Anda di halaman 1dari 5

Judul ACARA V : GENERALISASI PETA

Nama Fatma Kusuma Probodani Nilai Total Laporan


NIM 18/423619/GE/08668 :
Kelompok Praktikum Selasa, 09.00 – 10.50
Asisten 1. Dyah Resky Annisa
2. Wedha Ratu Della
Komponen Penilaian Laporan dikumpulkan pada
A : Pretest A: Tanggal : Jam :
B : Kegiatan B: Praktikan Asisten
Praktikum
C : Laporan C:
Praktikum
D : Tugas D: (Fatma Kusuma P) ( )

MEDIA PEMBELAJARAN
ALAT BAHAN
1) Alat tulis 1) Peta RBI Yogyakarta Lembar 1408 skala 1:250000
2) Laptop 2) Peta RBI Imogiri Lembar 1408-222 skala 1:25000
3) Pensil warna 3) Peta digital dalam bentuk Peta Open Street Map
Nilai

LANGKAH KERJA
Peta RBI Yogyakarta Lembar 1408 skala 1:250000, Peta
RBI Imogiri Lembar 1408-222 skala 1:25000, Peta Open
Street Map

Mendeliniasi dan Memprintscreen peta Mencatat dan


mengidentifikasi dengan tiga skala yang mengulas
aspek generalisasi berbeda generalisasi peta
antara kedua peta digital
Tabel identifikasi
Tabel identifikasi generalisasi Ulasan
generalisasi pada
pada Peta RBI skala 1:25.000 generalisasi pada
Peta Open Street
dan 1:250.000 data digital
Map

Keterangan : Input , Proses , Output

Nilai
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel identifikasi generalisasi pada Peta RBI skala 1:25000 dan 1:250000 (terlampir)
2. Tabel identifikasi generalisasi pada Peta Open Street Map (terlampir)
3. Uraian gneralisasi pada data digital menggunakan perangkat lunak
PEMBAHASAN
Generalisasi merupakan pemilihan dan penyederhanaan dari penyajian unsur – unsur
pada peta dan selalu harus berhubungan dengan skala dan tujuan petaitu sendiri. Peta yang
disajikan dengan skala yang lebih kecil, tingkat generalisasinya alan semakin besar. Peta
dengan skala kecil tidak memungkinkan unutk membuat keseluruhan unsur – unsur yang
terdapat pada muka bumi karena akan menyebabkan peta menjadi penih dan tidak terbaca
dengan jelas. Kartografer harus menganalisis dan menyeleksi secara tepat dalam menyajikan
simbol dan unsur dari permukaan bumi. Tebal garis, ukuran simbol dan huruf akan menjadi
hal yang penting dalam generalisasi.
Generalisasi dikelompokkan menjadi dua, yaitu generalisasi geometrik dan generalisasi
konseptual (Kraak dan Omeling, 2010). Generalisasi geometrik merupakan generalisasi pada
penyederhanaan bentuk, sedangkan generalisasi konseptual merupakan generalisasi
penyederhanaan subyek yang dipetakan dan dilakukan oleh orang yang mengerti tentang
konsep unsur yang digambarkan. Proses generalisasi peta memerlukan perhatian terhadap
beberapa faktor penting agar mencapai hasil yang tepat dan akurat, karena generalisasi dapat
mengurangi terjadinya kerugian pada informasi namun juga perlu tetap menjaga esensi dari
isi peta asli. Aspek – aspek generalisasi atau hal –hal yang dilakukan dalam generalisasi
meliputi pemilihan, penyederhanaan, penghilangan, perbesaran, penggeseran,
menitikberatkan, kombinasi dan klasifikasi.
Pemilihan yaitu memilih objek yang harus dipertahankan maupun dihilangkan tetapi
pada hasil akhirnya objek tersebut harus tetap mempertahankan ciri asli dari peta atau
pemilihan sama juga dengan memilih unsur yang berhubungan dengan tema yang dipilih.
Contoh pemilihan adalah apabila membuat peta jalur transportasi kereta api maka unsur yang
dipakai hanya jalan kereta api dan stasiunnya saja. Kenampakan jalan lain tidak ditampilkan
karena tidak mempengaruhi transportasi kereta api, contoh lainnya yaitu pemilihan sungai
atau anak sungai mana yang akan ditampilkan. Penyederhanaan yaitu dilakukan penghilangan
sebagian bentuk ketidakteraturan akibat proses pengecilan skala. Contoh penyederhanaan
terhadap garis tepi sungai , contoh lainnya yaitu penyederhanaan garis sungai yang meliuk –
liuk digambarkan lebih teratur. Penghilangan yaitu menghilangkan beberapa unsur pada peta
untuk mempertahankan kejelasan informasi pada peta. Contoh penghilangan yaitu
menghilangkan objek – objek kecil di sekitar jalan oada peta berskala kecil, penghilangan
juga bertujuan agar informasi yang dibaca sesuai dengan tema, jadi seperti contoh
penghilangan objek bertujuan agar hanya menampilkan jalannya saja. Penghilangan dapat
saling dikaitkan dengan pemilihan. Perbesaran digunakan untuk memperjelas keberadaan
unsur dengan cara mempertebal garis. Contoh perbesaran adalah pada jalan dapat diperbesar
agar lebih terlihat keberadaannya. Penggeseran tempat yaitu penggambaran objek yang
bergeser tidak seperti seharusnya untuk menghindari penggambaran yang overlap / tumpang
tindih dengan unsur penting lainnya. Menitikberatkan yaitu menghilangkan detail yang
kurang penting dan menonjolkan unsur yang sesuai dengan tema. Contoh dari
menitikberatkan seperti fokus hanya satu area saja misalnya permukiman. Kombinasi
merupakan menyatukan unsur penting yang mengalami pengecilan akibat pengecilan skala,
melakukan kombinasi harus memperhatikan komposisi antara satu unsur dengan unsur yang
lain. Unsur yang lebih dominan dan dijadikan satu dalam luasan tertentu hal ini bertujuan
untuk mempertahankan tema peta dan bentuk suatu unsur pada tempat yang terbatas.
Klasifikasi yaitu penyederhanaan dari beberapa tipe unsur dengan cara mengelompokkan,
seperti klasifikasi hutan dan klasifikasi jalan.
Generalisasi dapat dilakukan pada peta cetak maupun peta digital. Generalisasi pada
peta cetak dapat dilakukan dengan menggunakan tiga cara, yaitu langsung pada peta yang
telah dikecilkan, dilakukan pada peta asli sebelum dikecilkan maupun dilakukan dengan
melalui skala perantara. Generalisasi langsung dilakuakan dengan menggunakan garis tipis
pada peta asli yang telah diceilkan dari peta dasar. Keuntungan menggunakan metode ini
adalah pengaruh generalisasi akan segera terlihat, sedangkan kekurangannya yaitu pada saat
melakukan interpretasi pada skala kecil biasanya lebih sulit. Generalisasi yang dilakukan
pada peta asli dilakukan dengan menggunakan garis tebal. Keuntungan dari metode ini adalah
generalisasinya lebih mudah dibaca sedangkan kekurangannya adalah lebih sulit untuk
membayangkan atau menilai bagaimana hasil akhirnya setelah diperkecil. Generalisasi
melalui skala perantara merupakan metode terbaik untuk generalisasi. Contohnya peta
berskala 1:10.000 diperkecil menjadi peta berskala 1:15.000 kemudian pada skala 1:15.000
tersebut dilakukan generalisasi dan kemudian diperkecil lagi menjadi peta berskala 1:20.000
Generalisasi pada peta digital dapat dilakukan melalui fitur di internet seperti pada
Open Street Map. Generalisasi pada Open Street Map dapat dilakukan dengan menggunakan
fitur zoom in dan zoom out. Fitur zoom in dan zoom out dapat mempermudah untuk
melakukan generalisasi contohnya pada aspek penyederhanaan sebelum dilakukan zoom in
sungai terlihat hanya sebatas garis lurus saja namun sesudah dilakukan zoom in nampak
sungai yang berlekuk – lekuk. Hasil generalisasi peta digital ini walaupun mudah belum tentu
berhasil dan hasilnya seringkali kurang akurat jika dibandingkan generalisasi pada peta cetak
membutuhkan waktu yang lama dan ketelitian yang sangat tinggi untuk menghasilkan
generalisasi yang sesuai.
Nilai

KESIMPULAN
1) Generalisasi adalah suatu proses penyederhanaan peta yang disebabkan adanya pengecilan
atau turunan peta dari skala besar ke skala kecil dengan mempertahankan ciri utama peta
tersebut. Generalisasi pada peta cetak dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu langsung
pada peta yang telah dikecilkan, dilakukan pada peta asli sebelum dikecilkan dan melalui
skala perantara. Aspek – aspek generalisasi yaitu pemilihan ,penyederhanaan,
penghilangan, perbesaran, penggeseran tempat, menitikberatkan, kombinasi dan
klasifikasi.
2) Generalisasi geometrik merupakan generalisasi penyederhanaan bentuk. Generalisasi pada
peta digital dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak yang diatur skalanya
menggunakan fitur zoon in atau zoom out, sedangkan generalisasi pada peta digital dapat
dilakukan dengan menggunakan aplikasi ArcGIS.
Nilai

DAFTAR PUSTAKA
Hisanah, NN. 2015. Kajian Teknis Penerapan Generalisasi Peta Rupabumi Indonesia (RBI)
dari Skala 1:50.000 menjadi Skala 1:250.000; Jurnal Geodesi Undip. Volume 4 nomor
4 halaman 248 – 256.
Omerling, Frejan dkk. Kartografi,Visualisasi Data Spasial. (Terjemahan). Yogyakarta :
UGM Press
Nilai

TUGAS
Menurut Saudarahal apa yag harus diperhatikan dalam mendesain peta secara baik? Berikan
contohnya!
a) Simbolisasi
Desain simbol harus dibuat sesai dengan tema peta dan menggunakan warna yang
sesuai juga. Misalnya pada simbol perairan seperti sungai, danau dan laut diberi
warna biru.
b) Skala peta
Skala merupakan ciri yang membedakan peta dengan gambar lain. Skala pada peta
sangat erat kaitannya denga data yang disajikan. Misalnya apabila akan menyajikan
data secara rinci maka dapat menggunakan skala besar yatu 1:500.000, tetapi
apabila akan menyajikan informasi yang umum menggunakan skala kecil yaitu >
1:1.000.000.
c) Inset
Inset adalah peta tambahan yang ada pada peta utama. Inset menggunakan skala
yang lebih besar sehingga tampak lebih kecil dari peta utama. Inset ini digunakan
apabila ingin menunjukan suatu wilayah yang dianggap penting.
d) Penulisan pada peta
 Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk
setempat. Misalnya Sungai, ditulis Ci untuk Jawa barat dan sebagian DKI,
Kreung untuk Aceh, Way untuk Lampung dan Kali untuk Jawa Tengah, Jawa
Timur dan DIY.
 Nama jalan harus ditulis searah dengan jalan tersebut dan ditulis dengan huruf
cetak kecil.
 Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu, dibawah simbol kota, diatas simbol kota,
disebelah kanan simbol kota dan disebelah kiri simbol kota.
Nilai

Anda mungkin juga menyukai