Oleh :
MEMBUAT TALI
Tujuan pembelajaran : Peserta Pelatihan dapat menjahit proses sederhana dengan membuat tali sepanjang 10
meter
1. Alat
Gambar :
10 meter
5 cm
3 cm
1,5 cm
Langkah Kerja :
JOB SHEET
TUJUAN PEMBELAJARAN : Peserta pelatihan dapat menjahit proses sederhana dan menjahit komponen pakaian
dengan membuat celana hawai sesuai prosedur
Ukuran :
Panjang celana : 55 cm
Lingkar pesak : 64 cm
Lingkar panggul : 100 cm
Lingkar ujung celana : 64 cm
Gambar Pola :
*kampuh 1,5 cm
Celana Hawai
A2 A3
A A1
16 cm 16 cm
5cm
16 cm 18
cm
Langkah Kerja
Menjahit saku tempel dari bagian pinggang 8 cm, beri jahitan penguat atau tindes 1/16 dan 1 sepatu
Menjahit tutup saku tempel, jarak dari saku 1 cm
Kelim bagian bawah, lipat 1 cm kemudian lipat lagi selebar 2 cm
Jahit pipa celana bagian kanan dan kiri
Jahit pesak celana
Obras bagian pesak dan pipa yang telah dijahit dengan obras buka
Pasang elastic/karet pada bagian pinggang ( panjang elastic/karet yaitu ¾ lingkar pinggang ), sisakan 5 cm
untuk memasukkan elastic kemudian dijahit dibagian tengah elastic
JOB SHEET
TUJUAN PEMBELAJARAN :Peserta pelatihan dapat membuat rok “A” sesuai prosedur
WAKTU : JP @45 menit
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan pembuatan pola:
Pensil 2B, dipergunakan pada saat membuat pola dasar
Pensil warna merah biru, dipergunakan untuk member tanda-tanda pada pola, merah untuk pola bagian
depan dan biru untuk pola bagian belakang.
Penghapus, dipergunakan untuk menghilangkan bentuk pola yang salah.
Skala, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola kecil pada kertas. Ukiuran skala diperkecil ½,
¼, 1/6, sampai 1/8.
Pita ukur, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola ukuran sebenarnya.
Penggaris pola da penggaris lurus, dipergunakan untuk membantu membuat garis-garis pada pola.
Buku pola, dipergunakan untuk menggambar pola ukuran kecil
Kertas merah biru, dipergunakan untuk menjiplak pola ukuran kecil, merah untuk pola bagian depan dan
biru untuk pola bagian belakang.
Kertas cokelat/ kertas payung, dipergunakan untuk membuat pola ukuran sebenarnya.
Gunting kertas, dipergunakan untuk memotong pola yang sudah jadi.
Alat dan bahan memotong bahan/kain:
Bahan busana, yaitu bahan yang akan di potong sesuai dengan pola yang telah dibuat
Gunting kain, dipergunakan untuk memotong bahan
Jarum pentul, dipergunakan pada saat meletakkan pola pada bahan agar pola tidak bergeser.
Kapur jahit, dipergunakan untuk memberi tanda pada bahan.
Rader, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
Karbon, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
Alat dan bahan menjahit:
Mesin jahit, dipergunakan pada saat proses menyatukan bagian-bagian bahan.
Benang jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
Jarum jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
Pita ukur, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
Kapur jahit, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
Jarum tangan, dipergunakan untuk memberi jahitan bantuan pada bagian-bagian bahan yang susah untuk
dijahit atau disatukan
Kain yang sudah dipotong, sebagai bahan utama
Risleting Biasa
Alat dan bahan finishing:
Benang jahit, dipergunakan pada saat mengesum
Jarum tangan, dipergunakan pada saat mengesum
Hak Kait
Alat dan bahan pressing:
Setrika, dipergunakan untuk mengepres kampuh atau jahitan pada busana agar terlihat rapi.
Papan setrika, dipergunakan sebagai alas untuk mengepres.
ROK ” A”
DESAIN ROK
UKURAN
Lingkar Pinggang : 64 cm
Lingkar panggul : 88 cm
Tinggi Panggul : 18 cm
Panjang Rok : 55 cm
POLA
POLA DASAR ROK DEPAN
A
B
A1
a c b
C C1
c1
C
y y
A2 A2 B1
B1
C2 c2 c3
C3
3cm 3cm
C C1 c1
C
10 cm
Panjang kain
Langkah Kerja
Bahan busana, yaitu bahan yang akan di potong sesuai dengan pola yang telah dibuat
Gunting kain, dipergunakan untuk memotong bahan
Jarum pentul, dipergunakan pada saat meletakkan pola pada bahan agar pola tidak bergeser.
Kapur jahit, dipergunakan untuk memberi tanda pada bahan.
Rader, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
Karbon, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
Alat dan bahan menjahit:
Setrika, dipergunakan untuk mengepres kampuh atau jahitan pada busana agar terlihat rapi.
Papan setrika, dipergunakan sebagai alas untuk mengepres.
KEMEJA PRIA
Penjelasan Singkat :
Kemeja berasal dari bahasa portugis camisa , adalah sebuah baju atau pakaian atas terutama untuk pria. Pakaian ini
menutupi tangan, bahu, dada sampai ke perut.
Ukuran :
Pola Kemeja
Pola Depan A H
A-C = 4,5 cm ( lurus ke bawah )
A-B = panjang kemeja
D
A – E = Rendah punggung + C
A-F = Panjang Punggung + 2 x
A-G = 1/6 lingkar leher + 1 cm G
A-H = (A-G) + 1 cm
G-I = H-I = ½ ( G-H )
Q P
I-a = 2 cm ( turun )
b1 c1
G-a-H = hubungkan membentuk garis leh
C-D = ½ lebar punggung + 1 cm E
L
E-K = C-D b c K
E-L = ¼ lingkar badan + 4 cm
F-M = ( E-L) – 2 cm
B-O = E-L
N-O = naik 1 cm b2 c2
K-P = 1/3 ( D-K )
P-Q = 2,5 cm ( masuk ) e
H-D = hubungkan membentuk garis
bahu F
D-Q-L =hubungkan membentuk kerung M
lengan
G-x = B-y = 4 cm
x-y tarik garis lurus
Letak Kantong/saku
E-b = 6 cm
b-b1 = c-c1 = 2,5 cm (naik)
b-c = b1-c1 = 11 cm
N
b1-b2 = c1-c2 = 11,5 cm
y B O
e-b2 = e-c2 ( hubungkan )
e = b1-c1 turun 13 cm ( titik tengah
)
Pola Belakang
Jiplak pola bagian depan (tanpa H
tambahan 4 cm untuk tempat kancing ) 1
terlebih dahulu kemudian tempelkan. J R
A- x = masuk 1, 5 cm R 1 G
tarik garis lurus vertikal dari titik X X
A H
J1 – y = naik 1 cm I
C D
Hubungkan y dan N G a
D – G = naik 7 cm
H – H1 = naik 6 cm Q P
H1 – R = 1/10 lebar punggung
E
R – R1 = tegak lurus J – J1 K L
Hubungkan garis kerung leher H – R1
K – P = 1/3 (K – G )
Hubungkan G – D – L membentuk
kerung lengan
F
M
N
B J1 O
Pola Kerah
A – B = ½ lingkar leher
A – C = 3,5 cm F1
E
C – D = naik 1 cm E
1
C – D1 = A – B D
A – C = B – D1 D F 1
C
B – C1 = naik 1 cm C
D – E = 4 cm 1
A
E – E1 = A – B G B
D – F = 2, 5 cm
F- F1 = 7 cm melewati titik E1
B – G = 1/3 ( A – B )
Pola Lengan A
x
1 z
A – B = Panjang lengan
O x
A – C = Rendah punggung + 1 = F – C1
A – F = 1/ rendah punggung + 1 y y
C F w
D – B = B – E = ½ lingkar lengan 1
1 C
1/ 2 ( A – C1 ) = O
X=½(A–O)
Y = ½ ( C1 – O )
x1 = x keluar 1 cm
y1 = y masuk 1 cm D B E
A – C1 dibagi 3 = z – w
z1 = keluar 1 cm
w = masuk ½ cm
*kampuh 3 cm
A – B1 = panjang lengan
B1 – G1 = ½ lingkar bawah lengan + 4cm
G1 – H = 6 cm
H – H1 = 3 cm
B1 – H1 = 7 cm ( untuk lipit )
*kampuh 3 cm
B H G
G 1 1 H 1
Rancang Bahan
Merancang bahan adalah memperkirakan jumlah kebutuhan bahan dengan menghitung jumlah panjang masing-
masing pola yang sudah di ubah , ditambah untuk kampuh atau kelim
Banyaknya
No Nama Bahan/alat
( per orang )
Meletakkan Pola
*Pada Kain
L
I
P
A T
T E
A P
N I
K K
A A
I I
N N
Pada Visilene Pada Staplex/Kain Keras
Keterangan Kampuh
Langkah Kerja
Ukuran :
- Untuk pemahaman pola blus :
Pola Depan :
Pola Lengan :
A – B = Tinggi Puncak A – B = Tinggi Puncak
A – C = Panjang Lengan A – C = Panjang Lengan
A – B1 = A – B2 = ½ Lingkar Kerung Lengan ( posisi A – B1 = A – B2 = ½ Lingkar Kerung Lengan ( posisi
garis miring memotong garis perpanjangan titik B) garis miring memotong garis perpanjangan titik B)
C – C1 = C – C2 = ½ Lingkar Bawah Lengan C – C1 = C – C2 = ½ Lingkar Bawah Lengan
A – Y = ¼ ( A – B1) A – Y = ¼ ( A – B1)
A – D = ½ ( A – B1) A – D = ½ ( A – B1)
A – X = 3/4 (A – B1) A – X = 3/4 (A – B1)
Y – Y1 = keluar 1, 5 cm Y – Y1 = keluar 1, 5 cm
Kampuh :-
Sisi badan = 2 cm Sisi lengan = 2 cm
Bawah gamis = 1 cm Bawah lengan = 2,5 cm
Kerung lengan = 1, 5 cm Kerung lengan = 1,5 cm
Kerung leher = 1 cm Sekeliling lapisan = 1 cm
Bagian Bahu = 1,5 cm
Langkah Kerja :
1. Obras semua bagian tepi kain kecuali kerung leher, bawah lengan dan gamis
2. Tempel viselin dan Obras semua bagian lapisan kecuali atas
3. Jahit bagian bahu dengan lapisan leher baik depan maupun belakang
4. Tindis dengan jahitan 1/16 pada lapisan dimana kampuh menghadap ke lapisan
5. Pasang risleting jepang pada bagian badan
6. Jahit bahu depan dan belakang beserta lapisannya
7. Jahit bagian sisi badan
8. Kelim bagian bawah gamis dengan cara lipat ½ cm kemudian lipat sekali lagi tindis dengan jahitan 1/16, hasil
jadi ½ cm
9. Jahit bagian sisi lengan
10. Kelim bagian bawah lengan dengan cara lipat ½ cm kemudian lipat lagi selebar 2 cm dan tindis dengan jahitan
1/16 . hasil jadi 2 cm
11. Pasang bagian lengan pada bagian badan
12. Trimming, seterika, packing
JOB SHEET
PEMBUATAN B BLUS STYLE DENGAN LAPISAN LEHER BULAT
KANCING BELAKANG DAN LENGAN 3/4 KERUT
TUJUAN PEMBELAJARAN : Peserta pelatihan dapat menjahit pakaian sesuai style dengan membuat Blus style
dengan lapisan leher bulat dan lengan ¾ kerut
WAKTU : JP @45 menit
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan pembuatan pola:
Pensil 2B, dipergunakan pada saat membuat pola dasar
Pensil warna merah biru, dipergunakan untuk member tanda-tanda pada pola, merah untuk pola bagian
depan dan biru untuk pola bagian belakang.
Penghapus, dipergunakan untuk menghilangkan bentuk pola yang salah.
Skala, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola kecil pada kertas. Ukiuran skala diperkecil ½,
¼, 1/6, sampai 1/8.
Pita ukur, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola ukuran sebenarnya.
Penggaris pola da penggaris lurus, dipergunakan untuk membantu membuat garis-garis pada pola.
Buku pola, dipergunakan untuk menggambar pola ukuran kecil
Kertas merah biru, dipergunakan untuk menjiplak pola ukuran kecil, merah untuk pola bagian depan dan
biru untuk pola bagian belakang.
Kertas cokelat/ kertas payung, dipergunakan untuk membuat pola ukuran sebenarnya.
Gunting kertas, dipergunakan untuk memotong pola yang sudah jadi.
Alat dan bahan memotong bahan/kain:
Bahan busana, yaitu bahan yang akan di potong sesuai dengan pola yang telah dibuat
Gunting kain, dipergunakan untuk memotong bahan
Jarum pentul, dipergunakan pada saat meletakkan pola pada bahan agar pola tidak bergeser.
Kapur jahit, dipergunakan untuk memberi tanda pada bahan.
Rader, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
Karbon, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
Alat dan bahan menjahit:
Mesin jahit, dipergunakan pada saat proses menyatukan bagian-bagian bahan.
Benang jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
Jarum jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
Pita ukur, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
Kapur jahit, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
Jarum tangan, dipergunakan untuk memberi jahitan bantuan pada bagian-bagian bahan yang susah untuk
dijahit atau disatukan
Kain yang sudah dipotong, sebagai bahan utama
Alat dan bahan finishing:
Benang jahit, dipergunakan pada saat mengesum
Jarum tangan, dipergunakan pada saat mengesum
Alat dan bahan pressing:
Setrika, dipergunakan untuk mengepres kampuh atau jahitan pada busana agar terlihat rapi.
Papan setrika, dipergunakan sebagai alas untuk mengepres.
Pola Belakang :
Pola Lengan :
A – B = Tinggi Puncak
A – C = 3/4 Panjang Lengan
A – B1 = A – B2 = ½ Lingkar Kerung Lengan ( posisi garis miring memotong garis perpanjangan titik B)
C – C1 = C – C2 = ½ Lingkar Bawah Lengan
A – Y = ¼ ( A – B1)
A – D = ½ ( A – B1)
A – X = 3/4 (A – B1)
Y – Y1 = keluar 1, 5 cm
X – X 1 = masuk 0,5 cm
A – Z = 1/3 (A –B2)
A – W = 2/3 ( A- B2)
Z – Z1 = Keluar 2 cm
Hubungkan B1 – X1 – D – Y1 – A membentuk kerung lengan bagian depan
Hubungkan A – Z1 – W – B2 membentuk kerung lengan bagian belakang
Hubungkan B2 – C2 – C – B1 membentuk pipa lengan
*Tambahan untuk lengan kerut : potong kain dengan lebar 12 cm dan panjang 62 cm
Kampuh :-
Sisi badan = 2 cm Sisi lengan = 2 cm
Bawah blus = 2,5 cm Bawah lengan = 1 cm
Kerung lengan = 1, 5 cm Kerung lengan = 1,5 cm
Kerung leher = 1 cm Sekeliling lapisan = 1 cm
Bahu = 1,5 cm
Langkah Kerja :
1. Tempel viselin dan obras bagian lapisan baju kecuali bagian atas
2. Obras semua bagian tepi kain kecuali bagian kerung leher, bawah blus, bawah lengan
3. Jahit leher depan dan lapisan, dengan kampuh 1 cm. Kemudian tindis jahitan 1/16 dibagian lapisan dimana
kampuh menghadap lapisan
4. Jahit leher belakang dan lapisan, jahit dengan kampuh 1 cm. Kemudian tindis jahitan 1/16 dibagian lapisan
dimana kampuh menghadap lapisan
5. Buat belahan kancing (TB) sepanjang 9 cm , pasang sengkelit dan jahit 1/16keliling garis belahan membentuk
huruf U. Balik, kemudian tindis 1/16
6. Sambung bagian bahu depan dan belakang beserta lapisannya. Kampuh jahitan 1,5 cm
7. Jahit melingkar bagian bawah lapisan depan dan belakang hingga bertemu dibahu
8. Kelim bagian bawah lengan ( pada kain panjang ), lipat ½ kemudian lipat sekali lagi kemudian tindis 1/16
9. Buat kerutan pada kain panjang dengan cara dijelujur kemudian tarik hingga mengkerut
10. Satukan bagian bawah lengan utama dengan bagian atas kain panjang ( bagian mengkerut )
11. Tindis 1/16 dengan arah kampuh ke atas pada bagian lengan utama
12. Jahit bagian sisi lengan
13. Jahit bagian sisi badan
14. Sambung bagian lengan dengan badan
15. Kelim bagian bawah baju, lipat ½ kemudian lipat 2 cm , tindis dengan jahitan 1/16
16. Pasang kancing
17. Trimming ( bersihkan Benang)
18. Seterika
19. Kemas