Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ABI YAZID B RUMODAR

NIM : 2010505088
KELAS : B1
TUGAS : P9 ANGIOGRAFI RENAL

SOAL & JAWABAN

1. Buatlah terjemahan pada video slide ke-8 PPT ini…

JAWAB:
Pada cuplikan video dimulai menjelaskan pemilihan arteri yang akan digunakan sebagai
akses masuknya kateter ke dalam tubuh pasien juga tidak kalah penting. Pemilihan arteri ini
bergantung pada beberapa faktor, seperti keahlian operator, kondisi fisik pasien, status
antikoagulasi dan kondisi pembuluh darah perifer.tindakan kateterisasi menggunakan anestesi
lokal, karena kita perlu kerja sama dengan pasien saat tindakan berlangsung, tetapi pada bayi
atau anak yang tidak stabil/biru dan berpotensi terjadi kegawatan biasanya digunakan anestesi
umum.

Teknik memasukkan kateter PCA ada 2 yaitu


1. Perkutan / Percutaneous, seperti teknik memasang infus.
2. Cutdown atau vena seksi, yaitu membuat sayatan pada otot dan mencari pembuluh darah
kemudian melokalisasinya dan membuat tusukan pada pembuluh darah tersebut untuk
memasukkan kateter. Teknik yang sering digunakan adalah cara perkutan karena
komplikasi dari teknik ini sangat kecil dan mudah untuk mengerjakannya.

Tahapan pelaksanaan prosedur kateterisasi jantung dapat digambarkan sebagai berikut:


1. Pasien dibaringkan pada tempat tidur khusus sehingga dapat dilakukan X-Ray selama
intervensi sebagai monitoring lokasi. Alat monitor jantung dan oksigen juga diberikan.
2. Sterilisasi area jalan masuk dilakukan serta pemberian anastesi lokal.
3. Jalan masuk menuju arteri femoralis, arteri radialis atau arteri brachealis dibuat dengan
alat yang disebut jarum introducer. Prosedur ini sering disebut dengan jalan masuk
percutaneous.
4. Setelah jalan masuk menuju arteri dibuat, sebuah sheath introducer ditempatkan untuk
menjaga arteri tetap terbuka dan mengontrol perdarahan.
5. Melalui sheath introducer ini, sebuah kateter panjang,lentur dan lembut yang terbuat dari
plastik yang disebut diagnostik catheter dimasukkan. Ujung dari diagnostic catheter ini
ditempatkan di awal arteri koroner. Diagnostik catheter ini juga dapat digunakan untuk
menyuntikan zat radiopaque ke dalam arteri koroner sehingga besar dan lokasi sumbatan
dapat segera dikaji melalui gambaran X-ray. Klien mungkin akan merasakan sensasi
panas saat kontras diinjeksikan.Nichiban dipasang pada pergelangan tangan, jika
prosedur dilakukan melalui arteri radialis. 4 jam setelah tindakan nichiban dapat
dilonggarkan dan diganti dengan balutan biasa. Jika prosedur dilakukan melalui arteri
brakhialis atau femoralis setelah pencabutan sheath gunakan sarung tangan steril, cabut
sheath dan lakukan penekanan selama 10-15 menit sampai perdarahan berhenti dan tidak
ada hematoma.Perdarahan pada area pungsi ditutup dengan menggunakan perban elastic
Demikian.

2. Bagaimana proteksi radiasi untuk petugas dan pasien pada pemeriksaan angiografi arteri
renalis ini ?

JAWAB :
PROTEKSI TERHADAP RADIASI DALAM ANGIOGRAFI ARTERI RENALIS
Keamanan radiasi dalam laboratorium kateterisasi dimulai sejak perencanaan dan
pembangunan.Selama konstruksi, peralatan protektif harus diikutsertakan. Staf ruang
pemeriksaan mendapat radiasi dari dua sumber yaitu pasien dan tabung sinar-X. Pengurangan
dosis pada staf dapat diperoleh dengan cara penambahan jarak, pemendekan waktu radiasi,
penggunaan peralatan alat proteksi dan pelindung. Staf yang bekerja di laboratorium kateterisasi
harus selalu memakai badge pemantau radiasi bagi tubuh dan leher saat di laboratorium. Badge
ini harus diperiksa setiap bulan untuk menilai dosis radiasi yang diterima oleh petugas
Pengurangan dosis pada pasien diperoleh dengan teknik modern. Pemantauan radiasi dilakukan
untuk menghindari kerusakan kulit, registrasi dari radiasi untuk optimalisasi prosedur dan setting
dosis detektor yang dapat disesuaikan (prinsip as low as reasonably achievable/ALARA)
A. Meminimalkan dosis pasien dilakukan dengan cara sebagai berikut
 Meminimalkan waktu skrining dan waktu paparan.
 Menjaga jarak minimum antara tabung X-ray dan penguat gambar
 Menggunakan kolimasi dan cone untuk meminimalkan daerah iradiasi.
 Menggunakan resolusi yang lebih rendah bila memungkinkan.
 Menggunakan sesedikit mungkin frame/detik untuk memungkinkan pencitraan yang
memadai
 Untuk prosedur yang membutuhkan waktu lama, penguat gambar harus digerakkan
secara perlahan beberapa derajat untuk meminimalkan kemungkinan luka bakar.
 Dengan pemberian tambahan 1 Sv per 100 orang, lima orang akan berkembang menjadi
kanker dalam 40 tahun ke depan. Hal ini berarti bahwa peluang 0,023-0,033% untuk 40
tahun kemudian. Hal ini dapat diabaikan bila disbandingkan dengan risiko klinis dari
penyakit primer. Peluang untuk terjadinya kanker yang fatal akibat intervensi sangat
kecil oleh karena itu analisis manfaat/risiko sangat menentukan dilakukannya suatu
intervensi kardiologi.

B. Meminimalkan dosis operatordilakukan dengan cara sebagai berikut:


 Apron dan kerah harus dipakai.
 Apron harus sampaidi bawah meja.
 Layar yang bergerak sebaiknya berada diantara operator dan sumber.
 Meminimalkan paparan sinar-X dengan mengurangi waktu skrining dan waktu
paparan.
 Beberapa proyeksi (misalnya left anterior oblique/LAO) menyebarkan paparan sinar-X
lebih tinggi yang harus disadari oleh operator. Dosis untuk operator intervensi yang
sudah dikalkulasi yaitu sebesar 50-60mSv per tahun (berdasarkan 150 hari kerja
pertahun dan empat intervensi per hari). Kalkulasi efektif jika operator memakai apron
dan thyroid collar yang benar <5 mSv /tahun. Dosis maksimum yang diizinkan yaitu 20
mSv /tahun. Kemungkinan terjadinya kanker yang fatal akibat paparan kecil
dibandingkan dengan risiko harian.

Anda mungkin juga menyukai