Anda di halaman 1dari 5

Pengertian tentang ras,etnik,dan gender

 Ras
Ras adalah pengelompokan berdasarkan ciri biologis, bukan berdasarkan cirri-ciri
sosiokultural. Dengan kata lain, ras berati segolongan penduduk suatu daerah yang
mempunyai sifat-sifat keturunan tertentu berbeda dengan penduduk daerah lain.
Manusia hidup di dunia memiliki perbedaan satu sama lain yang terlihat dari warna kulit,
bentuk kepala, indeks muka, warna rambut,dan bentuk rambut.Ras merupakan konsepsi
biologi, bukan konsepsi kebudayan. Apabila kita memberikan definisi ras, ciri-ciri ysng kita
kemukakan adalah ciri-ciri fisik yang menurun.

Salah satu penyebab masalah social tentang ras adalah adanya prasangka ras yang
merupakan salah satu aspek etnosentrisme. Etnosentrisme adalh suatu sifat manusia yang
menganggap bahwa cara hidup golongannya paling baik, sedangkan cara hidup golongan
lain dianggaptidak baik dan kadang-kadang disertai dengan perasan menentang golongan
lain. Fungsi etnosentrisme adalah adanya persamaan sangat kuat yang mengikat
seseorang dengan golongannya sehingga menimbulkan solidaritas kelompok.

Menurut Yoseph Arthur Gebinean, pandangan yang menimbulkan prasangka terhadap ras
yang berbeda, antara lain sebagai berikut.
a). Suku bangsa liar dapat hidup pada peradapan tinggi kalau bangsa yang menciptakan
cara hidup yang lebih tinggi itu berasal dari ras sama.
b). Suku bangsa liar itu selalu biadab meskipun pada waktu yang silam pernah mengadkan
hubungan dengan bangsa yang peradabannya lebih tinggi.
c). Ras yang berbeda tidak dapat saling mempengaruhi.
d). Peradaban yang saling mempengaruhi dengan kuat tidak akan bercampur.

Menurut A.L. Krober, ras di dunia dapat dibedakan sebagai berikut.


a). Ras Mongoloid (Berkulit Kuning), yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika,
dan Asia, antara lain :
1. Asiatic Mongoloid
2. Malayan Mongoloid
3. American Mongoloid
b). Ras Negroid (Berkulit Hitam), yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia,
antara lain :
1. African Negroid
2. Negroto
3. Melanesian
c). Ras Kaukasoid (Kulit Putih), yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan
Asia, antara lain :
1. Nordic
2. Alpine
3. Mediteranian
4. Indic
d). Ras Khusus Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan, ras ini antara lain :
1. Bushman
2. Veddoid
3. Australoid
4. Polynesian
5. Ainu
Pembagian ras dibedakan pada sifat fisik sama yang menurun. Pada garis besarnya, tanda
fisik yang digunakan untuk mengklasifikasikan ras adalah.
a). Bentuk Badan
Sebenarnya bentuk badan itu tidak begitu besar nilainya bagi ukuran pembagian ras.
Dapat kita katakana bahwa manisia dewasa memiliki tinggi rata-rata 150-178 cm.
b). Bentuk Kepala
Bentuk kepala dihitung dengan cara mengetahui indeks kepala. Cara menghitungnya ialah
labar kepala dibagi panjang kepala dilalikan 100.
c). Bentuk Air Muka dan Tulang Rahang Bawah
Adalimahal yang harus diperhatikan dalam membahas bentuk air mukadan tulang rahang
bawah.
1. Bentuk tulang pipi itu ada yang terlihat menonjol keluar.
2. Pronagtisme adalah derajat proyeksi ke muka dari air muka.
3. Lebar Muka
4. Gigi kurang bermanfaat bagi penyelidikan karena bentuk gigi pada manusia tidak begitu
bayak berbeda.
5. Manusia purba dan manusia modern terdapat perbedaan yang mencolok.
d). Bentuk Hidung
Indeks hidung diperoleh dengan cara membagi panjang hidung dengan lebarnya dikalikan
100.
e). Warna Kulit, Warna Rambut, dan Warna Mata
Warna kulit manusia dapat dibagi menjadi hitam dan putih. Selain itu, kita mengenal
warna putih pada ras Nordic, warna kuning pada orang Tionghoa, warna sawo matang
pada orang Dravida, warnakuning coklat pada orang Polynesia, dan warnacoklat hitam
pada orang Negro. Warna rambut seperti warna hitam, coklat, pirang, putih, dan
kekuningan, sedangkan warna mata ada yang hitam, coklat, hijau, biru, dan abu-abu.
f). Bentuk rambut
Bentuk rambut manusia yaitu lurus, bergelombang, krul, keriting, dan seperti wol.
Selain ras-ras yang telah disebutkan. Ras yang ada diIndonesia, antara lain sebagai berikut.
a). Ras Melanesoid (Negro Melanesia)
Suku bangsa ras ini adalah orang-orang Papua dan orang-orang Maluku.
b). Ras Mongoloid Melayu
Suku-suku bangsa di wilayah Indonesia bagian bart dan tengah termasuk ras Mongoloid
Melayu.
c). Kelompok-Kelompok Penduduk Keturunan Asing
Ras yang termasuk kelompok ini, yaitu orang cina yang termasuk ras Mongoloid Induk
serta orang keturunan Arab, Pakistan, dan India.
Sebelum kedatangan nenek moyang kita, di kepulauanIndonesiasudah ditempati oleh
suku bangsa Negito dan suku bangsa Veddoid.
a). Suku Bangsa Negrito
Cirri-ciri bangsa Negrito terlihat pada suku Aeta , suku Semang, dan suku Tapiro .
b). Suku Bangsa Veddoid
Cirri-ciri suku bangsa Veddoid terlihat pada suku Toala, suku Tomuna, suku Senai, suku
kubu, suku Gayo, dan suku Mentawai.
Suku melayau yang dianggap nenek moyang bangsa Indonesia. Berdasarkan cirri-ciri
kebudayaan yang dimiliki suku bangsa melayau dapat dibedakan menjadi dua golongan.
a). Golongan Melayu Tua (Proto Melayu)
Golongan ini memiliki kebudayaan yang masih asli. Kepercayaannya ialah animisme dan
dinamisme. Gambaran Melayu Tua dapat terlihat pada
1. suku Batak
2. suku Dayak
3. suku Toraja
b). Golongan Melayu Muda (Deutero Melayu)
Kebudayaan Melayu Muda telah terpengaruh kebudayaan luar yang di bawa pendatang
dan pelaut yang tersebar di seluruh Indonesia. Suku yang termasuk golongan Melayu
Muda, Misalnya :
1. suku Jawa
2. suku Minangkabau
3. sukuBali
4. suku Bugis

 Etnik
Pada awalnya istilah etnik hanya digunakan untuk suku-suku tertentu yang dianggap
bukan asli Indonesia, namun telah lama bermukim dan berbaur dalam masyarakat, serta
tetap mempertahankan identitas mereka melalui cara-cara khas mereka yang dikerjakan,
dan atau karena secara fisik mereka benar-benar khas. Misalnya etnik Cina, etnik Arab,
dan etnik Tamil-India. Perkembangan belakangan, istilah etnik juga dipakai sebagai
sinonim dari kata suku pada suku-suku yang dianggap asli Indonesia. Misalnya etnik Bugis,
etnik Minang, etnik Dairi-Pakpak, etnik Dani, etnik Sasak, dan ratusan etnik lainnya.
Malahan akhir-akhir ini istilah suku mulai ditinggalkan karena berasosiasi dengan
keprimitifan (suku dalam bahasa inggris diterjemahkan sebagai ‘tribe’), sedangkan istilah
etnik dirasa lebih netral. Istilah etnik sendiri merujuk pada pengertian kelompok orang-
orang, sementara etnis merujuk pada orang-orang dalam kelompok. Dalam buku ini
keduanya akan digunakan secara bergantian tergantung konteksnya.

Dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan istilah etnik berarti kelompok sosial dalam sistem
sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan,
adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Anggota-anggota suatu kelompok etnik memiliki
kesamaan dalam hal sejarah (keturunan), bahasa (baik yang digunakan ataupun tidak),
sistem nilai, serta adat-istiadat dan tradisi.

Menurut Frederich Barth (1988) istilah etnik menunjuk pada suatu kelompok tertentu
yang karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa, ataupun kombinasi dari kategori
tersebut terikat pada sistem nilai budayanya. Kelompok etnik adalah kelompok orang-
orang sebagai suatu populasi yang :

 Dalam populasi kelompok mereka mampu melestarikan kelangsungan kelompok


dengan berkembang biak.
 Mempunyai nila-nilai budaya yang sama, dan sadar akan rasa kebersamaannya dalam
suatu bentuk budaya.
 Membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri.
 Menentukan ciri kelompoknya sendiri yang diterima oleh kelompok lain dan dapat
dibedakan dari kelompok populasi lain.
Definisi etnik diatas menjelaskan pembatasan-pembatasan kelompok etnik yang
didasarkan pada populasi tersendiri, terpisah dari kelompok lain, dan menempati
lingkungan geografis tersendiri yang berbeda dengan kelompok lain. Seperti misalnya,
etnik Minang menempati wilayah geografis pulau Sumatera bagian barat yang menjadi
wilayah provinsi Sumatera Barat saat ini dan beberapa daerah pengaruh di provinsi
sekitar. Lalu etnik Sunda menempati wilayah pulau jawa bagian barat. Dan etnik Madura
menempati pulau madura sebagai wilayah geografis asal.

 Gender
 Gender dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan
dengan jenis kelamin individu (seseorang) dan diarahkan pada peran sosial atau
identitasnya dalam masyarakat.WHO memberi batasan gender sebagai
“seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-
laki dan perempuan, yang dikonstruksi secara sosial, dalam suatu masyarakat.”

 Konsep gender berbeda dari seks atau jenis kelamin (laki-laki dan perempuan)
yang bersifat biologis, walaupun dalam pembicaraan sehari-hari seks dan gender
dapat saling dipertukarkan. Ilmu bahasa (linguistik) juga menggunakan istilah
gender (alternatif lain adalah genus) bagi pengelompokan kata benda (nomina)
dalam sejumlah bahasa. Banyak bahasa, yang terkenal dari rumpun bahasa Indo-
Eropa (contohnya bahasa Spanyol) dan Afroasiatik (seperti bahasa Arab), mengenal
kata benda “maskulin” dan “feminin” (beberapa juga mengenal kata benda
“netral”).

 Dalam isu LGBT, gender dikaitkan dengan orientasi seksual. Seseorang yang
merasa identitas gendernya tidak sejalan dengan jenis kelaminnya dapat
menyebut dirinya “intergender”, seperti dalam kasus waria.

 Dalam konsep gender, yang dikenal adalah peran gender individu di masyarakat,
sehingga orang mengenal maskulinitas dan femininitas. Sebagai ilustrasi, sesuatu
yang dianggap maskulin dalam satu kebudayaan bisa dianggap sebagai feminin
dalam budaya lain. Dengan kata lain, ciri maskulin atau feminin itu tergantung dari
konteks sosial-budaya bukan semata-mata pada perbedaan jenis kelamin.

Sumber : https://gebrielleizious.wordpress.com/2012/06/07/pengertian-gender-ras-dan-
etnis/
Penulis : Gabriella Yudithia

Anda mungkin juga menyukai