PEN DA HUL UA N
odul ini menyajikan kajian tentang Barisan dan Deret Tak Hingga. M Kajian tentang
barisan dan deret memegang peranan sangat penting karena sebagai dasar untuk pembahasan Integral
Tentu.
Barisan dan Deret tak hingga yang dibahas dalam modul ini, meliputi
berikut ini.
1. Pengertian barisan.
2. Kemonotonan barisan.
3. Limit barisan.
4. Kekonvergenan barisan.
5. Pengertian deret.
6. Limit suatu deret.
7. Kekonvergenan suatu deret.
8. Uji kekonvergenan deret.
KEGIATAN BELAJAR 1
1. Pengertian Barisan
Untuk pembahasan barisan secara umum adalah dengan fungsi. Anda
ingat definisi fungsi sebagai berikut. Misalkan, A, B adalah sebarang dua
himpunan bagian dari himpunan bilangan real yang tak kosong maka fungsi
(atau pemetaan) dari A ke B adalah suatu aturan yang menghubungkan
setiap a A dengan tepat satu b B . Notasi yang digunakan untuk
menunjukkan bahwa f adalah fungsi dari A ke B adalah f : A B .
Definisi 1.1
Suatu barisan adalah suatu fungsi yang domainnya adalah himpunan
bilangan bulat positif (Z+ atau N ) atau himpunan bagiannya.
1.4 Kalkulus 2
Suatu barisan yang daerah hasilnya (range) adalah himpunan bagian dari
himpunan bilangan real disebut barisan bilangan real atau dengan kata lain:
Suatu barisan bilangan real adalah suatu fungsi f : N R .
Contoh 1.1
f:NR.
1
n
n
1
f ( n) an dengan an n .
f adalah suatu barisan bilangan real karena domainnya adalah N (yaitu
himpunan bilangan asli/bulat positif) dan rangenya adalah himpunan bilangan
real.
Dalam pembahasan selanjutnya untuk mempersingkat penulisan, suatu
barisan bilangan real hanya akan ditulis sebagai barisan saja, mengingat
himpunan semesta yang membatasi hanya terbatas pada himpunan bilangan
real saja.
Penting untuk membedakan penulisan suatu himpunan dengan suatu
barisan. Oleh karena itu, suatu barisan akan ditulis di antara tanda “< “ dan
“>”, sedangkan untuk menyatakan suatu himpunan akan ditulis di antara
tanda kurung kurawal “{“ dan “}”. Selanjutnya, suatu barisan akan ditulis
dengan an . Untuk menyatakan barisan yang berbeda akan ditulis dengan
huruf yang berbeda pula, seperti <bn>, <xn>, dan <yn>.
Untuk Contoh 1.1 di atas an barisan bilangan dengan an sebagai suku
ke-n atau rumus umum suatu barisan. Suatu barisan dapat dinyatakan dengan
menyebutkan beberapa (sejumlah berhingga) suku awalnya, dengan rumus
eksplisit untuk suku ke-n, dan dengan bentuk rekursif. Pada Contoh
1.1, beberapa suku awalnya adalah 1, 1 , 1,... , sedangkan a 1,n1
2 3 n n
adalah rumus eksplisit, dan rumus rekursifnya adalah a1 1 dan
a a
n
n1 .
1 an
PEMA4218/MODUL 1 1.5
Anda perlu hati-hati dalam menuliskan rumus suku ke-n dari suatu
barisan, karena dalam beberapa kasus adalah tidak tunggal.
Contoh 1.2
n1
Barisan 1, -1, 1, -1, … mempunyai rumus suku ke-n an ( 1) atau
1
an cos ( n 1) , n N atau an sin ( n 2)
Suatu barisan terkadang belum dapat dikenali hanya dengan melihat
sejumlah berhingga sukunya, karena dapat mempunyai lebih dari satu rumus
ke-n dan menghasilkan barisan yang berbeda.
Contoh 1.3
1
Perhatikan barisan 4, 2 2 , 2, … rumus ke-n untuk barisan tersebut dapat
2
berbentuk a 1 3 atau a 1 n 3n 6 1 yang masing-masing akan
n n n 2 2
menghasilkan barisan
1 3 3 1 1
4, 2 2 , 2, 1 4 , 1 5 , … dan barisan 4, 2 2 , 2, 2 2 , 4,…yang merupakan
2. Kemonotonan Barisan
Definisi 1.2
Barisan an dikatakan
a. monoton naik jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
b. monoton tidak turun jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
c. monoton turun jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
d. monoton tidak naik jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
Contoh 1.4
Barisan a dengan a 1 merupakan barisan yang monoton turun
n n n
sebab a a 1 1 n ( n 1) 1 0.
n 1 n n1 n ( n 1) n ( n 1)n
1.6 Kalkulus 2
3. Limit Barisan
Definisi 1.3
Misalkan an barisan dan L R . Barisan an mempunyai
limit L ditulis lim a L apabila untuk setiap bilangan positif ,
n
n
Contoh 1.5
Barisan a dengan a 1 , n N mempunyai limit 0 sebab ambil
n n
n
sebarang . 0 dan pilih K 1 maka berlaku
a 0 1 0 1 1 , n, n K
n n K
n
Contoh 1.6
Barisan a dengan a 1 1 , n N mempunyai limit 1
n n
n
sebab ambil sebarang . 0 dan pilih K 1 maka berlaku
1 1 1 1
a 1 1 1 , n, n K .
n n n K
n
PEMA4218/MODUL 1 1.7
Teorema 1.1
Misalkan, barisan an dan barisan bn masing-
mempunyai limit masing L1 & L2 dan k suatu konstanta maka
a. lim k k
n
b. lim k an = k lim an = kL1
n n
c. lim ( a b ) lim a lim b L L
n n
n n n n n 12
d. lim ( a .b ) lim a . lim b L .L
n n n n
n n n 1 2
lim a
e. lim an n n L1 asalkan L 0.
n b lim b L 2
n n n 2
Contoh 1.7
4n3
Tentukan lim
3 2
n 5n n
Penyelesaian:
3
lim 4n = lim 4
2 (pembilang dan penyebut dibagi dengan
n 5n 3 n n 1
5 (n )
pangkat n yang terbesar yang ada pada
penyebut)
lim 4
= n
1 (berdasar teorema bagian e)
lim (5 ( ))
n n
lim 4
= n (berdasar teorema bagian c)
lim 5 lim 1
n n n
4
= (berdasar teorema bagian a))
1
5 lim
n n
1.8 Kalkulus 2
4
= 50 (dari hasil contoh 5)
= 4
5
Contoh 1.8
n
Dengan teorema apit tunjukkan bahwa lim (1) 1 0
n n
Penyelesaian:
n
Oleh karena 0 ( 1) 1 1 dan dari Contoh 1.5 lim 1 0 maka
n n n n
n
lim (1) 1 0
n n
Teorema 1.2
Jika lim a 0, maka lim a 0
n n n n
Bukti:
Oleh karena a a a dan lim a 0, maka
n n n n n
dengan teorema apit diperoleh
lim a 0 .
n
n
PEMA4218/MODUL 1 1.9
Contoh 1.9
n
Tunjukkan bahwa jika r 1 maka lim r 0
n
Penyelesaian:
1
Oleh karena r 1 maka 1 dan dapat ditulis 1 1 k, untuk
r r
suatu k 0.
n
Sehingga 1 (1 k ) 1 kn (bilangan positif) kn .
r n
Diperoleh 0 r n 1 .
kn
Oleh karena lim 1 1 lim 1 1.0 0 maka berdasar
n kn k n n k
n
teorema apit lim r 0.
n
n n
Oleh karena lim r 0 maka berdasar Teorema lim r 0.
n n
4. Kekonvergenan Barisan
Definisi 1.4
Barisan an dikatakan konvergen ke L R jika lim an L.
n
Barisan an yang tidak mempunyai limit dikatakan divergen.
Barisan yang divergen kemungkinan yang terjadi adalah limit
barisannya , , atau beroskilasi.
Contoh 1.10
2n 1
a. Barisan an dengan an konvergen ke karena
4n4
2n 1
lim .
n 4n 4
n
b. Barisan an dengan an ( 1) adalah divergen karena limit
barisannya beroskilasi karena untuk n ganjil limit barisannya –1,
sedangkan untuk n genap limit barisannya 1.
1.10 Kalkulus 2
Definisi 1.5
Misalkan, an suatu barisan, barisan an dikatakan terbatas atas
jika ada suatu bilangan real M, sedemikian hingga an ≤ M untuk semua n
N . Barisan an dikatakan terbatas bawah jika ada suatu bilangan
real M, sedemikian hingga an ≥ M untuk semua n N .
Contoh 1.11
Barisan <-n2> adalah barisan yang terbatas atas karena terdapat M = 1
sehingga –n2 < 1, n N
Contoh 1.12
Barisan <n2> adalah barisan yang terbatas bawah karena terdapat M =
0 sehingga n2 > 0, n N
Contoh 1.13
Barisan <(-1)n> adalah barisan yang terbatas karena terdapat M = 2,
n
sehingga 1 1 2,n N .
PEMA4218/MODUL 1 1.11
Teorema 1.3
Setiap barisan yang konvergen selalu terbatas
Bukti:
Misalkan, barisan ankonvergen keL. Akan
ditunjukkan barisan
a
an terbatas, yaitu terdapat M 0 sehingga n M , n N.
Oleh karena an barisan yang konvergen ke L maka terdapat
bilangan positif K sehingga an L 1, n, n K.
Sehingga berlaku:
an an L L an L L 1 L , untuk setiap n K .
a
Pilih M maks{ a1 , a2 ,..., K ,1 L }
Maka, diperoleh an M , n N , yaitu an barisan terbatas.
Teorema 1.4
Setiap barisan yang monoton dan terbatas selalu konvergen
Dari teorema ini dimaksudkan:
a. Jika barisan an monoton naik atau monoton tidak turun dan
terbatas di atas maka barisan an konvergen.
b. Jika barisan an monoton turun atau monoton tidak naik dan
terbatas di bawah maka barisan an konvergen.
Contoh 1.14
Tunjukkan bahwa barisan an dengan an 2 konvergen tanpa
2 4n
menghitung limit.
Penyelesaian:
Ditunjukkan bahwa barisan an terbatas di atas dan monoton naik.
Suku-suku barisan tersebut adalah –1, 1 , 1 , … jelas bahwa barisan
3 5
terbatas atas oleh 0.
Ditunjukkan barisan monoton naik, yaitu an 1 an .
1.12 Kalkulus 2
a a 2 2 4 8n 4 8n
n 1 n
2 4( n 1) 2 4 n ( 2 4 n)(2 4 n) , yaitu
8
(4 n 2)(4 n 2) 0, n N
an 1 an , jadi an barisan monoton naik.
Oleh karena barisan an monoton naik dan terbatas di atas maka
barisan an konvergen.
LAT IH A N
n
1) Tunjukkan bahwa barisan andenganann 1adalah barisan
a a n 1 n
n 1 n n 2 n 1
n1n
(n 2)(n 1)
1
(n 2)(n 1) 0, n N
Jadi, setiap n N , berlaku an an1 .
( 1)n1
2) Diketahui barisan an dengan an n
Untuk menunjukkan limit barisan an adalah 0, ditunjukkan bahwa
untuk setiap 0 , terdapat K N sehingga
n1
( 1) 0 , n K.
n
n
3) Untuk menunjukkan barisana dengana ( 1) tidak
n n
mempunyai limit adalah diandaikan limitnya ada. Jika terjadi kontradiksi
maka pengandaian harus diingkar.
Andaikan lim a L dan misalnya 1 , pilih K N sehingga
n n 3
n 2K
( 1) L , n, n K sehingga berlaku ( 1) L dan
2 K 1
( 1) L ,
1
yaitu 1 L dan L 1 L
1
barisan an konvergen ke 2.
2 2
Pembilang dan penyebut dari a 4 n 5n dibagi dengan n
2
n
8n 9n
5
2
4n 5n 4 n
diperoleh 2
8n 9n 9
8n
5
2
Jadi, lim a lim 4n 5n lim 4 n 4 1
n n 2
n 8n 9n n 9 8 2
8 n
RA NG KUM AN
1. Pengertian Barisan
Definisi
Suatu barisan adalah suatu fungsi yang domainnya adalah himpunan
bilangan bulat positif (Z+ atau N ) atau himpunan bagiannya.
2. Kemonotonan Barisan
Definisi
Barisan an dikatakan
a. monoton naik jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
b. monoton tidak turun jika untuk setiap n N berlaku an 1 an
PEMA4218/MODUL 1 1.15
3. Limit Barisan
Definisi
Misalkan, an barisan dan L R . Barisan an
mempunyai
limit L ditulis lim a L apabila untuk setiap bilangan positif ,
n n
Teorema
Misalkan, barisan an dan barisan bn masing-masing
mempunyai limit L1 & L2 dan k suatu konstanta maka
a. lim k k
n
b. lim k a = k lim a = kL
n n n n 1
c. lim ( a b ) lim a lim b L L
n
n n n n n n 1 2
d. lim ( a .b ) lim a . lim b L .L
n n n
n n n n 1 2
a lim a
Teorema
Jika lim an 0 maka lim an 0
n n
1.16 Kalkulus 2
4. Kekonvergenan Barisan
Definisi
Barisan an dikatakan konvergen ke L R jika lim an L
n
Barisan an yang tidak mempunyai limit dikatakan divergen.
Definisi
Misalkan, an suatu barisan, barisan an dikatakan terbatas
atas jika ada suatu bilangan real M, sedemikian hingga an ≤ M untuk
semua n N . Barisan an dikatakan terbatas bawah jika ada
suatu bilangan real M, sedemikian hingga a n ≥ M untuk semua n
N.
Selanjutnya, barisan an dikatakan terbatas jika an terbatas
atas dan terbatas bawah. Atau dengan kata lain, barisan an
terbatas jika dan hanya jika ada M > 0 sedemikian hingga an M
untuk semua n N, di mana an M , M 0 , berarti juga M an
M.
Teorema
Setiap barisan yang konvergen selalu terbatas
Teorema
Setiap barisan yang monoton dan terbatas selalu konvergen
Dari teorema ini dimaksudkan:
a. Jika barisan an monoton naik atau monoton tidak turun
dan terbatas di atas maka barisan an konvergen.
b. Jika barisan an monoton turun atau monoton tidak naik
dan terbatas di bawah maka barisan an konvergen.
PEMA4218/MODUL 1 1.17
TES FORMATIF 1
7 n 5n
1) Limit barisan an dengan an adalah ….
2
3n 11
A. 532
B. 7
3
7
C.
11
D. 0
( 1)n
an 5 adalah ….
2) Limit barisan an dengan
n2
A. 5
B. 0
C. -1
D. -3
cos n
3) lim adalah ….
n n
A. 1
B. 0
1
C.
2
1
D.
4
1.18 Kalkulus 2
n
2
6) Barisan a dengan a adalah ….
n n n!
A. terbatas di atas oleh 0
B. terbatas di atas oleh 2
C. terbatas di bawah oleh 2
D. terbatas di bawah oleh 0
11 5n
7) Barisan an dengan an adalah konvergen ke …. n7
A. 5
B. 11
C. 0
5
D.
11
PEMA4218/MODUL 1 1.19
n n
8) Barisan a dengan a ( 1) adalah ….
n n
n 1
A. konvergen ke 0
1
B. konvergen ke 2
C. konvergen ke –1
D. divergen
n1 1
9) Barisan an dengan an ( 1) ( n) adalah ….
1
A. konvergen ke 2
B. konvergen ke 0
C. konvergen ke 1
D. divergen
A. konvergen ke 0
1
B. konvergen ke 2
C. konvergen ke 1
D. divergen
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Kegiatan Belajar 2
ebelum membahas pengertian deret tak hingga, Anda ingat kembali S pengertian
deret aritmatika dan deret geometri pada materi di SMU. Anda perhatikan barisan 4, 7, 10, 13,
16, …, selanjutnya dibentuk barisan S1 , S 2 , S3 ,... berdasarkan barisan tersebut dengan S1 4
S2 4 7 11
S3 4 7 10 21
.
.
.
Secara umum, dari Un suku ke-n barisan aritmatika dapat dibentuk deret
aritmatika U1 U 2 U 3 ... Un ... .
Sn U1 U 2 U 3 ... Un merupakan jumlah bagian ke-n dari deret
aritmatika. Oleh karena U n a ( n 1)b maka rumus umum jumlah bagian
1
deret aritmatika S n 2 n (2 a ( n 1) b) .
Sedangkan Un suku ke-n barisan geometri, dapat dibentuk deret geometri U1
U 2 U 3 ... Un ... .
Sn U1 U 2 U 3 ... Un
merupakan jumlah bagian ke-n dari deret
geometri.
Oleh karena U n arn1
a (1 rn )
geometri Sn
. 1 r
1. Pengertian Deret
Definisi 1.6
Misalkan, an suatu barisan. Penjumlahan a1 a2 ... an ... dari
Bilangan a
n
disebut suku ke-n dari deret a n dan S disebut jumlah
n
n1
a dan ditulis S= .
a
n
n
n1 n1
Contoh 1.15
S = 1 1 1 ... 1
n
1.2 2.3 3.4 n( n 1)
PEMA4218/MODUL 1 1.23
n 1 n 1 1 1 1 1 1 1 1 1
i (i 1) ( i i 1 ) (1 2 ) ( 2 3 ) (3 4 ) ... ( n n 1 )
i 1 i1
= 1 1
n 1
Jadi, lim S lim (1 1 ) lim 1 lim 1 1 0 1
n n n n 1 n n n 1
Teorema 1.5
a. Can CS
n1
b. ( an bn ) S T
n1
c. ( an bn ) S T
n1
Bukti:
n n n
Jadi, ( an bn ) S T .
n1
1.24 Kalkulus 2
Definisi 1.8
Contoh 1.16
1
Deret
n ( n 1) konvergen karena Sn barisan dari jumlah
n1
1
bagiannya konvergen. Oleh karena lim S 1 maka
n n
n1n ( n 1)
konvergen ke 1 atau ditulis
1
1.
n1 n ( n 1)
Contoh 1.17
Tunjukkan bahwa 1 adalah divergen.
n
n1
Penyelesaian:
1 1 1 1 1 ...
n1 n 2 3 4
S1 1
1
S2 1
2
S4 1 1 ( 1 1) 1 1 ( 1 1 ) 1 2
2 3 4 2 4 4 2
S 1 ( ) ( ) 1 ( 1 1 ) ( 1 1 1 1 )
1 1 1 1 1 1 1 1
8 2 3 4 5 6 7 8 2 4 4 8 8 8 8
PEMA4218/MODUL 1 1.25
1 1 1 3
1 2 2 2 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1
S16 1 2 ( 3 4 ) ( 5 6 7 8 ) ( 9 ... 16 )
1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 ( 4 4 ) ( 8 8 8 8 ) (16 ...
1
16 )
1 1 1 1 4
1 2 2 2 2 1 2
Sehingga deret 1
n
adalah divergen. Deret 1n disebut deret
n1 n1
harmonik.
Contoh 1.18
Penyelesaian:
Misalkan,
2 n1
S n a ar ar ... ar
2 n 1 2 n n
S n rS n ( a ar ar ... ar ) ( ar ar ... ar ) a ar
n
a ar
Sn
1 r
n
Jika r 1 maka lim r 0 sehingga lim S a S
n n n 1 r
1.26 Kalkulus 2
Oleh karena < Sn > jumlah bagian deret geometri adalah konvergen maka
r 1.
Ada kaitan antara kekonvergenan suatu deret dengan limit tak hingga
suku deret ke-n yang dinyatakan dalam teorema berikut.
Teorema 1.6
Jika deret
a n
konvergen maka lim an 0
n
n1
Bukti:
S n a1 a2 ... an
S n 1 a1 a2 ... an1
a S S , lim a lim S lim S SS0
n n n 1 n n n n n n1
Contoh 1.19
3
Penyelesaian:
n3
Pandang deret a
n dengan an 2 n 3 5n2
n1
Teorema 1.7
Contoh 1.20
Periksa deret 1
apakah merupakan deret konvergen atau divergen?
n1 4n
Penyelesaian:
1 1 . 1 , C 1 dan karena 1 merupakan deret divergen
n 1 4 n n1 4 n 4 n1 n
maka deret 4n
1
merupakan deret divergen.
n1
1.28 Kalkulus 2
Dari uraian di atas, untuk melihat kekonvergenan suatu deret Anda harus
menentukan jumlah bagian deretnya. Terkadang bentuk umum jumlah
bagiannya sulit ditentukan sehingga sulit untuk menentukan kekonvergenan
deretnya. Ada cara lain untuk menentukan suatu deret konvergen atau
divergen dengan membandingkan dengan deret lain yang sudah diketahui
kekonvergenannya. Jika Anda mengetahui suku-suku deretnya positif, untuk
menguji kekonvergenannya juga dapat dengan menentukan limit dari suku
deretnya. Uji kekonvergenan deret demikian seperti yang diuraikan di bawah.
Teorema 1.8
( an 0 dan bn 0, n N)
konvergen.
2) Jika an bn ,n N dan b n divergen maka a n juga divergen.
n1 n1
Contoh 1.21
Selidiki apakah deret n
2
merupakan deret konvergen atau
n14 n 5
divergen?
Penyelesaian:
n n2 1
2
4n 5 4n 4n
Oleh karena deret 1 divergen maka deret 2
n juga
n1 4n n1 4n 5
divergen.
Teorema 1.9
an 0 dan b n 0,n N .
a
b
n
1) Jika lim L, L 0 maka kedua deret a dan bersama-
n b n n
n n1 n1
sama konvergen atau divergen.
an
2) Jika lim
n b
0 dan deret
b n
konvergen maka deret
a n
juga
n n1 n1
konvergen.
lim an dan deret
3) Jika
n b b
n
divergen maka deret
a n
juga
n n1 n1
divergen.
1.30 Kalkulus 2
Contoh 1.22
Periksa kekonvergenan deret 3n 1 .
3 2
n1 n 4n 5
Penyelesaian:
Dengan uji banding limit maka perlu dicari pembanding suku ke-n dari
deret ini.
Misalkan, a 3n 1 dan b 3.
n 3 2 n 2
n 4n 5 n
1 2
3n n3 4n 5
lim an lim
n b
n
n 3
n2
3 2
lim 3n n
3 2
n 3n 12n 15
3 1
n
lim 15 1
12
n 3 n n3
Teorema 1.10
Contoh 1.23
n
Penyelesaian:
a
lim n1 lim 3n1 .n! lim 3 0 .
n
n an n (n 1)! 3 n n 1
n
Berdasar uji hasil bagi deret maka deret n!3 merupakan deret
n1
konvergen.
n
Penyelesaian:
a 3 3 3
lim n1
lim 5n1 . n lim 5n lim ( 5n )5
3 n 3 3 2
n an n ( n 1) 5 n ( n 1) n n 3n 3n 1
n
Berdasar uji hasil bagi deret maka deret 5
10
merupakan deret
n1 n
divergen.
3) Pandang deret 1 dan 1 2
n1 n n1 n
a
lim n1 lim 1 .n lim n 1
n a n n 1 1 n n 1
n
n an n (n 1)
2
1 n n
2
2n 1 n 2 1
2
1n n
Sedangkan Anda juga tahu bahwa deret 1 2
merupakan deret
n1 n
konvergen.
Dapat juga Anda menulis jumlah bagian deret S2m sebagai berikut.
S2 m a1 ( a2 a3 ) ( a4 a5 ) ... ( a2 m 2 a2 m 1 ) a2 m a1
Contoh 1.24
Tunjukkan kekonvergenan deret ganti tanda (1)n1. 1
n
n1
Penyelesaian:
Deret (1) 1 dapat ditulis sebagai (1) dengan an 1 .
n1 n1
. .an
n1 n n1 n
1.34 Kalkulus 2
Definisi 1.9
Deret an disebut konvergen mutlak jika deret an konvergen
n1 n1
Contoh 1.25
Tunjukkan bahwa deret ( 1) n1. 1 konvergen bersyarat.
n
n1
Penyelesaian:
Anda tahu bahwa dari contoh di atas deret (1)n1.1konvergen,
n
n1
LAT IH A N
3) Selidiki apakah 1
n
merupakan deret konvergen/divergen?
n1 2 1
4) Periksa kekonvergenan deret n 3 dan sebutkan uji kekonvergenan
2
n1 n n
deret yang digunakan!
5) Periksa apakah deret 1
n1
merupakan deret konvergen/divergen?
n1 3 1
n 2n !
6) Periksa apakah deret merupakan deret konvergen/divergen?
i1 n ! n!
7) Tunjukkan bahwa deret ( 1) n1. 1 konvergen mutlak!
2
n1 n
1) 1 ( 1 ) n1 1 1 1 ...
n1 9 3 9 27 81
1
2
deretnya merupakan deret geometri dengan a 1 , r 7 1 karena
9 1 3
9
1
r 1 maka deret konvergen dan 1 ( 1)n1 = 9 1
n1
9 3 1 6
13
n1
2) Misalkan, a ( 1) maka lim a tidak ada.
n n n
1.36 Kalkulus 2
3) Misalkan,
n
1 1 a 2 1
a , dan b , maka lim n
lim lim 1,
n n
n 2 1 n 2 n bn n 2 1
n
n 1
n
1 ( 2 )
selanjutnya digunakan uji banding limit dengan deret lain.
Oleh karena lim an 1 0 dan deret
n b b n
konvergen maka deret
n n1
an juga Konvergen.
n1
4) Misalkan, an n 3 , dan bn 1
2
n 2 n3 n
n3 3
2
lim an lim n n lim n 3 lim 1n 1 0
n b n 1 n n n 1
n
3
2
n
Maka, deret konvergen dengan uji banding limit.
5) Oleh karena 1 1 , dan 1 merupakan deret
n 1 n 1 n1
3 1 3 n1 3
konvergen, selanjutnya digunakan uji banding dengan deret lain. Jadi,
deret 1
merupakan deret konvergen.
n 1
n1 3 1
n1
n
Jadi, deret ( 1) n1. 1 konvergen mutlak.
2
n1 n
RA NG KUM AN
Dari uraian tentang deret tak hingga, Anda dapat merangkum
sebagai berikut.
1. Pengertian Deret
Definisi
Misalkan, an suatu barisan. Penjumlahan
a1 a2 ... an ... dari semua
Definisi
Misalkan, an suatu barisan dan
Sn a1 a2 a3 ... an . Maka, Sn
a
n
Teorema
an juga konvergen.
n1
PEMA4218/MODUL 1 1.39
ii) Jika an bn , n N dan
bndivergen maka
n 1
an juga divergen.
n1
Dalam hal ini jika deret
andidominasi oleh deret
n1
a
iii) Jika lim n
dan deret b divergen maka
n b n
n n 1
(1)n1 an a1 a2 a3 a4 ...
n1
Suatu deret dapat Anda lihat juga nilai mutlak dari suku-
sukunya.
PEMA4218/MODUL 1 1.41
Definisi
TES FORMATIF 2
A. konvergen ke 0
1
B. konvergen ke 2
C. konvergen ke 1
D. divergen
B. konvergen ke 1
1
C. konvergen ke 2
D. divergen
C. 0
D. 1
1.42
Kalkulus 2
4) Deret n
7 2n adalah ….
n1
A. konvergen ke 1
2
B. konvergen ke 1
7
C. konvergen ke 1
7
D. divergen
5. Deret geometri ( 1)n1 1
n1 adalah konvergen ke ….
n1 2
A. 1
2
1
B.
2
2
C.
3
D. 2
3
2n
6) Deret n1 3n 1 adalah ….
2
A. konvergen ke
3
B. konvergen ke 2
C. konvergen ke –1
D. divergen
PEMA4218/MODUL 1 1.43
3
4 n 3n
7) Deret
a
n
dengan a
n 5
n 4n 1
2
adalah deret konvergen dengan
n1
uji banding limit dengan bn sama dengan ….
4
A.
n2
4
B.
n3
3
C.
n4
3
D.
n5
n
8) Deret 2
3 dengan uji hasil bagi diperoleh ....
n1 n
A. deret konvergen dengan 2
B. deret konvergen dengan 2
C. deret divergen dengan 2
D. deret divergen dengan 2
A. konvergen ke 0
B. konvergen ke –1
C. konvergen ke 1
D. divergen
(1)n1
10) Deret adalah merupakan deret ....
n1 n 2 2n 1
A. konvergen absolut
B. konvergen bersyarat
C. konvergen
D. divergen
1.44 Kalkulus 2
Tes Formatif 1
2
1) B Bagi pembilang dan penyebut dalam a 7 n 5n dengan n2 .
n 2
3n 11
( 1)
n n
( 1)
2) A lim a lim ( 5) dan lim 0.
2
n n n n2 n n
3) B 0 cos n 1 dan lim 1 0 dengan teorema apit maka
n n n n
an1 an .
Jadi, barisan an monoton naik.
2
a 3(n 1) 1 n 1 3n 7n 4
5) C n1
. 1.
2
an (n 1) 1 3n 1 3n 7n 2
Jadi, barisan an monoton naik.
n 1 2
6) C a 2 , barisannya adalah 2 2 , 2 ,...
n n! 1! 2!
Sehingga barisan an terbatas di bawah oleh 2.
11 5n 7 7
7) C Pembilang dan penyebut dari an dibagi dengan n . n
11 5n
7 7
Sehingga lim a lim n n 00
n
n n 1 1
n
Oleh karena a ( 1) n makabarisannyaadalah
8) D n
n 1
n
1 , 2 , 3 ,... , yaitu beroskilasi sehingga lim (1) n tidak ada.
2 3 4 n n 1
Jadi, barisan an divergen.
1.46 Kalkulus 2
Tes Formatif 2
n
k 1 ) 2 3 4 ... n 1
1) D Jumlah bagian deret adalah Sn
( k 1 2 3n
k 1
konvergen ke a 2.
1r 3
2n
6) D Deret
3n 1
divergen karena lim 2n 2 0 .
n 3n 13
n1
3
4n
7) A a 3n , misalkan b 4
5 2
n
n 4 n 1 n
n2
3 2
a (4 n 3n )n
lim n
lim 5 2 10 karena bn konvergen
n1 n n1 2 n 1
divergen.
n1
10) A Ditunjukkan deret 2
konvergen. Oleh karena
n1 n 2 n 1
1.48 Kalkulus 2
n1
( 1) 1 1 1 1
2
2
, 2 2 dan 2 merupakan
n 2n1 n 2 n 1 n 2 n 1 n n1 n
deret konvergen.
PEMA4218/MODUL 1 1.49
Daftar Pustaka
Purcell, Varberg. (2001). Calculus and Analytic Geometry. 7th Ed. New
York: Prentice-Hall (Terjemahan oleh I Nyoman Susila).
Salas, Hill. (1990). Calculus One and Several Variables. New York: Jhon
Wiley and Sons.
Thomas, Finney. (1996). Calculus and Analytic Geometry. 9th Ed. New York:
Addison-Wesley.
Wasan and Prakash. (1985). Real Analysis. New Delhi: MC Graw Hill
Publishing Company Limited.