BAB V
PEMBUATAN PETA KADASTRAL
Pembuatan Grid-grid
Program Hitungan
Sistem Nasional
Dijitasi Transformasi Pemilihan Titik
Sekutu di Peta
Identifikasi Titik
Sekutu di Lapangan Replacing Grade (lihat Gambar 7-13)
Software Manual
Pengukuran
Hitungan dengan GPS
Data Ukuran
Sistem Lokal
Proses Hitungan
Transformasi
F O R M A T L E M B A R N A S I O N A L
P E T A S I S T E M N A S I O N A L
Gambar 5.1
Contoh :48.2-55.314
48.2 adalah nomor zone TM-3
55.314 adalah nomor lembar peta skala 1:10.000
6.000 m
1.500 m
1.500 m 13 14 15 16
09 10 11 12
6.000 m
314
05 06 07 08
01 02 03 04
55
12 09
1.500 m
10
1.500 m 7 8 9
4 5 6
08 1
05 2 3
06
500 m
500 m
04 01 02
Lembar peta 1:2.500
8 4
3 4 3 4
4 5 6 1 2 1
1 2 1 2
4
2
Skala 1:250
Skala 1:500
Nomor peta: 48.2-55.314-05-5-2 Nomor peta 48.2-55.314-05-5-2-4
1:10.0 48.2 -
00 55.314
1:2.50 48.2 - - 05
0 55.314
1:1.00 48.2 - - 05 -5
0 55.314
1:500 48.2 - - 05 -5 -2
55.314
1:250 48.2 - - 05 -5 -2 -4
55.314
b. Sistem Lokal
Sistem koordinat lokal yaitu dalam cakupan
daerah tertentu menggunakan sistem koordinat sendiri.
Dengan demikian akan memungkinkan satu peta lokal
dengan peta lokal yang lain mempunyai koordinat dan
sistem penomoran yang sama.
Berdasarkan pasal 79 butir e dan sudah
diterangkan pada bab 2.1.2 pemasangan dan
pengukuran dua titik dasar teknik orde 4 harus
dilaksanakan pada setiap permohonan pengukuran,
apabila belum ada peta dasar teknik. Untuk
selanjutnya petugas ukur harus membuat pembagian
lembar peta pada wilayah desa tersebut. Pembagian
lembar dibuat dengan berpedoman pada batas wilayah
administrasi desa.
Apabila tidak ada peta batas administrasi dibuat
dengan batas kira-kira. Kelengkapan detail situasi pada
peta tersebut akan sangat membantu dalam pembuatan
lembar peta.
6000
04 Skala 1:1.000
4500
7 8 9
Desa Sanansari
03 4 5 6
1 2 3
3000
Desa Cempaka
02 Baru
1500
4500
6000
01 03 04
0
Kel. Belimbing 01
Skala 1:2.500
1500
3000
02
Keterangan :
CEK Permohonan
Pengukuran
Peta dengan
Koordinat Lokal
Peta Skala
1:500
Gambar 5.6
4. Proses Pemetaan
Apabila ditinjau dari proses pengukuran. data ukuran,
pengolahan data hitungan dan pemetaannya dapat dilakukan
dengan cara manual dan semi dijital dan dijital.
Secara Manual. Proses pemetaan secara manual baik
metoda terrestrial ataupun fotogrametrik apabila memenuhi
kriteria-kriteia berikut :
Tabel 5.1. Proses dan Hasil Kegiatan Pemetaan Secara
Manual
METODA
NO
PROSES TERRESTRIAL FOTOGRAMETRIK
KEGIATAN
1 Peralatan Alat ukur sudut/ Alat ukur sudut/ jarak/
Pengukura jarak, misalnya T1, GPS, misalnya T0, T1,
n T0, Waterpas, Trimble, Leica, meteran,
meteran. EDM
2 Data Dicatat di DI 103 Konvensional :
Ukuran Dicatat di DI 103
GPS Receiver :
Formulir
Reconnaisance
Data Pengamatan
Formulir data waterpas
3 Pengolaha Manual dengan Konvensional :
n Data kalkulator Manual dengan
Dicatat di DI 104 kalkulator
Dicatat di DI 104
GPS receiver :
Dicatat di DI 101,
101A, 101B, 101C
Tabel 5.2.
Proses dan Hasil Kegiatan Pemetaan Secara Semi Dijital
METODA
No PROSES OTERRESTRIAL FOTOGRAMETRIK
KEGIATAN
1 Peralatan Alat ukur sudut/ Alat ukur sudut/ jarak/
Pengukura jarak, misalnya T0, GPS, misalnya T0, T1,
n T1, waterpas, Trimble, Leica, waterpas,
meteran. EDM
2 Data Dicatat di DI 103 Konvensional :
Ukuran Dicatat di DI 103
GPS Receiver :
Formulir
Reconnaisance
Data Pengamatan
Formulir data waterpas
3 Pengolaha Dihitung Konvensional :
n Data menggunakan Dihitung
software menggunakan
perataan software perataan (XY
Data dijital dan Y)
dalam data Print out koordinat
storage. hasil perataan
Tabel 5.3
Proses dan Hasil Kegiatan Pemetaan Secara Dijital
METODA
NO PROSES TERRESTRIAL FOTOGRAMETRIK
KEGIATA
N
1 Peralatan Alat ukur sudut/ Alat ukur sudut/ jarak/
Pengukur jarak elektronik, GPS, misalnya Total
an misalnya Total Station, EDM
Station, EDM
2 Data Data dijital GPS Receiver :
Ukuran disimpan dalam Formulir
bentuk disket Reconnaisance
Print out data Data Pengamatan
ukuran
3 Pengolaha Dihitung GPS Receiver :
n Data menggunakan Diproses dengan
software perataan software perataan
Data dijital dalam Dicatat di DI 101,
data storage. 101A, 101B, 101C
Print out Print out koordinat
koordinat hasil hasil perataan tinggi
perataan Koordinat Hasil
Triangulasi Udara
Data dijital dalam data
storage
4 Pemetaan Plot menggunakan Ploting stereoplotter
plotter Plot menggunakan
Peta garis plotter
Peta garis/ peta foto
Data Storage
Data Ukuran
Dijital Data Tekstual Graphical Data
Reproduksi
Peta
Gambar 5.7.
Pembaruan Peta dari Data Dijital
ADM
PERSIL
AIR
JLN
Gambar 5.8.
Susunan Layer dalam Kumpulan Data
(a) (b)
Gambar 5.9.
Bingkai peta (a) dibuat secara manual, (b) file dijital
Manuskrip
Gambar 5.10.
Penyalinan manuskrip menjadi peta bidang tanah
2. Metoda Dijital
Peta bidang tanah yang dibuat secara dijital merupakan
extraction (ektraksi) bidang-bidang tanah yang diambil dari :
Manuskrip/ kartiran gambar ukur yang dikerjakan
secara dijital ;
Hasil dijitasi peta dasar pendaftaran dijital baik peta
garis atau peta foto yang telah melalui proses editing
sesuai hasil penetapan batas, identifikasi dan data
ukuran sisi-sisinya ;
extract
Keterangan :
Alur kerja
Alur pengecekan
Gambar 5.12. Skema pengecekan
ulang
4. Peta Pendaftaran
Peta Pendaftaran tanah adalah peta yang
mmenggambarkan bidang-bidang tanah yang telah didaftar
untuk keperluan pendaftaran tanah. Peta ini mempunyai
format dan ukuran serta penomoran lembar peta yang sama
persis dengan peta dasar pendaftaran, yang membedakan
adalah informasi bidang-bidang tanah yang tergambar pada
peta pendaftaran sudah jelas batas-batas, sudah ditetapkan
dan sudah dilakukan pengukuran secara kadastral dan telah
didaftar dalam rangka pendaftaran tanah.
Ketentuan-ketentuan:
1. Lembaran peta pendaftaran, dibuat diatas drafting film dg
ukuran dan format sebagaimana PDP, setiap bidang diberi
nomor pendaftaran, pembagian lembar, penomoran, legenda
dan aturan pembuatan sebagaimana PDP.
2. Metode penggambaran bidang tanah
a. Tersedia gambar-gambar bidang tanah hasil kartiran
dengan skala yang sama, dapat langsung dikartir dg
mengoverlaykan pada beberapa bidang tanah tsb.
b. Tersedia GU yang berupa peta foto, dapat langsung
dikartir di atas peta foto tsb atau overlaynya.
c. Hanya tersedia GU berupa sketsa dan secara manual.
Dikartir dulu di kertas padalarang, selanjutnya dibuat
dg mengoverlaykan diatas kertas padalarang tsb.
b. Data mentah CSRT (raw data) dan/atau peta foto udara dari
wahana pesawat udara nirawak (Unmanned Aerial Vehicle).
Data mentah CSRT (raw data) dan/atau peta foto udara
tersebut perlu dikoreksi secara geometrik terlebih dahulu,
sehingga dapat digunakan untuk pengukuran dan pemetaan
dengan metode fotogrametris sesuai dengan kondisi wilayah
pada setiap Kantor Pertanahan atau Kantor Wilayah.
Apabila tidak dilakukan koreksi geometri sebelumnya maka
tidak dapat digunakan untuk pengukuran dan pemetaan
bidang tanah dengan metode fotogrametris.
C. Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peta bidang?
2. Apa beda peta bidang dibandingkan dengan peta dasar
pendaftaran?
3. Bagaimana proses pembuatan peta bidang secara manual?
4. Bagaimana proses pembuatan peta bidang secara digital?
5. Jelaskan peralatan, bahan dan ukuran peta bidang?
6. Apa beda tatacara pembuatan peta bidang yang luas
dibandingkan dengan bidang yang sempit?
7. Berapakah skala peta bidang yang diatur oleh peraturan?
8. Informasi apa yang tercantum dalam suatu lembar peta
bidang?
9. Siapakah yang mengesahkan peta bidang?
10.Apa kelebihan dan kelemahan skala numeris dan grafis?
D. Rangkuman
Peta bidang tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu) bidang
tanah atau lebih pada lembaran kertas dengan suatu skala
tertentu yang batas-batasnya telah ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang dan digunakan untuk pengumuman data fisik.
Peta bidang tanah dapat dilkukan secara manual dan dijital.
Nomor bidang adalah 5 (lima) digit terakhir dari NIB,
tanpa angka 0 nya, misal NIB bidang tanah tersebut ;
0904010600231, maka nomor bidang tersebut adalah 231.
Apabila terjadi sanggahan selama masa pengumuman, maka
bidang tanah tersebut harus dilaksanakan pengecekan ulang.
Prosedur pengecekan dimulai dari pembuatan peta bidang
tanah, perhitungan luas sampai dengan pembuatan gambar
ukurnya.
E. Evaluasi
1. Skala berikut merupakan skala standar yang digunakan
dalam peta dasar pendaftaran, kecuali:
a. 1 : 10.000
b. 1 : 5.000
c. 1 : 2.500
d. 1 : 1000