OLEH :
Fariza Amalia
NIM. C010316067
Oleh:
Nama : Fariza Amalia NIM : C010316067
Nama : Ficha Meilawaty Choir NIM : C010316068
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
Saberan, ST., MT
NIP. 1964031001989031002
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR
Judul : Komisioning Pemasangan Baru Transformator
Distribusi 630 kVA sebagai Penunjang Kegiatan
Pembelajaran di Politeknik Negeri Banjarmasin.
Oleh : Fariza Amalia NIM : C010316067
Ficha Meilawaty Choir NIM : C010316068
Mengetahui/ menyetujui:
Dosen Penguji Dosen Pembimbing
iv
KATA PENGANTAR
Penulis
vi
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................. iii
ABSTRAK ......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .......................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................... ix
DAFTAR GAMBAR............................................................ x
vii
BAB III STUDI KASUS .................................................... 21
3.1 Analisis Kebutuhan ................................................... 21
3.2 Perancangan Penelitian ............................................ 22
3.3 Teknik Analisis .......................................................... 23
3.3.1 Kondisi Transformator Sebelum Penggantian .. 24
3.3.2 Skema Pengujian dan Penggantian Trafo ........ 25
3.4 Komisioning Trafo Distribusi (Pemasangan Baru) ..... 28
3.5 Standar Evaluasi Hasil Pengujian ............................. 48
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 4.3 pengujian tahanan isolasi Primer–Body ........ 54
Gambar 4.4 pengujian tahanan isolasi Primer–Netral ....... 54
Gambar 4.5 pengujian tahanan isolasi Primer–Sekunder . 55
Gambar 4.6 pengujian tahanan isolasi Sekunder–Body ... 55
Gambar 4.7 form pengujian tahanan isolasi trafo ............. 58
Gambar 4.8 pengujian pentanahan .................................. 58
Gambar 4.9 form pengujian pentanahan trafo .................. 59
Gambar 4.10 penggantian transformator lama - baru ....... 59
xi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang,
permasalahan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
5
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang
diperoleh dari pengerjaan tugas akhir dan saran
yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bab ini berisi keterangan mengenai sumber-
sumber yang dijadikan sebagai bahan acuan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.4 Transformator
50
100 Untuk
160 sistem 3
kawat
2 Dyn5
200
250
315
400 Untuk
500 sistem 3
630 kawat
13
3 Ynyn0
50
100
160 Untuk
200 Sistem 4
250 kawat
315
400
500
630
1) Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk membangkitkan fluksi
yang timbul karena arus listrik dalam belitan atau
kumparan trafo, bahan ini terbuat dari lempengan-
lempengan baja tipis yang dimaksudkan untuk
mengurangi panas akibat arus eddy (eddy current).
3) Minyak Trafo
Belitan primer dan sekunder pada inti besi pada
trafo terendam minyak trafo, hal ini dimaksudkan
agar panas yang terjadi pada kedua kumparan dan
inti trafo oleh minyak trafo selain itu minyak tersebut
juga sebagai isolasi pada kumparan dan inti besi.
4) Isolator Bushing
Pada ujung kedua kumparan trafo baik primer
ataupun sekunder keluar menjadi terminal melalui
isolator yang juga sebagai penyekat antar kumparan
dengan badan trafo.
7) Oil Level
Fungsi dari oil level tersebut adalah untuk
mengetahui minyak pada tangki trafo, oil level inipun
hanya terdapat pada trafo diatas 100kVA.
9) Pernapasan Trafo
Karena naik turunnya beban trafo maupun suhu
udara luar, maka suhu minyaknya akan berubah-
ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak
tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara
diatas permukaan minyak keluar dari tangki,
sebaliknya bila suhu turun, minyak akan menyusut
maka udara luar akan masuk kedalam tangki.
Kedua proses tersebut diatas disebut pernapasan
trafo, akibatnya permukaan minyak akan
bersinggungan dengan udara luar yang tersebut
lembab.
16
2.5.1 Pengujian
Menurut Kep.Dir No 004.K/DIR/2013, pengujian
adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk rnengukur
dan menilai unjuk kerja suatu instalasi.
Menurut kamus umum, pengujian adalah penilaian yang
dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan atau
kemampuan dari responden (produk/benda yang diuji).
Menurut IEC, pengujian produk dapat dibagi menjadi 5,
yaitu:
2.5.2 Inspeksi
Menurut Kep.Dir No 004.K/DIR/2013, inspeksi
adalah pemeriksaan suatu desain produk, jasa, proses,
atau pabrik dan penentuan kesesuaiannya terhadap
persyaratan tertentu atau persyaratan umum
berdasarkan pembuktian secara profesional.
Menurut kamus, Inspeksi adalah suatu pemeriksaan
atau pengujian individu terhadap standar yang telah
ditetapkan. Dalam kegiatan enjinering, inspeksi bisa
melibatkan pengukuran, tes, dan alat ukur yang
diterapkan untuk karakteristik tertentu terhadap obyek
(peralatan, instrumen, instalasi) atau kegiatan,
misalnya: organisasi, proyek1.
Hasilnya biasanya dibandingkan dengan
persyaratan dan atau standar tertentu, untuk
menentukan apakah item atau kegiatan ini sejalan
dengan target. Inspeksi biasanya non-destruktif.
2.5.3 Komisioning
Menurut International Electrical Vocabullary (IEV),
Komisioning ialah suatu kegiatan inspeksi, umumnya
dilakukan oleh suatu organisasi (tim) atau badan
penguji resmi. Di dalamnya terdapat kegiatan
pengukuran, pengujian dan pembuktian terhadap
karakteristik tertentu dari suatu obyek atau aktifitas.
Umumnya hasilnya akan dibandingkan terhadap
persyaratan standar atau khusus untuk menentukan
apakah hasil uji tersebut sesuai.
Masih menurut International Electrical Vocabullary
(IEV), Komisioning adalah pengujian terhadap peralatan
20
MULAI
PENGAMBILAN DATA
TRANSFORMATOR LAMA
MENGANALISIS PENYEBAB
KERUSAKAN PADA
TARNSFORMATOR LAMA
MELAKUKAN PENGGANTIAN
TRANSFORMATOR
TRANSFORMATOR BARU
MEMANTAU KINERJA
DILAKUKAN PENGUJIAN
PEMBEBANAN SIMETRIS
TAHANAN ISOLASI
PADA TRANSFORMATOR
MENGGUNAKAN MEGGER
KESIMPULAN
SELESAI
LAPORAN GANGGUAN
TRAFO
PETUGAS MELAKUKAN
PENGUJIAN TAHANAN
ISOLASI PADA TRAFO
DILAKUKAN PEMADAMAN
DISETUJUI
DILAKUKAN
PENGGANTIAN TRAFO
SELESAI
START
PERHATIKAN URUTAN
FASA PADA KABEL TRAFO
PELEPASAN KABELPADA
SISI PRIMER DAN
SEKUNDER TRAFO
PENGGANTIAN TRAFO
PENGUKURAN TEGANGAN
TIAP-TIAP JURUSAN TRAFO
PENGGANTIAN TRAFO
SELESAI DILAKSANAKAN
3. Pengujian Komisioning
Pengujian Komisioning dilakukan setelah peralatan
kerja disiapkan.
a. Peralatan Kerja
1) Tool set
2) Tang Ampere
3) Tool kit (alat kupas kabel, tang, kunci,
obeng, dsb)
4) Alat tulis material kerja
5) Alat ukur tahanan isolasi (Insulation Tester)
6) Voltage Detector
b. Material Kerja
1) Transfomator distribusi 630 kVA
2) Kain majun
3) Sakapen
c. Peralatan K3
1) Wearpack
2) Alat Pelindung Diri (Sarung Tangan Kulit,
Helm Safety, Sepatu 20 kV)
d. Langkah Kerja
1) Mempersiapkan semua dokumen, peralatan
kerja, material kerja dan peralatan K3.
2) Mengisolasi daerah tempat pekerjaan
berlangsung.
30
Phase 3
Vektor Group Dyn5
Artinya pada
tansformator dengan
Vektor Group Dyn5, terjadi
pergeseran phasa antara
sisi tegangan tinggi dengan
tegangan rendahnya
sebesar 150o. Sehingga
phasa R dengan r, S
dengan s dan T dengan t
memiliki beda phasa 150o
yang diterapkan.
Insulation A Temperature operasional
Class maksimum yang di
perbolehkan untuk
Insulation Class-A adalah
105 °C
HV BIL (kV) 1.25 Tingkat insulasi dasar yang
di rancang untuk menahan
tegangan lonjakan pada
peralatan listrik.
No-Load 835 Daya aktif yang diserap
Loss (W) ketika tegangan pengenal
pada frekuensi pengenal
diberikan pada terminal
salah satu belitan,
sedangkan belitan lainnya
terbuka.
Full-Load 5400 Daya aktif yang diserap
Loss (W) pada frekuensi pengenal
dan suhu acuan ketika arus
pengenal mengalir melalui
terminal fase salah satu
belitan, sedangkan terminal
belitan lainnya dihubung-
singkat.
HV-LV AL-AL - Bahan belitan primer
Winding Mat. (Alumunium).
- Bahan belitan sekunder
(Alumunium).
Insulating Oil Mineral Minyak sebagai media
pendingin dan isolasi
transformator adalah jenis
mineral.
Frequency 50 Frekuensi kerja pada
(Hz) transformator distribusi.
38
B. Cara Pengujian
1) Mempersiapkan transformator.
2) Membersihan permukaan porselin bushing
dengan menggunakan material cleaner + lap
kain yang halus dan tidak merusak
permukaan isolator. Ini bertujuan untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
40
B. Cara Pengujian
1) Alat ukur grounding earth tester dilengkapi
dengan 3 buah kabel ukur yang akan
digunakan.
2) Kabel berwarna merah (C), dihubungkan
ke lubang konektor berwarna merah pada
alat ukur, dan ujung yang lain dihubungkan
ke stick atau tongkat besi yang tersedia
yang sudah ditancapkan ke bumi atau
tanah.
3) Kabel berwarna kuning (P), dihubungkan
ke lubang konektor berwarna kuning pada
alat ukur, dan ujung lainnya dihubungkan
ke stick atau tongkat besi yang tersedia
yang sudah ditancapkan ke bumi atau
tanah.
4) Memastikan jarak antara stick atau tongkat
besi yang satu dengan yang lainnya sekita
5m – 10m. Jarak antar stick atau tongkat
besi dengan titik grounding juga harus
memiliki jarak antara 5m – 10m.
2. Viskositas Meter
B. Cara Pengujian
Cara pengujian minyak trafo dilakukan
sesuai dengan standar SPLN’50-1982 dan
IEC No.56.Thn1991. Cara kerja pengujian
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Mengambil sampel sebanyak setengah
liter dengan cara membuka katup buang
tanki yang terletak pada bagian bawah
tangki. Selanjutnya minyak tersebut
dimasukkan ke dalam alat uji.
2) Alat penguji tersebut dilengkapi dengan
dua buah elektroda positif dan negatif
dengan diameter 12,5 mm. Kerapatan
diatur 2,5 mm kemudian disambung pada
jalur listrik, tuas Main Circuit Breaker
(MCB) yang terdapat pada panel penguji
dinaikkan. Regulator diatur pada posisi
2kV, naikkan setiap detik sampai terjadi
loncatan bunga api antara dua buah
elektroda. Lakukan enam kali pengujian
47
MENYIAPKAN PERALATAN
DAN
BAHAN PENGUJIAN
TEMPERATUR PADA
SUHU RUANGAN
KONTAMINASI
PADA BAHAN UJI
MENCATAT TEGANGAN
TEMBUS EFEKTIF (rms) YANG
DIHASILKAN
6x
SELESAI
b) Pengujian Pentanahan
Menurut badan NEC tercantum dalam NEC
250.56. Fasilitas dengan peralatan yang sensitif
nilai tahanan pembumiannya harus 5 Ohm atau
kurang.
Menurut PUIL 2000 : 68 tingkat kehandalan
sebuah grounding ada dinilai konduktivitas
logam terhadap tanah yang ditancapinya.
Semakin konduktiv tanah terhadap benda
logam, semakin baik. Kelayakan grounding
harus bisa mendapatkan nilai tahanan sebaran
maksimal sebesar 5 Ohm.
c) Pengujian Oli
Menurut SPLN’50-1982 dan IEC No. 56 tahun
1991, tegangan tembus minyak trafo sesuai
standar adalah 30 KV/2,5 mm.
Menurut IEC 156 standar kelayakan minyak
trafo adalah :
50
Tegangan Nilai
Operasi Trafo Jarak Minimum
(kV) Gap (kV)
(mm)
Un ≤ 36 2.5 30
36 ≤ Un ≤ 70 2.5 35
70 < Un ≤ 170 2.5 40
170 < Un 2.5 45
r s t n
R S T
SISI PRIMER
r s t n
R S T
SISI PRIMER
r s t n
R S T
SISI PRIMER
r s t n
R S T
SISI PRIMER
5 METER 5 METER
5.2 Saran
Oleh:
Ketua Penguji,
Penguji 1 Penguji 2