Anda di halaman 1dari 68

jilid

2
FIQIH ISLAM
CARA MUDAH MEMAHAMKAN FIQIH KEPADA ANAK

Penyusun : Nurul Ihsan Berikut ini kutipan ketentuan


sanksi pidana atas
Narasumber ahli : DR. KH. Bakrun Syafi’i Lc. MA. pelanggaran Hak Cipta dalam
Editor : Arif Anggoro, S.S. Undang-Undang RI no. 19
tahun 2002.
Ilustrator : Uci Ahmad Sanusi & Wawan
Penata letak : Yuyus Rusamsi Ayat (1)
Barangsiapa dengan sengaja
Desain cover : Muchlis Umar dan tanpa hak melakukan
perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat
ISBN : 978-602-268-452-7 (jil.2)
(1) atau Pasal 49 ayat (1) dan
ayat (2) dipidana dengan
Penerbit : PT Luxima Metro Media pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu)
bulan dan/atau denda paling
sedikit Rp 1.000.000,00 (satu
juta rupiah), atau pidana
penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 5.000.000.000,00
PT. Luxima Metro Media
(lima miliar rupiah).
Kantor Operasional :
Jl. Kalisari III No. 28a, Pasar Rebo, Jakarta Timur – 13790 Ayat (2)
Barangsiapa dengan sengaja
Telp. / Faks. : 021-29378394 menyiarkan, memamerkan,
www.penerbitluxima.co.id mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu
email : luxima_media@yahoo.co.id Ciptaan atau barang hasil
pelanggaran Hak Cipta atau
Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
Cetakan Pertama : Februari 2019 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).
PE NG A N TA R PE N U L I S

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Segala puji dan syukur kami panjatkan hanya ke hadirat Allah Azza wa Jalla. Shalawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw.

Alhamdulillah, hanya dengan izin-Nya, penulis, Penerbit Luxima Metro Media, tim kreatif
di studio jasa penerbitan buku anak www.cbmagency.com, bersama tim lainnya berhasil
mewujudkan salah satu mimpi besar kami, yaitu menerbitkan salah satu karya fenomenal
kami di tahun ini, seri buku Fiqih Islam: Cara Mudah Memahamkan Fiqih kepada Anak.

Buku ini adalah seri fiqih anak terlengkap pertama yang diterbitkan di Indonesia. Di dalam 24
buku seri ini, setiap pembahasannya dilengkapi dengan gambar yang dapat memudahkan
anak untuk memahami panduan-panduan fiqih.

Fiqih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas
persoalan hukum di berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi,
bermasyarakat, maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya.

Buku fiqih Islam bergambar ini mengambil sumber utama dari kitab Fiqih Sunnah karya
Sayyid Sabiq yang kemudian kami olah dan proses sedemikian rupa menjadi rangkaian
buku berkonsep picture book dengan tampilan full color, full gambar, dan minor teks.

Dengan berbagai keunggulannya, kami berharap buku ini dapat bermanfaat dan
berkontribusi lebih maksimal untuk menambah khazanah literasi anak bertema fiqih yang
bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kami juga berharap buku ini bisa menjadi
salah satu panduan utama yang komprehensif bagi keluarga muslim di Indonesia untuk
memahami fiqih Islam dengan cara yang lebih mudah dicerna, ringan, ringkas, dan praktis.

Karya ini merupakan sekian langkah kecil sekaligus upaya pengabdian fil ilmi kami. Semoga
Allah swt. mencatatnya sebagai bagian amal saleh yang ikhlas. Hanya kepada Allah kami
bergantung dan Dialah sebaik-baik Zat untuk dimintai pertolongan.

Bandung, 28 Oktober 2018

Nurul Ihsan
Penyusun
iv daftar isi

Pengantar Penyusun ..................................................................................................................... iii


Daftar Isi ............................................................................................................................................. iv
Wudhu ................................................................................................................................................ 1
Rukun Wudhu.................................................................................................................................... 6
Sunnah Wudhu ............................................................................................................................... 13
Yang Membatalkan Wudhu ....................................................................................................... 31
Yang Tidak Membatalkan Wudhu ............................................................................................ 35
Hal-hal yang Mewajibkan Wudhu ........................................................................................... 42
Hal-hal yang Disunahkan Wudhu ............................................................................................. 45
Hal-hal Penting Seputar Wudhu ............................................................................................... 49
Membasuh Sepatu ........................................................................................................................ 54
Profil Tim Kreatif ............................................................................................................................. 61
Daftar Pustaka ................................................................................................................................. 63
WUDHU V
1

PENGERTIAN WUDHU
Wudhu adalah kegiatan bersuci dengan air. Apa saja
anggota badan kita yang disucikan di dalam wudhu? Ketika
berwudhu kita membasuh wajah, kedua tangan, kepala, dan
kedua kaki.

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.


bersabda, “Allah tidak menerima shalat salah seorang di
antara kalian yang berhadas sampai ia berwudhu.”
(HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi)
2 WUDHU

LANDASAN PENSYARIATAN WUDHU


Wudhu telah disyariatkan di dalam Islam sejak masa
Rasulullah saw. hingga sekarang. Wudhu pun menjadi hal
penting yang tak terpisahkan dari ajaran Islam.

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak


melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan
tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki....”
(al-Ma’idah [5]: 6)
WUDHU 3

KEUTAMAAN WUDHU KETIKA


BERKUMUR, MENGHIRUP AIR, DAN
MEMBASUH WAJAH
Ketika seseorang berwudhu dan berkumur, dosa-dosanya
keluar dari mulutnya. Ketika seseorang berwudhu dan
menghirup air ke dalam hidung lalu mengeluarkan kembali,
dosa-dosanya keluar dari hidungnya.

Ketika seseorang berwudhu dan membasuh wajahnya,


dosa-dosanya keluar dari wajahnya, bahkan hingga keluar
dari kedua tepi pelupuk matanya.
(HR Ibnu Majah, Bukhari, dan Muslim)
4 WUDHU

KEUTAMAAN WUDHU KETIKA


MEMBASUH KEDUA TANGAN DAN
MENGUSAP KEPALA
Ketika seseorang berwudhu dan membasuh kedua
tangannya, dosa-dosanya keluar dari kedua tangannya,
bahkan hingga keluar dari bawah seluruh kedua kuku
tangannya.

Ketika seseorang berwudhu dengan mengusap kepalanya,


dosa-dosanya keluar dari kepalanya, bahkan hingga keluar
dari kedua telinganya. (HR Ibnu Majah, Bukhari, dan
Muslim)
WUDHU 5

KEUTAMAAN WUDHU KETIKA


MEMBASUH KAKI
Ketika seseorang berwudhu dengan membasuh kedua
kakinya, dosa-dosanya keluar dari kedua kakinya, bahkan
hingga keluar dari bawah seluruh kuku kedua kakinya.

Selain itu, Allah memperhitungkan pahala shalat dan


perjalanan ia menuju ke masjid menjadi pahala tambahan
baginya. (HR Ibnu Majah, Bukhari, dan Muslim)
6 AIR MUTLAKRUKUN WUDHU

FARDHU WUDHU
Wudhu memiliki rukun-rukun dan perbuatan-perbuatan
wajib.

Fardhu wudhu adalah perbuatan-perbuatan yang wajib


dilakukan dalam berwudhu. Wudhu menjadi tidak sah jika
salah satu fardhu wudhu tidak dilakukan.
RUKUN WUDHU 7

NIAT WUDHU
Fardhu wudhu yang pertama adalah niat.

Niat wudhu adalah pekerjaan hati, tanpa harus diucapkan


dengan lisan. Niat wudhu dilakukan saat membasuh muka.

Umar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,


”Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niat, dan
setiap orang (diberi balasan) berdasarkan niatnya.” (HR Abu
Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Daruquthni, dan Baihaqi)
8 RUKUN WUDHU

MEMBASUH MUKA
Fardhu wudhu yang kedua adalah membasuh muka.
Membasuh muka satu kali dengan menyirami wajah dengan
air.

Batas wajah dalam wudhu dimulai dari bagian dahi paling


atas hingga dagu di bagian bawah, sedangkan batas
lebarnya dari telinga kanan hingga telinga kiri.
RUKUN WUDHU 9

MEMBASUH KEDUA TANGAN


HINGGA SIKU
Fardhu wudhu yang ketiga adalah membasuh kedua tangan
sampai siku. Kedua siku termasuk bagian tubuh yang harus
dibasuh.

Siku adalah persendian yang membatasi lengan bawah dan


lengan atas kita.
10 RUKUN WUDHU

MENGUSAP KEPALA
Fardhu wudhu yang keempat adalah mengusap kepala.
Mengusap atau membasahi kepala dengan menyentuhkan
tangan atau jari yang basah ke kepala. Bisa mengusap
semua bagian kepala atau mengusap penutup kepala saja
atau bisa juga mengusap kulit kepala sekaligus penutup
kepala.

Firman Allah, “...Dan sapulah kepalamu....”


(al-Maidah [5]: 6)
RUKUN WUDHU 11

MEMBASUH KEDUA KAKI HINGGA


MATA KAKI
Fardhu wudhu yang kelima adalah membasuh kaki sampai
mata kaki. Yang perlu diperhatikan saat membasuh kaki
adalah kedua tumit harus terbasuh. Abdurrahman bin Abi
Laila r.a. mengatakan, ”Para sahabat Rasulullah sepakat
bahwa membasuh kedua tumit (adalah wajib hukumnya).”

Firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila


kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah
wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata
kaki....” (al-Maidah [5]: 6)


12 RUKUN WUDHU

WUDHU DENGAN TERTIB ATAU


BERURUTAN
Fardhu wudhu yang keenam adalah tertib atau berurutan.
Allah swt. telah menjelaskan kewajiban-kewajiban wudhu
tersebut dilakukan secara berurutan.

Rasulullah saw. juga melaksanakan wudhu dengan tertib


secara berurutan. Rasulullah saw. bersabda, “Mulailah
dengan apa yang dimulai oleh Allah swt.” (HR Ahmad, Abu
Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Muslim)
SUNNAH WUDHU 13

MEMBACA BASMALAH SEBELUM


WUDHU
Sebelum berwudhu kita dianjurkan membaca
“bismillahirrahmanirrahim” artinya dengan nama Allah Yang
Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Abu Hurairah r.a. bercerita bahwa Rasulullah bersabda,


“(Tidak sah) shalat seseorang tanpa wudhu, dan (tidak
sempurna) wudhu seseorang yang tidak menyebut nama
Allah (dalam wudhunya).”
(HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)

14 SUNNAH WUDHU

BERSIWAK ATAU MENGGOSOK GIGI


Sebelum berwudhu disunnahkan untuk bersiwak. Bersiwak
atau menggosok gigi akan membersihkan mulut dan
mendatangkan ridha Allah.

Bersiwak dianjurkan sebelum berwudhu, shalat, membaca


Al-Qur’an, setelah bangun tidur, atau saat mulut berbau tak
sedap.

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.


berkata, “Andai aku tidak mempersulit umatku, niscaya aku
akan memerintahkan mereka untuk bersiwak di setiap kali
berwudhu.” (HR Baihaqi)
SUNNAH WUDHU 15

MEMBASUH KEDUA TELAPAK


TANGAN SEBELUM BERWUDHU
Aus bin Abu Aus r.a. berkata, ”Aku melihat Rasulullah saw.
berwudhu dan beliau membasuh telapak tangan beliau
sebanyak tiga kali.” (HR an-Nasa’i, Darimi, dan Ahmad)

Rasulullah saw. juga telah berpesan agar kita mencuci


tangan tiga kali setelah bangun tidur.


16 SUNNAH WUDHU

BERKUMUR TIGA KALI


Disunnahkan berkumur tiga kali ketika berwudhu. Berkumur
adalah memasukkan air ke dalam mulut sambil mengocok-
ngocoknya di dalam mulut. Setelah itu, airnya dikeluarkan
kembali.

Laqith bin Shabrah r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw.


bersabda, ”Jika engkau berwudhu, maka berkumur-
kumurlah.” (HR Baihaqi dan Abu Dawud)
SUNNAH WUDHU 17

MEMASUKKAN AIR KE DALAM


HIDUNG DAN MENGELUARKANNYA
KEMBALI
Memasukkan air ke dalam hidung disebut istinsyaaq,
sedangkan mengeluarkan air kembali dari hidung disebut
istinstar.
Abu Hurairah r.a. bercerita bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah
seorang di antara kalian berwudhu,
maka hendaklah memasukkan air ke
dalam hidungnya dan mengeluarkannya
kembali.”
(HR Bukhari, an-Nasa’i, Muslim,
Ahmad, Baihaqi, dan Abu Dawud)
18 SUNNAH WUDHU

MEMBASAHI JANGGUT
Saat berwudhu dianjurkan untuk membasahi janggut.
Utsman r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. membasahi
janggut beliau saat sedang berwudhu.

Anas r.a. bercerita bahwa saat berwudhu, Rasulullah saw.


mengambil air dengan telapak tangan, lalu membasahi
janggut beliau.

Rasulullah saw. bersabda, ”Beginilah Tuhanku memerintah


diriku. Dia Mahaagung dan Mahamulia.”
(HR Abu Dawud, Baihaqi,
dan Hakim)

Membasahi janggut
dilakukan dengan
menyela-nyela dari
bagian bawah janggut.
SUNNAH WUDHU 19

MEMBERSIHKAN SELA-SELA JARI


Mustawrid bin Saddad berkata bahwa Rasulullah saw.
membersihkan sela-sela jari kedua tangan dan kedua kaki
dengan jari kelingking. (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu
Majah, dan Ahmad)

Ibnu Abbas r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda,


”Jika kamu berwudhu, maka bersihkanlah sela-sela jari kedua
tangan dan kakimu.” (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan
Ahmad)


20 SUNNAH WUDHU

MEMBASUH ANGGOTA TUBUH


SEBANYAK TIGA KALI
Rasulullah berwudhu dengan membasuh anggota tubuh
sebanyak tiga kali. Rasulullah pernah mencontohkan cara
berwudhu kepada seorang Arab pedalaman yang datang
menemui Rasulullah dan bertanya mengenai wudhu.

Rasulullah saw. bersabda, ”Beginilah cara


berwudhu. Barang siapa menambah-nambahi,
maka ia telah melakukan sesuatu yang buruk,
melampaui batas, dan berbuat zalim.”
(HR Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah, an-Nasa’i,
dan Ibnu Majah)
SUNNAH WUDHU 21

MEMULAI DENGAN BAGIAN KANAN


Ketika berwudhu kita disunnahkan untuk memulainya
dengan anggota tubuh bagian kanan, baik saat membasuh
tangan, mengusap telinga, maupun saat membasuh kaki.

Aisyah r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. suka memulai


sesuatu dengan bagian kanan, yaitu saat memakai sandal,
berjalan, bersuci, bahkan dalam segala hal kebaikan.

Abu Hurairah r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda,


”Jika kalian hendak berpakaian atau berwudhu, mulailah
dengan yang kanan (baik untuk kaki maupun tangan).”
(HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)

22 SUNNAH WUDHU

MENGGOSOK-GOSOK ANGGOTA
WUDHU
Saat membasuh anggota wudhu, kita disunnahkan untuk
menggosok-gosoknya. Menggosok anggota wudhu bisa
dilakukan berbarengan dengan air yang disiramkan atau
sesudahnya.

Abdullah bin Zaid r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw.


pernah berwudhu dengan air sebanyak sepertiga mud.
Lalu beliau menggosok kedua lengan beliau. (HR Ibnu
Khuzaimah)
JENIS-JENIS
SUNNAH WUDHUNAJIS 17
23

MELAKUKAN DENGAN SEGERA


Ketika berwudhu kita dianjurkan untuk tidak menunda-
nunda membasuh anggota badan selanjutnya setelah
membasuh satu anggota. Artinya, kita tidak melakukan
pekerjaan selain wudhu di sela-sela rukun wudhu. Antara
satu gerakan wudhu dengan gerakan wudhu lainnya
harus terus tersambung, jangan sampai terputus dengan
pekerjaan lain.

24 SUNNAH WUDHU

MENGUSAP KEDUA TELINGA


Kita mengusapkan telinga bagian dalam dengan jari
telunjuk dan telinga bagian luar dengan ibu jari. Hal itu
dilakukan dengan air sisa usapan untuk kepala sebab telinga
masih bagian dari kepala.

Ibnu Umar r.a. menceritakan tata cara wudhu Rasulullah


saw. dan berkata, ”Lalu beliau mengusap kepala dan kedua
telinga beliau dengan satu kali usapan.”
(HR Abu Dawud dan an-Nasa’i)
SUNNAH WUDHU 25

MEMPERLUAS CAKUPAN BASUHAN


DI WAJAH, LENGAN, DAN KAKI
Rasulullah saw. menganjurkan kita untuk memperluas
cakupan basuhan di bagian wajah sampai ke leher, tangan
sampai lengan atas, dan kaki sampai betis.

Abu Hurairah r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda,


”Sungguh, umatku akan datang pada hari Kiamat dengan
wajah putih dan cemerlang karena sisa-sisa wudhu.”
(HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
26 SUNNAH WUDHU

HEMAT AIR, MESKIPUN BERWUDHU


DI LAUTAN
Anas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. mandi
dengan 4 hingga 5 mud air, dan berwudhu hanya dengan 1
mud air. (HR Bukhari dan Muslim)

Satu mud setara dengan 0,625 kg.

Abdullah bin Umar r.a. bercerita bahwa Rasulullah


berkata kepada Sa’ad yang sedang berwudhu,
“Wahai Sa’ad, kenapa kamu berlebih-lebihan
(memakai air)?” Sa’ad menjawab, “Masih ada
istilah berlebih-lebihan dalam (memakai) air?”
Kata Rasulullah, “Ya, bahkan meskipun engkau
(berwudhu) di sungai yang mengalir (deras).”
(HR Ibnu Majah dan Ahmad)
SUNNAH WUDHU 27

BERDOA PADA SAAT WUDHU


Abu Musa al-Asy’ari mengatakan, ”Aku menemui
Rasulullah saw. membawa air untuk berwudhu, lalu beliau
berwudhu. Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
‘Allaahummaghfirli dzanbi wa wasi’li fiidzaari wabaarikli fi
rizqi. Ya Allah, ampunilah dosaku; perluaslah (pergaulan)
dalam rumah tanggaku; dan berkatilah rezekiku.’ Aku
berkata kepada beliau, ‘Ya Rasulullah, saya mendengar
engkau berdoa begini dan begitu (apakah saya harus
melakukannya?)’. Kata beliau, ‘Apakah kamu akan membuat
rukun wudhu baru.’” (HR an-Nasa’i)
28 SUNNAH WUDHU

MEMBACA DOA SESUDAH WUDHU


Umar r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“Jika salah seorang di antara kalian berwudhu, lalu
menyempurnakan wudhunya, kemudian berkata, ‘Asyhadu
allaa illahaillallahu wahdahu laa syarikalahu, wa
asyhaduanna muhammadarrasulullah. Aku bersaksi tiada
tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah,’ maka
delapan pintu surga akan dibukakan untuknya, dan dia bisa
masuk lewat pintu mana pun.” (HR Muslim)
SUNNAH WUDHU 29

SHALAT SUNNAH DUA RAKAAT


SETELAH WUDHU
Setiap selesai berwudhu, kita disunnahkan melakukan shalat
sunnah dua rakaat.

Uqbah bin Amir r.a. bercerita bahwa Rasulullah


saw. bersabda, “Barang siapa yang berwudhu, lalu
menyempurnakan wudhunya, kemudian melakukan shalat
dua rakaat dengan khusyu, dia akan mendapatkan balasan
surga.”
(HR Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan at-
Tirmidzi)
30 SUNNAH WUDHU

AYO KITA BIASAKAN


MENGERJAKAN SUNNAH-SUNNAH
WUDHU
Ketika berwudhu kita dianjurkan untuk tidak meninggalkan
sunnah-sunnah wudhu. Melaksanakan sunnah-
sunnah wudhu akan mendapatkan pahala, sedangkan
meninggalkan perbuatan sunnah-sunnah wudhu dianggap
sebagai perbuatan makruh.
YANG MEMBATALKAN WUDHU 31

KOTORAN-KOTORAN YANG KELUAR


DARI DUBUR DAN KUBUL
Abu Hurairah r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda,
”Allah tidak akan menerima shalat salah seorang di antara
kalian jika berhadas, hingga ia berwudhu.”

Dubur adalah kemaluan belakang manusia atau anus,


sedangkan kubul adalah kemaluan depan manusia. Adapun
kotoran-kotoran yang keluar dari kemaluan manusia di
antaranya air kencing, tinja, atau buang angin. Kotoran-
kotoran tersebut membatalkan wudhu.
32 YANG MEMBATALKAN WUDHU

HILANG INGATAN KARENA TIDUR


NYENYAK
Tidur nyenyak yang bisa menyebabkan hilang ingatan dapat
membatalkan wudhu. Namun, jika seseorang tidur dengan
posisi duduk dan pantatnya masih menyentuh lantai,
wudhunya tidak batal.

Shafwan bin Assal mengatakan, ”Ketika kami melakukan


perjalanan, Rasulullah saw. menyuruh kami tidak melepas
sepatu musim dingin (khuf) kami selama tiga hari tiga
malam, kecuali jika kami junub, buang air besar, buang air
kecil, atau tidur.”
(HR Ahmad, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan
Ibnu Majah)
YANG MEMBATALKAN WUDHU 33

HILANG INGATAN
Hilang ingatan karena kurang waras, gila, pingsan, mabuk,
atau pengaruh obat-obatan, baik sebentar maupun lama,
baik keadaan duduk maupun berdiri, semua hal tersebut
membatalkan wudhu.


34 YANG MEMBATALKAN WUDHU

MENYENTUH KEMALUAN TANPA


BATAS ATAU PENGHALANG
Menyentuh langsung kemaluan tanpa batas atau
penghalang membatalkan wudhu.

Basarah binti Shafwan r.a. bercerita bahwa Rasulullah


saw. bersabda, ”Barang siapa menyentuh zakarnya
(kemaluannya), janganlah shalat hingga berwudhu (terlebih
dahulu).” (HR Abu Dawud, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, Ibnu
Majah, dan Ahmad)
YANG TIDAK MEMBATALKAN WUDHU 35

MENYENTUH KULIT PEREMPUAN


TANPA PEMBATAS
Menyentuh kulit perempuan tanpa pembatas tidak
membatalkan wudhu.

Aisyah r.a. berkata, ”Aku tidur di hadapan Rasulullah saw.


(dan beliau sedang shalat). Kedua kakiku ada di tempat
sujud beliau. Ketika beliau hendak bersujud, beliau
memindahkanku dan memegangi kedua kakiku.”
(HR Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain, Aisyah
r.a. berkata, “Ketika beliau
hendak bersujud, beliau
memindahkan kakiku.”
36 YANG TIDAK MEMBATALKAN WUDHU

KELUARNYA DARAH DARI JALAN


YANG TIDAK BIASA
Keluarnya darah dari jalan yang tidak biasa seperti keluar
darah karena luka, bekam, atau mimisan, baik sedikit
maupun banyak, tidak membatalkan wudhu.

Ubbad bin Basyar terkena panah saat ia melaksanakan


shalat, tetapi ia tetap meneruskan shalatnya.
(HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)
YANG TIDAK MEMBATALKAN WUDHU 37

MUNTAH
Muntah banyak atau muntah sedikit tidak membatalkan
wudhu.

Tidak ada keterangan hadits yang menyebutkan bahwa


muntah membatalkan wudhu.


38 YANG TIDAK MEMBATALKAN WUDHU

MEMAKAN DAGING UNTA


Menurut empat imam mazhab serta menurut para sahabat
dan tabi’in, makan daging unta tidak membatalkan wudhu.

Namun, kita dianjurkan juga untuk berwudhu setelah


makan daging unta. Jabir bin Sumrah r.a. bercerita bahwa
seseorang datang menemui Rasulullah saw., “Apakah
saya harus berwudhu karena (makan) daging kambing?”
Rasulullah saw. menjawab, ”Jika kamu mau, berwudhulah;
jika tidak, maka tidak usah berwudhu.”
(HR Muslim dan Ahmad)
YANG TIDAK MEMBATALKAN WUDHU 39

KERAGUAN SESEORANG APAKAH


IA BERHADATS ATAU TIDAK
Jika seseorang yang sudah melakukan wudhu merasa
ragu, apakah ia berhadats atau tidak, keraguan itu tidak
berpengaruh. Keraguan itu tidak membatalkan wudhu,
meski ia sedang shalat ataupun tidak.

Abu Hurairah r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda,


”Jika salah seorang di antara kalian merasakan sesuatu
terjadi dalam dirinya, lalu ia ragu, apakah ada
sesuatu yang keluar atau tidak, maka janganlah ia
keluar dari masjid hingga mendengar bunyi
atau mencium bau.”
(HR Muslim, Abu Dawud,
dan at-Tirmidzi)
40 YANG TIDAK MEMBATALKAN WUDHU

BERDEHEM KETIKA SHALAT TIDAK


MEMBATALKAN WUDHU
Tidak ada pendapat atau dalil sahih yang mendukung
pendapat bahwa berdehem ketika shalat akan membatalkan
wudhu.
YANG TIDAK MEMBATALKAN WUDHU 41

MEMANDIKAN JENAZAH TIDAK


MEMBATALKAN WUDHU
Apakah memandikan jenazah membatalkan wudhu?
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa memandikan
jenazah tidak membatalkan wudhu.

Begitu pula, seseorang yang sudah memandikan jenazah


atau mayat tidak diwajibkan untuk mandi. Imam Nawawi
rahimahullah menyatakan bahwa tidak wajib mandi bagi
yang memandikan jenazah, namun hanya disunnahkan
mandi.
42 HAL-HAL YANG MEWAJIBKAN WUDHU

BERWUDHU SEBELUM SHALAT


Kita diwajibkan berwudhu sebelum shalat wajib (fardhu),
shalat sunnah, atau shalat jenazah.

Allah swt. tidak akan menerima shalat kita tanpa berwudhu


atau tayamum terlebih dahulu.

Firman Allah swt. “Wahai orang-orang yang beriman!


Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah
wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata
kaki....” (al-Maidah [5]: 6)
HAL-HAL YANG MEWAJIBKAN WUDHU 43

BERWUDHU SEBELUM THAWAF DI


BAITULLAH
Ibnu Abbas r.a. menceritakan bahwa Rasulullah saw.
bersabda, ”Sesungguhnya thawaf adalah shalat, hanya
saja Allah memperbolehkan berbicara di dalamnya. Barang
siapa yang berbicara (saat melakukan thawaf), janganlah
berbicara kecuali berbicara yang baik-baik.” (HR an-Nasa’i)


44 HAL-HAL YANG MEWAJIBKAN WUDHU

BERWUDHU SEBELUM MENYENTUH


MUSHAF AL-QUR’AN
Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm bercerita
bahwa Rasulullah saw. menulis sebuah surat untuk
penduduk Yaman. Di dalamnya tertulis, ”Tidak boleh
menyentuh Al-Qur’an, kecuali orang yang suci (orang yang
sudah berwudhu).”
(HR an-Nasa’i, Daruquthni, Baihaqi, dan Atsram)
HAL-HAL DISUNNAHKAN WUDHU 45

BERZIKIR KEPADA ALLAH SWT.


Wudhu disunnahkan sebelum membaca zikir. Qatadah
berkata, ”Oleh karena itu, Hasan tidak mau berzikir atau
membaca Al-Qur’an, kecuali jika ia dalam keadaan suci.”
(HR Abu Dawud, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)

Namun, zikir boleh dilakukan oleh orang yang berada dalam


keadaan suci, orang yang berada dalam keadaan tidak suci,
dan orang yang junub.

Zikir dapat dilakukan dengan berdiri, duduk, berjalan,


ataupun tiduran. Aisyah r.a. berkata dalam sebuah hadits,
”Rasulullah saw. senantiasa mengingat Allah (zikir) di
mana pun dan kapan pun.” (HR Muslim, at-Tirmidzi, dan
Ahmad)
46 HAL-HAL DISUNNAHKAN WUDHU

BERWUDHU SEBELUM TIDUR


Rasulullah saw. menganjurkan kita untuk bersuci atau
berwudhu sebelum tidur.

Barra’ bin Azib r.a. bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda,


”Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti ketika
kamu hendak melaksanakan shalat, lalu miringkan tubuhmu
ke kanan....” (HR Bukhari, at-Tirmidzi, dan Ahmad)

Orang yang berwudhu sebelum tidur akan didoakan


malaikat, mendatangkan mimpi baik, dan dijauhkan dari
gangguan setan saat tidur.
HAL-HAL DISUNNAHKAN WUDHU 47

BERWUDHU SEBELUM MANDI


BESAR
Wudhu sunnah dilakukan sebelum mandi besar yang
sunnah ataupun mandi besar yang wajib.

Aisyah r.a. berkata, ”Jika


Rasulullah saw. hendak mandi
besar, beliau akan memulai
dengan kedua tangan, lalu
membasuh kemaluan beliau,
lalu berwudhu seperti saat
beliau hendak melaksanakan
shalat.” (HR Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, an-
Nasa’i, dan Tirmidzi)

48 HAL-HAL DISUNNAHKAN WUDHU

BERWUDHU SETELAH MEMAKAN


MAKANAN YANG DIMASAK DENGAN
API
Rasulullah saw. bersabda, ”Berwudhulah (karena) makanan
yang dimasak dengan api.” (HR Muslim, Abu Dawud, an-
Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Namun, Rasulullah saw.
juga pernah makan
daging kambing, lalu
saat shalat, beliau tidak
berwudhu terlebih
dahulu.
HAL-HAL PENTING SEPUTAR WUDHU 49

BICARA KETIKA BERWUDHU


Tidak dilarang bicara pada saat kita berwudhu, terutama
jika ada sesuatu keperluan yang sangat penting untuk
dibicarakan.

Bicara pada saat berwudhu tidak membatalkan wudhu,


tetapi lebih utama tidak bicara saat kita wudhu. Bicara
tanpa ada suatu keperluan pada saat berwudhu termasuk
mengurangi keutamaan.


50 HAL-HAL PENTING SEPUTAR WUDHU

BERDOA PADA SAAT MEMBASUH


ANGGOTA WUDHU
Berdoa pada saat membasuh anggota badan dalam wudhu
adalah perbuatan yang tidak dianjurkan.

Doa dan zikir yang diajarkan oleh Rasulullah saw. hanyalah


membaca bismillah di awal wudhu dan membaca doa
selesai berwudhu.

Adapun doa dan zikir selain itu, tidak diajarkan Rasulullah


saw.


HAL-HAL PENTING SEPUTAR WUDHU 51

LUPA HITUNGAN MEMBASUH


ANGGOTA WUDHU
Jika seseorang lupa sudah berapa kali ia membasuh
anggota badannya, hendaklah ia berpatokan pada
keyakinannya, yaitu jumlah basuhan yang paling sedikit.


52 HAL-HAL PENTING SEPUTAR WUDHU

KAPAN KITA WAJIB BERWUDHU?


Orang yang sedang mengalami istihadah, orang yang sering
buang air kecil, selalu ingin buang angin, atau penyakit-
penyakit yang lain, mereka harus berwudhu setiap kali akan
melaksanakan shalat.


HAL-HAL PENTING SEPUTAR WUDHU 53

MENGERINGKAN ANGGOTA WUDHU


SETELAH BERWUDHU
Orang yang berwudhu boleh mengusap atau mengeringkan
anggota tubuhnya dengan sapu tangan atau handuk
setelah berwudhu.

Salman al-Farisi r.a. menceritakan, “Sesungguhnya


Rasulullah saw. berwudhu, kemudian membalik jubah wol
beliau dan mengusap wajah beliau dengannya.” (HR Ibnu
Majah)


54 MEMBASUH SEPATU

LANDASAN PENSYARATAN
MEMBASUH KAUS KAKI
Mengusap kaus kaki diperbolehkan dalam berwudhu.

Mengusap apa pun yang menutupi kedua kaki dianggap


boleh, seperti kain penutup kaki saat dingin atau pembalut
luka.

Mughirah bin Syu’bah bercerita bahwa Rasulullah saw.


berwudhu dan mengusap kedua kaus kaki dan sandal
beliau. (HR Ahmad)


MEMBASUH SEPATU 55

BOLEH MENGUSAP SEPATU YANG


SOBEK
Orang yang berwudhu juga diperbolehkan mengusap kaus
kaki ataupun khuf yang rusak dan sobek selama itu masih
bisa dipakai.

Bilal bercerita, ”Aku melihat Rasulullah saw. mengusap ke


atas dua khuf bagian luar juga serbannya.”
(HR Ahmad, at-Tirmidzi, dan Thabrani)


56 MEMBASUH SEPATU

SYARAT-SYARAT MEMBASUH
SEPATU
Sepatu musim dingin (khuf) atau segala hal yang menutupi
kaki yang boleh diusap harus dipakai saat berwudhu.
Syarat-syarat lain membasuh khuf, di
antaranya sepatu menutupi anggota kaki
yang wajib dibasuh, mengenakan sepatu
tanpa paksaan, dan sepatu bisa dipakai
untuk berjalan.
MEMBASUH SEPATU 57

BATASAN MEMBASUH SEPATU


Mengusap khuf merupakan pengganti untuk membasuh
kedua kaki dalam berwudhu.

Bagian yang disyariatkan untuk dibasuh adalah permukaan


bagian atas sepatu (khuf), bagian luar khuf saja, bukan
bagian dalamnya.

Mughirah r.a. menceritakan, ”Aku melihat Rasulullah saw.


mengusap permukaan bagian atas kedua sepatu musim
dingin beliau.“
(HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi)


58 MEMBASUH SEPATU

WAKTU MEMBASUH SEPATU


Orang yang tidak bepergian batasan mengusap khuf adalah
sehari semalam. Orang yang sedang bepergian batasan
mengusap khuf adalah tiga hari tiga malam.

Rasulullah saw. bersabda, ”Orang yang bepergian (boleh


mengusap khuf) selama tiga hari tiga malam, sedangkan
orang yang tidak bepergian, selama sehari semalam.”
(HR Abu Dawud)


MEMBASUH SEPATU 59

CARA MEMBASUH SEPATU


Seseorang yang sudah berwudhu lalu memakai khuf atau
kaus kaki, ia boleh mengusap khuf atau kaus kaki tadi setiap
berwudhu. Itu sebagai ganti membasuh kedua kakinya. Ia
boleh melakukan hal itu selama sehari semalam jika ia tidak
bepergian, sedangkan jika bepergian, waktunya tiga hari
tiga malam.


60 MEMBASUH SEPATU

YANG MEMBATALKAN
PEMBASUHAN SEPATU
Pembasuhan khuf (sepatu) akan menjadi batal karena tiga
hal.
1. Masa untuk mengusap khuf telah habis.
2. Junub.
3. Khuf sudah pernah dilepas.

Jika khuf itu dilepas dan ia sudah berwudhu, ia cukup


meneruskan wudhunya dengan membasuh kedua kakinya.


pROFIL TIM KREATIF 61
PENYUSUN NASKAH
Buku seri Fiqih Islam: Cara Mudah Memahamkan Fiqih kepada Anak
ini didasarkan kepada buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq. Seri
ini disusun oleh Nurul Ihsan bersama tim di www.cbmagency.com,
sebuah studio jasa penerbitan buku anak di Bandung. Seri buku fiqih
Islam ini terdiri atas 12 jilid buku.
Praktisi senior buku anak dan kreator dari 500 judul buku anak ini
pernah meraih penghargaan Adikarya Ikapi IX di bidang ilustrasi
dan naskah buku. Berkarya sejak 1990, kini hasil buku-bukunya telah
menyebar di puluhan penerbit nasional dan internasional.
Nurul Ihsan merupakan founder dan ketua Sebaca Indonesia
Foundation (SIF) sekaligus inisiator social movement Gerakan Indonesia
Berbudi (Berbagi 1 Juta Buku Anak Digital) free read online di katabaca.
com dan ebookanak.com dengan visi merawat peradaban dan
melestarikan budaya baca untuk Indonesia cerdas literasi. Buku-buku
tersebut dapat diakses secara daring ataupun diunduh gratis di situs
perpustakaan digital www.katabaca.com dan www.ebookanak.com.

NARASUMBER AHLI
Otentifikasi semua materi di seri buku Fiqih Islam: Cara Mudah
Memahamkan Fiqih kepada Anak ini telah dikaji ulang bersama
narasumber ahli di bidang fiqih, yaitu KH. DR. Bakhrun Safi’i, Lc. M.A.
Aktif menjadi narasumber pada kajian-kajian Islam, termasuk bidang
kajian Fiqih Islam. Saat ini aktif sebagai pimpinan Pesantren Sains Al-
Qur’an Al-Abror Cilodong.
pROFIL TIM KREATIF
62

ILUSTRATOR
Sudah ribuan ilustrasi atraktif dan indah menghiasi lebih dari dua ratus
judul buku anak. Karya-karya ilustrasi bergaya anak-anak tersebut
dihasilkan oleh seorang ilustrator muda asal kota santri, Tasikmalaya
yang bernama Uci Ahmad Sanusi. Ia bersama tim ilustrasi cbmagency.
com lainnya menjadi tulang punggung untuk memperindah 24 buku seri
Fiqih Islam: Cara Mudah Memahamkan Fiqih kepada Anak. Seluruhnya
dengan ilustrasi-ilustrasi yang lucu dan menawan.

DESAINER DAN PENATA LETAK


Desainer senior dan sarat pengalaman di studio cbmagency.com ini
bertugas memperindah dan mempercantik semua halaman di seri buku
Fiqih Islam: Cara Mudah Memahamkan Fiqih kepada Anak ini. Dengan
sentuhan Yuyus Rusamsi buku 24 jilid ini menjadi lebih asyik dan
mudah untuk dibaca.

DESAINER SAMPUL
Rancangan sampul buku Fiqih Islam: Cara Mudah Memahamkan Fiqih
kepada Anak ini diolah oleh Muchlis Umar. Seorang desainer senior
di penerbitan buku Islam dan buku umum. Ia juga selama ini sudah
banyak menggarap desain sampul buku-buku anak terbitan Luxima
Metro Media.

EDITOR
Arif Anggoro memulai aktivitas di bidang media dan penerbitan sejak
1997 lalu dilanjutkan di Penerbit Gema Insani Press pada tahun 2002.
Editor senior ini telah banyak mengedit buku dengan beragam tema,
terutama buku agama Islam dan buku anak, termasuk di antaranya
buku Fiqih Sunnah, Fiqih Wanita, dan Fiqih Sunnah Wanita.
DAFTAR PUSTAKA 63
67
Az-Zuhaili, Wahbah. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 1. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 2. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 3. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 4. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 5. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 6. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 7. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 8. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 9. Jakarta: Gema Insani Press.
____________. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu 10. Jakarta: Gema Insani Press.
Sabiq, Sayyid. 2010. Fiqih Sunah 1. Jakarta: Al-I’tishom.
____________. 2010. Fiqih Sunah 2. Jakarta: Al-I’tishom.
____________. 2010. Fiqih Sunah 3. Jakarta: Al-I’tishom.
Uwaidah, Syaikh Kamil Muhammad. 1998. Fiqih Wanita (Edisi Lengkap). Jakarta:
Al-Kautsar.
PT. Luxima Metro Media
Jl. Kalisari III No. 28a, Pasar Rebo, Jakarta Timur – 13790
Telp. / Faks. : 021-29378394
www.penerbitluxima.co.id
email : luxima_media@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai