Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGARUH FAKTOR CAHAYA TERHADAP PERCEPATAN


PERTUMBUHAN TANAMAN PADI

Disusun Oleh :
Lutviana Herawati
XII IPS 1/18

SMAN 1 GODEAN
Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan praktikum biologi dengan judul
“Pengaruh Factor Cahaya Terhadap Percepatan Pertumbuhan Tanaman Padi” ini dapat
terselesaikan dengan baik tanpa kendala.

Adapun penyusunan laporan ini berdasarkan data-data fakta yang diperoleh dalam
melakukan pengamatan selama 14 hari. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini
tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa


2. Orang Tua yang telah mendukung
3. Ibu Tri Asih selaku guru pembimbing
4. Teman-teman XII IPS 1

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusanan laporan ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan praktikum ini.

Demikian kata pengantar ini saya buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri
pribadi dan pembaca pada umumnya.

Magelang, 12 Agustus 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pertumbuhan .......................................................................................... 3
2.2 Macam Perkecambahan ........................................................................................... 3
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan ............................................................... 4
2.4 Objek Penelitian ....................................................................................................... 6
2.5 Hipotesis ................................................................................................................... 6
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Populasi dan Sempel ................................................................................................ 7
3.2 Variabel Penelitian ................................................................................................... 7
3.3 Waktu dan Tempat ................................................................................................... 7
3.4 Alat dan Bahan ......................................................................................................... 7
3.5 Langkah Kerja .......................................................................................................... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ......................................................................................................................... 9
4.2 Pembahasan.............................................................................................................. 9
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 11
5.2 Saran ...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
LAMPIRAN............................................................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup akan tumbuh dan berkembang. Seiring perjalanan waktu
makhluk hidup pasti akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan, dan kedua hal itu
terjadi beriringan. Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel di
seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam
berat atau ukuran dari seluruh / sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan
merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh,
kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor-
faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan faktor fisiologis,
sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar
tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber kehidupan karena cahaya dapat memberikan kita
banyak manfaat. Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau karena
cahayanya dapat menghambat pertumbuhan dan juga cahaya dapat menguraikan auksin
(suatu hormone pada tumbuhan). Hal ini dapat kita lihat pada tumbuhan yang berada di
tempat gelap akan lebih cepat tinggi dan daunnya tidak terlalu hijau dari pada tumbuhan di
tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Pada praktikum kali ini kita akan menggunkan biji tanaman padi untuk menjadi sampel
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan suatu tanaman. Tentu kita tidak siang lagi dengan
padi. Padi atau tumbuhan yang memiliki nama latin Oryza sativa L merupakan tanaman
pokok nasional dan tanaman utama yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia, serta diproduksi dengan berbagai upaya ektensifikasi dan intensifikasi. Padi
diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek
moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.
Dalam kebanyakan kasus, padi adalah tanaman tahunan. Namun, dalam kasus yang
sangat jarang, tanaman padi tumbuh sebagai tanaman menahun dan dapat bertahan 10 tahun
atau lebih. Siklus biologis padi tahunan (mulai dari hari pembibitan hingga panen) berkisar

1
dari 95 hari (varietas sangat awal) hingga hampir 250 hari (varietas sangat terlambat).
Varietas sedang yang menuju kematangan dapat dipanen 120-150 hari setelah tanam.
Tanaman padi terdiri dari akar, batang, daun, dan malai. Sistem akar padi dapat
memiliki panjang 10 inci (25-30cm) hingga lebih dari 40 inci (100cm). Biji padi sering
disebut bulir padi atua gabah. Ketika malai matang, biasanya mengandung 50-60 hingga
lebih dari 120 bulir padi untuk setiap tanaman padi. Struktur bulir padi memiliki tiga
lapisan; cangkang, mantel kulit dan endosperma, yang berisi embrio.
Dari paparan di atas sangat menarik jika tanaman padi dijadikan sebuah sampel
praktikum. Dalam praktikum kali ini pengamatan dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pertumbuhan tanaman padi terhadap factor eksternal cahaya.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji padi?
 Apa perbedaan pertumbuhan biji padi yang tumbuh di tempat terang, gelap, dan di
dalam ruangan?

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui adaya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji padi
 Untuk membuktikan bahwa cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan biji padi
 Untuk membuktikan bahwa terdapat perbedaan pada tanaman padi yang diletakkan
di tepat terang, gelap, dan dalam ruangan.

1.4 Manfaat
a. Manfaat untuk penulis
Laporan penelitian ini diharapakan dapat memberikan pengalaman serta pengetahuan
bagi penulis tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman padi yang
diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahayanya.
b. Manfaat untuk pembaca
Laporan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada
pembaca dan bisa dijadikan sebagai tolakmukur penelitian selanjutnya

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (diantarnya volume, massa, dan tinggi)
serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan
bersifat kuantitatif (dapat diukur) menggunakan auksanometer. Pertumbuhan terjadi
karena pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan
mitosis pada jaringan bersifat meristematik. Contoh, pertambahan tinggi batang dan
jumlah daun.

2.2 Macam Perkecambahan


Berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan, ada dua tipe perkecambahan, yaitu:
 Perkecambahan Epigeal
Ciri Perkecambahan ini : Terangkatnya kotiledon dan plamula ke permukaan tanah.
Pemanjangan terjadi pada bagian hipokotil (ruas batang dibawah kotiledon).
Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali
kacang kapri), contoh : kacang hijau, kacang kedelai, kapas.
 Perkecambahan Hipogeal
Ciri Perkecambahan ini : Tertinggalnya kotiledon didalam tanah, sedang plamula tetap
menembus tanah. Pemanjangan terjadi pada epikotil (ruas batang diatas kotiledon).
Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh : Jagung, padi. dan
Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri.
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang dan daun. Selanjutnya, tumbuhan
mengalami pertumbuhan, yaitu :
 Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang terjadi karena aktivitas meristem apical (terdapat pada ujung
batang dan ujung akar), menyebabkan pemanjangan akar dan batang.
 Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosisi pada jaringan
meristem sekunder (lateral) sehingga mengakibatkan diameter batang dan akar
bertambah besar. Meristem lateral terbagi atas : Kambium vaskuler (terletak diantara
xylem dan floem menyebabkan pembelahan sel kearah dalam membentuk xylem dan
kearah luar membentuk floem. dan Kambium gabus (jaringan pelindung yang

3
menggantikan fungsi jaringan epidermis yang rusak/mati). Pertumbuhan sekunder
terjadi pada tumbuhan dikotil.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan


A. Faktor Internal (Dalam)
1. Faktor Intraseluler (Genetis)
Gen mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunnanya. Gen juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel,
misalnya sintesis protein. Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh
tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen secara langsung. Maka gen dapat mengatur
pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikan.
2. Faktor Interseluler
Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah
regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian
tumbuhan. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :
- Auksin
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama
tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, dan ujung batang serta
jaringan yang masih bersifat meristematis.
- Giberelin. Berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan
embrio.
- Etilen. Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
- Sitokinin. Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
- Asam absisat. Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
- Kalin. Berperan dalam proses organogenesis
- Asam traumalin. Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan.

B. Faktor Eksternal (Luar)


1. Air
Air termasuk senyawa utama yang sangat penting dan berperan melakukan berbagai
fungsi, yaitu sebagai pelarut universal, menentukan laju fotosintesis, membantu
proses perkecambahan biji, sebagai medium berbagai reaksi enzimatis, dan
mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesis.
2. Cahaya

4
Tumbuhan membutuhkan cahaya karena berperan penting dalam proses fotosintesis.
Tanpa cahaya, tumbuhan tidak dapat menghasilkan makanan. Cahaya juga
memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon
pertumbuhan). Meskipun demikian, intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan
tidak boleh berlebihan ataupun kurang. Jika cahaya yang diterima berlebihan, dapat
merusak auksin dan klorofil sehingga menghambat pertumbuhan pada tanaman.
Sebaliknya, jika tanaman kekurangan cahaya dapat mengalami etiolasi.
3. Kelembapan
Kelembapan udara yang rendah dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga
penyerapan air dan unsur hara meningkat. Keadaan ini memacu pertumbuhan
tanaman. Tanah dengan kelembapan cukup dapat meningkatkan penyerapan air
sehingga mampu mempercepat pertumbuhan tanaman dan membantu
perkecambahan biji.
4. Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien sebagai sumber energi dan sintesis berbagai
komponen sel. Tumbuhan yang kekurangan nutrien dapat mengalami defisiensi.
Defisiensi mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan jika
berkelanjutan akan mengakibatkan kematian.
5. Suhu
Pada umumnya tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik yang disebut suhu optimum. Suhu yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Suhu
optimum bagi tumbuhan berkisar antara 10°C–38°C. Suhu berpengaruh terhadap
proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi.
6. Oksigen
Oksigen diperlukan untuk proses respirasi aerob. Melalui proses tersebut, tumbuhan
dapat memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Tumbuhan yang kekurangan
oksigen dapat mengalami kematian.
7. Nilai pH (Tingkat Keasaman)
Nilai pH yang dimaksud adalah pH tanah. Nilai pH dapat memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Hal ini karena nilai pH menentukan
kemampuan tumbuhan dalam mengambil unsur hara dalam tanah. Jika nilai pH tidak
sesuai, tanaman dapat mengalami keracunan.
5
2.4 Objek Penelitian (Padi)
Padi adalah komoditas utama yang berperan sebagai pemenuh kebutuhan pokok
karbohidrat bagi penduduk terutama di Indonesia.
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida ( Tumbuhan yang berkeping satu atau monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (rumputan)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L

2.5 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, yaitu
menghambat pertumbuhan tanaman padi. Tumbuhan padi yang berada dilingkungan yang
intensitas cahayanya berbeda akan menghasilkan tinggi yang berbeda. Tumbuhan di tempat
gelap akan lebih cepat tinggi daripada tumbuhan yang berada di tempat terang dan dalam
ruangan. Namun, memiliki perbedaan morfologi, meliputi warna daun tumbuhan padi.

6
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi : Biji Padi
Sampel : 15 biji padi
- 5 biji di tempat gelap (kardus)
- 5 biji di tempat terang (teras)
- 5 biji di ruangan

3.2 Variabel Penelitian


Variabel Bebas : Cahaya Matahari
Variabel Terikat : Padi
Variabel Kontrol : Air, Tanah

3.3 Waktu dan Tempat


Tempat : Jetis, Bligo, Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah
Waktu : 30 Juli 2021-12 Agustus 2021

3.4 Alat dan Bahan


 Alat :
- Kardus
- Gelas Plastik
- Korek api
- Lilin
- Gunting
- Spidol dan Pulpen
- Baskom
- Kamera
- Kertas
 Bahan :
- Air
- Biji Padi
- Tanah (Media Tanam)

7
3.5 Langkah Kerja
a. Rendam biji padi pada air selama 24 jam
b. Siapkan 3 buah gelas air mineral bekas dan lubangi bawahnya sebagai tempat untuk
menanam biji padi.
c. Masukkan tanah yang sudah dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas
sebagai media tanamnya.
d. Masukkan masing-masing 5 biji padi yang sudah direndam, ke setiap gelas yang
tersedia.
e. Beri label pada masing-masing gelas tersebut dengan label “A.Teras”, “B.Dalam
Ruangan”, dan “C.Dalam Kardus”.
f. Letakkan gelas yang sudah diisi dengan biji padi tersebut pada lingkungan yang
berbeda, yaitu gelas dengan label “A.Luar Rumah” ditempatkan pada tempat yang
terkena sinar matahari, gelas dengan label “B.Dalam Ruangan” ditempatkan pada
ruangan yang minim cahaya, sedangkan gelas dengan label “C.Dalam Kardus”
ditempatkan di dalam kardus yang gelap.
g. Ukur panjang pertumbuhan masing-masing tanaman yang mulai tumbuh di atas tanah.
Pengukuran panjang pertumbuhan tanaman dilakukan selama 14 kali.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Jenis Tanaman
A B C
(Terang/Luar Rumah) (Dlm Ruangan) (Gelap/Dlm Kardus)
Hari ke Panjang Warna Daun Panjang Warna Daun Panjang Warna Daun
Tanaman Tanaman Tanaman
(cm) (cm) (cm)
1 - - - - - -
2 - - - - - -
3 0,3 Hijau Muda 0,9 Hijau-Putih 0,8 Putih
4 1,5 Hijau Muda 1,6 Hijau-Putih 2,1 Kuning-Putih
5 4 Hijau Muda 4 Kuning-Hijau 5 Kuning-Putih
6 6,5 Hijau Muda 7 Kuning-Hijau 9 Kuning-Putih
7 8 Hijau Muda 11,5 Kuning-Hijau 12,3 Kuning-Putih
8 10,8 Hijau Muda 14,5 Kuning-Hijau 15 Kuning-Putih
9 11,5 Hijau Muda 17,5 Kuning-Hijau 21,5 Kuning-Putih
10 14,4 Hijau Muda 19,5 Kuning-Hijau 24 Kuning-Putih
mulai
menguning
11 15,5 Hijau Muda 21 Kuning-Hijau 27 Kuning-Putih
mulai
menguning
12 17 Hijau Muda 23,5 Kuning-Hijau 29 Kuning-Putih
mulai
menguning
13 17,5 Hijau Muda 25 Kuning-Hijau 30 Kuning-Putih
mulai
menguning
14 18 Hijau Muda 25,5 Kuning-Hijau 30.5 Kuning-Putih
mulai
menguning
Rata- 8,92 12,25 14,74
Rata

4.2 Pembahasan
Rata-rata pertumbuhan padi di tempat terang/luar rumah senilai 8,92, tumbuh lebih
lambat dari pada padi yang di tempatkan di dalam ruangan dan di dalam kardus. Tumbuhan

9
padi di luar rumah tumbuh dengan warna hijau muda hingga agak menguning pada hari-
hari terakhir penelitian.
Padi di dalam ruangan/padi yang terkena cahaya sedikit (redup) tumbuh dengan rata-
rata 12,25, berdaun hijau hingga kuning-putih yang samar-samar. Tinggi tumbuhan padi
di dalam ruangan pada awalnya sangat tinggi dibandingkan dengan dua tumbuhan padi
lainnya, namun lama kelamaan tersaingi dengan pertumbuhan padi di dalam kardus.
Tanaman di kardus tertutup rapat (gelap) tumbuh normal dengan rata-rata 14,74 paling
tinggi diantara ketiga tumbuhan padi lainnya, namun memiliki daun berwarna kuning dan
putih yang terlihat jelas.

10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
- Hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan yang
dialami tanaman padi adalah benar.
- Hipotesis yang menyatakan bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau
lambatnya pertumbuhan yang dialami oleh tanaman padi adalah benar. Hal itu terlihat
dari padi yang ditanam di tempat gelap / kardus mempunyai pertumbuhan yang lebih
cepat dibandingkan dengan tanaman padi yang ditempatkan pada tempat yang
terang/luar rumah dan dalam ruangan. Hal ini disebabkan karena hormon auksin sangat
cepat berkembang di tempat gelap, begitu pula sebaliknya, hormon auksin lambat
berkembang di tempat yang terkena banyak cahaya.

5.2 Saran
- Dalam melakukan percobaan, lebih baik dilakukan di tempat yang sekiranya tidak ada
sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan
aman dan berhasil
- Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
- Dalam menanam biji padi sebaiknya biji ditanaman tidak terlalu dalam
- Dalam menanam biji padi sebaiknya pastikan semua biji sudah tertutup tanah/tidak ada
yang masih terlihat di permukaan.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/14leafgogo.pdf

https://wikifarmer.com/id/informasi-tentang-tanaman-padi/

https://dosenpertanian.com/jenis-padi/

https://berbagicoretanku.blogspot.com/2017/11/cara-membedakan-variabel-bebas-
terikat.html

12
LAMPIRAN

Alat Bahan Rendaman padi Botol yang Botol yang diisi


dibolongi media tanam

Tanaman A Tanaman A Tanaman A Tanaman A Tanaman A


Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5

Tanaman A Tanaman A Tanaman A Tanaman A Tanaman A


Hari 6 Hari 7 Hari 8 Hari 9 Hari 10

Tanaman A Tanaman A Tanaman A Tanaman A Tanaman B


Hari 11 Hari 12 Hari 13 Hari 14 Hari 1

Tanaman B Tanaman B Tanaman B Tanaman B Tanaman B


Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6

13
Tanaman B Tanaman B Tanaman B Tanaman B Tanaman B
Hari 7 Hari 8 Hari 9 Hari 10 Hari 11

Tanaman B Tanaman B Tanaman B Tanaman C Tanaman C


Hari 12 Hari 13 Hari 14 Hari 1 Hari 2

Tanaman C Tanaman C Tanaman C Tanaman C Tanaman C


Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7

Tanaman C Tanaman C Tanaman C Tanaman C Tanaman C


Hari 8 Hari 9 Hari 10 Hari 11 Hari 12

Tanaman C Tanaman C Foto bersama tanaman


Hari 13 Hari 14

14

Anda mungkin juga menyukai