Disampaikan oleh:
Drama Panca Putra
Direktur Pengawasan Pengelolaan
Sumber Daya Perikanan
SANKSI
(PELAKU USAHA, PELAKSANA PENGAWAS & PEJABAT)
PENGAWASAN PERIZINAN BERBASIS RISIKO
PENGUATAN KELEMBAGAAN
Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja
11 Klaster Pembahasan:
1. Penyederhanaan Perizinan
2. Persyaratan Investasi
3. Ketenagakerjaan 50 4 UU (74 Pasal) 3 UU (7 Pasal)
52 UU (782 Pasal)
4. Kemudahan,
Pemberdayaan, dan
Perlindungan UMK-M
5. Kemudahan Berusaha
6. Dukungan Riset & Inovasi
7. Administrasi
Pemerintahan 9 UU (28 Pasal) 1 UU (1 Pasal) 2 UU (14 Pasal)
8. Pengenaan Sanksi
9. Pengadaan Lahan
10. Investasi dan Proyek
Pemerintah
11. Kawasan Ekonomi
TOTAL 80 UU
2 UU (16 Pasal) 3 UU (43 Pasal) (1.245 Pasal)
3
Pengawasan Pasca UUCK
SEDERHANANYA Mewujudkan perizinan yang lebih mudah (lebih efektif dan sederhana), perbaikan
tata kelola sumber daya, perlindungan lingkungan yang lebih menyeluruh, serta
PERATURAN peningkatan lapangan kerja dan peluang usaha/investasi untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan negara
02
ketentuan Pasal dalam UU
Perikanan masih tetap berlaku,
UNDANG-UNDANG TETAP termasuk beberapa ketentuan
NOMOR 11 TAHUN 2020 BERLAKU pidana
TENTANG TIDAK TIDAK MENGUBAH
CIPTA KERJA
03
MENGUBAH
Tidak mengubah Hukum Acara
Pidana Perikanan: penyidikan,
HUKUM POSITIF penuntutan dan persidangan
HUKUM POSITIF
04 Berlaku sebagai
hukum positif (sejak
saat diundangkan)
MANDAT DAERAH DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN
SUMBER DAYA PERIKANAN
Mandat pengawasan pada UU Perikanan & UU Cipta Kerja
Ayat Dalam rangka mendukung kebijakan pengelolaan Ayat Pengawasan Perikanan dilakukan oleh
1 sumber daya ikan, pemerintah pusat menetapkan 1 Pengawas Perikanan
(21 butir):
a. Rencana pengelolaan perikanan; Pengawas Perikanan bertugas untuk
b. Potensi dan alokasi SDI di WPPNRI; mengawasi tertib pelaksanaan
Ayat
c. Jumlah tangkapan yang diperbolehkan di 2 ketentuan peraturan perundang-
WPPNRI; undangan
d. Dst..
Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau Pengawasan meliputi (10 Kegiatan):
Ayat Ayat
Kegiatan penangkapan ikan, pembudidayaan ikan,
2 kegiatan pengelolaan perikanan wajib mematuhi 3
pembenihan, pengolahan, distribusi keluar masuk
ketentuan sebagaimana pada ayat (1) ikan, dst…
Mandat Pengawasan pada Peraturan Pemerintah
UU No. 11 Tahun
2020
Tentang Cipta
Kerja
01 02 03 04
PP No. 5 Tahun PP No. 21 Tahun PP No. 27 Tahun PP No. 85 Tahun
2021 2021 2021 2021
Tentang Tentang Jenis dan Tarif
Tentang Tentang atas Jenis Penerimaan
Penyelenggaraan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Negara Bukan Pajak
Perizinan Berusaha Penataan Ruang Bidang Kelautan yang Berlaku pada
Kementerian Kelautan
Berbasis Risiko dan Perikanan dan Perikanan
Permen KP No. 1 Permen KP No. 5 Permen KP No. 10 Permen KP No. 18 Permen KP No. 23 Permen KP No. 27 Permen KP No.31
Tahun 2021 Tahun 2021 Tahun 2021 Tahun 2021 Tahun 2021 Tahun 2021 Tahun 2021
Tentang Rekomendasi Tentang Usaha Pengolahan Tentang Standar Kegiatan Tentang Penempatan API Tentang Standar Laik Tentang Penangkapan Ikan Tentang Pengenaan Sanksi
Pemasukan Hasil Perikanan Ikan Usaha dan Produk pada dan ABPI di WPP NRI dan Operasi dan Sistem dan/atau Pembudidayaan Administratif di Bidang
dan Ikan Hidup selain Penyelenggaraan Perizinan Laut Lepas serta Penataan Pemantauan Kapal Ikan di Wilayah Kelautan dan Perikanan.
sebagai Bahan Baku dan Berusaha Berbasis Risiko Andon Penangkapan Ikan Perikanan Pengelolaan Perikanan
Bahan Penolong Industri Sektor Kelautan dan Negara Republik Indonesia
Perikanan yang Bukan Tujuan
Komersial
Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
PP No. 5 Tahun 2021 Pasal 3
KAT
KLASIFIKASI TING Penilaian tingkat bahaya
KEGIATAN 01 KO
RISI NGAH dan penilaian potensi
02
E
MEN terjadinya bahaya
NDAH
USAHA RE
Berdasarkan Pasal 10
PP No. 5/ 2021
03 Penetapan tingkat
04 TINGKAT
RISIKO
risiko dan peringkat
skala usaha
MENENGAH
TINGGI
TINGKAT
RISIKO
TINGGI
Penetapan jenis
perizinan berusaha
Siapa yang berwenang melakukan PENGAWASAN?
Sesuai dengan:
Pemerintah Pusat a. Tugas dan fungsi masing2
Menteri Kelautan dan Perikanan b. Kewenangan penerbitan izin
01
Pemerintah Daerah
02 Gubernur, Bupati/Walikota.
Sesuai dengan Kewenangan masing2
04
Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
*Pasal 213-217,225 Pelabuhan Bebas (KPBPB)
Badan Pengusahaan KPBPB .
Kewenangan Perizinan Pusat-Daerah
03
1. Melaksanakan pelayanan perizinan berusaha
PP NO. 5 TAHUN 2021
berbasis risiko yang mengacu pada NSPK yang Tentang Penyelenggaraan
Daerah disusun pemerintah pusat Perizinan Berusaha
2. Melaksanakan tugas Pengawasan sesuai Berbasis Risiko
kewenangan masing-masing PASAL 21
PELAKSANA PENGAWASAN – PENGAWAS PERIKANAN
Siapa Pengawas Perikanan?
Pengawasan terhadap perizinan berusaha di seKtor kelautan dan perikanan dilakukan oleh Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dibidang kelautan dan perikanan, gubernur, bupati/walikota, administrator KEK dan Kepala badan
pengusahaan KPBPB sesuai kewenangan masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kewenangan
Pengawasan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kelautan dan perikanan dilakukan oleh
pengawas perikanan (PP No. 5 Tahun 2021 Pasal 235)
Tugas & Kewenangan Pengawas Perikanan (PP5/2021)
TUGAS / KEWAJIBAN KEWENANGAN
Pengawasan Rutin melalui Laporan Pelaku Usaha:
1. Melakukan reviu terhadap laporan berkala yang diberikan memperoleh keterangan dan/atau
pelaku usaha 1 membuat catatan yang diperlukan
2. Menyusun laporan hasil reviu
3. Menyampaikan rekomendasi
2 memeriksa kepatuhan pemenuhan
Pengawasan rutin melalui inspeksi lapangan: kewajiban
1. menyampaikan pemberitahuan tertulis paling lambat 3
(tiga) Hari sebelum tanggal pemeriksaan menyusun salinan dari dokumen dan/ atau
2. menyerahkan surat tugas kepada Pelaku Usaha yang akan 3
mendokumentasikan secara elektronik
diperiksa
3. menjelaskan maksud dan tujuan kepada Pelaku Usaha
yang diperiksa melakukan pengambilan sampel dan
4 melakukan pengujian; dan/atau
4. melakukan pemeriksaan atas kesesuaian laporan berkala
dengan kondisi lapangan
5. membuat berita acara pemeriksaan dan menyampaikan memeriksa lokasi kegiatan usaha dan
kesimpulan
5 prasarana dan/atau sarana
6. menjaga kerahasiaan informasi Pelaku Usaha
7. menghentikan pelanggaran untuk mencegah terjadinya
dampak lebih besar.
Tugas & Kewenangan Pengawas Perikanan (UU Perikanan)
Pengawas Perikanan berwenang :
1. memasuki dan memeriksa tempat kegiatan usaha perikanan;
2. memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen usaha perikanan;
Tugas 3. memeriksa kegiatan usaha perikanan;
Pengawas Perikanan 4. memeriksa sarana dan prasarana yang digunakan untuk kegiatan perikanan;
5. memverifikasi kelengkapan dan keabsahan SIPI dan SIKPI;
6. mendokumentasikan hasil pemeriksaan;
Pengawas Perikanan bertugas 7. mengambil contoh ikan dan/atau bahan yang diperlukan untuk keperluan
untuk mengawasi tertib pengujian laboratorium;
pelaksanaan ketentuan 8. memeriksa peralatan dan keaktifan sistem pemantauan kapal perikanan;
peraturan perundang- 9. menghentikan, memeriksa, membawa, menahan, dan menangkap kapal
undangan dan/atauorang yang diduga atau patut diduga melakukan tindak pidana
perikanan di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia
sampai dengan diserahkannya kapal dan/atau orang tersebut di pelabuhan
tempat perkara tersebut dapat diproses lebih lanjut oleh penyidik;
UU No. 45 Th. 2009 10. menyampaikan rekomendasi kepada pemberi izin untuk memberikan sanksi
Pasal 66 ayat (2) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; melakukan
tindakan khusus terhadap kapal perikanan yang berusaha melarikan diri
dan/atau melawan dan/atau membahayakan keselamatan kapal pengawas
UU No. 45 Th. 2009 perikanan dan/atau awak kapal perikanan;
Pasal 66C 11. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab
SANKSI
(PELAKU USAHA, PELAKSANA PENGAWAS & PEJABAT)
Hak & Kewajiban Pelaku Usaha
Hak Kewajiban
● Mengakses sistem OSS ● Memiliki NIB
● Mengetahui jadwal inspeksi lapangan melalui OSS ● Membuat pernyataan kesanggupan pemenuhan
● Mendapatkan pemberitahuan tertulis paling lambat sertifikat standar usaha (Mikro dan Kecil)
3 (tiga) Hari sebelum tanggal pemeriksaan ● Memiliki sertifikat standar usaha (Menengah dan
● Mendapatkan informasi tujuan pengawasan, dan Besar)
daftar pertanyaan inspeksi lapangan ● melakukan pemenuhan standar usaha sesuai jangka
● Mendapatkan kesempatan memenuhi kewajiban waktu berdasarkan Permen KP No. 10/2021
perizinan berusaha sesuai jangka waktu ● Melaporkan data perkembangan kegiatan usaha
berdasarkan Permen KP No. 10/2021 secara berkala
● Mendapatkan kunjungan inspeksi lapangan sesuai ● Melaksanakan tanggung jawab sosial dan
dengan resiko dan tingkat kepatuhan lingkungan (corporate social responsibility)
● Jaminan keamanan atas kerahasiaan data dan ● Menerima kunjungan inspeksi lapangan
informasi ● Menyiapkan hal-hal yang akan ditanyakan pada saat
inspeksi lapangan
Ancaman Bagi yang tidak melaksanakan kewajiban
PELA
KU USAH
A
Setiap orang yang menghalangi kegiatan Pengawasan
dikenai sanksi administratif dan/atau pidana sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(PP No. 5/2021 Pasal 234)
UUCK Pasal 350 ayat (1): Kepala daerah wajib memberikan UUCK Pasal 350 Revisi UU 23/2014 Ayat (8)
pelayanan Perizinan Berusaha sesuai dengan ketentuan Teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
peraturan perundang-undangan dan norma, standar, prosedur, dapat diberikan oleh menteri atau kepala lembaga yang
dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat membina dan mengawasi Perizinan Berusaha sektor
setelah berkoordinasi dengan Menteri.
UUCK Pasal 350 Revisi UU 23/2014 ayat (6): UUCK Pasal 350 Revisi UU 23/2014 Ayat (9)
Kepala daerah yang tidak memberikan pelayanan Perizinan Dalam hal teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada
Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (71 dan ayat (8) telah disampaikan 2 (dua) kali
penggunaan sistem Perizinan Berusaha terintegrasi secara berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakan oleh kepala
elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dikenai sanksi daerah:
administratif. a) menteri atau kepala lembaga yang membina dan
mengawasi Perizinan Berusaha sektor mengambil
UUCK Pasal 350 Revisi UU 23/2014 Ayat (7) alih pemberian Perizinan Berusaha yang menjadi
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (6) kewenangan gubernur; atau
berupa teguran tertulis kepada gubernur oleh Menteri dan b) gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat mengambil
kepada bupati/wali kota oleh gubernur sebagai wakil alih pemberian Perizinan Berusaha yang menjadi
Pemerintah Pusat untuk pelanggaran yang bersifat administratif kewenangan bupati/wali kota
Ancaman Bagi yang tidak melaksanakan kewajiban
PP 5/2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko menyatakan bahwa:
PP 5/2021 Pasal 315 ayat (1):
PP 5/2021 Pasal 315 ayat (2):
Menteri, pimpinan lembaga, gubernur, bupati/wali
kota, Administrator KEK, dan kepala Badan Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pengusahaan KPBPB yang tidak menyelenggarakan berupa teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui Sistem OSS turut dan tetap tidak dilaksanakan:
dikenai sanksi administratif a. Lembaga OSS mengambil alih pemberian Perizinan Berusaha
yang menjadi kewenangan kementerian/lembaga,
Administrator KEK, atau kepala Badan Pengusahaan KPBPB;
PP 5/2021 Pasal 316 ayat (1) dan (2): b. Menteri atau "kepala lembaga yang membina dan mengawasi
1. Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, bupati/wali
kota, Administrator KEK, dan/atau kepala Badan
Perizinan Berusaha sektor mengambil alih pemberian Perizinan
Pengusahaan KPBPB mengenakan sanksi kepada Berusaha yang menjadi kewenangan gubernur; atau
pejabat yang tidak memberikan pelayanan c. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat mengambil alih
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah pemberian Perizinan Berusaha yang menjadi kewenangan
ini. bupati/wali kota.
2. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
PENGAWASAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
Jenis Pengawasan Perikanan
KBLI 14 27 30 9
NON
22 4 6 7
KBLI
TINGKAT • Rendah (R) • Rendah (R)
• Rendah (R) • Menengah Rendah • Menengah Rendah • Menengah Rendah
RISIKO • Menengah Rendah (MR) (MR) (MR) (MR)
tingkat risiko dapat
dilihat pada • Menengah Tinggi (MT) • Menengah Tinggi • Menengah Tinggi • Menengah Tinggi
lampiran II • Tinggi (T) (MT) (MT) (MT)
PP5/2021 • Tinggi (T) • Tinggi (T)
Cara membaca KBLI di PP No. 5 Th. 2021
Tingkat Risiko
Kode KBLI
Tingkat risiko & frekuensi Pengawasan
Penegasan Kewenangan
Pengawasan antara
Pemerintah Pusat dan
Daerah
Perubahan
PERSIAPAN
Paradigma
Petugas pengawasan
menyampaikan surat
PENGAWASAN pemberitahuan tertulis paling
atas Kepatuhan
Pelaku Usaha Pemetaan objek pengawasan
berdasarkan tingkat risiko dan
tingkat kepatuhannya
05
BERSIFAT
REPARATOIR
Pengawasan dilakukan
terhadap pemenuhan perizinan
berusaha (NIB dan/atau SSU)
dan digolongkan per KBLI
Metode Pengawasan :
Tidak dilakukan inspeksi Inspeksi Lapangan dan
lapangan apabila dinilai Analisis Laporan Pelaku
patuh berdasarkan Usaha
laporan (UMK)
Pengawasan Inspeksi
Pengawasan rutin dilakukan Lapangan dapat dilakukan
melalui pembinaan,
pendampingan, atau secara virtual
penyuluhan terkait kegiatan
usaha (UMK)
Pembatasan jadwal
Adanya sanksi bila
inspeksi lapangan sesuai
menolak diperiksa
tingkat risiko
0 05
BERSIFAT
REPARATOIR
Risiko menengah tinggi dan
tinggià 2 kali dalam 1 tahun per
lokasi usaha (diperiksa 1 kali 5 Risiko rendah dan menengah
rendahà 1 kali dalam 1 Tahun per
pada tahun setelahnya jika Lokasi Usaha (tidak diperiksa pada
patuh) tahun setelahnya jika patuh)
Pelaporan dilakukan
secara online
Perubahan
TINDAK
Paradigma LANJUT
Pengawas Perikanan memberikan
rekomendasi atas pelanggaran
Pengawasan
berupa pembinaan atau pemberian
sanksi (administrasi/pidana)
atas Kepatuhan
Adanya hak masyarakat untuk
Pelaku Usaha keberatan atas adanya pelanggaran
dalam proses pengawasan (bisa
langsung ke Pusat atau melalui
OSS)
05
BERSIFAT
REPARATOIR
v Menteri
Kewenangan Ø Direktur Jenderal ü Pengawas Perikanan
v Gubernur
Ø Kepala Dinas ü Polsus PW3K
v Bupati/ Walikota
40
Apakah Masyarakat dapat dilibatkan dalam pengawasan?
BISA….
Caranya?
1. Melakukan pemantauan terkait dengan
penyelenggaran kegiatan usaha
PUSAT
PUSAT
MEMBENTUK/MENINGKATKAN
STATUS KELEMBAGAAN
PENGAWASAN
• PENYEDIAAN ANGGARAN
• PENYEDIAAN SDM PENGAWAS
PENGAWASAN
PERIKANAN BARU
• PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAN 3
• PENINGKATAN KAPASITAS DAN
REGULASI DAERAH TERKAIT
KAPABILITAS PENGAWAS
FUNGSI PENGAWASAN
PERIKANAN
2 4
• PENINGKATAN SAPRAS
• MAPPING SUMBER DAYA PENGAWASAN
YANG ADA (SDM, SARPRAS • PENINGKATAN KOORDINASI
DLL) 1 5 DAN SOSIALISASI DENGAN
• INVENTARISIR OBJEK STAKEHOLDER TERKAIT
PENGAWASAN BERDASARKAN
IZIN YG DIKELUARKAN
PEMERINTAH DAERAH
TERIMA KASIH