Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM Nilai praktikum

GKP 0301 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


Laboratorium Sistem Informasi Geografis
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

ACARA Ii: DISPLAYING DATA (LAYOUTING)

KELOMPOK HARI: KAMIS PUKUL: 11.15


MAULYDIA FEBRIANTI PRATIWI (22/497173/GE/09880)
.
ASISTEN:
1. ANASTASYA DIVAZIENA PUSPITA
2. SHAFA MUTIA
.

A. PEMBAHASAN
Peta merupakan media komunikasi geografis antara pembuat peta dengan pengguna
peta. Peta yang baik adalah peta yang mudah dibaca. Pembuat peta dituntut untuk
mendesain simbol dan mengatur tata letak peta yang sesuai kaidah kartografi agar
informasi yang disampaikan mudah dimengerti oleh pengguna peta. Kaidah kartografi
merupakan aturan atau ketentuan yang menjadi dasar dan acuan dalam desain dan
visualisasi peta agar memberikan hasil yang baik dan efektif (Safitri dan Darmawan,
2019). Setiap peta harus menerapkan kaidah kartografi, baik peta topografi maupun peta
tematik.
Peta terdiri dari dua unsur penting, yaitu muka peta dan informasi tepi peta. Muka
peta merupakan bagian pokok peta yang menunjukkan sejumlah objek yang ada di
daerah tertentu dan termasuk informasi tersebut. Muka peta berisi unsur buatan manusia
(jalan, rel kereta api, bangunan, sawah, dll), perairan (danau, rawa, sungai, dll), unsur
alam (gunung, bukit, pegunungan, lembah, dll), tumbuhan (hutan, semak belukar, padang
rumput, dll), dan sistem koordinat (geografi atau proyeksi). Sementara itu, informasi tepi
peta merupakan bagian peta yang berisi penjelasan secara detil, yang dapat membantu
menggunakan peta. Umumnya terdiri atas judul peta, skala, legenda, orientasi, sumber
peta dan sumber data, pembuat, nomor peta, garis tepi, garis grid, dan inset. Unsur-unsur
tersebut diatur peletakannya dengan map layouting.
Map layouting merupakan penyusunan berbagai elemen peta yang diatur sedemikian
rupa untuk menyajikan/merepresentasikan kenampakan objek permukaan bumi. Proses
layout merupakan proses akhir dalam tahapan Sistem Informasi SIG. Muka peta
merupakan bagian pokok peta sehingga ditampilkan dengan ukuran paling besar. Muka
peta menampilkan simbolisasi permukaan bumi. Proses simbolisasi perlu dilakukan
sebelum melakukan map layouting. Desain simbol atau simbolisasi digunakan untuk
pendefinisian dari suatu objek berdasarkan karakteristik tertentu sebagai pembeda antar
objek (Kertanegara, dkk., 2013). Sementara itu, peletakan informasi tepi peta perlu
memperhatikan bagian yang kosong pada lembar peta, skala yang digunakan, dan
keseimbangan dalam meletakkan informasi tepi peta(Roshulina, dkk., 2015). Tata letak
peta perlu menampilkan keindahan dan menyentuh perasaan tertarik bagi pembaca peta.
Peta topografi memiliki aturan baku dalam simbolisasi dan map layouting. Contohnya
adalah Peta Rupabumi Indonesia (RBI). Tampilan Peta RBI adalah seragam. Mengenai
tata letak peta, muka Peta RBI terletak di sebelah kiri dan informasi tepi petanya berada
di sebelah kanan dan bawah. Simbol dan warna yang digunakan pada Peta RBI
mempunyai aturan khusus. Sedangkan, peta tematik dibuat berdasarkan kreativitas
pembuat peta. Informasi yang disajikan pada peta tematik bergantung pada kebutuhan
dan tujuan peta. Tema peta tematik dapat diketahui dari judul petanya (Saily., dkk,
2021).
Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Kuranji, Kota Padang 1: 25.000 termasuk peta
tematik, sehingga simbolisasi dan map layouting dapat didasari dengan kreativitas
pembuat peta. Muka peta berisikan simbol titik yang berupa masjid dan fasilitas
pendidikan, simbol garis yang berupa jalan arteri, jalan lain, jalan setapak, dan jalan
pokok, serta area yang terdiri atas gedung/ bangunan, hutan rimba, pasir/ bukit pasir
darat, perkebunan/ kebun, permukiman dan tempat kegiatan, sadpwah, semak belukar,
sungai, dan tegalan/ ladang. Selain itu, terdapat sistem koordinat yaitu koordinat UTM.
Objek titik yang berupa masjid dan fasilitas pendidikan disajikan dengan simbol abstrak,
yaitu simbol yang bentuknya tidak sama dengan bentuk asli objek di lapangan. Warna
simbol titik yang dipilih merupakan warna yang terlihat menonjol di atas warna area,
sehingga simbol titik terlihat jelas. Simbol jalan lebih ke warna-warna menuju merah
karena merah menunjukkan objek yang masih aktif. Sementara itu, area digambarkan
lebih ke warna hijau jika terdapat vegetasinya dan biru jika termasuk bodi air. Secara
keseluruhan, warna yang digunakan untuk area cenderung kontras antar warna satu
dengan yang lain karena peta penggunaan lahan perlu memperlihatkan dengan jelas
perbedaan pemanfaatan area pada peta. Simbol dan warna telah tersedia lengkap pada
QGIS. Pengubahan warna dan simbol hanya perlu memencet properties. Langkah
pengubahan bentuk dan warna simbol tergolong mudah.
Tata letak Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Kuranji, Kota Padang 1 : 25.000 terdiri
dari muka peta di bagian kiri dan informasi tepi peta di sebelah kanan. Informasi tepi
peta yang berada paling atas sampai bawah adalah judul peta, orientasi, skala, inset peta,
informasi sistem proyeksi dan koordinat, legenda, sumber dan pembuat peta, dan instansi
pembuat peta. Setiap aspek informasi tepi peta diberi frame. Pemberian frame bertujuan
dalam segi kerapian.
Simbolisasi dan map layouting menggunakan QGIS tergolong cepat dan praktis.
QGIS menyediakan fitur warna yang sangat beragam. Hal tersebut menjadikan warna
yang digunakan pada peta dapat memberikan kesan menarik bagi pembaca peta.
B. KESIMPULAN
Simbolisasi dan map layouting merupakan dua langkah akhir dalam tahapan SIG. Peta
tematik tidak memiliki aturan khusus dalam hal simbolisasi dan map layouting.
Simbolisasi bergantung pada karakteristik objek dan tujuan peta. Map layouting
dilakukan sesuai dengan kreativitas pembuat peta dengan tetap memperhatikan
keindahan dan keseimbangan. Simbolisasi dan map layouting yang dilakukan pada QGIS
cenderung mudah dilakukan.
C. DAFTAR PUSTAKA
Kertanegara, Uman dkk. 2013. Peninjauan Secara Kartografis dalam Pembuatan Peta
Kampus Diponegoro. Jurnal Geodesi Undip Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Roshulina, Pranichayudha dkk. 2015. Analisis Persebaran Daerah Asal Mahasiswa
Universitas Veteran Bangun Nusantara dengan Menggunakan Sistem Informasi
Geografis. Jurnal Geoedukasi Volume IV Nomor 2, Oktober 2015
Safitri, Nurdeli dan Soni Darmawan. 2019.Desain Kartografi Peta Kampus (Studi Kasus:
Itenas, Bandung). Tersedia dalam https://eprints.itenas.ac.id.
Saily, dkk. 2021. Pembuatan Peta Tematik Menggunakan Sistem Informasi Geografis
(SIG) pada Desa Teluk Latak. Jurnal CESD Volume 4 No 2
D. LAMPIRAN
1. Peta Penggunaan Lahan Sebagian Wilayah Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat skala 1:25.000 

Anda mungkin juga menyukai