Anda di halaman 1dari 28

Prakiraan dan

Perencanaan Keuangan
• Arus Kas Dalam Perusahaan
• Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
• Perencanaan Keuangan
• Perencanaan Keuangan dan Perencanaan Strategis
Arus Kas Dalam Perusahaan

Kas merupakan arus kas yang terjadi


karena kegiatan operasi perusahaan.

Beberapa arus kas ada yang


mempengaruhi Laba-Rugi, beberapa
mempengaruhi Neraca.

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan Halaman 2


Barang Dalam
Proses
Persediaan Penyusutan
Barang Jadi Biaya Tenaga Kerja

Biaya Adm dan Biaya Gaji dan Aktiva Bahan


Penjualan Biaya-Biaya Lain Tetap Mentah

Gaji dan Biaya


Gambar A
Pembayaran
Penjualan Kredit
Arus
Piutang Kas Perusahaan
Pembelian Aktiva
Tetap Manufaktur
Hutang
Dagang Penjualan Dagang
Aktiva Tetap
Pengumpulan
KAS Pembayaran Pembelian
Penjualan Tunai
Pembayaran Pinjaman
Investasi
Pinjaman
Modal Hutang
Sendiri Deviden*
* Termasuk pembelian kembali saham
10/23/2015 Halaman 3
Analisis Sumber dan Penggunaan Dana

• Sumber dana, berasal:


1. Penurunan aktiva bersih, kecuali aktiva
tetap dan kas
2. Penurunan bruto aktiva tetap
3. Kenaikan bersih kewajiban dan hutang
4. Penambahan modal sendiri
5. Dana yang diperoleh dari operasi

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 4


Analisis Sumber dan Penggunaan Dana

• Penggunaan dana, sebagai:


1. Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva
tetap dan kas
2. Penambahan bruto aktiva tetap
3. Penurunan kewajiban dan hutang
4. Pengurangan modal sendiri
5. Pembayaran deviden

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 5


Analisis sumber dan penggunaan dana
PT. “ABC” 20XX (dalam
(dalam jutaan rupiah)

Sumber dana:
(1)Laba setelah pajak Rp. 166
(2)Penyusutan Rp. 50
Dana dari hasil operasi Rp. 216
(3)Berkurangnya persediaan Rp. 5
(4)Bertambahnya hutang pajak Rp. 2

Jumlah sumber dana Rp. 223

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 6


Analisis sumber dan penggunaan dana
PT. “ABC” 20XX (dalam
(dalam jutaan rupiah)

Penggunaan dana:
(1)Pembayaran deviden Rp. 87
(2)Penambahan sekuritas Rp. 5
(3)Penambahan piutang Rp. 6
(4)Pengurangan hutang dagang Rp. 2
(5)Pengurangan hutang wesel Rp. 20
(6)Pengurangan hutang j. pnj Rp. 100
Jumlah penggunaan dana Rp. 220
Penambahan dana Rp. 3
10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 7
Analisis sumber dan penggunaan dana
PT. “ABC” 20XX (dalam
(dalam jutaan rupiah)
Sumber modal kerja:
(1)Laba setelah pajak Rp. 166
(2)Penyusutan Rp. 50
Modal kerja dari hasil operasi Rp. 216
Penggunaan modal kerja:
(1)Pembayaran dividen Rp. 87
(2)Pengurangan hutang j. panjang Rp. 100
Jml penggunaan modal kerja Rp. 187
Penambahan modal kerja Rp. 29
JUMLAH Rp.216
10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 8
Perencanaan Keuangan
1. Perencanaan keuangan jangka
panjang:
 Model persentase penjualan.
o Identifikasi rekening-rekening yang
berubah apabila penjualan berubah.
o Kebijakan keuangan yang dianut oleh
perusahaan.
 Model-model lain.
o Hubungan antara suatu aktiva (persediaan)
terhadap penjualan
10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 9
Kritik terhadap metode persentase
penjualan, bahwa rekening berubah secara
proporsional dengan peningkatan penjualan.
Hubungan antara suatu aktiva (misal:
persediaan) dengan penjualan:
Y = 20 + 0,04X

Y, adalah nilai persediaan dan X, adalah


penjualan.
Apabila penjualan diperkirakan sebesar Rp.
100 juta, maka persediaan seharusnya
dalah Rp. 24 juta)
10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 10
Perencanaan Keuangan
2. Perencanaan keuangan jangka pendek:

Tujuan utamanya: Menjaga likuditas


perusahaan.

Anggaran kas, merupakan taksiran


tentang kas masuk dan kas keluar pada
periode tertentu
10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 11
Ilustrasi model persentase penjualan
dengan dataPT
dataPT.. “ABC” tahun 20XX
1. Semua aktiva meningkat secara proporsional dengan penjualan.
2. Aktiva tetap akan meningkat sebesar Rp. 200 juta.
3. Penyusutan aktiva tetap lama sebesar Rp. 50 juta dan aktiva
tetap baru Rp. 20 juta.
4. Rekening-rekening kewajiban lancar (tidak termasuk hutang
bank) meningkat secara proporsional dengan peningkatan
penjualan.
5. Kalau perusahaan menggunakan hutang tambahan, bunga yang
ditanggung adalah 17,5% per tahun, sama seperti rata-rata
bunga untuk hutang bank yang lama dan hutang jangka
panjang.
6. Perusahaan akan membagikan dividen sebesar 50% dari laba
setelah pajak.
7. Perusahaan tidak akan menambah setoran modal sendiri.
8. Profit margin tahun 20XX+1 diperkirakan sama dengan tahun
20XX.
9. Dana ektern akan ditarik dalam bentuk hutang.
10. Tarif pajak penghasilan sebesar 32%.
10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 12
Neraca PT. “ABC”, dalam peresentase
penjualan

Kas 1,1 Hutang dagang 4,0


Sekuritas 0,7 Hutang wesel 0,9
Piutang 8,0 Hutang pajak 1,5
Persediaan 5,1 Hutang bank na
Aktiva tetap na Hutang j. pnjng na
Modal sendiri na

na = not applicable
10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 13
Model untuk menaksir laba setelah pajak
20XX+1

Laba operasi Rp. 375 (13,64% x Rp. 2,750)

Bunga 0,175 (220 + D)


Laba sebelum pajak 375 – [0,175(220 + D)]
Pajak 0,32 [375 – {0,175(220 + D)}]
Laba setelah pajak 0,68 [375 – (0,175(220 + D)0]

Sumber dana berasal dari:


(1) Laba yang ditahan,
(2) Penyusutan,
(3) Penambahan hutang
10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 14
Laporan rugi laba proforma PT. “ABC”
20XX+1 (dalam
(dalam jutaan
jutaan)
)
Laba operasi Rp. 375
Bunga Rp. 50,10 0,175(220 + 66,28)

Laba sebelum pajak Rp. 324,90


Pajak Rp. 103,97
Laba setelah pajak Rp. 220,93
Nilai buku aktiva tetap lama Rp. 550
Penyusutan aktiva tetap lamaRp. 50 Rp.500

Nilai buku aktiva tetap baru Rp. 200


Penyusutan aktiva tetap baru Rp. 20 Rp.180
Nilai buku aktiva tetap (net) Rp.680
10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 15
Neraca proforma PT. “ABC” akhir
20XX+1 (dalam
(dalam jutaan rupiah)

Kas 31,25 Hutang dagang 111,25


Sekuritas 18,75 Hutang wesel 25,00
Piutang 220,00 Hutang pajak 40,00
Persediaan 140,00 Hutang bank 120,00
Aktiva tetap 680,00 Hutang bank baru 66,28
(net) Modal sendiri 517,00
Laba yang ditahan 110,47

Jumlah aktiva 1.090,00 Jumlah kewajiban


& Modal Sendiri 1.090,00

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 16


Perencanaan keuangan jangka pendek

1. Taksiran dan realisasi penjualan sebagai berikut:


Bulan Realisasi Taksiran
Sept 20XX Rp. 120 juta Rp. 115 juta
Okt - Rp. 150 juta
Nop - Rp. 180 juta
Des - Rp. 160 juta
2. Pembelian barang dagangan dengan harga pokok 80%,
dilakukan satu bulan sebelum taksiran penjualan.
3. Pembelian barang dagangan dilakukan secara kredit dan
pembayarannya dilakukan satu bulan kemudian.
4. Gaji dibayar setiap bulan sebesar Rp. 15 juta.

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 17


5. Penyusutan per bulan dibebankan Rp. 10 juta.
6. Pada akhir Desember dibayar bunga pinjaman
sebesar Rp.10 juta. Bunga ini adalah untuk
periode Oktober s/d Desember.
7. Saldo akhir bulan September (awal oktober)
sebesar Rp. 20 juta. Jumlah ini merupakan
jumlah yang minimal harus dipertahankan.
8. Kalau saldo kas melebihi kas minimal,
kelebihannya akan dipergunakan untuk
mengangsur hutang dan bila kurang akan
menambah hutang.

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 18


Anggaran kas PT. “XYZ” bulan Oktober s/d
Desember 20XX (lanjutan
(lanjutan)
)
Sept Okt Nop Des Jan
1. Penjualan Rp.120 Rp.150 Rp.180 Rp.220 Rp.160
2. 30% tunai 36 45 54 66 48
3. 70% dibayar satu bulan
kemudian 84 105 126 154
4. Jumlah penerimaan kas Rp.129 Rp.159 Rp.192 Rp.202
5. Pembelian barang
dagangan (80% dari
penjualan bulan yad) Rp.120 Rp.144 Rp.176 Rp.128
6. Pembayaran pembelian 120 144 176
7. Gaji 15 15 15
8. Pembayaran bunga - - -
9. Jumlah pengeluaran kas Rp.135 Rp.159 Rp.201
10.Surplus (defisit) ( 6) 0 ( 9)
-------------------------------- -------- -------- -------- -------- --------

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 19


Anggaran kas PT. “XYZ” bulan Oktober s/d
Desember 20XX
Sept Okt Nop Des Jan
11. Saldo kas awal bulan Rp. 20 Rp. 20 Rp. 20
12. Surplus (defisit) ( 6) 0 ( 9)
13. Saldo tanpa pinjaman 14 20 11
14. Saldo kas minimal 20 20 20
15. Pinjam (melunasi)
(14-13) 6 0 9
16. Saldo kas awal bulan
(13+15) 20 20 20
17. Saldo pinjam kumulatif 6 6 15

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 20


Laporan Laba Rugi Proforma PT. “XYZ”,
Oktober s/d Desember 20XX (dalam
(dalam jutaan
jutaan))

Penjualan Rp.550,0
Harga Pokok (80%) Rp.440,0
Laba Bruto 110,0
Gaji Rp. 45,0
Penyusutan 30,0 Rp. 75,0
Laba Operasi Rp. 35,0
Bunga 10,0
Laba Sebelum Pajak Rp. 25,0

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 21


Neraca PT. “XYZ” pada akhir September
20XX (dalam
(dalam jutaan
jutaan)
)

Kas 20,0 Hutang dagang 150,0


Piutang 84,0 Hutang bank 200,0
Persediaan 50,0 Modal sendiri 404,0
Aktiva tetap (net) 600,0 -
Jumlah aktiva 754,0 Jumlah kewajiban
& Modal Sendiri 754,0

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 22


Neraca Proforma PT. “XYZ” akhir
Desember 20XX (dalam
(dalam jutaan rupiah)

Kas Rp. 20 Hutang dagang Rp.158


Piutang 154 Hutang bank 215
Persediaan 58 Modal sendiri 429
Aktiva tetap (net) 570 -
Jumlah Rp.802 Jumlah Rp.802

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 23


Perencanaan Keuangan dan
Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis, merupakan


upaya yang dilakukan secara sadar
untuk mempengaruhi posisi
perusahaan dalam persaingan.

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 24


Strategi Pengembangan Usaha:

1. Pertumbuhan agresif, perusahaan


meningkatkan pangsa pasar sehingga
memerlukan dana yang besar.
2. Pertumbuhan moderat, pertumbuhan
penjualan didorong oleh laju permintaan
industri, perusahaan menggunakan dana
hasil operasi (dana intern).
3. Memperkecil bisnis yang dilakukan. tahap
produksi maturity, keputusan perusahaan
untuk menambah atau beralih ke bisnis
lain.

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 25


Latihan soal
soal::
1. Dengan menggunakan metode persentase
penjualan, buatlah laporan laba rugi proforma
untuk PT. “ABC” . Proyeksi penjualan untuk
tahun depan adalah Rp. 4.000juta. Harga
pokok barang yang dijual sebesar 70% dari
penjualan, biaya administrasi sebesar Rp.
500juta dan beban penyusutan Rp. 300juta.
Biaya bunga sebesar Rp. 50 juta dan
penghasilan dipajaki dengan tarif 35%.
Perusahaan merencanakan untuk merenovasi
kantornya dengan biaya sebesar Rp. 200juta
dan melunasi hutang wesel sebesar Rp.
150juta. Akhirnya, biaya penjualan sebesar
5% dari penjualan.

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 26


Latihan soal
soal::
2. Seorang analis keuangan memproyeksikan
laba setelah pajak perusahaan pada tahun
depan akan sebesar Rp. 6.500juta. Dengan
jumlah lembar saham sebanyak 10 juta
lembar maka EPS diperkirakan akan
mencapai Rp. 650. saat ini harga saham
mencapai Rp. 7.500 per lembar, dengan
PER sebesar 13X. Karena itu analis
tersebut memperkirakan bahwa tahun
depan harga saham akan mencapai Rp.
8.450 per lembar. Benarkah pemikir analis
tersebut? Jelaskan jawaban saudara.

10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 27


Kasus: KINERJA KEUANGAN
1. Apakah pengaruh penggantian mesin
baru terhadap rentabilitas ekonomi?
2. Bagaimanakah pengaruh rentabilitas
ekonomi terhadap kinerja keuangan?
3. Apakah pengaruh pembebanan
penyusutan, pajak terhadap
pencapaian laba?
4. Apakah argumentasi analitis yang
dikemukakan manajer keuangan
tentang rencana penggantian mesin
baru?
10/23/2015 Dasar Manajemen Keuangan 28

Anda mungkin juga menyukai