Anda di halaman 1dari 9

-1-

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP WAYKANDIS
Jl. PulauDamarNo. 90Perumas Way Kandis Kec. Tanjung Senang
Kota Bandar Lampung 35141
Email : pkm_waykandis@yahoo.com

PERATURAN

KEPALA UPT PUSKESMAS RAWAT INAP WAY KANDIS


NOMOR :440/ 014/ SK/ I/ 2018
TENTANG
PANDUAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN INOVASI TINGOK PAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS RAWAT INAP WAY KANDIS,

Menimbang : a. bahwa penanggulangan masalah kesehatan khususnya kasus penyakit menular melibatkan
lintas program dan lintas sektor melalui kegiatan inovasi Tingok Pai;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf adan b, perlu adanya
panduan dalam kegiatan inovasi Tingok Pai Puskesmas Rawat Inap Way Kandis sehingga
tujuan kegiatan dapat tercapai;

Mengingat : 1. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2269 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pembinaan PHBS;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2015 tentang Upaya
Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279 Tahun 2008 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Masyarakat di Puskesmas;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 908 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan Keluarga;
-2-

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS RAWAT INAP WAY KANDIS TENTANG
PANDUAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN INOVASI TINGOK PAI.

Pasal 1
(1) Panduan penyelenggaraan kegiatan inovasi Tingok Pai menjadi acuan bagi Tim Tingok
Pai dalam rangka penanggulangan penyakit menular terutama Penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD).
(2) Kegiatan Inovasi Tingok Pai mengembangkan jalur komunikasi dengan masyarakat
sehingga mempercepat penemuan dan pengelolaan kasus.
(3) Merupakan perluasan dari sasaran program Perawatan Kesehatan Masyarakat
(perkesmas), yaitu tidak hanya pada keluarga rawan kesehatan.

Pasal 2
Ruang lingkup Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Inovasi Tingok Pai meliputi::
1. Mekanisme mendapatkan informasi dari masyarakat.
2. Pengorganisasian Tim Tingok Pai.
3. Pelaksanaan kegiatan Tingok Pai.
4. Pengawasan, pengendalian, dan penilaikan kinerja Kegiatan Inovasi Tingok Pai.

Pasal 3
Ketentuan lebih lanjut mengenai Panduan Kegiatan Inovasi Tingok Pai sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 4
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di :Bandar Lampung


padatanggal : 02 Januari 2018
KEPALA UPT
PUSKESMAS RAWAT INAP WAY KANDIS,

RITA AGUSTINA
-3-

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA UPT


PUSKESMAS RAWAT INAP WAY KANDIS
NOMOR 014 TAHUN 2018
TENTANG
PANDUAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN INOVASI
TINGOK PAI

PANDUAN
PENYELENGGARAAN KEGIATAN INOVASI TINGOK PAI

BAB I
DEFINISI

1. Penyakit menular adalah adalah penyakit yang dapat menular dari satu orang ke orang yang
lain, terjadi bila terjadi kontak antara orang yang sakit dengan orang lain bisa juga terjadi
secara langsung maupun melalui perantara.
2. Kegiatan inovasi tingok pai adalah kegiatan inovasi Puskesmas Rawat Inap Way Kandis
dalam rangka penanggulangan masalah kesehatan terutama penyakit menular dengan cara
mengembangkan jalur komunikasi dengan masyarakat sehingga mempercepat penemuan dan
pengelolaan kasus. Dengan penemuan kasus secara dini dapat mencegah/ menekan
penyebaran atau penularan kasus. Kegiatan inovasi ini dapat menghemat anggaran pelacakan
kasus oleh petugas sehingga lebih efektif dan efisien.
3. Lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara beberapa program untuk
mencapai tujuan yang sama. Tujuan khusus kerja sama lintas program adalah untuk
menggalang kerja sama dalam tim dan selanjutnya menggalang kerja sama lintas sektoral.
4. Lintas sektor adalah Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang- orang di luar sektor
kesehatan yang merupakan usaha bersama mempengaruhi faktor yang secara langsung atau
tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Kerja sama tidak hanya dalam proposal
pengesahan, tetapi juga ikut serta mendefinisikan masalah, prioritas masalah, dan interpretasi
informasi serta mengevaluasi.
5. Media sosial adalah suatu media komunikasi dimana pengguna dapat mengisi kontennya
secara bersama dan menggunakan teknologi penyiaran berbasis internet yang berbeda dari
media cetak dan media siaran tradisional (M. Terry)
6. Call center adalah merupakan suatu pusat informasi yang digunakan untuk tujuan menerima
dan mengirimkan sejumlah besar permintaan melalui telepon.
-4-

7. Perkesmas merupakan salah satu upaya puskesmas yang mendukung peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dengan memadukan ilmu/ praktik keperawatan dengan kesehatan
masyarakat lewat dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif
secara menyuluh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam
upaya kesehatannya.
8. Asuhan keperawatan adalah Suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan
yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dalam
upaya pemenuhan KDM, dengan menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman
pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang
serta tanggung jawab keperawatan.

BAB II
RUANG LINGKUP

A. Pelaksana
1. Kepala UPT puskesmas Rawat Inap Way Kandis sebagai penanggung jawab dari kegiatan
inovasi Tingok Pay.
2. Pemegang program Perkesmas sebagai ketua pelaksana Tingok Pai, yang memiliki tugas:

a. Membuat rencana kerja tim.


b. Mengkoordinasikan dan memonitoring evaluasi penyelenggaraan kegiatan.
c. Menjamin penyelenggaraan kegiatan berjalan sesuai jadwal yang ditentukan dan mencapai
target yang ditentukan.
d. Menyusun agenda pertemuan tim.

3. Ketua pelaksana memiliki wewenang untuk menunjuk sekertaris yang membantu dalam
pendokumentasian berupa Mengendalikan catatan, penyimpanan, perlindungan dokumen dan
Notulensi setiap rapat tim
-5-

4. Pegawai pustu dan poskeskel sebagai anggota dari kegiatan inovasi tingok pai ini merupakan
pelaksana kegiatan pada wilayah kerja (kelurahan) nya, yang memiliki tugas (kunjungan
perkesmas ):

a. Melakukan kunjungan rumah dan Penyelidikan Epidemiologi (PE) pada kasus menular.
b. Asuhan keperawatan
c. Melakukan edukasi personal sesuai standar.
d. Melakukan pelatihan personal; 1 rumah 1 pemantau jentik.
e. Penempelan stiker bagi rumah yang bermasalah dengan kesehatan lingkungan.
f. Melakukan advokasi dan koordinasi dengan tokoh masyarakat dan lintas sektoral.

5. Pelaksana kelurahan bertanggung jawab dengan ketua pelaksana dan koordinator wilayah
masing-masing.
6. Koordinator wilayah memiliki tugas melakukan monitoring evaluasi bersama dengan ketua
atas pelaksanaan kegiatan.

B. Bagan struktur
C.

kepala
puskesmas

penanggungjawab
UKM

ketua

sekertaris

koordinator koordinator koordinator koordinator


koordinator wilayah
wilayah wilayah wilayah
wilayah

anggota anggota anggota anggota


anggota
-6-

D. Lingkup Penyelenggaraan

Ruang lingkup kegiatan ini adalah


1. Memperluas jaringan komunikasi untuk penemuan kasus, melalui
a. Pemberdayaan kader
b. Pemberdayaan Rukun Tetangga (RT) dengan RT cerdas
c. Penyebarluasan call centre puskesmas
d. Kerjasama dengan Klinik, BPM, DPM (jejaring)
e. Pemanfaatan media sosial Facebook

2. Sistem penemuan dan pelaporan kasus

medsos

KADER
RT
CERDAS

CC

INPUT

TINGOK PAI

PE
PERKESMAS

INTERVENSI
-7-

BAB III
TATALAKSANA

1. Memperluas jaringan komunikasi untuk penemuan kasus


a. Pemberdayaan kader melalui refresing kader tentang keluarga rawan kesehatan, tanda
klinis penyakit menular dan pelaporan curiga kasus kepada petugas.
b. Pemberdayaan Rukun Tetangga (RT) dengan RT cerdas melalui sosialisasi tentang
keluarga rawan kesehatan, tanda klinis penyakit menular dan pelaporan curiga kasus
kepada petugas
c. Penyebarluasan call centre puskesmas kepada masyarakat
d. Kerjasama dengan Klinik, BPM, DPM (jejaring) dengan membuat MOU pengendalian
penyakit menular.
e. Pemanfaatan media sosial Facebook dengan memposting informasi tentang penyakit
menular dan pelaporan curiga kasus kepada petugas.
2. Informasi yang masuk akan ditindaklanjuti oleh ketua pelaksana tingok pai dengan
berkoordinasi kepada koordinator program P2 ,koordinator program perkesmas dan
koordinator wilayah (tergantung lokasi kasus).
3. Ketua pelaksana tingok pay segera menginstruksikan pelaksana lapangan untuk melakukan
kunjungan kasus, sebagai kunjungan perkesmas pertama.
4. Hasil kunjungan segera dilaporkan dan dilakukan analisa untuk menentukan intervensi
selanjutnya
5. Pelaksana lapangan melaporkan dan mengadvokasi lintas sektoral untuk kasus-kasus yang
memungkinkan berkembang, untuk bersama melakukan upaya-upaya pencegahan.
6. intervensi kasus dapat melibatkan lintas program dan lintas sektor.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi kasus dan dampak (penularan)
-8-

Skema
-p
k
v
e
n
o
m
liu
rstg
a
eln o
kap
(jI)
E
P
rasu
mn/

BAB IV
DOKUMENTASI

Seluruh pelaksanaan kegiatan yang terjadi perlu didokumentasikan dan disimpan oleh koordinator
program kesehatan lingkungan. Dokumentasi yang perlu disimpan dan dilakukan pembahasan lebih
lanjut meliputi :
1. Data S0 untuk kasus DBD.
2. Data laporan masyarakat (register)
3. Data bulanan penyakit menular
4. Buku register klinik sanitasi
5. Rekam bukti penyelidikan epidemiologi
-9-

PENUTUP

Dengan terbitnya Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Tingok Pai ini diharapkan agar dalam
pelaksanaan tidak terjadi kesimpangsiuran karena petunjuknya sudah cukup jelas. Dan pelaksana
diharapkan mempelajari, meresapi dan menghayati dengan benar segala yang sudah diuraikan dalam
panduan ini. Panduan ini sangat penting untuk dipahami oleh pelaksana guna tercapainya tujuan
kegiatan Tingok Pai .

Luang lingkup dalam panduan ini bersifat dinamis sehingga pelaksanaannya dapat melakukan
pengembangan dan penyesuaian berdasarkan kondisi dan issu kesehatan terkini dengan tetap
memperhatikan prinsip-prinsip pelaksanaan tata kelola puskesmas.

KEPALA UPT
PUSKESMAS RAWAT INAP WAY KANDIS,

RITA AGUSTINA

Anda mungkin juga menyukai