Anda di halaman 1dari 41

4.

BERBAGAI KELOMPOK
SOSIAL MASYARAKAT
Kita semua dilahirkan dalam sebuah
kelompok sosial tertentu. setiap individu
pasti terlahir dalam sebuah keluarga.
Keluarga sendiri termasuk contoh
kelompok sosial. Sementara itu, keluarga
kita mungkin juga menjadi anggota dari
suatu keluarga tertentu. Demikianlah,
dalam sebuah masyarakat terdapat banyak
sekali kelompok sosial dengan karakteristik
yang berbeda-beda.
 Didalam kehidupan bermasyarakat atau
individu-individu dibeda-bedakan
berdasarkan ciri-ciri tertentu. Misalnya,
orang dibedakan berdasarkan ciri-ciri
fisik (kulit kuning, kulit putih, kulit hitam)
profesi, kebudayaan dan sebagainya.
Dalam ilmu sosial, khususnya sosiologi,
penggolongan atau pengelompokan
semacam ini disebut diferensiasi
sosial.
 Diferensiasi sosial adalah
pengelompokkan warga masyarakat
secara horizontal berdasarkan kesamaaan
ciri-ciri tertentu. Penggolongan secara
horizontal maksudnya tidak
menghitungkan perbedaan tingkat-
tingkatnya, tetapi hanya membedakan
golongan masyarakat majemuk,
pengelompokan horizontal itu bisa
berdasarkan pada perbedaan ras, etnis,
klan, dan agama. Pengelompokan juga
bisa berdasarkan pada perbedaan profesi
dan jenis kelamin.
 Pengelompokan masyarakat
berdasarkan ras, etnis, klan dan
agama disebut kemajemukan
sosial.
 Sementara itu, pengelompokan
masyarakat berdasarkan
perbedaan profesi dan jenis
kelamin yang disebut
heterogenitas sosial.
 Kemajemukan masyarakat ditandai adanya
perbedaan berdasarkan :
1. Ciri-ciri fisik. Ciri ciri fisik berkaitan dengan
ras, warna kulit, jenis rambut, bentuk mata,
bentuk hidung, bentuk rahang dan
sebagainya. Ciri-ciri fisik ini dapat diukur. Itu
disebut ciri-ciri fenotip kuantitatif.
2. Ciri-ciri sosial. Ciri-ciri sosial ini berkaitan
dengan jenis pekerjaan atau profesi.
Berbedaan profesi atau pekerjaan
menimbulkan perbedaan cara pandang dan
perilaku dalam masyarakat. Misalnya, perilaku
seseorang petani tentu berbeda dengan
perilaku seorang tentara.
3. Ciri-ciri budaya. Ciri-ciri budaya ini
berkaiatan erat dengan kebudayaan
suatu mesyarakat yang membedakan
dengan kebudayaan masyarakat ini
lainnya.
Perbedaan budaya ini berkaitan dengan
pandangan hidup masyakarat
menyangkut nilai-nilai yang dianut. Yang
termasuk dalam ciri-ciri budaya antara
lain adalah kepercayaan, sistem
kekeluargaan, bahasa, model baju, dan
adat istiadat.
 Karakteristik masyarakat majemuk
dapat kita kenali dari cara golongan
warga masyarakat. Kita dapat
menggolongkan masyarakat
berdasarkan 6 kriteria, yaitu
berdasarakan ras, suku bangsa, klan,
profesi, agama, dan jenis kelamin.
Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
Menurut Abdul Syani, terbentuknya suatu
kelompok sosial karena adanya naluri manusia
yang selalu ingin hidup bersama. Manusia
membutuhkan komunikasi dalam membentuk
kelompok, karena melalui komunikasi orang
dapat mengadakan ikatan dan pengaruh
psikologis secara timbal balik. Ada dua hasrat
pokok manusia sehingga ia terdorong untuk
hidup berkelompok, yaitu:
 Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di
sekitarnya
 Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam
sekitarnya
Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial
Kelompok-kelompok sosial merupakan
himpunan atau kesatuan manusia yang hidup
bersama dan saling berinteraksi. Untuk itu,
setiap himpunan manusia agar dapat
dikatakan sebagai kelompok sosial, haruslah
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok memiliki
kesadaran bahwa dia merupakan bagian
dari kelompok yang bersangkutan.
2. Ada kesamaan faktor yang dimiliki
anggota-anggota kelompok itu sehingga
hubungan antara mereka bartambah erat.
Faktor-faktor kesamaan tersebut, antara
lain
Persamaan nasib
Persamaan kepentingan
Persamaan tujuan
Persamaan ideologi politik
Persamaan musuh
3. Kelompok sosial ini berstruktur, berkaidah,
dan mempunyai pola perilaku.
4. Kelompok sosial ini bersistem dan
berproses.
A. Kelompok Masy. Berdasarkan Ras
 Ras adalah suatu kelompok manusia yang
memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama.
Kata kuncinya adalah ciri-ciri fisiknya.
 Menurut koentjaraningrat, ras adalah
golongan manusia yang menunjukkan
berbagai ciri-ciri lahiriah (morfologi) atau
ciri-ciri anggota tubuh yang dapat diukur
(ciri fenotip kuantitatif). Ciri fisik ini antara
lain adalah warna kulit, jenis rambut,
bentuk hidung, bentuk mata, dan
sebagainya.
 Perbedaan ciri fisik itu dapat terjadi
karena beberapa faktor, antara lain
kondisi geografis dan iklim, faktor
makanan, dan faktor perkawinan.
 Kondisi geografis dan iklim dapat
mempengaruhi bentuk fisik. Misalnya,
orang-orang yang hidup didaerah dingin
bentuk hidungnya lebih panjang dan
menonjol. Bentuk hidung yang lebih
panjang dan menonjol itu akan membantu
orang-orang yang hidup didaerah dingin
untuk memanaskan dan melembabkan
uadra sebelum masuk ke paru-paru.
 Faktor makanan juga dapat memengaruhi
bentuk fisik. Perbedaan jenis makanan
akan menimbulkan macam-macam
bentuk tubuh. Misalnya, orang yang
makan makanan yang bergizi tinggi
bentuk badannya akan lebih besar dari
pada orang yang makanan makanan yang
tidak bergizi.
 Faktor perkawinan juga turut memengaruhi
perbedaan ciri-ciri fisik. orang dari berbagai
suku dan bangsa dapat dengan mudah saling
bertemu dan berinteraksi. Pertemuan-
pertemuan itu memungkinkan terjadinya
perkawinan campur (amalgamasi) antara
orang-orang yang berasal dari suku atau
bangsa yang berbeda. Misalnya, orang
berasal dari ras mongoloid kawin dengan yang
berasal dari ras negroid. Bisa terjadi anak hasil
perkawinan campur itu kulitnya akan berwarna
kuning dan rambut nya keriting. Dengan
demikian, kita sulit mengatakan orang ini
termasuk ras mongoloid atau negroid.
 Pengelompokkan ras bangsa manusia di
dunia ini dibuat oleh Ralph Linton dan
A.L. Kroeber.

 Ralph Linton membagi manusia ke dalam


tiga kelompok ras besar, yaitu Ras
Mongoloid, Ras Kaukasoid, dan Ras
Negroid. Disamping tiga ras besar itu ada
ras khusus, yaitu ras Austroloid Peddoid,
Polynesia, dan Ainu. Ketiga ras khusus ini
tidak dapat di masukan ke dalam kelompok
tiga ras besar.
a. Ras mongoloid di bagi menjadi dua, yaitu
mongoloid asia dan indian. Mongoloid asia di
bagi menjadi dua subras, yaitu:
 Melayu (Orang Indonesia, Malaysia,
Brunai).
 Tionghoa (Orang-orang jepang,
taiwan,cina, dan vietnam)
dan ras mongoloid indian adalah orang-orang
indian di Amerika
Manusia yang termasuk dalam ras mongolid
mempunyai ciri-ciri kulit berwarna kuning
sampai sawo matang, rambut lurus, bulu
badan sedikit, dan bermata sipit.
b. Ras kaukasoid terdiri dari lima subras, yaitu
nordic, alpin, mediteran, armenoid, dan india.
Manusia yang tramasuk dalam ras
kaukasoid mempunyai ciri-ciri hidung
mancung, kulit putih, rambut, pirang sampai
cokelat kehitam-hitaman, dan kelopak mata
lurus.
c. Ras negroid terdiri dari lima subras, yaitu
negrito, nilitz, negro rimba, negro oseanis,
dan hotentot-boysesman.
Manusia yang termasuk dalam ras negroid
mempunyai ciri-ciri rambut keriting, berkulit
hitam, memiliki bibir tebal, dan memiliki
kelopak mata lurus.
 A.L. Kroeber membagi ras bangsa
manusia ke dalam lima kelompok (4 ras
pokok dan 1 ras khusus). Empat ras
pokok itu adalah ras kaukasoid, ras
mongoloid, ras negroid, dan ras
australoid.
Ras-ras yang tidak dapat dimasukkan
dalam empat kelompok ras pokok
dimasukkan dalam kelompok khusus.
 Klasifikasi ras manusia yang dibuat A.L Kroeber
adalah sebagai berikut :
a. Ras Kaukasoid
Ada empat subras yang termasuk dalam ras
kaukasoid, yaitu;
1) Nordic (tinggal di wilayah eropa utara, sekitar
lautan baltic).
2) alpine (tinggal diwilayah eropa timur dan eropa
tengah).
3) mediteranian (tinggaldi wilayah afrika utara,
armenia, arab, iran, sekitar lautan tengah).
4) indie (tinggal di wilayah pakistan, india,
bangladesh, sri langka).
b. Ras mongoloid
Ada tiga subras yang termasuk dalam ras
mongoloid, yaitu;
1) Asiatic mongoloid (tinggal di wilayah asia
utara, asia tengah, asia timur).
2) Malayan mongoloid (tinggal di wilayah
asia tenggara, Indonesia, Pilifina, dan
Malaysia).
3) American mongoloid (orang-orang india di
amerika).
c. Ras Negroid
Ada tiga subras yang termasuk di dalam ras
negroid, yaitu:
1) African negroid (tinggal di wilayah benua
Afrika).
2) Negrito (tinggal di daerah wilayah Afrika
Tengah, semanjung Malaysia, Pilifina).
Orang Negrito yang tinggal di
semenanjung malaya dikenal sebagai
orang semang.
3) Malanesia (tinggal di wilayah Irian).
d. Ras Austroloid
Hanya ada satu subras yang termasuk dalam ras
austroid, yaitu Aborigin. Aborigin ini adalah penduduk asli
Australia.

e. Ras khusus
Ada empat subras yang termasuk di dalam ras khusus,
yaitu:
1) Bushman (tinggal diwilayah gurun kalahari di Afrika
Selatan.
2) Vedoid (tinggsl di pedalaman sri langka, sulawesi
selatan {bugis-makasari}).
3) Polynesia (tinggal di kepulawan mikronesia,
polynesia).
4) Ainu (tinggal di pulau karafuto dan pulau Hokaido di
 Apa yang dapat disimpulkan dari diferensiasi
sosial berdasarkan ras di atas? Kitadapat
melihat, bahwa ada banyak sekali ras manusia
yang hidup bersama dalam masyarakat.
Bahkan karena perkawinan campuran,
pembagian ras seperti yang dikemukakan
Ralpha Linton dan A.L kroeber di atas tampak
tidak sedemikian ketat.
 Mayoritas masyarakat Indonesia adalah Ras
malayan mongoloid menurut pemahaman
Kroeber atau Ras mongoloid menurut
pemahaman Linton. Meskipun demekian, ada
juga ras lain yang hidup di Indonesia, yaitu
Negroid (Malanesia), yakni orang-orang papua.
B. Kelompok Masy. Berdasarkan Suku Bangsa
 Penggolongan masyarakat berdasarkan
suku bangsa adalah penggolongan manusia
berdasarkan perbedaan ciri-ciri yang
mendasar dan umum berkaitan dengan asal-
usul, tempat asal, dan kebudayaannya.
 Suatu suku bangsa dapat di kenali dari
kesamaan ciri-ciri lahiriah, misalnya ciri fisik
(warna kulit, bentuk wajah, badan, rambut),
bahasa daerah yang di gunakan, adat-
istiadat, kebudayaan, dan kesenian.
Meskipun berjahuan dan bahasanya berbeda,
namun suku bangsa itu memiliki dasar-dasar
persamaan itu antara lain adalah :
 Dasar kehidupan sosial yang sama
berdasarkan asas kekerabatan
(kekeluargaan).
 Asas-asas yang sama dalam hak atas
tanah (hak kepemilikan tanah).
 Asas-asas persamaan dalam hukum adat.
 Sama-sama memiliki suatu bentuk
perserikatan dan bentuk hubungan yang
tidak dibuat tetapi terjadi, yaitu lembaga
adat-istiadat penduduk asli.
 Contoh diferensiasi sosial berdasarkan
suku bangsa dapat kita dalam
masyarakat Indonesia. Kita semua tahu
bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari
banyak suku bangsa.

Kita bisa mengenali tetangga atau


teman kita berasal dari suku mana dari
ciri fisik, bahasa daerah atau logat
bahasa yang di pakai, adat istiadat dan
kebudayaannya.
Keragaman suku bangsa di Indonesia belum dapat di
hitung secara pasti. Menurut cliffort geert, di Indonesia ada
300 suku bangsa dengan bahasa dan kebudayaan yang
berbeda. Beberapa suku bangsa yang ada di indonesia
antara lain adalah :
 Di Sumatera ada suku Gayo, Batak, Padang, Lampung
dll.
 Kepulauan Maluku dan Papua ada suku Dani, Asmat,
Ternate, Tidore, dan sebagainya.
 Di kepulauan Nusa Tenggara ada suku Bali, Flores,
Sumba, Bima, Rote, dan sebagainya.
 Di Pulau Kalimatan ada suku Dayak, Melayu, dan
Banjar.
 Di pulau Jawa dan Madura ada suku Jawa dan Madura.
 Di Pulau Sulawesi ada Suku Bugis, Makasar, Toraja,
dan Minahasa
C. Kelompok Masy. Berdasarkan Agama
Dalam masyarakat kita mengenal ada
agama dan kepercayaan. Di Indonesia ada
6 agama yang di akui secara resmi, yaiutu
Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Katolik dan
Konghucu. Di samping itu ada banyak juga
aliran kepercayaan atau agama-agama
asli. Oleh karena itu, didalam masyarakat
kita ada umat kristen, umat Buddha, umat
Islam, umat Katolik, umat Hindu, dan umat
Konghucu.
D. Kelompok Masy. Berdasarkan Klan
Klan merupakan kelompok masyarakat yang
terdiri dari warga suatu kelompok
kekerabatan, sehingga dari klan ini kita
mengenal adanya marga atau suku.
Ciri-ciri Klan
1. Ada kesatuan wilayah
2. Adat istiadat
3. Adanya rasa identitas komunikasi
4. Ada rasa loyalitas terhadap komunitas
Macam-macam Klan
1. Klan kecil
2. Klan Besar
 Klan juga disebut kerabat atau keluarga
besar (extended family). Klan ini
merupakan kesatuan keturunan (kesatuan
genealogis), kesatuan kepercayaan
(religius magis), dan kesatuan adat
(tradisi).
 Para ahli sosilogi mendefinisikan klan
sebagai sistem sosial yang berdasakan
ikatan darah atau keturunan yang sama
yang umumnya terjadi pada masyarakat
unilateral, baik melalui garis ayah
(patrilineal) maupun garis ibu (matrilineal).
Kesatuan darah atau keturunan ini disebut
kesatuan genealogis.
 Mari kita perhatikan contoh kemajemukan
Batak.masyarakat berdasarkan klan. Kita
akan melihat masyarakat Minangkabau dan
Batak.
 Masyarakt Minangkabau mengikuti klan
berdasarkan garis keturunan ibu
(matrilineal). Di minangkabau ada 6 klan,
yaitu Caniag, Piliang, Melayu, Dalimo,
Kampai, dan Solo.
 Masyarakat Batak mengikuti klan
berdasarkan garis keturunan ayah
(patrilineal). Di Batak klan ini disebut sebagai
marga. Misalnya kita mengenal marga
Ginting, Sembiring, Tarigan, Parangin-angin,
E. Kelompok Masy. Berdasarkan Jenis
Kelamin
Dalam masyarakat yang majemuk,
penggolongan masyarakatnya juga dilakukan
berdasarkan jenis kelaminnya. Dalam ilmu
sosiologi, jenis kelamin dimengerti sebagai
kategori sosial dalam masyarakat yang
berdasarkan pada perbedaan jenis kelamin
atau seks yang diperoleh sejak lahir
(perbedaan biologis). Perbedaan itu dapat kita
lihat dari alat-alat Reproduksi, bentuk tubuh,
suara, sikap, dan sebagainya. Berdasarkan
perbedaan itu ada kelompok masyarakat
perempuan dan kelompok masyarakat laki-laki.
F. Kelompok Masy. Berdasarkan Profesi

Penggolongan sosial atau penggolongan


masyarakat bisa didasarkan pada profesi
atau pekerjaan. Profesi adalah pekerjaan
yang menuntut pengetahuan dan
keterampilan khusus. Misalnya, orang yang
berprofesi sebagai guru harus mempunyai
keterampilan untuk mengajar dan mendidik
para murid.
 Karena adanya profesi yang bermacam-
macam itu, maka masyarakat kemudian
dapat dikelompokan menjadi masyarakat
yang berprofesi sebagai guru, dokter,
petani, tentara, pedagang, buruh, dan
sebagainya. Perbedaan profesi dapat
menyebabkan perbedaan cara orang
bertindak, cara orang berinteraksi, di
lingkungannya. Misalnya, cara seseorang
guru bertindak dan berinteraksi di
mayarakat tentu berbeda dengan cara
seorang dokter bertindak dan berinteraksi.
Pola Hidup Antarkelompok
1. Akulturasi
 Terjadi ketika kebudayaa kedua kelompok ras
yang bertemu mulai berbau dan terpadu.
Contoh : Hilangnya kebudayaan asli daerah akibat
interaksi paksa dengan pemerintah kolonial
belanda.
2. Dominasi
 Terjadi bila suatu kelompok ras menguasai
kelompok lain.
Contoh : Kedatangan bangsa Eropa ke Benua
Afrika dan Asia untuk memperoleh sumber alam
yang dilanjutkan dengan domisi penduduk
setempat.
3. Paternalisme
Adalah suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang atau
kelompok ras pribumi.
Banton membedakan tiga macam masyarakat sebagai berikut.
a. Masyarakat metropolitan (di daerah asal pendatang).
b. Masyarakat kolonial yang terdiri atas para pendatang dan
sebagian dari masyarakat pribumi.
c. Masyarakat pribumi yang dijajah.

4. Integrasi
Adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan
ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus
pada perbedaan ras tersebut.

5. Pluralisme
Adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan
hak politik dan hak perdata masyarakat.
Masalah Perkembangan Kelompok Sosial

1. Primordialisme
adalah paham atau ide dari anggota masyarakat
yang mempunyai kecenderungan untuk
berkelompok sehingga terbentuklah suku-suku
bangsa.

Primordialisme oleh sosiologi digunakan untuk


menggambarkan adanya kaita-kaitan seseorang
dalam kehidupan sosial dengan hal-hal yang
dibawa sejak awal kelahiranya seperti sunku
bangsa,daerah kelahiran, ikatan klan, agama.
Latar belakang timbulnya Primordialisme
antara lain:

 adanya sesuatu yang dianggap istimewa


pada ras, suku bangsa, daerah asal, dan
agama
 ingin mempertahankan keutuhan kelompok
atau komunitasnya dari ancaman luar
 adanya nila-nilai yang dijunjung tinggi
karena berkaitan dengan sistem keyakinan
Dampak positif dari Primordialisme:

 Meneguhkan cinta tanah air


 Mempertinggi kesetiaan terhadap
bangsa
 Mempertinggi semangat patriotisme
 Menjaga keutuhan dan kestabilan
budaya
Dampak negatif dari Primordialisme:
 Menghambat hubungan antar bangsa
 Menghambat proses asimilasi dan
intergrasi
 Mengurangi bahkan menghilangkan
objektivitas ilmu pengetahuan
 Penyebab terjadinya dikriminasi
 Merupakan kekuatan terpendam terjadi
konflik antar kebudayaan suku-suku
bangsa
2. Etnosentrisme
adalah sikap menilai unsur-unsur
kebudayaan lain dengan menggunakan
kebudayaan sendiri dan dapat pula
diartikan sebagai sikap yang menganggap
cara hidup bangsanya merupakan cara
hidup yang paling baik.
Konflik itu bisa berupa kasus SARA, yaitu
pertentangan yang didasari
suku,agama,ras, dan antargolongan.

Anda mungkin juga menyukai