang dilakukan mendasarkan pada pengelompokan pegawai
yang terdapat dalam matriks pemetaan pegawai.

Anda mungkin juga menyukai