Anda di halaman 1dari 22

JOB SHEET

MENJAHIT PKAIAN SESUAI STYLE

Oleh :

TRI RAHAYU, Ama.Pust


NIP. 19890304 201503 2 004

PEMERINTAH KOTA BANJAR


DINAS TENAGA KERJA
UPTD LATIHAN KETERAMPILAN KERJA
Jl. Gerilya Kompleks Perkantoran Pamongkoran No.196
2020
JOB SHEET

MEMBUAT TALI

Tujuan pembelajaran : Peserta Pelatihan dapat menjahit proses sederhana dengan membuat tali sepanjang 10
meter

Perkiraan Waktu : 16 JP @ 45 menit

Alat dan bahan:

1. Alat

 Mesin Jahit  Pendedel


 Spool  Pendedel
 Skoci  Meteran
 Jarum jahit mesin  Gunting
2. Bahan
 Bahan utama (kain blacu)
 Benang

Ukuran : panjang : 10 meter, Lebar : 1,5 cm

Gambar :

10 meter

5 cm

3 cm

1,5 cm

Langkah Kerja :

1. Potong kain blacu dengan lebar 5 cm , panjang 10 meter


2. Lipat kain kanan kiri 1 cm, kemudian tindis jahitan sekeliling dengan jahitan 1/16
3. Hasil jadi jahitan 1,5 cm
4. Gulung hasil jahitan, kemudian beri nama

JOB SHEET

PEMBUATAN CELANA HAWAI

TUJUAN PEMBELAJARAN : Peserta pelatihan dapat menjahit proses sederhana dan menjahit komponen pakaian
dengan membuat celana hawai sesuai prosedur

WAKTU : 24 JP @45 menit

ALAT DAN BAHAN :

Alat dan bahan pembuatan pola:

 Pensil 2B, dipergunakan pada saat membuat pola dasar


 Pensil warna merah biru, dipergunakan untuk member tanda-tanda pada pola, merah untuk pola bagian
depan dan biru untuk pola bagian belakang.
 Penghapus, dipergunakan untuk menghilangkan bentuk pola yang salah.
 Skala, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola kecil pada kertas. Ukiuran skala diperkecil ½,
¼, 1/6, sampai 1/8.
 Pita ukur, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola ukuran sebenarnya.
 Penggaris pola da penggaris lurus, dipergunakan untuk membantu membuat garis-garis pada pola.
 Buku pola, dipergunakan untuk menggambar pola ukuran kecil
 Kertas merah biru, dipergunakan untuk menjiplak pola ukuran kecil, merah untuk pola bagian depan dan
biru untuk pola bagian belakang.
 Kertas cokelat/ kertas payung, dipergunakan untuk membuat pola ukuran sebenarnya.
 Gunting kertas, dipergunakan untuk memotong pola yang sudah jadi.
Alat dan bahan memotong bahan/kain:
 Bahan busana, yaitu bahan yang akan di potong sesuai dengan pola yang telah dibuat
 Gunting kain, dipergunakan untuk memotong bahan
 Jarum pentul, dipergunakan pada saat meletakkan pola pada bahan agar pola tidak bergeser.
 Kapur jahit, dipergunakan untuk memberi tanda pada bahan.
 Rader, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
 Karbon, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
Alat dan bahan menjahit:
 Mesin jahit, dipergunakan pada saat proses menyatukan bagian-bagian bahan.
 Benang jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
 Jarum jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
 Pita ukur, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
 Kapur jahit, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
 Jarum tangan, dipergunakan untuk memberi jahitan bantuan pada bagian-bagian bahan yang susah untuk
dijahit atau disatukan
 Kain yang sudah dipotong, sebagai bahan utama
 Karet Elastic
Alat dan bahan finishing:
 Benang jahit, dipergunakan pada saat mengesum
 Jarum tangan, dipergunakan pada saat mengesum
Alat dan bahan pressing:
 Setrika, dipergunakan untuk mengepres kampuh atau jahitan pada busana agar terlihat rapi.
 Papan setrika, dipergunakan sebagai alas untuk mengepres.
POLA CELANA HAWAI

Desain celana Hawai :

Ukuran :

 Panjang celana : 55 cm
 Lingkar pesak : 64 cm
 Lingkar panggul : 100 cm
 Lingkar ujung celana : 64 cm

Gambar Pola :

*kampuh 1,5 cm

Celana Hawai
A2 A3

A A1

A-C = panjang celana


A-B = ½ lingkar pesak
A-A1 = ¼ lingkar panggul
x
x1 B-B1 = A-A1 + 10 cm
C-C1 = ½ lingkar ujung
B B1
B2 B3 celana
y B-B2 = A-A1
y1
B1-B2 = dibagi 2 sama
panjang (B3)
A-A2 = 4 cm
C- C2 = 3 cm
C1
A-X = 20 cm
C
X-Y = 16 cm
C2 C3 X-X1 = 7 cm
Y-Y1 = 7 cm
Pola Saku Tempel dengan Tutup/Klep

16 cm 16 cm

5cm
16 cm 18
cm

Langkah Kerja

Menjahit saku tempel dari bagian pinggang 8 cm, beri jahitan penguat atau tindes 1/16 dan 1 sepatu
Menjahit tutup saku tempel, jarak dari saku 1 cm
Kelim bagian bawah, lipat 1 cm kemudian lipat lagi selebar 2 cm
Jahit pipa celana bagian kanan dan kiri
Jahit pesak celana
Obras bagian pesak dan pipa yang telah dijahit dengan obras buka
Pasang elastic/karet pada bagian pinggang ( panjang elastic/karet yaitu ¾ lingkar pinggang ), sisakan 5 cm
untuk memasukkan elastic kemudian dijahit dibagian tengah elastic
JOB SHEET

PEMBUATAN ROK “A”

TUJUAN PEMBELAJARAN :Peserta pelatihan dapat membuat rok “A” sesuai prosedur
WAKTU : JP @45 menit
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan pembuatan pola:
 Pensil 2B, dipergunakan pada saat membuat pola dasar
 Pensil warna merah biru, dipergunakan untuk member tanda-tanda pada pola, merah untuk pola bagian
depan dan biru untuk pola bagian belakang.
 Penghapus, dipergunakan untuk menghilangkan bentuk pola yang salah.
 Skala, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola kecil pada kertas. Ukiuran skala diperkecil ½,
¼, 1/6, sampai 1/8.
 Pita ukur, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola ukuran sebenarnya.
 Penggaris pola da penggaris lurus, dipergunakan untuk membantu membuat garis-garis pada pola.
 Buku pola, dipergunakan untuk menggambar pola ukuran kecil
 Kertas merah biru, dipergunakan untuk menjiplak pola ukuran kecil, merah untuk pola bagian depan dan
biru untuk pola bagian belakang.
 Kertas cokelat/ kertas payung, dipergunakan untuk membuat pola ukuran sebenarnya.
 Gunting kertas, dipergunakan untuk memotong pola yang sudah jadi.
Alat dan bahan memotong bahan/kain:
 Bahan busana, yaitu bahan yang akan di potong sesuai dengan pola yang telah dibuat
 Gunting kain, dipergunakan untuk memotong bahan
 Jarum pentul, dipergunakan pada saat meletakkan pola pada bahan agar pola tidak bergeser.
 Kapur jahit, dipergunakan untuk memberi tanda pada bahan.
 Rader, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
 Karbon, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
Alat dan bahan menjahit:
 Mesin jahit, dipergunakan pada saat proses menyatukan bagian-bagian bahan.
 Benang jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
 Jarum jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
 Pita ukur, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
 Kapur jahit, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
 Jarum tangan, dipergunakan untuk memberi jahitan bantuan pada bagian-bagian bahan yang susah untuk
dijahit atau disatukan
 Kain yang sudah dipotong, sebagai bahan utama
 Risleting Biasa
Alat dan bahan finishing:
 Benang jahit, dipergunakan pada saat mengesum
 Jarum tangan, dipergunakan pada saat mengesum
 Hak Kait
Alat dan bahan pressing:
 Setrika, dipergunakan untuk mengepres kampuh atau jahitan pada busana agar terlihat rapi.
 Papan setrika, dipergunakan sebagai alas untuk mengepres.

ROK ” A”
 DESAIN ROK

 UKURAN
 Lingkar Pinggang : 64 cm
 Lingkar panggul : 88 cm
 Tinggi Panggul : 18 cm
 Panjang Rok : 55 cm

 POLA
POLA DASAR ROK DEPAN
A
B
A1
a c b

A-B = ¼ lingkar pinggang +3 (kupnat ) + 1


y A-A1 = 2 cm ( standar 1 -1,5 cm, turun )
A
B1 A-A2 = Tinggi panggul
2
A2-B1 = ¼ lingkar panggul +1
A1- C = Panjang Rok
C-C1 = A2 – B1
A1-C = B-C2
A1- c = 1/10 lingkar pinggang + 1
a – c = c – b = 1,5 cm
c – y = 12 cm
C2

C C1

POLA DASAR ROK BELAKANG


A
c B
A1
a b

A-B = ¼ lingkar pinggang + 3 ( kupnat ) + 1


y A-A1= standar 1- 1,5
A2 B1 A1-A1 = tinggi panggul
A2- B1 = ¼ lingkar panggul – 1
A1- C = panjang rok
C-C1 = A2-B1
A1-C = B-C2
A1- c = 1/10 lingkar pinggang – 1
a –c = b – c = 1,5 cm
c – y = 12 cm
c2

c1
C

Pola Rok “A”


POLA ROK “A”
A A
B c B
A1
a c b A1
a b

y y

A2 A2 B1
B1

C2 c2 c3
C3
3cm 3cm
C C1 c1
C

 Pola Ban Pinggang


 Panjang kain : Lingkar pinggang + 10 cm
 Kain keras : Lingkar pinggang + 2

10 cm

Panjang kain

 Langkah Kerja

1. Siapkan komponen rok dan aksesorisnya


2. Mengobras pada bagian yang perlu diobras, tepi sisi kiri kanan dan bawah
3. Menjahit kupnat baik depan maupun belakang
4. Menjahit tengah belakang restleting rok sebelah kiri, kemudian jahit tutup restleting dan rok sebelah kanan
5. Menjahit rok bagian depan dan belakang
6. Menyetrika kain keras pada ban pinggang
7. Menjahit ban pinggang dengan badan rok, dimulai dari bagian belakang posisi ban diatas, dijahit dibawah
kain keras 1 cm melingkar sampai selesai
8. Mengelim bagian bawah rok dengan jahitan som ( tusuk flannel)
9. Memasang hak kait & membersihkan serpihan benang
10. Menyetrika dan melipat
JOB SHEET KEMEJA
TUJUAN PEMBELAJARAN : Peserta pelatihan dapat menjahit komponen pakaian serta menjahit pakaian
sesuai style dengan membuat pakaian sederhana berupa Kemeja

WAKTU : JP @45 menit

ALAT DAN BAHAN :

Alat dan bahan pembuatan pola:

 Pensil 2B, dipergunakan pada saat membuat pola dasar


 Pensil warna merah biru, dipergunakan untuk member tanda-tanda pada pola, merah untuk pola bagian
depan dan biru untuk pola bagian belakang.
 Penghapus, dipergunakan untuk menghilangkan bentuk pola yang salah.
 Skala, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola kecil pada kertas. Ukiuran skala diperkecil ½,
¼, 1/6, sampai 1/8.
 Pita ukur, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola ukuran sebenarnya.
 Penggaris pola da penggaris lurus, dipergunakan untuk membantu membuat garis-garis pada pola.
 Buku pola, dipergunakan untuk menggambar pola ukuran kecil
 Kertas merah biru, dipergunakan untuk menjiplak pola ukuran kecil, merah untuk pola bagian depan dan
biru untuk pola bagian belakang.
 Kertas cokelat/ kertas payung, dipergunakan untuk membuat pola ukuran sebenarnya.
 Gunting kertas, dipergunakan untuk memotong pola yang sudah jadi.

Alat dan bahan memotong bahan/kain:

 Bahan busana, yaitu bahan yang akan di potong sesuai dengan pola yang telah dibuat
 Gunting kain, dipergunakan untuk memotong bahan
 Jarum pentul, dipergunakan pada saat meletakkan pola pada bahan agar pola tidak bergeser.
 Kapur jahit, dipergunakan untuk memberi tanda pada bahan.
 Rader, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
 Karbon, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
Alat dan bahan menjahit:

 Mesin jahit, dipergunakan pada saat proses menyatukan bagian-bagian bahan.


 Benang jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
 Jarum jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
 Pita ukur, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
 Kapur jahit, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
 Jarum tangan, dipergunakan untuk memberi jahitan bantuan pada bagian-bagian bahan yang susah untuk
dijahit atau disatukan

Alat dan bahan finishing:

 Benang jahit, dipergunakan pada saat mengesum


 Jarum tangan, dipergunakan pada saat mengesum

Alat dan bahan pressing:

 Setrika, dipergunakan untuk mengepres kampuh atau jahitan pada busana agar terlihat rapi.
 Papan setrika, dipergunakan sebagai alas untuk mengepres.
KEMEJA PRIA
Penjelasan Singkat :

Kemeja berasal dari bahasa portugis camisa , adalah sebuah baju atau pakaian atas terutama untuk pria. Pakaian ini
menutupi tangan, bahu, dada sampai ke perut.

Ukuran :

 Lingkar badan = 108 cm  Panjang punggung = 38 cm


 Lebar bahu = 16 cm  Panjang kemeja = 64 cm
 Lebar dada = 20 cm  Lingkar leher = 38 cm
 Rendah punggung = 20 cm  Lingkar pergelangan tangan = 32 cm
 Lebar punggung = 45 cm  Panjang lengan = 30 cm

Pola Kemeja

Pola Depan A H
A-C = 4,5 cm ( lurus ke bawah )
A-B = panjang kemeja
D
A – E = Rendah punggung + C
A-F = Panjang Punggung + 2 x
A-G = 1/6 lingkar leher + 1 cm G
A-H = (A-G) + 1 cm
G-I = H-I = ½ ( G-H )
Q P
I-a = 2 cm ( turun )
b1 c1
G-a-H = hubungkan membentuk garis leh
C-D = ½ lebar punggung + 1 cm E
L
E-K = C-D b c K
E-L = ¼ lingkar badan + 4 cm
F-M = ( E-L) – 2 cm
B-O = E-L
N-O = naik 1 cm b2 c2
K-P = 1/3 ( D-K )
P-Q = 2,5 cm ( masuk ) e
H-D = hubungkan membentuk garis
bahu F
D-Q-L =hubungkan membentuk kerung M
lengan
G-x = B-y = 4 cm
x-y tarik garis lurus
Letak Kantong/saku
E-b = 6 cm
b-b1 = c-c1 = 2,5 cm (naik)
b-c = b1-c1 = 11 cm
N
b1-b2 = c1-c2 = 11,5 cm
y B O
e-b2 = e-c2 ( hubungkan )
e = b1-c1 turun 13 cm ( titik tengah
)
Pola Belakang
Jiplak pola bagian depan (tanpa H
tambahan 4 cm untuk tempat kancing ) 1
terlebih dahulu kemudian tempelkan. J R
A- x = masuk 1, 5 cm R 1 G
tarik garis lurus vertikal dari titik X X
A H
J1 – y = naik 1 cm I
C D
Hubungkan y dan N G a
D – G = naik 7 cm
H – H1 = naik 6 cm Q P
H1 – R = 1/10 lebar punggung
E
R – R1 = tegak lurus J – J1 K L
Hubungkan garis kerung leher H – R1
K – P = 1/3 (K – G )
Hubungkan G – D – L membentuk
kerung lengan
F
M

N
B J1 O

Pola Kerah

A – B = ½ lingkar leher
A – C = 3,5 cm F1
E
C – D = naik 1 cm E
1
C – D1 = A – B D
A – C = B – D1 D F 1
C
B – C1 = naik 1 cm C
D – E = 4 cm 1
A
E – E1 = A – B G B
D – F = 2, 5 cm
F- F1 = 7 cm melewati titik E1
B – G = 1/3 ( A – B )

Pola Lengan A
x
1 z
A – B = Panjang lengan
O x
A – C = Rendah punggung + 1 = F – C1
A – F = 1/ rendah punggung + 1 y y
C F w
D – B = B – E = ½ lingkar lengan 1
1 C
1/ 2 ( A – C1 ) = O
X=½(A–O)
Y = ½ ( C1 – O )
x1 = x keluar 1 cm
y1 = y masuk 1 cm D B E
A – C1 dibagi 3 = z – w
z1 = keluar 1 cm
w = masuk ½ cm
*kampuh 3 cm

Pola Lengan Panjang

A – B1 = panjang lengan
B1 – G1 = ½ lingkar bawah lengan + 4cm
G1 – H = 6 cm
H – H1 = 3 cm
B1 – H1 = 7 cm ( untuk lipit )
*kampuh 3 cm

B H G
G 1 1 H 1

Rancang Bahan

Merancang bahan adalah memperkirakan jumlah kebutuhan bahan dengan menghitung jumlah panjang masing-
masing pola yang sudah di ubah , ditambah untuk kampuh atau kelim
Banyaknya
No Nama Bahan/alat
( per orang )

1 Kain Katun 150 cm

50 x 6 untuk bagian telinga kerah


2 Kain Keras/staplex
50 x 5 untuk kaki kerah
(50 x 6) untuk bagian telinga kerah
3 Viselin (50 x 5) untuk bagian kaki kerah
(102 x 4) untuk bagian tempat kancing
4 Kancing Hias 7 pcs
5 Kertas karbon 1 lembar
6 Kapur jahit 1 buah
7 Rader 1 buah

Meletakkan Pola

*Pada Kain

L
I
P
A T
T E
A P
N I

K K
A A
I I
N N
Pada Visilene Pada Staplex/Kain Keras

Keterangan Kampuh

1. Bagian leher tambah 1 cm


2. Bagian sisi badan dan lengan tambah 2 cm
3. Bagian kerung lengan tambah 1,5 cm
4. Bagian kelim bawah tambah 3 cm
5. Bagian kerah tambah 1 cm
6. Bagian kantong tambah 1 cm dan atas 4 cm

Langkah Kerja

1. Jahit kantong pada bagian kiri badan depan


2. Pasang viselin ( 4 cm ) pada tempat kancing bagian badan depan
3. Jahit bahu depan dan belakang
4. Jahit kerung lengan
5. Jahit bagian sisi badan dan sisi lengan
6. Pasang kerah
a. Rekatkan kain keras pada salah satu bagian pola ( letak kain keras ada dibelakang)
b. Kampuh 1 cm
c. Jahit pola I dan pola II
d. Sambungkan ke bagian kerah badan
JOB SHEET
PEMBUATAN GAMIS RESLETING JEPANG DENGAN LAPISAN LEHER “V”
TUJUAN PEMBELAJARAN : Peserta pelatihan dapat menjahit pakaian sesuai style dengan membuat gamis resleting
jepang dengan lapisan leher “V”
WAKTU : JP @45 menit
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan pembuatan pola:
 Pensil 2B, dipergunakan pada saat membuat pola dasar
 Pensil warna merah biru, dipergunakan untuk member tanda-tanda pada pola, merah untuk pola bagian
depan dan biru untuk pola bagian belakang.
 Penghapus, dipergunakan untuk menghilangkan bentuk pola yang salah.
 Skala, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola kecil pada kertas. Ukiuran skala diperkecil ½,
¼, 1/6, sampai 1/8.
 Pita ukur, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola ukuran sebenarnya.
 Penggaris pola da penggaris lurus, dipergunakan untuk membantu membuat garis-garis pada pola.
 Buku pola, dipergunakan untuk menggambar pola ukuran kecil
 Kertas merah biru, dipergunakan untuk menjiplak pola ukuran kecil, merah untuk pola bagian depan dan
biru untuk pola bagian belakang.
 Kertas cokelat/ kertas payung, dipergunakan untuk membuat pola ukuran sebenarnya.
 Gunting kertas, dipergunakan untuk memotong pola yang sudah jadi.
Alat dan bahan memotong bahan/kain:
 Bahan busana, yaitu bahan yang akan di potong sesuai dengan pola yang telah dibuat
 Gunting kain, dipergunakan untuk memotong bahan
 Jarum pentul, dipergunakan pada saat meletakkan pola pada bahan agar pola tidak bergeser.
 Kapur jahit, dipergunakan untuk memberi tanda pada bahan.
 Rader, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
 Karbon, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
Alat dan bahan menjahit:
 Mesin jahit, dipergunakan pada saat proses menyatukan bagian-bagian bahan.
 Benang jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
 Jarum jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
 Pita ukur, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
 Kapur jahit, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
 Jarum tangan, dipergunakan untuk memberi jahitan bantuan pada bagian-bagian bahan yang susah untuk
dijahit atau disatukan
 Kain yang sudah dipotong, sebagai bahan utama
 Risleting Biasa
Alat dan bahan finishing:
 Benang jahit, dipergunakan pada saat mengesum
 Jarum tangan, dipergunakan pada saat mengesum
Alat dan bahan pressing:
 Setrika, dipergunakan untuk mengepres kampuh atau jahitan pada busana agar terlihat rapi.
 Papan setrika, dipergunakan sebagai alas untuk mengepres.
GAMIS RESLETING JEPANG DENGAN LAPISAN LEHER “V”

Ukuran :
- Untuk pemahaman pola blus :

 Lingkar badan : 88 cm  Lebar muka : 32 cm


 Lingkar pinggang : 72 cm  Lebar punggung : 34 cm
 Lingkar panggul : 92 cm  Tinggi panggul : 18 cm
 Panjang bahu : 12 cm  Panjang Gamis : 130 cm
 Panjang punggung
: 36 cm
- Ukuran untuk pola lengan
 Panjang lengan : 54 cm
 Tinggi puncak : 12 cm
 Lingkar kerung lengan : 42 cm
 Lingkar bawah lengan : 30 cm

- Ukuran badan masing-masing peserta (praktek)

Pola Gamis Ritsleting Jepang Dengan Lapisan Leher “V”

Pola Depan :

A – G = Panjang Gamis F – F1 = ¼ Lingkar Panggul + 1 cm


G – G1 = 3 cm Hubungkan E1 – D1 – F1 sampai memotong garis
A – A1 = 7 cm perpanjangan titik G
A – A2 = 7,5 cm
Hubungkan A1 – A2 membentuk kerung leher bagian Letak Kupnat
depan D – X = 1/10 lingkar pinggang + 1 cm
A1 – B = panjang bahu X – X1 = X – X2 = 1,5 cm
B – B1 = turun 3, 5 cm X –Y1 = X – Y2 = 12 cm
A1 – B2 = (A1 – B1) – 1 cm Lapisan Leher “V”
A2 – C = 5 cm A1 – H = turun ke bahu 1 cm
C – C1 = ½ Lebar Muka H – J = lebar lapisan = 5 cm
A – D = Panjang punggung Tarik garis miring dari H memotong garis A - G
D – E = Panjang Sisi – 1 cm
E – E1 = ¼ Lingkar Badan + 1cm
B2 – C1 – E1 = dihubungkan membentuk kerung
lengan bagian depan
D – D1= ¼ Lingkar Pinggang + 1cm + 3 cm (kupnat)
D – F = Tinggi Panggul
Pola Belakang :

A – G = Panjang Gamis F – F1 = ¼ Lingkar Panggul + 1cm


A – L = G – M = 3 cm Hubungkan E2 – D1 – F1 sampai memotong garis
A – A1 = 7 cm perpanjangan titik G
A – A3 = 2, 5 cm
Hubungkan A1 – A3 membentuk kerung leher bagian Letak Kupnat
belakang
A1 – B = Panjang Bahu D – X = 1/10 lingkar pinggang + 1 cm
B – B1 = turun 3, 5 cm X – X1 = X – X2 = 1,5 cm
X –Y1 = X – Y2 = 12 cm
A1 – B2 = ( A1 – B1) – 1 cm
C – C2 = ½ Lebar Punggung
Lapisan Leher “V”
A – D = Panjang Punggung
D – E = Panjang sisi – 1 cm A1 – H = turun ke bahu 1 cm
E – E2 = ¼ Lingkar Badan + 1 cm Hubungkan H – A3
Hubungkan B2 – C2 – E2 membentuk kerung lengan A3 – K = lebar lapisan = 5cm
bagian belakng H – J = lebar lapisan = 5 cm
D – D1 = ¼ Lingkar Pinggang + 1 cm + 3 cm ( kupnat) Hubungkan J – K membentuk lapisan leher bagian
D – F = Tinggi Panggul belakang

Pola Lengan :
A – B = Tinggi Puncak A – B = Tinggi Puncak
A – C = Panjang Lengan A – C = Panjang Lengan
A – B1 = A – B2 = ½ Lingkar Kerung Lengan ( posisi A – B1 = A – B2 = ½ Lingkar Kerung Lengan ( posisi
garis miring memotong garis perpanjangan titik B) garis miring memotong garis perpanjangan titik B)
C – C1 = C – C2 = ½ Lingkar Bawah Lengan C – C1 = C – C2 = ½ Lingkar Bawah Lengan
A – Y = ¼ ( A – B1) A – Y = ¼ ( A – B1)
A – D = ½ ( A – B1) A – D = ½ ( A – B1)
A – X = 3/4 (A – B1) A – X = 3/4 (A – B1)
Y – Y1 = keluar 1, 5 cm Y – Y1 = keluar 1, 5 cm

Kampuh :-
 Sisi badan = 2 cm  Sisi lengan = 2 cm
 Bawah gamis = 1 cm  Bawah lengan = 2,5 cm
 Kerung lengan = 1, 5 cm  Kerung lengan = 1,5 cm
 Kerung leher = 1 cm  Sekeliling lapisan = 1 cm
 Bagian Bahu = 1,5 cm

Langkah Kerja :
1. Obras semua bagian tepi kain kecuali kerung leher, bawah lengan dan gamis
2. Tempel viselin dan Obras semua bagian lapisan kecuali atas
3. Jahit bagian bahu dengan lapisan leher baik depan maupun belakang
4. Tindis dengan jahitan 1/16 pada lapisan dimana kampuh menghadap ke lapisan
5. Pasang risleting jepang pada bagian badan
6. Jahit bahu depan dan belakang beserta lapisannya
7. Jahit bagian sisi badan
8. Kelim bagian bawah gamis dengan cara lipat ½ cm kemudian lipat sekali lagi tindis dengan jahitan 1/16, hasil
jadi ½ cm
9. Jahit bagian sisi lengan
10. Kelim bagian bawah lengan dengan cara lipat ½ cm kemudian lipat lagi selebar 2 cm dan tindis dengan jahitan
1/16 . hasil jadi 2 cm
11. Pasang bagian lengan pada bagian badan
12. Trimming, seterika, packing

JOB SHEET
PEMBUATAN B BLUS STYLE DENGAN LAPISAN LEHER BULAT
KANCING BELAKANG DAN LENGAN 3/4 KERUT

TUJUAN PEMBELAJARAN : Peserta pelatihan dapat menjahit pakaian sesuai style dengan membuat Blus style
dengan lapisan leher bulat dan lengan ¾ kerut
WAKTU : JP @45 menit
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan pembuatan pola:
 Pensil 2B, dipergunakan pada saat membuat pola dasar
 Pensil warna merah biru, dipergunakan untuk member tanda-tanda pada pola, merah untuk pola bagian
depan dan biru untuk pola bagian belakang.
 Penghapus, dipergunakan untuk menghilangkan bentuk pola yang salah.
 Skala, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola kecil pada kertas. Ukiuran skala diperkecil ½,
¼, 1/6, sampai 1/8.
 Pita ukur, dipergunakan sebagai alat ukur ketika membuat pola ukuran sebenarnya.
 Penggaris pola da penggaris lurus, dipergunakan untuk membantu membuat garis-garis pada pola.
 Buku pola, dipergunakan untuk menggambar pola ukuran kecil
 Kertas merah biru, dipergunakan untuk menjiplak pola ukuran kecil, merah untuk pola bagian depan dan
biru untuk pola bagian belakang.
 Kertas cokelat/ kertas payung, dipergunakan untuk membuat pola ukuran sebenarnya.
 Gunting kertas, dipergunakan untuk memotong pola yang sudah jadi.
Alat dan bahan memotong bahan/kain:
 Bahan busana, yaitu bahan yang akan di potong sesuai dengan pola yang telah dibuat
 Gunting kain, dipergunakan untuk memotong bahan
 Jarum pentul, dipergunakan pada saat meletakkan pola pada bahan agar pola tidak bergeser.
 Kapur jahit, dipergunakan untuk memberi tanda pada bahan.
 Rader, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
 Karbon, dipergunakan untuk menjiplak tanda kampuh pada bahan.
Alat dan bahan menjahit:
 Mesin jahit, dipergunakan pada saat proses menyatukan bagian-bagian bahan.
 Benang jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
 Jarum jahit, dipergunakan untuk menyatukan bagian-bagian bahan.
 Pita ukur, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
 Kapur jahit, dipergunakan untuk membantu memberi tanda pada bahan.
 Jarum tangan, dipergunakan untuk memberi jahitan bantuan pada bagian-bagian bahan yang susah untuk
dijahit atau disatukan
 Kain yang sudah dipotong, sebagai bahan utama
Alat dan bahan finishing:
 Benang jahit, dipergunakan pada saat mengesum
 Jarum tangan, dipergunakan pada saat mengesum
Alat dan bahan pressing:
 Setrika, dipergunakan untuk mengepres kampuh atau jahitan pada busana agar terlihat rapi.
 Papan setrika, dipergunakan sebagai alas untuk mengepres.

BLUS STYLE DENGAN LAPISAN LEHER BULAT KANCING BELAKANG


DAN LENGAN 3/4 KERUT
Ukuran :
- Untuk pemahaman pola blus :

 Lingkar badan : 88 cm  Lebar muka : 32 cm


 Lingkar pinggang : 72 cm  Lebar punggung : 34 cm
 Lingkar panggul : 92 cm  Tinggi panggul : 18 cm
 Panjang bahu : 12 cm  Panjang blus : 70 cm
 Panjang punggung
: 36 cm

- Ukuran untuk pola lengan


 Panjang lengan : 40 cm
 Tinggi puncak : 12 cm
 Lingkar kerung lengan : 42 cm
 Lingkar bawah lengan : 30 cm

Ukuran badan masing-masing peserta (praktek)

POLA BLUS MODEL


Pola Depan :

A – G = Panjang blus B2 – C1 – E1 = dihubungkan membentuk kerung


A – A1 = 7 cm lengan bagian depan
A – A2 = 7,5 cm D – D1= ¼ Lingkar Pinggang + 8 cm
Hubungkan A1 – A2 membentuk kerung leher Hubungkan bagian sisi badan E1 – D1
bagian depan G – G1 = tarik garis lurus memotong garis
A – D = Panjang Punggung perpanjangan E1 – D1
A1 – B = panjang bahu Lapisan Leher Bulat
B – B1 = turun 3, 5 cm
A1 – B2 = (A1 – B1) – 1 cm A1 – H = turun ke bahu 1 cm
A2 – C = 5 cm Hubungkan H – A2
C – C1 = ½ Lebar Muka A2 – K = lebar lapisan = 5cm
D – E = Panjang Sisi – 1 cm H – J = lebar lapisan = 5 cm
E – E1 = ¼ Lingkar Badan + 1cm Hubungkan J – K membentuk lapisan leher bagian
belakang

Pola Belakang :

A – G = Panjang Blus F – F1 = ¼ Lingkar Panggul + 1cm


A – A1 = 7 cm Hubungkan E2 – D1 – F1 sampai memotong garis
A – A3 = 2, 5 cm perpanjangan titik G
Hubungkan A1 – A3 membentuk kerung leher bagian
belakang
A1 – B = Panjang Bahu Lapisan Leher Bulat
B – B1 = turun 3, 5 cm
A1 – B2 = ( A1 – B1) – 1 cm A1 – H = turun ke bahu 1 cm
Hubungkan H – A3
C – C2 = ½ Lebar Punggung
A3 – K = lebar lapisan = 12 cm
A – D = Panjang Punggung
H – J = lebar lapisan = 5 cm
D – E = Panjang sisi – 1 cm Hubungkan J – K membentuk lapisan leher bagian
E – E2 = ¼ Lingkar Badan + 1 cm belakang
Hubungkan B2 – C2 – E2 membentuk kerung lengan
bagian belakng
D – D1 = ¼ Lingkar Pinggang + 8 cm

Pola Lengan :
A – B = Tinggi Puncak
A – C = 3/4 Panjang Lengan
A – B1 = A – B2 = ½ Lingkar Kerung Lengan ( posisi garis miring memotong garis perpanjangan titik B)
C – C1 = C – C2 = ½ Lingkar Bawah Lengan
A – Y = ¼ ( A – B1)
A – D = ½ ( A – B1)
A – X = 3/4 (A – B1)
Y – Y1 = keluar 1, 5 cm
X – X 1 = masuk 0,5 cm
A – Z = 1/3 (A –B2)
A – W = 2/3 ( A- B2)
Z – Z1 = Keluar 2 cm
Hubungkan B1 – X1 – D – Y1 – A membentuk kerung lengan bagian depan
Hubungkan A – Z1 – W – B2 membentuk kerung lengan bagian belakang
Hubungkan B2 – C2 – C – B1 membentuk pipa lengan

*Tambahan untuk lengan kerut : potong kain dengan lebar 12 cm dan panjang 62 cm
Kampuh :-
 Sisi badan = 2 cm  Sisi lengan = 2 cm
 Bawah blus = 2,5 cm  Bawah lengan = 1 cm
 Kerung lengan = 1, 5 cm  Kerung lengan = 1,5 cm
 Kerung leher = 1 cm  Sekeliling lapisan = 1 cm
 Bahu = 1,5 cm
Langkah Kerja :
1. Tempel viselin dan obras bagian lapisan baju kecuali bagian atas
2. Obras semua bagian tepi kain kecuali bagian kerung leher, bawah blus, bawah lengan
3. Jahit leher depan dan lapisan, dengan kampuh 1 cm. Kemudian tindis jahitan 1/16 dibagian lapisan dimana
kampuh menghadap lapisan
4. Jahit leher belakang dan lapisan, jahit dengan kampuh 1 cm. Kemudian tindis jahitan 1/16 dibagian lapisan
dimana kampuh menghadap lapisan
5. Buat belahan kancing (TB) sepanjang 9 cm , pasang sengkelit dan jahit 1/16keliling garis belahan membentuk
huruf U. Balik, kemudian tindis 1/16
6. Sambung bagian bahu depan dan belakang beserta lapisannya. Kampuh jahitan 1,5 cm
7. Jahit melingkar bagian bawah lapisan depan dan belakang hingga bertemu dibahu
8. Kelim bagian bawah lengan ( pada kain panjang ), lipat ½ kemudian lipat sekali lagi kemudian tindis 1/16
9. Buat kerutan pada kain panjang dengan cara dijelujur kemudian tarik hingga mengkerut
10. Satukan bagian bawah lengan utama dengan bagian atas kain panjang ( bagian mengkerut )
11. Tindis 1/16 dengan arah kampuh ke atas pada bagian lengan utama
12. Jahit bagian sisi lengan
13. Jahit bagian sisi badan
14. Sambung bagian lengan dengan badan
15. Kelim bagian bawah baju, lipat ½ kemudian lipat 2 cm , tindis dengan jahitan 1/16
16. Pasang kancing
17. Trimming ( bersihkan Benang)
18. Seterika
19. Kemas

Anda mungkin juga menyukai