NIM : I1031191046
SOAL
JAWAB
1. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
Narkoba adalah bahan yang jika di minum atau di hirup akan memberikan efek
mengubah pikiran pada seseorang, memberikan suasana hati dan dapat mengubah
perilaku seseorang.
Penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba dikalangan generasi muda yaitu ada
faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang ada pada diri individu itu sendiri seperti
seseorang mengalami depresi, seseorang mengalami kecemasan, dan kurangnya
religiusitas pada seseorang. Pada umumnya penyalahgunaan penggunaan narkoba
di mulai pada anak yang beranjak usia remaja. Sebab usia remaja sangat rentan
terhadap obat-obatan terlarang. Sebab pada usia remaja sedang mengalami
perkembangan biologis, psikologis, maupun sosial yang sangat pesat. Seorang
remaja yang memiliki masalah pada internal sangat beresiko dalam
penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu, misalnya
lingkungan, lemahnya hukum dan keadaan keluarga. Lingkungan yang baik akan
memberikan pengaruh positif terhadap anak dan akan terhindar dari
penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut. Lemahnya hukum yang ada juga
merupakan faktor dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut, karena jika
hukum keras maka anak tidak akan berani dalam melakukan hal yang
membahayakan dirinya. Kemudian keluarga adalah faktor utama dalam
pendidikan anak sejak usia dini, orangtua yang memberikan arahan positif
terhadap anak, anak akan tetap patuh dan taat terhadap orangtua.
3. Sumber-sumber historis, yuridis dan sosiologis bahwa pancasila telah diakui sebagai
dasar Negara
Sumber Historis Pancasila sebagai Ideologi Negara
a. Pancasila sebagai ideologi negara masa pemerintahan Presiden Soekarno
Pada masa pemerintahan ini, Pancasila ditegaskan sebagai pemersatu bangsa.
Penegasan ini dikumandangkan oleh Soekarno dalam berbagai pidato politiknya
dalam kurun waktu 1945-1960. Namun seiring dengan perjalanan waktu, kurun
waktu 1960-1965, Soekarno lebih mementingkan konsep Nasakom
(Nasionalisme, Agama, Komunisme) sebagai landasan politik bangsa Indonesia.
b. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto
Pancasila dijadikan sebagai asas tunggal bagi Organisasi Politik dan Organisasi
Kemasyarakatan. Diawali dengan keluarnya TAP MPR No. II/1978 tentang
pemasyarakatan nilai-nilai Pancasila yang menjadi landasan bagi dilaksanakannya
penataran P-4 bagi semua lapisan masyarakat. Akibat dari cara-cara rezim dalam
memasyarakatkan Pancasila memberi kesan bahwa tafsir ideologi Pancasila
adalah produk rezim Orde Baru yang berkuasa pada waktu itu.
c. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie
Presiden Habibie menggantikan Presiden Soeharto yang mundur pada 21 Mei
1998, atas desakan berbagai pihak Habibie menghapus penataran P-4.
Pemerintahan Habibie lebih disibukkan masalah politis, baik dalam negeri
maupun luar negeri. Di samping itu, lembaga yang bertanggungjawab terhadap
sosialisasi nilai-nilai Pancasila dibubarkan berdasarkan Keppres No. 27 tahun
1999 tentang pencabutan Keppres No. 10 tahun 1979 tentang Badan Pembinaan
Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP-7).
Sebenarnya, dalam Keppres tersebut dinyatakan akan dibentuk lembaga serupa,
tetapi lembaga khusus yang mengkaji, mengembangkan, dan mengawal Pancasila
hingga saat ini belum ada.
d. Pancasila sebagai Ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Abdurahman
Wahid
Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid muncul wacana tentang
penghapusan TAP NO.XXV/MPRS/1966 tentang pelarangan PKI dan
penyebarluasan ajaran komunisme. Di masa ini, yang lebih dominan adalah
kebebasan berpendapat sehingga perhatian terhadap ideologi Pancasila cenderung
melemah.
e. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Megawati
Soekarno Putri
Pada masa ini, Pancasila sebagai ideologi semakin kehilangan formalitasnya
dengan disahkannya Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 yang tidak
mencantumkan pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib dari tingkat
Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi.
f. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY)
Pemerintahan SBY dapat dikatakan juga tidak terlalu memperhatikan pentingnya
Pancasila sebagai ideologi negara. Hal ini dapat dilihat dari belum adanya upaya
untuk membentuk suatu lembaga yang berwenang untuk menjaga dan mengawal
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara sebagaimana diamanatkan
oleh Keppres No. 27 tahun 1999. Suasana politik lebih banyak ditandai dengan
pertarungan politik untuk memperebutkan kekuasaan atau meraih suara sebanyak-
banyaknya dalam pemilu. Mendekati akhir masa jabatannya, Presiden SBY
menandatangani Undang-Undang RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi yang mencantumkan mata kuliah Pancasila sebagai mata kuliah wajib pada
pasal 35 ayat (3).
g. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo
Kebijakan pemerintahan Joko Widodo yang telah menetapkan 1 Juni 1945 sebagai
Hari Lahirnya Pancasila melalui Keppres nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari
Lahirnya Pancasila. Keppres tersebut menempatkan kembali sejarah proses
kelahiran Pancasila berdasarkan fakta sejarah tanpa bermaksud mengganti
rumusan final sila-sila Pancasila
4. Dasar urgensinya pendidikan pancasila itu diberikan kepada mahasiswa terdapat pada
Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi mendefinisikan
bahwa Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program
doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
Selanjutnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 ditindaklanjuti dengan
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 yang menyatakan bahwa kurikulum PT wajib
memuat mata kuliah Agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.
Hal-hal apa saja yang diharapkan dapat dicapai melalui pendidkan pancasila
a. Pancasila diperlukan untuk membentuk karakter mahasiswa yang professional dan
bermoral. Ini dikarenakan perubahan dan infiltrasi budaya asing yang mendatangi
masyarakat Indonesia bukan hanya masalah pengetahuan dn teknologi, tetapi juga
berbagai aliran (mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa.
b. Pancasila diselenggarakan agar mahasiswa tidak tercerabut dari akar budaya yang
menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda antara suatu
bangsa dengan bangsa lainnya.
c. Dekadensi moral, ditandai dengan mundurnya ketaatan mahasiswa terhadap
norma-norma social dalam hidup masyarakat sehingga pentingnya nilai-nilai
ideology dalam pendidikan Pancasila.
d. Para elit politik (eksekutif dan legislative) mulai meninggalkan budaya politik
santun dan kurang jiwa kenegarawanan.
e. Banyak politikus yang terjerat masalah korupsi yang dapat merugikan keuangan
negara.
f. Penyalahan narkoba yang melibatkan generasi dari berbagai lapisan menggerus
nilai-nilai moral bangsa.