ETIKA KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS

ORGANISASI

Shelfia Khairunnisa
Pendidikan Manajemen Perkantoran
Universitas Pendidikan Indonesia
shelfiaakh@upi.edu

ABSTRACT
The organization will not function without communication between the main
drivers of human resources. Communication is an activity that people do almost
all the time. Like communication, everyone in life has good or bad behavior. The
rules that govern behavior are called ethics. Ethics is the science that deals with
the good and bad of human behavior. Communication must be ethical. The best
communication is effective communication, and effective communication can
affect employee productivity. Building good cooperation that increases
organizational productivity also requires good communication between elements
within the organization. We want all organizations to prioritize effective
communication methods internally and externally.
Keywords: Communication, Ethics, Organizational Effectiveness

ABSTRAK
Sebuah organisasi tidak akan berfungsi tanpa adanya komunikasi antara
penggerak utamanya sumber daya manusia. Komunikasi adalah kegiatan yang dil-
akukan orang hampir kali. Seperti halnya komunikasi, setiap orang dalam ke-
hidupan memiliki perilaku baik atau buruk. Aturan yang mengatur perilaku dise-
but etika. Etika adalah ilmu yang membahas tentang baik buruknya perilaku
manusia. Komunikasi harus etis. Komunikasi yang terbaik adalah komunikasi
yang efektif, dan komunikasi yang efektif dapat mempengaruhi produktivitas kar-
yawan. Membangun kerjasama yang baik yang meningkatkan produktivitas or-
ganisasi juga membutuhkan komunikasi yang baik antar elemen dalam organisasi.
Kami ingin semua organisasi memprioritaskan metode komunikasi yang efektif
secara internal dan eksternal.
Kata kunci: Komunikasi, Etika, Efektifitas Organisasi

PENDAHULUAN manusia. Sumber daya manusia

merupakan motor penggerak sebuah
Setiap organisasi atau perus- organisasi. Karena tanpa sumber
ahaan pasti memiliki sumber daya daya manusia, suatu organisasi atau

1
perusahaan tidak dapat berfungsi
atau berkembang. Namun, mengan-
dalkan sumber daya manusia saja
tidak cukup bagi perusahaan atau
organisasi untuk tumbuh. Agar or-
ganisasi dan perusahaan dapat ber-
fungsi dengan baik, setiap sumber
daya manusia harus dapat me-
maksimalkan efektivitasnya, salah
satunya adalah komunikasi yang
efektif.
Komunikasi adalah bagaima-
na orang berinteraksi dengan orang
lain. Tanpa komunikasi, akan sulit
bagi orang untuk mengungkapkan
keinginan dan pendapatnya. Komu-
nikasi erat kaitannya dengan ke-
hidupan sosial seseorang. Ba-
yangkan apa yang akan terjadi jika
orang tidak tahu bagaimana berko-
munikasi satu sama lain. Tentu saja,
tidak akan ada kehidupan publik
dan tidak ada informasi.
Selain komunikasi, dalam in-
teraksi kita mengenal istilah etika
komunikasi. Etika di sini berarti
bagaimana kita bersikap atau ber-
perilaku baik atau buruk. Etika ko-
laboratif merupakan landasan pent-
ing untuk mengesankan dan
mengesankan diri Anda di kantor,
terutama dalam hubungan Anda
dengan karyawan lain.
Komunikasi juga erat kai-
tannya dengan produktivitas karya-
wan, yang mempengaruhi kinerja
perusahaan. Istilah "kinerja" adalah
apa yang dapat ditunjukkan atau
disebut seseorang sebagai proses
yang terkait dengan tugas kerja
yang telah disepakati sebelumnya.
Produktivitas bukanlah hasil akhir
dari sebuah alur kerja, melainkan
sekumpulan alur kerja yang dimulai
dari elemen input, proses, output,
bahkan output.
KAJIAN PUSTAKA
Bowie (2003) mengartikan
komunikasi sebagai suatu proses
pertukaran informasi dan dapat
dikatakan efektif jika informasi
dapat dipahami dan mendorong
penerima atau penerima lain untuk
bertindak sesuai dengan pesan yang
dikirimkan. Komunikasi juga dapat
diartikan sebagai proses pertukaran
atau pertukaran antara pihak-pihak
yang melakukan kegiatan komu-
nikasi tersebut. Komunikasi adalah
aktivitas manusia yang terjadi da-
lam kehidupan kita sehari-hari ka-
rena kita berkomunikasi dengan
lingkungan kita sejak lahir. Ketika
berkomunikasi, orang-orang yang
terlibat dalam komunikasi, yaitu
komunikator dan komunikator, ha-
rus memiliki makna yang sama
sehubungan dengan informasi yang
disampaikan. Jika tidak ada kesa-
maan makna dari informasi terse-
but, berarti komunikasi belum ter-
jalin.
ETIKA
Dalam arti Moralitas (Etimol-
ogi), dalam bahasa Yunani adalah
“Ethos”, dan mengacu pada karakter
moralitas atau kebiasaan. Kata moral
berkaitan erat dengan moralitas dan
berasal dari kata “Mos” yang meru-
pakan istilah latin. Dan dalam ben-
tuk jamaknya adalah “Mores”, yang
juga berarti adat atau cara hidup
seseorang dengan melakukan per-
buatan baik atau kebajikan, dan juga
menghindari perbuatan buruk. Etika
dan moralitas kurang lebih sama da-
lam pengertian yang sama, tetapi ada
perbedaan dalam kegiatan sehari-
hari yaitu etika atau moral adalah
untuk evaluasi tindakan yang dil-
akukan, sedangkan etika adalah un-
tuk evaluasi tindakan harga sistem
nilai yang dominan. Etika adalah
2
ilmu yang membahas tentang per-
buatan baik dan buruk manusia se-
jauh manusia dapat memahaminya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indo-
nesia, kata etika adalah ilmu yang
membahas baik buruknya hak dan
kewajiban manusia. “Jika diper-
hatikan dengan baik, etika bukan
hanya sekedar ilmu tentang baik
dan buruk atau sekedar nilai, tetapi
lebih dari itu, etika adalah kebiasaan
yang baik dan kesepakatan yang
disepakati.” dilakukan atas dasar
sesuatu yang baik dan adil.”
(Tanyid, 2009).
METODE PENELITIAN
Dalam proses penulisan jurnal
mengenai Etika Komunikasi Dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai ini,
penulis menggunakan referensi
yang bersumber dari informasi di
internet, buku, dan jurnal yang
berkaitan dengan materi yang diba-
has. Buku atau jurnal yang penulis
pilih memerhatikan sumber yang
terpercaya. Dengan begitu, dari
jurnal ini pembaca bisa mendapat-
kan bacaan yang berkualitas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Etika Komunikasi Organisasi
merupakan rangkuman istilah dan
memiliki arti tersendiri. Etika ada-
lah ukuran perilaku yang baik atau
standar, nilai, atau aturan. Se-
dangkan komunikasi kantor adalah
komunikasi yang terjadi di dalam
organisasi dan menyampaikan pe-
san-pesan yang berbeda yang
mengandung berbagai jenis infor-
masi yang melayani kebutuhan or-
ganisasi di bidang administrasi,
yaitu berita atau informasi yang
disampaikan dari orang ke orang
atau kepada mereka yang membu-
tuhkannya. Proses komunikasi yang
terjadi antara pemimpin dengan
anggota, antar anggota dan antar
pemimpin disebut komunikasi or-
ganisasi. Agar proses komunikasi
dapat berjalan dengan lancar dan
tidak menimbulkan efek negatif
maka diperlukan etika komunikasi.
Komunikasi organisasi pada da-
sarnya dapat berlangsung secara
lisan atau tertulis. Secara lisan,
komunikasi dapat berlangsung
secara tatap muka atau
menggunakan sarana komunikasi
seperti telepon, sedangkan dalam
komunikasi tertulis organisasi
dapat menggunakan surat menyurat.
Komunikasi juga memegang
peranan penting dalam kehidupan
kantor, karena dengan sifat organ-
isasi sebagai tempat bertemunya
orang-orang yang bersama-sama me-
nyelenggarakan suatu kegiatan or-
ganisasi atau administrasi, komu-
nikasi terjadi secara otomatis di anta-
ra mereka. Sebagai contoh, seorang
manajer mutlak harus mampu berk-
omunikasi secara efektif dengan se-
luruh karyawan dalam organisasi
dengan berkomunikasi secara hori-
zontal, vertikal atau diagonal. Pengi-
riman dan penerimaan berita atau
informasi di kantor juga akan ber-
jalan lancar jika organisasi memiliki
pola pikir yang beretika sehingga
komunikasi di dalam organisasi
dapat berlangsung secara efektif.
Cara paling sederhana untuk men-
erapkan etika komunikasi di tempat
kerja adalah bahwa semua anggota
dan pemimpin perlu memperhatikan
hal-hal berikut:
1. Memiliki karma dan memiliki
hubungan yang baik
2. Mematuhi standar moral dan
karakter yang baik
3. Bersikap sopan dalam segala
Tindakan
Tentu saja, dalam sebuah or-
3
ganisasi ada hubungan yang tak
terhindarkan, sebagai individu ber-
interaksi satu sama lain, seperti
berkomunikasi untuk mengumpul-
kan dan mengirimkan informasi.
Komunikasi dan interaksi tentu akan
berjalan dengan baik jika kedua
pihak yang berkomunikasi saling
menghormati, menghargai dan me-
mahami hak dan kewajiban masing-
masing, yakni semua harus beretika
karena etika adalah isu, topik-topik
yang menyangkut sosial, etika, dan
agama. , etika, dll. Untuk memahami
etika dalam berorganisasi, kita dapat
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Memiliki sikap sopan santun,
dan ramah
2. Mampu mengendalikan emosi
3. Tunjukkan perhatian penuh pa-
da orang lain (empati)
4. Saling membantu ketika
melihat rekan kerja membutuh-
kan.
5. Selalu perhatikan perasaan
orang lain.
Komunikasi yang efektif
mempengaruhi produktivitas ang-
gota dan organisasi. Sebuah studi
tahun 1976 oleh Thomas dan
Schmidt menemukan bahwa konflik
interpersonal ini disebabkan oleh
komunikasi yang buruk. Komu-
nikasi yang efektif menjadi semakin
penting di kantor, karena penelitian
menunjukkan bahwa karyawan
menghabiskan sekitar 70% waktu
kerja mereka untuk berbicara. Di
Amerika Serikat, penelitian menun-
jukkan bahwa 14% waktu kerja ter-
buang karena komunikasi yang bu-
ruk antara karyawan dan atasan
mereka. (Arizanti dan Netra).
SIMPULAN
Komunikasi adalah kunci
sukses dalam sebuah perusahaan
atau organisasi, tetapi tidak semua
komunikasi itu penting. Komunikasi
yang baik adalah komunikasi yang
dilandasi oleh etika yang baik. Etika
sendiri merupakan ilmu yang mem-
bahas tentang tingkah laku manusia,
tingkah laku yang baik dan buruk,
selama akal manusia dapat me-
mahaminya. Oleh karena itu, etika
komunikasi merupakan aturan yang
harus diperhatikan setiap orang
ketika berinteraksi dengan orang lain
untuk menjalin komunikasi yang
efektif. Komunikasi yang efektif
meningkatkan kinerja individu dan
mengarah pada pengembangan pe-
rusahaan atau organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hariani, N., & Muafi, M. (2021).
Pengaruh Keadilan Organ-
isasional terhadap Employee
Engagement Dimoderasi Etika
Kerja Islam. Telaah
Bisnis, 21(1), 1-20.
Indriani, Y. R., Hardika, H., &
Rasyad, A. (2021). Swear
Words in Early Childhood
Communication. Jurnal Pen-
didikan Humaniora, 8(2).
Putra, C. S. (2014). Pengaruh
Kepemimpinan, Motivasi Dan
Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Badan
Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kota Du-
mai. Jurnal Ekonomi, 22(3),
16-32.