RAS
SMPK 2 HARAPAN TUGAS MATA PELAJARAN PKN
Ras berasal dari bahasa Prancis yang berarti race, yang sendirinya dari bahasa Latin
yakni radix atau akar. Pada awal abad ke-20, ras sering digunakan dalam arti biologis
untuk menunjuk populasi manusia yang beraneka ragam dari segi genetik dengan
anggota yang memiliki ciri fenotipe (tampang luar) yang sama. Makna ras ini masih
digunakan dalam antropologi forensik (untuk menganalisa sisa tulang), penelitian
biomedis, dan kedokteran berdasarkan asal-usul.
Menurut Banton
Ras adalah suatu ciri peran, perbandingan fisik yang dijadikan kaidah untuk
memutuskan peran yang berbeda-beda. Ras dapat diartikan secara fisik dan sosial. Ras
secara fisik meliputi kondisi fisik yang tampak, sedangkan secara sosial menyangkut
peran dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan.
Menurut Daljoeni
Menurut Grosse
1
Rasa merupakan sekelompok manusia yang merupakan satu kesatuan karena
kemiripan sifat jasmani dan rohani yang diwariskan, sehingga dapat dibedakan dengan
kesatuan lainnya.
Menurut Koentjaraningrat
Ras yakni kategori manusia yang menunjukkan berbagi macam ciri tubuh tertentu
dengan frekuensi yang besar.
Ras adalah kelompok orang yang dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri fisik yang
diperoleh melewati prosedur reproduksi.
Ada berbagai pendapat mengenai macam-macam ras di dunia, salah satunya adalah
menurut A. L. Krober. Menurut A. L. Krober, ras di dunia dibedakan menjadi 4 yakni:
2 Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di
Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di
Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
3 Ras Kaukasoid, yakni ras dengan kulit berwarna putih. Golongan bangsa yang
termasuk ke dalam ras ini misalnya Nordic (Eropa Utara sekitar Laut Baltik),
Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur), dan Mediterania (sekitar Laut Tengah,
Afrika Utara, Amerika, Arabia, Armenia, dan Iran).
2
4 Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang terdiri dari 2(dua) golongan, yaitu Ras
Proto Melayu atau Melayu Tua (terdiri dari Suku Batak, Toraja, dan Dayak)
dan Ras Deutro Melayu atau Melayu Muda (beranggotakan antara lain Suku
Bugis, Madura, Jawa, dan Bali). Ras Mongoloid, yakni ras dengan kulit berwarna
kuning. Golongan bangsa yang termasuk ke dalam Ras Mongoloid misalnya
Asiatic Mongloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur), Malayan Mongoloid
(Asia Tenggara, Kepulauan Indonesia, Malaysia, dan Filipina), American
Mongoloid (Orang Eskimo di Amerika Utara hingga pendudu Terra del Frugo di
Amerika Selatan)
Selain 4 kelompok ras yang sudah disebutkan, di Indonesia juga terdapat kelompok ras
keturunan, antara lain kelompok ras keturunan Tionghoa, Arab, dan India. Ras
khusus yang tidak dapat diklasifikasikan, yaitu diantaranya Bushman (daerah Gurun
Kahari di Afrika Selatan), Veddoid (Pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan),
Australoid (penduduk asli Australia), Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan
Polinesia), dan Ainu (Pulau Kurufoto dan Hokaido di Jepang bagian utara).
Squad, seperti yang sudah kita ketahui bersama, suku bangsa di Indonesia sangat
beragam, ya. Keberagaman tersebut harus kita syukuri dan kita jadikan alat untuk
terus menjaga persatuan bangsa. Nah, sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan suku
bangsa itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suku
bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain
berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya
bahasa. Secara umum, suku bangsa di Indonesia dibagi menjadi 3 kelompok besar.
Kelompok-kelompok tersebut adalah suku bangsa Indonesia, suku bangsa
asing, dan suku bangsa pedalaman. Yuk, sekarang kita bahas lebih lanjut lagi
mengenai suku bangsa!
3
Kondisi Lingkungan Geografis Indonesia
Keberagaman suku bangsa di Indonesia juga ditunjang oleh faktor geografis Indonesia.
Faktor geografis yang mempengaruhi hal tersebut antara lain disebabkan oleh letak
geografis Indonesia yang strategis, sehingga memungkinkan untuk adanya
perkembangan budaya.
Etnis
Etnis berkaitan erat dengan ras dan suku bangsa, lho. Menurut KBBI, etnik adalah
sesuatu yang berkaitan dengan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan
yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa,
dan sebagainya. Tidak seperti ras yang berkaitan dengan ciri-ciri fisik tubuh, etnis
berkaitan dengan karakteristik budaya kelompok. Karaktersitik budaya tersebut
antara lain berupa perbedaan bahasa, agama, suku bangsa, kedaerahan, dan tempat.
Salah satu faktor yang membedakan masing-masing etnis adalah perbedaan bahasa
dan adat istiadat. Apa saja ya, faktor yang membedakan bahasa dan adat istiadat setiap
suku bangsa? Yuk, simak infonya di bawah ini!
4
Macam-macam ras di Indonesia
1. Ras Mongoloid Barat dan Ras Australoid Barat (Zaman Es/ Pleistosen)
Ras Mongoloid Barat persebarannya meliputi Jawa. Madura, Sumatra, dan Kalimantan.
Ras Australoid Timur persebarannya meliputi Papua.
2. Ras Negroid
Ras Negroid adalah gelombang migrasi penduduk yang pertama. Ciri fisiknya adalah
kulitnya berwarna hitam, berambut keriting, dan bertubuh tinggi. Ras ini berasal dari
benua Asia dan menetap di Papua. Ada juga yang menyatakan bahwa ras ini berasal
dari orang-orang yang tinggal di Semenanjung Malaya dan Kepulauan Andaman.
3. Ras Weddoid
Ras Weddoid adalah gelombang migrasi penduduk yang kedua dengan ciri-ciri fisik
berkulit hitam, berambut keriting, dan bertubuh sedang. Ras ini berasal dari India
bagian selatan. Mereka mendiami Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan
Riau. Selain itu, ras ini biasanya berasal dari orang Kubu yang tinggal di Jambi, orang
Sakai yang tinggal di Siak, dan orang yang tinggal di Kepulauan Mentawai dan Enggaro.
Ras Melayu Mongoloid adalah gelombang migrasi penduduk ketiga. Ciri fisik yang
dimiliki adalah kulit sawo matang, berambut lurus, bentuk wajahnya cenderung bulat,
dan bertubuh sedang. Ras ini datang ke Indonesia terbagi menjadi 2 gelombang:
Gelombang pertama disebut Proto Melayu (Melayu Tua). Kelompok ini datang dari
Tionghoa bagian selatan (Yunan). Suku yang termasuk ke dalam ras ini diantaranya
adalah Suku Batak, Suku Toraja, dan Suku Dayak.
Gelombang kedua disebut Deutro Melayu (Melayu Muda). Ras ini masuk ke Indonesia
melalui Semenanjung Malaya, Madura, Jawa, Bali. Ras Deutro Melayu memiliki ciri fisik
yang sama dengan Ras Proto Melayu.
5
5. Ras Papua Melanezoid
Ras Papua Melanezoid mayoritas berada di Papua, Pulau Aru, dan Pulau Kai. Ras ini
memiliki ciri yang hampir sama dengan ras negroid. Namun, memiliki bibir yang lebih
tebal.
Selain macam-macam ras yang telah disebutkan, ada juga ras lainnya yang mendiami
wilayah Indonesia. Ras-ras ini biasanya tinggal di kota-kota besar dan merupakan
kaum pendatang. Ras-ras tersebut yakni:
6. Ras Asiatic-Mongoloid
Ras ini umumnya adalah kaum pendatang yang biasanya bertempat tinggal di kota-
kota besar. Penduduk yang termasuk ras Asiatic-Mongoloid adalah Cina, Korea, dan
Jepang. Ras ini memiliki ciri-ciri seperti warna kulit kuning, mata sipit, bibir tipis,
rambut hitam dan cenderung lurus, serta tinggi badan rata-rata 155 – 165 cm. Baca
juga sejarah Hari Raya Cina, sejarah kemerdekaan Korea Selatan, dan masa penjajahan
Jepang di Indonesia.
7. Ras Kaukasoid
Penduduk yang termasuk ras ini ialah orang Timur Tengah, India, Australia, Amerika,
dan Eropa. Ras ini umumnya adalah kaum pendatang yang biasanya bertempat tinggal
di kota-kota besar. Ras ini memiliki ciri-ciri seperti
Warna kulit orang Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika adalah putih
Hidung mancung
Bibir tipis
Pengklasifikasian atau pengelompokkan ras dapat dibedakan dengan melihat ciri fisik
atau sifat fisik yang menurun. Ciri-ciri fisik tersebut diantaranya adalah:
1. Bentuk badan
6
Pengelompokkan berdasarkan ciri ini tidak begitu besar nilainya. Secara umum dapat
dikatakan bahwa manusia dewasa memiliki tinggi rata-rata sekitar 150 – 178 cm.
2. Bentuk kepala
Bentuk kepala diukur dengan mengetahui indeks kepala, yakni dengan membagi lebar
kepala dengan panjang kepala dikalikan 100. Kepala manusia terdiri atas 7 bentuk,
yakni ultradolichocephalis, mesocephalis, brachycephalis, hyperdolicocephalis,
dolichocephalis, hyperbracycephalis, dan ultrabracycephalis.
Bentuk tulang pipi ada yang terlihat menonjol ke luar, misalnya orang Asia Timur,
beberapa bangsa Rusia, bangsa Indian, dan orang Pasifik Selatan.
Lebar muka, yakni jarak maksimum antara dua pipi. Panjang muka, yakni jarak
maksimum antara batas tulang dahi dan tulang hidung serta bagian paling bawah dari
tengah-tengah tulang rahang atas. Indeks muka dapat dihitung dengan membagi
panjang dan lebar dikali 100.
Gigi kurang begitu bermanfaat karena bentuk gigi pada manusia tidak begitu berbeda.
Manusia modern dan manusia purba mempunyai perbedaan yang cukup mencolok,
yakni manusia purba tidak memiliki tulang dagu. Tulang dagu berkembang pada
manusia dengan tingkat perkembangan evolusi yang lebih tinggi.
4. Bentuk hidung
Indeks hidung dihitung dengan cara membagi panjang dan lebar dari hidung dan
dikalikan 100. Ada berbagai macam bentuk hidung, seperti misalnya sempit
(leptorrhine), sedang (mesorrhine), dan lebar (playhyrrhine).
Warna rambut ada yang hitam, pirang, cokelat, putih dan kekuningan.
Warna mata ada yang hitam, cokelat, hijau, abu-abu, dan biru.
7
6. Bentuk rambut
Bentuk rambut ada yang lurus (leiotris), bergelombang (cymotris), dan seperti wol
(ulotris). Baca juga sejarah Rusia, sejarah kemerdekaan Amerika, dan masa kolonial
Eropa di Indonesia.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.ruangguru.com/mengenal-ras-dan-suku-bangsa-di-indonesia
https://sejarahlengkap.com/indonesia/macam-macam-ras-di-indonesia-dan-ciri-
cirinya
https://www.google.com/search?q=keragaman+ras&safe=strict&sxsrf=ACYBGNRQNr
Nh6LycvHbHpQpGfPwXQTaLVg:1579613364750&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved
=2ahUKEwj4yfOr5pTnAhULbisKHVZTB6gQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1517&bih=730