Anda di halaman 1dari 177

Indah Hanaco

www.penulispro.com

Bukankah suatu kebaikan ketika kita menghargai hasil jerih payah orang
lain?
Bukankah kita ingin melihat bangsa ini besar, jujur, dan tidak korup?
Terima kasih untuk tidak melakukan tindakan pembajakan dan penyebarluasan
materi ini tanpa izin tertulis dari penulispro.com
Prakata
Banyak orang yang ingin menulis novel, namun sering tidak mampu
diwujudkan dengan berbagai alasan. Mulai dari merasa tidak mampu
hingga tidak sabar menyelesaikan tulisan. Jika Anda punya keinginan
besar untuk menjadi seorang penulis, mengapa tidak berusaha
mewujudkannya?

E-book ini saya harap bisa memberi sedikit pencerahan. Isinya


berdasarkan pengalaman pribadi saya dalam menuntaskan beberapa
novel. Percayalah, tidak ada yang terlalu sulit untuk diwujudkan jika
memang Anda berusaha sekuat tenaga untuk melakukannya. Kerja keras
itu dekat sekali dengan keajaiban, itu prinsip saya. Dan Anda akan melihat
buktinya jika tidak mudah putus asa.

Jadi, selamat membaca dan meraih mimpi menjadi seorang penulis


fiksi!

iii
www.penulispro.com

Daftar Isi
Prakata iii
Daftar Isi iv

Bab 1 Serba-Serbi Fiksi 1


A. Apa Itu Fiksi? 3
B. Jenis-Jenis Fiksi 4
C. Aneka Genre Dalam Fiksi 8
D. Penulis dan Karya Fiksi Populer 17

Bab 2 Bakat Versus Latihan 26


A. Kelebihan Utama Jika Berbakat Besar 27
B. Apa Guna Latihan? 32

Bab 3 Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 34


A. Membaca, Membaca, Membaca 35
B. Jangan Hanya Sekadar “Ingin Menulis” 37
C. Disiplin dan Konsistensi 40
D. Sabar 42
E. Tidak Mudah Putus Asa 45
F. Selalu Berpikir “Out of the Box” 49
G. Memilih Waktu untuk Menulis 51
H. Riset, Faktor Penting dalam Sebuah Cerita 53
I. Temukan Gaya Orisinal 56

iv
J. Kreatif Memilih Kata 58
K. Tidak Pernah Takut 60
L. Belajar EYD dan Standar Penulisan yang Bagus 62

Bab 4 Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 75


A. Menggali Ide 77
B. Menyiapkan Karakter 85
C. Bermain-Main dengan Seting 92
D. Membuat Sinopsis 95
E. Mulai Merangkai Kata 97
F. Masa Pengendapan 103
G. Edit dan Sempurnakan 105

Bab 5 Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 108


A. Kenali Selera Penerbit Terlbih Dahulu 109
B. Kirim Sesuai Ketentuan 113
C. Menunggu dan Tetap Menulis 117
D. Saat yang Tepat untuk Menanyakan
Kabar Naskah 119
E. Ditolak atau Diterima? 123

Bab 6 Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 127


A. Jangan Lupa Promosi 129
B. Pertahankan Eksistensi 131
C. Royalti 133

v
www.penulispro.com

Bab 7 Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 137


A. Hidup Kadang Lebih Aneh dari Sinetron 139
B. Keunikan adalah Amunisi Terbaik 141
C. Referensi Tak Harus dari Bacaan 145
D. Membangun Cerita yang Proporsional 149
E. Writer’s Block? AH, Itu Sih Cemen! 150
F. Menundukkan Mood 154

Penutup 157
Bonus Cerpen 158
Tentang Penulis 171

vi
Bab
1

Serba-Serbi
Fiksi
Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 1
www.penulispro.com

Penulis adalah profesi yang belakangan ini terdengar begitu seksi dan
menjanjikan. Banyak orang yang ingin menjadi penulis fiksi dewasa ini.
Kalau tidak percaya, coba saja cek di berbagai jejaring sosial. Banyak
sekali grup-grup kepenulisan yang sengaja didirikan. Tujuannya antara
lain memberi pemahaman yang tepat kepada para anggota bagaimana
caranya menulis fiksi.

Saya sendiri baru menghasilkan


beberapa buah karya fiksi. Jumlahnya
masih sedikit, bisa dihitung dengan
jari. Namun saya memberanikan
diri membuat tulisan ini. Mengapa?
Bukan karena sok tahu, loh! Bukan
juga karena merasa sudah hebat.
Sama sekali bukan itu alasannya.
Saya merangkai kata di sini dengan
harapan bisa membagi sedikit saja
pengetahuan dan pengalaman yang
saya miliki. Sehingga―semoga saja Sumber: Dokumentasi pribadi
Gambar 1.1
bisa bermanfaat bagi orang lain, yaitu Mendua adalah novel perdana saya
yang diterbitkan oleh Gagas Media
pembaca.
tahun 2010.

Jika kita pergi ke toko buku, rak yang memajang buku-buku fiksi
cenderung lebih banyak dibanding buku lainnya. Hal itu memberi indikasi
bahwa fiksi merupakan bentuk tulisan yang banyak peminatnya. Istilahnya,
fiksi itu nggak ada matinya. Terus berkembang sekaligus digilai.

2 Panduan Menulis Fiksi


Fiksi memang selalu menawan. Karena fiksi membawa pembacanya
mengarungi luasnya imajinasi. Dan itu bisa menjadi “perjalanan” yang
sangat spesial. Efek satu buku terhadap seseorang mungkin tidak
akan sama dengan orang lain. Namun akan tetap memberi jejak yang
istimewa.

A. Apa Itu Fiksi?


Secara umum fiksi diartikan sebagai sebuah karya yang didasarkan pada
imajinasi penulisnya. Jadi, di sini penulis benar-benar bebas membuat
tulisan sesuai dengan kemauannya sendiri. Namun tentu saja harus
berpijak pada banyak realita sehingga pembaca tidak merasa tulisan
yang dibacanya aneh. Tidak boleh keluar dari logika dan terjadi tanpa
penjelasan.

Ada kalanya fiksi juga dipetik dari pengalaman nyata sehingga


tidak murni fiktif. Supaya lebih menarik, penulis pun biasanya akan
“mendandaninya” dengan berbagai bumbu sehingga menjadi lebih
menawan.

Oh ya, ada yang berpendapat keliru dalam membedakan fiksi dan


nonfiksi. Fiksi cenderung dianggap ditulis dengan bahasa yang ringan
sementara nonfiksi sebaliknya. Padahal, tidak ada korelasi antara
keduanya.

Fiksi bisa saja ditulis dengan bahasa yang sesuai dengan EYD. Tersusun
dalam kalimat yang rapi dan baku. Sementara nonfiksi sebaliknya. Itu
wajar-wajar saja. Tidak ada aturan kaku yang mengharuskan penggunaan
gaya bahasa tertentu. Semua terserah kepada penulisnya.

Serba-serbi Fiksi 3
www.penulispro.com

Menulis fiksi memang mengasyikkan. Salah satunya karena penulis diberi


kebebasan untuk berimajinasi. Tidak ada yang melarang Anda untuk
menciptakan karakter tertentu. Tidak juga ada yang kuasa menghalangi
Anda karena penulislah yang menjadi sutradara untuk kisahnya. Bebas
campur tangan dari pihak lain kecuali sedang menulis naskah duet atau
diminta melakukan revisi oleh editor. Namun, meski kebebasan di tangan
kita begitu luar biasa, bukan berarti kita bisa berlaku seenaknya. Kita
tetap harus memastikan bahwa cerita fiksi kita sangat masuk akal.

Intinya, halal saja untuk berimajinasi. Akan tetapi, seliar apapun tetap
harus patuh pada akal sehat. Jadi, tidak membuat kita semena-mena
memelintir nasib tokoh-tokoh kita. Karena hukum sebab dan akibat itu
berlaku, loh. Apa pun yang terjadi, pasti ada alasan yang melatarinya.

Fiksi sendiri tidak melulu berdasarkan bangunan imajinasi penulisnya.


Ada juga yang mendasarkan ceritanya pada analisa ilmiah. Apapun
pilihan penulisnya, harus memenuhi kebenaran yang logis.

Untuk lebih jelasnya, kita akan jelaskan di bagian selanjutnya. Jadi,


jangan berhenti membaca di halaman ini, ya?

B. Jenis-Jenis Fiksi

Anda pasti hapal tulisan apa saja yang termasuk dalam genre fiksi. Karena
memang fiksi sangat diminati. Tapi, ada baiknya kita ulas lagi sekilas
seputar topik ini. Ada puisi, prosa, cerpen, novella atau novelet, novel,
serta skenario. Masalah seputar ini kadang masih diperdebatkan. Karena
ada yang menganggap kalau puisi atau prosa tidak perlu dibedakan,
misalnya. Demikian juga sebaliknya.

4 Panduan Menulis Fiksi


Tapi memang bila menyebut kata “fiksi”, kita cenderung melekatkannya
pada cerpen dan novel. Mungkin karena dua jenis tulisan ini sangat populer
di masyarakat. Cerpen nyaris selalu tersedia di media cetak. Mulai dari
surat kabar, tabloid, hingga majalah. Sementara novel bertebaran di toko
buku.

Apa pembeda utama keduanya?

Sudah pasti terletak pada panjangnya. Sebuah cerpen biasanya


ditulis sepanjang 6 hingga 10 halaman A4. Tentunya dengan spasi normal
yaitu 1,5 dan huruf Times New Roman 12. Ada beberapa media yang
mensyaratkan sedikit berbeda. Mulai dari font dan ukurannya, hingga
spasi.

Demikian juga dengan novel. Tiap penerbit memiliki kriteria tersendiri


dalam menentukan persyaratan teknis dalam naskah yang akan
diterbitkan. Jadi Anda harus mencermati penerbit yang disasar jika ingin
mengirimkan naskah ke sana. Mulai dari genre novel hingga aturan
teknisnya.

Pembeda lain cerpen dan novel adalah medianya. Jika ingin cerpen
Anda dimuat di media, maka naskah harus dikirim ke media yang
menyediakan rubrik cerpen. Sementara novel sedikit berbeda. Naskah
novel harus dikirimkan kepada penerbit yang banyak bertebaran di
Indonesia. Jika kelak novel Anda diterbitkan, akan menjadi sebuah buku
yang pasti akan sangat dibanggakan oleh penulisnya. Tidak perlu berbagi
halaman dengan tulisan lain. Istimewa, bukan?

Serba-serbi Fiksi 5
www.penulispro.com

Dalam menulis fiksi, ada beberapa unsur yang harus dipenuhi oleh penulis.
Unsur-unsur itu dikenal dengan nama unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur
intrinsik merupakan unsur-unsur yang secara langsung membangun
sebuah karya. Cara mengenalinya sangat mudah karena unsur intrinsik
ini akan segera kita jumpai tatkala sedang membaca sebuah karya fiksi.

Unsur-unsur intrinsik ini antara lain :


• Tema
• Alur
• Penokohan
• Seting
• Sudut pandang

Semua unsur di atas dapat Anda temukan ketika membaca sebuah


karya fiksi. Tanpa hal-hal di atas, tulisan tersebut tidaklah disebut fiksi.
Sebagai contoh, ada alur di setiap tulisan fiksi. Ada beberapa pilihan alur,
penulis dibebaskan untuk memilih yang dirasanya paling nyaman.

Ada yang memilih alur maju, mundur, serta gabungan keduanya.


Hal tersebut sah-sah saja. Karena memang kadang ada bagian yang
mengharuskan penulis untuk melihat peristiwa yang telah lalu atau
flashback.

Novel-novel yang saya tulis menggunakan alur campuran. Novel


berjudul “Jungkir Balik Dunia Mel” misalnya, mengadopsi alur yang
tidak biasa. Mengapa tidak biasa? Karena saya menyusun tiap bab
dengan acak. Jika selama ini novel dibuka dengan bab satu, maka saya
membukanya dengan bab 4.

6 Panduan Menulis Fiksi


Bingung?

Novel ini memang merupakan


persembahan istimewa dari saya
untuk para pembaca setia. Novel
“Jungkir Balik Dunia Mel” ini bisa
dibaca dengan dua cara : berdasarkan
halaman atau berdasarkan urutan
bab. Semuanya sama-sama seru dan
memberi efek yang (mungkin) sedikit
berbeda.

Bila novel ini dibuka dengan bab 4,


Sumber: Dokumentasi pribadi
selanjutnya berturut-turut diisi dengan Gambar 1.2
bab 1, 6, 7, 9, 2, dan seterusnya. Novel “Jungkir Balik Dunia Mel” yang
tidak biasa.
Kalaupun dibaca berdasarkan urutan
halaman, tidak akan membingungkan. Apalagi jika pembaca lebih suka
membaca berdasarkan urutan bab. Sampai detik ini reaksi pembaca
cukup positif. Umumnya merasa cara menulis seperti itu cukup unik dan
tidak biasa.

Jadi, penulis dipersilakan memilih sendiri bagaimana caranya


menyampaikan cerita. Begitu juga dengan sudut pandang. Tidak ada
yang melarang Anda untuk menyajikan beberapa sudut pandang berbeda
dalam sebuah cerita. Tapi mungkin ini lebih nyaman jika disajikan dalam
novel. Karena halaman cerpen yang sangat terbatas membuat penulis
agak sulit bereksplorasi.

Serba-serbi Fiksi 7
www.penulispro.com

Setting, tema, serta penokohan pun menjadi kebebasan penulis.


(Terkecuali penulis sedang mengerjakan naskah pesanan dari penerbit
yang menginginkan cerita tertentu). Ramuan apapun yang Anda pilih, itu
merupakan kekuasaan penulis. Selama proses penyelesaian naskah,
tidak ada yang berhak memenjara imajinasi Anda. Lain halnya ketika
naskah sudah tiba di meja redaksi dan ada banyak masukan untuk
membuat beberapa perubahan. Itu contohnya.

Nah, selain unsur intrinsik juga ada unsur ekstrinsik. Unsur-unsur ini
adalah unsur yang berada di luar karya namun secara tidak langsung
memiliki pengaruh terhadap tulisan seseorang. Antara lain :
• Sikap, pandangan hidup, atau atau keyakinan penulis.
• Kondisi sosial ketika sebuah karya dibuat
• Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita.

Rasanya penjelasan tentang jenis-jenis fiksi sudah cukup, ya?


Masyarakat awam pun dengan mudah bisa membedakannya. Karena
secara fisik sudah terlihat apa saja membuat satu jenis berbeda dengan
yang lainnya. Uraian di atas tidak perlu dihapal, itu hanya paparan dari
segi teori belaka. Nah, selanjutnya kita akan lebih fokus pada novel,
sesuai dengan judul e-book ini.

C. Aneka Genre dalam Fiksi

Bicara tentang fiksi tentu tidak bisa dilepaskan dari genre yang dianut.
Ada banyak genre di dunia fiksi, yang dipilih oleh penulisnya karena
berbagai pertimbangan. Ada penulis yang mengkhususkan diri menulis di
satu genre saja. Sementara ada pula yang menjajal banyak genre.

8 Panduan Menulis Fiksi


Setiap genre memiliki penikmatnya masing-masing. Seseorang bisa saja
tertarik pada buku-buku beragam genre, tak hanya terpatok pada satu
jenis tertentu belaka. Selera seseorang tentu berperan besar.

Beberapa genre dalam dunia fiksi antara lain :

• Romance

Sesuai dengan namanya, genre ini menitik beratkan pada kisah


cinta. Untuk novel-novel yang berasal dari luar negeri, genre ini diselipi
dengan aneka bumbu berbau seks yang cukup kental. Untungnya bagi
penulis-penulis dalam negeri, novel roman bisa diramu sedemikian
rupa tanpa harus melibatkan kontak fisik yang (mungkin) berlebihan.
Dapat dikatakan kalau novel bergenre roman adalah jenis bacaan
yang abadi. Artinya tidak terpengaruh pada tren yang sedang berlaku
di dunia perbukuan. Novel roman mempunyai tempat yang istimewa,
tidak pernah kehilangan penggemar selama ini.

Novel-novel karya Ilana Tan tentu saja memenuhi syarat untuk


disebut sebagai novel romance. Saya sendiri menulis beberapa novel
di genre ini, misalnya saja Mendua (GagasMedia, 2010) dan Cinta
Tanpa Jeda (Bukune, 2012)

• Komedi

Novel jenis komedi tentu akan membuat pembacanya terhibur


dengan rangkaian kalimat yang mengocok perut. Novel kategori
ini cukup diminati karena temanya yang ringan dan tidak membuat

Serba-serbi Fiksi 9
www.penulispro.com

kepala berdenyut. Pembaca tidak perlu memeras otak untuk mengerti


buku yang dibacanya.

Di tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an, Hilman Hariwijaya


adalah nama yang sangat populer. Novel-novelnya dengan nama
tokoh bernama Lupus digilai anak muda. Saking populernya, Lupus
pun diangkat ke layar lebar dan melambungkan nama almarhum
Ryan Hidayat.

• Sci-fi

Sci-fi merupakan singkatan dari science fiction. Dari nama itu


dapat ditebak kan isi novel-novel yang mengusung genre ini? Tidak
akan jauh-jauh dari dunia sains dan teknologi.

Sci-fi mengajak pembacanya mengarungi dunia ajaib yang menarik


dan mungkin selama ini tidak pernah terbayangkan. Sains memberi
banyak sekali kejutan dan “keajaiban” yang tak terduga. Novel sci-fi
yang beredar di Indonesia umumnya merupakan terjemahan. Penulis
lokal belum banyak yang merambah genre ini. Entah apa alasannya.

Nama-nama tenar seperti Jules Verne atau Michael Crichton


merupakan penulis yang banyak menulis novel genre ini. karya-karya
menonjol di lini ini pun banyak juga yang dijadikan film.

• Horor

Film horor pasti dipenuhi oleh adegan menakutkan yang membuat


bulu kuduk meremang. Oh ya, cerita horor tidak selalu berarti hantu.
Novel horor juga bisa diwakili dengan kisah pembunuhan berantai,

10 Panduan Menulis Fiksi


Film horor pasti dipenuhi oleh adegan menakutkan yang membuat
bulu kuduk meremang. Oh ya, cerita horor tidak selalu berarti hantu.
Novel horor juga bisa diwakili dengan kisah pembunuhan berantai,
misalnya. Novel tipe ini banyak yang bermain di bagian psikologis.
Jadi, ada banyak tema yang bisa diangkat. Intinya, membuat pembaca
“ketakutan”.

Siapa yang bisa mengabaikan


nama Stephen King? Puluhan buku
yang ditulisnya adalah bergenre
horor. Banyak di antaranya yang
sudah diangkat ke layar lebar dan
sukses di pasaran.

Kalau di film, buah karya M


Night Shyamalan adalah contoh yang
sempurna untuk menggambarkan
kisah horor. Namun Shyamalan tidak
memilih adegan penuh darah atau
teriakan menakutkan. Akan tetapi
Sumber: imstars.aufeminin.com
dia memainkan sisi psikologis dari
Gambar 1.3
M. Night Shyamalan, sutradara penonton. Contohnya di film The Sixth
berdarah India yang piawai membesut
film horor cerdas. Sense yang dibintangi oleh aktor laga
Bruce Willis dan Haley Joel Osment.

Oh ya, agak melenceng dari topik. Ada kisah menarik dibalik


pribadi Shyamalan yang pernah ditayangkan oleh sebuah televisi
luar negeri. Ceritanya, sebuah stasiun televisi bergengsi meminta

Serba-serbi Fiksi 11
www.penulispro.com

izin untuk mewawancarai sang sutradara. Mereka ingin menampilkan


profil Shyamalan dalam sebuah film dokumenter. Singkatnya, izin pun
didapat.

Dari berbagai hasil investigasi kemudian diketahui kalau sosok


sutradara pendiam ini agak misterius. Diketahui pula ketika kecil dia
sempat tenggelam beberapa menit di sebuah danau yang terletak di
dekat rumahnya. Sebelumnya, ada anak lelaki lain yang mengalami
peristiwa serupa di tempat yang sama pula. Konon, sejak itu Shyamalan
mengalami perubahan.

Nah, dari berbagai penelusuran ke masa lalunya yang tertutup,


kru berita mengambil kesimpulan kalau Shyamalan memiliki indera
ke-enam setelah “kembali dari kematian”. Bahkan dia dianggap bisa
berbicara dengan orang yang sudah wafat, anak yang tenggelam itu.

Shyamalan akhirnya menolak melanjutkan wawancara dan


mengusir kru dari tempat dia membuat film. Bahkan bintang-bintangnya
yang tadinya sudah setuju untuk melakukan wawancara, mendadak
membatalkan persetujuan mereka. Namun hal itu tidak bisa membuat
orang berhenti berpikir bahwa dia memang punya “kelebihan”. Film-
film yang ditanganinya umumnya memang membahas tentang hal
tersebut. Gelap dan membuat merinding.

• Misteri

Umumnya novel misteri merujuk pada cerita ala detektif. Di mana


ada misteri yang membingungkan dan baru terungkap di akhir cerita.
Di tiap bagian ada clue yang tampak sepele namun menjadi petunjuk

12 Panduan Menulis Fiksi


bagi pembaca. Dan memang banyak sekali novel detektif yang
membuat penasaran.

Bicara tentang novel detektif, berarti bicara tentang Sir Arthur


Conan Doyle dan Agatha Christie. Keduanya menghasilkan tokoh-
tokoh detektif terhebat sepanjang masa. Doyle dengan tokoh
fenomenal bernama Sherlock Holmes. Sementara Christie dengan
Hercule Poirot dan Miss Marple.

Saya agak tertarik membahas kedua penulis hebat ini. Agatha


Christie sepertinya tidak setuju dengan cara Sherlock Holmes
menyelidiki kejahatan. Holmes biasa datang ke TKP dan juga
melakukan penyelidikan dari aspek psikologis. Hal berbeda diterapkan
oleh Poirot.

Detektif fiktif yang berasal dari Belgia ini memilih untuk


memanfaatkan otaknya yang biasa disebutnya dengan “sel-sel kelabu”.
Poirot tidak selalu datang untuk melihat TKP karena dirasanya tidak
perlu. Aspek psikologis korban dan lingkungannya yang menjadi titik
berat dari penelitian Poirot. Poirot bahkan terang-terangan menertawai
sahabatnya yang merasa perlu menyelidiki TKP.

Bukannya ingin membantah pendapat penulis hebat, tapi memang


saya lebih setuju dengan pendekatan yang dilakukan oleh Sherlock
Holmes. Belakangan ini kan ada banyak sekali tontonan yang
menyajikan kisah detektif. Sebut saja Criminal Minds, Castle, Bones,
atau CSI.

Serba-serbi Fiksi 13
www.penulispro.com

Dari beberapa serial top di atas, penonton menyadari satu hal.


Nyaris mustahil bisa memecahkan sebuah misteri jika tidak datang
ke TKP. Para petugas di CSI bahkan menghabiskan banyak rol film
untuk memotret semua yang ada di TKP sebagai bahan penyelidikan.
Bahkan sering terjadi benda-benda sepele yang sepertinya tidak
penting justru membantu memecahkan kejahatan. Belum lagi
laboratorium yang dimanfaatkan sedemikian rupa untuk mengolah
hasil penyelidikan. Mereka tidak pernah menolak datang ke TKP dan
hanya memecahkan misteri dari ruang kerja. Dari sini kita bisa melihat
kesamaan ide dengan Sherlock Holmes, kan?

Sejak dulu, Holmes selalu ditempatkan sebagai detektif nomor


satu di dunia. Bahkan kisahnya sudah diangkat ke layar lebar dan
layar gelas. Versi layar lebarnya dibintangi oleh Robert Downey Jr.
yang secara fisik jauh berbeda dengan penggambaran Sir Arthur
Conan Doyle. Sementara serial televisinya –menurut saya- jauh lebih
menarik. Benedict Cumberbatch sangat pas memainkan tokoh ini.
Di tangannya, semua kesinisan, kejeniusan, dan ketidakpedulian
Holmes digambarkan dengan sangat sempurna.

• Sejarah

Anda pasti sudah bisa menebak isi dari genre ini, kan? Tentu saja
novel yang ditulis berdasarkan sejarah yang memang terjadi. Tentunya
butuh riset dan penelitian yang mendalam agar tidak salah menuliskan
peristiwa apa yang sebenarnya terjadi. Karena bisa menimbulkan
perang opini atau protes hebat jika yang ditulis dianggap tidak sesuai
kenyataan.

14 Panduan Menulis Fiksi


Menulis novel sejarah tidaklah mudah. Dan sudah pasti memakan
waktu yang panjang. Jadi memang harus angkat topi untuk para
penulis yang sudah memiliki keberanian menulis novel sejarah.

Contoh novel sejarah misalnya Gajah Mada. Penulisnya tentu


harus bekerja ekstra keras untuk mengumpulkan berbagai informasi
tentang patih terbesar dari kerajaan Majapahit itu.

• Petualangan

Novel betema petualangan tidak selalu berhubungan dengan


perjalanan (travel). Melainkan seputar pengalaman hebat yang
mempengaruhi kehidupan tokoh-tokoh utamanya. Menyebut novel
petualangan tidak lengkap tanpa membahas buah karya Enid Blyton.

Penulis asal Inggris ini piawai dengan buku-bukunya yang menyasar


pembaca cilik dan remaja. Berkisah tentang berbagai petualangan yang
menarik. Contohnya adalah novel-novel Lima Sekawan.

Tokoh utamanya adalah empat orang saudara sepupu dengan satu


ekor anjing. Mereka bertualang untuk memecahkan kejahatan atau misteri.
Perjalanan mereka sungguh mengasyikkan dan membuat pembaca turut
terhanyut. Apalagi penggambaran akan pedesaan Inggris yang menjadi
setting cerita, sangat memikat.

Nah, sudah jelas kalau genre fiksi itu ada cukup banyak. Anda bisa
menambahkannya dengan beberapa genre lainnya yang luput dituliskan
di sini. Karena pada dasarnya ada cukup banyak genre yang datang

Serba-serbi Fiksi 15
www.penulispro.com

dari pemikiran para ahli fiksi. Satu dan yang lainnya kadang berbeda
pendapat.

Selain masalah genre, ada juga pembagian novel berdasarkan


kategori usia pembaca. Yaitu :

• Buku anak

• Pra remaja (pre-teens)

• Remaja (teenlit)

• Dewasa muda (young adult)

• Dewasa

Tentu ada rambu-rambu di tiap kategori usia. Misalnya saja di


buku untuk usia pra remaja, kurang pas jika membahas tentang cinta,
kan? Dalam hal ini tentu saja cinta terhadap lawan jenis. Intinya, cerita
disesuaikan dengan tingkatan usia. Lihat saja sekeliling kita, problema
itulah yang diangkat.

“T
ulislah novel yang paling membuat
Anda merasa bahagia. Mulai dari
genre hingga kategori usia. Karena
bahagia itu membuat kita nyaman
untuk menulis. Dan biasanya tulisan pun akan
mengalir deras, seakan berasal dari suatu tempat
di dalam diri kita.

16 Panduan Menulis Fiksi


Sekadar saran, tulislah novel yang paling membuat Anda merasa
bahagia. Mulai dari genre hingga kategori usia. Karena bahagia itu
membuat kita nyaman untuk menulis. Dan biasanya tulisan pun akan
mengalir deras, seakan berasal dari suatu tempat di dalam diri kita.
Tangan pun mengetik nyaris tanpa henti.

Intinya sama saja dengan pekerjaan lainnya. Segala yang diminati selalu
memberi gairah yang besar untuk kita. Jadi, jangan lupa bertanya pada
diri sendiri, mana yang paling ingin Anda tulis.

D. Penulis dan Karya Fiksi Populer

Dulu mungkin pekerjaan sebagai penulis akan dianggap tidak menjanjikan.


Sekarang? banyak orang yang menangguk kesuksesan material setelah
menulis karya yang fenomenal dan meledak di pasaran.

Sebut saja Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling. Sebelum


menulis Harry Potter, Rowling sedang terlilit masalah finansial yang
serius. Novel perdananya bahkan sempat ditolak beberapa kali. Dan
begitu diterbitkan, novel ini pun mengguncang dunia! Hingga kemudian
Harry Potter diangkat ke layar lebar dan menjadi salah satu film terlaris
sepanjang masa. Singkatnya, J.K. Rowling pun menjelma menjadi salah
satu wanita terkaya di dunia berkat novel ini.

Kisah senada dialami oleh Andrea Hirata. Novel Laskar Pelangi


meledak luar biasa dan mencatat angka penjualan mencengangkan.
Laskar Pelangi sendiri merupakan buku pertama dari 4 seri. Laskar
Pelangi kemudian difilmkan dan lagi-lagi mencatat angka yang fantastis.

Serba-serbi Fiksi 17
www.penulispro.com

Laskar Pelangi ditonton lebih dari 4 juta orang! Sehingga tidak heran
kalau film dan bukunya begitu populer.

Memang, menulis novel tidak menjamin akan laku keras. apalagi ada
banyak sekali pesaing dengan penerbit yang jumlahnya pun tidak sedikit.
Menerbitkan novel di penerbit besar tidak berarti akan selalu berimbas
pada tingginya angka penjualan. Di lain pihak, menerbitkan novel melalui
penerbit kecil tidak menjamin bahwa angka penjualannya jeblok. Tidak
selalu seperti itu.

R
esep kesuksesan komersil sebuah karya
fiksi tidak ada. Novel yang bagus belum

tentu laku. Sementara banyak karya-karya

kacangan yang laris manis. Faktor penentu
bahkan kadang sulit untuk dijelaskan. Jadi, tidak
perlu membebani diri untuk menulis novel yang akan
meledak. Karena tidak ada yang bisa memastikan hal
tersebut. Pasar selamanya akan sulit untuk ditebak.

Resep kesuksesan komersil sebuah karya fiksi tidak ada. Novel yang
bagus belum tentu laku. Sementara banyak karya-karya kacangan yang
laris manis. Faktor penentu bahkan kadang sulit untuk dijelaskan. Jadi,
tidak perlu membebani diri untuk menulis novel yang akan meledak.
Karena tidak ada yang bisa memastikan hal tersebut. Pasar selamanya
akan sulit untuk ditebak.

Bicara tentang kesuksesan finansial, tahukah Anda buku apa saja yang
menjadi buku terlaris di dunia? Berikut ini beberapa judul buku yang

18 Panduan Menulis Fiksi


berhasil mencaat angka penjualan yang sangat fantastis dan layak
menyandang predikat sebagai buku terlaris dunia.

• Harry Potter

Novel dengan tokoh utama seperti judulnya ini terdiri atas tujuh
buah buku. Semuanya mencatat angka penjualan yang fantastis.
Wajar saja kalau novel ini ditasbihkan sebagai novel terlaris di dunia.
Semuanya sudah diterjemahkan ke lebih dari 63 bahasa.

Petualangan Harry Potter, Hermione Granger, serta Ron Weasley


merupakan jalinan peristiwa tidak terduga dan penuh kejutan. Melihat
aksi ketiganya benar-benar mengasyikkan.

Sumber: www.images1.wikia nocookie.net

Gambar 1.4
Harry Potter adalah ikon dunia
sihir yang paling populer di dunia.

Serba-serbi Fiksi 19
www.penulispro.com

• The Lord of The Ring

Buku ini merupakan buah karya dari J.R.R. Tolkien yang terdiri
atas 3 jilid. Yaitu The Fellowship of The Ring, The Two Towers, serta
The Return of The King. Buku ini dianggap sebagai salah satu karya
sastra terbaik yang dihasilkan sepanjang masa. Novel ini pula yang
dijadikan rujukan oleh beberapa novel bergenre fantasi lainnya yang
terbit kemudian. Salah satunya adalah Harry Potter.

Seperti halnya novel-novel populer lainnya, The Lord of The


Ring sudah diterjemahkan kedalam puluhan bahasa di dunia. Filmnya
pun berhasil memukau jutaan pasang mata sehingga mengantar
trilogi ini menjadi salah satu film terlaris sepanjang sejarah.

Disutradarai Peter Jackson, trilogi karya J.R.R. Tolkien ini memang


sangat mempesona. Menjadi film kolosal yang sangat megah dengan
gambar-gambar yang mencengangkan. Karakter Frodo, Gandalf,
dan Aragorn adalah beberapa tokoh yang paling dikenang. Di film
ini, Orlando Bloom memerankan karakter Legolas yang menawan.
Menurut saya, di sinilah Orlando Bloom tampil dengan fisik paling
menawan. Bahkan dibanding aslinya.

• A Tale of Two Cities

Novel ini merupakan karya gemilang dari Charles Dickens.


Berhasil terjual hingga ratusan ribu kopi, novel ini menempati tempat
yang istimewa di deretan novel-novel yang paling laku.

20 Panduan Menulis Fiksi


Mengambil setting di dua kota Eropa yang paling menawan, Paris
dan London. Berlatar pada peristiwa besar yang mengubah benua
itu, terutama Prancis. Peristiwa itu adalah Revolusi Prancis.

• To Kill a Mockingbird

Novel ini merupakan buah pena dari Harper Lee. Belakangan


karya luar biasa ini dinobatkan sebagai salah satu buku yang harus
dibaca sebelum mati. Wah, bisa dibayangkan betapa istimewanya,
kan?

Buku ini sepertinya memang ditakdirkan untuk mendapatkan


kejayaan yang luar biasa. Banyak sekali penghargaan yang berhasil
diraih. Yang paling bergengsi tentu saja Pulitzer untuk kategori fiksi
di tahun 1961. Di tahun 1999, novel ini kembali meraih penghargaan
sebagai “Best Novel of the Century”.

Salah satu keistimewaan novel ini adalah bahasa yang digunakan


oleh pengarangnya. To Kill a Mockingbird dibalut kata-kata yang
hangat, meski isi di dalamnya sendiri bukan hal-hal sederhana.

• The Da Vinci Code

The Da Vinci Code adalah karya gemilang dari Dan Brown yang
mengantarnya memuncaki popularitas. Memang isinya menjadi
perdebatan yang sangat panjang, namun tidak menyurutkan minat
orang untuk membacanya. Kontroversi yang muncul malah menjadi

Serba-serbi Fiksi 21
www.penulispro.com

semacam pendorong sehingga orang berbondong-bondong


membelinya. Mengapa bisa demikian? Karena tidak ada yang lebih
hebat dari rasa penasaran, kan?

The Da Vinci Code bahkan sudah difilmkan dengan bintang


utamanya Tom Hanks. Ceritanya mungkin sedikit rumit sehingga
membutuhkan konsentrasi penuh saat membaca dan menonton
filmnya. Pengekornya pun tidak sedikit, namun seorang pionir selalu
di depan, kan?

Nah, buku-buku di atas merupakan produk yang laris di seluruh


dunia. Indikasinya adalah terjual hingga ratusan juga eksemplar dan
diterjemahkan ke berbagai bahasa dari seluruh penjuru dunia.

Lalu, bagaimana dengan novel di tanah air? Indonesia juga memiliki


beberapa penulis top yang mendapat royalti dalam jumlah luar biasa. Itu
karena hasil karya mereka laris manis dan dicari para pembaca. Ingin
tahu siapa saja mereka serta buku fenomenal yang mereka tulis? Anda
pasti sudah familiar dengan nama mereka.

1. Andrea Hirata

Siapa yang tak kenal nama ini? Bagi pencinta novel, Andrea Hirata
adalah penulis yang menempati posisi istimewa. Itulah sebabnya
tetralogi Laskar Pelangi miliknya sukses membius para pembaca.
Novek-novelnya membuat Anda tertawa dan menangis tanpa gengsi.
Hingga saat ini, Laskar Pelangi telah diterbitkan di lebih dari 20
negara.

22 Panduan Menulis Fiksi


Laskar Pelangi menempatkan Andrea Hirata sebagai penulis
paling top di republik ini. Dan tentunya dengan jumlah penghasilan
yang mencengangkan. Dua dari empat kisah pada buku tetralogi
Laskar Pelangi telah diangkat di layar kaca. Dan keduanya pun
mencatatkan prestasi yang luar biasa, ditonton oleh jutaan pasang
mata yang berbondong-bondong datang ke bioskop.

Lepas dari Laskar Pelangi, Andrea Hirata menulis novel lainnya.


Dan sepertinya pembaca masih menaruh minat besar terhadap
karya-karyanya. Buktinya, Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas pun
mampu meraih predikat sebagai novel laris. Meski belum melampaui
pencapaian Laskar Pelangi.

2. Habiburrahman El Shirazy

Nama yang satu ini identik dengan novel laris “Ayat-Ayat Cinta”
yang kemudian diangkat ke layar lebar. Istimewanya, penulis yang
satu ini tidak hanya berprofesi sebagai penulis. Namun juga menjadi
dai dan sutradara.

Tak hanya Ayat-Ayat Cinta, Habiburrahman El Shirazy pun


menulis beberapa novel yang semuanya menjadi best seller. Ada
yang kemudian diangkat ke layar lebar mengikuti jejak Ayat-Ayat
Cinta. Sebut saja judul Ketika Cinta Bertasbih dan Dalam Mighrab
Cinta. Buku-bukunya yang laris manis diyakini memberi royalti hingga
mencapai miliaran rupiah kepada sang penulis.

Serba-serbi Fiksi 23
www.penulispro.com

3. Dewi Lestari

Dulu, masyarakat lebih mengenal


Dewi Lestari sebagai penyanyi
bersuara indah bersama Rida dan Sita.
Trio ini cukup sukses di blantika musik
Indonesia. Album pertama kelompok
vokal yang juga dikenal dengan nama
RSD ini pun terbilang sukses. “Antara
Kita” diangkat sebagai judul album
Sumber: www. kumpulanfoto.net untuk memperkenalkan ketiga penyanyi
Gambar 1.5
Dewi Lestari dan novel perdanya,
muda ini.
Supernova.
Penggemar Dewi pun terpana ketika di suatu ketika perempuan ini
meluncurkan novel berjudul “Supernova” yang meledak di pasaran.
Novel yang banyak mengangkat istilah sains ini pun mengantar Dewi
Lestari ke posisi yang berbeda. Dia pun mulai dikenal dengan nama
Dee. Yang terbaru, novel Dewi yang berjudul Perahu Kertas diangkat
ke layar kaca dan banyak digemari.

4. Raditya Dika

Menyebut nama Raditya Dika tentu tidak bisa lepas dari “Kambing
Jantan”. Raditya Dika memulai kariernya dengan menulis di blog.
Hingga kemudian tulisannya dibukukan dengan judul Kambing
Jantan.

24 Panduan Menulis Fiksi


Tulisan-tulisan Raditya Dika selalu diminati pembaca. Gaya
bahasanya yang ringan dan cair membuat pembaca tertawa tanpa
henti selama membaca tulisannya. Tulisannya dianggap menjadi
genre baru di ranah komedi. Kini, masyarakat tidak hanya mengenal
Raditya Dika sebagai penulis. Dia juga tampil di televisi dan menjadi
bintang iklan.

5. Mira W.

Novel-novel bertema cinta mengingatkan pembaca pada Mira W.


Beliau sudah berkarya selama puluhan tahun dengan novel-novel
laris. Nama Mira W. menjadi jaminan untuk kisah fiksi roman. Karya-
karyanya sudah diangkat ke layar lebar atau layar kaca.

Yang patut diacungi jempol dari Mira W. adalah bahwa beliau


masih tetap menyempatkan diri mengaplikasikan ilmunya sebagai
dokter. Jadi, selain sebagai novelis produktif yang menghasilkan
karya-karya best seller, Mira W. juga masih aktif mengobati pasien.
Karena itu, tidak heran kalau umumnya buku-bukunya mengangkat
kisah cinta tokoh utama yang berprofesi sebagai dokter.

Serba-serbi Fiksi 25
www.penulispro.com

Bab
2

Bakat Vs Latihan
26 Panduan Menulis Fiksi
Apakah Anda sering mendengar pernyataan “1% bakat, 99% latihan”?
Umumnya banyak yang berpendapat bahwa hasil yang gemilang bisa
dicapai dengan latihan yang luar biasa keras.

Thomas Alva Edison sudah membuktikan itu. Meski hanya bersekolah


sebentar dan dianggap sebagai anak yang bodoh, Edison membuktikan
sebaliknya. Pihak sekolah dan gurunya boleh saja mengeluarkan Edison
dari sekolah. Ayahnya boleh saja memukulnya sehingga menyebabkan
ketulian. Namun Edison terlahir dengan anugerah yang besar : sikap
pantang menyerah.

Hingga dunia mengenalnya menjadi salahs atu penemu terbesar yang


pernah ada. Edison tidak pernah mengeluhkan dunianya yang sepi akibat
pendengaran yang terganggu. Bahkan menurutnya, ketulian malah lebih
membantunya. Gramofon atau bohlam adalah hasil buah pemikiran dan
percobaannya tanpa henti. Edison bahkan berhasil menciptakan telepon,
hanya saja dia kalah cepat dari Alexander Graham Bell.

Namun (menurut pendapat pribadi saya), bakat mendapat tempat


yang istimewa dalam dunia tulis-menulis. Terutama dunia fiksi. Berikut
penjelasan versi saya.

A. Kelebihan Utama Jika Berbakat Besar

Bakat besar adalah karunia tak terhingga bagi Anda yang menekuni
dunia fiksi. Mengapa demikian? Karena dengan bakat itu Anda akan
menghasilkan karya yang tidak sembarangan.

Bakat Vs Latihan 27
www.penulispro.com

Coba saja lihat keliaran imajinasi J.K. Rowling! Bukan hal kebetulan
kalau dia berhasil menuntaskan 7 buah buku Harry Potter dengan hasil
yang gemilang. Dan ketika hasilnya dipindahkan ke layar lebar, penonton
pun terkagum-kagum melihatnya. Bagaimana foto-foto yang bergerak
itu terasa hidup dan yang utama... tidak terpikirkan! Hantu-hantu yang
beterbangan ke sana-kemari.

Menurut saya, orang-orang yang berbakat besar akan menciptakan


kisah-kisah unik yang tidak pernah dibayangkan oleh orang lain. Tidak
harus kisahnya serba aneh, loh! Kisah-kisah sederhana pun bisa disulap
menjadi sangat istimewa. Karena umumnya para penulis berbakat ini
memandang persoalan yang sama dengan kita namun dengan cara yang
sama sekali berbeda.

Sumber: www.digitopoly.org

Gambar 2.1
Tak dapat disangkal kalau J.K.
Rowling adalah penulis dengan
bakat yang sangat besar..

28 Panduan Menulis Fiksi


Membaca tulisan mereka membuat kita merasa memasuki dunia
yang berbeda dibanding yang kita kenal selama ini. Bakat yang besar
menjadikan seseorang istimewa. Tulisan-tulisannya akan mempengaruhi
pembacanya dengan luar biasa. Membuat kita diam termangu sambil
bertanya dalam hati, “Mengapa orang ini bisa memikirkan hal-hal tertentu
dari sudut pemikiran yang berbeda?”

Mengapa saya sengaja menyinggung masalah ini?

Begini, belum lama ini ada semacam polling di sebuah jejaring sosial. Para
pesertanya adalah penulis-penulis tanah air. Pertanyaannya sederhana :
“Mana yang lebih berpengaruh bagi Anda, bakat atau kerja keras”? Dan
umumnya peserta polling menjawab senada dengan “Kerja keras”.

Tidak ada yang salah dengan pendapat itu. Namun bagi saya pribadi
bakat adalah hal yang sangat besar untuk diabaikan begitu saja. Kerja
keras memang akan mengantarkan seseorang untuk dekat dengan
kesuksesan. Namun bakat yang mengalir di dalam pembuluh darah akan
menjadi pembeda yang sangat besar.

J.K. Rowling adalah contoh nyata bagaimana seseorang bisa berbakat


demikian besar sehingga menghasilkan cerita yang tidak standar.
Andrea Hirata pun sama. Ketika membaca suatu karya fiksi, Anda akan
merasakannya, kok! Orang yang berbakat tidak akan mudah terseret oleh
arus di sekitarnya. Tidak akan mengikuti tren, melainkan menciptakan
tren. Menjadi pelopor atau pionir.

Bakat Vs Latihan 29
www.penulispro.com

Misalnya saja, seorang penulis buku anak tidak akan menulis cerita
tentang peri. Kenapa? Karena sudah ada banyak pendahulunya yang
melakukan hal senada. Dia pasti akan mencari ide lain yang lebih segar
dan orisinil.

Jadi, kita tidak bisa mengesampingkan bakat sama sekali. Justru harus
bersyukur jika kebetulan Anda memilikinya. Karena Anda akan menjadi
orang yang mampu menulis hal-hal istimewa dengan cara yang istimewa
pula. Mungkin temanya sih tidak luar biasa, tapi caranya mengemas
konflik pasti tidak biasa.

Pernah baca novel-novelnya Sidney Sheldon? Anda pasti terpesona


dengan caranya mengemas konflik dan menyiapkan ending. Tidak ada
kata bosan ketika membaca tulisannya. Ceritanya mengalir lancar,
banyak kejutan, penuh konflik. Intinya, mendebarkan. Dan itu menjadi
keistimewaan yang luar biasa. Bagi saya, Sidney Sheldon adalah seorang
penulis yang sangat berbakat. Novel-novelnya tidak tertebak. Pembaca
mengikuti arus liar yang diciptakannya tanpa protes sama sekali. Karena
pembaca menikmatinya.

Demikian juga dengan Sir Arthur Conan Doyle. Memang, penulis kisah
detektif tidak hanya Tuan Doyle ini. Ada banyak penulis lain yang juga
populer. Namun beliau berhasil menetapkan sebuah standar dalam kisah
misteri. Para pelaku kejahatan versi Doyle sangat sulit untuk ditebak.
Namun ketika terungkap kemudian, semuanya menjadi sangat masuk
akal bagi pembacanya.

30 Panduan Menulis Fiksi


Sir Arthur Conan Doyle sendiri seorang dokter. Dia menciptakan karakter
Sherlock Holmes ini berdasarkan karakter salah satu dosennya. Judul
pertama yang dihasilkan adalah A Study in Scarlet. Sir Arthur menyajikan
kisah detektif yang cerdas dan tidak lekang oleh waktu. Membaca karya-
karyanya harus dengan konsentrasi yang utuh. Karena selalu ada clue
yang akan menjawab berbagai pertanyaan. Kisah-kisah yang disajikan
pun masih tetap dapat dinikmati di zaman ini.

Sir Arthur Conan Doyle sangat memperhatikan detail cerita. Hal itu yang
kadang terlupakan oleh penulis lain. Setiap kalimat tidak ditulis dengan
sia-sia karena selalu mempunyai korelasi dengan cerita.

Itulah sebabnya tulisan Sir Arthur Conan Doyle tidak terlupakan, meskipun
Sherlock Holmes sendiri sudah diluncurkan lebih dari seratus tahun silam.
Begitupun dengan J.K. Rowling. Dunia pasti akan mengenang hasil buah
penanya yang sangat fenomenal itu. Tidak diragukan lagi!

Sumber: www. leninimports.com


Gambar 2.2
Ini dia wajah Sir Arthur Conan Doyle,
pengarang genius yang menciptakan
karakter detektif nomor satu, Sherlock
Holmes..

Bakat Vs Latihan 31
www.penulispro.com

B. Apa Guna Latihan?

Bagaimana jika kita tidak pernah merasa berbakat? Apakah sebaiknya


memilih profesi lain di luar penulis? Wah, jangan putus asa dulu! Seperti
yang sudah saya singgung tadi, banyak penulis yang berpendapat
kalau mereka sukses karena kerja keras. Dan memang hal ini tidak bisa
dibantah.

Lalu, apakah saya plin-plan karena di atas menyinggung tentang


bakat?

Tidak. Saya hanya berpendapat bahwa bakat seharusnya mendapat


penghargaan yang cukup besar. Tidak diabaikan begitu saja. Di
luar bakat, latihan adalah hal terpenting lainnya. Latihan membuat
kemampuan seseorang menjadi lebih baik. Tanpa latihan, akan sulit
untuk meningkatkan kemampuan.

Dalam setiap bidang pekerjaan, latihan memegang peranan penting.


Contoh yang paling mencolok adalah para olahragawan. Untuk satu
kali pertandingan (apa pun olahraganya) membutuhkan latihan yang
berkesinambungan selama bertahun-tahun. Susi Susanti tidak serta
merta menjadi atlet bulutangkis wanita terbaik yang dimiliki negeri ini
tanpa latihan keras.

Begitu juga dengan pemusik, misalnya. Musikus terkenal di luar sana


mustahil bisa memiliki keterampilan yang tinggi jika tidak mengasah
kemampuannya. Cara apa lagi yang terbaik selain berlatih?

32 Panduan Menulis Fiksi


Begitu juga dengan menulis. Jarang sekali ada orang yang langsung
mampu menulis dengan indah di kesempatan pertama. Sangat wajar
andai ada banyak kekurangan di sana-sini. Dan tidak ada langkah
lebih tepat untuk memperbaikinya selain berlatih, berlatih, dan berlatih.
Hingga perlahan tapi pasti Anda menapak ke tangga yang lebih baik lagi.
Mencapai tingkat yang lebih tinggi.

Kombinasi antara bakat dan kerja keras itu akan menghasilkan prestasi
yang tidak main-main. Jika selama ini Anda merasa tidak mendapat
bakat yang cukup, bukan berarti harus melangkah mundur. Saatnya
untuk beralih kepada kerja keras dan mulai berlatih dengan serius. Satu
hal yang perlu diingat, kerja keras itu mendekatkan Anda pada kejaiban.
Percayalah! Ada banyak orang yang telah membuktikannya.

Contohnya begini, ada penulis yang terpaksa menelan pil pahit


karena penolakan bertubi-tubi. Lalu, apakah kita harus putus asa? Wah,
jangan! Justru harus bekerja lebih keras untuk mendapat hasil yang lebih
baik. Karena pada akhirnya Tuhan Yang Maha Baik akan melihat usaha
kita. Dan memberi kesempatan yang mungkin tidak pernah kita duga
sebelumnya. Percayalah!

Bakat Vs Latihan 33
www.penulispro.com

Bab
3

Syarat Mutlak
Menjadi
Penulis Berkualitas
34 Panduan Menulis Fiksi
Mungkin Anda yang membaca judul di atas akan mencibir dan berkata,
“Siapa sih kamu?”. Saya memang bukan penulis terkenal yang memiliki
puluhan novel best seller. Setidaknya belum. Tapi ada satu hal yang bisa
saya tegaskan, bahwa saya selalu berusaha menulis dengan kualitas
yang baik. Tidak pernah asal-asalan hanya sekadar untuk memenuhi
target belaka.

Wajar kan jika kita mempunyai idealisme seperti itu? Karena itu
yang akan membedakan diri kita dengan orang lain. Sekali lagi saya
ingin mengingatkan bahwa kualitas kadang tidak berkolerasi dengan
laris manisnya suatu novel. Novel yang bagus belum tentu laku keras
di pasaran. Di lain pihak, novel yang berkali-kali cetak ulang pun belum
tentu memenuhi kualitas sebagai bacaan yang bermutu.

Nah, jika ingin menghasilkan karya yang berkualitas, ada “harga”


yang harus kita bayar. Mahalkah? Sebenarnya, TIDAK. Karena lebih
berhubungan dengan keinginan dari diri sendiri. Apa sajakah?

A. Membaca, Membaca, dan


Membaca
Menjadi seorang penulis harus mau dengan
ikhlas menghabiskan banyak waktunya
untuk membaca. Rasanya mustahil seorang
penulis tidak menyukai kegiatan membaca.
Karena itu berarti dia bukan penikmat dunia
tulis-menulis. Lalu, bagaimana mungkin dia
Sumber: www. 3.bp.blogspot.com
berharap akan mendapat atensi tatkala terjun Gambar 3.1
Membaca adalah syarat mutlak bagi
sebagai penulis? seorang penulis.
Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 35
www.penulispro.com

Cobalah tanyakan kepada para penulis senior di luar sana. Apa yang
kira-kira membuat mereka mampu menulis dengan indah? Jawabannya
tidak akan jauh-jauh dari “membaca”. Karena ini adalah suatu kegiatan
yang memberi manfaat luar biasa. Dengan membaca, Anda mentransfer
ilmu seseorang hingga menjadi bagian dari diri Anda. Dan ilmu itu diambil
terang-terangan.
Dengan membaca, Anda tentu bisa melihat bagaimana cara penulis
lain mengungkapkan pendapatnya. Pilihan kata, kalimat, serta informasi
yang disajikan tentu akan sangat berguna bagi Anda. Karena dari situ
Anda belajar untuk mengetahui bagaimana cara yang nyaman dan tepat
untuk mengungkapkan pendapat Anda melalui bahasa tertulis. Dalam hal
ini novel.
Semakin banyak Anda membaca, semakin kaya pula perbendaharaan
kata. Demikian juga dengan tema, plot, atau sudut pandang. Semuanya
bisa didapat dengan menghabiskan waktu menikmati rangkaian kata yang
dibuat oleh penulis-penulis hebat di luar sana. Pengetahuan itu mungkin
Anda rasa tidak terlalu dibutuhkan. Tapi percayalah, tanpa disadari dia akan
mengendap dalam memori Anda. Lalu ketika tiba saatnya, pengetahuan
itu akan muncul dan menuntun Anda dalam membuat tulisan.

Yakinlah, itu yang terjadi dengan banyak orang!

Membaca tidak akan pernah merugikan Anda. Tidak asing kan,


dengan istilah “Buku adalah jendela dunia”. Artinya, dengan membaca
kita akan dibawa ke dunia khayal yang indah. Atau ke tempat-tempat
yang selama ini hanya dinikmati di peta. Intinya, membaca akan membuat
Anda bisa melihat ke seantero dunia dengan bermodal buku-buku

36 Panduan Menulis Fiksi


S
tertentu. Dan rasanya sangat
emakin banyak Anda
mengasyikkan!
membaca, semakin kaya
pula perbendaharaan Jadi, modal utama
kata. Demikian juga kalau ingin menjadi penulis
dengan tema, plot, atau sudut yang mumpuni adalah rajin
pandang. Semuanya bisa didapat membaca. Jadikan kegiatan
dengan menghabiskan waktu ini sebagai salah satu
menikmati rangkaian kata yang kebutuhan primer dalam
dibuat oleh penulis-penulis hebat di hidup Anda. Bukan sekadar
luar sana. Pengetahuan itu mungkin kegiatan sampingan yang
Anda rasa tidak terlalu dibutuhkan. kurang bermakna. Ketika
Tapi percayalah, tanpa disadari dia membaca menjadi salah satu
akan mengendap dalam memori kegiatan utama, dampaknya
Anda. Lalu ketika tiba saatnya, akan begitu besar bagi
pengetahuan itu akan muncul dan diri Anda. Terutama untuk
menuntun Anda dalam membuat mewujudkan mimpi menjadi
tulisan. penulis berkualitas. Cobalah!

B. Jangan Hanya Sekadar “Ingin Menulis”

Seperti yang saya singgung di depan, menulis menjadi kegiatan yang


cukup seksi belakangan ini. Kebayang kan kalau seorang cowok melihat
lawan jenis yang memenuhi standar sebagai makhluk seksi? Pasti inginnya
memberi perhatian yang lebih. Minimal melihat dengan antusias.

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 37


www.penulispro.com

Begitu juga dengan aktivitas menjadi penulis.

Kini, banyak sekali orang yang ingin menjadi penulis. Itu hal yang
wajar. Namun sebaiknya temukan alasan yang jelas dan masuk akal,
mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini. Banyak kok penulis di luar
sana yang tetap mempunyai pekerjaan tetap di luar profesinya sebagai
penulis. Sementara tidak sedikit pula yang memilih untuk menjadi
pengukir kata dengan total.

Apa sebenarnya yang mendasari keinginan Anda menjadi penulis?


Apakah karena tergiur materi, ingin populer, atau merasa memang
berbakat? Alasan boleh saja beragam, tapi (menurut saya) penulis harus
memiliki ketertarikan besar pada pekerjaan ini.

Kenapa? Karena tanpa ketertarikan yang luar biasa, Anda mungkin


suatu hari akan memutuskan bahwa pekerjaan ini tidak menarik lagi.
Atau mungkin terlalu berat untuk dijalani. Karena memang ada tantangan
besar di sini. Dan kadangkala penghalang terbesar berasal dari diri sendiri
loh!

Segala sesuatu yang sifatnya hanya ikut-ikutan saja, tidak akan


menghasilkan apa-apa. Karena akan ada seleksi alam yang menjadi
penyaringnya. Mana yang benar-benar tertarik, biasanya akan
bertahan. Sementara yang hanya menjadi pengekor tidak akan bisa
mempertahankan gairah menulisnya agar tetap menyala.

Apa pun pekerjaan yang kita pilih, rasa cinta itu harusnya berada
di peringkat pertama. Kalau ada yang bertanya alasannya, sederhana
saja. Karena cinta akan memberi kita kekuatan yang luar biasa dalam

38 Panduan Menulis Fiksi


menghadapi apapun tantangan dan rintangan di luar sana. Nah, cinta
ini yang menjadikan segalanya terasa lebih mudah untuk kita. Sehingga
tidak ada tuh yang namanya putus asa.

Misalnya begini, Anda terbiasa menulis novel romantis. Tiba-tiba ada


tantangan baru dari penerbit untuk membuat novel bergenre misteri.
Meski itu hal baru untuk Anda, namun Anda pasti tidak keberatan untuk
menjawab tantangan tersebut. Dan tidak langsung menyerah begitu
disodori kesempatan.

Rasa cinta yang tidak cukup juga yang membuat seseorang tidak
pernah menyelesaikan tulisannya. Di awal sudah begitu bersemangat
akan menggarap novel dengan jumlah minimal 150 halaman. Sayang,
belum sampai menyentuh halaman lima puluh, sudah beralih ke novel
lain yang –menurutnya- akan lebih hebat. Begitu seterusnya. Hingga
akhirnya tidak ada satu karya pun yang bisa tuntas dengan sempurna.
Semua terkatung-katung tanpa penyelesaian.

Kebetulan saya banyak menemukan tipe penulis seperti itu. Sayang


sekali, kan?

Jadi, tanyakan pada diri sendiri tentang kecintaan Anda terhadap


dunia tulis-menulis. Apakah memang ada cukup banyak gairah di dalam
diri Anda? Atau hanya ingin seperti orang lain di sekitar Anda, teman
Facebook misalnya? Karena menyelesaikan tulisan sesuai deadline
itu merupakan tantangan yang luar biasa, loh! Dan banyak orang yang
akhirnya bertekuk lutut di tengah jalan.

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 39


www.penulispro.com

Sumber: www.theminorityreport.com

Gambar 3.2
Menyelesaikan deadline tidaklah
mudah. Dan ini menjadi tantangan
tersendiri.

Selain itu, bila hanya sekadar ingin menulis saja tidak akan pernah
menjadi “bahan bakar” yang mumpuni untuk menghasilkan tulisan yang
cantik. Karena sudah terjebak pada pola “ala kadarnya”

Sekali lagi, milikilah alasan yang kuat untuk menjadi penulis. Sehingga
Anda akan benar-benar mengisi tulisan-tulisan Anda dengan gairah,
harapan, dan keindahan. Dan pembaca akan bisa merasakannya.

C. Disiplin dan Konsistensi

Di setiap profesi yang digeluti manusia, disiplin dan konsistensi itu hukum
wajib yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Begitu juga jika Anda ingin
menjadi penulis. Apalagi jika hendak menulis novel. Karena novel bukan
hanya beberapa halaman, melainkan menyentuh angka ratusan lembar.
Bayangkan jika Anda tidak memiliki disiplin yang memadai dan konsistensi

40 Panduan Menulis Fiksi


yang bisa diandalkan, apa jadinya naskah novel itu? Kemungkinan besar
tidak akan pernah selesai. Anda mungkin tidak akan pernah menuliskan
kata “Tamat”, “Fin”, atau “The End” di halaman terakhir.

Katakanlah Anda ingin menulis novel setebal 150 halaman. Tulisan


sebanyak itu tidak akan mungkin diselesaikan dalam waktu semalam.
Akan butuh waktu panjang untuk menyelesaikannya. Semuanya tentu
tergantung pada kemauan dan kecepatan menulis seseorang. Dan
tiap penulis membutuhkan waktu yang berbeda-beda. Ada yang butuh
beberapa hari, sebulan, dua bulan, hingga waktu yang lebih panjang
lagi. Belum lagi jika penulis memiliki kesibukan lain yang menyita waktu
sehingga membutuhkan pengaturan khusus pula. Faktor kesulitan dalam
novel juga memberi andil. Jadi, ada banyak faktor yang mungkin menjadi
penghambat.

Nah, ini tantangan besar untuk Anda. Jika memang kecintaan pada
dunia menulis dmikian besar, tidak ada penghalang yang cukup kuat untuk
menghentikan Anda. Dengan kedisiplinan yang tinggi Anda bisa mengatur
waktu yang lebih baik sehingga tidak ada yang harus dikorbankan.

Bagaimana dengan konsistensi? Poin ini menjadi kunci keberhasilan


jika semua orang berpegang teguh padanya. Apa pun pekerjaan yang
dilakukan. Termasuk menjadi seorang penulis. Dan memang tidak
mudah.

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 41


www.penulispro.com

Menjaga irama agar pekerjaan tetap bisa diselesaikan itu bukan


perkara gampang. Akan ada banyak sekali godaan yang menggiurkan.
Ibaratnya ketika sedang berdiet ketat untuk menurunkan berat badan,
ada banyak makanan penggoda yang bisa membuat air liur menetes.
Cokelat, es krim, kripik, hingga junk food.

Semua godaan dan halangan baru akan bisa dilewati jika kita disiplin
dan konsisten menjalaninya. Dan semuanya hanya berarti satu hal:
menundukkan diri sendiri! Konsistensi yang membuat Mira W. berhasil
menulis puluhan novel selama puluhan tahun. disiplin juga yang membuat
beliau mampu membagi waktu dengan adil, menulis tanpa meninggalkan
profesinya sebagai dokter.

D. Sabar

Menjadi penulis berarti harus sabar. Itu syarat yang tidak bisa ditawar-
tawar lagi. Kenapa? Tanpa kesabaran mustahil sebuah novel bisa
dituntaskan karena membutuhkan waktu. Anda yang tidak sabar sering
malah berpindah ke ide lain karena tidak memiliki kesabaran yang cukup
untuk menuntaskan sebuah naskah. Akibatnya, naskah tidak pernah
selesai dan hanya menggantung begitu saja. Sayang sekali, bukan?
Padahal Anda hanya perlu sedikit menahan diri.

Ya, tahanlah semua gairah untuk menulis naskah baru jika masih
ada naskah yang belum selesai. Memang, itu akan terasa sangat
menyiksa. Namun Anda tidak punya pilihan lain. Latih terus kesabaran
dan bertahanlah di tengah “ketersiksaan” itu. Hanya dengan demikian
maka naskah Anda bisa selesai.

42 Panduan Menulis Fiksi


Betapapun menariknya sebuah ide baru, lakukan satu hal saja! Tulis
ide tersebut dalam catatan khusus sedetail mungkin. Jangan sampai ada
yang terlupa. Lalu, simpan catatan tersebut baik-baik. Katakan pada diri
sendiri bahwa ide itu akan mendapat giliran nantinya, setelah pekerjaan
Anda tuntas. Bila mungkin, beri tenggat waktu yang masuk akal dan
bisa Anda patuhi. Dengan begitu Anda tahu bahwa ide keren tadi akan
mendapat gilirannya. Dan selama menunggu itu, selesaikan naskah yang
masih tersisa. Bersabarlah dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga
naskah Anda mendapat perlakuan yang semestinya. Bukan serba terburu-
buru.

Bahkan naskah yang sudah selesai pun bukan berarti bebas dari
ketergesaan. Banyak loh novel di pasaran yang kesannya diselesaikan
dengan tergesa-gesa. Dan biasanya pembaca bisa merasakan itu.

Apa indikasinya?

Mudah saja. Jika ada konflik yang belum dituntaskan atau pun masih
menyisakan pertanyaan karena terasa masih mengganjal, itu berarti sang
penulis tidak cukup sabar untuk menyelesaikan semuanya. Alasannya
bisa macam-macam. Entah karena keterbatasan waktu akibat mepetnya
deadline. Atau bisa juga karena sudah tidak bisa menahan diri untuk
segera beralih ke naskah baru.

Ketidaksabaran membuat naskah kita menjadi “cacat” di (biasanya)


bagian akhir. Sayang sekali, kan? Setiap naskah yang kita tulis adalah
istimewa. Pastikan mereka mendapatkan segenap perhatian dan kasih

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 43


www.penulispro.com

sayang yang berlimpah. Sehingga dengan demikian Anda menghasilkan


kisah yang menyelusup ke dalam kalbu tiap pembacanya. Bukankah itu
yang diinginkan setiap penulis?

Setelah naskah selesai dan dikirim ke penerbit, saatnya kesabaran


seorang penulis benar-benar diuji. Karena akan butuh waktu hingga
beberapa bulan untuk mendapat jawaban. Tidak jarang malah tidak ada
balasan sama sekali dari penerbit apakah naskah diterima atau ditolak.
Menyebalkan, ya? Setidaknya kalau ada kabar yang pasti, penulis tahu
bagaimana harus bersikap. Kalau ditolak, berarti selanjutnya akan direvisi
dan dikirim ke penerbit lainnya. Begitu seterusnya.

Umumnya, kabar dari penerbit datangnya dalam hitungan bulan.


Namun ada juga yang lebih cepat atau lebih lamban. Ada juga yang
sudah menandatangani SPP, namun belum terbit juga. Sehingga memang
menjadi seorang penulis membutuhkan stok kesabaran yang sangat
besar.

S
Tahukah Anda kalau mengirim elagi menunggu
naskah ke sebuah majalah khusus kabar tentang
cerpen bisa memakan waktu naskah kita yang
hingga lebih setahun hingga dikirim ke penerbit,
dimuat? Sementara untuk novel teruslah menulis naskah lain.
bisa jauh lebih cepat dari itu. Tapi Jangan terpaku pada naskah
memang begitulah prosedurnya. yang sudah dikirim. Biarkan
Jadi memang seorang penulis naskah kita menemukan
wajib memiliki kesabaran yang takdirnya sendiri.

44 Panduan Menulis Fiksi


tinggi. Oh ya, selagi menunggu naskah kita mendapat kabar yang semoga
saja baik, teruslah menulis naskah lain. Jangan terpaku pada naskah
yang sudah dikirim itu. Biarkan naskah kita menemukan takdirnya sendiri
karena pada titik itu penulis sudah tidak bisa berbuat apa-apa.

Prinsipnya begini saja, Anda sudah bekerja keras hingga naskah setebal
ratusan halaman pun tuntas. Anda juga sudah mengupayakan untuk
mengirimkannya kepada penerbit idaman. Kini biarkan Tuhan memberikan
keputusan yang terbaik bagi Anda. Jadi, tunggulah dengan sabar. Dan
supaya masa menunggu itu tidak menyiksa, sibukkan diri Anda untuk
menulis naskah lain yang tak kalah bagus.

E. Tidak Mudah Putus Asa

Ketika sedang menghadapi suatu masalah, pernahkah Anda merasa putus


asa? Tolonglah, jangan pernah memilih berada di posisi itu. Keputusasaan
tidak akan memberikan kebaikan. Yang ada hanyalah belitan persoalan
baru tanpa menyelesaikan masalah yang sudah tercipta.

Seorang penulis juga kadang merasa mentok dengan tulisannya.


Itu sesuatu yang sangat normal, kok. Semua penulis pasti pernah
mengalaminya. Yang penting, jangan sampai merasa putus asa dan
berhenti menulis. Kesulitan itu datang untuk dihadapi, bukan untuk
dihindari. Menghindar tidak akan membantu sama sekali. Justru segala
masalah itu harus ditaklukkan agar tidak menggeroti Anda.

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 45


www.penulispro.com

Jadi, jangan kalah dengan naskah yang “bermasalah”. Selesaikan


hingga tuntas, jangan ditinggal begitu saja. Jika memang perlu, ambil jeda
sejenak untuk menarik napas selama beberapa saat. Bisa satu atau dua
hari. Bisa juga satu atau dua minggu. Tapi, jangan terlalu lama. Setelah
itu, silakan selesaikan naskah Anda dengan baik. Sejenak berjauhan
dengan si naskah akan mengembalikan semangat dan kejernihan pikiran
Anda. Jadi, jangan pernah merasa putus asa!

Karena menjadi penulis itu harus memiliki mental yang kuat dan
tahan banting. Tidak boleh cengeng dan mudah menyerah. Seorang
penulis dituntut untuk selalu optimis dan
punya semangat yang terus berkobar. Dalam
prosesnya nanti, akan menjadikan Anda
seorang penulis yang matang.

Banyak penulis yang merasa


kecewa dan hampa begitu naskahnya
mendapat penolakan. Hei, jangan lakukan
itu pada diri Anda! Bahkan J.K. Rowling atau

Sumber: www. 1.bp.blogspot.com


John Grisham pun pernah ditolak berkali-
Gambar 3.3 kali sebelum naskah mereka menemukan
Kalaupun naskah Anda ditolak, jangan
sedih! Bahkan John Grissom pun “jodoh” yang serasi. Ya, mencari penerbit
mengalaminya.
yang sesuai dengan naskah Anda memang
tidak mudah. Mirip dengan proses pencarian

46 Panduan Menulis Fiksi


jodoh. Apa yang semula Anda rasa akan sangat tepat, ternyata malah
memberi hasil sebaliknya.

Ketika naskah diterima, Anda pasti akan merasa sangat bahagia,


kan? Saya pun sama. Bahkan waktu itu saya kehabisan kata-kata dan
telinga mendadak tuli. Saya tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang
dikatakan oleh pihak penerbit. Memalukan, tapi hati saya selalu hangat
bila mengingat momen itu.

Apa yang terjadi ketika naskah ditolak? Kecewa, itu pasti. Silakan
kalau Anda ingin “menangis semalam’ seperti judul lagunya Audy Item.
Namun jangan lama-lama, cukup semalam saja. Besoknya? Ada banyak
pilihan. Kalau merasa yakin naskah Anda cukup bagus, silakan kirim ke
penerbit lainnya yang kira-kira sesuai. Jika ingin memoles naskah agar
kian kinclong, tidak masalah juga Anda melakukan revisi dulu. Setelah
itu? Kembali kirim ke penerbit lain!

Jangan pernah berhenti hanya karena naskah Anda ditolak!

N
askah “Jungkir Balik Dunia
Mel” sebelumnya pernah saya

kirim ke sebuah penerbit top.
Setahun berlalu, tanpa kabar
yang jelas. Saya yakin naskah tersebut
ditolak. Akhirnya, saya kirim ke Bentang
Belia. Hasilnya? Di-ACC dalam waktu 16,5
jam saja!

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 47


www.penulispro.com

Naskah “Jungkir Balik Dunia Mel” sebelumnya pernah saya kirim


ke sebuah penerbit top. Setahun berlalu, tanpa kabar yang jelas. Saya
yakin naskah tersebut ditolak. Akhirnya, saya kirim ke Bentang Belia.
Hasilnya? Di-ACC dalam waktu 16,5 jam saja!

Memang, ada sedikit revisi yang harus saya lakukan. Tapi tentu saja
tidak mengurangi kegembiraan yang meluap-luap. Hingga akhirnya
novel itu pun terbit dan terpajang dengan manis di toko buku.

Novel pertama saya memiliki cerita juga. Awalnya naskah itu saya
ikutsertakan di sebuah lomba. Bodohnya saya, tidak memperhatikan
penerbit yang menjadi penyelenggara acara tersebut. Novel saya
bertema metropop, tentu dengan fokus utama pada kisah cinta tokoh
utamanya. Sementara penerbit yang saya kirimi mengkhususkan diri
pada naskah bertema Islami.

Terbayangkan hasilnya? Naskah saya gagal dengan gilang-


gemilang.

Akhirnya, naskah tersebut saya revisi. Awalnya, saya tidak punya


keberanian untuk mengirimkan naskah itu. (Please, jangan dicontoh, ya?).
Tapi suami saya terus menyemangati. Akhirnya saya pun mengirimkan
naskah itu ke GagasMedia. Dan tidak banyak berharap. Lalu tiba-tiba
saja... surprise! Tiga minggu kemudian saya dihubungi dan naskah saya
akan segera diterbitkan oleh Gagas. Maka, lahirlah novel perdana yang
sangat saya sayang, “Mendua”.

48 Panduan Menulis Fiksi


Nasib perjalanan naskah “Black Angel” dan “Loves in Insa-Dong”
tidak dramatis apalagi berliku. Lain halnya dengan novel keempat saya,
“Cinta Tanpa Jeda”. Naskah novel ini merupakan salah satu tulisan yang
paling berkesan untuk saya. Karena ceritanya berdasarkan kisah nyata
salah satu orang terdekat dalam hidup saya. Tapi sayang, rasa pede
saya akan kualitas ceritanya tidak sebanding dengan penilaian penerbit.
Naskah ini mendapat penolakan oleh 5 buah penerbit! Hingga akhirnya
saya mengirimkan kee redaksi Bukune. Seminggu kemudian, tanpa
terduga saya dihubungi via email dan dikabari kalau naskah tersebut
diterbitkan.

Apa poin dari kisah di atas?

Kesabaran itu pada akhirnya akan membawa kebaikan. Percaya dan


yakini itu! Jadi, penolakan dari suatu penerbit tidak perlu menyurutkan
langkah kita. Jangan pula berpendapat bahwa pintu penerbit top tertutup
untuk Anda karena “hanya” seorang pemula. Semua penulis top di luar
sana pun pernah ada di posisi Anda, menjadi pemula. Selalu ada yang
pertama untuk segala hal, kan?

F. Selalu Berpikir “Out of the Box”

“Saya bisa melihat lebih jauh dari orang lain karena saya berdiri di atas
bahu raksasa” (Sir Isaac Newton).

Kata-kata Newton itu memberi gambaran yang tepat. Dengan berdiri


di atas “bahu raksasa”, berarti dia berdiri di tempat yang lebih tinggi
dibanding manusia lain. Artinya lagi, jarak yang bisa dilihatnya tentu lebih

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 49


www.penulispro.com

jauh dibanding yang lain. Maka tidak heran kalau Newton bisa “melihat”
banyak hal yang selama ini tidak pernah diketahui oleh orang lain.
Sehingga tidak berlebihan jika pemikirannya menjadi lebih maju, kan?

Sebelum Newton menemukan faktanya, manusia menganggap


bahwa sinar matahari hanya terdiri dari satu warna belaka. Namun
kemudian salah satu ilmuwan terbesar yang pernah diciptakan Tuhan itu
membuktikan sebaliknya. Sinar matahari justru merupakan campuran dari
aneka warna. Bahkan apel yang jatuh dari pohonnya pun memberi ide
besar yang sangat luar biasa dan berpengaruh pada kehidupan manusia.
Ya, itulah yang disebut dengan gravitasi, saudara-saudara!

Sir Isaac Newton ini adalah contoh yang menarik. Kita bisa menjadikan
sosoknya sebagai rujukan. Dia berhasil melihat banyak hal-hal sederhana
dan menemukan rahasia besar di baliknya. Kita tidak mesti berotak jenius
seperti beliau, namun caranya untuk selalu berpikir “out ofthe box” itu
yang harus ditiru.

Sumber: www.qualityjunkyard.cim

Gambar 3.4
Berpikir out of the box itu sangat
penting bagi seorang penulis.

50 Panduan Menulis Fiksi


Jadi, seperti cahaya yang terlihat jelas warnanya itu, jangan terlalu
mudah percaya bahwa memang demikianlah adanya. Syarat utama
menjadi orang yang berpikir berbeda dari orang lain adalah tidak mudah
percaya pada apa yang dilihat dan dirasa. Wah, mirip kayak sifat orang
paranoid, ya?

Tapi memang harus seperti itu. Supaya kita bisa berpikir di luar pagar
sembari memikirkan kemungkinan apa saja yang masuk akal di balik
sebuah fakta dasar. Nah, asah terus kemampuan ini saat akan menulis
fiksi. Kita diizinkan kok untuk menjungkirbalikkan cerita sedemikian rupa.
Syaratnya hanya satu: masuk akal. Karena di situlah poin besar yang
tidak boleh diabaikan.

G. Memilih Waktu untuk Menulis

Langkah selanjutnya yang penting dilakukan untuk menjadi penulis


yang berkualitas adalah manajemen waktu. Anda harus mengatur waktu
sedemikian rupa sehingga bisa tetap menulis. Seharusnya, menulis
memang dilakukan setiap hari, tidak peduli berapa banyak yang bisa
ditulis.

Jika Anda tidak memiliki kesibukan lain di luar menulis, tentu tidak
masalah. Lain halnya jika masih harus bekerja sebagai karyawan kantoran.
Atau disibukkan dengan aktivitas mengurus rumah dan keluarga. Jangan
dikira menjadi ibu rumah tangga itu pekerjaan yang mudah, loh!

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 51


www.penulispro.com

Karenanya, Anda harus pintar-pintar membagi waktu. Targetkan


berapa jam sehari Anda harus menulis, dan lakukan itu dengan disiplin.
Seorang penulis senior biasa menulis setelah jam 9 malam.

Itu karena beliau harus bekerja dan setelah pulang ke rumah pun tidak
ingin melewatkan waktu bersama anak-anaknya. Setelah anak-anak tidur,
barulah beliau mulai menulis. Penulis terkenal ini tetap bisa produktif.
Padahal beliau hanya fokus menulis beberapa jam saja setiap harinya.
Tidak pernah terjaga sampai pagi. Namun karena sudah terbiasa dan
melakukannya dengan disiplin, beberapa jam pun bisa menjadi sangat
efektif. Buku-bukunya tidak henti terbit.

Saya pribadi tidak bekerja di kantor. Namun sebagai seorang ibu


rumah tangga, beban pekerjaan justru tidak ada habisnya. Mengurus
keluarga itu sama seperti tetap aktif selama sehari penuh. Seorang ibu
harus memastikan semua kebutuhan anggota keluarga terpenuhi dengan
baik. Mulai dari makanan, pakaian, mengatur waktu mereka untuk bermain
serta belajar. Semua harus diawasi sebaik mungkin. Namun kita masih
bisa “mencuri” waktu untuk menulis dengan rutin.

Beberapa teman saya malah sangat mengagumkan. Memiliki anak


usia balita bahkan ditambah dengan bayi, mereka tetap bisa produktif
menulis. Sementara saya dengan dua anak usia 5,5 dan 13 tahun saja
pun kadang masih merasa kerepotan. Padahal anak-anak tergolong
mandiri dan tidak merepotkan.

52 Panduan Menulis Fiksi


Tapi, apakah lantas menyerah? Tidak, kan? Sekali lagi, ini tidak
berhubungan dengan orang lain. Melainkan bagaimana caranya
menundukkan diri sendiri. Saya pribadi terbiasa menyalakan laptop
seharian. Jika ada tugas domestik yang memanggil, tinggalkan saja
sejenak. Setelah selesai, saya pun kembali berkutat dengan pengerjaan
naskah. Jika mengantuk? Beristirahat dulu. Intinya, tidak memaksakan
diri jika memang kondisinya tidak memungkinkan.

Saya pernah memaksakan untuk menulis di saat mata sudah begitu


berat. Ketika kemudian dibaca kembali, satu halaman berisi kalimat-
kalimat aneh yang tidak berhubungan dan tentu saja sangat berantakan.
Jadi, memaksakan mata tetap terjaga ternyata hanya perbuatan sia-sia
belaka. Di lain kesempatan, saya tidak mau mengulangi kebodohan ini.
istirahatlah ketika memang sudah waktunya.

Berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman lainnya, penentuan


waktu ini sangat penting. Jadi, pilihlah waktu yang paling nyaman untuk
Anda mulai menulis. Jangan mengikuti versi nyamannya orang lain.
Karena Anda tidak sama dengan mereka. Tapi pilih yang paling tepat
dan masuk akal untuk diri Anda. Jadikan kebiasaan setiap harinya. Dan
disiplinlah dalam melakukannya.

H. Riset, Faktor Penting dalam Sebuah Cerita

Seseorang penulis kadang merasa keren jika menyelipkan suatu fakta


pengetahuan yang (mungkin saja) belum banyak diketahui orang lain.
Sah-sah saja bila ingin melakukan hal itu. Saya pun pernah sangat tertarik

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 53


www.penulispro.com

melakukannya sehingga menyertakan catatan kaki di naskah yang saya


kerjakan.

Tujuannya sih mulia, supaya pembaca bisa mendapat ilmu yang


bermanfaat. Idealnya memang kita menuliskan cerita yang hanya
numpang lewat tanpa memberi pencerahan atau pengetahuan baru pada
pembacanya. Jika ingin melakukan itu, pastikan semua dalam porsi yang
tepat. Tidak berlebihan karena bisa jadi kesannya malah Anda sok pintar.
Lagian, segala yang lebai itu malah tidak keren, kan?

Supaya bisa memberikan informasi yang tepat, sangat penting untuk


melakukan riset. Tidak usah susah-susah, cukup memilih internet sebagai
ujung tombak riset Anda. Bila memang punya sumber data berupa buku,
itu lebih baik lagi. Misalnya Anda ingin menulis cerita berlatar Korea
(seperti yang sedang booming saat ini), lakukanlah riset. Mulai dari kapan
saja terjadinya empat musim, nama kota-kotanya, apa saja yang istimewa
dari kota yang akan dijadikan setting
cerita, makanan khasnya, dan banyak
lagi. Perhatikan detail. Jangan sampai
ada informasi penting yang terlewat.

Itu baru hanya masalah latar belakang


cerita. Belum lagi hal lainnya. Tapi, jangan
kerutkan kening Anda begitu dalam,
karena hanya akan meninggalkan jejak
Sumber: dok. pri
garis halus yang tidak menarik. Jangan
Gambar 3.5
terbebani dengan kata “riset”. Sekali lagi, Untuk novel “Cinta Tanpa Jeda” ini
saya harus riset tentang dunia balap
internet sangat bisa diandalkan kok! mobil.

54 Panduan Menulis Fiksi


Apa pun yang kita tulis, usahakan agar menyajikan data yang valid.
Bila tidak yakin dengan suatu informasi, lakukan cek dan ricek. Karena
ketika naskah yang kita tulis sudah berubah bentuk menjadi buku, tidak
ada yang bisa dilakukan lagi. Kita tidak ingin ditertawakan hanya karena
hal-hal sepele, bukan?

Saya punya sedikit kisah tentang masalah ini. Beberapa bulan yang
lalu saya membaca novel seorang penulis yang cukup kondang. Penulis
ini sudah menghasilkan ratusan cerpen dan puluhan buku. Nah, di salah
satu novel terbarunya terdapat suatu fakta yang menggelitik. Penulis top
ini memberi informasi yang tidak tepat. Menurutnya, penemu oksigen
adalah Sir Isaac Newton. Mengapa informasi ini menjadi menggelitik dan
tidak tepat? Karena memang salah!

Sir Isaac Newton adalah penemu gravitasi. Dia juga penemu kalkulus.
Juga “Hukum Gerak Newton”. Ada banyak prestasi luar biasa ilmuwan
satu ini. tapi, bukan oksigen. Itu merupakan kejayaan milik Antoine
Lavoisier, ilmuwan Prancis yang menemui ajal dihukum guillotine karena
masa lalunya sebagai pengumpul pajak.

Nah, bukankah ini suatu hal fatal yang seharusnya bisa dihindari?

Di novel lain dengan pengarang yang berbeda ada yang menemukan


fakta lain. Kali ini tidak berhubungan dengan fakta sejarah sejenis ini.
namun lebih ke arah logika. Di sebuah novel teenlit dengan angka
penjualan cukup tinggi, ada kisah yang agak aneh. Seorang anak SMP
bertemu dengan cowok cakep, naksir, dan akhirnya dekat. Hingga

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 55


www.penulispro.com

kemudian si cewek ini menyadari kalau sang cowok yang ditaksirnya


adalah ketua OSIS di sekolahnya sendiri! Coba pikir ulang, apakah ini
masuk akal?

Perhatikan saja polah remaja sekarang yang tergolong lepas dalam


mengekspresikan perasaannya. Jika ada seorang ketua OSIS yang
tampan, pintar, dan (biasanya) atlet basket, apakah mungkin seorang
cewek tidak akan mengenalinya? Bahkan untuk kategori cewek kuper
sekalipun!

Lain halnya jika kita membicarakan mahasiswa. Dengan jumlah


peserta didik yang bisa mencapai ribuan di suatu fakultas, masih wajar
dan bisa diterima akal jika ada yang tidak tahu wajah Ketua Senat.

Sampai di sini, bisa mengerti apa yang saya maksud, bukan? Meski
“hanya” kisah fiktif, novel yang kita tulis haruslah menyajikan fakta yang
benar dan tidak boleh berkhianat pada akal sehat.

I. Temukan Gaya Orisinal

Setiap penulis ingin memiliki ciri khas tersendiri. Entah itu dalam hal diksi,
penokohan, atau tema. Akan tetapi pada praktiknya tidak selalu mulus
untuk menemukan ciri yang bisa menunjukkan identitas Anda. Seorang
penulis kadang terseret ingin mengekor penulis idolanya.

Itu sesuatu hal yang sangat manusiawi, kok! Jangan berkecil hati jika
Anda belum menemukan ciri khas dalam menulis. Saya dulu sangat ingin
mengekor gaya Sidney Sheldon. Nyaris setiap bab berisi adegan-adegan
dramatis dan fakta yang mengejutkan. Membaca karya pengarang satu ini

56 Panduan Menulis Fiksi


berarti harus siap menghadapi berbagai kemungkinan. Prediksi pembaca
sering salah.

Namun saya akhirnya menyadari, saya bukan Sidney Sheldon. Saya,


Anda, dan setiap orang memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki orang lain.
Jadi, saya pun berusaha keras untuk menemukan keunikan tersebut.
Sulitkah? Tentu saja. Tapi, saya berterima kasih pada latihan yang saya
lakukan selama ini. Kegiatan menulis yang rutin saya lakukan ternyata
membuat saya menjadi lebih mengenal diri sendiri. Pada akhirnya, saya
pun semakin tahu bagian mana yang harus dikembangkan dan bagian
mana pula yang harus diubah. Dan memang itu tidak butuh waktu yang
sebentar.

Awalnya saya tidak menyadarinya. Namun pembaca yang memberi


tahu saya. Dan itu mulai terjadi di novel kedua saya yang berjudul
“Black Angel”. Apa ciri khas saya? Menurut pembaca, pilihan kata yang
tidak biasa. Untuk bagian ini akan kita bahas secara khusus di bagian
selanjutnya.

Terus terang saya lega karena merasa sudah menemukan ciri yang
akan menajamkan identitas saya pribadi. Belakangan saya pun mulai
menambahkannya dengan puisi atau quote versi pribadi. Jadi, bukan
puisi atau kalimat terkenal milik orang ternama. Saya tidak melakukan
itu. Saya mencarinya di dalam diri sendiri. Karena itulah maka disebut ciri
khas, hal yang membedakan.

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 57


www.penulispro.com

J. Kreatif Memilih Kata

Ini memang menjadi sebuah tantangan bagi para penulis untuk


memproduksi kata dan kalimat yang unik. Ini berhubungan erat dengan
bagian sebelumnya, salah satu cara menemukan gaya yang orisinal.
Pentingkah ini? Menurut saya, YA. Sangat penting, malah. Saya sangat
menganjurkan Anda untuk menuliskan kata-kata yang tidak biasa di
naskah Anda.

Sekadar contoh, untuk mengganti kata “berdebar”, saya lebih memilih


menggunakan beberapa kata berbeda. Misalnya saja :

• Jantung bertrampolin

• Dada diamuk topan

• Kecepatan jantung memompa darah mengalami perubahan drastis

Itu beberapa padanan kata yang kadang saya gunakan. Intinya sama
saja, menyatakan bahwa dada seseorang sedang berdebar kencang.
Tujuannya untuk menghindari kebosanan dan memperkaya bahasa
yang kita gunakan. Toh, pada dasarnya mengandung arti yang tidak jauh
berbeda.

Jantungku kayak lagi maraton. Gerakannya terasa sampai ke lutut.


Mungkin karena menggedor-gedor dadaku dengan ganasnya. Seolah
jantung mudaku ini berubah membesar dan memenuhi rongga dada.
Membuat sesak di dalam sana.

58 Panduan Menulis Fiksi


Penggalan kalimat di atas dipetik dari salah satu novel saya, “Jungkir
Balik Dunia Mel”, halaman 125. Bagian itu mengisahkan tentang reaksi
tubuh si tokoh utama, Mel, ketika bertemu cowoknya, Wing.

Reaksi norak itu datang lagi. Otot-otoku lemas karena lututku rasanya
nyaris enggak bisa menyangga tubuh. Dadaku hampir rontok oleh
gedoran jantung yang semena-mena. Pipiku terasa dijalari rasa panas
terus-menerus. Aku enggak asing dengan semua ini. Setahun setengah
yang lalu aku pernah mengalami kayak gini. Deja vu.

Kalau kalimat ini ada di novel yang sama untuk menggambarkan perasaan
Mel terhadap Wing. Letaknya di halaman 151.

Saat itu, tiba-tiba waktu seakan berhenti.


Cyril merasa semua berlangsung dalam
gerakan slow-motion. Bibirnya terasa
kering tapi bukan karena pengaruh udara
dingin yang suhunya beberapa derajat
di bawah nol. Bulu kuduknya berdiri,
seolah ada selubung kabut yang meniup
setiap inci pori-porinya. Jantungnya
menggila, seakan ingin memberontak
Sumber: dok. pri
Gambar 3.6 dan berpindah dari tempatnya semula.
Novel saya yang berjudul “Love in Insa-
Dong” ini mengambil latar di Indonesia Suhu tubuhnya meningkat beberapa
dan Korea. derajat hingga hampir demam.

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 59


www.penulispro.com

Perutnya tergelitik oleh sengatan nan teratur dari ribuan jarum


super halus. Lututnya bergetar, mirip kena gigitan ribuan semut secara
bersamaan. Jika tidak menguatkan diri, niscaya tubuhnya akan ambruk.
Lehernya tercekik sehingga susah menlan ludah, karena paru-paru
terasa naik dan menyumbat di sana. Cyril merasa telinganya mendadak
tuli. Hanya keheningan yang melingkupi dirinya.

Petikan kalimat di atas terdapat di halaman 99 dari novel saya yang


berjudul “Loves in Insa-Dong”. Uraian di atas menggambarkan perasaan
tokoh utamanya yang bernama Cyril ketika pertama kali bertemu seorang
lelaki Korea, Park Dong Joon.

Mungkin rangkaian kalimat yang saya tulis untuk menerjemahkan


perasaan si tokoh utama dianggap lebai. Tapi, jika sudah berhubungan
dengan masalah hati, apa ada yang tidak berlebihan? Anda tentu bisa
membayangkan bagaimana “kacaunya” reaksi tubuh ketika berhadapan
dengan orang yang kita sukai, bukan? Ada reaksi kimia yang tidak
sederhana dan cukup merepotkan.

Jadi, jangan takut untuk menjadi diri sendiri dan menulis dengan gaya
yang (mungkin) dianggap aneh atau berbeda. Kita memang harus kreatif
dan terus mengasah kemampuan itu dengan baik.

K. Tidak Pernah Takut

Mengapa ada bahasan tentang rasa takut di bab ini? Tahukah Anda kalau
banyak sekali penulis yang dihantui oleh rasa takut? Mulai dari takut
karyanya tidak bagus, takut ditolak oleh penerbit, hingga takut tidak laku.
Ya, dalam setiap tahapan naskah ada rasa takut yang terus menghantui.

60 Panduan Menulis Fiksi


Saat mulai ingin menulis, Anda mungkin takut naskah kelak tidak
bermutu. Juga cemas naskah tidak bisa selesai, dan berjuta ketakutan
konyol lainnya. Apa yang seharusnya dilakukan? Mulailah untuk menulis
sesegera mungkin dan singkirkan semua rasa takut itu seperti Anda
mengenyahkan debu yang mengotori pakaian kesayangan Anda. Tidak
ada yang berhak menghentikan langkah Anda.

Setelah naskah kelar, penulis kadang masih takut naskahnya ditolak.


Akibatnya? Tidak pernah mengirimkan naskahnya ke penerbit. Intinya
lagi, sudah mengibarkan bendera putih meski belum melakukan upaya
yang berarti. Bukankah itu sesuatu yang janggal bin aneh? Bendera
putih hanya diperuntukkan bagi kondisi terjepit yang tidak menyediakan
pilihan lain. Kalau masih ada upaya yang bisa ditempuh, kenapa harus
mengibarkan bendera putih? Mengapa tidak terus berjuang?

Rasa takut itu manusiawi, tapi jangan berlebihan. Saya sering


mendapat pesan dari anak-anak muda yang bercita-cita ingin jadi penulis.
Sayangnya, mereka punya masalah nyaris seragam: takut mengirimkan
naskah ke media karena khawatir akan ditolak. Padahal, itu kan sesuatu
yang manusiawi, kan? Penulis-penulis top pun nyaris semuanya pernah
mendapat penolakan.

Bagaimana kalau disederhanakan saja pemikiran kita?

Apa yang terjadi jika naskah Anda kirimkan ke penerbit? Ada berbagai
kemungkinan, kan? Bisa saja ditolak seperti kekhawatiran Anda. Tapi,
bisa juga diterima. Jadi, mengapa tidak mengambil risiko dengan adanya
dua kemungkinan kesempatan yang sama besarnya? Sementara jika

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 61


www.penulispro.com

Anda tidak pernah mengirimkan naskah tersebut, kemungkinannya hanya


satu. Naskah Anda selamanya tidak akan pernah berubah menjadi novel
idaman. Karena Anda lebih memilih untuk menyimpannya sendiri dan
tidak memberi kesempatan padanya meluluhkan hati editor.

L. Belajar EYD dan Standar Penulisan yang Baik

Setelah naskah Anda selesai, apa rencana selanjutnya? Tentu saja


mengirimkan naskah ke tersebut ke penerbit dengan harapan bisa
lolos dan diterbitkan menjadi novel, bukan? Nah, supaya editor tidak
membanting naskah Anda dan menyingkirkannya dari atas meja hanya
setelah membuka halaman pertama, maka tidak ada pilihan lain selain
belajar mengenai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Kesalahan satu dua kata masih dimaklumi, namun jika dalam setiap
halaman ada terlalu banyak kata-kata yang keliru, jangan salahkan editor
bila tidak merasa perlu membaca naskah Anda. Saya dan banyak penulis
lain pernah melakukan kesalahan ini. Anda jangan sampai melakukannya,
ya?

Sumber: www.4.bp.blogspot.com

Gambar 3.7
Seorang penulis harus belajar
EYD untuk meningkatkan
pengetahuannya.

62 Panduan Menulis Fiksi


Itulah pentingnya untuk terus belajar. Selain selalu meng-update
informasi terkini yang pasti dibutuhkan dan menjadi bagian cerita, seorang
penulis juga harus meningkatkan pengetahuannya tentang EYD. Banyak
sekali kata-kata yang akrab di telinga namun ternyata tidak tepat menurut
EYD. Demikian juga dengan cara penulisannya. Berikut adalah beberapa
di antaranya yang sengaja saya kumpulkan.. Tidak ada salahnya jika
kata-kata ini dihafal untuk meningkatkan kemampuan menguasai EYD.

• Adang, bukan hadang

• Afdal, bukan afdol

• Akta, bukan akte

• Aktivitas, bukan aktifitas

• Akuarium, bukan aquarium

• Alquran, bukan Al-Qur’an

• Amfibi, bukan amphibi

• Analisis, bukan analisa

• Andal, bukan handal

• Andam, bukan handam

• Anugerah, bukan anugrah

• Antre, bukan antri

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 63


www.penulispro.com

• Apotek, bukan apotik

• Aritmetika, bukan aritmatika

• Asas, bukan azas

• Ateis, bukan atheis

• Atlet, bukan atlit

• Atmosfer, bukan atmosfir

• Autentik, bukan otentik

• Autobiografi, bukan otobiografi

• Azan, bukan adzan

• Balsam, bukan balsem

• Beasiswa, bukan bea siswa

• Bejat, bukan bejad

• Berengsek, bukan brengsek

• Bus, bukan bis

• Cabai, bukan cabe

• Cendekiawan, bukan cendikiawan

• Cenderamata, bukan cendramata

64 Panduan Menulis Fiksi


• Cenderawasih, bukan cendrawasih

• Cengkih, bukan cengkeh

• Debit, bukan debet

• Dekret, bukan dekrit

• Desain, bukan disain

• Detail, bukan detil

• Diagnosis, bukan diagnosa

• Dolar, bukan dollar

• Dukacita, bukan duka cita

• Eksem, bukan eksim

• Ekstrem, bukan ekstrim

• Elite, bukan elit

• Embus, bukan hembus

• Familier bukan familiar

• Faksimile, bukan faksimili

• Fondasi, bukan pondasi

• Fotokopi, bukan fotocopy atau fotocopi

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 65


www.penulispro.com

• Frasa, bukan frase

• Frekuensi, bukan frekwensi

• Frustrasi, bukan frustasi

• Geladi, bukan gladi

• Genius, bukan jenius

• Genting, bukan genteng

• Hafal, bukan hapal

• Hakikat, bukan hakekat

• Halalbihalal, bukan halal bihalal

• Hadis, bukan hadits atau hadist

• Harfiah, bukan harafiah

• Hierarki, bukan hirarki

• Hipotesis, bukan hipotesa

• Imbau, bukan himbau

• Intelijen, bukan intelejen

• Insaf, bukan insyaf

• Isap, bukan hisap

66 Panduan Menulis Fiksi


• Jemawa, bukan jumawa

• Jenderal, bukan jendral

• Kacamata, bukan kaca mata

• Karier, bukan karir

• Karisma, bukan kharisma

• Kaus, bukan kaos

• Kedaluwarsa, bukan kadaluarsa

• Kelenteng, bukan klenteng

• Kempis, bukan kempes

• Khawatir, bukan kuatir

• Khazanah, bukan khasanah

• Kiai, bukan kiay

• Kolumnis, bukan kolomnis

• Komoditas, bukan komoditi

• Komplet, bukan komplit

• Konkret, bukan konkrit

• Kosakata, bukan kosa kata

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 67


www.penulispro.com

• Kualitas, bukan kwalitas

• Kuitansi, bukan kwitansi

• Kukuh, bukan kokoh

• Lahad, bukan lahat

• Lanskap, bukan lansekap

• Lever, bukan liver

• Lembap, bukan lembab

• Lubang, bukan lobang

• Malapraktik, bukan malpraktik

• Magrib, bukan maghrib

• Marah, bukan amarah

• Masjid, bukan mesjid

• Massal, bukan masal

• Merek, bukan merk

• Mesti, bukan musti

• Meterai, bukan materai

• Mikrob, bukan mikroba

68 Panduan Menulis Fiksi


• Monarki, bukan monarkhi

• Mozaik, bukan mosaik

• Museum, bukan musium

• Miliar, bukan milyar

• Nakhoda, bukan nahkoda

• Napas, bukan nafas

• Nasihat, bukan nasehat

• Negeri, bukan negri

• Nekat, bukan nekad

• Netralisasi, bukan netralisir

• Objek, bukan obyek

• Omzet, bukan omset

• Otomatis, bukan automatis

• Pancaindra, bukan panca indra

• Peduli, bukan perduli

• Penggawa, bukan punggawa

• Peranti, bukan piranti

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 69


www.penulispro.com

• Perilaku, bukan prilaku

• Perkedel, bukan pergedel

• Pikir, bukan fikir

• Praktik, bukan praktek

• Priayi, bukan priyayi

• Provinsi, bukan propinsi

• Radioaktif, bukan radio aktif

• Ramadan, bukan ramadhan

• Realitas, bukan realita

• Respons, bukan respon

• Restoran, bukan restauran

• Rezeki, bukan rizki

• Ritsleting, bukan retsleting

• Risiko, bukan resiko

• Roboh, bukan rubuh

• Sah, bukan syah

• Saksama, bukan seksama

70 Panduan Menulis Fiksi


• Salat, bukan shalat

• Samudra, bukan samudera

• Saraf, bukan syaraf

• Satai, bukan sate

• Saus, bukan saos

• Sekadar, bukan sekedar

• Sepak bola, bukan sepakbola

• Seriawan, bukan sariawan

• Setan, bukan syaitan

• Silakan, bukan silahkan

• Sistem, bukan sistim

• Sintesis, bukan sintesa

• Sontek, bukan contek

• Sopir, bukan supir

• Standar, bukan standard

• Standardisasi, bukan standarisasi

• Stroberi, bukan strawberry

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 71


www.penulispro.com

• Subjek, bukan subyek

• Sumatra, bukan sumatera

• Surah, bukan surat

• Sutra, bukan sutera

• Syahbandar, bukan sahbandar atau syah bandar

• Syubhat, bukan subhat

• Takhta, bukan tahta

• Takhayul, bukan tahayul

• Takwa, bukan taqwa

• Taoge, bukan tauge

• Taoco, bukan tauco

• Teknik, bukan tekhnik

• Telantar, bukan terlantar

• Teoretis, bukan teoritis

• Terampil, bukan trampil

• Terung, bukan terong

• Tobat, bukan taubat

• Topan, bukan taufan

72 Panduan Menulis Fiksi


• Trompet, bukan terompet

• Ubah, bukan rubah

• Ubrak-abrik, bukan obrak-abrik

• Ustaz, bukan ustad atau ustadz

• Utang, bukan hutang

• Varietas, bukan varitas

• Wali kota, bukan walikota

• Wiraswasta, bukan wirausaha

• Zaman, bukan jaman

• Zamrud, bukan jamrud

• Zikir, bukan dzikir

• Zuhur, bukan dzuhur

Memang, tiap penerbit memiliki gaya selingkung atau gaya tulisan


tersendiri. Bisa saja apa yang di kamus tidak baku, tetap mereka
pertahankan. Jadi, semua berpulang lagi kepada penerbit. Jika mereka
tetap mempertahankan untuk menggunakan kata “Jumawa” ketimbang
“Jemawa”, tidak ada masalah. Tidak ada aturan baku yang mengaturnya
dengan kaku. Penerbit punya kebebasan ingin menerapkan gaya seperti
apa dalam setiap buku-buku terbitannya.

Syarat Mutlak Menjadi Penulis Berkualitas 73


www.penulispro.com

Sumber: www.4.bp.blogspot.com

Gambar 3.8
Seorang penulis pun harus
menguasai pengetahuan tentang
penggunaan tanda baca.

Selain EYD, Anda juga harus memperhatikan standar penulisan


naskah. Biasanya naskah ditulis di kertas berukuran A4 dengan huruf
Times New Roman berukuran 12. Bagaimana dengan spasi? Umumnya
sih 1,5. Jangan lupakan juga penempatan tanda baca dan huruf besar.
Juga penulisan partikel. Jangan khawatir, semua bisa dilihat di internet.
Atau Anda bisa membeli buku-buku yang membahas tentang hal ini.

Sekali lagi, tiap penerbit terkadang memiliki peraturan penulisan


naskah yang berbeda. Huruf dan ukurannya tidak selalu seragam. Untuk
itu Anda harus mempelajarinya dengan baik sebelum mulai mengirimkan
naskah.

74 Panduan Menulis Fiksi


Bab
4

Step by Step :
Dari Ide Hingga
Menjadi Novel
Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 75
www.penulispro.com

Nah, kini saatnya kita membahas langkah demi langkah untuk


menyelesaikan sebuah novel. Jangan dulu berpikir bahwa 150-an lembar
itu sangat banyak. Karena begitu hal tersebut yang Anda fokuskan, maka
akan sangat sulit untuk menyelesaikan sebuah novel. Jadi, berhentilah
mencemaskan hal tersebut. Tapi, mulailah untuk mengetikkan kata
pertama di atas kertas.

Jangan selalu memikirkan hasil akhirnya, tapi fokuslah pada prosesnya.


Dan nikmati proses tersebut semaksimal mungkin. Karena mustahil ada
hasil instan (apalagi memuaskan) dalam hidup ini. Semua harus melewati
proses yang berliku sebelum akhirnya tuntas dan bermuara pada hasil
akhir.

Tidak ada tiba-tiba begitu saja terjadinya. Selalu ada prosesnya


yang sudah berlangsung sebelumnya. Ketika ingin mencapai kekayaan,
manusia harus berusaha untuk bekerja keras. Tentu ada proses panjang
hingga akhirnya tujuannya tercapai. Begitu juga saat jatuh miskin. Tidak
mungkin terjadi dalam sekejap kecuali menjadi korban perampokan.
Proses kembali bermain.

Sumber: www.a1.sphotos.ak.fbcdn.net
Gambar 4.1
Beginilah kira-kira tahapan-
tahapan menulis secara garis
besar.
76 Panduan Menulis Fiksi
Demikian juga dengan menulis novel. Nikmati saja step by step
hingga selesai. Saya sendiri malah punya kebiasaan jelek yang sangat
sulit untuk dihilangkan. Setiap kali menulis novel, saya cenderung “jatuh
hati” pada tokoh-tokohnya, terutama tokoh utama lelaki. Setelah itu, saya
butuh sedikit waktu untuk “memulihkan” diri dari situasi itu. Bukan hal
yang ideal, bukan?

Tapi saya menikmatinya dan menganggapnya sebagai proses yang


sangat wajar. Sehingga dengan demikian saya pun menjadi begitu
menikmati penulisan novel tersebut. Jadi, selama saya menulis suatu
naskah, biasanya dunia saya pun terperangkap di dalam cerita dan
tokoh-tokohnya. Begitu selalu. Buat saya pribadi, hal tersebut merupakan
bagian dari kejujuran saya sebagai penulisnya. Mungkin ini dianggap hal
yang aneh atau tidak masuk akal, ya?

Tidak masalah andai Anda pun berpendapat serupa. Tak hanya saya
yang mengalami hal seperti ini. Banyak teman-teman penulis yang terseret
pada fiksi yang ditulisnya meski dengan cara yang sedikit berbeda.

Baiklah, cukup sekian saja intermesonya. Kini kita akan membahas


langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk menulis naskah
fiksi. Oh ya, ini semua berdasarkan prngalaman saya pribadi, ya?

A. Menggali Ide

Ide adalah nama lain dari gagasan. Banyak yang merasa kesulitan
menemukan ide sebelum mulai menulis. Ide memang faktor terpenting
sebelum beranjak ke langkah selanjutnya. Tanpa ide, bagaimana

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 77


www.penulispro.com

mungkin Anda bisa menghasilkan cerita yang menawan hati pembaca?


Setidaknya itu yang selalu saya rasakan. Saya mustahil mulai menulis
bila tidak memiliki ide besar cerita sama sekali. Karena saya tidak akan
tahu, harus memulai dari bagian mana.

Ide menjadi benang merah dari sebuah cerita.

Ide yang menghubungkan tiap elemen sehingga membentuk sebuah


cerita yang utuh dan indah.

Ide merupakan dasar untuk membangun sebuah cerita. Pengembangan


kisah harus merujuk pada ide tersebut.

Itulah yang terjadi pada saya.

Kesulitan mencari ide? Itu wajar sekali. Suatu hal yang jamak
dan bisa terjadi pada penulis manapun. Dulu, saya cenderung hanya
menunggu datangnya ide. Hingga suatu peristiwa mengubah pendapat
saya selamanya.

Ceritanya begini, saya sedang mengikuti sebuah kursus online tentang


menulis cerita anak. Mentornya adalah seorang penulis buku anak yang
andal dan terkenal. Tapi maaf, saya tidak bisa mencantumkan nama beliau
di sini karena khawatir malah akan menimbulkan ketidaknyamanan.

Saat itu saya dan beberapa orang teman diminta untuk mencari
ide untuk dijadikan novel anak. Sebenarnya saya merasa tidak pernah
punya kemampuan yang memadai untuk terjun di dunia buku anak.
Namun di sisi lain saya juga penasaran ingin mencoba sekaligus mencari

78 Panduan Menulis Fiksi


tahu. Sepanjang keyakinan saya selama ini, menulis buku anak adalah
pekerjaan yang sangat sulit.

Nah, di saat diminta untuk mencari ide itulah saya merasa menabrak
dinding batu. Kepala saya kosong selama bermenit-menit, tanpa ada
bayangan sama sekali kisah apa yang akan diangkat. Rasanya benar-
benar putus asa! Hingga kemudian mentor saya yang baik itu menuliskan
sesuatu di chat room peserta kursus.

“Ide itu harus dipaksakan. Biasakan untuk memaksa keluarga ide dari
kepala kita. Jangan hanya menunggu hingga munculnya ide!” Begitulah
kira-kira kalimat yang tertulis. Saya pun merasa ditonjok. Selama ini saya
meyakini bahwa ide akan datang sendiri, bukan dipaksa keluar.

Kalimat di atas tampaknya sederhana, kan? Tapi ternyata memberi


efek luar biasa yang mengubah pola pikir saya hingga saat ini. Detik-
detik setelah membaca kalimat itu seakan menjadi momen magis untuk
saya. Maka saya pun mulai berjuang mencari ide yang kira-kira keren
untuk dijadikan novel anak. Buku-buku milik anak-anak pun berkelebat
di kepala. Oh tidak, saya tidak mau menulis kisah tentang peri. Sudah
terlalu banyak penulis yang melakukan hal tersebut.

Akhirnya, saya pun terpaku pada kata matryoshka, sebuah boneka


khas dari Rusia. Tapi saya belum memiliki ide apa pun. Tidak ada bayangan
bagaimana matryoshka ini akan menjadi tema besar dari sebuah novel
anak. Namun kata-kata mas mentor ini benar-benar “menghantui”.

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 79


www.penulispro.com

Sumber: dok. pri


Gambar 4.2
Novel anak ini mendapat ide dari
boneka matryoshka yang berasal dari
Rusia.

Saya ingat kalau setiap matryoshka ini terdiri dari beberapa boneka
sekaligus yang dipasang bertumpuk. Semakin keluar tentu semakin besar
pula bonekanya. Tiba-tiba terpikir, mengapa tidak membuat cerita yang
berbau misteri? Malam itu juga saya pun menuliskan sinopsis kasarnya.
Isinya kira-kira begini :

Seorang anak mendapat hadiah boneka matryoshka yang berasal dari


Rusia. Anak tersebut sangat ketakutan saat menyadari bonekanya tiba-tiba
mengecil. Padahal, boneka terbesar diambil oleh kakak perempuannya
secara diam-diam. Keadaan makin runyam ketika tengah malam anak
tersebut mendengar suara nyanyian asing. Dia mengira suara itu berasal
dari matryoshka dan yakin kalau benda itu berhantu.

80 Panduan Menulis Fiksi


Singkatnya, saya pun mematangkan konsep sederhana itu. Lalu
mengikutsertakannya ke sebuah workshop penulisan novel anak yang
diadakan oleh sebuah penerbit top. Tanpa terduga, konsep yang saya
ajukan dianggap menarik dan mulai digarap. Hingga setelah menghadapi
seleksi berlapis, naskah tersebut dinyatakan lolos dan siap untuk
diterbitkan. Maka lahirlah novel anak setebal 64 halaman yang berjudul
“Matryoshka Bernyanyi”. Judul aslinya sendiri ditambah dengan kata
“Misteri” di depannya. Dan bulan Juli 2012 akhirnya novel itu pun terbit.

Sejak itu saya pun selalu memaksa keluarnya ide-ide. Awalnya


memang tidak gampang, namun jika terus dilatih dan dijadikan kebiasaan,
semuanya akan menjadi jauh lebih mudah. Jadi, tidak ada lagi duduk
diam hanya menanti ide menghampiri. Saya juga selalu menyiapkan buku
catatan atau ponsel untuk segera menulis ide yang terlintas di kepala.
Tujuannya? Supaya tidak lupa.

Ide kadang tidak harus dicari atau ditunggu. Ide bisa bersumber dari
banyak hal yang ada di sekitar kita. Pengalaman pribadi adalah salah
satu sumber yang luar biasa untuk dituangkan menjadi naskah fiksi. Anda
hanya perlu meramunya sedemikian rupa agar menjadi lebih menarik.

Buat saya pribadi, ini menjadi semacam keharusan. Karena bila ada
bagian cerita yang berasal dari pengalaman sendiri, saat menuangkannya
menjadi tulisan akan sangat menyenangkan. Sangat beda rasanya
karena ada sentuhan personal yang merupakan bagian dari diri saya di
dalamnya.

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 81


www.penulispro.com

Ide juga bisa berasal dari peristiwa sehari-hari yang diracik oleh alam
sekitar. Juga dari pengalaman orang lain yang kita dengar atau kita lihat.
Kalau Anda sering menjadi tempat curhat dari teman-teman, niscaya
Anda akan punya ide yang luar biasa banyaknya. Pengalaman orang lain
bisa dijadikan ide, loh! Tidak harus persis sama, tapi cukup diambil yang
paling menarik.

Sebenarnya, ada banyak ide di sekitar, sepanjang Anda mau


membuka mata dan telinga. Mengasah kepekaan dari semua hal yang
bermain di sekitar kita. Pasti kita akan menemukan hal-hal menarik yang
bisa diangkat menjadi cerita indah. Menurut saya pribadi, kuncinya adalah
unik. Sebisa mungkin jangan menulis kisah yang sudah banyak dibuat
orang. Buat kisah Anda sendiri yang khas, istimewa, dan tidak pasaran.
Intinya menjadikan buah pena Anda berbeda dari yang ada.

Oh ya, bacaan dan film pun bisa menjadi sumber ide yang tidak ada
habisnya. Dari sebuah novel yang Anda baca, bisa meletupkan ide-ide
brilian di kepala Anda. Pemicunya kadang bisa hanya lewat sebuah kalimat
saja! Itulah sebabnya seorang penulis harus banyak membaca pula.
Karena buku adalah santapan yang sangat berguna untuk memperkaya
bahasa dan meluaskan wawasan.

Saya penggila novel romantis yang mengagungkan cinta. Namun


saya justru lebih sering mendapat ide dari film-film yang saya tonton.
Mulai dari serial Korea, film Hollywood, hingga drama kriminal seperti CSI
atau Criminal Minds. Apa? Drama kriminal? Betul, Anda tidak salah baca,
kok!

82 Panduan Menulis Fiksi


Drama-drama kriminal seperti yang saya sebut di atas itu memang
menitikberatkan pada proses mengungkap sebuah misteri kejahatan.
Namun semuanya dibalut benang merah yang sama : mengamati dan
mengenali perilaku seseorang. Dan hal tersebut merupakan poin penting
bagi seorang penulis. Kita bisa menggali banyak hal dari sana sekaligus
belajar ilmu psikologi gratis.

Bacaan dan tontonan yang menjadi santapan keseharian, akan


mengendap tanpa disadari dalam benak Anda. Itulah setidaknya yang
terjadi pada saya. Seringnya saya menonton CSI dan semua variannya,
kadang memancing imajinasi yang mungkin liar dan aneh. Tapi membuat
saya lancar menulis bagian “Pesta Kunci” di novel “Black Angel”. Banyak
pembaca yang kemudian bertanya serius apa saya melakukan riset
khusus untuk menulis itu?

Sejujurnya, tidak. Namun entah kenapa tangan saya tidak bisa


berhenti mengetikkan huruf demi huruf tatkala tiba di bagian itu. Apa yang
saya tonton seakan memainkan filmnya sendiri di kepala. Oh ya, novelnya
sendiri awalnya tidak mempunyai ide besar. saya hanya menemukan
sebuah nama: Avril Lavigne. Nama yang tercetus begitu saja karena
sudah jarang beredar di televisi. Sekadar itu, tanpa ada embel-embel
lain. Karena saya bukan penggemar si Sk8er Boi.

Tiba-tiba terpikir untuk membuat nama “Avril” sebagai tokoh sentral


novel saya. Dan nama itu begitu lekat, tidak bisa dienyahkan sama sekali.
Mirip hantu yang tiba-tiba mengekor. Saya pun kemudian menyerah dan
mulai memikirkan cerita yang kira-kira tepat untuk si Avril ini. Hingga

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 83


www.penulispro.com

akhirnya novel ini pun selesai hingga setebal 200-an halaman. Dan
kemudian bertemu jodohnya.

Sumber: www.boxset4less.blog.com
Gambar 4.3
Serial krininal top CSI bisa
memberi banyak ide untuk novel-
novel saya.
Jadi, ide bisa berasal dari mana saja. Bahkan dari dialog sambil
lalu yang kita dengarkan saat berada di keramaian. Yang penting, jangan
sampai kita membatasi diri. Ide apa pun yang melintas di kepala, buru-buru
catat dengan detik. Setelah memiliki kesempatan, mulailah kembangkan
ide tersebut hingga menjadi sebuah cerita yang kira-kira menarik dan
juga unik.

Buat saya, kata kunci sebuah ide adalah “Unik”. Karena persaingan
yang sangat ketat, kita harus tampil dengan cerita yang unik agar bisa
menarik perhatian. Tanpa keunikan, maka akan sulit untuk mendapat
perhatian. Karena itu berarti Anda hanya melakukan pengulangan belaka.
Jadi, pastikan cerita yang Anda sajikan memiliki keunikan sebagai nilai
tambah. Jangan pernah mengikuti jalan yang sudah diretas oleh penulis
lainnya, meskipun orang tersebut sangat Anda kagumi.

84 Panduan Menulis Fiksi


B. Menyiapkan Karakter

Setelah mendapatkan ide yang menarik, saat bagi Anda untuk mulai
menyiapkan karakter yang akan mewakili Anda menjalin kisah. Karakter
ini bukan hal main-main, loh! Itulah sebabnya Anda harus menyiapkan
si tokoh utama ini dengan sebaik-baiknya. Karena merekalah yang akan
menggerakkan cerita. Sebagai sutradara, adakalanya seorang penulis
“tidak berdaya” dan mengikuti ke arah mana tokohnya hendak berjalan.
Penulis tunduk pada karakter ciptaannya.

Mengapa bisa demikian?

Karena idealnya seorang tokoh itu berkembang sesuai dengan


karakternya. Jika Anda menciptakan tokoh utama yang sifatnya pemalu,
apakah Anda bisa membayangkan orang tersebut bernyanyi sambil menari
lincah di depan serombongan penonton? Atau perempuan berkarakter
meledak-ledak akan kontras sekali jika dilukiskan lemah lembut dan
punya kesabaran tingkat tinggi.

Sekadar masukan, pilihlah karakter yang unik dan punya ciri khas.
Agar pembaca mudah terkenang pada tokoh ciptaan Anda. Itulah
sebabnya sangat penting memikirkan dengan detil semua hal tentang
karakter yang akan mengambil perang utama dan penghuni panggung
pertunjukan Anda.

Dulu, saya anti dengan sinopsis. Artinya, sebelum mulai menulis


sebuah naskah, saya tidak membuat sinopsis dengan detil. Saya hanya
berpegangan pada sebuah ide besar saja karena saya ingin tulisan saya

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 85


www.penulispro.com

mengalir tanpa perencanaan. Saya benar-benar mengandalkan imajinasi


yang bermain ketika sedang mengetik. Jadi, apa yang saya tulis sangat
dipengaruhi oleh kondisi saya saat menulis.

Ada hal positif yang saya dapatkan dengan cara seperti ini. Hal-hal
yang terkadang tidak terpikirkan malah melintas di kepala seperti kilat.
Dan jika tidak buru-buru dieksekusi, saya sering kehilangan jejaknya.
Buat saya pribadi, pengalaman seperti ini benar-benar sangat pribadi.
Sulit diungkapkan dengan kata-kata bagaimana rasa puas itu kemudian
memeluk saya.

Menurut pendapat (bodoh) saya ketika itu, cara seperti ini menjaga
kemurnian tulisan saya. Hingga akhirnya saya lebih banyak berdiam diri
di depan laptop yang terbuka tatkala ide enggan muncul. Dan inilah yang
terjadi. Waktu terbuang sia-sia karena tidak ada ide yang bisa ditulis.
Semuanya terasa hampa dan menyulitkan. Wah, kalau sedang dalam
kondisi seperti ini, saya tidak punya kekuatan untuk melakukan apa pun.
Selain hanya membuang waktu yang berharga.

Saran dari seorang teman yang sudah malang melintang di dunia


kepenulisan, bikin sinopsis perbab lebih dulu. Pilih karakter yang punya
kekhasan, jelaskan dengan detail dalam sebuah catatan khusus.

Awalnya saya ogah-ogahan menerima masukannya. Saya bahkan


mempertanyakan mengapa perlu dibuat penjelasan tentang karakternya.
Teman saya menjawab singkat dan padat. “Supaya karaktermu
konsisten.”

86 Panduan Menulis Fiksi


Akhirnya saya pun mencoba mengikuti sarannya. Sebenarnya bukan
karena merasa cara ini lebih berhasil, melainkan sekadar ingin mencoba.
Saya pun mulai mempersiapkan karakter tokoh dengan matang. Ternyata,
hasilnya luar biasa! Teman saya benar, karakter rekaan saya menjadi
konsisten. Kalau ada yang agak terlupa, saya tinggal melihat uraian
tentang karakter si tokoh. Sehingga naskah pun terjaga. Tokoh tidak
melakukan hal yang di luar kebiasaannya.

Dalam mereka sebuah karakter, ada beberapa hal yang sebaiknya


mendapat perhatian dari Anda. Apa sajakah itu?

1. Paparkan dengan detail

Sebagai penulis, Anda harus bisa memaparkan dengan rinci tentang


semua karakter di naskah Anda. Terutama untuk karakter utama. Semakin
detail justru semakin bagus. Sehingga Anda benar-benar mengenal tokoh
rekaan yang akan Anda tuliskan kisahnya.

Tuliskan di tempat khusus tentang ciri-ciri fisik sang tokoh. Mulai dari
tinggi, ciri fisik tertentu, atau kelebihan yang dimilikinya. Demikian juga
dengan sifat-sifatnya. Apakah galak, cerewet, suka mengatakan kalimat
tertentu. Pokoknya segala hal yang melekat padanya.

Kelak, deskripsi tentang tokoh utama ini bisa digambarkan dengan


beragam cara. Mulai dari dialog tokoh utama atau tokoh lainnya, perjalanan
cerita yang berliku, atau penjelasan Anda sendiri. Padukan semuanya
dalam tulisan Anda sehingga pembaca juga bisa “melihat” si tokoh sesuai
gambaran yang diberikan. Dan akhirnya bisa membayangkan sosoknya.

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 87


www.penulispro.com

Sumber: dok. pri


Gambar 4.4
Sosok tokoh-tokoh utama di novel ini
digambarkan dengan cukup terperinci.

Diam-diam aku memperhatikannya. Lelaki ini berambut legam dengan


mata mirip almond dan bola mata coklat yang menarik. Alis hitam dan
tebalnya tampak kontras dengan warna kulitnya yang terang. Bibirnya
tipis dan kemerahan, menandakan dia bukan seorang perokok. Giginya
putih dan rapi. Juga ada hidung yang langsing dan sangat pas dengan
semua yang ada di wajahnya. Lelaki ini mewakili kata “kesempurnaan”.
(Black Angel, halaman 138)

Mengapa ini penting? Karena jika tidak mendapat porsi yang tepat
untuk menggambarkan sosok sang tokoh utama, pembaca mungkin
hanya bisa meraba-raba. Sehingga tokoh utama ini pun seolah berdiri
di balik kabut, tidak terlihat jelas. Kita tahu dia ada, namun tidak bisa
menjelaskan bagaimana dirinya. Bagi pembaca, itu sesuatu yang kurang
nyaman.

88 Panduan Menulis Fiksi


Jadi, jangan hanya menggunakan kata “tampan”, “cantik”, atau
“menawan” saja. Karena maknanya sangat luas. Tampan versi Anda belum
tentu mewakili tampan versi saya. Begitu juga sebaliknya. Sehingga perlu
diberikan penjelasan yang benar-benar rinci.

Selain fisik, jangan lupakan juga sifat-sifatnya. Bahkan bila


memungkinkan latar belakangnya. Sehingga pembaca lebih kenal lagi.
Kalaupun ada sifat atau trauma tertentu, pembaca dapat memaklumi hal itu
setelah mengetahui alasannya. Ya, setiap akibat pasti ada sebabnya. Dan
semuanya harus diuraikan dengan jelas supaya terlihat hubungannya.

2. Sesuaikan dengan tema cerita

Tema apa yang ingin Anda angkat? Jangan menulis naskah komedi
dengan tokoh-tokoh yang serius. Karena hal itu akan menjadi sebuah hal
yang tidak sesuai. Jadi, pastikan tokoh-tokoh cerita Anda sesuai dengan
tema yang diusung. Sehingga cerita pun menjadi padu dan tidak memberi
kesempatan pada orang lain untuk mengernyitkan dahi. Setuju?

3. Karakter jangan hanya hitam dan putih

Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna baiknya dan sempurna
pula jahatnya. Manusia adalah makhluk yang lemah dan kadang tidak
mampu menghalau godaan. Kita maklum itu. Manusia juga sering berbuat
kesalahan, entah itu disengaja atau sebaliknya.

Jadi, munculkanlah karakter yang manusiawi dalam novel Anda.


Jangan buat tokoh yang sangat baik dan kesannya tidak bercacat.

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 89


www.penulispro.com

Demikian jgua sebaliknya, jangan ciptakan tokoh yang hanya mampu


berbuat kejahatan belaka. Percayalah, manusia tidak seperti itu. Tidak
hanya hitam dan putih. Adakalanya kita menginjak wilayah abu-abu. Di
mana antara hitam dan putih begitu absurd dan kadang sulit untuk dipilih
dengan tegas.

Manusiawikan tokoh Anda dengan segala kekurangan dan


kelebihannya. Karena memang tidak ada manusia yang sempurna dan
luput dari kesalahan. Justru melakukan hal-hal yang kadang bertentangan
dengan pemahaman orang sekitar, membuat cerita mengasyikkan.

4. Karakter harus konsisten

Jangan sampai karakter yang tadinya pendiam dan baik berubah


menjadi jahat tanpa alasan yang logis. Perubahan karakter itu wajar kok,
hanya saja harus dijelaskan dengan baik sehingga bisa terlihat alasan
perubahannya.

Itu jika terpaksa harus berubah.

Selain itu, Anda harus memastikan bahwa karakter yang diciptakan


selalu berlaku dan berucap sebagaimana yang diharuskan oleh sifat-
sifatnya. Jangan orang yang santun tiba-tiba melontarkan kata-kata
makian yang menyakitkan hati.

5. Memilihkan nama yang tepat

Nama mungkin dianggap hal yang tidak penting. Namun saya justru selalu
memilih nama terlebih dahulu sebelum menguraikan karakternya. Nama
buat saya sangat penting, karena bisa memberi gambaran akan sosok

90 Panduan Menulis Fiksi


si tokoh utama. Anda bisa mencarinya di berbagai buku nama bayi yang
biasanya memuat artinya juga. Atau berburu via internet. Kadangkala kita
mendapat ide untuk nama tokoh utama novel kita setelah menonton film
tertentu.

Saat menulis novel “Mendua”, salah satu tokohnya bernama Tristan.


Nama itu tiba-tiba muncul begitu saja saat saya mulai menggarap naskah
itu. Belakangan saya tersadar, Tristan adalah salah satu tokoh dalam film
Legends of The Fall yang diperankan Brad Pitt. Bukan faktor Brad Pitt-
nya yang berperan, tapi memang karena saya sangat suka nama itu.

Pernah menonton film-filmnya


Aidan Quinn? Hampir pasti, remaja
sekarang tidak mengenal nama ini.
Akan tetapi, di tahun 1990-an Mr. Quinn
ini sangat populer. Selain Legends of
The Fall, dia juga membintangi film
The Assignment atau Practical Magic
bersama Nicole Kidman dan Sandra
Bullock. Filmnya yang diangkat dari
Sumber: bookbounce.files.wordpress.com
kisah nyata berjudul “Evelyn” cukup
Gambar 4.5
Dari film menawan berjudul “Legends menguras air mata. Quinn berperan
of the Fall” ini saya menemukan banyak sebagai pengacara dan beradu akting
nama menarik..
dengan mantan James Bond, Pierce
Brosnan. Nah, karena suka dengan

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 91


www.penulispro.com

film-filmnya, saya pun membuat tokoh utama dengan namanya. Tapi


bukan hanya satu tokoh, melainkan menjadi dua. Yaitu Aidan serta Quinn.
Keduanya terdapat di novel “Black Angel”.

Nama adalah bagian yang penting. Saya makin merasakan itu


belakangan ini. Jika dulu saya tergolong asal memilih nama tokoh,
sekarang menjadi jauh lebih selektif. Saya juga kadang memilih nama
yang singkat dan (kalau bisa) unik. Ada Cyril di “Loves in Insa-Dong” atau
Mae di “Cinta Tanpa Jeda”.

Usahakan memilih nama yang tidak pasaran. Siapa bilang nama Tasya
itu tidak menarik? Akan tetapi, kalau sudah terlalu banyak digunakan, apa
lagi istimewanya? (Maaf untuk semua yang bernama Tasya). Coba saja
lihat di sekitar kita! Berapa banyak anak perempuan yang diberi nama
Tasya? Banyak sekali, bukan? Demikian juga dengan Nabila, Salsabila,
Indra, Bintang, Anita, Donny, Aldo, Adjie, dan banyak lagi. (Sekali lagi,
mohon maaf sebesar-besarnya untuk pemilik nama yang saya tulis di sini
ya ) Oleh karenanya, kita harus selektif memilih nama. Bila memungkinkan,
ciptakan nama sendiri. Mengapa tidak?

C. Bermain-Main dengan Setting

Selanjutnya kita beranjak kepada setting atau latar belakang cerita.


Setting adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari sebuah naskah.
Setting merupakan bagian penting dalam sebuah cerita.

Adakalanya sebuah novel “mengaburkan” latarnya. Maksudnya begini,


penulis hanya menyinggung tentang kota sebagai latar cerita. Tidak ada

92 Panduan Menulis Fiksi


ulasan detail tentang kota tersebut. Hal itu pernah saya temukan di novel-
novel seorang pengarang top yang bukunya dicetak ulang belasan kali.

Namun saya juga pernah menemukan sebuah novel dengan


penggambaran yang begitu detail tentang latar tempatnya. Entah
memang penulisnya pernah berkunjung ke sana atau tidak, namun latar
yang digambarkan memperindah cerita. Novel tersebut berlatar di salah
satu kota di Eropa. Andai si penulis belum pernah menginjakkan kaki di
sana, dua jempol layak diacungkan untuknya. Karena sudah melakukan
riset yang sangat luar biasa dan terperinci. Sehingga dia bisa membawa
imajinasi pembaca menuju sebuah kota nan indah di Eropa sana.

Latar bisa memberi pengaruh pada cerita secara luar biasa.


Tergantung bagaimana penulis mampu mengolahnya dengan baik. Latar
sendiri tidak melulu berarti latar belakang tempat. Namun juga ada latar
belakang waktu. Keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena
saling mendukung dan berhubungan. Penulis perlu mempertimbangkan
dengan bijak mengenai hal ini.

Ada novel-novel yang mengambil peristiwa khusus sebagai latar


belakang ceritanya. Tentu saja peristiwa yang dimaksud memiliki nilai
sejarah. Entah itu perang dunia, perang dingin, runtuhnya tembok Berlin,
dan banyak lagi. Namun ada juga yang tidak secara khusus merujuk ke
suatu peristiwa.

Tidak ada keharusan Anda harus menulis kisah di lokasi nyata. Anda
bisa kok menciptakan kota fiktif. Kisah-kisah fantasi atau yang mengambil
waktu di masa depan, sering menggunakan cara ini. Menciptakan lokasi

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 93


www.penulispro.com

fiktif akan memberi keleluasan bagi panulis untuk melakukan eksplorasi.


Sehingga bisa menciptakan tempat yang benar-benar sesuai dengan
keinginannya. Wah, tidak setiap saat kita bisa menjadi “pencipta” sebuah
kota, bukan?

Umumnya, penulis lebih suka menggunakan latar kota tempat


tinggalnya dalam naskah yang ditulis. Kenapa? Karena dorongan rasa
cinta sekaligus sangat mengenal kotanya. Memang harus diakui, jauh
lebih nikmat menulis tentang sesuatu yang benar-benar Anda kuasai,
bukan?

Tapi jika Anda ingin membuat novel dengan lokasi tempat yang belum
pernah dikunjungi sekalipun, tidak masalah. Anda bisa mencari referensi
di internet atau memborong buku-buku tentang kota yang diinginkan.
Melihat gambar bangunan atau kondisi kotanya juga akan sangat
membantu menajamkan bayangan Anda. Sehingga penulis pun punya
bayangan akan kota yang akan ditulisnya.

Buat saya pribadi, lebih nyaman menulis tentang kota yang benar-
benar saya kuasai. Itulah sebabnya novel-novel saya banyak berlatar di
Medan atau Bogor, tempat tinggal saya sekarang.

Satu hal yang harus diingat, jadikan menulis sebagai aktivitas yang
membuat Anda bergairah dan bahagia. Jangan takut untuk melakukan
eksplorasi meskipun itu berarti Anda harus menciptakan sebuah kota
fiktif. Tidak ada yang salah dengan segala hal yang berbau fiktif. Cuma
satu yang harus menjadi pegangan dan tidak boleh dilupakan sampai
kapanpun : logika harus dikedepankan.

94 Panduan Menulis Fiksi


D. Membuat Sinopsis

“Dengan membuat sinopsis fiksi per bab, sekitar lima puluh persen
pekerjaan kita sudah selesai.”

Itu adalah ucapan salah satu mentor saya ketika belajar menulis.
Mentor saya sudah memiliki nama yang mentereng di dunia fiksi dengan
karya-karya yang mengalir deras seakan tanpa henti.

Awalnya, saya tidak terlalu yakin meski sudah banyak orang yang
menyarankan untuk membuat sinopsis terlebih dahulu. Seperti yang sudah
sayang singgung sebelumnya, saya adalah orang yang anti sinopsis.
Namun ketika mulai mencobanya, rasanya memang sangat membantu.

Sekadar berbagi pengalaman, saya biasanya membuat sinopsis


global dari satu cerita. Atau bisa juga dikatakan ide besar sebuah cerita.
Setelah itu, barulah saya membagi-baginya menjadi beberapa bab. Tiap
bab saya beri penjelasan serinci mungkin agar tidak ada yang terlupa.
Dari sini nanti saya bisa mendapat bayangan akan setebal apa kelak
naskah ini ketika sudah jadi.

Tidak ada patokan yang serba pasti, hanya serba kira-kira. Namun buat
saya itu memberi bantuan yang sangat berarti. Makin sering melakukan
hal ini, semakin terbukti kata-kata mentor saya di atas. Lain halnya jika
ingin menulis nonfiksi, sinopsis hanya sekadar menjadi pemandu. Jika
diubah menjadi persentase, mungkin hanya menyelesaikan naskah
antara 5 hingga 10 persen.

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 95


www.penulispro.com

Pembuatan sinopsis global juga dapat dilakukan dengan menggunakan


mind map. Ambillah selembar kertas kosong. Lalu mulailah Anda menulis
ide besar di bagian tengahnya. Setelah itu, pikirkan apa saja yang
dapat dibahas seputar ide tersebut. Gunakan pensil aneka warna untuk
membedakannya.

Sumber: www.2.bp.blogspot.com
Gambar 4.6
Contoh mind map.

Ketika Anda sudah berhasil membuat sinopsis per bab dengan baik,
pekerjaan menjadi lebih mudah. Sangat mudah, malah. Anda tinggal
berpatokan pada sinopsis yang sudah dibuat setiap kali akan berpindah
bab. Setelah saya bandingkan dengan kondisi langsung menulis tanpa
sinopsis, hal ini ternyata menghemat banyak waktu. Nyaris tidak ada lagi
waktu yang terbuang percuma dengan layar laptop yang hanya ditatap
hampa. Kini, cukup melirik sinopsis dan membacanya sebentar. Imajinasi
bisa langsung berkeliaran dan tahu apa yang ingin ditulis.

Bagaimana jika di tengah jalan ternyata ada ide yang lebih keren dan
bisa membuat cerita kian menarik?

96 Panduan Menulis Fiksi


Tidak masalah! Anda bisa mengubah sinopsis yang tersisa sesuai
dengan ide yang baru datang. Sepanjang tidak sampai membuat cerita
yang sudah Anda tulis harus dirombak lagi, saya rasa tidak masalah. Lain
halnya jika harus terjadi pembongkaran besar-besaran terhadap naskah
yang sudah cukup banyak, mungkin harus dipikir ulang dengan baik.
Karena itu berarti terjadi suatu pemborosan besar-besaran. Pemborosan
waktu, tenaga, dan pikiran karena naskah menjadi mentah lagi.

Itulah pentingnya mematangkan sinopsis yang Anda buat sehingga


meminimalkan perombakan yang tidak perlu. Dengan konsep yang sudah
matang, maka proses menulis pun menjadi lebih lancar.

Jadi, pembuatan sinopsis sangat membantu menghemat waktu


sekaligus memberi kesempatan untuk mematangkan konsep. Ketika
sudah yakin dengan sinopsis yang kita miliki, pekerjaan merampungkan
naskah akan menjadi lebih mudah. Sinopsis seperti ini membantu
Anda menyingkat waktu. Memberi banyak sekali bantuan dalam proses
penyelesaian naskah.

E. Mulai Merangkai Kata

Setelah sinopsis per bab selesai dan dianggap matang, maka kini tiba
saatnya untuk mulai merangkai kata. Anda mulai menguraikan bab demi
bab yang gambarannya sudah tertulis jelas di sinopsis.

Sinopsis adalah panduan dalam mengembangkan naskah. Sinopsis


dapat dikatakan sebagai kompas yang akan memandu Anda dalam
menghasilkan cerita. Bagaimana cara mengembangkan sinopsis?
Semuanya tentu saja terpulang kepada Anda pribadi, sebagai penulis.

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 97


www.penulispro.com

Sinopsis per bab adalah modal dasar yang menjadi peta bagi
penulisnya. Anda tentu sudah memiliki bayangan yang sangat jelas
mengenai kisah yang akan diangkat. Itulah sebabnya sangat penting
untuk membuat sebuah uraian yang sangat detail sehingga konsep
benar-benar matang. Setelah itu, tugas penting Anda selanjutnya adalah
mengurai tiap bab dalam jalinan cerita yang indah.

Saat akan menulis, Anda seharusnya sudah memiliki bayangan


berapa lembar halaman naskah yang akan selesai nantinya. Misalnya
begini, Anda berhasil membuat sinopsis untuk 10 bab. Sementara penerbit
yang Anda tuju memberi isyarat kalau mereka menerima naskah minimal
150 lembar. Maka, tiap bab nantinya harus diubah menjadi 15 lembar
halaman. Itu minimalnya. Dan jika bisa lebih, akan semakin bagus pula.
Karena ketebalan naskah 150 lembar A4 dengan spasi 1,5, kelak ketika
sudah menjadi novel hanya berkisar 200 halaman saja. Dan rasanya novel
dengan halaman sejumlah itu tidak bisa dikatakan cukup tebal, bukan?
Karena ada banyak penulis yang merasa kurang bisa bereksplorasi
dengan halaman sejumlah itu. Semakin banyak sinopsis per bab yang
Anda buat, semakin besar kesempatan untuk melakukan pengembangan
cerita. Kian banyak jumlah halaman, naskah Anda semestinya semakin
kaya dengan aneka konflik dan penyelesaiannya juga.

Sedapat mungkin, hindari melakukan pengulangan karena akan


membosankan bagi pembaca. Manfaatkan geliat imajinasi yang begitu
bergelora di kepala Anda. Sehingga membuat cerita menjadi kaya.

98 Panduan Menulis Fiksi


Sekadar mengingatkan, pilihlah kata-kata menarik untuk memperindah
naskah Anda. Jangan mau hanya terpaku untuk memilih kata-kata yang
standar dan sudah banyak digunakan orang. Tapi bukan berarti dalam
setiap paragraf Anda harus memutar otak demi mencari kalimat cantik.
Jangan sampai menjadi beban karena nantinya menulis menjadi hal yang
tidak menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu memelihara api gairah
karena sangat berpengaruh pada kualitas tulisan. Jika seseorang sudah
kehilangan gairah, apa pun yang dilakukan pasti tidak lagi maksimal.

Jadi, uraikan bab demi bab yang sudah Anda buat gambarannya
dengan kegembiraan dan kegairahan yang besar. Karena nantinya
pembaca pun akan turut merasakan luapan perasaan yang Anda
paparkan.

Ada baiknya kalau Anda


menetapkan taget penulisan
suatu naskah. Namun, pastikan
kalau target Anda masuk akal.
Jangan terlalu berlebihan atau
terlalu keras pada diri sendiri.
Sumber: www.mocoo.files.wordpress.com Karena pada dasarnya Andalah
Gambar 4.7
Kesulitan saat penulisan dapat yang paling tahu dan mengerti
diatasi dengan mematangkan ide sampai sejauh mana kemampuan
semaksimal mungkin.
Anda. Jangan memaksakan diri
untuk melakukan hal-hal di luar batas kekuatan yang Anda miliki. Karena
bisa-bisa nantinya Anda malah merasa frustasi karena gagal mencapai
target.

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 99


www.penulispro.com

Oh ya, banyak yang mengeluhkan sulitnya membuat novel


dengan jumlah halaman mencapai ratusan. Umumnya penulis merasa
kekurangan bahan atau ide sehingga cerita sudah kelar lebih singkat
dari yang seharusnya. Ini bukan masalah pemula atau tidak, loh! Karena
banyak penulis top yang sudah terbiasa menulis cerpen akan merasakan
kesulitan yang sama.

Ini masalah kebiasaan. Bukan tentang senior atau junior.

Ketika Anda sudah terbiasa menulis cerpen, tentu tidak akan sulit
kalau diminta menulis sepuluh halaman, bukan? Namun, jika jumlahnya
digandakan menjadi dua puluh atau tiga puluh, pasti ada kesulitan yang
harus ditaklukkan. Itu adalah sesuatu yang sangat wajar, kok!

Itulah gunanya sinopsis per bab. Terutama untuk Anda yang belum
terbiasa menulis dalam jumlah banyak. Kehadiran sinopsis yang merinci
garis besar cerita tiap bab akan sangat bermanfaat. Ini bisa menghindarkan
Anda dari pengembangan cerita yang di luar kontrol.

Seperti yang sudah saya ingatkan sebelumnya, berpatokanlah pada


sinopsis yang sudah Anda buat. Kalaupun di tengah jalan ada sedikit
tambahan yang dirasa membuat ramuan cerita kian jempolan, tidak ada
salahnya. Hanya saja, jangan pernah melakukan perombakan secara
berlebihan, apalagi besar-besaran. Pastikan semuanya dalam porsi yang
sepatutnya.

Saya ingin berbagi sedikit pengalaman pribadi. Saya belum


berpengalaman menulis naskah dalam jumlah banyak. Di awal-awal,
tingkat kesulitannya sangat tinggi. Apalagi saya tidak menggunakan jasa

100 Panduan Menulis Fiksi


sinopsis per bab sama sekali. Hal itu membuat produktivitas saya sangat
rendah. Jika ide sedang membludak, saya bisa menulis lebih dari sepuluh
halaman. Tapi itu tidak selalu terjadi, loh! Ada kalanya saya hanya bisa
menekuri layar monitor selama berjam-jam tanpa menambahkan satu
huruf pun di sana. Dan kadangkala itu terjadi selama beberapa hari
berturut-turut.

Setelah menyiapkan sinopsis terlebih dahulu, pekerjaan saya menjadi


lebih mudah. Itulah sebabnya saya menyarankan Anda untuk membuat
sinopsis sedetail mungkin. Kian rinci, kian bagus pula.

Anda tentu pernah mendengar peribahasa yang berbunyi “Alah bisa


karena biasa”, kan? Kira-kira artinya adalah kita akan memiliki kemampuan
yang baik jika sudah terbiasa mengerjakan sesuatu. Atau dengan kata
lain, latihan akan meningkatkan performa seseorang. Dan itu merupakan
sebuah pendapat yang sangat benar dan harus Anda yakini dengan
sepenuh hati.

Sejak remaja saya terbiasa menulis cerpen. Puluhan di antaranya


sudah berhasil menembus media nasional dan dimuat. Saya sempat
vakum menulis saat bekerja dan kemudian berumah tangga. Dan tahu-
tahu sudah berlalu sekitar tiga belas tahun! Saat mulai menulis lagi, saya
pun dilanda kegamangan. Saya sangat cemas kalau waktu yang panjang
sudah mengambil kemampuan saya menuangkan pikiran dalam bentuk
tulisan. Ketika mulai lagi, wajar jika banyak kesulitan dan kesalahan.

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 101


www.penulispro.com

Tapi entah kenapa saya tiba-tiba punya hasrat untuk menulis novel.
Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, novel pertama sedianya
ditulis khusus untuk lomba. Perjuangan untuk menyelesaikannya pun
tidak mudah. Begitu juga dengan novel kedua. Namun kemudian saya
berusaha mengubah pola pikir untuk membuat pekerjaan yang saya cintai
ini menjadi lebih mudah.

Bagaimana caranya? Saya menganggap kalau menulis novel adalah


menulis beberapa cerpen sekaligus. Bedanya, cerpen-cerpen saya
mempunyai hubungan yang sangat erat. Jadi, ketika menyelesaikan satu
bab, saya beranggapan sedang menuntaskan sebuah cerpen. Lalu ketika
berlanjut ke bab selanjutnya, saya pun berpindah ke cerpen baru. Hanya
saja cerpen baru saya memakai tokoh yang sama dengan “cerpen lama”.
Dan ceritanya pun merupakan lanjutan dari kisah sebelumnya. Begitu
seterusnya. Dan buat saya pribadi, hal itu ternyata cukup berhasil.

Ketika membayangkan novel yang panjangnya ratusan lembar, tanpa


sadar ada yang menyerah di dalam diri Anda. Dan memang banyak sekali
penulis yang mengaku tidak sanggup karena “tidak bernapas panjang”.
Saat kita mengubah strategi dan hanya memikirkan kumpulan cerpen,
maka yang terjadi adalah sebaliknya. Anda pasti dipenuhi kebulatan
tekad. Bukankah selama ini terbiasa mengutak-atik cerpen? Apalah
artinya kalau hanya –katakanlah- menulis dua puluh cerpen? Andai Anda
mampu menulis satu buah cerpen sehari, dua puluh bab bisa diselesaikan
hanya dalam waktu sekitar tiga minggu saja, bukan? Bukankah itu cukup
cepat?

102 Panduan Menulis Fiksi


Mungkin Anda akan membantah dan menganggap saya mengada-
ada. Saran saya, coba saja ikuti dulu cara yang saya lakukan. Anda
pasti akan terkejut dengan hasilnya. Ternyata menulis novel itu tidak
terlalu sukar, kok! Kalau kita merasa berat, maka yang terjadi memang
demikian. Sebaliknya, bila kita tidak menganggap ada kesulitan berarti,
maka semuanya cenderung lancar. Jadi, biarkan otak kita berpikir bahwa
pekerjaan ini tidak sukar. Maka kenyataan akan mengikutinya.

Nah, hal seperti ini pada dasarnya sama saja dengan banyak pekerjaan
lainnya. Jika kita bisa mengeset pola pikir dan mengidentikkan banyak
hal dengan “mudah” atau “aku pasti bisa”, tidak akan ada problema yang
tidak bisa ditaklukkan. Sebaliknya, begitu kita merasa semuanya serba
sulit, maka kenyataan menjadi begitu berat. Sangat penting bagi kita
untuk selalu berpikir positif agar apa pun yang kita lakukan di dunia ini
akan menuai hasil yang positif pula.

F. Masa Pengendapan

Setelah naskah bisa diselesaikan hingga tuntas, apa yang sebaiknya


Anda lakukan? Tinggalkan dulu naskah yang sudah Anda saksikan
pertumbuhannya itu selama beberapa waktu. Jangan hanya satu atau
dua hari. Tapi usahakan sedikit lebih lama. Menurut pengalaman saya
pribadi, satu minggu adalah waktu yang cukup masuk akal. Bagaimana
dengan Anda?

Masa-masa ini biasa disebut dengan masa pengendapan. Buat saya,


masa ini menjadi masa penting untuk melepaskan diri dari keterikatan
yang kental dengan naskah ini. tidak ada salahnya juga jika Anda

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 103


www.penulispro.com

menghabiskan masa pengendapan ini dengan mengerjakan naskah


lainnya.

Ketika nanti Anda kembali ke naskah ini, Anda akan melihatnya dengan
pandangan yang berbeda. Tidak lagi sama seperti sebelumnya. Semakin
lama waktu pengendapan, naskah akan menjadi semakin “asing” bagi
Anda. Dan “keasingan” ini akan sangat membantu saat penulis membaca
ulang naskahnya sendiri. Anda pasti akan mengalami banyak momen di
mana akan bertanya pada diri sendiri : “Benarkah aku yang sudah menulis
semua ini?”

Dengan “mata” yang baru, penilaian penulis terhadap naskahnya akan


berbeda. Sehingga bisa lebih jujur dalam memberi penilaian. Dan kelak
akan berimbas pada kualitas tulisan yang dihasilkan. Itulah sebabnya
mengapa masa pengendapan itu sangat diperlukan. Tujuannya agar
penulis bisa memoles naskahnya dengan sangat baik dan tidak dengan
terburu-buru.

Masa pengendapan itu relatif. Tiap penulis membutuhkan waktu


yang berbeda. Seperti yang saya singgung sebelumnya, untuk saya
waktu seminggu sudah cukup memadai. Dengan catatan jika memang
dikejar deadline yang ketat. Namun jika bisa memilih, lebih lama
masa pengendapan justru lebih bagus. Karena saya bisa benar-benar
menemukan “cacat” yang bisa diperbaiki.

Bagaimana dengan Anda? Berapa waktu yang Anda butuhkan untuk


melalui masa pengendapan ini?

104 Panduan Menulis Fiksi


G. Edit dan Sempurnakan

Ketika naskah sudah diendapkan dan cibaca ulang, biasanya penulis akan
menemukan banyak hal yang harus diperbaiki. Entah itu berupa dialog
yang janggal, fakta yang saling bertentangan, atau alur yang berlebihan.
Nah, inilah saat yang tepat untuk menyiapkan gunting dan melakukan
“bersih-bersih”.

Sebagai penulis, kadangkala kita memperlakukan naskah dengan


kasih sayang yang terlampau besar. Akibatnya, merasa enggan
membuang bagian-bagian yang kurang padu dengan dengan naskah
secara keseluruhannya. Padahal, kita tahu pasti kalau bagian tersebut
membuat naskah menjadi kurang indah.

Sumber: www.lkscreativestudio.files.wordpress.com

Gambar 4.8
Setelah melakukan pengendapan,
kini saatnya untuk melakukan
pengeditan.

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 105


www.penulispro.com

Penulis kadang merasa, melakukan perubahan sama artinya dengan


menyia-nyiakan pekerjaan yang sudah dilakukan. Sehingga memilih
untuk tidak melakukan perubahan berarti. Namun, sebaiknya penulis
juga harus realistis. Jika Anda sendiri merasa kalau ada bagian yang
terlalu dipaksakan, orang lain pun tidak akan memiliki pendapat yang jauh
berbeda. Dan andai tetap dipaksakan untuk dikirim ke penerbit, besar
kemungkinan (kalau naskah Anda lolos) editor pun akan meminta penulis
melakukan perubahan. Artinya, bagian tersebut tetap dibuang.

Sekadar berbagi nih, saya pernah melakukan hal tersebut. Tetap


mempertahankan naskah dengan segala isinya meski tahu ada bagian
tertentu yang kurang oke. Akhirnya, ketika editor meminta untuk diubah,
mau tak mau saya harus melakukan kompromi pada diri sendiri. Pilihannya
jelas: tetap bertahan dengan naskah tersebut dengan konsekuensi tidak
akan diterbitkan sama sekali. Atau menuruti saran editor dan melakukan
perubahan sehingga bisa diterbitkan tiga bulan kemudian. Dilematis
namun tidak seperti buah simalakama, kan? Artinya, jelas sekali ada
yang harus dikorbankan. Namun keuntungannya pun sangat besar pula.
Siapa yang menolak naskahnya diterbitkan?

Di dalam tahapan ini, Anda juga bisa memperbaiki berbagai kesalahan


pengetikan yang mungkin terlewatkan. Ketika membaca ulang, Anda bisa
langsung melakukan pengeditan. Sehingga bisa meminimalisir naskah
kesayangan ini dari berbagai kesalahan yang tidak perlu.

106 Panduan Menulis Fiksi


Banyak penulis yang menyarankan untuk tidak melakukan
pengeditan ketika Anda menulis. Hal itu akan membuat menulis menjadi
lebih lancar. Pengeditan hanya dilakukan setelah naskah selesai dan
diendapkan. Karena jika Anda tergoda untuk mengedit saat menulis, akan
menghabiskan banyak waktu. Namun, sejujurnya saya belum mampu
sepenuhnya melakukan hal itu. Ketika menulis, saya tetap saja tergoda
untuk melakukan perbaikan jika menemukan kesalahan. Dan memang,
waktu menulis menjadi lebih panjang dari yang seharusnya.

Sekali lagi, setelah naskah selesai dan masa pengendapan berlalu,


jangan lupa baca ulang untuk melakukan penyempurnaan di sana-sini.
Jika Anda merasa kesulitan atau kurang yakin dengan naskah ini, bisa
memakai taktik lain. Yaitu meminta bantuan dari orang-orang yang Anda
percaya untuk menilai naskah tersebut. Tentu saja Anda harus memilih
orang yang memang berpandangan objektif dan suka membaca. Minimal
menyukai genre yang Anda pilih.

Pendapat orang ketiga kadang dibutuhkan untuk menilai kualitas


naskah kita. Namun jangan lupa untuk menemukan orang yang tepat
sehingga bisa memberikan penilaian yang tidak berat sebelah.

Setelah yakin dengan naskah ini, jangan tunggu lagi! Segeralah


kirimkan naskah tercinta ini kepada penerbit yang tepat.

Step by Step : Dari Ide Hingga Menjadi Novel 107


www.penulispro.com

Bab
5

Sebelum
Mengirim Naskah
108
ke Penerbit
Panduan Menulis Fiksi
Setelah naskah Anda selesai, langkah selanjutnya tentu saja harus
mengirimkannya ke penerbit. Namun, tentu saja Anda tidak bisa gegabah
saat melakukan hal ini. ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
seorang penulis sebelum memasrahkan buah ciptanya kepada sebuah
penerbit.

Apa sajakah itu?

A. Kenali Selera Penerbit Terlebih Dahulu

Ada banyak sekali penerbit di luar sana. Tiap penerbit memiliki selera
dan kekhasan yang berbeda-beda. Misalnya saja penerbit A selalu
menerbitkan novel-novel komedi, penerbit B setia pada naskah berbau
roman, atau penerbit C hanya menerima naskah-naskah fantasi.

Jadi yang harus Anda lakukan sebelum mengirim naskah ke penerbit


adalah memastikan bahwa naskah Anda sesuai dengan penerbit tersebut.
Jangan sampai naskah bergenre komedi malah dikirim ke penerbit yang
khusus menerbitkan novel anak. Satu hal yang sudah pasti adalah
naskah Anda akan ditolak tanpa pikir panjang oleh editor. Alasannya?
Salah tempat.

Kesalahan seperti ini tidak bisa ditolerir karena menunjukkan satu


hal. Bahwa Anda tidak memperhatikan sekaligus tidak benar-benar
serius memikirkan kemana naskah Anda akan berlabuh. Mengenali
selera penerbit sama artinya dengan memegang kompas di tangan Anda.
Dengan petunjuk arah yang jelas, Anda tidak akan mengirim naskah ke
tempat yang keliru.

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 109


www.penulispro.com

Sumber: www.3.bp.blogspot.com
Gambar 5.1
Jika Anda mengenali spesialisasi
penerbit dengan baik, sama
artinya sudah memegang kompas
di tangan.

Bagi para penulis, naskah karyanya adalah bagian penting dari


dirinya. Yang dikerjakan tanpa kenal lelah dengan berbagai halangan dan
rintangan yang datang tanpa henti. Makanya, sudah sangat pasti kalau
penulis ingin yang terbaik baik karyanya. Termasuk memilihkan penerbit
yang tepat.

Kalau Anda perhatikan di berbagai grup penulisan di situs jejaring


sosial, terjadi hal yang kadang terasa aneh.

Begini, seseorang mengaku kalau dirinya ingin menjadi penulis fiksi.


Idealnya, apa yang dilakukan orang tersebut untuk mewujudkan cita-
citanya? Tentu saja harus belajar dengan baik bagaimana caranya agar
bisa menulis sesuai kaidah. Mengenal tanda baca, bisa mengarungi
dunia khayal lewat liukan kata-kata, juga mengetahui unsur-unsur
pembangun sebuah cerita. Selain itu, seorang penulis fiksi juga harus
banyak membaca untuk memperkaya imajinasi. Sehingga dengan begitu
Anda bisa “mencuri” ilmu dari penulis lain.

110 Panduan Menulis Fiksi


Anehnya, banyak (calon) penulis ini yang mengajukan pertanyaan
yang terasa tidak pas. Misalnya saja mempertanyakan alamat penerbit,
naskah apa yang diterbitkan oleh penerbit top, dan pertanyaan sejenis
lainnya. Seorang penulis top bahkan pernah bereaksi agak keras dan
meminta si penanya untuk mencari jawabannya di internet. Menurut saya,
itu reaksi yang wajar. Jika Anda mengaku ingin menjadi seorang penulis,
bukankah harusnya berusaha memiliki pengetahuan yang memadai
tentang alamat penerbit atau naskah yang mereka terbitkan? Toh di tiap
buku terbitannya, pasti tercetak alamat sang penerbit. Dan jika memang
Anda rajin berselancar di dunia maya (selain di jejaring seosial), tentu
akan mudah mencari informasi seperti ini.

Pertanyaan-pertanyaan seperti di atas menunjukkan kalau seseorang


justru tidak berminat menjadi seorang penulis. Karena jika Anda merasa
tertarik atau bergairah akan sesuatu, pasti akan melakukan banyak hal
untuk mengumpulkan informasi, bukan? Misalnya saja Anda sedang
jatuh cinta dengan seseorang. Apa yang akan Anda lakukan? Pasti akan
berusaha mencari informasi sebanyak mungkin tentang si dia, bukan?
Mulai dari tanggal lahir, makanan kesukaan, film kegemaran, lagu favorit,
hingga nomor ponselnya. Intinya, semua tentang diri si dia mengandung
magnet luar biasa kuat yang membuat Anda hanya memalingkan wajah
padanya.

Mengenali penerbit adalah hal yang mutlak. Sehingga dengan


demikian Anda menghindarkan diri dari penolakan sebelum naskah dibaca.
Sehingga ada peluang yang lumayan besar untuk bisa melenggang mulus
hingga naskah tercinta bisa diterbitkan dalam bentuk novel.

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 111


www.penulispro.com

Setelah mengetahui pasti naskah seperti apa yang diterbitkan oleh


penerbit incaran, Anda masih harus memikirkan hal lain. Yaitu, apakah
penerbit memang cukup bisa mendapatkan kepercayaan dari penulis?
Karena banyak sekali terjadi kasus penipuan yang dilakukan oleh penerbit.
Jika Anda cermati, banyak sekali penulis yang mengalami berbagai hal
tidak mengenakkan dengan penerbit, yaitu tidak dibayarnya royalti yang
seharusnya menjadi haknya.

Ada penerbit yang membayar royalti penulisnya namun dengan


jumlah yang sangat kecil. Ada seorang teman penulis yang salah satu
bukunya dicetak ulang sebanyak tiga kali. Sayangnya, beliau tidak
dibayar oleh penerbit. Jika ditagih, penerbit punya seribu alasan yang
menjengkelkan.

Banyak yang menyarankan untuk membawa masalah ini ke area


hukum. Namun si teman menolak karena tidak mau menghabiskan biaya
besar dan waktu untuk menuntaskan hal itu. Ada yang menyayangkan
namun banyak pula teman penulis yang menyetujui keputusan yang
diambilnya.

Andai diizinkan memberikan saran, lebih baik memilih penerbit top


yang punya rekor bagus. Jangan berjudi dengan menyerahkan hasil
kerja keras Anda kepada penerbit yang masih baru dan tidak jelas. Atau
Anda bisa bertanya kepada penulis lain yang sudah memiliki pengalaman
berhubungan dengan penerbit tertentu. Oh ya, mohon maaf jika ada yang
merasa saya bersikap tidak adil kepada penerbit baru. Namun pengalaman

112 Panduan Menulis Fiksi


saya dan banyak teman-teman mengajarkan untuk berhati-hati. Jika Anda
bisa menghindar dari hal seperti ini, bukankah lebih baik?

Oh ya, ada pilihan lain yang bisa Anda lakukan jika (mungkin) merasa
gamang berurusan dengan penerbit secara langsung. Ada agensi
naskah yang bisa menjembatani. Saat ini ada banyak sekali agensi
naskah, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta atau Bandung. Anda
berdomisili jauh dari kota-kota tersebut? Jangan khawatir, manfaatkan
teknologi modern. Internet, e-mail, SMS, atau jejaring sosial itu hadir
untuk dimanfaatkan, bukan? Jadi, gunakanlah kemudahan yang mereka
persembahkan bagi dunia, demi mendukung kinerja Anda.

B. Kirim Sesuai Ketentuan

Yang dimaksud dengan ketentuan di subbab ini adalah masalah teknis


yang sudah digariskan oleh penerbit. Tiap penerbit biasanya memberi
syarat tertentu seputar naskah yang mereka terima. Dan hal itu biasanya
dapat diakses dengan mudah di situs-situs resmi penerbit tersebut.

Persyaratan yang paling umum adalah :

• Ukuran kertas : A4

• Huruf yang digunakan : Times New Roman

• Ukuran huruf : 12

• Spasi : 1,5

• Tebal naskah antara 150 – 250 halaman atau minimal 40.000 kata

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 113


www.penulispro.com

Akan tetapi, ada juga beberapa penerbit yang mensyaratkan hal


sedikit berbeda. Misalnya saja huruf atau spasinya. Nah, Anda harus
memperhatikan hal ini dengan baik agar tidak melanggar ketentuan
yang diinginkan oleh penerbit. Memang, biasanya penerbit tidak terlalu
kaku dalam menerapkan aturannya. Namun akan lebih baik jika Anda
mengikuti persyaratan tersebut.

Sumber: www.macbasics.files.wordpress.com

Gambar 5.2
Huruf Times New Roman paling
sering digunakan dalam penulisan
naskah.
Mengapa hal ini dirasa perlu? Sederhana saja, itu menandakan Anda
menghargai penerbit dan tahu betul keinginan dari penerbit yang dituju.
Coba kita analogikan dalam keseharian! Jika Anda ingin menarik hati
seseorang, tentu Anda akan berusaha sekuat tenaga untuk melakukan
hal-hal yang disenanginya, bukan? Anda mustahil menabrak rambu-
rambu yang telah ditetapkan. Memang, ini tidak menjadi jaminan
kalau naskah Anda akan lolos dengan mudah. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi.

114 Panduan Menulis Fiksi


Di luar aturan teknis yang hendaknya dipatuhi, usahakan juga untuk
mengirim naskah dalam kondisi bersih dan rapi. Cetaklah naskah Anda
di atas kertas putih, tanpa noda ataupun tip-ex. Karena alat penghapus
seperti itu akan membuat naskah menjadi kotor. Lagipula, zaman sudah
demikian maju, bukan? Tip-ex masih bisa ditolerir jika Anda menggunakan
mesin tik.

Selain itu, jilid dengan rapi naskah Anda, tunjukkan kalau Anda
peduli pada buah karya ini. jangan mengirimkan naskah dalam keadaan
berantakan dan kotor. Editor pasti tidak berminat membaca naskah Anda.
Setelah itu, masukkan naskah yang sudah rapi ke dalam amplop. Seorang
editor pernah memberi bocoran tentang naskah yang akan menarik
perhatiannya pertama kali. Yaitu, naskah-naskah dengan pembungkus
yang khusus. Misalnya saja menggunakan kertas kado yang berwarna-
warni. Atau kotak khusus yang cantik. Semakin unik dan istimewa
bentuknya, semakin penasaran pula sang editor untuk membaca naskah
yang berada di dalamnya.

Saat ini sudah banyak pula penerbit yang menerima naskah via e-mail.
Hal ini tentu saja memudahkan penulis, sehingga tidak perlu menge-print
naskah. Ini penghematan yang cukup lumayan, loh! Anda tidak perlu
merogoh kocek untuk membeli kertas atau membayar biaya pengiriman
lewat jasa titipan kilat.

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 115


www.penulispro.com

Oh ya, jangan lupakan beberapa kelengkapan yang harus kamu


sertakan ketika akan mengirim naskah tersebut. Yaitu :

• Data diri penulis

• Kelebihan naskah

• Sinopsis

Banyak penulis yang “terjebak” membuat sinopsis seperti yang ada di


kaver belakang novel. Jadi, sinopsis tidak menjelaskan tuntas mengenai
akhir cerita novel yang ditawarkan. Yang sering terjadi, malah diberi
kalimat tanya di bagian akhir. Seperti : “bagaimanakah akhir kisah cinta
segi banyak ini?” atau “akankah mereka menemukan akhir yang bahagia
dan melegakan?”, dan lain-lain.

Tolong, jangan lakukan itu!

Anda harus bisa membedakan sinopsis untuk editor dan sinopsis di


bagian belakang novel. Untuk editor, Anda harus memberi gambaran
yang jelas tentang naskah yang Anda kirimkan ini. Tidak perlu memberi
teka-teki yang (kemungkinan besar) akan gagal membuat editor merasa
penasaran. Lain halnya dengan sinopsis di sampul belakang atau dikenal
juga dengan istilah blurb. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, jangan
terlalu panjang saat membuat sinopsis. Maksimal dua halaman sudah
cukup untuk menggambarkan jalan cerita novel Anda.

116 Panduan Menulis Fiksi


Saya pernah ditanya bagaimana caranya membuat kelebihan naskah.
Tidak usah berpanjang-panjang dalam mengumbar keistimewaan naskah
kita. Cukup tekankan pada poin-poin penting yang menjadi kelebihan
sekaligus membedakan naskah kita dengan naskah sejenis di pasaran.
Tidak usah malu-malu, percaya diri saja. Kadangkala kita perlu narsis
untuk hal-hal seperti ini. Setuju?

C. Menunggu dan Tetap Menulis

Apa yang sebaiknya Anda lakukan setelah naskah terkirim dengan


sempurna? Mulailah menulis lagi! Itulah sebabnya sangat penting bagi
seorang penulis untuk selalu mencatat ide apapun yang ada di dalam
benaknya. Sehingga ide tersebut tidak melayang dengan sia-sia.

Dulu, saya mengabaikan saran seperti ini. Akibatnya bisa ditebak,


kan? Banyak sekali ide keren yang beterbangan dan melayang tanpa
ampun. Bukankah itu sangat disayangkan? Ide itu adalah barang mahal
yang tidak bisa dibeli dengan apapun. Ide kadang tidak mengenal tempat,
datang menghampiri begitu saja tanpa diduga. Anda harus sigap untuk
menangkapnya dan “memenjarakannya” dalam (minimal) sebuah catatan.
Jika sudah memungkinkan, silakan olah ide tersebut dengan gemilang
sehingga menghasilkan cerita yang menawan.

Jadi, sembari menunggu hasil dari naskah yang sudah dikirim itu,
teruslah menulis cerita baru. Jangan hanya berdiam diri tanpa melakukan
apa-apa. Karena sebuah naskah itu baru akan mendapat kabar setelah

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 117


www.penulispro.com

melalui serangkaian seleksi oleh penerbit. Rata-rata memakan waktu


minimal 3 bulan. Namun memang ada juga yang sudah diberi kabar
dalam waktu singkat.

Katakanlah sebuah novel baru mendapat kabar setelah 3 bulan.


Selama itu pula (seharusnya) Anda sudah mampu menyelesaikan paling
tidak sebuah novel, bukan? Jadi, jangan hanya menunggu kabar dari
naskah yang sudah Anda kirimkan dengan mengecek e-mail setiap hari.
Bersabarlah, karena itu adalah salah satu syarat utama jika ingin menjadi
seorang penulis.

Banyak penulis-penulis muda yang mengeluhkan lamanya waktu


menunggu ini. Baru sebulan saja sudah membuat mereka tidak sabar dan
(tidak sedikit) yang bersungut-sungut di jejaring sosial. Padahal, itu tidak
perlu dilakukan. Ketimbang menghitung detik demi detik, lebih baik terus
menyibukkan diri dengan tulisan baru, bukan? Sehingga Anda terdorong
untuk terus produktif.

Sumber: www.dmorales809.files.wordpress.com
Gambar 5.3
Teruslah menulis dan
menuangkan ide selama
menunggu kabar naskah yang
sudah dikirim.

118 Panduan Menulis Fiksi


Satu hal yang harus Anda yakini, kerja keras itu akan membuahkan
hasil suatu ketika nanti. Dan menikmati sukses yang penuh liku itu jauh
lebih nikmat rasanya ketimbang kesuksesan instan. Perjalanan panjang
dan penantian itu akan mematangkan Anda sebagai seorang penulis dan
juga manusia. Tuhan akan menghadiahi Anda keajaiban tak terhingga
jika tidak pernah lelah untuk bekerja keras. Sekali lagi, keajaiban itu
bisa kita ciptakan sendiri. Tuhan selalu menyukai orang-orang yang giat
berusaha. Sehingga Dia tidak keberatan menghadiahi Anda berlimpah
kejutan yang tidak terbayangkan sebelumnya. Kuncinya : kerja keras dan
doa. Percayai itu dan kerjakan dengan sepenuh hati. Anda akan terkejut
dengan hasilnya.

D. Saat yang Tepat untuk Menanyakan Kabar


Naskah

Setelah naskah terkirim, kita berhak bertanya pada penerbit


tentang kepastian nasib buah imajinasi ini. namun, kita tetap harus
mempertimbangkan waktu yang tepat untuk mulai menelepon redaksi
dan mencereweti mereka. Jangan sampai baru saja mengirim naskah
seminggu yang lalu, Anda sudah mulai menghubungi redaksi. Berilah
jeda waktu yang masuk akal.

Anda tentu maklum kalau naskah Anda tidak sendiri. Ada puluhan,
ratusan, atau bahkan ribuan naskah yang harus dibaca oleh editor.
Semakin besar penerbit, tentu semakin banyak pula jumlah naskah
yang antri. Jadi, penulis harus bisa bersabar dan menahan diri. Jangan
buru-buru mempertanyakan nasib naskah Anda. Tunggu hingga waktu

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 119


www.penulispro.com

minimal penilaian yang biasanya dijelaskan oleh penerbit di situsnya.


Misal penerbit A meminta waktu paling tidak selama 4 bulan untuk menilai
naskah, bersabarlah hingga saat itu tiba. Setelah 4 bulan terlewati, silakan
menelepon redaksi untuk mencari tahu. Jika belum ada keputusan,
berlapang dadalah!

Sebulan kemudian, Anda bisa mengulangi hal tersebut: menanyakan


nasib naskah Anda. Jadi, jangan bertanya tiap satu minggu, ya? Bisa-
bisa Anda kena semprot redaksi yang merasa terganggu karena Anda
terus mencecar mereka dengan pertanyaan yang sama. Sebulan sekali
cukup untuk bertanya kabar.

Nah, masih berhubungan dengan subbab sebelumnya, di sinilah


pentingnya Anda tetap menulis. Banyak sekali manfaatnya. Yang jelas
Anda menjadi produktif karena menghasilkan naskah baru dan tidak
membuang waktu begitu saja. Selain itu, menjadikan masa menunggu
keputusan akan naskah itu berlalu tanpa terasa. Karena Anda disibukkan
oleh naskah baru yang menuntut perhatian besar.

Sekali lagi saya ingatkan, menunggu kabar tentang naskah itu


membutuhkan kesabaran. Karena kita tidak tahu pasti kapan naskah
tersayang akan mendapat jawaban atau kepastian.

Oh ya, ada banyak penulis yang mempertanyakan pantas tidaknya


mengirim naskah yang sama kepada beberapa penerbit sekaligus.
Pendapat untuk pertanyaan di atas pun terbelah.

120 Panduan Menulis Fiksi


Ada yang berpendapat kalau hal itu sangat tidak etis. Mengapa tidak
menunggu naskah mendapat keputusan terlebih dahulu? Sehingga tidak
menimbulkan kekecewaan salah satu pihak nantinya. Alasan yang masuk
akal, bukan? Karena memang pernah salah satu penerbit mengeluhkan
hal ini. Ketika mereka menyetujui suatu naskah, ternyata si penulis
malah menolak. Alasannya, sudah ada penerbit raksasa yang lebih dulu
memberikan lampu hijau.

Sebaliknya, ada penulis yang berpendapat kalau mengirimkan


sebuah naskah kepada beberapa penerbit sekaligus justru memberi
kesempatan yang lebih besar. Hanya saja, penulis harus mengirimkan
pemberitahuan penarikan naskah jika sudah ada penerbit yang
menyatakan ketertarikannya. Sehingga penerbit lain tidak kecewa dan
mengulangi contoh di atas tadi.

Saya pribadi lebih menyetujui cara pertama, mengirimkan naskah


hanya pada satu penerbit. Ini adalah salah satu upaya untuk menjaga
kredibilitas Anda sebagai seorang penulis. Meski tampaknya sepele,
hal-hal seperti ini sangat penting, loh! Anda tentu tidak mau ada noktah
hitam yang akan membayangi karier Anda di dunia kepenulisan, kan?
Itulah sebabnya sejak awal Anda harus bisa menjaga diri dengan hanya
melakukan hal-hal yang sesuai etika.

Ini adalah cara kita menghormati diri sendiri. Sebagai manusia, kita
harus melakukan hal itu sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan.
Sebagai penulis, kehormatan dan nama baik adalah masalah yang sangat

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 121


www.penulispro.com

krusial demi kelanggengan karier ke depannya. Nama baik tidak melulu


berhubungan dengan masalah pengiriman naskah ini. Namun juga pada
banyak aspek lain yang mungkin tampaknya tidak bertalian erat.

S
aya pernah bertemu seorang penulis yang
kurang mengindahkan etika. Dia kerap
mengumbar kelemahan penulis lain di
akun jejaring sosial. Bahkan secara terang-
terangan menjelek-jelekkan agensi naskah yang sudah
membantunya. Pada akhirnya semua ulahnya itu
menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Saya pernah bertemu seorang penulis yang kurang mengindahkan


etika. Dia kerap mengumbar kelemahan penulis lain di akun jejaring
sosial. Bahkan secara terang-terangan menjelek-jelekkan agensi naskah
yang sudah membantunya. Pada akhirnya semua ulahnya itu menjadi
bumerang bagi diri sendiri.

Mengapa bisa demikian? Langkahnya untuk mengikuti sebuah


pelatihan gratis dari salah satu penerbit top di ibukota terganjal. Pihak
penerbit ternyata selama ini “memperhatikan” polah para penulis. Dan
mereka enggan menjalin kerja sama dengan penulis yang rajin “berkicau”
di jejaring sosial. Bukankah hal seperti ini adalah sesuatu yang sangat
disayangkan?

122 Panduan Menulis Fiksi


Sumber: www.img.humorsharing.com
Gambar 5.4
Junjung tinggi etika dan sopan
santun meski itu di jejaring sosial.
Jangan sampai langkah Anda
terganjal karenanya.

Kembali ke topik semula, menanyakan kabar naskah adalah hak Anda.


Namun lakukan dengan sopan dan hati-hati. Pastikan ada selang waktu
yang cukup (paling tidak selama sebulan) sebelum Anda mengajukan
pertanyaan serupa. Jangan selalu ingin mengetahui segalanya dengan
cepat. Anda harus bersabar karena sedang berada di dalam antrean yang
–sangat mungkin- panjang sekali.

E. Ditolak atau Diterima?

Apa yang Anda lakukan ketika tiba-tiba mendapat sebuah telepon dari
penerbit yang menyatakan kalau naskah Anda siap diterbitkan? Pasti
rasa senangnya tidak terkira, bukan? Saya pun mengalami hal yang
sama, bahkan sampai kehilangan kata-kata. Kegembiraan itu sulit untuk
diungkapkan dengan kata-kata. Semua perjuangan saat menuliskan
naskah pun terbayar lunas.

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 123


www.penulispro.com

Sampai detik ini pun saya masih sering bertingkah norak tiap kali
melihat buku-buku saya terpajang dengan manisnya di toko buku. Ada
kepuasan yang tidak terkatakan untuk menggambarkan seluruh perasaan
yang berkecamuk. Berbagai perasaan pun bergumul jadi satu. Mulai dari
rasa takjub, tak percaya, kegembiraan yang melimpah ruah, bahkan
perasaan sedang bermimpi.

Saat naskah Anda siap diterbitkan, umumnya penerbit menghubungi


langsung lewat telepon. Namun ada juga penerbit yang memilih berkirim
kabar via e-mail atau inbox di akun jejaring sosial.

Apa pun pilihannya, kabar mengenai penerimaan naskah lebih dari


sekadar kabar gembira belaka. Ini juga menjadi semacam pengakuan
yang menentramkan hati penulisnya, bahwa karyanya mendapat apresiasi
dari dunia luar. Dan bahwa kemampuan menulisnya cukup memadai.

Namun, tidak selamanya naskah Anda akan berbuah manis. Ada


saatnya naskah yang kita anggap sudah cukup sempurna itu tidak
bisa juga memenangkan hati editor. Sehingga akhirnya kita pun hanya
menerima berita penolakan yang mematahkan hati. Lalu, bagaimana kita
harus menyikapinya?

Apakah Anda marah? Itu adalah sesuatu yang sangat wajar.


Kemarahan Anda tidak bisa dihadang, entah itu marah kepada editor atau
diri Anda sendiri. Begitu juga setumpuk rasa kecewa yang bergelayut di
setiap sudut hati Anda. Itu semua adalah reaksi yang teramat sangat
manusiawi. Manusia adalah makhluk yang lemah jika sudah melibatkan
hati dan perasaan terdalamnya.

124 Panduan Menulis Fiksi


Namun semua perasaan negatif itu tidak perlu dipupuk berlama-lama.
Cukup sebentar saja. Ketika mereka memenuhi hati Anda, biarkan saja
dengan ikhlas. Biarkan diri Anda “menikmati” rasa sakit dan menyesap
dalam-dalam makna kepahitan dari sebuah kegagalan. Lalu buang
semuanya ke dalam tong sampah dan mulailah melangkahkan kaki yang
baru untuk mengawalinya.

Saya selalu percaya bahwa tiap naskah itu ada jodohnya masing-
masing. Jadi, bukan perkara mudah untuk mewujudkannya. Kadangkala
penulis dapat merasakannya dengan cara yang tidak masuk akal.

Dulu, saya selalu nyaris histeris tiap kali teringat semua jerih payah
dan naskah jagoan saya malah ditolak. Sungguh, itu masa-masa yang
sangat berat karena ada harga diri yang runtuh hingga bertiarap. Kecewa
luar biasa hingga memakan waktu berminggu-minggu untuk kembali
kepada perasaan yang “normal”. Intinya, hidup menjadi kacau balau
karena penolakan naskah.

Sekarang?

Sedih dan kecewa masih tetap ada. Namun saya berusaha


meminimalkannya sehingga tidak lagi mempengaruhi kehidupan pribadi
saya. Saya biasanya terpaku beberapa saat sebelum mulai mengambil
keputusan. Di depan ada pilihan yang cukup beragam. Saya biasanya
akan mengirim naskah yang ditolak itu kepada penerbit lain. Jika memang
memungkinkan, saya akan melakukan revisi.

Sebelum Mengirim Naskah ke Penerbit 125


www.penulispro.com

Jadi, ketika naskah Anda


mendapat penolakan, itu bukanlah
akhir dari segalanya. Naskah Anda
hanya belum menemukan takdirnya
saja. The Princess Diaries-nya
Meg Cabot ditolak oleh lebih dari
15 penerbit! Begitu juga A Time
to Kill milik John Grisham. Siapa
sangka akhirnya kedua judul di atas
malah diangkat ke layar lebar dan
Sumber: www.images.sodahead.com menjadi film-film berpenghasilan
Gambar 5.5
besar. Anne Hathaway dan Matthew
Novel A Time To Kill ditolak
berkali-kali. Ketika difilmkan, film McConaughey berhutang popularitas
ini meraih pendapatan lebih dari
150 juta dolar. pada film di atas.

Ketika ada satu pintu penerbit yang tertutup, masih ada pintu lain yang
terbuka. Tugas Andalah untuk menemukan pintu yang tepat, sehingga
bisa mengantar naskah tercinta menjadi novel yang akan dibaca oleh
dunia.

Jangan pernah menyerah, apalagi putus asa. Ketika naskah belum


menemukan jodohnya, itu hanya masalah waktu saja.

126 Panduan Menulis Fiksi


Bab
6

Ketika Novel
(Akhirnya)
Diterbitkan
Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 127
www.penulispro.com

Setiap penulis pasti bermimpi suatu saat novelnya akan diterbitkan oleh
penerbit nasional. Kemudian novel tersebut bisa ditemukan di setiap toko
buku yang tersebar di setiap pelosok nusantara.

Namun mewujudkan mimpi itu lain perkara. Bukan berarti mustahil,


akan tetapi jalannya berbeda-beda untuk tiap penulis. Ada yang dengan
gampangnya meloloskan novel perdananya dan menjadi best-seller
sehingga harus dicetak ulang berkali-kali. Ada pula yang mesti berulang
kali mencoba baru menemukan pintu sukses. Begitulah yang namanya
dinamika hidup.

Jika orang lain dengan mudah menerbitkan karyanya, tidak usah


merasa cemas atau iri. Justru hal seperti itu harus dijadikan pemicu
supaya menambah energi Anda agar tidak kehabisan gairah menulis.
Percaya saja, jalan tiap orang tidak pernah sama. Andai jalan Anda
tergolong penuh onak dan rintangan, pastikan semuanya tidak sia-sia
belaka. Jadikan proses panjang ini sebagai bagian dari pendewasaan
diri dan buah karya Anda. Penolakan tidak akan membuat Anda berhenti
menulis, kan? Karena banyak penulis hebat di luar sana yang hari ini bisa
kita baca karyanya karena kegigihan mereka. Andai mereka berputus
asa di percobaan pertama atau kedua, pastilah kita tidak akan pernah
mengenal J.K. Rowling, John Grisham, atau Stephen King.

Apabila akhirnya novel Anda akan diterbitkan, bagaimana


menyikapinya? Orang menumpahkan kegembiraannya dengan cara yang
berbeda-beda. Semuanya sah-sah saja. Karena berita luar biasa itu tidak
datang setiap hari, bukan? Namun bukan berarti persetujuan naskah yang

128 Panduan Menulis Fiksi


akan dicetak oleh suatu penerbit menjadi akhir dari segalanya. Artinya,
Anda masih terlibat, kok. Ada beberapa hal yang akan Anda hadapi,
terima, dan (sebaiknya) dilakukan meski tidak ada kewajiban. Yuk, kita
intip beberapa di antaranya.

A. Jangan Lupa Promosi

Meski dapat dikatakan tidak wajib, banyak penulis yang memilih untuk
melakukan promosi untuk buah karyanya. Ini adalah langkah yang
memang sudah seharusnya diambil. Karena pada akhirnya promosi
berdampak besar pada angka penjualan novel. Meski tidak selalu terjadi
demikian. Karena pada kenyataannya ada novel yang laris meski tanpa
promosi jor-joran. Demikian sebaliknya.

Maraknya akun jejaring sosial dimanfaatkan oleh banyak penulis untuk


mempromosikan karya-karyanya. Ada yang menggelar lomba membuat
resensi novel atau membuat sinopsis. Ada yang gencar memuat cuplikan
dialog atau narasi di wall-nya yang -tentu saja- berasal dari novel terbaru.
Tidak sedikit pula pengarang yang memiliki situs pribadi yang secara
khusus mempromosikan karya-karyanya. Atau mengadakan acara temu
pengarang. Pokoknya bermacam-macam.

Saya sendiri melakukan hal-hal yang standar. Seperti tidak berhenti


meng-update status yang berkaitan dengan novel terbaru. Meng-upload
gambar cover berikut petikan narasi yang dirasa oke. Berpromosi di radio
dan memasang iklan di sana. Seperti itulah kira-kira. Mungkin hal terbesar
yang saya lakukan seputar promo adalah memasang stiker ukuran jumbo

Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 129


www.penulispro.com

di kaca belakang mobil. Untuk kepentingan ini, memang membutuhkan


bantuan tenaga profesional yaitu pembuat stiker yang bagus. Karena kalau
kualitas stikernya tidak mumpuni, sangat disayangkan. Khusus untuk
yang terakhir ini, saya memang harus merogoh kocek untuk menutup
biayanya.

Sumber: www.dok. pri

Gambar 6.1
Inilah stiker besar bergambar
kaver novel yang ditempelkan di
kaca belakang mobil.

Namun rasanya setimpal dengan kepuasan yang didapat. Mobil melaju


ke sana-kemari dengan tampilan stiker mencolok di belakangnya. Dan
(menurut saya) hal ini adalah salah satu bentuk promosi yang menarik.

Apa pun bentuknya, promosi memang sebaiknya dilakukan oleh


penulis. Karena pada akhirnya akan memberi imbas kepada diri Anda
sendiri. Lakukan cara-cara promosi yang paling memungkinkan dan juga
nyaman. Karena ada penulis yang enggan untuk tampil di depan umum,
misalnya. Sehingga acara bertema jumpa pengarang atau on air di radio
agak kurang mengasyikkan baginya.

130 Panduan Menulis Fiksi


B. Pertahankan Eksistensi

Secara umum, tiap penulis bermimpi memiliki karier yang panjang dan
gemilang. Sebenarnya hal ini tidak hanya berlaku di dunia tulis-menulis saja,
melainkan di segala lapangan pekerjaan, terutama yang menjanjikan. Nah,
bagaimana cara penulis mempertahankan eksistensinya? Jawabannya
sederhana saja, kok! Tetaplah menulis selagi masih sanggup.

Itulah yang harus Anda lakukan dalam hidup ini jika memang
berkeinginan menjadi seorang penulis. Jangan pernah berhenti menulis
apa pun alasannya. Jika Anda terus menulis, otomatis produktivitas akan
tetap terjaga. Dan pada akhirnya akan membuat eksistensi Anda bisa
dipertahankan.

Katakanlah Anda bisa menyelesaikan satu buah novel dalam jangka


waktu satu atau dua bulan. Dalam setahun, Anda seharusnya mampu
menghasilkan enam buah novel, bukan? Dan jika Anda mengirimkan
karya-karya tersebut ke berbagai penerbit, peluang untuk terbit akan
semakin besar. Sehingga akhirnya buah karya Anda pun bisa terbit secara
teratur. Dan itu sangat menyenangkan, loh!

Oh ya, izinkan saya membahas hal lain yang mungkin tidak


berhubungan dekat dengan masalah eksistensi ini. Begini, setelah novel-
novel Anda dipasarkan secara meluas, Anda akan mulai dibanjiri email
atau permintaan pertemanan. Anda juga akan mendapat pertanyaan yang
beraneka. Mulai dari yang lucu hingga pertanyaan menjengkelkan. Mulai
dari pertanyaan yang tidak penting sampai hal-hal pribadi yang membuat
Anda ingin menjerit kesal.

Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 131


www.penulispro.com

Semua itu adalah konsekuensi dari profesi yang Anda pilih. Meski
bukan selebriti yang wira-wiri di depan televisi atau kolom gosip, profesi
pengarang tetap dianggap memikat dan seksi.

Sekadar berbagi saran, perlakukan penggemar Anda dengan baik.


Jawab pertanyaan mereka dengan sopan. Tidak perlu marah atau memaki
ketika harus berhadapan dengan pertanyaan yang tidak menyenangkan.
Kecuali memang sudah sangat keterlaluan, abaikan saja. Bagaimanapun
juga, mereka adalah orang-orang yang telah menyempatkan diri membaca
tulisan Anda.

Ini memang “kerepotan” yang harus dihadapi. Seorang penulis top


pernah “mengeluhkan” hal tersebut. Bagaimana dia tidak henti dihujani
beragam pertanyaan dari para pembaca. Dan banyak di antaranya yang
tidak berhubungan sama sekali dengan dunia kepenulisan.

Saya juga yakin, akan ada saatnya Anda merasakan gelombang rasa
haru ketika membaca pesan dari pembaca. Karena tulisan yang kita buat
banyak memberi dampak buat para pembaca di luar sana. Ada yang
terpukau hingga menyatakan kekagumannya. Atau bagaimana tulisan
Anda telah membuatnya ingin menjadi orang yang lebih baik, misalnya.
Banyak penulis yang mengalami momen magis saat membaca curahan
hati para pembacanya. Sungguh luar biasa rasanya tatkala tahu bahwa
buah pena Anda telah mempengaruhi perasaan seseorang.

Kembali ke masalah eksistensi, usahakan untuk terus menulis. Jangan


berhenti ketika karya yang dipublikasikan baru lima buah. Jadikan penulis
sebagai pekerjaan yang mengikat Anda pada saat-saat tertentu.

132 Panduan Menulis Fiksi


Anda kan tidak harus duduk di depan laptop selama berjam-jam. Anda
bisa menyambinya dengan tetap bekerja kantoran atau malah mengurus
rumah dan anak-anak.

Jadi, tidak ada alasan untuk mengajukan seribu dalih demi


membenarkan tindakan Anda yang malas menulis. Ada banyak penulis
yang cuma berkonsentrasi di depan laptop sekitar satu atau dua jam.
Intinya, Anda harus cerdas dalam mengatur waktu sehingga tidak ada
yang terabaikan.

C. Royalti

Secara umum, penerbit menawarkan besar royalti sejumlah 10%. Namun


beda penerbit bisa saja terjadi perbedaan angka ini. Masing-masing
disesuaikan dengan kebijakan penerbit. Jumlah itu nantinya harus
dipotong pajak dengan besaran yang berbeda. Jika Anda memiliki NPWP,
potongan pajak sejumlah 15% dari total royalti yang Anda terima. Jika
tidak punya NPWP? Hmmm, jumlahnya mencapai dua kali lipat. Lumayan
besar, kan? Royalti biasanya dibayarkan setiap satu semester atau per
tahun. Kembali lagi, beda penerbit beda kebijakan.

Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 133


www.penulispro.com

S
ekadar contoh: untuk satu semester novel yang
terjual adalah 1.000 eksemplar. Harga jual novel
sebesar Rp40.000,00. Jika penulis mendapat
royalti sebesar 10%, maka royalti yang diterimanya
adalah :
1.000 x Rp.40.000 x 10% = Rp4.000.000,00
Jumlah di atas masih harus dipotong pajak lagi. Jika Anda
memiliki NPWP maka royalti yang diterima adalah :
Royalti Rp4.000.000,00
PPh pasal 23 : Rp4.000.000,00 x 15%
Rp600.000,00
Royalti bersih Rp3.400.000,00

Apabila Anda tidak memiliki NPWP, pajak yang dikenakan


sebesar 30%. Jadi, tinggal menggandakan besar PPh di atas.

Sumber: www.dok. pri

Gambar 6.2
Seorang penulis sebaiknya
memiliki NPWP untuk
menghindari pemotongan pajak
yang terlalu besar.

134 Panduan Menulis Fiksi


Penerbit juga punya standar berbeda ketika mencetak novel. Ada
yang mencetak 3.000 eksemplar, 5.000 eksemplar, atau 8.000 eksemplar.
Semakin tenar seorang penulis tentu semakin besar pula angkanya.
Tentu dengan mempertimbangkan pembaca setia dan nama besar sang
pengarang.

Ada penerbit yang memberikan uang muka kepada penulis, ada


pula yang tidak. Untuk penerbit-penerbit top, mereka sudah melakukan
kebijakan ini. Buat saya peribadi, ini menjadi semacam bentuk
penghargaan untuk penulis.

Perhitungan besar uang muka berbeda-beda. Ada yang menetapkan


jumlah tertentu, misalnya sebesar Rp1.500.000,00. Ada pula yang
memberikan dimuka 25% dari royalti dengan perhitungan seperti di atas.

Sebenarnya tidak semua novel itu memberikan sistem royalti


kepada penulisnya. Karena adakalanya penulis dan penerbit mencapai
kesepakatan tersendiri dan memilih untuk melakukan jual putus.

Anda tentu sudah tahu perbedaan keduanya. Namun ada baiknya


saya berikan sedikit bayangan tentang hal ini. Jika Anda memilih sistem
royalti, maka ada periode tertentu yang harus dilewati sebelum royalti
dibayar. Entah itu setiap tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun sekali.

Jika naskah Anda laris manis dan dicetak ulang, maka pendapatan
bisa membengkak. Karena semakin banyak buku yang laku terjual,
semakin besar pula royalti yang Anda terima. Selain itu, penulis novel
laris berkesempatan mendapat tambahan royalti, loh! Wah, menggiurkan,
ya?

Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 135


www.penulispro.com

Namun, hal yang sebaliknya akan terjadi jika novel Anda kurang laku
di pasaran. Pendapatan minim sebanding jumlah buku yang terjual dan
harus menunggu hingga masa pembayaran royalti tiba.

Lalu bagaimana jika Anda memilih jual putus? Penulis hanya menerima
pembayaran satu kali saja, ketika sudah tercapai kesepakatan. Jadi,
tidak perlu menunggu periode tertentu untuk mendapat transferan dari
penerbit. Apakah novel Anda hanya laku 25 eksemplar atau cetak ulang
berkali-kali, tidak ada pengaruhnya lagi. Jumlah uang yang Anda terima
tidak berubah sama sekali.

Banyak yang bertanya-tanya, lebih enak memilih sistem yang


mana? Royalti atau jual putus? Nah, kalau masalah pilihan kembali lagi
kepada pribadinya masing-masing. Karena apa pun pilihan Anda, ada
risiko yang harus ditanggung. Selalu ada keuntungan dan kerugian yang
menyertainya. Keuntungan sistem A justru menjadi kerugian di sistem B.
Begitu pula sebaliknya.

Pilihan ada di tangan Anda. Mana yang kira-kira paling membuat


nyaman? Tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Anda
kelak. Apa pun itu, semoga yang terbaik untuk Anda.

Oh ya, untuk naskah dengan sistem royalti biasanya mendapat bukti


terbit sebanyak 10 eksemplar. Ketika novel dicetak ulang, biasanya
mendapat bukti cetak lagi meski tidak sebanyak yang pertama. Sementara
jika Anda memilih sistem jual putus, tidak selalu mendapat bukti terbit.
Masalah ini kembali terpulang pada kebijakan yang ditetapkan oleh
penerbit.

136 Panduan Menulis Fiksi


Bab
7

Yang Tidak Boleh


Dilupakan Saat
Menulis Fiksi
Ketika Novel (Akhirnya) Diterbitkan 137
www.penulispro.com

Dunia fiksi adalah dunia khayal, tempat para penulisnya mengembangkan


imajinasi dengan bebas dan indah. Fiksi memungkinkan Anda menulis
tentang tokoh rekaan yang selama ini hanya terperangkap di dalam
benak belaka. Tidak ada yang melarang apa pun yang ingin Anda lakukan
pada tokoh-tokoh yang bermain di dalam cerita rekaan itu. Anda punya
kebebasan penuh.

Menulis fiksi berarti menjelajah ke dunia tanpa batas. Akan tetapi,


untuk menjadi menonjol berarti Anda tidak boleh melakukan hal dalam
keseragaman. Analoginya begini, apakah mudah bagi Anda menemukan
seseorang yang dikenal baik jika berada dalam lautan manusia
berpakaian sama? Tentu saja tidak, bukan? Butuh usaha ekstra keras
untuk menemukan orang tersebut. Lain halnya jika orang yang Anda
cari memakai pakaian yang berbeda warna atau corak dibanding lautan
kemeja putih. Jauh lebih mudah bagi Anda untuk menemukannya.

Sumber: www3.bp.blogspot.com

Gambar 7.1
Jika ingin “menonjol”, seseorang
harus berani maju dengan
penampilan berbeda.

138 Panduan Menulis Fiksi


Tak hanya tampil beda, Anda juga tidak boleh terlalu larut dalam dunia
khayal dan mengabaikan fakta-fakta di sekitar. Jadi, kebebasan yang
dipunyai seorang penulis pun harus tetap patuh pada aturan-aturan
tertentu. Tak hanya itu, penulis pun kerap berhadapan dengan kebuntuan
saat menulis atau gairah yang naik dan turun tanpa terkendali. Bab ini
khusus ditulis untuk mengingatkan Anda apa saja hal-hal yang tidak boleh
diabaikan dan harus dihadapi oleh seorang perangkai kata.

A. Hidup Kadang Lebih Aneh dari Sinetron

Sinetron adalah tontonan yang ratingnya paling tinggi beberapa tahun


belakangan ini. Jika kebetulan Anda seorang penikmat sinetron dari
masa ke masa, cobalah bandingkan sinetron zaman sekarang dengan
hasil produksi tahun 1990-an. Sekadar menyebut judul : Bella Vista,
Abad 21, Karmila, atau Badai Pasti Berlalu. Kisah yang diangkat mungkin
tidak berbeda jauh. Akan tetapi bagaimana cerita itu dieksekusi, sungguh
berbeda. Sinetron masa kini kerap kedodoran di bagian pertengahan.
Mungkin karena industri mengharuskan sistem kejar tayang.

Cerita tentang anak yang tertukar atau rebutan kekasih hingga


membuat hati manusia menghitam oleh dendam adalah kisah yang
banyak kita saksikan. Sinetron yang satu dengan yang lain memiliki
banyak kemiripan, bukan?

Faktor cerita yang dituding berlebihan kerap menjadi alasan munculnya


protes dari masyarakat. Masalahnya, sinetron tetap saja diminati dan
terus diproduksi. Kita mungkin kadang kerap menertawakan kisah-kisah

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 139


www.penulispro.com

di sinetron. Namun terkadang hidup ini justru jauh lebih aneh dari sinetron.
Coba saja Anda amati berita-berita di televisi. Pasti akan terkejut dengan
beragam polah manusia, kan?

Jadi, apa poinnya di sini? Silakan Anda membuat cerita yang penuh
kejutan dan liukan yang mengejutkan pembaca. Silakan menciptakan
kisah yang lebih aneh dari sinetron sekalipun. Namun Anda harus
berpegang pada satu hal : semua cerita harus memiliki sebab atau pemicu
yang masuk akal. Sehingga pembaca tidak merasakan kejanggalan atau
keanehan sama sekali.

Jadi, latar belakang atau alasan itu sangat penting. Jangan sampai
pembaca tidak bisa mencernanya dengan baik dan malah tiba pada
satu kesimpulan: terlalu mengada-ada. Kadang hal ini yang luput dari
perhatian penulis. Terlalu asyik berimajinasi, cerita menjadi melenceng
dan tidak masuk akal. Penulis harus tetap menjaga agar alur tetap dalam
lingkaran logika.

Penulis memang harus kreatif, itu keharusan yang tidak bisa ditawar
lagi. Namun tidak boleh melenceng dari akal sehat. Jangan sampai ada
satu bagian pun yang asing dan berbeda. Apabila diibaratkan sebagai
kepingan-kepingan puzzle, maka tiap keping harus memiliki kecocokan
yang absolut. Sehingga pada akhirnya akan mampu membentuk gambar
yang tepat.

Jadi, berpeganglah selalu pada hukum sebab dan akibat. Sehingga


apa yang Anda tulis terjaga kelogisannya. Jika Anda menulis tentang anak
kelas V SD yang sudah piawai mengebut dengan sepeda motornya, orang

140 Panduan Menulis Fiksi


tidak akan bertanya-tanya. Karena pada dasarnya memang kita banyak
menyaksikan hal seperti itu. Menyaksikan remaja tanggung mengendarai
motor bukanlah hal aneh.

Akan tetapi, tatkala Anda menulis seorang buta huruf mampu


mengoperasikan laptop dan berinternet dengan lancar, nanti dulu! Karena
itu bukanlah hal yang bisa diterima oleh logika, bukan? Bagaimana
mungkin orang yang tidak mengenal aksara bisa berselancar di dunia
maya?

Kalaupun terjadi sesuatu yang sangat drastis atau dramatis, jangan


lupakan proses. Karena semuanya melalui tahapan demi tahapan yang
terus berkembang. Tidak ada yang tiba-tiba.

Misalnya saja penyakit kanker yang diderita seseorang. Tidak ada


sejarahnya kanker itu tiba-tiba timbul begitu saja tanpa alasan dan
langsung mengancam nyawa penderitanya. Pasti ada tahapan awal yang
menjadi asal mula kanker itu tumbuh hingga kemudian berkembang tanpa
henti.

Begitu juga cerita. Tanamkan hal itu dalam benak kita, sehingga
mampu menghasilkan kisah yang logis. Unik atau aneh tidak masalah,
kok! Tetap halal selama mampu diterima oleh akal sehat.

B. Keunikan adalah Amunisi Terbaik

Jika membaca novel teenlit yang banyak beredar atau cerpen-cerpen


remaja, hal apa yang sering menjadi kesamaan? Tokoh utamanya.
Kebanyakan tokoh utama cowok digambarkan dengan detail yang nyaris

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 141


www.penulispro.com

seragam : jago basket, ketua OSIS, pintar, kalau tidak playboy malah
dingin sama cewek. Sementara tokoh utama ceweknya tidak jauh-jauh
dari sosok pemandu sorak yang glamor atau malah cewek kutu buku
yang saling berebut perhatian sang idola.

Hallooooo... apa tidak ada karakter lain yang cocok menjadi tokoh
sentral? Seingat saya, ketika SMA dulu cowok idola di sekolah saya ada
beragam. Ada cowok pecinta alam yang rada bengal tapi sangat keren.
Ada kakak kelas yang meski suka menari tapi tidak gemulai, atau cowok
jerawatan yang disukai gadis-gadis karena belasan tahun silam sudah
bawa mobil mewah ke sekolah. Artinya, saya menemukan banyak sekali
karakter unik yang menjadi idola tanpa harus menjadi jago basket, jago
matematika, atau ketua OSIS. Seingat saya lagi, para ketua OSIS di
sekolah saya memang berwibawa tapi tidak cukup menawan untuk digilai
gadis-gadis. Langganan juara umum malah punya berat badan yang
sangat berlebih. Si jago basket justru selalu dijauhi makhluk hidup karena
jarang mandi dan menebarkan horornya bau keringat.

Jadi, perhatikan karakter-karakter di sekitar Anda. Ingat-ingat lagi


masa lalu di belakang. Pasti akan menemukan tokoh-tokoh menarik yang
akan sangat keren jika dituangkan ke dalam cerita.

Ketika memilihkan pasangan pun, carikan yang paling mungkin sesuai


dengan mereka. Andai si Tampan akhirnya berpasangan dengan si Biasa
Saja, harus ada alasan yang masuk akal sebagai sandaran.

142 Panduan Menulis Fiksi


Sekadar intermeso, cowok tampan biasanya akan mencari cewek
yang cantik untuk menjadi pasangannya. Sangat kecil kemungkinan
dia akan jatuh hati setengah mati pada cewek kaku dan canggung yang
biasa-biasa saja. Tapi, bukan berarti tidak mungkin loh, ya! Jika Anda ingin
memasangkan mereka, harus ada alasan yang kuat sehingga pembaca
tidak merasa keberatan.

Kisah Cinderella memang membuat para cewek ketagihan, bermimpi


menggantikan kedudukan sang putri. Tapi, apa semua kisah fiksi harus
seperti itu? Penulis bisa menciptakan kisah yang lebih indah lagi.

Itulah sebabnya Anda harus berbeda. Jangan sampai terbawa arus


dan menyajikan kisah yang senada. Cinta boleh-boleh saja diangkat
menjadi tema. Saya pun tidak kuasa menulis di luar tema cinta (kecuali
untuk buku anak). Namun sedapat mungkin jangan sampai terjebak
pada kisah-kisah klise. Tampil dengan ciri sendiri dan berbeda dari karya
kebanyakan, akan membuat Anda istimewa. Dan keunikan biasanya
menarik bagi orang-orang sekitar.

Intinya, dalam tiap naskah kita ada keunikan yang membuatnya


berbeda dengan novel sejenis. Mulai dari nama tokoh, seting, jalan cerita,
sudut pandang, atau diksi. Unik bukan berarti aneh, loh!

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 143


www.penulispro.com

Sumber: www.images.usatoday.com

Gambar 7.2
Sidney Sheldon adalah contoh
penulis yang memiliki keunikan.
Tulisannya tidak membosankan
dan “bertegangan tinggi”.

Di antara banyak penulis yang saya suka, Sidney Sheldon menempati


tempat yang istimewa. Buah karyanya sangat luar biasa karena jalan cerita
yang bergerak cepat dengan alur yang naik turun tanpa henti. Setiap kali
membaca novel-novelnya (meskipun untuk kesekian kali), saya selalu
terlena dan enggan untuk berhenti meski hanya sebentar. Mr. Sheldon
mengajarkan bagaimana membuat cerita yang tidak gampang ditebak
dan membuat pembaca selalu “terjaga” karena di sana-sini selalu ada
letupan kejutan yang sangat mencengangkan.

Jika ingin mendapat referensi menulis yang sangat detail, Anda


bisa mencoba membaca “Comanche Moon”. Novel ini karya Catherine
Anderson yang menunjukkan betapa sang penulis melakukan riset
yang sangat mendalam untuk menghasilkan novel ini. alurnya memang
cenderung lambat dan bagi sebagian orang mungkin akan membosankan.
Namun Catherine Anderson mampu meramu cerita yang mengharukan
dengan indah dan sangat hidup. Nah, detail yang luar biasa inilah yang
(menurut saya) menjadi kekuatan terbesar novel ini.

144 Panduan Menulis Fiksi


Kita sedang menapak langkah untuk menjadi penulis yang hebat.
Dan memang itu tidak mudah. Namun akan lebih baik jika sejak awal kita
berusaha untuk menulis dengan memiliki ciri khas atau keunikan tertentu.
Cinta memang tidak pernah habis dibicarakan. Entah ada berapa miliar
versi cinta yang beredar di dunia ini. kita jangan sampai hanya menjadi
pengekor belaka. Menyuguhkan kisah cinta klise yang sudah ditulis oleh
ratusan pendahulu kita. Akan tetapi, sajikanlah kisah cinta dengan gaya
yang berbeda. Begitu juga dengan cerita lainnya.

Contoh lain nih, buku-buku untuk konsumsi anak-anak. Anda pasti


setuju kalau banyak sekali buku bertema peri yang beredar. Jika Anda
tertarik terjun di dunia ini, apakah akan menulis buku tentang peri juga?
Mengapa tidak mencoba yang lain? Misalnya membuat kumpulan
dongeng sains?

Salah satu cara untuk mendapat perhatian dari pembaca adalah


menyajikan tulisan yang berbeda. Karena hal itu akan menjadi bekal yang
sangat berharga bagi Anda, sekaligus menjadi bagian dari identitas yang
membedakan Anda dengan orang lain.

C. Referensi Tak Harus dari Bacaan

Saya sudah menyinggung sebelumnya bahwa kita bisa mencari ide


atau referensi dari mana saja. Tidak melulu dari buku atau bacaan. Film,
misalnya. Saya pribadi lebih menikmati menonton film karena ada adegan
demi adegan yang memperkaya imajinasi sebagai penulis. Meskipun
bacaan tidak bisa dilepaskan dari diri saya. Namun menonton film terasa

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 145


www.penulispro.com

sangat memperkaya saya. Dan itu akan berpengaruh tatkala saya mulai
menulis, menuangkan adegan demi adegan di dalam kepala hingga
menjadi tulisan yang sesuai dengan keinginan.

Mungkin banyak yang merasa aneh jika saya katakan bahwa saya
nyaris tidak pernah membaca buku yang filmnya saya tonton. Atau
sebaliknya, tidak menonton film yang bukunya sudah saya baca. Sekarang
kan banyak sekali film-film yang diangkat dari novel-novel terkenal. Saya
cenderung memilih salah satunya. Jika belum membaca bukunya, saya
akan menonton filmnya. Namun jika sudah, maka tidak perlu datang dan
antre ke bioskop. Mengapa? Tentu saya punya alasan sendiri.

Saya pernah menonton film laris yang diangkat dari sebuah kisah
nyata. Menurut pemikiran saya yang sederhana, filmnya harusnya patuh
pada bukunya. Karena berdasarkan kisah nyata, kan? Ternyata oh
ternyata, banyak sekali adegan yang harus memenuhi standar “hiburan”
dan dramatisasi. Sehingga salah satu tokoh yang dalam kehidupan nyata
masih segar bugar, malah dijadikan meninggal dunia.

Buat saya pribadi, ini menghancurkan imajinasi yang sudah terbangun


tatkala membaca bukunya. Dan memang kita sering mendengar kalau
banyak orang yang merasa kecewa tatkala menyaksikan novel favoritnya
diangkat ke layar lebar. Ada adegan yang tidak digarap dengan detail atau
sengaja dilewatkan. Ada juga yang justru mendapat porsi lebih besar.
Begitulah.

146 Panduan Menulis Fiksi


Wah, maaf kalau agak melantur, ya?

Film selalu menarik untuk disaksikan. Karena mata dan telinga


penonton berkoordinasi untuk menikmati gerak dan suara. Dari film Anda
bisa dapatkan referensi yang luar biasa banyak.

Apakah Anda penyuka film-film berbau psikologi? Jika ya, ada banyak
film bagus yang bisa ditonton demi mendapatkan referensi bagus. Film
kelas Oscar-nya Russel Crowe, A Beautiful Mind. Atau Secret Window-
nya Johnny Depp. Atau film Fight Club yang dibintangi Edward Norton dan
Brad Pitt. Judul-judul film di atas adalah beberapa di antaranya. Masih
ada banyak film-film sejenis.

A Beautiful Mind memberikan Oscar untuk Russel Crowe. Film yang


diangkat dari kisah nyata ini mengisahkan tentang perjalanan hidup
John Nash, seorang matematikawan penerima hadiah Nobel. Apa yang
membuat film ini sangat istimewa? Karena ternyata Nash menderita
skizofrenia. Para pemerannya berakting dengan cemerlang, menjadikan
film ini sangat menawan. Wajar saja jika kemudian Russel Crowe menuai
pujian berlimpah sekaligus beragam penghargaan.

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 147


www.penulispro.com

Sumber: www.itusozluk.com

Gambar 7.3
Pecinta film romantis bisa
menjadikan “The Lake House”
yang mempertemukan lagi Keanu
Reeves dan Sandra Bullock,
sebagai referensi.

Bagaimana dengan pecinta dan penulis novel roman? Wah, ada


banyaaak sekali stok film-film jenis ini. P.S. I Love You, The Lake House,
Amelie, If Only, The Notebook, atau Notting Hill. Dari film-film tadi kita
bisa mendapatkan referensi nan melimpah dan sayang untuk dilewatkan.
Mau kisah cinta yang mengharu biru dengan ending bikin mata bengkak,
atau komedi romantis yang menggetarkan hati. Pokoknya, komplit. Ini
bisa menjadi harta karun, loh!

Jadi, tontonan menawan pun bisa dijadikan sumber ide yang tiada
habisnya. Bagaimana cinta bisa berpengaruh demikian besar bagi seorang
manusia, bukankah itu menakjubkan? Ide-ide dari film yang kita tonton
bisa diolah sehingga menghasilkan novel yang tak kalah menawan.

148 Panduan Menulis Fiksi


Jika membaca adalah wajib hukumnya, maka menonton film pun tak kalah
penting. Di luar itu Anda juga bisa mendapat referensi dari sekeliling.
Tajamkanlah indera agar bisa selalu menangkap apa yang terjadi di
sekitar.

D. Membangun Cerita yang Proporsional

Saat menulis, ingatlah selalu untuk membentuk cerita yang proporsional.


Jangan terpancing untuk berlebihan dalam banyak hal karena hanya akan
membuat pembaca menjadi jatuh bosan.

Penulis berkewajiban mengembangkan cerita yang jelas dan


seimbang. Sekali lagi, kedepankan logika dan akal sehat. Ketika merasa
kisah yang Anda tulis sudah melampaui kepatutan, remlah diri Anda!
Jangan sampai kebablasan hingga merusak naskah. Ramulah naskah
dengan seksama hingga menemukan komposisi yang tepat. Dan jangan
jadikan “kebetulan” sebagai nama tengah naskah Anda!

Jika hanya sekali atau dua kali, hal itu boleh disebut dengan kebetulan.
Bila kadarnya sudah terlalu tinggi? Itu namanya tidak kreatif, kekurangan
ide, serta tidak punya imajinasi. Ayolah, kebetulan cuma ada di kisah-
kisah sinetron. Cobalah tanya pada diri sendiri, sudah berapa kali Anda
mengalami kebetulan? Apakah terlalu sering? Tentu saja tidak, kan?
Kebetulan adalah sesuatu yang langka.

Banyak penulis yang berpanjang-panjang di suatu bagian dan bergerak


kilat di bagian lainnya. Penulis harus memperhatikan betul komposisi
dari pembuka, konflik, klimaks, serta ending. Kita haus bisa meramunya
sehingga berada dalam komposisi yang pas dan tidak berlebihan.

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 149


www.penulispro.com

Untuk masalah ini, ada kesulitan tersendiri. Kenapa? Karena jam


terbang seseorang cukup berperan di sini. Dengan banyak berlatih
menulis maka kemampuan penulis untuk mengemas sebuah cerita akan
kian terasah. Jadi untuk persoalan ini tidak bisa hanya mengikuti teori
yang dibagikan oleh penulis-penulis senior. Insting Anda sebagai penulis
akan bekerja seiring banyaknya latihan. Yang pasti, jangan berpanjang-
panjang hingga cerita membosankan dan bertele-tele. Atau terlalu pendek
hingga banyak sekali pertanyaan yang tidak terjawab dengan tuntas.
Sangat penting bagi penulis untuk membaca karya-karya penulis hebat
lainnya. Sehingga bisa langsung mengetahui contoh bagaimana naskah
yang proporsional itu.

Perbanyak latihan dan membaca adalah syarat yang tidak bisa ditawar-
tawar lagi. Keduanya merupakan keharusan yang mesti dilakukan oleh
penulis. Sehingga kemampuan untuk mengolah cerita yang proporsional
pun kian terasah.

E. Writers’s Block? Ah, Itu Sih Cemen!

Seorang penulis pasti pernah mengalami writer’s block. Mendapat


kebuntuan di tengah naskah yang masih jauh dari kata selesai. Masalah
ini sangat merepotkan dan kadang membuat putus asa. Rasanya sulit
sekali meneruskan naskah yang sudah setengah jalan ini. di mana-mana
terasa mentok. Tidak mampu lagi berpanjang kata untuk mengurai cerita
atau mengurai konflik.

150 Panduan Menulis Fiksi


Writer’s block ini banyak sekali dibahas. Teorinya pun ada beragam.
Ada yang menyebut penyebabnya karena minimnya diksi sang penulis,
ide yang tidak menarik, tidak percaya diri untuk menuangkan kata,
atau tergoda untuk pindah ke ide atau naskah lain yang dianggap lebih
menjanjikan.

Kalau saya pribadi, mengalami kebuntuan seperti ini biasanya


disebabkan oleh dua hal. Terlalu capek menulis (beberapa hari bekerja
dalam jam kerja yang gila-gilaan karena mengejar deadline) serta
kekurangan bahan. Keduanya menjadi pemicu utama saya menjadi
benar-benar tidak bisa melanjutkan tulisan lagi. Apa pun yang ditulis,
rasanya tidak akan membuahkan hasil yang oke.

Jika kebetulan Anda mengalami hal senada, apa yang biasanya Anda
lakukan? Berikut ada beberapa langkah yang biasa dilakukan seorang
penulis ketika berhadapan dengan writer’s block ini.

• Meninggalkan tulisan dan melakukan kegiatan yang tidak ada


hubungannya sama sekali dengan dunia tulis-menulis. Anda bisa
memasak, bermain game, mengobrol dengan teman, atau kegiatan
lain yang benar-benar Anda sukai. Apa pun boleh asal tidak terus-
menerus melotot di depan komputer atau laptop dan hanya berdiam
diri dengan putus asa.

• Membaca novel atau buku. Siapa tahu dari bacaan ini akan mengucur
ide-ide menarik lainnya yang akan membantu Anda mengatasi
kebuntuan tadi.

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 151


www.penulispro.com

Sumber: www.sukangeblog.blogdetik.com

Gambar 7.4
Membaca adalah kegiatan
yang sangat bermanfaat untuk
mengatasi writer’s block.

• Menonton juga bisa dijadikan alternatif. Seperti halnya membaca,


adegan film yang Anda tonton bisa memberi banyak sekali
pencerahan.

• Jangan lupa untuk berolahraga. Selain bisa membantu menyehatkan


tubuh, olahraga juga membuat asupan oksigen ke otak menjadi
lancar. Siapa tahu, kegiatan duduk yang terlalu lama di depan laptop
telah membuat otak dipenuhi “kabut”.

• Jika beberapa hari belakangan Anda terpaksa bekerja hingga larut


malam (bahkan mungkin sampai pagi), kini saatnya untuk tidur.
Tuntaskan segala penat dan kantuk dengan cara terlelap. Lupakan
dulu naskah yang membuat Anda frustasi, nikmati istirahat Anda
semaksimal mungkin. Oh ya, jika memungkinkan, pijat juga cukup
bagus untuk dilakukan.

152 Panduan Menulis Fiksi


Selain melakukan hal-hal di atas, ada hal lain yang Anda perlu
perhatikan. Writer’s block banyak berkaitan dengan ketidaksiapan Anda
untuk melanjutkan tulisan alias kurang bahan. Itulah sebabnya, sangat
penting bagi penulis untuk membuat sinopsis terlebih dahulu. Seperti yang
sudah saya sampaikan berlembar-lembar halaman sebelumnya, sinopsis
per bab ini akan menjadi peta bagi penulis. Dia yang akan membawa Anda
menyusuri jalan berliku sehingga tiba pada kata “TAMAT” atau “SELESAI”
yang diimpikan itu. Jika Anda sudah memilikinya sebelum mulai menulis,
writer’s block pasti enggan untuk mendekat dan memusingkan Anda.

Di samping itu, jangan lupa mencari bahan dan melengkapi data yang
diperlukan. Sehingga tidak ada celah bagi Anda untuk merasa buntu dan
tidak mampu terus menulis. Bahan dan data membuat Anda memiliki
persediaan amunisi untuk terus melanjutkan perang hingga akhir.

Yang tak kalah penting adalah menulis apa yang memang Anda ketahui
dengan baik. Sehingga saat menulis kata-kata seakan mengalir deras
dalam setiap pembuluh darah yang ada di tubuh Anda. Hal sebaliknya
akan terjadi bila Anda tidak menulis apa yang memang benar-benar Anda
ketahui. Akan ada banyak sekali kegamangan dan keraguan karena
Anda khawatir akan menulis narasi atau dialog yang tidak tepat. Sebab
hal itu berarti membuka celah bagi orang lain untuk mempertanyakan
kemampuan Anda jika menyajikan informasi yang keliru.

Sebagai penulis, tidak seharusnya merasa gentar pada kebuntuan.


Anda pasti akan menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya, seiring
dengan kemampuan yang terus meningkat. Hingga tidak ada lagi writer’s
block dalam episode selanjutnya saat Anda kembali menulis.

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 153


www.penulispro.com

Tanyakan juga pada diri Anda, ingin dibawa ke mana naskah ini. Ingat
kembali cita-cita awal saat hendak memulai kisah yang mentok ini. Jika
sudah tahu, akan menjadi mudah bagi Anda untuk kembali ke jalur awal.

Pada dasarnya (menurut saya), writer’s block itu harus dilawan, bukan
dimanjakan. Kalaupun Anda terpaksa meninggalkan naskah yang sedang
dirundung masalah itu, jangan lakukan terlalu lama!

Jeda atau rehat menulis tidak boleh terlalu lama. karena dikhawatirkan
gairah Anda pada naskah tersebut malah meredup. Usahakan Anda hanya
“menjauh” maksimal satu hari. Esoknya, siapkan mental dan “peralatan
perang” untuk melanjutkan perjalanan. Makanya, jangan pernah lupakan
sinopsis detail beserta data dan fakta pendukung. Dengan demikian,
tidak akan berani menghampiri!

F. Menundukkan Mood

Mood yang naik turun adalah persoalan klasik lain yang sering dihadapi
oleh penulis. Menurut saya, masalah ini seharusnya tidak menjadi problem
raksasa yang memusingkan dan membuat otot-otot di wajah menegang.
Santai saja! Anda hanya perlu mengambil alih kendali diri untuk mengatur
mood. Jangan sampai mood yang justru mengatur dan mengobrak-abrik
pekerjaan.

154 Panduan Menulis Fiksi


Sumber: www.quantifiedself.com

Gambar 7.5
Mood digambarkan dengan
berbagai ikon. Mood tidak
seharusnya mempengaruhi
pekerjaan.

Jika Anda sudah memutuskan untuk menjadi seorang penulis,


konsistenlah dengan keputusan itu. Jangan plin-plan dan tidak fokus.
Apa pun bidang karier yang Anda pilih, fokus dan bekerja keras adalah
dua hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jika dalam prosesnya Anda
bersinggungan dengan hal-hal negatif yang melemahkan, bukan berarti
harus menyerah kalah, kan?

Semangat itu harus dijaga. Ingatkan diri sendiri untuk terus bekerja
dengan maksimal. Mood hanyalah bagian sederhana yang tidak perlu
mempengaruhi kinerja Anda. Itulah sebabnya sangat penting bagi seorang
penulis untuk mengatur jam kerja yang tepat dan paling membuat nyaman.
Demikian juga dengan tempat untuk mengetik. Anda tentu orang yang
paling tahu emngenai hal-hal itu.

Yang Tidak Boleh Dilupakan Saat Menulis Fiksi 155


www.penulispro.com

Seorang penulis harus berusaha keras untuk mengabaikan mood


yang naik turun itu. Sekali lagi, itulah pentingnya membuat konsep naskah
yang sangat jelas dan detail. Jangan lupa pula untuk terus memerah ide-
ide keren yang akan membuat karya-karya Anda berkilau indah.

Yang tak kalah penting adalah mempertahankan konsistensi. Setelah


menetapkan jadwal menulis, patuhilah jadwal tersebut! Kemudian buat
juga target dan deadline untuk tulisan Anda. Tentunya harus masuk
akal dan sesuai dengan kemampuan. Kalau tidak realistis, malah akan
berkembang menjadi beban yang memberati punggung Anda dan
berakibat negatif.

156 Panduan Menulis Fiksi


Penutup

Apa pendapat Anda setelah membaca e-book ini? Mungkin ada beberapa
bagian yang Anda tidak setujui, atau sebaliknya. Tiap orang pasti punya
metode atau cara tersendiri. Yang pasti, lakukan yang menurut Anda
paling membuat nyaman.

Menulis memang pekerjaan hati, melibatkan gairah dan semangat


yang mudah naik turun. Akan tetapi, ketika Anda memutuskan untuk
menjadi penulis, berusahalah untuk berlaku profesional. Atur semuanya
agar Anda bisa bekerja maksimal dan produktif. Tentu tanpa mengabaikan
kualitas.

Menulis punya segudang teori. Anda bisa menemukannya di dunia


maya atau lewat aneka buku yang beredar. Akan tetapi pada akhirnya
yang terpenting adalah praktek. Teori tanpa praktek adalah mustahil.
Maka mulailah membaca banyak buku sebagai referensi, dan kemudian
tuangkan pikiran-pikiran Anda lewat tulisan. Semakin rajin Anda berlatih,
tentu semakin bagus pula mutu tulisan Anda.

Jadilah diri sendiri. Menulislah dengan gaya sendiri. Jangan mencoba


mengekor orang lain, karena Anda adalah sosok yang istimewa. Anda
pasti punya keunikan dan ciri khas, maka temukan itu dan jadikan sebagai
identitas diri. Menulislah dari hati karena hasilnya akan sangat berbeda.

Selamat menulis.

157
www.penulispro.com

Kencan Sehari dengan


Leon (Bonus Cerpen)
“Silakan duduk.”

Berpasang-pasang mata memperhatikan saat Amanda duduk dengan


sikap kikuk yang kentara.Bagaimana tidak? Di depannya duduk seorang
cowok tampan, dan…terkenal.

Luisa dan Titi sudah pulang setelah memainkan “drama” yang membuat
Amanda jengah. Dua karibnya itu gembira hingga histeris ketika melihat
Leon dan tak alpa meminta tanda tangan.

“Kamu benar-benar makhluk beruntung.Biar aku saja yang


menggantikanmu kencan dengan Leon ya,” bujuk Titi berkali-kali. Itu yang
terjadi begitu mereka tahu ketika Amanda dipastikan mendapat hadiah
yang luar biasa menggiurkan itu.

“Aku tidak mau kalian saling bunuh.Jadi, biar aku saja yang mengalah.
Walau aku benar-benar nggak tahu bagaimana bentuk makhluk bernama
Leon itu,” gurau Amanda. Sejenak gadis itu mengerutkan keningnya.
“Kalian yakin dia pemain sinetron? Bukan penyanyi, kan?” tanyanya.

‘Astaga,” Luisa geleng-geleng kepala.“Selama ini kamu hidup di gua


ya sampai-sampai tidak tau siapa itu Leon Fabian?” kecamnya tak habis
pikir. Luisa memicingkan mata dan menatap Amanda dengan raut takjub.
Sementara yang dilihat malah bersikap acuh dan tak peduli.

158 Panduan Menulis Fiksi


Heboh.Itulah yang terjadi kemudian, tatkala ketiganya bertemu Leon.
Untungnya sang bintang tak tampak kaget. Setelah beberapa kali difoto
berdua untuk dokumentasi perusahaan penyelenggara undian ini disusul
pulangnya duo biang onar itu, Amanda disuguhi pandangan ingin tahu
orang-orang di restoran steak itu.

“Abaikan saja mereka,” cowok itu mengukir senyum indah.Gadis-gadis


saling berbisik dengan terang-terangan.

“Pasti mereka iri sekali padaku,” Amanda mencoba bergurau, untuk


mengurangi kecanggungannya.

Cowok itu kembali tersenyum. Untuk pertama kalinya sejak mereka


tadi diperkenalkan, Amanda memandang tepat ke mata jernih itu. Baru
disadarinya kalau bola mata Leon berwarna coklat.

Diam-diam Amanda “menilai” sosok di depannya. Kulitnya coklat,


jangkung, dengan tubuh atletis.Wajahnya bahkan lebih tampan dibanding
yang terlihat di sinetron atau iklan.Berhidung tinggi, alis tebal dan rapi,
tulang pipi yang indah, dan rambut nan tebal. Namanya bule, tapi
tampangnya melayu tulen. Amanda paling suka dengan matanya.

“Kamu mau pesan apa?” Leon memperhatikan daftar menu yang ada di
tangannya. Amanda pun sama. Hingga terjadi sesuatu yang membuat
keduanya terpaksa menunda untuk memesan makanan.

Setelah sebelumnya saling dorong, dua orang cewek berseragam


SMP nekad mendatangi Leon.Untuk apa lagi kalau bukan untuk meminta

159
www.penulispro.com

tanda tangan? Dan yang lain segera mengikuti. Jadilah acara yang tadinya
dijadwalkan untuk makan siang, berubah menjadi ajang jumpa fans.

Leon pun menjadi sibuk seketika. Amanda meletakkan daftar menu di


meja. Dia tidak menyangka akan berhadapan dengan situasi seperti ini.
Pihak panitia pun sepertinya tidak mengantisipasi hal ini. Sehingga tidak
ada semacam pencegahan untuk membuat acara “kencan” ini benar-
benar steril dari gangguan fans. “Hmm, ternyata cowok ini bener-benar
populer,” desah Amanda dalam hati.

Amanda membuang pandangan ke langit yang luas. Matanya menangkap


contrail yang mulai samar. Matahari tersaput mendung yang kian jelas.
Sepertinya hujan akan segera turun.

Amanda gadis mungil yang hanya sedikit lebih tinggi dari bahu
Leon. Wajahnya tidak terlalu cantik tapi punya daya tarik yang tak bisa
diabaikan.Apalagi dengan lesung pipinya.Rambut sehatnya menyentuh
punggung dengan bagian ujung yang ikal.Hanya bagian ujungnya, tapi
terlihat cantik sekali. Amanda berbibir tipis, dengan mata lebar
yang cantik. Hidungnya mungil, namun sangat proporsional. Dagunya
lancip, dengan wajah berbentuk hati.

Sesungguhnya dia tidak punya keinginan memenangkan hadiah


“Kencan Sehari Dengan Leon”.Amanda mengikuti undian yang diadakan
sebuah perusahaan minuman isotonik karena mengincar hadiah
utamanya, sebuah netbook canggih. Itu adalah netbook idamannya yang
rencananya akan menggantikan kedudukan komputernya tersayang. Tapi
‘malangnya’ dia justru memenangi hadiah kedua. Dan disinilah ia berada

160 Panduan Menulis Fiksi


bersama sang bintang iklannya. Sebenarnya, kencan sehari tak lebih dari
makan siang beberapa jam.Judulnya saja yang bombastis.

Amanda memang keranjingan ikut undian.Hampir semua jenis undian


pernah diikutinya.Dia pernah memenangi Ipod, sepeda gunung, dan
handphone.Cukup lumayan meski dia belum pernah sukses menggondol
hadiah utama. Ini kesempatan pertamanya, hadiah yang justru tidak
diminatinya.

“Ayo kita pergi dari sini,” Leon menarik tangan Amanda dengan
tergesa. Lamunan Amanda pun terputus dengan paksa.“Kalau kita terus
disini, antrian yang minta tanda tangan akan semakin panjang,” imbuh
Leon lagi.

Amanda mengikuti dengan langkah terseok.Cowok ini memiliki


langkah-langkah kaki yang panjang.Amanda yang mungil harus
mengeluarkan usaha ekstra untuk mengimbanginya.

Mereka meninggalkan restoran steak itu dan segera menuju mobil


Leon yang diparkir tak jauh dari pintu masuk.

“Pasti kamu sering mengalami peristiwa kayak tadi,” desis Amanda


sambil memasang sabuk pengaman.

“Lumayan.”Leon berkonsentrasi menyetir.Sekilas Amanda


memperhatikan SUV keren yang ditumpanginya ini.Tak banyak berisi
pernak-pernik seperti mobilnya.Simple tapi nyaman. Yang menonjol
mungkin hanya seperangkat stereo set yang harganya jelas tidak
murah.

161
www.penulispro.com

Mereka menyusuri jalanan kota Bogor yang selalu ramai. Gerimis


mulai menitik satu persatu membasahi kaca jendela. Amanda tak
pernah membayangkan bahwa ada hari ini dalam hidupnya Cewek
lain mungkin sudah semaput karena bahagia, atau pingsan karena
kehabisan oksigen. Akan tetapi dia biasa saja. Lain cerita kalau sosok
disebelahnyaadalahMichael Schumacher .

“Maaf ya, ‘kencan’ kita jadi berantakan.Tadinya kukira makan disitu


lebih nyaman.Itu dulu tempat favoritku.”

“Dulu?”

“Sebenarnya masih sampai sekarang.Tapi aku sudah hampir setahun


tidak pernah kesitu lagi.Biasa, jadwal syuting terlalu padat,” bilang Leon.

“Panitia tidak membuat persiapan dengan baik. Mereka harusnya


sudah mempertimbangkan masalah kayak gini,” ulas Amanda. Lalu dia
tiba-tiba merasa tidak sopan. “Ups, maaf.”

Leon tertawa kecil. “Minta maaf untuk apa? Aku yang minta acara hari
ini jangan ribet dengan aturan.”

“Wajahmu terlalu familiar. Makanya cewek-cewek langsung berbaris,


kayak antre sembako.”

“Mungkin.Tapi tidak untukmu. Buat kamu, wajahku tidak familiar,


kan?”

Amanda mengernyitkan dahinya.Bagaimana dia bisa tahu?

162 Panduan Menulis Fiksi


Pikiran Amanda seolah terpantul di udara dan didengar Leon. Cowok
itu pun menjelaskan. “Aku tadi melihatmu celingukan saat temanmu
histeris dan menunjuk kearahku.Padahal hanya ada dua orang cowok
disitu.Dan yang satunya masih terlalu muda untuk berumur 21 tahun.”

Amanda merasa tak enak. “Maaf,” ujarnya.

Leon terkekeh geli. Cowok itu melirik ke arahnya sekilas. “Kalau


boleh tahu, kenapa? Selama ini aku mengira kalau wajahku ini gampang
dikenali. Jadi agak syok waktu ada remaja cewek yang... sebaliknya,”
akunya.

Amanda benar-benar merasa serba-salah. Apa yang harus


dikatakannya? “Kamu benar-benar mau tau?”

Leon mengangguk. “Yup. Jawaban yang jujur, ya?”

Apa boleh buat. Amanda juga merasa kalau memberikan jawaban basa-
basi tidak ada untungnya. “Sebenarnya, aku nggak suka... sinetron. Aku
lebih suka nonton film-film dokumenter, serial Korea, atau The Biggest
Loser ,” katanya jujur. Ya, untuk apa berpura-pura? Walau dilanda
gelombang ketidaknyamanan, namun Amanda merasa lebih baik bicara
apa adanya. Toh mereka cuma bersama selama beberapa jam.Ada
baiknya Leon tahu bahwa tak semua orang memujanya.

‘Tak suka sinetron? Kenapa?” Leon dipenuhi penasaran.

“Masih mau jawaban jujur?” gurau Amanda.

“Iya, dong!” tukas Leon.

163
www.penulispro.com

Amanda tertawa kecil.“Aku tahu sinetron ratingnya tinggi, tapi maaf


sekali ceritanya hmm... nggak mendidik.Banyak adegan kekerasan atau
kata-kata makian.Bikin serem.Dan hampir semua menampilkan kisah
yang mirip. Anak yang tertukar, rebutan harta, atau rebutan cowok. ”

Leon tertawa.Mata coklatnya menyipit.“Pantas saja kamu nggak kenal


aku.Padahal penggemarku paling banyak seusia kamu.Aku berani
bertaruh, kamu pasti nggak senang menang hadiah ini,” tebaknya. Leon
hanya bermaksud bercanda, namun dia kaget ketika Amanda terdiam.
Penasaran, cowok itu melirik ke samping dan melihat wajah Amanda
merah padam.

“Sejujurnya saja sepuluh menit yang lalu jawabanku adalah ‘iya’.Aku


naksir netbook-nya,” tutur Amanda blak-blakan. Sudah kepalang, tidak
perlu lagi untuk berpura-pura, pikirnya.

“Kenapa sepuluh menit bisa mengubah pendapatmu?”Leon penasaran.

“Kamu ini penuh rasa ingin tau ya? Banyak pertanyaan.Apa nggak terpikir
kalau aku juga suka rahasia?” elak Amanda.

Leon tersenyum lagi. Suaranya seakan bergema di dalam mobil.


“Terus terang aja, cewek seperti kamu itu langka untukku. Sejak dikenal
publik, baru kali ini ada orang nggak suka ketemu aku, kencan lagi. Maaf,
bukannya aku bermaksud sombong ya.Cuma rasanya gimanaaa gitu
ternyata ada orang yang anti sinetron.Berarti hasil survei rating acara
televisi nggak mewakili, dong!”

164 Panduan Menulis Fiksi


Amanda tertawa dengan bahu terguncang lembut.Lesung pipinya
begitu menawan.Tawanya menulari Leon.Cowok itu pun akhirnya ikut
melepas gelak.

“Astaga,” tiba-tiba wajah Leon berubah pias dan beberapa detik


kemudian mobilnya diparkir dengan tergesa di pinggir jalan. Amanda
kaget bukan kepalang.

“Ada apa?Kamu menabrak sesuatu?Atau melanggar rambu lalu


lintas?Ada syuting?” tanyanya panik.

Mereka bertatapan. Dan dengan suara rendah untuk menutupi rasa


malu, Leon berbisik, “Dompetku ketinggalan...”

Kali ini Amanda tak bisa menahan diri.Tawanya meledak tanpa henti
sementara Leon hanya terperangah tanpa kata.

“Aku kira kita menghadapi bencana besar.Ternyata cuma masalah


dompet. Astaga, keningku hampir saja benjol kalau saja tidak pakai sabuk
pengaman.”

Leon menggeleng tidak setuju. “Bagiku ini masalah besar. Apalagi aku
kan harus traktir kamu. Kartu identitas, ATM, dan kartu kredit di dompet
semua.Mati aku,” Leon menepuksetir dengan gemas.Dari arah belakang
terdengar suara klakson yang bersahut-sahutan tanpa jeda.

Amanda menjadi panik. “Ayo kita jalan, jangan sampai dimarahi orang
apalagi ditilang. Ayo!”

165
www.penulispro.com

Leon memang menurut tapi wajahnya masih berwarna-warni.Sebentar


merah sebentar pucat.

“Aku telepon manajerku dulu ya.”

“Buat apa?Mau minta duit? Emangnya kamu mau makan apa? Biar
aku yang traktir.Ini kehormatan untukku lho,” sergah Amanda. Bintang
sinetron itu terpana mendengar kata-katanya itu.

Tentu saja Leon menolak mentah-mentah, tapi Amanda terus


membujuk tak putus asa. “Ayolah, jangan gengsi.Ini nggak akan masuk
infotainment, kok. Atau begini saja, aku ajak kamu ke tempat makan
favoritku.Gimana?” Amanda memberi alternatif.

Leon tampak serba salah.Harga dirinya sebagai cowok dan kebetulan


selebriti cukup menyulitkan.Dibayarin makan oleh cewek asing yang
jadi kencannya?Bagaimana kalo perusahaan minuman isotonik yang
mengontraknya jadi bintang iklan mengetahui hal ini?Bisa rusak namanya.
Bukankah mereka telah memberinya aneka fasilitas dan kemudahan
untuk acara ini?Dan bukankah dia sendiri yang ingin kencan ini berjalan
lebih personal sehingga menolak ditemani siapapun?

Tapi tampaknya Amanda tak mengenal penolakan.Gadis mungil yang


tampak lembut itu, ternyata sangat keras kepala. Dan disinilah mereka
akhirnya terdampar.Di sebuah rumah makan sunda dengan bangunan
bergaya tradisional. Sekelilingnya dilapisi anyaman bambu. Amanda
memilih area lesehan yang letaknya agak di belakang dan dibangun diatas
kolam ikan.Suara gemericik air tanpa henti yang keluar dari pancuran
bambu memberi efek menenangkan.

166 Panduan Menulis Fiksi


“Kamu sering kesini?” sebenarnya itu pertanyaan bodoh.Saat mereka
masuk, Amanda langsung disapa penuh keakraban oleh para pelayan.
Harusnya itu menunjukkan seberapa sering gadis itu ke tempat ini.

“He eh,” Amanda mengangguk.Lalu dengan cekatan dia segera


menulis pesanan.

“Tolong tuliskan pesananku sekalian,” sindir Leon halus.

“Tenang aja, aku pilihkan makanan yang enak untukmu. Biar wajahmu
nggak pucat terus.”

Leon tersenyum pahit.Tadi pagi bila ada yang bertanya apakah


mungkin dia ditraktir cewek asing, tanpa pikir dia pasti menjawab TIDAK
MUNGKIN. Akan tetapi, saat ini dia tidak punya pilihan lain.

Harus diakui, tempat makan pilihan Amanda tidak jelek.Makanannya


pun enak.Entah sudah berapa lama Leon tidak menyantap makanan
seperti ini. Ayam goreng, karedok, sambal terasi, dan tempe bacem.
Nikmatnya.

Tapi Leon ternganga melihat Amanda yang dengan gesit menghabiskan


2 potong ayam goreng, hampir sepiring karedok, dan dua porsi nasi putih.
Astaga.Benar-benar bukan cewek biasa, pikirnya.

“Jangan kagum begitu,” Amanda terkekeh sembari mendorong


piringnya yang sudah licin. Amanda sendiri tidak tahu mengapa dia bisa
merasa nyaman dengan cowok ini. dia bahkan tak sungkan melemparkan
gurau. Andai Titi dan Luisa melihat ini, tak terbayang komentar pedas

167
www.penulispro.com

mereka. Apalagi jika mengingat bagaimana Amanda sempat ogah-ogahan


dengan hadiah ini.

“Baru kali ini aku ketemu cewek gembul kayak kamu.”

“Aku nggak pintar pura-pura walau di depan seleb top. Cewek-cewek


yang ketemu kamu pasti jaim.Kalo aku nggak sanggup begitu.”

Leon geleng-geleng kepala.Cewek ini sangat benar.

“Oh ya, aku berterimakasih karena kita batal makan di restoran steak
tadi.Aku punya sebuah rahasia kecil,” Amanda memajukan tubuhnya.
Matanya berbinar jenaka. “Aku benci steak,” bisiknya.

Ponsel Leon tiba-tiba berdering. Cowok itu beranjak dari tempat


duduknya dan menjauh sebelum menjawab telepon.Amanda hanya
bisa mendengar beberapa kata. Kencan…bencana….fans…dompet…
sebentar lagi…

Tiba-tiba Amanda merasa jengah pada dirinya sendiri. Hei, mengapa


dia merasa nyaman bersama Leon?Jauh dari bayangannya sebelumnya?
Semula dia kira akan bertemu sosok angkuh nan sombong. Amanda juga
menerka kalau acara “kencan” ini akan menjadi siksaan paling kejam di
usia remajanya.
“Pacarmu ya?” tebaknya seenaknya.

“Manajerku,” Leon merasa tak perlu menjelaskan lebih jauh.Toh,


Amanda bisa dapat info tentang dirinya dengan gampang.Tapi dia langsung
ingat kalau gadis tidak pernah menonton sinetron. Dan sepertinya gosip
selebriti juga.

168 Panduan Menulis Fiksi


“Aku belum punya pacar.Susah mencari orang-orang yang mencintaiku
apa adanya. Mencintaiku bukan sebagai Leon Fabian, tapi sebagai Leo
Rusdiana.” Leon menyesap minumannya perlahan.

“Leo Rusdiana? Itu.. eh... itu nama aslimu?” Amanda terbelalak.

“Ya.”

Amanda mati-matian menahan tawa.Dia tidak ingin Leon tersinggung


dan merasa dilecehkan. Namun Amanda bisa membaca tawa di mata
cowok itu. Mungkin dia pun merasa geli juga.

Leon tiba-tiba bersuara. “Maaf ya sepertinya aku harus pulang


sekarang.Ada janji dengan klien mau fish spa .”

“Kamu mau fish spa?” Amanda melongo.Dia bukan cewek kolot,


tapi tetap saja ada banyak hal yang membuatnya terkaget-kaget.Leon
mengangguk.

“Maaf kita terpaksa pisah disini,” Leon kemudian merebut ponsel


Amanda dan mulai memencet keypad dengan cekatan.Kemudian dia
menelepon ke ponselnya sendiri dan menyimpan nomor Amanda.

“Nomor pribadiku udah disimpan.Cuma keluarga dan manajemen


yang tau nomor ini.Sekali lagi maaf karena ‘kencan dengan Leon’ jadi
kacau.”

Amanda tersenyum manis. Mereka bertatapan.“Kencan denganmu


ternyata mengasyikkan, kecuali bagian dimintai tanda tangan tadi.Makasih
ya,” gumamnya dengan suara perlahan.

169
www.penulispro.com

“Bayar dulu makanan kita.Aku janji nanti kuganti duapuluh kali lipat,”
Leon mengingatkan Amanda.

“Mana dia punya duit untuk bayar,” sesosok tubuh tinggi besar yang
mengingatkannya pada beruang grizzly muncul tiba-tiba. Membuat
jantung Leon terasa berhenti berdetak dan lepas dari tempatnya. Langsung
terbayang di benaknya berita heboh di infotainmen.

Amanda tergelak. “Jangan bikin dia takut, Om!Lihat, wajahnya udah


nggak berdarah.”

Lalu Amanda berbalik ke arahnya. “Ini restoran nenekku, jadi kita nggak
perlu bayar. Sebenarnya... dompetku juga ketinggalan di mobil temanku
tadi,” Amanda tersenyum nakal.Lesung pipinya tercetak indah. Leon hanya
bisa bengong tanpa kata.Perlahan, dia merasa hidup lagi. Jantungnya
kembali berdetak normal. Tulang-tulangnya yang serasa menjadi jeli,
sudah kembali.

Hadiah undian itu berbuah kencan nyata kemudian.Leon dan


Amanda memutuskan untuk melangkah di atas selera mereka yang
saling berpunggungan. Leon tetap dengan segala kesibukannya di dunia
entertainmen, dan Amanda yang masih tetap saja tidak bisa menyukai
sinetron. Meskipun sang kekasih yang menjadi bintangnya.

Catatan : Cerpen ini menjadi juara 1 pada lomba cerpen tabloid Gaul tahun
2009 dan pernah dimuat di majalah Story. Cerpen ini sudah mengalami
sedikit perubahan.

170 Panduan Menulis Fiksi


Profil Penulis
Indah menyukai dunia menulis sejak SMP. Cerpen perdananya
dimuat di majalah Aneka Ria (sekarang Aneka Yess). Sejak itu puluhan
cerpennya sudah pernah menembus media nasional.

Setelah bekerja dan menikah, Indah sempat berhenti menulis cukup


lama. Dan baru kembali merangkai kata di pertengahan tahun 2009. Saat
ini Indah lebih banyak menulis novel dan buku nonfiksi. Dunia cerpen
sudah hampir tidak pernah tersentuh lagi.

Novel-novel karya Indah yang pernah dibukukan antara lain : Mendua


(GagasMedia, 2010), Black Angel (Stiletto Book, 2011), Jungkir Balik
Dunia Mel (Bentang Belia, 2012), Loves in Insa-Dong (Rumah Ide, 2012),
Matryoshka Bernyanyi (Tiga Serangkai, 2012), serta Cinta Tanpa Jeda
(Bukune, 2012).

Indah bisa dihubungi via email-nya : indah_hanaco@yahoo.com.

171

Anda mungkin juga menyukai