Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KARTOGRAFI DASAR

ACARA II
SKALA PETA

Disusun oleh:

Nama : Rakhmat Dwi Putra


NIM : 16/397511/GE/08390
Hari, Tanggal : Rabu, 7 September 2016
Waktu : 13.00 – 15.00
Asisten : 1. Intan Khaeruli F
2. Widya Nur Fauziah

LABORATORIUM KARTOGRAFI
PROGRAM STUDI KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH
DEPARTEMEN SAINS INFORMASI GEOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
ACARA II
SKALA PETA

I. TUJUAN
1. Mampu membedakan berbagai macam cara menyatakan skala peta dan
mencari skala peta yang tidak diketahui skalanya.
2. Mampu melakukan transformasi skala peta dan menyesuaikan kandungan
informasinya.
3. Memahami pengubahan skala peta digital pada perangkat lunak.

II. BAHAN DAN ALAT


1. Peta RBI
2. Kertas Kalkir
3. Kertas HVS
4. Alat tulis

III. LANGKAH KERJA

Bagian 1

Peta RBI Pemilihan area Penyalinan Salinan


(3x2 grid) di kalkir Peta RBI

Metode Bujur
Sangkar
Pengecilan skala Peta RBI dengan
di kertas HVS pengecilan skala
Metode Segitiga

Pantograf Demonstrasi Memerhatikan Gambar


pengubahan dan mencatat sketsa alat
skala peta pantograf
Bagian 2

ArcMap
Memerhatikan
Demonstrasi dan mencatat
Google Maps pengubahan skala
oleh asisten

Google Earth Ulasan terhadap


pengubahan skala

Bagian 3

Citra daerah UGM Pencarian skala Metode yang


dengan dua metode paling akurat

Keterangan

= input

= proses

= output
IV. HASIL PRAKTIKUM
1. Peta hasil penyalinan Peta RBI Skala 1:25.000 (terlampir)
2. Peta hasil pengecilan skala Metode Bujur Sangkar Skala 1:50.000
(terlampir)
3. Peta hasil pengecilan skala Metode Segitiga Skala 1:50.000 (terlampir)
4. Sket alat Pantograf (terlampir)
5. Screencapture Google maps dan Google earth (terlampir)
6. Perhitungan penentuan skala peta dengan 2 metode (terlampir)
1. Membandingkan dengan jarak sebenarnya
2. Membandingkan dengan peta yang sudah ada skalanya

V. PEMBAHASAN
Penyalinan Peta RBI skala 1:25.000 dilakukan dengan teknik delinasi.
Pemilihan daerah yang akan disalin dilakukan sebelum proses penyalinan. Daerah
yang dipilih seluas 3x2 grid dengan objek sembarang. Penyalinan dilakukan di
kertas kalkir menggunakan drawingpen. Kemudian peta hasil penyalinan diberi
kelengkapan seperti judul, skala, dan legenda.
Pengecilan skala peta secara manual dapat dilakukan dengan metode bujur
sangkar dan segitiga. Pengecilan dengan metode bujur sangkar dilakukan dengan
membuat bidang-bidang bujur sangkar pada wilayah atau objek yang akan
dikecilkan skalanya di peta acuan. Pemberian bidang bujur sangkar dapat
disesuaikan besar kecilnya menurut tingkat kerumitan objek, namun jangan
sampai mengganggu kejelasan objek di peta acuan. Pengecilan skala peta
dilakukan di kertas HVS dengan cara membuat bidang bujur sangkar terlebih
dahulu sesuai dengan bidang bujur sangkar yang ada di peta acuan. Proses
penggambaran pada peta yang skalanya diperkecil dilakukan dengan menggambar
mengikuti alur bentuk objek pada peta acuan dengan bantuan bidang bujur
sangkar untuk menentukan letak objek dalam peta. Peta yang diperkecil skalanya
akan mengalami generalisasi. Peta hasil pengeilan skala kemudian diberi
kelengkapan seperti judul, legenda, dan skala yang telah diperkecil.
Pengecilan peta dengan metode segitiga pada dasarnya sama dengan
metode bujur sangkar. Hal yang membedakan hanyalah bidang yang digunakan.
Metode segitiga menggunakan bidang bujur sangkar yang kemudian ditambah
garis menyilang sehingga menghasilkan bidang segitiga. Proses penggambarannya
sama dengan metode bujur sangkar. Namun, dengan adanya garis bantu secara
menyilang akan memudahkan menggambar objek yang memiliki bentuk
melengkung dan juga akan membantu dalam peletakan objek sehingga lebih
akurat penempatannya. Perbedaan penggunaan bidang pada kedua metode
tersebut akan memberikan hasil yang berbeda pula. Metode segitiga akan
menghasilkan peta yang lebih akurat dibandingkan metode bujur sangkar, karena
dengan adanya garis menyilang akan memudahkan dalam penggambaran dan
peletakan objek pada peta.
Pengubahan peta secara manual juga bisa menggunakan alat mekanis. Alat
mekanis yang dapat digunakan untuk pengubahan skala ialah pantograph
(Graham, dalam Butler et al., 1986). Pada dasarnya,,kerja pantograf berdasarkan
jajarran genjang. Tiga dari empat sisi jajaran genjang mempunyai skala faktor
yang sama. Skala pada ketiga sisi tersehbut dapat diubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan, yaitu memperbesar dan memperkecil peta. Peta yang akan diperbesar
diletakkan di lengan yang memiliki kaca pengamat dan kertas kosong diletakkan
di lengan yang sudah dilengkapi pensil. Kemudian melalui kaca pengamat,
gerakkan lengan mengikuti peta acuan. Kelemahan dari metode ini adalah adanya
distorsi dari tangan sehingga peta yang dihasilkan kurang bagus bentuknya.
Pengubahan skala peta juga dapat dilakukan secara digital. Aplikasi yang
digunakan adalah ArcMap, Google Maps, dan Google Earth. Dalam mengubah
skala, ArcMap tidak mengalami penambahan atau pengurangan informasi.
ArcMap hanya mengalami perbesaran atau pengecilan objek saja. Sedangkan
Google Maps dan Google Earth dalam pengubahan skala tidak hanya objeknya
saja yang berubah ukuran, namun juga disertai dengan penambahan dan
pengurangan informasi pada peta.
Penentuan skala peta dapat dilakukan dengan beberapa metode. Dalam
praktium ini metode yang digunakan adalah dengan membandingkan terhadap
jarak sebenarnya di lapangan. Objek pada peta dihitung jarak sebenarnya di
lapangan kemudian dibandingkan dengan jarak objek tersebut pada peta.
Keunggulan metode ini adalah skala yang dihasilkan lebih akurat. Metode lain
yang digunakan adalah dengan membandingkan terhadap peta yang sudah ada
skalanya. Peta yang akan dicari skalanya ditentukan terlebih dahulu jarak dua
objek sembarang, kemudian dibandingkan dengan jarak dua objek tersebut pada
peta lain yang sudah ada skalanya. Keuntungan metode ini adalah lebih praktis
dalam penghitungan skala karena tanpa harus mengukur jarak sebenarnya di
lapangan.

VI. KESIMPULAN
1. Skala peta dapat dinyatakan dalam beberapa cara antara lain dengan skala
angka, skala verbal, skala grafik atau bar, dan skala area. Untuk mencari
skala peta dapat dilakukan dengan membandingkan jarak di peta dengan
jarak horisontal di lapangan, membandingkan dengan peta lain yang
sudah diketahui skalanya, memperhatikan interval kontur, dan
menghitung jarak meridian atau paralel pada peta.
2. Pengubahan skala peta dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain
cara manual dengan menggunakan bidang-bidang geometris seperti bujur
sangkar dan segitiga, menggunakan metode proyeksi optis dengan alat
Map-O-Graph, menggunakan mesin fotokopi, dan mengunakan alat
mekanis yaitu pantograph. Pengubahan skala peta harus memperhatikan
generalisasi dan penambahan informasi.
3. Pengubahan skala peta digital dapat dilakukan dengan aplikasi ArcMap,
Google Maps, maupun Google Earth dengan menggunakan fungsi zoom
in maupun zoom out.
DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, Totok Wahyu,S.Si., M.Sc. dan Dr. Nurul Khakhim, M.Si. 2016.
Petunjuk Praktikum Kartografi Dasar (GKP 0101). Yogyakarta: Fakultas
Geografi Uiversitas Gadjah Mada
Rumah Belajar, “Pengetahuan Peta,” Belajar untuk semua,
https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=12&idm
ateri=122&lvl1=2&lvl2=0&lvl3=0&kl=7 (diakses pada 12 September 2016)
http://www.academia.edu/5584698/Tugas1_karto-geofis-Isna_U (diakses pada 13
Spetember 2016)
LAMPIRAN
Screencapture Google Maps skala besar

Screencapture Google Maps skala kecil


Screencapture Google Earth skala besar

Screencapture Google Earth skala kecil


TUGAS

1. Ubah skala berikut “1 inch equals 8 miles” menjadi skala angka, dan
1:1.000.000 menjadi skala verbal miles-per-inch.
2. Jelaskan “variable scale bar”, dan pada peta apakah skala tersebut
digunakan?

Jawab
1. a) 1 inch equals 8 miles
1 inch : 8 x 63.360 inches
1 : 506880

b) 1 : 1.000.000
1 : 1.000.000/63.360
1 inch : 15,78 miles
15,78 miles-per-inch

2. Variable scale bar adalah skala grafik yang berkaitan dengan skala garis
lintang. Skala ini akan memberikan perbandingan yang akurat terhadap
variasi derajat garis lintang dikarenakan setiap kenaikan derajat garis
lintang akan diimbangi dengan kenaikan skala sehingga skala akan sesuai
dengan perbandingan di permukaan bumi walaupun terdapat distorsi
akibat proyeksi peta. Skala jenis ini digunakan pada peta yang
membutuhkan informasi dan ukuran teliti seperti peta luas lahan dan peta
batas wilayah.

Anda mungkin juga menyukai