Anda di halaman 1dari 19

Aneka Ragam Kebudayaan dan Masyarakat

Kelompok 2_Kelas A
Introduction
001_ Melita Pratiwi Simanullang

006_Farras Rafi’i

012_Mitha Agan

013_Farah Qonita Rahmayanti

016_Venny Pebriyanti

029_Rika Ayu Ashari

030_Meliana Sukmawati

032_Waljihan Nur Fitriani

034_Indah Rahayu Pitriani


Konsep Suku Konsep Daerah Suku Bangsa Ras, Bahasa dan
Bangsa Kebudayaan Indonesia Kebudayaan

1st 2nd 3rd 4th

Pembahasan!
01
Konsep Suku Bangsa
A. Suku Bangsa
Istilah etnografi untuk suatu kebudayaan dengan corak khas adalah ”suku
bangsa” (dalam bahasa inggris disebut ethnic group dan bila diterjemahkan
secara harfiah “kelompok etnik”).

Konsep yang tercakup dalam istilah “suku bangsa” adalah suatu golongan
manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan “kesatuan
kebudayaan”, sedangkan kesadaran dan identitas sering kali (tetapi tidak
selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa juga. Jadi, “kesatuan kebudayaan”
ditentukan oleh warga kebudayaan bersangkutan itu sendiri.
B. Beragam Kebudayaan Suku Bangsa
Para antropolog membedakan kesatuan masyarakat suku-suku bangsa di
dunia berdasarkan atas kriteria mata pencarian dan sistem ekonomi ke dalam
enam macam :
(a) masyarakat pemburu dan peramu
(b) masyarakat peternak
(c) masyarakat peladang
(d) masyarakat nelayan
(e) masyarakat petani pedesaan
(f) masyarakat perkotaan kompleks
02
Konsep Daerah
Kebudayaan
Suatu “daerah kebudayaan” merupakan
suatu penggabungan atau penggolongan
yang dilakukan oleh ahli-ahli antropologi
dari suku-suku bangsa yang beragam
kebudayaannya, tetapi mempunyai
beberapa unsur dari ciri mencolok yang
serupa.

Ciri-ciri kebudayaan yang dijadikan dasar


dari suatu pengolongan daerah kebudayaan
bukan hanya unsur-unsur kebudayaan fisik
saja tetapi juga unsur-unsur kebudayaan
abstrak
03
Suku Bangsa
Indonesia
Indonesia yang merupakan negara
kepulauan memiliki ciri khas dan keunikan
masing-masing yang disimbolkan pada
semboyan negara “Bhineka Tunggal Ika”
yang berarti “berbeda-beda tapi tetap satu
jua”. Meskipun memiliki lebih dari seribu
suku bangsa, nyatanya Indonesia dapat
bersatu. Itulah bukti semboyan Bhineka
Tunggal Ika.
Jenis Suku
Suku Jawa

Suku Batak

Suku Dayak

Suku Asmat
04
Ras, Bahasa dan
Kebudayaan
A. Aneka Ragam Ras Manusia
Manusia di dunia beraneka ragam
dan digolongkan berdasarkan ciri Ada metode-metode yang
fisik sehingga timbul pengertian digunakan untuk
tentang ras.
mengklasifikasi ras manusia
Secara umum ada anggapan bahwa yaitu dengan cirri morfologi
ras Kaukasoid adalah ras yang yang terdiri dari kualitatif
unggul diatas ras lainnya, lebih luhur (warna kulit, bentuk, warna
dan lainnya. Anggapan ini muncul
rambut dll) dan ciri kuantitatif
bersamaan dengan meluasnya
(ukuran badan dan berat dll).
kekuasaan bangsa Eropa dan dalam
prakteknya menimbulkan
diskriminasi ras.
B. Bahasa

Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk


memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi
atau berhubungan dengan sesamanya.

Dalam ragam bahasa dapat dikenal adanya


bahasa lisan. bahasa yang diucapkan dengan
vocal dan konsonan menurut tata aturan dalam
suatu kebudayaan.
C.
Kebudayaan
Secara etimologi kata Kebudayaan dari akar kata budaya
yang berasal dari bahasa sangskerta. Dari akar kata buddhi-
tungggal-, jamaknya adalah buddhayah yang artinya budi,
atau akal, atau akal budi atau pikiran. Setelah mendapat
awalan ke- dan akhiran –an menjadi kebudayaan.

Dalam antropologi, definisi kebudayaan menurut


Koentjaraningrat adalah seluruh system gagasan dan
rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan oleh
manusia dalam kehidupan masyarakat dan diperoleh
denga proses belajar.
-Koentjaraningrat
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari
ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan
sebagainya.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks


aktivitas serta tindakkan berpola dari manusia
dalam kehidupan bermasyarakat

3. Wujud kebudayaan sebagi hasil karya berupa


benda-benda, barang yang bersifat material.

KOENTJARANINGRAT MEMBAGI TIGA WUJUD KEBUDAYAAN :


“Tak ada orang yang terlahir untuk membenci
orang lain karena warna kulitnya, latar
belakangnya, atau agamanya. Orang harus belajar
untuk membenci. Jika bisa belajar untuk
membenci, maka mereka bisa diajar untuk
mengasihi karena kasih lebih alamiah bagi hati
manusia ketimbang sebaliknya.”

—Nelson Mandela
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai