Anda di halaman 1dari 12

BOILER

1.1 Pemahaman Boiler (Science/Fisika)

Boiler adalah suatu bejana (tangki) yang menggunakan air untuk mengalirkan panas dari
pembakaran menjadi energi kerja ,
 Air jika dipanaskan menjadi uap , volumenya naik sekitar 1600 kali
 Pada tekanan tertentu , air panas atau uap-air (steam) dapat dialirkan kedalam suatu proses.

Gamabar 1 . Schematic overview of a boiler room

Page 1
1.2 Teknologi (Technology)

Dalam bidang teknologi Boiler direkayasa dalam beberapa jenis boiler diantaranya :
1. Fire Tube Boiler
2. Water Tube Boiler
3. Packaged Boiler
4. Fluidized Bed Combustion (FBC) Boiler (PT. Petro Kimia Gresik)
5. Waste Heat Boiler

1.2.1 Fire Tube Boiler

Gambar 2 . Sectional View a Fire Tube Boiler

Fire Tube Boiler


 Kapasitas steamnya relatif kecil berkisar 12.000 kg/jam
 Tekanan steamnya dari rendah sampai sedang , berkisar 18 kg/cm2
 Menggunakan bahan bakar cair , gas , atau padat.

Page 2
1.2.2 Water Tube Boiler

Gambar 3. Diagram of a Water Tube Boiler

Water Tube Boiler


 Digunakan untuk kapasitas steam yang besar dan tekanan tinggi.
 Kapasitas steamnya berkisar antara 4.500 – 120.000 kg/jam.
 Toleransinya rendah terhadap kualitas air , sehingga perlu pengolahan air yang baik.

1.2.3 Packaged Boiler

Gambar 4. Typical 3 pass of fired Packaged Boiler

Page 3
Packaged Boiler
 Packaged yang lengkap hanya membutuhkan pipa steam , air , bahan bakar dan sambungan
listrik.
 Memungkinkan untuk transfer panas yang tinggi , penguapan tinggi , transfer panas konveksi
yang tinggi dan tingkat efisiensi panas tinggi.
 Diklasifikasikan berdasarkan jumlah panas.

1.2.4 Fluidized Bed Combustion (FBC) Boiler

 Dapat dipakai untuk pembakaran suhu antara


 Kapasitas steam yang dihasilkan berkisar antara 5.000 – 100.000 kg/jam
(0,5 – 100 Ton/jam)
 Dapat menggunakan bahan bakar batu bara kualitas rendah , limbah industri dan
komersial , sekam padi , bagas dan limbah pertanian.
 Keuntungan lainnya :
Fleksibilitas bahan bakar
Effisiensi pembakaran tinggi
Emisi udaranya rendah (SOX & NOX)

1.2.5 Waste Heat Boiler

Gambar 5. Waste Heat Boiler

Page 4
Waste Heat Boiler
 Menggunakan pemanas limbah panas pada suhu medium dan tinggi.
 Dapat digunakan tambahan Barner dengan bahan bakar tambahan , jika kebutuhan steam lebih
banyak dari yang dapat dibangkitkan oleh limbah.
 Dapat memanfaatkan gas buang dari gas turbin dan mesin disel.

1.3 Pengkajian Boiler (Application/Penerapan)


1.3.1 Evaluasi Kerja Boiler
Evaluasi kerja boiler meliputi diantaranya :
1. Faktor Kerja
2. Neraca Panas
3. Efisiensi Boiler

1. Faktor Kerja
Effisiensi
Rasio evaporasi / rasio penguapan
Pembakaran yang kurang baik
Permukaan transfer panas yang mengerak
Perawatan yang kurang baik
Kualitas bahan bakar yang kurang baik dan kandungan air

2. Neraca Panas
Diagram alir energi menerangkan , bagaimana energi berubah dari bahan bakar menjadi energi
yang digunakan , panas dan panas yang hilang .

Gambar 6. Energy balance diagram of a Boiler

Page 5
Neraca Panas
Keseimbangan total energi masuk boiler dengan energi keluar boiler degan bentuk berbeda.

Gambar 7. Typical losses from a coal fired boiler

Control of excess air in relation to flue gas composition .


The % of and % in flue gas for a bituminous coal in ralation to tha excess air

Tabel 1. Hubungan perbandingan antara , Excess Air , dan

Page 6
Tabel 2. Stack gas concentations vs Efficiency

Dry flue gas loss


Ts = stack temperature
Ta = ambient temperature
% = % in stack

( )

Value of K
Fuel Oil = 0,53
Coal = o,64
Natural Gas = 0,4
LPG = 0,4
Neraca Panas

Tujuan dari produksi bersih adalah untuk meningkatkan efisiensi enrgi dengan mengurangi kehilangan
yang dapat dihindarkan yaitu :
Kehilangan pada cerobong asap [udara berlebih (excess air) , suhu gas buang (flue gas) ]
Kehilangan dari bahan bakar yang tidak terbakar.
Kehilangan dari blow down.
Kehilangan kondesat
Konveksi dan radiasi.

Page 7
Evaporation Ratio
Jumlah kg steam yang diproduksi untuk setiap kg bahan bakar

Tabel 3. Ratio Evaporasi dari data Benchmark

Efisiensi Boiler

Efisiensi panas boiler adalah persentase dari energi panas masuk yang effektif digunakan untuk
membangkitkan steam .

Perhitungan efisiensi boiler dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu :


1. Metode Langsung
2. Metode Tidak Langsung

Efisiensi Boliler dengan Metode Langsung :

( )
( )

Page 8
Parameter yang dipantau :
 Jumlah steam yang dibangkitkan per jam ( Q ) dalam kg/jam
 Jumlah bahn bakar yang digunakan per jam ( q ) dalam kg/jam
 Tekanan kerja (g) dalam kg/cm2
 Suhu air umpan dalam
 Jenis bahan bakar : Gross Calorific Value (GCV) atau Nilai Kalor yang dibangkitkan bahan
bakar .

Efisiensi Boiler dengan Metode Langsung membutuhkan data perhitungan sebagai berikut :

 Analisis ultimate dari bahan bakar ( H2 , O2 , S , C , Kadar air , Kadar Abu )


 Persentase oksigen atau CO2 di dalam gas buang
 Suhu fuel gas ( Tf ) dalam
 Suhu ambien ( Ta ) dalam dan humiditi udara dalam kg/kg udara kering
 GCV bahan bakar dalam kcal/kg
 Persentase nahan mudah menguap dalam abu (untuk bahan bakar coal/batu bara)
 GCV abu dalam kcal/kg (untuk bahan bakar coal/batu bara)

Blow Down Boiler


Mengontrol tingkat kosentarsi padatan didalam air yang dididihkan.
Proses “blowing down” mengeluarkan air dan mengganti dengan air umpan
Menjaga total dissolved solids (TDS) pada tingakt optimal.
Jumlah blow down yang diperlukan untuk mengontrol padatan dalam air boiler dihitung
sebagai berikut :

Blow Down Boiler


Keuntungan mengontrol blow down :
 Biaya pengolahan lebih rendah
 Komsumsi air make-up lebih sedikit
 Mengurangi waktu perawatan
 Meningkatkan umur boiler
 Komsumsi bahan kimia untuk pengolahan lebih rendah

Page 9
Pengolahan Air Umpan Boiler
Kualitas steam tergantung pada mutu pengolahan air umpan yang dapat mengontrol kemurnian
steam , endapan dan korosi.
Air boiler harus bebas dari padatan yang membentuk endapan untuk menjamin transfer panas
yang efisien

Kontrol Endapan
Endapan dan korosi menyebabkan kehilangan efisiensi dan memperlambat transfer panas .

Kotoran Menyebabkan Pengendapan


Kalsium dan magnesium adalah bahan kimia yang menyebabkan pembentukan endapan ,
melapaskan dan membentuk hardness (kekerasan) saat pemanasan.

1.4 Peluang Efisiensi Energi (Implication / Akibat / Dampak)


1. Mengontrol Suhu Cerobong.
2. Memanaskan Awal Air Umpan dengan Economizer
3. Pemanasan Awal Udara Pembakaran
4. Pembakaran Tidak Sempurna
5. Kontrol Udara Berlebih
6. Meminimalkan Kehilangan Panas karena Radiasi dan Konveksi
7. Kontrol Blow Down Otomatis
8. Mengurangi Kerak dan Jelaga

9. Menurunkan Tekanan Steam


10. Kontrol Variasi kecepatan untuk Fan , Blower dan Pompa
11. Efek Pembebanan Boiler terhadap Efisiensi
12. Memaksimalkan Beban Boiler
13. Penggantian Boiler

Page 10
1.4.1 Mengontrol Suhu Cerobong
Jika suhu terdapat potensi untuk pemanfaatan panas buangan.

1.4.2 Memnaskan Awal Air Umpan dengan Economizer


Setiap kenaikan suhu umpan boiler sebesar akan meningkatkan efisiensi boiler
sebesar

1.4.3 Pemanansan Udara Awal Pembakaran


Untuk meningkatkan efisiensi boiler , suhu udara pembakaran harus dinaikan

1.4.4 Pembakaran Tidak Sempurna


Dapat disebabkan kurangnya supali udara , kelebihan bahan bakar atau kurang baiknya
distribusi bahan bakar.

1.4.5 Kontrol Udara Berlebih


Diperlukan untuk menjamin kesempurnaan pembakaran.
Pembakaran sempurna membutuhkan jumlah udara berlebih yang tepat.
1.4.6 Meminimalkan Kehilangan Panas karena Radiasi dan Konveksi
Kehilanagn panas ini terjadimelalui dinding boiler
Dapat diturunkan dengan memperbaiki isolasi

1.4.7 Kontrol Blow Down Otomatis


Pada konduktivitas dan yang tertentu

1.4.8 Mengurangi Kerak dan Jelaga


Setiap kenaikan suhu cerobong sebesar , efisiensi boiler turun
3 mm jelaga dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar sekitar

1.4.9 Menurunkan Tekanan Steam


Makin rendah tekanan steam , maka suhu jenuh steam juga makin rendah , sehingga kebutuhan
bahan bakar berkurang.

Page 11
1.4.10 Kontrol Variasi Kecepatan untuk Fan , Blower dan Pompa
Penggunaan damper untuk beban boiler yang bervariasi , sebaiknya diganti dengan
menggunakan VSD (Variable Speed Drive)

1.4.11 Efek Pembeban Boiler terhadap Efisiensi


Efisiensi maksimum boiler terjadi pada dua atau tiga kali beban penuh dan umumnya direduksi
signifikan sebesar dari laju beban.

1.4.12 Memaksimalkan Beban Boiler


Jika beban optimum boiler hanya dari beban maksimum , dapat dilakukan pengabungan
, sehingga beban boiler maksimum.

1.4.13 Penggantian Boiler


Layak dilakukan jika boiler yang ada sudah tua dan tidak efisien
Tidak dimungkinkan untuk diganti bahan bakarnya dengan bahan bakar yang lebih
efisien.
Ukurannya terlalu kecil atau terlallu besardari kebutuhan.
Tidak dirancang untuk kondisi beban ideal.

Page 12

Anda mungkin juga menyukai