Anda di halaman 1dari 5

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN

Torang Namora

193410025

Dosen pengampu:

Idham Nugraha, S.Si,M.Sc

TEKNIK PLANOLOGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


A. Generalisasi peta

Generalisasi peta adalah proses penyederhanaan peta dengan tetap mempertahankan fitur atau
karakteristik utama peta. Area yang diteliti adalah 24 lembar peta nomor (NLP) pada skala
1:50.000 atau 1 NLP pada skala 1:250.000, mewakili dua medan yang berbeda, yaitu
pegunungan dan pantai. Generalisasi peta bias disebut juga sebagai proses penyederhanaan yang
disebabkan dengan tetap mempertahankan ciri/karakteristik utama peta yang bersangkutan, dan
mereduksi atau menurunkan peta dari skala besar ke skala kecil. Generalisasi diperlukan, karena
tidak semua elemen pada peta dengan skala tertentu dapat ditampilkan sepenuhnya pada skala
yang lebih kecil (meningkatkan kepadatan isi peta, membatasi visibilitas mata minimal 0,02 pada
jarak 30 cm dari mata Milimeter, ukuran terkecil dari benda-benda penting yang dapat dilihat di
peta) harus ditampilkan, dan perbedaan bentuknya harus jelas).

Faktor yang mempengaruhi generalisasi

1. Skala
Skala menentukan ukuran gambar obyek pada peta.tingkatan generalisasi tergantung dari skala
yang dipilih.makin kecil skala maka makin besar tingkat generalisasi.

2. maksud atau tujuan peta


ada macam-macam peta sesuai dengan maksud dan tujuan .unsur-unsur utama yang berhubungan
dengan maksud peta tadi lebih ditonjolkan dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya.pertama
kita harus menetapkan unsur-unsur apa yang diperlihatkan dan barulah ditentukan tingkat
penyederhanaan yang akan dilakukan untuk penyajiannya.

Aspek-aspek yang menentukan generalisasi.


1. Pemilihan
Maksud dari peta adalah faktor utama dalam penentuan unsur-unsur apa yang harus diperlihatkan
pada peta.
2. Penyederhanaan
Bila unsur yang harus disajikan,terlalu kecil dan terlalu kompleks untuk disajikan seluruhnya,
harus disederhanakan untuk menjaga tingkat kejelasan dari peta. Skala disini memegang peranan
penting, misalnya pada peta 1: 10.000 semua bangunan disajikan sendiri-sendiri dengan bentuk
dan ukuran yang betul. Pada peta 1 : 50.000 bangunan-bangunan tidak bisa digambar sendiri-
sendiri melainkan digabung menjadi blok.
3. Penghilangan
Untuk memperhtankan tingkat kejelasan peta beberapa unsur dapat dihilangkan.
4. Eksagerasi
Teknik meperbesar penyajian suatu unsur pada peta dari ukuran sesungguhnya bila dikalikan
dengan skala peta.
5. Pergeseran
Setiap eksagerasi berarti unsur tersebut menempati tempat yang lebih besar pada peta yang akan
mengakibatkan unsur disekitarnya harus digeser untuk menghindari penggambaran yang overlap.
6. Emphasizing
Telah disebutkan bahwa tujuan dari generalisasi adalah memproduksi peta dengan berbagai
informasi yang dapat dilihat jelas dan dapat mengadakan interpretasi.
7. Kombinasi
Bila skala pada peta direduksi,maka detail pada peta akan terlihat lebih kecil sehingga setiap unit
dapat disajikan pada posisi yang betul.
8. Klasifikasi
Dalam hubungannya dengan tingkat generalisasi,untuk mempertahankan tingkat kejelasan dan
menghindari penuhnya detail,perlu dilakukan penyederhanaan beberapa tipe dari unsur alam
maupun unsur buatan manusia dengan cara membuat klasifikasi,seperti klasifikasi hutan,jalan
dan sebaginya.

B. Jenis-jenis generalisasi

Geeneralisasi geometris
Generalisasi geometris merupakan penyederhanaan bentuk,eksagerasi dari unsur-unsur,dan
pergeseran dari unsur-unsur sebagai akibat dari eksagerasi tadi.
a) Generalisasi Geometris Murni Di sini hanyabentuk geometris dari unsur-unsur yang berubah
b) Generalisasi Geometris Konsep Generalisasi Geometris dilakukan bersamaan dengan
generalisasi konsep, misalnya : klasifikasi jalan, klasifikasi hutan, dan sebagainya. Tugas
kartografer dalam generalisasi diutamakan pada generalisasi geometris murni, Tetapi dalam
pemetaan topografi seorang kartografer juga melakukan generalisasi geometris konsep
generalisasi konsep
tidak dilakukan oleh kartografer melainkan dilakukan oleh orang yang mengetahui tentang
subyek tersebut yang terdiri dari proses klasifikasi dan kombinasi.

Arti penting generalisasi :


1. Bertambahnya padat isi peta dikarenakan reduksi skala Pada semua peta, penyajian permukaan
bumi mengalami reduksi. Tingkat reduksi ini bervariasi, pada peta skala besar, tingkat
reduksinya kecil. Sebaliknya, pada peta skala kecil, tingkat reduksinya besar. Apabila isi peta
tidak dikurangi sebanding dengan reduksi kertas, maka pada peta skala kecil penyajian detail
akan menjadi sangat padat dan sulit dibaca.
2. Terbatasnya kemampuan pandangan mata. Harus diperhatikan bahwa mata mempunyai
kemampuan melihat yang terbatas yaitu 0,02 mm pada jarak 30 cm dari mata. Bila kontrasnya
baik, garis-garis halus dengan lebar garis 0,04 mm masih dapat dilihat. Ini merupakan batas
kemampuan pandangan mata manusia oleh karena itu harus dihindarkan adanya garis yang
sangat kecil, yang diakibatkan oleh skala.
3. Ukuran minimum. Adalah tidak baik untuk memperkcil bentuk dari elemen-elemen peta
sampai ke tingkat minimum untuk dilihat dan minim untuk dicetak.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Sawitri Subiyanto, A. S. (2015). Jurnal Geodesi Undip Oktober 2015 Oktober 2015.
Survei Pendahuluan Deformasi Muka Tanah Dengan Pengamatan Gps Di Kabupaten
Demak, 4, 316–324.

Fitria. (2013). 済無 No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689–1699.

Mussardo, G. (2019). Dasar - dasar Pemetaan. Statistical Field Theor, 53(9), 1689–1699.

Memantau Toponimi Dan Permasalahannya Di Indonesia. (1989). In Memantau Toponimi Dan


Permasalahannya Di Indonesia (Vol. 2, Issue 3). https://doi.org/10.22146/mgi.5279

Anda mungkin juga menyukai