Anda di halaman 1dari 34

UNIVERSITAS TERBUKA

MODUL 2
Ukuran Tendensi Pusat
dan Ukuran Letak
Dipersembahkan oleh Kelompok 1
Halo, teman-teman!
Kami Kelompok 1!

Lia
Kelompok Kami

Suntari Nana Mardiana Elisabet Putri Eka Zuliati


042094587 042095793 Yesica Sari 042116177
042113053
KB 1
Ukuran Tendensi
Pusat
A. RATA-RATA HITUNG
Rata-rata hitung (arithmetic mean) adalah
jumlah dari semua data dibagi dengan
banyaknya data.
Rata-rata hitung untuk sampel biasanya
dinyatakan dengan simbul X (dibaca X bar) dan
untuk mean populasi biasanya dinyatakan
dengan simbul ii (dibaca myu).

Lia
1. Mencari rata-rata Hitung Data
yang tidak Dikelompokkan
Apabila kita mempunyai beberapa kumpulan data, dan masing-masing
sudah dihitung rata-ratanya maka untuk menghitung rata-rata secara
keseluruhan kita tidak perlu menghitung dari data aslinya, melainkan
cukup dihitung dengan menggunakan rata-rata yang sudah ada.
Sebagi contoh kita akan menghitung rata-rata gaji seluruh karyawan
disebuah instansi.
tabel 2.1
rata-rata gaji satu untuk setiap kelompok pegawai di perguruan tinggi ”Makmur”

Pipi
B. MEDIAN
1. Mencari Median untuk Data yang tidak
dikelompokkan
2. Mencari Median untuk
Data yang Dikelompokkan
Untuk mncari median Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah
menentukan letak median. Letak median dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
L Md= n/(2 )

Langkah berikutnya kita hitung frekuensi komulatifnya. Caranya


menghitung sama dengan mencari distribusi frekuensi kumulatif
“kurang dari”. Dan Langkah terakhir kita menghitung nilai median
dengan rumus sebagai berikut:

Tristan
Sebagai contoh kita akan mencari nilai median dari

keuntungan 50 perusahaan batik di Yogyakarta


Tabel 2.4
Perhitungan Nilai Median
Keuntungan Per Tahun perusahaan Batik di Yogyakarta

Jumlah data dalam tabel 2.4 ada 50 maka letak median dari data tersebut adalah:
Letak Median ( L Md ) = n/2 =50/2 = 25
Setelah mengetahui letak median kita mencari klas median, caranya mencari klas
yang frekuensi kumulatifnya memuat angka 25, yaitu klas ke 4 dengan frekuensi
kumulatif sebesar 31. Dari pengamatan terhadap klas median tersebut dapat
diketahui bahwa:
- Class boundary bawah dari klas median (L) = 39,95
-Frekuensi pada klas median (f_m) =12
-Class interval pada klas median (C_i) = 10
-Letak median L Md = 25
-Frekuensi Kumulatif klas median = 19
Untuk menghitung nilai median, semua angka tersebut kita masukkan ke dalam rumus
median.
Md = 39,95 + 10.(25-19)/12 = 44,95
Atau median keuntungan per tahun 50 perusahaan batik di Yogyakarta sebesar Rp
44.950.000,00
C. MODUS
1. Mencari Modus untuk Data yang tidak
Dikelompokkan
Contoh:
40 39 70 50 50 49 71 68 55 45
61 60 42 40 64 51 63 60 60 65
Langkah pertama kita urutkan data di atas menjadi sebagai berikut:
39 40 40 42 45 49 50 50 51 55
60 60 60 61 63 64 65 68 70 71
Dari data tersebut ternyata 60 terjadi tiga kali, maka modus data tersebut adalah 60 dengan frekuensi terbesar
yaitu 3.
2. Mencari Modus untuk Data yang Dikelompokkan
Untuk mencari modus dilakukan dengan 2 Langkah. Langkah pertama mencari letak modus.
Modus terletak pada klas yang mempunyai frekuensi paling besar. Langkah kedua mencari
nilai modus. Nilai modus dapat dicari dengan rumus:

-L = class boundary bawah dari kelas modus


-d1 = selisih antara frekuensi pada klas modus dengan frekuensi di bawah klas modus
-d2 = selisih antara frekuensi pada klas modus dengan frekuensi di atas klas modus
-C(i )= lebar kelas ( Class Interval )
Statistika Ekonomi
KB.2
Beberapa macam ukuran letak suatu rangkaian data:

01 Median

02 Kuartil (Quartile)

03 Desil (Decile)

04 Persentil (Percentile)
A. MEDIAN
Salah satu ukuran
tendensi pusat adalah
median
median didefinisikan sebagai data
yang letaknya di tengah-tengah.
Karena median
letaknya di tengah maka median juga
merupakan salah satu ukuran
letak karena median membagi suatu
distribusi menjadi 2 bagian yang sama 50% 50%
besar.

Tristan
2. Kuartil
Kuartil membagi suatu distribusi menjadi 4 bagian yang sama besar
masing-masing sebesar 25%. Dalam ini kita mengenal ada 3 kuartil, yaitu
kuartil 1. kuartil 2 dan kuartil 3.
1. Mencari Kuartil untuk Data Kuartil 1: n+1
yang tidak Dikelompokkan
4
Untuk mencari kuartil bagi data yang tidak
dikelompokkan, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah Kuartil 2: 2(n+1)
mengurutkan data dari kecil ke besar
Langkah berikutnya kita mencari letak kuartil 4
dengan rumus :

Kuartil 3: 3(n+1)
4

Lia
Langkah terakhir kita mencari nilai kuartil.
Untuk mencari nilai kuartil
kita tidak membutuhkan rumus, tugas kita
hanyalah mencarinya didalam data
yang sudah diurutkan. Untuk mencari nilai
kuartil rumusnya :
K1= data urutan letak kuartil 1
K2= data urutan letak kuartil 2
K3= data urutan letak kuartil 3

Sebagai contoh, kita memiliki data tentang umur penduduk suatu wilayah
sebagai berikut
21 36 22 45 25 28 22 10 37 19
50 24 15 23 33 55 26 63 31 21
Cara menghitung kuartil dari data tersebut, langkah pertama kita urutkan dulu
data tersebut dari kecil ke besar sehingga urutannya menjadi
10 15 19 21 21 22 22 23 24 25 26 28 31 33 36 37 45 50 55 63
Langkah ke dua kita hitung letak kuartil:
Langkah berikutnya kita mencari nilai kuartil Kuartil 1 adalah data nomor 5,25, dapat
kita hitung dengan cara meniumlahkan data urutan ke lima ditambah 0,25 kali selisih
antara data urutan ke lima dan data urutan ke 6. Sehingga nilai K = 21+0,25 (22-21) =
21,25 Dengan cara yang sama kita dapat menghitung nilai K2 = 25+0,5(26-25) = 25,5
Begitu pula kuartil 3 dapat kita hitung, nilai K3 = 36+0,75(37-36) = 36.75
2. Mencari Kuartil untuk Data yang Dikelompokkan
Untuk mencari kuartil bagi data yang sudah dikelompokkan menjadi suatu distribusi frekuensi
prosedurnya sama dengan mencari kuartil bagi data yang tidak dikelompokkan, kecuali
mengurutkan data karena datanya sudah dalam bentuk distribusi frekuensi. Dua langkah, yaitu
kita mencari letak kuartil dan mencari nilai kuartil. Letak kuartil dapat dicari dengan
menggunakan rumus:

Kuartil 1

Seno
Langkah berikutnya adalah mencari nilai kuartil. Kuartil dapat
dihitung menggunakan rumus:

Lia
Tabel 2.6
Perhitungan Nilai Median
Keuntungan Per Tahun perusahaan Batik di Yogyakarta

Langkah pertama kita menghitung frekuensi kumulatif kurang dari. kemudian kita
menghitung letak kuartil 1 = 50 : 4 = 12.5. Selam mencari klas kuartil 1, yaitu frekuensi
kumulatif yang mengandung 12,5, yaitu klas ke 3. Maka perhitungan kuartil 1 kita
pusatkan di klas ke 3. Cara mencari kuartil seperti mencari median. klas boundary
bawah= 49,95, Fki = 8, C = 10 dan j = 12,5 - 11 = 1,5. Maka kita dapat menghitung kuartil:

keuntungan tertinggi dari 25% terendah sebesar


Rp51.825.000,00.

Dengan langkah yang sama kita cari letak kuartil 2 = 2(50) : 4 = 50 : 2 =


25
letak kuartil 2 ini sama dengan letak median dan seterusnya kita hitung
kuartil 2 karena letak kuartil 2 sama dengan letak median maka nanti
nilai kuartil 2 juga sama dengan nilai median.

Artinya, keuntungan terendah dari 25% Rp77.172.000,00


2. Mencari deciles data dikelompokkan
Untuk mencari deciles bagi data yang dikelompokkan
a.Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mencari deciles
b.Untuk mencari deciles bagi data yang sudah dikelompokkan menjadi satu distribusi
frekuensi, prosedurnya sama dengan mencari deciles bagi data yang tidak
dikelompokkan, kecuali mengurutkan data karena datanya sudah dalam bentuk
distribusi frekuensi.
c.Kedua langkah yang harus dilakukan adalah mencari letak deciles dan mencari nilai
deciles. Letak deciles dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Anda mungkin juga menyukai