Anda di halaman 1dari 2

Nama: Salmadea Fahira Risyani

NPM: 1906350465

Mata Kuliah: MPKT A

Topik: Ras, Etnis, dan Kebudayaan

Ras, etnis, dan kebudayaan seringkali dianggap memiliki pengertian yang sama. Padahal,
ketiga kata tersebut memiliki konsep dan makna yang berbeda-beda. Kata ras berasal dari kata
“razza”, yang berarti pembedaan kelompok berdasarkan tampilan fisik atau ciri fenotatif (bentuk dan
warna rambut, warna kulit, bentuk mata, dan bentuk tubuh) dan asal-usul geografis. Jadi ras adalah
pengelompokkan berdasarkan ciri geografis.

Etnis sering disebut bangsa ataupun suku bangsa, seperti di Indonesia yang memiliki banyak
suku bangsa, seperti Suku Jawa, Suku Madura, Suku Batak, dan lainnya. Kebudayaan berhubungan
dengan pandangan hidup masyarakat mengenai nilai-nilai, seperti religi, kekeluargaan, keuletan,
ketangguhan, dan sebagainya. Kebudayaan sendiri merupakan salah satu ciri untuk membedakan
beberapa etnis yang ada.

Pada umumnya, di dunia terdapat 4 golongan ras, yaitu Mongoloid, Negroid, Kaukasoid, dan
beberapa ras yang tidak termasuk dalam ketiga golongan tersebut, seperti Bushman, Veddoid, Ainu,
dan Polynesian. Mongoloid merupakan golongan ras yang umumnya menetap di Asia Utara, Asia
Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, beberapa bagian India Timur Laut,
Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Oseania. Ras Mongoloid biasa disebut “berkulit
kuning”, namun tidak sepenuhnya benar. Contohnya orang Indian di Amerika umumnya berkulit
merah dan orang Asia Tenggara seringkali berkulit cokelat muda hingga cokelat gelap. Ras
Mongoloid biasanya memiliki tubuh yang lebih kecil daripada ras Kaukasoid, berambut hitam juga
lurus, dan mata yang berlipat disebut sipit. Ras ini meliputi:

a. Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur)


b. Malayan Mongoloid Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli
Taiwan)
c. American Mongoloid (penduduk asli Amerika)

Ras selanjutnya adalah ras Negroid yang biasanya mendiami benua Afrika di wilayah selatan
gurun sahara. Golongan ras ini banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan, dan juga Eropa.
Ras ketiga adalah ras Kaukasoid yang sebagian besar menempati wilayah di Benua Eropa dan
Britania Raya atau Inggris Raya. Ciri yang paling umum dari ras Kaukasoid adalah warna kulit yang
putih. Ras ini meliputi:
a. Kaukasoid Nordik: tubuh tinggi, rambut keemasan, mata biru, bentuk muka lonjong atau oval.
Ras ini terdapat di daerah Eropa Utara sekitar Laut Baltik.
b. Kaukasoid Mediterania: tubuh lebih pendek dari Nordik, rambut coklat hingga hitam,mata
coklat, bentuk muka bulat. Ras ini terdapat di sekitar laut Tengah, Afrika Utara, Armenia,
Arab Saudi.
c. Kaukasoid Alpin: tinggi tubuh di antara Nordik dan Mediterania. Mereka terdapat di Eropa
Timur dan Eropa Tengah.
d. Kaukasoid Indik: tubuh kecil, warna kulit kuning dan coklat, mata hitam, rambut hitam,
bentuk muka lonjong, oval, dan bulat. Ras ini terdapat di Sri Langka, Pakistan, dan India.

Ras keempat adalah ras khusus, yaitu ras manusia yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
ketiga ras sebelumnya, antara lain:

a. Bushman (Penduduk di daerah Gurun Kalahari, Afrika Selatan)


b. Veddoid (Penduduk di daerah pedalaman Sri Lanka )
c. Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia)
d. Ainu (Penduduk di daerah Pulau Karafuto dan Hokkaido, Jepang).

Golongan ras ini akan mengembangkan yang disebut kebudayaan. Walaupun memiliki asal keturunan
yang sama, kelompok ras ini pun memiliki sosio-kultural yang berbeda. Kelompok ras ini akan
membentuk kelompok etnis berdasarkan kesamaan nilai, cara pandang, sistem kepercayaan, dan
unsur-unsur universal kebudayaan yang berbeda-beda.

Dalam golongan ras, kelompok etnis yang ada di Indonesia merupakan bagian dari Ras
Malayan Mongoloid yang memiliki ciri-ciri bertubuh tidak terlalu tinggi, berambut hitam, dan
berkulit cokelat muda hingga cokelat gelap. Berdasarkan sejarah yang ada, bangsa Indonesia menjadi
negara bangsa yang berbeda dengan negara yang termasuk dalam golongan ras yang sama, seperti
bangsa Malaysia atau Filipina.

Perbedaan kebudayaan pada kehidupan di masyarakat menimbulkan diferensiasi kultural,


maka bangsa Indonesia bukan bangsa yang homogen, namun merupakan bangsa yang heterogen,
dengan keragaman budaya yang dimiliki oleh etnis atau suku bangsa di Indonesia. Sejalan dengan
sejarah dan politik yang ada, etnis Melayu hanya menjadi suku bangsa di Indonesia yang sama
derajatnya dengan etnis lainnya. Berbeda dengan Indonesia, di Malaysia etnis Melayu menjadi etnis
yang mendominasi etnis lainnya, seperti etnis Cina, India, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai