memiliki ragam kebudayaan yang berbeda dan memiliki ciri khas dari masing-masing daerah
tersebut. Apalagi sekarang merupakan zaman globalisasi dan memungkinkan setiap orang dapat
berpindah tempat, selain itu juga dapat memungkinkan terjadinya DIFERENSIASI SOSIAL
diantara masyarakat
Dalam kyataan yang ada di dalam masyarakat perbedaan perbedaan yang terjadi memang secara
kodrati telah ada. Perbedaan tersebut yang membuat keseimbangan dan kedinamisan dalam
hidup bermasyarakat. Dengan perbedaan-perbedaan yang ada tersebut akan menyebabkan
pembagian tugas di dalam masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup
Perbedaan-perbadaan dalam masyarakat tersebut ada yang bersifat vertical maupun horizontal.
Pada kesempatan ini kami akan membahas dan memaparkan perbedaan-perbedaan yang terjadi
dalam masyarakat yang bersifat horizontal daln biasa sisebut diferensiasi sosial.
Dalam diferensiasi sosial perbedaan-perbedaan tersebut mempunyai derajat yang sama dan
seyogyanya saling menghormati dalam perbedaan-perbedaan tersebut. Namun pada
kenyataannya perbedaan yang terjadi pada masyarakat tersebut sering menyebabkan terjadinya
konflik. Konflik-konflik tersebut dapat terjadi karena adanya diferensiasi sosial dalam hal
agama, etnik, ras, jenis kelamin, dan lain sebagainya.
Sehingga pada kesempatan kali ini saya ingin mengkaji dan menganalisis permasalahan-
permasalahan yang terkait dengan diferensiasi sosial pada masyarakat dengan harapan
menemukan perpecahan masalah yang dapat diterapkan dan berguna dengan baik. Oleh karena
itu pada makalah ini kami mencoba mengulas sedikit mengenai Differensiasi Sosial.
Tahukah anda apa yang dimaksud dengan Diferensiasi sosial ?? Jika anda belum mengetahuinya
anda tepat sekali mengunjungi gurupendidikan.com. Karena pada kesempatan kali ini akan
membahas tentang pengertian Diferensiasi sosial, bentuk Diferensiasi Sosial, dan jenis
Diferensiasi Sosial beserta cirinya secara lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang
ada dibawah berikut ini.
Kalau kita memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada banyak sekali perbedaan-perbedaan
yang kita jumpai. Dalam penelitian kali ini kami melakukan di Desa Ringinanyar, di desa ini
kami menemui terjadinya diferensiasi, diferensiasi tersebut berupa perbedaan-perbedaan antara
lain dalam agama, ras, etnis, clan (klen), pekerjaan, budaya, maupun jenis kelamin.
Perbedaan itu hanya secara horisontal. Perbedaan seperti ini dalam sosiologi dikenal dengan
istilah Diferensiasi Sosial.
Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klen dan
agama disebut kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berasarkan perbedaan profesi
dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial.
Adapun ciri-ciri diferensiasi sosial dalam masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni:
Ciri Fisik: penggolongan masyarakat ini terjadi karena adanya perbedaan umum pada
fisik seseorang seperti bentuk mata, warna dan bentuk rambut, warna kulit, bentuk
hidung dan lain-lain.
Ciri Sosial: Penggolongan masyarakat berdasar ciri sosial biasanya terjadi karena
perbedaan status sosial pada masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini status sosial diukur
dari: jabatan, profesi, kekuasaan, gengsi, maupun peranannya dalam bermasyarakat.
Ciri Kebudayaan: Penggolongan masyarakat yang satu ini terjadi karena perbedaan
pandangan hidup masyarakat satu dengan yang lain. Lebih lanjut mengenai ciri
kebudayaan dapat dilihat dari perbedaan kepercayaan/ agama maupun norma yang dianut
dalam masyarakat tersebut seperti adat istiadat, kesenian, pakaian yang dikenakan,
bahasa yang digunakan, dan lain-lain.
Diferensiasi Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawan yang sama. Diferensiasi
ras berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri- ciri fisiknya, bukan budayanya.
Mongoloid, dengan ciri-ciri kulit kuning sampai sawo matang, rambut lurus, bulu badan
sedikit, mata sipit (terutama Asia Mongoloid). Ras Mongoloid dibagi menjadi dua, yaitu
Mongoloid Asia dan Indian. Mongoloid Asia terdiri dari Sub Ras Tionghoa (terdiri dari
Jepang, Taiwan, Vietnam) dan Sub Ras Melayu. Sub Ras Melayu terdiri dari Malaysia,
Indonesia, dan Mongoloid Indian terdiri dari orang- orang Indian di Amerika.
Kaukasoid, memiliki ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut pirang sampai coklat
kehitam-hitaman, dan kelopak mata Ras ini terdiri dari Sub Ras Nordic, Alpin,
Mediteran, Armenoid dan India.
Negroid, dengan ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal dan kelopak mata lurus.
Ras ini dibagi menjadi Sub Ras Negrito, Nilitz, Negro Rimba, Negro Oseanis dan
Hotentot-Boysesman.
Menurut Hassan Shadily MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih
dianggap mempunyai hubungan biologis. Diferensiasi suku bangsa merupakan penggologan
manusia berdasarkan ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras. Namun suku bangsa memiliki ciri-
ciri paling mendasar yang lain, yaitu adanya kesamaan budaya. Suku bangsa memiliki kesamaan
berikut :
Bagaimana dengan Anda ? Termasuk suku bangsa yang mana ? Apapun suku bangsa Anda tidak
masalah. Yang penting kita semua adalah warga negara Indonesia yang baik. Perbedaan kita
hanya perbedaan fisik semata, masih ingat bahwa perbedaan itu indah ?
Klen (Clan) sering juga disebut kerabat luas atau keluarga besar. Klen merupakan kesatuan
keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adat (tradisi). Klen
adalah sistem sosial yang berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi
pada masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) maupun garis ibu (matrilineal).
Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) antara lain terdapat pada:
o Masyarakat Batak (dengan sebutan Marga)
o Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus,
Tambun, Paranginangin;
Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat
Minangkabau, Klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampuang-
kampuang. Nama-nama klen di Minangkabau antara lain : Koto, Piliang, Chaniago,
Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai,
Diferensiasi Agama
Menurut Durkheim agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik
yang berhubungan dengan hal-hal yang suci. Agama merupakan masalah yang essensial bagi
kehidupan manusia karena menyangkut keyakinan seseorang yang dianggap benar. Keyakinan
terhadap agama mengikat pemeluknya secara moral. Keyakinan itu membentuk golongan
masyarakat moral (umat). Umat pemeluk suatu agama bisa dikenali dari cara berpakaian, cara
berperilaku, cara beribadah, dan sebagainya.
Jadi,
Komponen-komponen Agama
o Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak rasional yang mampu
menggetarkan jiwa, misalnya sikap takut bercampur
o Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/gagasan manusia seperti
keyakinan akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib, kosmologi, masa akhirat,
cincin sakti, roh nenek moyang, dewa-dewa, dan
o Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan, Dewa-dewa dan
Roh Nenek
o Tempat ibadah, seperti Mesjid, Gereja, Pura, Wihara, Kuil,
o Umat, yakni anggota salah satu agama yang merupakan kesatuan sosial.
Profesi atau pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan manusia sebagai sumber
penghasilan atau mata pencahariannya.
Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada perilaku sosialnya. Contohnya, perilaku
seorang guru akan berbeda dengan seorang dokter ketika keduanya melaksanakan pekerjaannya.
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan seks atau
jenis kelamin (perbedaan biologis). Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ
reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya. Atas dasar itu, terdapat kelompok masyarakat
laki-laki atau pria dan kelompok perempuan atau wanita.
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat
tinggalnya, desa atau kota. Terbagi menjadi:
masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di pedesaan atau berasal dari desa;
masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita temukan dalam hal-hal berikut ini : –
perilaku
tutur kata
cara berpakaian
cara menghias rumah,
Diferensiasi Partai
Demi menampung aspirasi masyarakat untuk turut serta mengatur negara/ berkuasa, maka
bermunculan banyak sekali partai. Diferensiasi partai adalah perbedaan masyarakat dalam
kegiatannya mengatur kekuasaan negara, yang berupa kesatuan-kesatuan sosial, seazas,
seideologi dan sealiran.
Pada Pemilu tahun 1999 yang lalu terdapat 48 partai, pada Pemilu tahun 2004 mungkin jumlah
partai sudah bertambah lebih banyak. Nah, Anda telah menyelesaikan seluruh materi pada
kegiatan belajar 1. Semoga Anda sudah paham benar dengan bahasan mengenai diferensiasi
sosial ini. Nah….baiklah kita dalami bahasan itu dengan mengerjakan tugas/ latihan berikut.
Dari pembahasan diatas kita bisa sampaikan contoh diferensiasi sosial dalam masyarakat kita.
Adapun contoh tersebut dapat dilihat di bawah ini:
Sebelum kita mempelajari stratifikasi sosial secara khusus pada modul mendatang, dengan
melihat tabel di bawah ini secara tegas dapat kita bedakan antara diferensiasi sosial dengan
stratifikasi sosial.