Laporan Praktikum Fisika Hukum Archimede
Laporan Praktikum Fisika Hukum Archimede
Disusun Oleh :
Fandy Wahyu N.
Okky Abdul A.
Wahyu Tri Handoko
Yudha Anggara
Yusuf Dhiyak Udin R.
Kelas : XI IPA 4
Defenisi I gaya apung: Gaya yang dikerjakan fluida pada benda yang timbul karena selisih
gaya hidrostatik yang di kerjakan fluida antara permukaan bawah dengan permukaan atas. BIla
tekanan fluida pada sisi atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-masing p1 dan p2,
maka gaya yang dikerjakan pada telur pada sisi atas dan bawah adalah: F1 = p1. A F2 = p2. A
Gaya ke atas yang bekerja pada balok merupakan resultan gaya F1 dan F2. FA = F2 – F2 FA =
(p2 – p1)A FA = (h2 – h1)pfgA FA = pfgV Keterangan : pf = masa jenis fluida (kg/m3) V =
volume air telur yang tercelup (m3)
Defenisi II gaya apung : Selisih berat benda di udara dengan berat benda di fluida yang
memiliki gaya apung tersebut.
V. LANGKAH KERJA
1. Menggantungkan batu pada potongan pegas, mencatat beratnya (Wu). Mengisi pengamatan
pada table di bawah !
2. Mengisi gelas ukur dengan air dan mencatat volume air. Memasukkan kedalam tabel di bawah
ini.
3. Mencelupkan batu yang tergantung pada neraca pegas kedalam gelas ukur yang berisi air.
Mengamati dan mencatat berat batu (Wa) dan volume air sekarang
4. Mengulangi kegiatan tersebut untuk benda yang lainnya.
Pemberat Mb=ρf.Vb
Mb = 1000 kg/m3. 4,4 x 10-6 m3
= 4,4 x 10-2 kg
= 0,044 kg = 0,44 N
Plastisin Mb=ρf.Vb
Mb = 1000 kg/m3. 10 x 10-6 m3
= 10 x 10-2 kg
= 0,10 kg = 1 N
Plastisin Mb=ρf.Vb
(Terapung) Mb = 1000 kg/m3. 10 x 10-6 m3
= 10 x 10-2 kg
= 0,10 kg = 1 N
VIII. PEMBAHASAN
Percobaan ini (hukum Archimedes bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya
ke atas dengan berat zat cair yang di pindahkan. Dalam landasan teori Hukum Archimedes
menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan. Sebuah
benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu zat cair akan mendapat gaya ke
atas yang sama besar dengan berat fluida yang dipindahkan.
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan terhadap batu, pemberat, plastisin,
plastisin (terapung) dengan masing-masing berat mula-mula 0,18 N, 0,5 N, 0,1 N, 0,1 N . Dan
berdasarkan hasil perhitungan data yang diperoleh ternyata hubungan antara gaya ke atas
dengan berat zat cair yang di pindahkan yang di peroleh adalah hampir sama besar (F A hampir
sama dengan Wb), seharusnya ini sama, hal ini terjadi mungkin karena kesalahan ketika
melakukan praktikum, misalnya pengaruh lingkungan, kesalahan pengamatan yaitu kesalahan
dalam membaca skala yang benar.
Untuk dapat terapung, suatu benda dalam air harus mempunyai massa jenis lebih
kecil daripada massa jenis air. Benda dikatakan terapung jika sebagian atau seluruh
bagiannya berada di atas permukaan cairan. Saat benda diletakkan di dalam cairan, benda akan
bergerak ke atas, sehingga gaya ke atas (Fa) lebih besar daripada gaya berat (w). Dari
penjelasan tersebut zat berupa plastisin percobaan pertama tenggelam, lalu di buat pori-pori
udara atau lubang udara di dalam plastisin dalam bentuk seperti bola hasilnya percobaan kedua
berhasil mengapung plastisin tersebut.
9.2 JAWABAN
1. Berdasarkan data hasil pengamatan F dan Wu berbeda karena adanya gaya ke atas dalam air
tersebut.
2. Benda menjadi lebih ringan jika diukur dalam air daripada di udara karena di dalam air,
benda mendapat gaya ke atas dan memiliki berat semu. Sementara ketika di udara, benda
memiliki berat yang sesungguhnya serta berat beban berbeda antara beban di udara dan
beban berada di dalam air.
3. Benda B tenggelam disebabkan sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan
tenggelam jika berat benda (W) lebih besar dari gaya ke atas (F¬A). Benda A melayang
disebabkan sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda
(W) sama dengan gaya ke atas (FA) atau benda tersebut tersebut dalam keadaan setimbang.
4. • Massa jenis fluida
• Volume fluida yang dipindahkan
• Percepatan Gravitasi
• Berat benda di udara dan di dalam fluida
5. 1. Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di
udara, karena dalam air benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda
memiliki berat yang sesungguhnya yaitu : wu= mg. Sedangkan ketika berada dalam air,
benda dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan: ws= wu - F a
Keterangan:
w s = berat semu (N)
wu = berat sesungguhnya (N)
Fa = gaya angkat ke atas atau gaya apung (N)
2. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
kadalam suatu fluida sama dengan berat fluida Mf yang dipindahkan olah benda tersebut
Fa = Mfg
3. Gaya yang dikerjakan fluida pada benda yang timbul karena selisih gaya hidrostatik yang
dikerjakan fluida antara permukaan bawah dengan permukaan atas. Bila tekanan fluida pada
sisi atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-masing p1 dan p2, maka gaya yang
dikerjakan pada balok pada sisi atas dan bawah adalah:
F 1= p1A
F 2= p2 A
Gaya ke atas yang bekerja pada balok merupakan resultan gaya F 1 dan F 2.
F a= ∑F
F a= F 2- F 1
F a= p2A - p1 A
F a= (p2 - p1 )A
F a= (h2- h1)ρgA
F a =ρgV
Keterangan:
ρ = massa jenis air (1000kg/m3)
V = volume air di dasar balok (m3)
ρgV= mg berat air (N)
F a= berat zat cair yang dipindahkan oleh benda (N)
10.2 SARAN
o Diharapkan sebelum melakukan percobaan, praktika mengetahui tujuan percobaan yang
akan dilakukan.
o Hendaknya praktika berhati-hati dalam melakukan praktikum, sehingga di peroleh hasil
yang maksimal.