Anda di halaman 1dari 3

Nama : Salsabila Nur Fadilah Kusumah

NPM : 170610200068

Kelas :B

Effective Ways to Use Content Marketing for Startups

Pembicara pertama yaitu Ka Dyo Rahman yang memiliki 7 tahun pengalaman sebagai digital
marketer dan sales di industry startup. Ka Dyo ini merupakan Co-founder dan CMO dari Harisenin.com.
Harisenin.com merupakan Platform untuk belajar meningkatkan skill pribadi tentang dunia digital
marketing, movement, pajak, dll. Salah satu produk dari Harisenin.com yaitu Harisenin Millennial School
(HMS) yang merupakan media untuk belajar dengan metode pembelajaran yang berfokus membuat
pelajar merasa senyaman mungkin dan materi yang disampaikan singkat, padat, dan jelas. Alasan
platform ini diberi nama Harisenin.com adalah dengan harapan dapat mengubah stigma masyarakat
tentang hari senin.

Materi webinar kali ini adalah Content Marketing. Content marketing adalah sebuah proses
pemasaran menggunakan konten yang dilakukan oleh sebuah perusahaan/seseorang dan bertujuan
untuk memenuhi marketing goals yang dituju perusahaan. Sebelum dibahas lebih mendalam, kita juga
perlu mengetahui apa itu Content Pyramid untuk membantu merek agar tidak buang-buang energi dan
biaya dalam membangun content marketing karena salah langkah dan konten. Yang pertama ada
tingkatan paling bawah, pada tingkatan ini target yang dituju tidak mengerucut atau bisa dibilang
diperuntukkan untuk target dengan jangkauan yang lebih luas. Selanjutnya ada tingkatan kedua atau
menengah, disini target yang dituju sudah mengerucut berdasarkan kriteria tertentu, contohnya target
yang dituju adalah remaja laki-laki dan perempuan usia 18 – 25 tahun. Lalu yang terakhir adalah
tingkatan atas, disini target yang dituju lebih mengerucut dibanding tingkatan kedua dan konten yang
disajikan bertujuan untuk membantu suatu hal yang dituju oleh target market.

Sebelum kita membuat konten, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa goals yang ingin kita
capai dan jika kita ingin melakukan upselling, cara termudah yaitu dengan belajar dari competitor. Ka
Dyo juga menyebutkan sekaligus menjelaskan apa saja Content Marketing Goals yaitu sebagai berikut :

1. Brand Awareness : tujuannya agar konten yang dibuat viral, tersampaikan, dan dilihat orang
minimal terdapat interaksi dengan customer.
2. Lead Generation : tujuannya yaitu untuk mendapat database customer.
3. Engagement : contohnya saved, chat, like, dan komen di Instagram
4. Lead Nurturing : mengayomi dan mengingatkan kembali customer contohnya saat kita
melakukan discount.
5. Customer Retention
6. Customer Loyalty : pembuatan konten yang bertujuan untuk membuat customer loyal tidak
pindah ke produk lain.
7. Customer Evangelism : bertujuan untuk membuat customer menyukai konten kita sehingga dia
membagikannya ke platform lain misalnya ke Instagram Story atau ke media sosial lainnya.
8. Up selling : tujuannya agar kita dapat menjual lebih mahal
9. Cross selling : ketika konsumen menginginkan suatu produk, kemudian penjual menawarkan
produk yang berbeda untuk melengkapi produk yang sebelumnya meskipun tidak berhubungan
dengan barang itu sendiri
10. Sales : tujuan akhir dari content marketing tentunya adalah penjualan

Terdapata perbedaan antara Content Marketing dengan Digital Marketing. Content Marketing
bertujuan untuk menarik perhatian audiens. Sementara Digital Marketing lebih berfokus pada
bagaimana cara untuk mencapai audiens kapanpun dan dimanapun. Antara Content Management dan
Digital Marketing merupakan unsur yang penting dalam pemasaran sehingga tidak dapat dipisahkan.
Terdapat 3 alasan mengapa Content Management penting, yang pertama yaitu long term investment
(contohnya konten lama yang naik lagi), lalu scale up and awareness, dan yang terakhir customer
conversion.

Selain itu Ka Dyo juga memaparkan Content Marketing Trend 2021, sebagai berikut :

1. Build communities : komunitas dapat membantu mendistrbusikan konten kita untuk mencapai
audiens
2. Cross content platform : teknik membuat satu konten tetapi dishare juga dimedia sosial lain
3. Content for niche market : konten ditujukan untuk target tertentu
4. Discover features : contohnya mencari tahu bagaimana cara masuk ke explore media sosial
5. Story features : konten pendek
6. Chatbot/template massage : penting untuk menjaga audiens tidak pergi
7. What expert said : menambahkan testimonial untuk menaikkan penjualan
8. Content driven personalization : membuat konten yang ingin dilihat oleh audiens

Pembicara kedua yaitu Ka Renaldi Natawijaya yang merupakan Channel Partnership Manager at
Tiktok. Konten marketing is not free (tidak gratis) karena dibutuhkan skill untuk membuatnya, selain itu
waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk mengembangkannya, dan yan terakhir sebagai investasi
jangka panjang.

Ka Renaldi juga menjelaskan tahapan-tahapan Content Marketing strategy that grows with your
startups. Sebelum itu kita harus menentukan apa saja visi dan misi yang ingin dicapai, serta strategi apa
yang akan kita lakukan untuk mencapai dua hal tersebut. Selain itu kita harus menentukan customer
yang ingin tuju serta apa yang mereka sukai, lalu channel apa yang cocok untuk mencapainya.

Tahapan bisnis dimulai dari idealing, concepting, commiting, validating (misalnya mencoba
membuat prototype pdroduk lalu mengoreksi kekurangannya), scaling (kualitas produk sudah lebih baik,
target sudah sesuai, ditahap ini mulai menaikkan kualitas dan brand awareness customer), dan
establishing. Konten marketing bisa dilakukan sedari kita punya ide.
Tahap selanjutnya yaitu kita harus mengetahui tujuan apa yang ingin kita capai. Tujuan merupakan
unsur yang sangat peting untuk mengukur sejauh mana kita berhasil dalam melakukan Content
Marketing. Tujuan yang ingin dicapai ini bisa berupa awareness, consideration, conversion, loyalty, dan
advocacy.

Tahap yang ketiga yaitu kita harus mengetahui siapa customer yang ingin dituju. Terdapat 2 cara
yaitu B2B dan B2C. B2C disesuaikan dengan problem, interest, behavior, dan knowledge dari target
market yang dituju. Setelah mengetahui hal-hal tersebut, kita bisa membuat konten yang sesuai. Selain
itu kita juga bisa belajar dari competitor. Sedangkan B2B misalnya kita membuat konten dengan melalui
channel Linkedin lalu mencari result yang cocok. Untuk mengetahui result yang cocok itu dibutuhkan
goals sehingga peran goals dalam B2B sangat penting.

Tahap yang terakhir yaitu channel apa yang akan kita gunakan. Misalnya paid media (memasang
iklan berbayar), owned media (channel yang kita buat sendiri seperti website dan akun media sosial),
dan earned media (pikiran orang tentang produk kita). Selain itu Content Marketing juga bisa digunakan
untuk menarik investor agar menanamkan sahamnya di startup kita. Hal terakhir yang penting setelah
mengetahui kebutuhan dari customer lalu membuat konten adalah melakukan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai