Anda di halaman 1dari 15

COMPANY PROFILE

PT KAIROS SIDOH ANUGRAH

Oleh :

PT Kairos Sidoh Anugrah

Jalan Phh. Mustopa Surapati Core Blok K-10 Kel Pasir Layung Kec. Cibeuying Kidul. Bamdung
HP Contact Person: 081383412616. Email: christ.sine73@gmail.com
STRUKTUR ORGANISASI

Nama : Christ Sine, S.E., M.A


Jabatan : Chief of Marketing Officer PT. Kairos Sidoh Anugrah
Kontak ke nomor 081383412616

Nama : Ridho Muhtadi, S.T.


Jabatan : Chief of Technology Officer PT. Kairos Sidoh Anugrah

Nama : Joshua Mulia Nababan, S.T.


Jabatan : Chief of Operation Officer PT. Kairos Sidoh Anugrah

Nama : Anggie Kurnia Fareri, S.T.


Jabatan. : Chief of IT Officer PT. Kairos Sidoh Anugrah

2
PENDAHULUAN

Kesejahteraan yang merupakan hak asasi manusia yang dalam konteks relasi state society,
adalah merupakan kewajiban negara untuk menghormati, menjunjung tinggi, memenuhi,
dan melindunginya. Pasal 28 H UUD 1945 secara jelas menegaskan bahwa setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta memperoleh pelayanan kesehatan, lebih lanjut dalam
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, Hak kesejahteraan dan hak
atas lingkungan hidup yang baik dan sehat terumuskan dalam pasal 9 ayat 2 yang
menegaskan bahwa setiap orang berhak hidup tentram, aman, damai, dan bahagia,
sejahtera lahir dan batin.
Gambaran diatas memberikan pemahaman bahwa penyelenggaraan bangunan gedung
perlu diatur dan dibina demi kelangsungan dan peningkatan kehidupan serta penghidupan
masyarakat, sekaligus untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, andal, berjati
diri, serta seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya sebagai pelaksanaan
undang-undang tentang bangunan gedung telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor
28 Tahun 2002. Menurut Pasal 2 UU Bangunan Gedung, Pengaturan bangunan gedung
bertujuan untuk tujuan berikut.
1. Mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan
gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya.
2. Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan
teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
kemudahan.
3. Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung.

TENTANG SERTIFIKAT LAIKFUNGSI (SLF)


Kategori penilaian greenship untuk Bangunan Baru dan Bangunan Eksisting ada 6.

A. Tinjauan Umum Bangunan Gedung


Pengertian bangunan dalam arti gedung menurut PP No 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang Undang No 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung adalah adalah
wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya,
sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang
berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat
tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan
khusus.
Klasifikasi gedung yang terkandung dalam PP ini adalah sebagai berikut.

3
1. Klasifikasi gedung berdasarkan tingkat kompleksitas terdiri dari
a. Bangunan gedung sederhana.
b. Bangunan gedung tidak sederhana.
c. Bangunan gedung khusus.
2. Klasifikasi gedung berdasarkan tingkat permanensi
a. Bangunan gedung permanen.
b. Bangunan gedung semi permanen.
c. Bangunan gedung darurat/sementara.
3. Klasifikasi gedung berdasarkan tingkat resiko kebakaran
a. Bangunan gedung tingkat resiko kebakaran tinggi.
b. Bangunan gedung tingkat resiko kebakaran sedang.
c. Bangunan gedung tingkat resiko kebakaran rendah.
4. Klasifikasi gedung berdasarkan zonasi gempa meliputi tingkat zonasi gempa yang
ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
5. Klasifikasi gedung berdasarkan lokasi
a. Bangunan gedung di lokasi padat.
b. Bangunan gedung di lokasi sedang.
c. Bangunan gedung di lokasi renggang.
6. Klasifikasi gedung berdasarkan ketinggian
a. Bangunan gedung bertingkat tinggi.
b. Bangunan gedung bertingkat sedang.
c. Bangunan gedung bertingkat rendah.
7. Klasifikasi gedung berdasarkan kepemilikan
a. Bangunan gedung milik Negara.
b. Bangunan gedung milik badan usaha.
c. Bangunan gedung milik perorangan.
Dalam PP ini juga dijelaskan tentang penetapan fungsi bangunan gedung yaitu
1. Fungsi hunian
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat tinggal manusia.
2. Fungsi keagamaan
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan ibadah.
3. Fungsi usaha
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan usaha, seperti gedung
perkantoran, gedung perdagangan dan lain sebagainya.
4. Fungsi sosial dan budaya
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan sosial dan budaya.

4
5. Fungsi khusus
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat
kerahasiaan tinggi tingkat nasional atau yang penyelenggaraannya dapat membahayakan
masyarakat di sekitarnya dan atau mempunyai resiko tinggi.
Fungsi bangunan gedung menurut PERMEN PU NO 29/PRT/2006 tentang persyaratan
Teknis Bangunan Gedung adalah:
1. Fungsi hunian merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia tinggal yang berupa:
a. Bangunan hunian tunggal.
b. Bangunan hunian jamak.
c. Bangunan hunian campuran.
d. Bangunan hunian sementara.
2. Fungsi keagamaan merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia melakukan ibadah yang berupa:
a. Bangunan masjid termasuk mushola.
b. Bangunan gereja termasuk kapel.
c. Bangunan pura.
d. Bangunan vihara.
e. Bangunan kelenteng.
3. Fungsi usaha merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai tempat
manusia melakukan kegiatan usaha yang terdiri dari poin berikut.
a. Bangunan perkantoran.
b. Bangunan perdagangan.
c. Bangunan perindustrian.
d. Bangunan perhotelan.
e. Bangunan wisata dan rekreasi.
f. Bangunan terminal.
g. Bangunan tempat penyimpanan.
4. Fungsi sosial budaya merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama sebagai
tempat manusia melakukan kegiatan sosial dan budaya berikut ini.
a. Bangunan pelayanan pendidikan.
b. Bangunan pelayanan kesehatan.
c. Bangunan kebudayaan.
d. Bangunan laboratorium.
e. Bangunan pelayanan umum.
5. Fungsi khusus merupakan bangunan gedung dengan fungsi utama yang
mempunyai:
a. Tingkat kerahasiaan tinggi.
b. Tingkat resiko bahaya tinggi.

5
Aspek Keandalan Bangunan

6
B. Pentingnya Sertifikat Laik Fungsi (SLF)

Fungsi Sertifikat Laik Fungsi (SLF) :


1. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemilik maupun pengguna
bangunan.
2. Mengurangi banyaknya korban bila terjadi bencana atau kebakaran
3. Sebagai peranggungjawaban pemilik gedung kepada pemerintah bahwa
bangunannya sudah memenuhi syarat administrasi dan syarat teknis
4. Gedung yang belum memiliki SLF seharusnya tdak beloh beroperasi
5. Masyarakat bisa menggugat pemilik gedung jika bangunannya menelan korban karena
belum memiliki LSF

Beberapa hal yang perlu dikaji dalam Sertifikat Laik Fungsi (SLF) :
Keterkaitan dengan rencana tata ruang wilayah dan tata kota
Jenis tanah
Analisa damak lingkungan dan anaisa dampak transportasi
Utilitas bangunan
Fasilittas keamanan dan kenyamanan bangunan untuk pengguna bangunan
Ketinggian gedung
Penampilan arsitektur bangunan
Keseimbangan dan keserasian bangunan dengan lingkungan
tangga darurat
Sistem ventilasi,air bersih,dan pencegahan kebakaran,pembuangan air kotor, dll

BENEFIT SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

Benefit yang akan didapat sesuai dengan surat pengantar yang kami berikan.
1. Menaikkan nilai fungsi properti bangunan
2. Dapat menghemat listrik, air dari sistem air hujan, fitur hemat air, dan sistem daur
ulang jika digabungkan dengan konsep green building. Berpengaruh pada biaya
operasional
3. Kenyamanan dan kesehatan gedung akan lebih terasa dan termaintenansi.

7
Untuk melakukan Sertifikat Laik Fungsi bangunan Gedung, yang biasanya perlu dipersiapkan
sebagai persyaratan umum adalah IMB, As Built Drawing, Akta dan Legalitas Perusahaan,
Amdal, Amdalalin, dan SLO Perangkat Gedung. Setiap daerah bisa memiliki persyaratan
yang berbeda.

PORTOFOLIO

Salah satu pengalaman kami adalah Assessment SLF PT Dipo Internasional Pahala Otomotif

1. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Padang

2. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Padang Pondok Niaga

3. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Medan

4. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Krakatau (Medan)

5. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Binjai

6. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Rantau Prapat

7. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Padang Sidempuan

8. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Tasikmalaya

9. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Rancaekek

10. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Dan Mogot

11. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Serang New

12. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Serang Old

13. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Cilegon New

14. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Cilegon Old

15. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Banda Aceh

16. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Sarolangun

17. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Jember

18. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Sidoarjo

19. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Banyuwangi

20. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Pekan baru

21. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Bagan Batu

8
22. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Malingping

23. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Ciputat

24. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Cideng

25. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Pondok Indah

26. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Pluit

27. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Madiun

28. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Meulaboh

29. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Garut

30. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Jambi

31. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Batam

32. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Rangkasbitung

33. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Pondok Indah

34. PT Dipo Internasional Pahala Otomotif Cabang Pecenongan

35. PT Dipo Angkasa Motor

9
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR INDUK BERUSAHA (NIB)


9120102861909
Pemerintah Republik Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS berdasarkan ketentuan Pasal 24
ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik, menerbitkan NIB kepada:

Nama Perusahaan : PT KAIROS SIDOH ANUGRAH


Alamat Perusahaan : Surapati Core Blok K-10 Jalan Penghulu Haji Mustopa No.136,
Kel. Pasirlayung, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Prop.
Jawa Barat
NPWP : 70.171.399.2-423.000
Nomor Telepon : 02275164225
Nomor Fax : -
Email : christ.sine73@gmail.com
Nama KBLI : Industri Pengolahan Lainnya Ytdl, Penyediaan Akomodasi
Lainnya, Penelitian Dan Pengembangan Bioteknologi, Aktivitas
Penyedia Gabungan Jasa Penunjang Fasilitas, Aktivitas Jasa
Perorangan Lainnya Ytdl
Kode KBLI : 32909, 55900, 72104, 81100, 96999
Status Penanaman Modal : PMDN

NIB merupakan identitas Pelaku Usaha dalam rangka pelaksanaan kegiatan berusaha dan berlaku selama menjalankan
kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

NIB adalah bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha yang sekaligus merupakan pengesahan Tanda Daftar
Perusahaan dan bukti pemenuhan laporan pertama kewajiban Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (WLKP).

OSS berwenang untuk melakukan evaluasi dan/atau perubahan atas izin usaha (izin komersial/operasional) sesuai ketentuan
perundang-undangan.

NIB atas Perseroan Terbatas dibekukan apabila dalam kurun waktu paling lama 1 (satu) tahun tidak menyesuaikan maksud
dan tujuan serta kegiatan usahanya sesuai KBLI 2017 melalui SABH Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Penyesuaian tersebut dilakukan melalui perubahan anggaran dasar perseroan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal
21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang harus mendapat persetujuan Menteri
(Menteri Hukum dan HAM).

Seluruh data yang tercantum dalam NIB dapat berubah sesuai dengan perkembangan kegiatan berusaha

Ditetapkan tanggal : 10 Agustus 2019

Dokumen ini dikeluarkan dari Sistem OSS atas dasar data dari pelaku usaha. Kebenaran dan keabsahan atas data yang ditampilkan
dalam dokumen ini dan data yang tersimpan dalam Sistem OSS menjadi tanggung jawab pelaku usaha sepenuhnya.

Anda mungkin juga menyukai