BERBAGAI KELOMPOK
SOSIAL MASYARAKAT
Kita semua dilahirkan dalam sebuah
kelompok sosial tertentu. setiap individu
pasti terlahir dalam sebuah keluarga.
Keluarga sendiri termasuk contoh
kelompok sosial. Sementara itu, keluarga
kita mungkin juga menjadi anggota dari
suatu keluarga tertentu. Demikianlah,
dalam sebuah masyarakat terdapat banyak
sekali kelompok sosial dengan karakteristik
yang berbeda-beda.
Didalam kehidupan bermasyarakat atau
individu-individu dibeda-bedakan
berdasarkan ciri-ciri tertentu. Misalnya,
orang dibedakan berdasarkan ciri-ciri
fisik (kulit kuning, kulit putih, kulit hitam)
profesi, kebudayaan dan sebagainya.
Dalam ilmu sosial, khususnya sosiologi,
penggolongan atau pengelompokan
semacam ini disebut diferensiasi
sosial.
Diferensiasi sosial adalah
pengelompokkan warga masyarakat
secara horizontal berdasarkan kesamaaan
ciri-ciri tertentu. Penggolongan secara
horizontal maksudnya tidak
menghitungkan perbedaan tingkat-
tingkatnya, tetapi hanya membedakan
golongan masyarakat majemuk,
pengelompokan horizontal itu bisa
berdasarkan pada perbedaan ras, etnis,
klan, dan agama. Pengelompokan juga
bisa berdasarkan pada perbedaan profesi
dan jenis kelamin.
Pengelompokan masyarakat
berdasarkan ras, etnis, klan dan
agama disebut kemajemukan
sosial.
Sementara itu, pengelompokan
masyarakat berdasarkan
perbedaan profesi dan jenis
kelamin yang disebut
heterogenitas sosial.
Kemajemukan masyarakat ditandai adanya
perbedaan berdasarkan :
1. Ciri-ciri fisik. Ciri ciri fisik berkaitan dengan
ras, warna kulit, jenis rambut, bentuk mata,
bentuk hidung, bentuk rahang dan
sebagainya. Ciri-ciri fisik ini dapat diukur. Itu
disebut ciri-ciri fenotip kuantitatif.
2. Ciri-ciri sosial. Ciri-ciri sosial ini berkaitan
dengan jenis pekerjaan atau profesi.
Berbedaan profesi atau pekerjaan
menimbulkan perbedaan cara pandang dan
perilaku dalam masyarakat. Misalnya, perilaku
seseorang petani tentu berbeda dengan
perilaku seorang tentara.
3. Ciri-ciri budaya. Ciri-ciri budaya ini
berkaiatan erat dengan kebudayaan
suatu mesyarakat yang membedakan
dengan kebudayaan masyarakat ini
lainnya.
Perbedaan budaya ini berkaitan dengan
pandangan hidup masyakarat
menyangkut nilai-nilai yang dianut. Yang
termasuk dalam ciri-ciri budaya antara
lain adalah kepercayaan, sistem
kekeluargaan, bahasa, model baju, dan
adat istiadat.
Karakteristik masyarakat majemuk
dapat kita kenali dari cara golongan
warga masyarakat. Kita dapat
menggolongkan masyarakat
berdasarkan 6 kriteria, yaitu
berdasarakan ras, suku bangsa, klan,
profesi, agama, dan jenis kelamin.
Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
Menurut Abdul Syani, terbentuknya suatu
kelompok sosial karena adanya naluri manusia
yang selalu ingin hidup bersama. Manusia
membutuhkan komunikasi dalam membentuk
kelompok, karena melalui komunikasi orang
dapat mengadakan ikatan dan pengaruh
psikologis secara timbal balik. Ada dua hasrat
pokok manusia sehingga ia terdorong untuk
hidup berkelompok, yaitu:
Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di
sekitarnya
Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam
sekitarnya
Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial
Kelompok-kelompok sosial merupakan
himpunan atau kesatuan manusia yang hidup
bersama dan saling berinteraksi. Untuk itu,
setiap himpunan manusia agar dapat
dikatakan sebagai kelompok sosial, haruslah
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok memiliki
kesadaran bahwa dia merupakan bagian
dari kelompok yang bersangkutan.
2. Ada kesamaan faktor yang dimiliki
anggota-anggota kelompok itu sehingga
hubungan antara mereka bartambah erat.
Faktor-faktor kesamaan tersebut, antara
lain
Persamaan nasib
Persamaan kepentingan
Persamaan tujuan
Persamaan ideologi politik
Persamaan musuh
3. Kelompok sosial ini berstruktur, berkaidah,
dan mempunyai pola perilaku.
4. Kelompok sosial ini bersistem dan
berproses.
A. Kelompok Masy. Berdasarkan Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang
memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama.
Kata kuncinya adalah ciri-ciri fisiknya.
Menurut koentjaraningrat, ras adalah
golongan manusia yang menunjukkan
berbagai ciri-ciri lahiriah (morfologi) atau
ciri-ciri anggota tubuh yang dapat diukur
(ciri fenotip kuantitatif). Ciri fisik ini antara
lain adalah warna kulit, jenis rambut,
bentuk hidung, bentuk mata, dan
sebagainya.
Perbedaan ciri fisik itu dapat terjadi
karena beberapa faktor, antara lain
kondisi geografis dan iklim, faktor
makanan, dan faktor perkawinan.
Kondisi geografis dan iklim dapat
mempengaruhi bentuk fisik. Misalnya,
orang-orang yang hidup didaerah dingin
bentuk hidungnya lebih panjang dan
menonjol. Bentuk hidung yang lebih
panjang dan menonjol itu akan membantu
orang-orang yang hidup didaerah dingin
untuk memanaskan dan melembabkan
uadra sebelum masuk ke paru-paru.
Faktor makanan juga dapat memengaruhi
bentuk fisik. Perbedaan jenis makanan
akan menimbulkan macam-macam
bentuk tubuh. Misalnya, orang yang
makan makanan yang bergizi tinggi
bentuk badannya akan lebih besar dari
pada orang yang makanan makanan yang
tidak bergizi.
Faktor perkawinan juga turut memengaruhi
perbedaan ciri-ciri fisik. orang dari berbagai
suku dan bangsa dapat dengan mudah saling
bertemu dan berinteraksi. Pertemuan-
pertemuan itu memungkinkan terjadinya
perkawinan campur (amalgamasi) antara
orang-orang yang berasal dari suku atau
bangsa yang berbeda. Misalnya, orang
berasal dari ras mongoloid kawin dengan yang
berasal dari ras negroid. Bisa terjadi anak hasil
perkawinan campur itu kulitnya akan berwarna
kuning dan rambut nya keriting. Dengan
demikian, kita sulit mengatakan orang ini
termasuk ras mongoloid atau negroid.
Pengelompokkan ras bangsa manusia di
dunia ini dibuat oleh Ralph Linton dan
A.L. Kroeber.
e. Ras khusus
Ada empat subras yang termasuk di dalam ras khusus,
yaitu:
1) Bushman (tinggal diwilayah gurun kalahari di Afrika
Selatan.
2) Vedoid (tinggsl di pedalaman sri langka, sulawesi
selatan {bugis-makasari}).
3) Polynesia (tinggal di kepulawan mikronesia,
polynesia).
4) Ainu (tinggal di pulau karafuto dan pulau Hokaido di
Apa yang dapat disimpulkan dari diferensiasi
sosial berdasarkan ras di atas? Kitadapat
melihat, bahwa ada banyak sekali ras manusia
yang hidup bersama dalam masyarakat.
Bahkan karena perkawinan campuran,
pembagian ras seperti yang dikemukakan
Ralpha Linton dan A.L kroeber di atas tampak
tidak sedemikian ketat.
Mayoritas masyarakat Indonesia adalah Ras
malayan mongoloid menurut pemahaman
Kroeber atau Ras mongoloid menurut
pemahaman Linton. Meskipun demekian, ada
juga ras lain yang hidup di Indonesia, yaitu
Negroid (Malanesia), yakni orang-orang papua.
B. Kelompok Masy. Berdasarkan Suku Bangsa
Penggolongan masyarakat berdasarkan
suku bangsa adalah penggolongan manusia
berdasarkan perbedaan ciri-ciri yang
mendasar dan umum berkaitan dengan asal-
usul, tempat asal, dan kebudayaannya.
Suatu suku bangsa dapat di kenali dari
kesamaan ciri-ciri lahiriah, misalnya ciri fisik
(warna kulit, bentuk wajah, badan, rambut),
bahasa daerah yang di gunakan, adat-
istiadat, kebudayaan, dan kesenian.
Meskipun berjahuan dan bahasanya berbeda,
namun suku bangsa itu memiliki dasar-dasar
persamaan itu antara lain adalah :
Dasar kehidupan sosial yang sama
berdasarkan asas kekerabatan
(kekeluargaan).
Asas-asas yang sama dalam hak atas
tanah (hak kepemilikan tanah).
Asas-asas persamaan dalam hukum adat.
Sama-sama memiliki suatu bentuk
perserikatan dan bentuk hubungan yang
tidak dibuat tetapi terjadi, yaitu lembaga
adat-istiadat penduduk asli.
Contoh diferensiasi sosial berdasarkan
suku bangsa dapat kita dalam
masyarakat Indonesia. Kita semua tahu
bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari
banyak suku bangsa.
4. Integrasi
Adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan
ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus
pada perbedaan ras tersebut.
5. Pluralisme
Adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan
hak politik dan hak perdata masyarakat.
Masalah Perkembangan Kelompok Sosial
1. Primordialisme
adalah paham atau ide dari anggota masyarakat
yang mempunyai kecenderungan untuk
berkelompok sehingga terbentuklah suku-suku
bangsa.