Anda di halaman 1dari 168

PENGARUH IKLAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP

MINAT BELI ULANG PRODUK ISOPLUS

DI PASAR ANYAR TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Manajemen

Ditulis Oleh :

ROVINANDO
NIM : 171010508396

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2021
LEMBAR MOTTO

“Belajar dan bekerja dengan giat,serta tidak lupa beryukur,


tentu akan memberikan hasil yang baik”

“Tuhan adalah gembalaku takkan kekurangan aku”

(Maz 23:1)

“sebuah cita-cita akan menjadi kesuksesan, jika kita awali dengan bekerja untuk
mencapainya”

“jangan menunda-nunda untuk melakukan sesuatu pekerjaan karena tidak ada


yang tahu apakah kita dapat bertemu hari esok atau tidak”

“Do the best, be good, then you will be the best”

“Ucapakanlah syukur dalam segala hal”

(1 tes 5:18)

i
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH IKLAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP


MINAT BELI ULANG KONSUMEN PRODUK ISOPLUS
DI PASAR ANYAR TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh :

ROVINANDO
NIM : 171010508396

Skripsi telah disetujui dan diketahui untuk diajukan kepada dewan penguji :

Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Skripsi, a.n Ketua Program Studi Manajemen,
Sekertaris Prodi Manajemen

Nurdinni Tilova, S.Pd., M.M Dr.Waluyo Jati, M.M.,


NIDN : 0428068706 NIDN : 0421105901

ii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH IKLAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP


MINAT BELI ULANG KONSUMEN PRODUK ISOPLUS
DI PASAR ANYAR TANGERANG

Oleh :

ROVINANDO
NIM : 171010508396

Skripsi telah dipertahankan di majelis penguji skripsi, Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang, pada tanggal ……. 2021 dan dinyatakan

LULUS

Pembimbing Skripsi

Nurdinni Tilova, S.Pd.,M.M


NIDN : 0428068706

Menyetujui

Penuji I, Penguji II,

Ketua Program Studi Manajemen

Dr.Kasmad, S.E., M.M


NIDN : 0402046806

iii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rovinando

NIM : 171010508396

Program Studi : Ekonomi/ Manajemen

Konsentrasi : Pemasaran

Judul Skipris : PENGARUH IKLAN DAN KUALITAS PRODUK


TERHADAP MINAT BELI ULANG PRODUK ISOPLUS
DI PASAR ANYAR TANGERANG

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini di tulis dengan penuh tanggung jawab dan benar – benar hasil
penelitain pribadi :
2. Skripsi ini bukan hasil plagiat dana atau menyalin dari skripsi orang lain ;
3. Setiap kutipan, saduran dana tau pernyataan yang terdapat di dalam
Skripsi ini, merupakan rujukan yang disebutkan jelas sumbernya
dicantumkan dalam daftar pustakan;
4. Apabila di kemudian hari, terbukti ada pelanggangaran mengenai keaslian
Skripsi ini, maka saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar – benarnya, dan dapat


dipertanggung jawabkan.

Tangerang,

ROVINANDO
NIM : 171010508396

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rovinando

Tempat, Tanggal lahir : Pringsewu, 02 Januari 1996

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Agama : Kristen

Kebangsaan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl.P.Antasari no.176 A, Kalibalok Bandarlmapung

Telepon : 0813-115-2700

Riwayat Pendidikan :

Demikinalah daftar riwayar hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Tangerang,

ROVINANDO
NIM : 171010508396

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Kedua orang tua saya yang telah membimbing saya serta memotivasi dan

mendoakan saya sukses selalu

2. Untuk keluarga saya ucapkan terimakasih yang selalu mendukung dan

memberikan motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

3. Saya ucapkan terima kasih yang telah memberikan dukungan dalam

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.

vi
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Iklan dan Kualitas Produk
terhadap Minat Beli Ulang pada Produk Minuman Isoplus di Pasar Anyar
Tangerang. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif kuantitatif
dan penyebaran angket (kuesioner) yang berisi 6 pernyataan terkait variabel iklan,
8 pernyataan terkait variabel kualitas produk dan 4 pernyataan terkait variabel
minat beli ulang kepada 100 responden yang merupakan seluruh konsumen
produk minuman isoplus dipasar anyar tangerang. Pengolahan data menggunakan
statistical product and service solution for windows version 25 (SPSS versi 25).
Metode analisis yang dipakai adalah Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Regresi
Linear Berganda, Uji T, Uji F dan Koefisien Determinasi. Berdasarkan hasil
penelitian data-data yang telah memenuhi Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji
Regresi Linear Berganda diolah sehingga menghasilkan persamaan regresi
sebagai berikut: Y = 1,338 + 0,160X1 + 0,331X2 + e, dengan nilai koefisien
determinasi R Square sebesar 0,488. Data tersebut mengindikasikan bahwa Iklan
dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli Ulang memberikan kontribusi sebesar
58,6% sisanya 41,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Kata Kunci: Iklan, Kualitas Produk,Minat Beli Ulang

vii
ABSTRAK

This study aims to determine the effect of advertising and product quality on
repurchase interest in Isoplus Beverage Products at Pasar Anyar Tangerang. The
research method used is descriptive quantitative method and questionnaires
(questionnaires) which contain 6 statements related to advertising variables, 8
statements related to product quality variables and 4 statements related to
repurchasing interest variables to 100 respondents who are all consumers of
isoplus beverage products in the Anyar Tangerang market. Data processing uses
statistical product and service solutions for windows version 25 (SPSS version
25). The analytical methods used are Validity Test, Reliability Test, Multiple
Linear Regression Test, T Test, F Test and Coefficient of Determination. Based on
the research results, the data that has met the Validity Test, Reliability Test,
Multiple Linear Regression Test is processed to produce the following regression
equation: Y = 1.338 + 0.160X1 + 0.331X2 + e, with a coefficient of
determination R Square of 0.488. These data indicate that advertising and
product quality on repurchase interest contributed 58.6%, the remaining 41.4%
was explained by other variables outside of this study.
Keywords: Advertising, Product Quality, Repurchase Interest

viii
KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji kepada Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugrah-

Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar sehingga penulisan

Skripsi dengan judul “Pengaruh Iklan Dan Kualitasi Produk Terhadap Minat

Beli Ulang Produk Isoplus Di Pasar Anyar”. Maksud dan tujuan pembuatan

skirpsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh siding

skirpsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam Ilmu Manajemen pada

Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang.

Saya menyadari dalam penyusunan skrispisi ini tidak akan selesai tanpa

bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini,

izinkan saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr.(H.C.). Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya

yang telah mewujudkan mimpi – mimpi anak bangsa dengan memperoleh

adanya pendidikan dengan biaya terjangkau dan bekualitas.

2. Bapak Dr. E. Nurzaman, A.M.,M.M., M.Si., selaku Rektor Wakil Rektor I

Universitas Pamulang semakin berkualitas.

3. Bapak Dr.(c) Ubaid Al Faruq. S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Rektor II

Univeritas Pamulang.

4. Bapak Dr. M. Wildan, S.S., M.A., selaku Wakil Rektor III Universitas

Pamulang.

ix
5. Ibu Dr. RR Dewi Anggraini, S.H., M.H., selaku Wakil Rektor IV

Univeritas Pamulang.

6. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan

Fakulkas Ekonomi Universitas Pamulang yang telah memajukan Fakultas

Ekonomi menjadi semakin baik.

7. Bapak Dr. Kasmad, S.E., M.M., selaku Ketua Program Studi Manajemen

S1 yang senantiasa sabar memberikan pengarahan.

8. Bapak Dr. Udin Ahidin, S.E., M.M., C.M.A., CT., selaku Wakil Ketua

Program Studi Manajemen Univeritas Pamulang.

9. Bapak Drs. Waluyo Jati, M.M., selaku Sekretaris Program Studi

Manajemen Universitas Pamulang.

10. Ibu Nurdinni Tilova, S.Pd., M.M., selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dan tenaga guna memberikan bimbingan,

arahan, dan petunjuk dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Bapak dan Ibu Dosen yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang

telah memberikan ilmu dengan keikhlasan, ketulusan dan dedikasi yang

tinggi mengajarkan segenap kemampuan akademiknya kepada penulis

12. Kedua Orang Tua yang telah memberikan doa restunya sehingga saya

dapat menyelesaikan tugas skirpis ini. Terima kasih atas do’a yang tidak

henti-henti nya, dukungan yang selalu diberikan, pengertian yang begitu

banyak di berikan serta kasih sayang yang tidak pernah berkurang.

x
13. Segenap Staf dan Biro Akademik serta Staf Perpustakaan yang dengan

santun dan penuh integritas melayani penulis selama menempuh studi di

Universitas Pamulang.

14. Semua pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini yang tidak bisa

disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dorongan, motivasi, bantuan

dan do’a yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari yang

diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi para

pembaca dan dunia ilmu pengetahuan.

Pamulang,

Rovinando
171010508396

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

LEMBAR MOTTO................................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN...................................................................................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................vi

LEMBAR PERSEMBAHAN..............................................................................vii

KATA PENGANTAR.........................................................................................viii

ABSTRAK..............................................................................................................x

ABSTRAK.............................................................................................................xi

DAFTAR ISI.......................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................15

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................15

1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................15

BAB II TINJAU PUSTAKA

2.1 Landasan Teori................................................................................16


2.2 Penelitian Terdahulu........................................................................50
2.3 Kerangka Berpikir...........................................................................54
2.4 Pengembangan Hipotesis.................................................................56

xii
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian.................................................................................58


3.2 Tempat dan waktu Penelitian...........................................................58
3.3 Operasional Variabel........................................................................59
3.4 Populasi dan Sampel ........................................................................67
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................70
3.6 Teknik Analisis Data .......................................................................73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian...................................................87


4.2 Hasil Penelitian..................................................................................95
4.3 Hasil Deskriftif..................................................................................98
4.4 Pembahasan Penelitian....................................................................122
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan.....................................................................................125
5.2 Saran...............................................................................................126
DAFTAR PUSTAKA….....................................................................................127

LAMPIRAN........................................................................................................130

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Top Brand Index Kategori Minuman I.................................................7


Tabel 1.2 Penjualan Isoplus Dari Tahun 2017-2020............................................8
Tabel 1.3 Pra Survei Iklan .................................................................................10
Tabel 1.4 Pra Survei Kualitas Produk................................................................12
Tabel 1.5 Pra Survei Minat Beli.........................................................................13
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...........................................................................50
Tabel 3.1 Waktu Penelitian................................................................................59
Tabel 3.2 Operasional Variabel..........................................................................56
Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefiesin Korelasi.........81
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........................95
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.......................................95
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan............................96
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan...............................97
Tabel 4.5 Nilai Skala Likert..............................................................................98
Tabel 4.6 Jawaban Responden Pada Variabel Iklan (X1).................................99
Tabel 4.7 Jawaban Responden Pada Variabel Kualitas Produk (X2)..............101
Tabel 4.8 Jawaban Responden Pada Variabel Minat Beli Ulang (Y).............104
Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Iklan (X1).....................................................106
Tabel 4.10 R Tabel..........................................................................................107
Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel Kualitas Produk (X2)................................108
Tabel 4.12 Uji Validitas Variabel Minat Beli Ulang (Y)................................108
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Data.............................................................110
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Sminrov..................................111
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas –VIF ..................................................112
Tabel 4.16 Haisl Uji Heterokedastisitas..........................................................114
Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linier Berganda................................................116
Tabel 4.18 Pedoman Interprestasi Koefisien Kolerasi....................................117
Tabel 4.19 Hasil Uji Kolerasi Berganda..........................................................118
Tabel 4.20 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................119
Tabel 4.21 Hasil Uji t (Uji Parsial)..................................................................120
Tabel 4.22 Hasil Uji f (Uji Simultan)..............................................................121

xiv
Tabel 4.23 Pengaruh Secara Parsial Iklan Terhadap Minat Beli Ulang..........122
Tabel 4.24 Pengaruh Secara Parsial Kualitas Produk Y..................................123
Tabel 4.25 Uji Koefisien Determinasi X1 dan X2 Terhadap Y......................124

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Indikator Iklan................................................................................38


Gambar 1.2 Indikator Kualitas Produk...............................................................46
Gambar 1.3 Indikator Minat Beli Ulang.............................................................50
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir..........................................................................55
Gambar 4.1 Simbol PT Sayap Mas Utama atau Wings Foods...........................87
Gambar 4.2 Rangkaian Produk-Produk Wing Foods.........................................88
Gambar 4.3 Simbol atau Gambar Produk Isoplus..............................................91
Gambar 4.4 Struktur Organisasi PT Wings Foods.............................................86
Gambar 4.5 Scatterplot.....................................................................................115

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Laporan Keuangan
2. Sertifikat Seminar
3. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat setiap

perusahaan dituntut untuk siap mengahadapi persaingan bisnis yang

semakin ketat dengan perusahan-perusahaan lain dari seluruh dunia dalam

mengebangkan globalisasi. Perusahaan juga harus mengikuti

perkembangan zaman agar tidak tertinggal dengan pesaingnya. Salah satu

perusahaan yang berkembang pesat dewasa ini ialah perusahaan yang

bergerak di bidang usaha minuman ringan. Minuman ringan merupakan

minuman yang tidak mengandung alkohol. Minuman ringan terdiri dari

dua jenis, yaitu : minuman ringan dengan karbonasi dan minuman ringan

tanpa karbonasi. Salah satu tujuan dari setiap perusahan adalah

menciptakan pangsa pasar dan mendapatkan konsumen. Untuk itu setiap

perusahaan menghadapi beberapa permasalahan karena saat ini konsumen

mengalami beranekaragam pilihan produk. Dalam memenuhi kebutuhan

dan keinginan, konsumen akan melakukan pembelian. Sebelum

melakukan pembelian, konsumen melalui proses pembelian.

Seiring dengan perkembangan jaman dan tren masakini, kebutuhan

akan miniman isotonik sebagai salah satu pilihan minuman dari hari ke

hari semakin meningkat. Hal ini menciptakan persaingan yang semakin

ketat bagi perusahaan-perusahaan atau pabrik-pabrik Minuman

menciptakan

1
produk-produk yang diminati konsumen. Perusahaan memerlukan

dukungan dan strategi serta usaha pemasaran yang aktif yang dapat

menarik minat beli konsumen untuk melakukan pembelian terhadap

produk dari perusahaan tersebut. Selain itu perusahaan juga harus terus

menerus mengembangkan produknya.

PT Sayap Mas Utama atau yang lebih di kenal dengan Wings Food

merupakan salah satu Perusahaan besar yang ada di Indonesia. Wings

Food saat ini telah diakui sebagai produsen local dan distributor untuk

produk rumah tangga dan produk perawatan pribadi yang terkemuka.

Kombinasi antara ilmu pengetahuan dan teknologi manufaktur yang

mutakhir akan tetap mambuat Wings Food berdedikasi untuk menyediakan

produk-produk berkualitas dengan harag terjangkau sesuai dengan visi

perusahaan. Wings Food baru-baru ini ikut meramaikan pangsa pasar

minuman isotonik dengan meluncurkan produk terbarunya yaitu Isoplus.

ISOPLUS adalah minuman Isotonik dengan kandungan 7 ION

lengkap + Vitamin C untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat

aktivitas sehari-hari. Cocok untuk kamu yang enerjik dan dinamis agar

tidak cepat lelah. Minuman isotonik sendiri merupakan minuman yang

ditunjukan untuk menggantikan cairan dan mineral di dalam tubuh yang

keluar melalui keringat dan urin. Isoplus merupakan brand baru dalam

pasar minuman isotonik dan belum banyak di kenal oleh khalayak luas

dibandingkan dengan Pocari Sweat yang sudah lebih dulu ada. Namun

tidak menutup kemungkinan bahwa Isoplus mampu dikenal sebagai

2
minuman isotonik dengan kualitas yang baik merupakan hal yang penting

untuk membangun minat beli ulang konsumen.

Minuman Isoplus merupakan minuman yang dirancang

sehingga memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah

manusia. Dengan demikian, begitu minuman diteguk dapat sekejap

terserap oleh tubuh Sebagai pengganti kehilangan air, minuman ini

dapat dibuat dengan kadar air sampai 98 persen. Disamping itu, air

juga berfungsi sebagai pelepas dahaga dan pelarut nutrien lainnya.

Sedangkan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, minuman ini

dapat disuplementasi dengan Cl, Na (natrium klorida/sitrat), P (kalium

fosfat), Mg (trimagnesium sitrat), dan Ca (kalsium laktat). Sebagai

minuman isotonik, minuman untuk peolahraga harus memiliki sifat-

sifat yang secara cepat mengosongkan perut dan tinggi penyerapannya

di dalam usus.

Salah satu tujuan dari setiap perusahan adalah menciptakan pangsa

pasar dan mendapatkan konsumen. Untuk itu setiap perusahaan

menghadapi beberapa permasalahan karena saat ini konsumen mengalami

beranekaragam pilihan produk. Dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan, konsumen akan melakukan pembelian. Sebelum melakukan

pembelian, konsumen melalui proses pembelian.

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:332) “menyatakan proses

pengambilan keputusan pembelian ulang sangat dipengaruhi oleh prilaku

konsumen. Proses tersebut sebenarnya merupakan proses pemecahan

3
masalah dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen”.

Sedangkan Menurut Engel et al (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013)

menyatakan “Prilaku pembelian adalah proses keputusan dan tindakan

orang-orang yang terlibat dalam pembelian dan penggunan produk”. Dan

menurut Buchari Alma (2013:96) “ bahwa minat beli ulang pembelian

adalah sebagai berikut: Minat beli ulang adalah suatu keputusan pembelian

yang di pangaruhi oleh beberapa faktor seperti ekonomi keuangan,

teknologi,politik, budaya, kualitas produk, harga, iklan dan

promosi,physical evidence, peopledan, process”.Sehingga akan

membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi

dengan mengambil kesimpulan bahwa respons yang muncuk pada produk

yang akan dibeli.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat beli ulang

konsumen antaranya yaitu Iklan dan kualitas produk. Pendekatan

penjualan menghendaki para produsen memperluas pemasarannya,

sehingga produsen akan mendekati para konsumen walaupun mempunyai

jarak yang sangat jauh. Permasalahan bagi produsen untuk menghadapi

konsumen tersebut adalah bagaimana cara memberi penjelasan kepada

konsumen tentang keunggulan dan manfaat produk yang telah dihasilkan.

Untuk memberikan penjelasan kepada konsumen, perlu ada perantara atau

penghubung antara produsen dan konsumen untuk menginformasikan

mengenai suatu produk yang telah dihasilkannya, misalnya dengan cara

mempromosikannya melalui iklan. Saat ini iklan dapat dikatakan telah

4
menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi kehadirannya hampir

saja tidak pernah di sadari. Dalam iklan juga dapat terlihat dimana para

produsen saling memperebutkan perhatian konsumen, yaitu dengan

maraknya iklan yang bertebaran di media elektronik, media cetak, ataupun

dipusat-pusat keramaian dan tepi jalan raya.

Menurut Sangadjidan Sopiah (2013:225) “menyatakan iklan

adalah salah satu dari empat jenis promosi yang digunakan pemasar untuk

mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada konsumen dan

konsumen potensial. Iklan adalah bentuk presentasi dan promosi

nonpribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu

baik perorangan, kelompok maupun organisasi”. Sedangkan Menurut

Situmorang (2012:174) “menyatakan periklanan adalah aktivitas yang di

desain menstimulasi permintaan konsumen dan segala bentuk penyajian

dan bukan promosi pribadi, mengenai ide, barang atau jasa yang dibayar

oleh sponsor tertentu”.

Pembuat iklan dituntut kreatif sehingga pesan diterima oleh

konsumen. Iklan itu disampaikan melalui media karena media merupakan

tempat strategis bagi periklanan. Iklan disampaikan melalui media massa

cetak (surat kabar dan majalah), media massa elektronik (televisi, radio,

dan film) dan media luar (papan reklame, poster, dan spanduk). Media

elektronik, khususnya televisi oleh para pengusaha dimanfaatkan sebagai

sarana promosi dalam bentuk iklan televisi. Sebuah iklan agar menarik

perhatian diusahakan dibuat semirip mungkin dengan kehidupan nyata

5
masyarakat yang menjadi sasarannya. Sebuah paket iklan televisi

menghadirkan fenomena kemasyarakatan yang tengah berlangsung dan

menjadi tren di kalangan masyarakat. Sebuah iklan memberikan pengaruh

yang kuat, maka dimunculkan beberapa peristiwa tutur sebagai gambaran

kehidupan nyata di masyarakat.

Selain pengaruh dari iklan, konsumen juga sangat memperhatikan

tingkat kualitas produk dari suatu produk yang ditawarkan oleh produsen,

informasi tentang harga seringkali menjadi perhatian dan dipahami, serta

makna yang dihasilkan dapat mempengaruhi prilaku konsumen. Kualitas

produk juga berpengaruh. Menurut Kotler dan Keller (2016:156)

menyatakan bahwa “kualitas produk merupakan totalitas dari fitur dan

karakteristik suatup roduk atau jasa yang memiliki kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen”. Dapat disimpulkan bahwa kualitas

produk merupakan ciri khas dari suatu produk atau jasa yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan untuk menciptakan kepuasan.

Isoplus merupakan brand baru dalam pasar minuman isotonik dan

belum banyak di kenal oleh khalayak luas dibandingkan dengan Pocari

Sweat yang sudah lebih dulu ada. Namun tidak menutup kemungkinan

bahwa Isoplus mampu dikenal sebagai minuman isotonik dengan kualitas

yang baik merupakan hal yang penting untuk membangun minat beli ulang

konsumen.

6
Tabel 1.1
Top Brand Index
Kategori Minuman Isotonik 2021

2021
Merek
TBI (%) TOP (%)
Pocari Sweat 65.1 % TOP
Mizone 20.3 % TOP
Fatigon Hydro 6.5 %  
Isotonik 3.5 %  
Sumber : www.topbrand-award.com
Dalam 1 tahun terakhir minuman isoplus masuk top brand dalam

kategori minum isotonik. Persentase minuman isoplus memang belum

befluktuasi dari tahun ke tahun.

Pembeli merupakan salah satu konsumen yang banyak

mengosumsi minuman isotonik yang telah banyak beredar di masyakarat.

Minuman isotonic dapat diperoleh di berbagai tempat,muali dari

supretmarket,took-toko kecil hingga warung. Selain itu bagi masyarakat

yang suka olahraga minuman isotonic merupakan minuman yang memiliki

rang yang nikmat, dipercaya dapat melegakan dahaga dan menyegarkan

tubuh apa lagi di konsumsi ketika cuaca panas dan setelah olahraga. Di

kota tangerang terdapat beberapa toko. Yang menjual minuman Isoplus

sehingga memudahkan masyarakar tangerang untuk membeli dan

mengkonsumsi minuma isotonik, cuaca yang panas memang cocok untuk

mengkonsumsi minuman isoplus, minuma yang dingin dan segar

merupakan pilihan yang tepat. Minuman ringan isotonik isoplus

merupakan salah satu contoh produk yang banyak dikonsumsi oleh

masyarakat, karena rasanya enak,menyegarkan dan mudah didapat.

7
Maka peneliti melalukan prasurvei terhadap minuma Isoplus. Di

pasar anyar tangerang, minuman merek Isoplus merupakan salah satu

minuman isotonik yang dikenal dan banyak dikonsumsi. Hasil dari

prasurvei masyarakat menyatakan bahwa minuman merek Isoplus

memiliki rasa yang enak, segar, produknya mudah didapat, praktis.

Terdapat pula mahasiswa yang menyatakan iklan dari minuman Isoplus

sudah kurang menghibur dan kurang kreatif dibandingkan iklan yang

ditayangkan beberapa tahun lalu. Selain itu, iklan dari minuman Isoplus

sudah tidak begitu gencar dan sudah jarang di temui di berbagai media

periklanan. Selain iklan, terdapat pula masyarakat yang menyatakan

bahwa kualitas produk dari minuman memiliki tingkat kemanisan yang

tinggi sehingga menyebabkan kehausan dan ketergantungan setelah

mengonsumsinya.

Tabel 1.2
N Jumlah
Tahun Harga Produk Transaksi ↑↓Transaksi
o Produk
1 2017 1000 Karton 27000/karton 27.000.000 -
2 2018 1250 Karton 27000/karton 33.750.000 ↑ 6.750.000
3 2019 1420 Karton 27000/karton 38.340.000 ↑ 4.590.000
4 2020 1300 Karton 27000/karton 35.100.000 ↓ 3.240.000
Penjualan Isoplus Dari Tahun 2017-2020
Sumber : Annual Report Isoplus 2020

Menurut data diatas, perolehan pejualan yang dilakukan oleh

konsumen melalui toko dipasar anyar setiap tahun hampir meningkat.

Namum dilihat dari detail pertumbuhan transaksi tahun 2018 ke 2019

mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2017 ke 2018 yaitu dari

8
27.000.000 menjadi 33.750.000, sehingga mengalami kenaikan sebesar

6.750.000. Sedangkan pertumbuhan pada transaksi tahun 2018 ke 2019

yaitu sebesar 33.750.000 menjadi 38.340.000, sehingga mengalami

kenaikan yang sedikit besar yaitu 4.590.000 transaksi.

Ada pula yang menyatakan bahwa minuman Isoplus dapat merusak

kesehatan tubuh khususnya gigi dan mata. Hasil prasurvei yang lainnya

menyatakan bahwa minuman Isoplus merupakan merek minuman Isotonik

yang memiliki kadar gula dan soda yang lebih banyak dibandingkan

dengan merek minuman isoplus lainnya.Selain itu hasil prasurvei dari

beberapa masyarakat juga menyatakan harga dari minuman isoplus mahal

dan kurang terjangkau.Maka dari berbagai uraian diatas, peneliti tertarik

dan ingin meneliti di beberapa toko di pasar anyar mengenai iklan, kualitas

produk dari Isoplus akan mempengaruhi minat beli ulang pada minuman

Isoplus di masyarakat tangerang.

Maka dari itu untuk menjawab semu pertanyaan tentang penyebab

penurunan volume penjualan produk minum Isoplus diPasar Anyar

Tangerang pada tahun 2020 dan hasilnya sebagai berikut :

9
Tabel 1.3
Pra Survey Iklan Produk Minuman Isoplus diPasar Anyar
Tangerang

Presentases
Variabel Indikator Pertanyaan Menjawab Hasil
YA
(30
Responden)
Pesan yang
disampaikan dalam 82% Sangat
Baik
IKLAN PESAN IKLAN iklan minuman
(X1) (MASSAGE) isoplus mampu
membangkitkan
keinginan saya
untuk mengetahui
lebih dalam
mengenai produk
minuman isoplus
Pesan yag
disampaikan dalam 60% Cukup
iklan minuman
isoplus mampu
mempengaruhi saya
dalam melihat
perbandingan
keunggulan produk
lain.
Minuman isoplus
NASKAH selalu memberikan 65% Baik
IKLAN
informasi mengenai
kegunaannya.
Saya tertarik untuk
DESAIN memperhatikan 50% Cukup
IKLAN

10
model dan desain
iklan isoplus.
Aktor dan aktris
MODEL dalam iklan 67% Baik
IKLAN
membuat saya
merasa terlibat
didalamnya dan
menciptakan rasa
kebangga tersendiri
bila mengkonsumsi
produk tersebut.
Warna dan music
WARNA DAN pada iklan minuman 53% Cukup
MUSIK
isoplus yang
didengarkan dan
dilihat mampu
mendukung proses
penyampaian pesan
dengan baik dan
menarik.
Sumber : Data Dipasar Anyar Tangerang

Hasil pra survey dengan memberikan 6 pertanyaan kepada 30

responden pada tabel I.2 diatas dengan 5 indikator pertanyaan, pilihan

jawaban Ya atau Tidak. Dimana persentase jawaban Ya menggunakan

skala interval memberikan hasil dimana <20% = buruk, 20-40% = kurang

baik, 41-60% = cukup, 61-80% = Baik, 81-100%= Sangat Baik.

Dari 5 indikatro hasi presurvei pertanyaan hanya ada 1 hasil yang

sangat baik, 2 indikator masih dibilang di bawah baik, maka dari itu dari

iklan bisa berpengaruh terhadap produk.

11
Dari iklan mungkin berpengaruh terhadap minta beli konsumen

terhadap produk minuman isoplus.

Sekarang akan membahas mengenai kualitas produk minuman

isplus diPasar Anyar Tangerang pada tahun 2020.

Tabel 1.4
Pra Survey Kualitas Produk Minuman Isoplus diPasar Anyar
Tangerang

Variabel Indikator Pertanyaan Presentase Hasil


Menjawab
YA
(30)
Responden
Bermanfaat untuk
KUALITAS KINERJA menjaga stamina 63% Cukup
PRODUK (PERFORMANCE) (misal :
(X2) mengatasi rasa
lelah,
mengurangi rasa
kantuk, dan
menyegarkan
tubuh).
Minuman isoplus
FITUR (FEATURE) memiliki 51% Cukup
kemasan yang
baik

KEANDALAN Menurut saya


(RELIABILITY) minuman isoplus 78% Baik
yang dijual di
toko-toko
kemasannya tidak
cacat.
KESESUAIAN Saya merasa
DENGAN produk minuman 80% Baik
SPESIFIKASI isoplus sesuai
(CONFERRMANCE dengan standar
to dan kualitas yang
SPECIFICATION) ditawarkan.
Saya merasa
DAYA TAHAN produk minuman 75% Baik
(DURABILITY) isoplus dapat
digunakan atau
dikonsumsi lebih
dari 5 tahun.

12
Minuamn isoplus
KEMAMPUAN dapat 65% Baik
(SERVICEABILITY) memperlancar
metabolisme
tubuh.

Menurut saya
ESTETIKA produk isoplus 54% Cukup
(ESTHETICS) dikemas dengan
kemasan botol
yang menarik.

Menurut saya
produk Isoplus 68% Baik
memiliki bau
harum natural
dan rasa yang
membuat segar.
Sumber : Data Dipasar Anyar Tangerang

Hasil pra survey dengan memberikan 8 pertanyaan kepada 30

responden pada tabel I.2 diatas dengan 7 Indikator pertanyaan, pilihan

jawaban Ya atau Tidak. Dimana persentase jawaban Ya menggunakan

skala interval memberikan hasil dimana <20% = buruk, 20-40% = kurang

baik, 41-60% = cukup, 61-80% = Baik, 81-100%= Sangat Baik.

Dari 7 indikatro hasi presurvei pertanyaan belum ada yang

mempunyai nilai sangat baik,bahkan masih terdapat indikator yang nilai

belum cukup, Dari kualitas produk mungkin berpengaruh terhadap minta

beli konsumen terhadap produk minuman isoplus.

Tabel 1.5
Pra Survey Minat Beli Minuman Isoplus diPasar Anyar
Tangerang

Variabel Indikator Pertanyaan Presentase Hasil


Menjawab
YA
(30)
Responden

13
Saya bermaksud 80% Baik
merekomendasikan
MINAT PERHATIAN Produk minuman
BELI (Y) (ATTENTION) isoplus ini rutin
dikonsumsi pada
orang-orang di
sekitar saya.
Saya selalu berusaha
KETERTARIKAN mendapatkan 51% Cukup
(INTEREST) informasi tentang
Produk isoplus

Saya berniat untuk


KEINGINAN terus menggunakan 62% Baik
(DESIRE) Produk minuman
isoplus yang saya
konsumsi secara
teratur
Saya akan terus
TINDAKAN membeli produk 69% Baik
(ACTION) minuman isoplus dan
akan saya rutin
konsumsi di masa
depan.

Sumber : Data Dipasar Anyar Tangerang

Hasil pra survey dengan memberikan 4 pertanyaan kepada 30

responden pada tabel I.2 diatas dengan 4 Indikator pertanyaan, pilihan

jawaban Ya atau Tidak. Dimana persentase jawaban Ya menggunakan

skala interval memberikan hasil dimana <20% = buruk, 20-40% = kurang

baik, 41-60% = cukup, 61-80% = Baik, 81-100%= Sangat Baik.

Dari 7 indikatro hasi presurvei pertanyaan belum ada yang

mempunyai nilai sangat baik,bahkan masih terdapat indikator yang nilai

belum cukup. Dalam penelitian ini,penulis ingin tau seberapa besar

pengaruh Iklan dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Ulang Produk

Isoplus Di Pasar Anyar Tangerang.

14
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Iklan dan Kualitas Produk

Terhadap Minat Beli Ulang Produk Isoplus Di Pasar Anyar

Tangerang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis merumuskan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah Terdapat Pengaruh Iklan Terhadap Minat Beli Minuman

Isoplus?

2. Apakah Terdapat Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minta Beli

Minuman Isoplus?

3. Apakah Terdapat Pengaruh Iklan dan Kualitas Produk Terhadap Minat

Beli Minuman Isoplus?

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukana diatas, maka

tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Pengaruh Iklan Terhadap Minat Beli ?

2. Untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Produk Terdahap Minat beli?

3. Untuk mengetahui Pengaruh Iklan dan Kualitas Produk secara

bersamaan Terdahap Minat beli?

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

15
1. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat untuk mengembangkan

wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu manajemen pemasaran,

khususnya komunikasi pemasaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan wawasan mengenai

pengaruh iklan dan kualitas produk terhadap minat beli ulang

konsumen sehingga dapat dijadikan dasar untuk menyusun strategi

pemasaran, termasuk strategi komunikasi pemasaran.

b. Bagi Universitas Pamulang

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi dan dapat digunakan

sebagai masukan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian

lebih lanjut.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan

yang diperoleh selama menempuh studi di perguruan tinggi, serta

menambah wawasan di bidang pemasaran yang dapat dijadikan bekal

untuk di dunia kerja nantinya.

16
BAB II

TINJAU PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

1. Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Pengertian manajemen secara dasar adalah suatu seni didalam

sebuah proses dan ilmu pengorganisasian contoh diantaranya adalah

seperti pergerakan, pengendalian, pengawasan, pengorganisasian, serta

perencanaan. Pengertian manajemen didasari sebagai suatu seni karena

seni itu sendiri memiliki berbagai fungsi diantaranya untuk

mewujudkan tujuan yang nyata dengan cara memberikan manfaat,

sedangkan pengertian manajemen sebagai suatu ilmu dikarenakan ilmu

mempunyai fungsi untuk menerangkan serta menjelaskan secara rinci

dan mudah dimengerti tentang berbagai macam fenomena atau

kejadian sehingga kajian tersebut dapat memberikan penjelasan yang

benar-benar kongkrit dan jelas.

Manajemen memiliki arti yaitu memimpin, mengusahakan,

mengendalikan, mengurus, serta mengelola. Pengertian manajemen

secara etimologis adalah suatu seni melaksanakan serta mengatur.

Pengertian manajemen secara ilmu dapat disebut sebagai bagian dari

17
displin ilmu yang mengenalkan serta mengajarkan tentang proses

untuk

18
mendapatkan tujuan yang diinginkan organisasi baik itu tujuan

usaha bersama dengan orang secara pribadi ataupun sumber milik

organisasi. Adapun orang yang melaksanakan tugas keseharian

ataupun tugas yang berkaitan tentang manajemen itu sendiri disebut

manajer.

Beberapa ahli mendefinisikan tentang pengertian manajemen

diantaranya sebagai berikut:

Menurut Robbins dan Coulter (2012:36) “manajemen adalah

mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan orang lain sehingga kegiatan

mereka selesai dengan efisien dan efektif”.

Menurut Sudarwan dan Yunan Danim (2010:18) mengemukakan

bahwa manajemen sebagai sebuah proses yang khas, yang terdiri atas

tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan

pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai

sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan

sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain untuk mencapai tujuan

tertentu.

Pengertian manajemen menurut Malayu S.P Hasibuan (2016:9)

mengemukakan bahwa “manajemen adalah ilmu dan seni mengatur

proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara

efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Afandi (2018:1) manajemen adalah bekerja dengan

orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan

19
fungsi perencanaan (planning), pengoorganisasian (organizing),

penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan

kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

pengertian manajemen adalah suatu proses dalam melaksanakan tujuan

yang direncanakana serta diawasi.

b. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu

ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan

acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai

tujuan. Menurut Henry Frayol (2010:180) Manajer menjalankan fungsi

manajemen, yaitu merencanakan, mengorganisasi, mengoordinasi, dan

mengendalikan. Dan biasa juga dengan: perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendaian.

Berikut tujuan fungsi manajemen menurut Henry Frayol

(2010:180) terdiri dari :

1) Fungsi Perencanaan (Planning)

Meliputi tugas-tugas menyusun rencana kegiatan kedepan dari

suatu organisasi, yang meliputi rencana jangka panjang, menengah,

pendek, rencana kegiatan serta menetapkan target yang hendak

dicapai.

2) Fungsi pengorganisasian (organization)

20
Meliputi tugas-tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang

melakukan, bagaimana tugas-tugas itu dikelompokan, siapa

melapor kepada siapa, dimana keputusan harus diambil.

3) Fungsi kepemimpinan (leading)

Karena suatu organisasi terdiri dari orang-orang adalah tugas

seorang manajer untuk mengarahkan dan mengoordinasikan orang-

orang ini. Saat mereka mengarahkan, memotivasi, memilih saluran

komunikasi yang efektif atau memecahkan konflik antar anggota

semuanya ini adalah fungsi kepemimpinan seorang manajer.

4) Fungsi pengendalian (controlling)

Setelah tujuan-tujuan ditentukan, rencana di tuangkan, pengaturan

struktural digambarkan, dan orang-orang dipekerjakan, dilatih, di

motivasi masih ada kemungkinan bahwa ada sesuatu yang keliru

untuk memastikan semua urusan berjalan sebagai mana mestinya

seorang manajer harus memantau kinerja organisasi.

c. Manfaat Manajemen

Menurut Roni Angger Aditama (2020) Fungsi manajemen yang

dijadikan secara cermat dan sistematis dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1) Membantu manajer dan para anggota untuk merancang strategi

melaui pendekatan yang lebih sistematis, rasional dan efektif.

2) Mendapatkan hasil yang maksimal melalui proses yang

menyeluruh.

21
3) Manajemen akan memudahkan kita untuk menyajikan kerangka

kerja untuk jangka pendek maupun jangka panjang sehingga target

pun akan lebih mudah untuk ditentukan.

4) Membantu proses alokasi sumber daya yang efektif

5) Mendorong tumbuhnya sikap profesiona dalam diri setiap anggota

organisasi yang diberikan kepercayaan untuk melaksanakan tugas.

d. Tujuan Manajemen

Tujuan manajemen menurut Malayu S.P Hasibuan (2012:1)

mendefinisikan “Manajemen adalah seni dan ilmu untuk mengukur

proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya

secara sefektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu”.

Tujuan manajemen dalam sebuah organisasi yaitu:

1) Menjalankan dan mengevaluasi strategi yang direncanakn agar

dapat berjalan secara efektif.

2) Melakukan peninjauan kembali terhadap kekuatan, kelemahan,

serta ancaman pad organisasi. Dari kedua pendapat tersebut,

penulis menyimpulkan bahwa tujuan manajemen untuk

mengefektifkan dan mengefisienkan pendayagunaan segala

seumber daya yang tesedia guna pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan sesuai dengan kemampuan mengatur dalam suatu

organisasi.

e. Prinsip Manajemen

22
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa

perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan

situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol (2010), seorang

pencetus teori manajemen yang berasal dari perancis. Prinsip-prinsip

umum manajemen ini terdiri dari :

1) Pembagian kerja (Division of work)

2) Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)

3) Disiplin (Dicipline)

4) Kestauan perintah (Unity of Command)

5) Kesatuan pengarahan (Unity of direction)

6) Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri

(Subordination of individual interest to general interest)

7) Pembayaran upah yang adil (Renumeration)

8) Pemusatan (Centralisation)

9) Heirarki (Hierarchy)

10) Tata tertib (Order)

11) Keadilan (Equity)

12) Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure personal)

13) Inisiatif (Inisiative)

14) Semangat kesatuan (Esprint de corp)

f. Unsur Manajemen

Untuk membentuk sistem manajerial yang baik dibutuhkan unsur

manajemen didalamnya. Semua unsur tersebut saling melengkapi satu

23
sama lain, jika salah satunya tidak ada maka akan berimbas pada hasil

keseluruhan pencapaian suatu organisasi.

Menurut Hasibuan (2016:20) unsur-unsur manajemen yaitu terdiri

dari:

1) Manusia (human) Faktor yang paling utama dalam manajemen

adalah manusia. Manusia membuat tujuan dan melakukan proses

pencapaian tujuan tesebut.

2) Uang (money) Selain manusia, uang juga merupakan unsur

manajemen yang sangat berpengaruh karena hasil kegiatan dapat

diukur dari jumlah yang beredar di suatu perusahaan. Adanya uang

bisa menjadi alat dalam proses pencapaian tujuan dengan

penggunaannya yang diperhitungkan secara rasional.

3) Bahan (Materials) Ketersediaan bahan baku atau material sangat

vital dalam proses produksi. Tanpa material, perusahaan tidak bisa

mengolah sesuatu untuk dijual.

4) Mesin (machines) Mesin sangat dibutuhkan manusia untuk

memudahkan suatu pekerjaan. Penggunaan mesin akan

meningkatkan hasil dan keuntungan serta membuat proses kerja

menjadi lebih efektif.

5) Metode (methods) Pekerjaan dapat berjalan dengan efektif dan

efisien bila dilakukan dengan metode yang tepat. Suatu metode

kerja harus mempertimbangkan sasaran, fasilitas, waktu, uang, dan

kegiatan bisnis.

24
2. Pengertian Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu faktor yang terpenting untuk

memajukan perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dalam

bidang barang dan jasa. Kesuksesan perusahaan banyak ditentukan

oleh prestasi di bidang pemasaran. Pemasaran merupakan proses

mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen dan memuaskan

konsumen dengan produk dan pelayanan yang baik. Aktivitas

pemasaran sering diartikan sebagai aktivitas menawarkan produk dan

menjual produk, tapi bila ditinjau lebih lanjut ternyata makna

pemasaran bukan hanya sekedar menawarkan atau menjual produk

saja, melainkan aktivitas yang menganalisa dan mengevaluasi tentang

kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring berjalannya waktu,

masyarakat ikut berkembang, tidak hany berkembang dalam tingkat

pendidikan, teknologi, gaya hidup masyarakat pun ikut berkembang.

Dengan demikian perusahaan harus bisa mengikuti perkembangan

tersebut.

Menurut Kotler dan Amstrong (2014:27) “pemasaran adalah proses

dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun

hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap

nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”.

25
Menurut Hasan (2013:4) “pemasaran adalah proses

mengidentifikasi, menciptakan dan mengkomunikasikan nilai, serta

memelihara hubungan yang memuaskan pelanggan untuk

memaksimalkan keuntungan perusahaan. Menurut Mullins & Walker

(2013:5) “pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan

kegiatan yang diperlukan mengaktifkan individual dan organisasi

untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

bertukar dengan lain dan mengembangkan hubungan bertukar

berkelanjutan”.

Menurut Dayle dalam Sudaryono (2016:41) “pemasaran adalah

proses manajemen yang berupaya memaksimumkan laba (retutns) bagi

pemegang saham dengan jalan menjalin relasi dengan pelanggan

utama (valued customers) dan menciptakan keunggulan kompetitif”.

Menurut Melydrum dalam Sudaryono (2016:41) “pemasaran

adalah proses bisnis yang berusaha menyelaraskan antara sumber daya

manusia, finansial dan fisik organisasi dengan kebutuhan dan

keinginan para pelanggan dalam konteks strategi kompetitif”.

Beberapa definisi pemasaran yang dikemukakan para ahli tersebut,

dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial atau

fungsi organisasi dalam kegiatan bisnis yang bertujuan untuk

menyalurkan atau mendistribusikan barang dalam rangka memuaskan

kebutuhan konsumen.

b. Konsep Pemasaran

26
Konsep-konsep inti pemasaran meliputi: kebutuhan, keinginan,

permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan, pertukaran,

transaksi, dan hubungan pasar. Kita dapat membedakan antara

kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu

keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan

adalah suatu kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap

kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan permintaan

adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan

kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai

tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar

sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih

efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2013:184), dalam

pemasaran terdapat lima konsep yang merupakan dasar pelaksanaan

kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu: konsep produksi, konsep

produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran

holistik, berikut penjelasannya:

1) Konsep Produksi

Konsep Produksi adalah salah satu konsep tertua dalam bisnis.

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk

yang tersedia dalam jumlah banyak dan tidak mahal. Para manajer

dari bisnis yang berorientasi pada produksi berkonsentrasi untuk

27
mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan

distribusi massal. Pemasar juga menggunakan konsep produksi

ketika suatu perusahaan ingin memperluas usaha

2) Konsep Produk

Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk

yang menawarkan kualitas kinerja, atau fitur inovatif terbaik.

Manajer dari organisasi ini berfokus untuk membuat produk yang

unggul dan senantiasa memutakhirkannya. Suatu produk baru tidak

akan sukses jika tidak didukung oleh harga, distribusi, iklan, dan

penjualan yang tepat.

3) Konsep Penjualan

Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen bahwa konsumen

dan bisnis, jika dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak

produk organisasi. Karenanya organisasi tersebut harus melakukan

upaya penjualan dan promosi yang agresif. Konsep penjualan

dipraktikkan paling agresif untuk barang-barang yang tidak dicari,

yaitu barangbarang yang biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli

konsumen, seperti asuransi, ensiklopedia, dan peti mati. Pemasaran

model ini mengasumsikan bahwa pelanggan yang terbujuk untuk

membeli suatu produk akan menyukai produk tersebut, dan jika

ternyata tidak, mereka bukan hanya tidak akan mengembalikan

atau menjelek-jelekkan produk tersebut atau mengeluh kepada

organisasi konsumen, melainkan mungkin membeli lagi.

28
4) Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai

tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing

dalam menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan,

nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih.

5) Konsep Pemasaran Holistik

Konsep pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan, desain,

dan pengimplentasian program pemasaran, proses, dan aktivitas-

aktivitas yang menyadari keluasan dan sifat saling

ketergantungannya. Pemasaran holistik menyadari bahwa segala

hal berarti dalam pemasaran dan bahwa perspektif yang luas dan

terintegrasi sering kali diperlukan.

c. Pengertian Manajemen Pesamaran

Manajemen pemasaran merupakan aktivitas yang sangat penting

bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sekarang sudah banyak

pesaing yang memiliki produk yang sejenis, perusahaan harus bisa

menentukan strategi yang tepat agar perusahaan bisa terus berkembang

seiring dengan perkembangan zaman. Perusahaan harus melakukan

inovasi produk agar produk yang dijual sesuai dengan kebutuhan para

konsumen dan dapat memuaskan mereka. Menurut Kotler (2012:5)

pengertian manajemen pemasaran adalah: “Mengidentifikasi dan

memenuhi kebutuhan manusia dan sosial”.

29
Sedangkan menurut Maynard dan Beckman yang dikutip oleh

Alma (2013:1) dalam bukunya manajemen pemasaran adalah:

“Marketing embraces all business activities involved in the flow of

goods and services from physical production to consumption”.

Sedangkan menurut Tjiptono (2012:2) manajemen pemasaran

dapat dikemukakan sebagai berikut: "Pemasaran merupakan sistem

sosial efektifitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan,

menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk,

jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar dalam

rangka mencapai tujuan organisasional”.

Menurut Buchari Alma (2016:130) “manajemen pemasaran adalah

merencanakan, pengarahan, serta pengawasan seluruh kegiatan

pemasaran dalam perusahaan ataupun bagian dipemasaran”.

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pemasaran adalah suatu aktifitas dalam menyampaikan barang atau

jasa kepada para konsumen, dimana kegiatan tersebut dapat memenuhi

kebutuhan dan kepuasan konsumen. Manajemen pemasaran mengatur

semua keinginan pemasaran, karena itu manajemen pemasaran sangat

penting bagi perusahaan.

Manajemen pemasaran menurut Kotler (2012:12) adalah

“manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran

dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan

30
menciptakan, menghantarkan, da mengkomunikasikan nilai pelanggan

yang umum”.

Sedangkan definisi manajemen pemasaran menurut Tjiptono

(2012:51) “manajemen pemasaran merupakan sistem total aktivitas

bisnis ang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, dan

mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan

keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan

organisasional”.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen

pemasaran adalah sebagai suatu seni dan ilmu untuk memilih pasar

sasaran serta mendapatkannya dan mempertahankannya yang

dirancang untuk memuaskan keinginan pasar sasaran.

Menurut Swasta dan Handoko (2013:16) “tujuan pemasaran

merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan

kebutuhan pelanggan merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi

kelangsungan hidup perusahaan”. Definisi tersebut mengisyaratkan

bahwa tujuan dari pemasaran adalah memberikan kepuasan terhadap

dan kebutuhan pelanggan.

Sedangkan menurut Alma (2011:10) “tujuan pemasaran adalah

mengadakan keseimbangan pasar dengan mengadakan perdagangan

antar negara atau daerah untuk saling mengisi”. Tujuan yang dimaksud

untuk mencari keseimbangan pasar, antara buyer’s market dan seller’s

market.

31
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan tujuan

pemasaran untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berujung pada

kelangsungan hidup perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mencapai

tujuan yang diinginkan dari suatu perusahaan maka terlebih dahulu

diketahui bagaimana menyalurkan barang dengan tepat untuk

mencapai laba maksimal.

d. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Definisi bauran pemasaran menurut Alma (2013:205) “bauran

pemasaran merupakan strategi mencampur kegiatan kegiatan

marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan

hasil paling memuaskan”.

Menurut Kotler dan Armstrong (2014:76) “bauran pemasaran

adalah seperangkat alat pemasaran taktis diperusahaan memadukan

dua menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran”.

Menurut Kotler (2012:101) menyatakan bahwa bauran pemasaran

merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan suatu

perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di

pasar sasaran.

Unsur-unsur bauran pemasaran dapat digolongkan dalam empat

kelompok pengertian dari masing-masing variabel bauran pemasaran

didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong (2014:76) sebagai berikut:

1) Produk : adalah kombinasi barang dan jasa perusahaan

menawarkan dua target pasar.

32
2) Harga : adalah jumlah pelanggan harus dibayar untuk memperoleh

produk

3) Tempat : adalah mencakup perusahaan produk tersedia untuk

menargetkan pelanggan.

4) Promosi : adalah mengacu pada kegiatan berkomunikasi kebaikan

produk dan membujuk pelanggan sasaran

Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang

dikenal dalam istilah 4P, yaitu product (produk), price (harga), place

(tempat atau saluran distribusi), dan promotion (promosi), sedangkan

dalam pemasaran jasa memiliki beberapa alat pemasaran tambahan

seperti people (orang), physical evidence (fasilitas fisik), dan process

(proses), sehingga dikenal dengan istilah 7P, maka dapat disimpulkan

bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion, people,

physical evidence, dan process. Berikut adalah pengertian 7P:

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:62) pada buku Principles of

Marketing:

a) Produk (Product), adalah mengelola unsur produk termasuk

perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk

dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan

menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi

bermacam-macam produk atau jasa.

33
b) Harga (Price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang

akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan

harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga,

pembayaran ongkos angkut dan berbagai variabel yang

bersangkutan.

c) Tempat atau Saluran Distribusi (Place), yakni memilih dan

mengelola saluran perdagangan yang dipakai untuk menyalurkan

produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta

mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan

perniagaan produk secara fisik.

d) Promosi(Promotion), adalah suatu unsur yang digunakan untuk

memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa

yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi,

promosi penjualan maupun publikasi.

e) Orang (People), adalah semua pelaku yang memainkan peranan

penting dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi

persepsi pembeli. Elemen dari orang adalah pegawai perusahaan,

konsumen dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan

karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan

memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.

f) Fasilitas Fisik (Physical evidence), merupakan hal nyata yang turut

mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan

menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang

34
termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau bangunan

fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang

lainnya.

g) Proses (Process) adalah semua prosedur actual, mekanisme, dan

aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen

proses ini memiliki arti sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses

dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa

seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan

jasa sebagai bagian jasa itu sendiri.

Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai bauran pemasaran,

maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran memiliki elemen-

elemen yang sangat berpengaruh dalam penjualan dan kepuasan

pelanggan karena elemen tersebut dapat mempengaruhi minat

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

3. Iklan

a. Pengertian Iklan

Definisi Iklan menurut Sangadji dan Sopiah (2013:225)

menyatakan komunikasi pemasaran adalah “komunikasi yang

dilakukan antara produsen, perantara, pemasaran dan konsumen dan

merupakan kegiatan untuk membantu konsumen mengambil keputusan

di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran atau transsaksi

agar lebih memuaskan dengan menyadarkan semua pihak untuk

berpikir, berbuat dan bersikap lebih baik”.

35
Sedangkan menurut Situmorang (2012:174) periklanan adalah

“aktivitas yang di desain menstimulasi permintaan konsumen dan

segala bentuk penyajian dan bukan promosi pribadi, mengenai ide,

barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Inti dari

periklanan adalah memperkenalkan suatu produk, mempromosikan

suatu produk, mengubah persepsi konsumen, mendekatkan konsumen

dengan produk tersebut, membuat suatu produk melekat di benak

konsumen dan mendorong konsumen untuk bertindak dengan

mempromosikan ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor

tertentu”.

Menurut Kotler dan Armstrong, 2018:439 Iklan yaitu “bersifat

sangat ekspresif yang memungkinkan perusahaan untuk mendramatisir

produknya melalui penggunaan visual, cetak, suara, dan warna. Selain

itu, iklan dapat digunakan untuk itu membangun citra jangka panjang

untuk suatu produk dan dapat membuat penjualan produk terjual

dengan cepat”.

Menurut Adapun menurut Tjiptono dalam Rahman, (2012:20)

menyatakan bahwa, “Periklanan adalah bentuk komunikasi tidak

langsung, yang didasari pada informasi tentang keungulan, atau

keunggulan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga

menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran

seseorang untuk melakukan pembelian”.

36
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

Iklan adalah salah satu dari empat jenis promosi yang digunakan

pemasaran untuk mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada

konsumen dan konsumen potensial.

b. Tujan dan Daya Tarik Periklanan

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:225) menyatakan iklan

“bertujuan untuk meningkatkan reaksi calon pembeli atau pembeli

potential terhadap perusahaan dan penawaran produk perusahaan”.

Iklan dirancang untuk meningkatkan penjualan produk dan

keuntungan perusahaan. Iklan dirancang dengan baik akan menarik

perhatian konsumen. Iklan yang menarik perhatian audiens yang

emosional tentu berbeda dengan iklan untuk audiens yang rasional.

c. Fungsi Iklan

Menurut Swastha (2012: 245), fungsi periklanan antara lain:

1) Memberikan Informasi

Iklan dapat memberikan informasi lebih banyak daripada

lainnya, baik tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain

yang mempunyai kegunaan bagi konsumen. Nilai yang diciptakan

oleh periklanan tersebut dinamakan faedah informasi. Tanpa

adanya informasi seperti itu orang segan atau tidak akan

mengetahui banyak tentang suatu barang.

2) Membujuk atau mempengaruhi

37
Dengan adanya iklan, perusahaan berusaha untuk

mempengaruhi dan meyakinkan masyarakat akan kelebihan

produknya, sehingga masyarakat terpengaruh dan akhirnya

melakukan tindakan pembelian.

3) Menciptakan kesan (image)

Pemasangan iklan selalu berusaha untuk mencipatakan

iklan yang sebaik-baiknya, baik menggunakan warna,ilustrasi,

bentuk, dan layout yang menarik. Terkadang pembeli sebuah

barang tidak melakukan secara rasional atau memperhatikan nilai

ekonomisnya, tetapi lebih tedorong untuk mempertahankan atau

mempertimbangkan gengsi, seperti pembelian rokok, kendaraan

roda empat, dan sebagainya.

4) Memuaskan Keinginan

Sebelum memilih dan membeli produk, terkadang pembeli

ingin mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari

barang itu. Sebagai contoh mereka ingin mengetahui lebih dulu

tentang gizi, vitamin dan harga pada sebuah produk makanan yang

paling baik untuk keluarga.

d. Indikator Iklan

Menurut Jefkins (2010:96)suatu iklan dapat dikatakan ideal

apabila iklan tersebut:

1) Massage (Pesan Iklan)

38
Pesan atau informasi yang disiapkan oleh pengiklan untuk

menginformasikan atau membujuk masyarata yang melihat iklan

mengenain produk atau ide yang diiklankan sampai dengan baik

dan benar.

2) Copywrite (Naskah Iklan)

Merupakan sebuah teks yang mendorong, membujuk

khalayak agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.

3) Desain Iklan

Desain Iklan yang ditayangkan hendaknya dapat menarik

perhatian pemirsa, oleh karena itu d es ai n iklan harus dibuat

dengan gambar yang menarik, tulisan dan kombinasi warna yang

serasi dan mencolok, serta kata-kata yang mengandung janji,

jaminan, serta menunjukkan kualitas produk yang diiklankan.

4) Model Iklan

Model iklan merupakan visual dari penawaran produk.

Model iklan adalah gambaan dari ekspresi model atau ikon dan

simbol yang digunakan sebagai penanda untuk menghasilkan efek

bujukan dan pengingat pada receiver.

5) Warna dan Musik


Penggunaan warna dan music merupakan pembentukan

citra yang ingin dicapai hal itu dikarenakan warna dan music juga

seringkali mempertimbangkan aspek psikologis dari arti sebuah

warna dan musik tersebut.

39
Berdasarkan lima indikator diatas dapat digambarkan indikator

iklan yang diringkas sebagai berikut :

Gambar 1.1

Indikator Iklan

Pesan Iklan (Massage)

Naskah Iklan (Copywrite)

Desain Iklan
Iklan

Model Iklan

Warna dan Musik

Sumber : Jefkins (2010:96)

40
4. Kualitas Produk

a. Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Keller (2016:156) menyatakan bahwa

“Product Qualityis the totality of features and characteristics of a

product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied

needs”. Yang artinya kualitas produk merupakan totalitas dari fitur dan

karakteristik suatu produk atau Jasa yang memiliki kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

Kualitas produk dibutuhkan agar kebutuhan dan keinginan sesuai

dengan kemauan konsumen. Kualitas produk dari suatu produk harus

mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing.

Kualitas mempunyai arti sangat penting dalam keputusan pembelian.

Apabila kualitas produk yang dihasilkan baik maka akan

meningkatkan minat beli konsumen tetapi sebaliknya jika kualitas

produk tidak sesuai dengan yang diharapkan konsumen, maka akan

mengurangi minat beli konsumen yang akan menyebabkan hilangnya

konsumen.

b. Produk

Menurut Kotler dan Keller (2016:48) menyatakan produk adalah

“segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik

perhatian konsumen, memenuhi kebutuhan konsumen ataupun

keinginan konsumen”.

Produk diklasifikasikan menjadi 3 jenis, antara lain :

41
1) Barang yang tidak tahan lama (Nondurable Goods)

2) Barang yang tidak tahan lama adalah barang yang berwujud yang

biasa dikonsumsi dalam sekali atau beberapa kali penggunaan saja.

3) Barang tahan lama (Durable Goods)

4) Barang tahan lama adalah barang yang berwujud yang biasanya

dapat digunakan berkali-kali.

5) Jasa (Service)

Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah

habis. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan lebih banyak

pengdendalian, kredibilitas pemasok dan kemampuan penyesuaian.

Menurut Fisher dan Shipton (2010:3) menyatakan kemasan adalah

“kelebihan yang terlihat dari konsumsi sementara dari suatu produk.

Kemasan biasanya dirancang agar memiliki bentuk yang ringan.

Kemasan juga merupakan suatu tempat atau wadah yang digunakan

untuk melindungi suatu produk agar tetap terlihat rapi dan bersih”.

Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2010:95), mengemukakan

bahwa “Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dibeli, dikomsumsi pasar sebagai pemenuhan

kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”

c. Klasifikasi produk

42
Menurut Kotler dan Keller yang dialih bahasakan Bob Sabran

(2012:45l), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa

kelompok :

1) Berdasarkan wujudnya Produk berdasarkan wujudnya dapat

diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama, yaitu:

a) Barang. Barang merupakan produk yang berwujud fisik,

sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang,

disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya

b) Jasa. Jasa merupakan aktivitas, manfaat dan kepuasan yang

ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya

bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya

2) Berdasarkan daya tahan Produk berdasarkan aspek daya tahan

dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a) Barang tidak tahan lama (nondurable goods). Barang tidak

tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis

dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan

kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal

kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman

kaleng, dan sebagainya.

b) Barang tahan lama (durable goods). Barang tahan lama

merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama

dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk

43
pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya: lemari

es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain.

Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan

untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini

Fandy Tjiptono (1999:98- 101) mengklasifikasikan produk

menjadi:

a) Barang Konsumen

Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk

kepentingan konsumen akhir (individu atau rumah tangga), dan

bukan untuk kepentingan bisnis, barang konsumen dapat

dibedakan menjadi empat jenis yaitu :

(1) Convenience Goods merupakan barang yang pada

umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi (sering

dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera dan memerlukan

usaha yang minimum dalam perbandingan dan

pembelianya.

(2) Shooping Goods adalah barang yang proses pemilihan dan

pembelianya, dibandingkan oleh konsumen diantara

berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria pembanding

meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing.

Contohnya: alat rumah tangga, pakaian, dan kosmetik.

(3) Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik

atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok

44
konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk

membelinya. Umumnya jenis barang ini terdiri atas barang-

barang mewah, dengan merek dan model yang spesifik,

seperti mobil jaguar dan pakaian desain terkenal.

(4) Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui oleh

onsumen atau kalaupun sudah diketahui oleh konsumen,

konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya.

Contohnya: batu nisan, ensiklopedi, dan tanah pekuburan.

(5) Barang industri Barang industri adalah barang yang di

konsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau

konsumen bisnis). Barang industri digunakan untuk

keperluan selain di konsumsi langsung yaitu: untuk diolah

menjadi barang lain atau untuk dijual kembali. Barang

industri dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu

(a) Material and part, merupakan barang yang seluruhnya

atau sepenuhnya masuk ke dalam produk jadi.

Kelompok ini dibagi menjadi dua kelas yaitu bahan

baku serta bahan jadi dan suku cadang.

(b) Capital Items, merupakan barang tahan lama (long

Lasting) yang memberi kemudahan dalam

mengembangkan atau mengelola produk jadi.

(c) Supplies and service, merupakan barang yang tidak

tahan lama serta jasa yang memberi kemudahan dalam

45
mengembangkan atau mengelola keseluruhan produk

jadi.

d. Indikator Kualitas Produk

Tjiptono (2015:76) menyatakan beberapa dimensi dalam kualitas

produk antara lain :

1) Kinerja (Performance) yaitu tingkat dimana karakteristik utama

produk beroperasi. Kesimpulannya kualitas kinerja merupakan

fungsi inti suatu produk.

2) Fitur (Feature) yaitu karakteristik produk yang menjadi pelengkap

atau karakteristik sekunder padafungsi dasar produk.

Kesimpulannya fitur merupakan ciri tambahan yang melengkapi

suatu produk.

3) Keandalan (Reliability) adalah ukuran probabilitas bahwa produk

tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam waktu tertentu.

Kesimpulannya keandalan merupakan kemungkinan suatu produk

tidak akan mengalami kerusakan dalam periode waktu tertentu.

4) Kesesuaian dengan Spesifikasi (Confermance to Specifications),

yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi

standar yang telah ditetapkan sebelumnya.Kesimpulannya

kesesuaian dengan spesifikasi merupakan karakter dari suatu

produk yang memenuhi standar yang ditetapkan.

5) Daya Tahan (Durability) berkaitan dengan ukuran umur operasi

harapan produk atau seberapa lama produk tersebut dapat

46
digunakan dalam kondisi biasa atau penuh.Kesimpulannya

ketahanan merupakan lamanya suatu produk dapat digunakan.

6) Serviceability meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan,

mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan.

Pelayanan tersebut berlaku sebelum penjualan, selama proses

penjualan hingga purnajual.

7) Kesimpulannya kecepatan dalam memberikan pelayanan dan

penanganan terhadap keluhan suatu produk. 21biasa atau

penuh.Kesimpulannya ketahanan merupakan lamanya suatu produk

dapat digunakan.

8) Estetika (Esthetics) adalah daya tarik produk terhadap panca

indera. Kesimpulannya estetika merupakan daya tarik suatu produk

yang dapat dirasakan langsung oleh panca indera.

Gambar 1.2
Indikator Kualitas Produk

Kinerja (Performance)

Fitur (Feature)

Keandalan (Reliability)
47

Kualitas Produk
Kesesuaian dengan
Spesifikasi (Confermance to
Specifications)

Daya Tahan (Durability)

Serviceability

Estetika (Esthetics)
Sumber :Tjiptono
(2015:76)

5. Minat Beli Ulang

a. Pengertian Minat Beli Ulang

Menurut Kotler dan Keller dalam Juniawati (2015:141) yaitu:

“Tindakan konsumen pasca pembelian, terjadinya kepuasan atau

ketidakpuasan pasca pembelian konsumen terhadap suatu produk akan

mempengaruhi perilaku selanjutnya, jika konsumen puas maka akan

menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali

produk tersebut.”

Menurut Fandy Tjiptono (2015:386) “minat beli ulang berbeda

dengan loyalitas, jika loyalitas mencerminkan komitmen psikologis

terhadap merek atau produk tertentu sedangkan perilaku pebelian

ulang semata-mata menyangkut pembelian merek yang sama secara

beulang kali”.

48
Adapun pengertian minat beli ulang menurut Ali Hasan (2018:131)

bahwa minat beli ulang “merupakan minat pembelian yang didasarkan

atas pengalaman pembelian yang telah dilakuakn dimasa lalu. Minat

beli ulang yang tinggi mencerminkan tingkat kepuasan yang tinggi dari

konsumen”.

Minat beli ulang menunjukan keinginan pembeli untuk melakukan

kunjungna ulang dimasa yang akan datang. Perilaku pembelian ulang

seringkali dikaitkan dengan loyalitas. Namun keduanya berbeda,

perilaku pembelian ulang banya menyangkut pembelian ulang merek

tertentu yang sama secara berulang-ulang, sedangkan loyalitas

mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu.

b. Dimensi Minat Beli Ulang

Menurut Ali Hasan (2018:131) “Perilaku membeli timbul karena

didahului oleh adanya minat membeli, minat membeli muncul salah

satunya disebabkan oleh persepsi yang didapatkan bahwa produk

tersebutmemiliki kualitas yang baik.Jadi minat membeli timbul dari

pelanggan”.

Minat beli ulang (repeat intention to buy) dapat diidentifikasi

melalui dimensi sebagai berikut:

1) Minat Transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk

membeli produk.

2) Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan kepada orang lain.

49
3) Minat preferensial, yaitu minat ynag menggambarkan perilaku

seseorang yang memiliki preferensial utama pada produk,

preferensi ini hanya dapat diganti bila terjadi sesuatu dengan

produk preferensinya.

4) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang

yang selalu mencari informasi mengenai produk yang dimintanya

dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari

produk yang sama.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli

Menurut Lidyawatie (2008) dalam Wicaksono (2015) menjelaskan

bahwa “ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli

konsumen,yaitu”:

1) Perbedaan pekerjaan Adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat

diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin di

capainya,aktivasi yang dilakukan.

2) Perbedaan social ekonomi

Artinya seseorang yang memiliki social ekonomi yang tinggi akan

lebih mudah untuk mencapai apa yang diinginkan dari pada apa

yang memiliki social ekonomi yang rendah.

3) Perbedaan hobi atau kegemaran artinya bagaiaman seseorang

menggunakan waktu sengangganya.

4) Perbedaan jenis kelamin artinya minat wanita akan berbeda dengan

minat pria,misalnya dalam pola belanja.

50
5) Perbedaan usia artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan

orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas

benda dan seseorang

d. Indokator Minat Beli

Muhammad (2014:141) dalam Munawaroh (2018) indikator minat

beli ulang seorang konsumen adalah sebagai berikut :

1) Perhatian (Attention),yaitu perhatian konsumen terhadap produk

yang pernah dibeli konsumen.

2) Ketertarikan(Interest),yaitu ketertarikan konsumen terhadap

produk yang pernah beli dari produsen.

3) Keinginan(Desire),yaitu keinginan konsumen untuk memiliki

produk yang pernah dibeli sebelumya.

4) Tindakan(Action),yaitu konsumen melakukan pembelian terhadap

produk yang dipernah dibeli.

Gambar 1.3
Indikator Minat Beli Ulang

Perhatian (Attention)

Ketertarikan (Interest)
Minat Beli Ulang
51
Keingian (Desire)

Tindakan (Action)
Sumber : Muhammad (2014:141) dalam

Munawaroh (2018)

6. Hubungan Antara Iklan dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli

Ulang

Hubungan antara iklan dapat mendorong agar konsumen tertarik

dengan produk yang kita iklankan dan kualitas produk dengan minat beli

ulang konsumen dengan koefisien korelasi yang termasuk kepada tingkat

hubungan yang sedang.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya, ada penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini,

diantaranya yaitu:

Tabel 2.1
Penelitian terdahulu yang dijadikan referensi bagi penulis adalah:
No Nama Peneliti, Judul Peneliitian Variabel Hasil
Nama
Jurnal,Vol,No
dan Tahun
1 Nuraini Pengaruh Promosi Independen : 1. Terdapat pengaruh
Irawan,Toni Seno dan Kualitas Produk Promosi dan signifikan antara
Aji dan Lik Anah Terhadap Minat Beli Kualitas Produk promosi dan Kualitas
(2020) Kerudung Rabbani Produk terhadap minat
(Studi Kasus Pada Dependen : beli secara parsial.
Jurnal Ilmiah Pondok Pesantren Minta Beli 2. Terdapat pengaruh
Manajemen Putri Waisongo signifikan antara
Bisnis, Volume 6, Cukir Jombang) promosi dan kualitas
No. 02, (2020) produk terhadap

52
minat beli secara
parsial
2 Arief Adi Satria Pengaruh Promosi, Independen : 1. Variabel promosi dan
(2017) dan Kualitas Produk Promosi dan kualitas produk secara
Terhadap Minat Beli Kualitas Produk parsial berpengaruh
Jurnal Konsumen Pada signifikan terhadap
Manajemen dan Perusahaan A-36 Dependen : minatbeli.
Star-Up Bisnis Minat Beli 2. Secara simultan
Vol.2 No.1 (2017) variable promosi dan
kualitas produk
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap minat beli
dan dari kedua
variabel, promosi (X1)
dan kualitas produk
(X2) yang mempunyai
pengaruh yang paling
dominan adalah
kualitas produk
3. Variabel promosi dan
kualitas produk secara
bersama-sama
berpengaruh signifikan
terhadap minat beli.

3 Muhammad Rizal Pengaruh Kualitas Independen : 1. Kualitas produk,


Nur Irawan Produk, Harga dan Kualitas Produk, Harga dan Promosi
Promosi terhadap Harga, Promosi. berpengaruh secara
Jurnal EMBA Minat Beli parsial dan signifikan
Vol.2 No.1, Hal. Konsumen pada PT Dependen : terhadap minat beli
313-324 (2020) Satria Nusantara Minat Beli konsumen.
Jaya (2020) 2. variabel kualitas
produk, harga dan
promosi secara
bersama-sama
memiliki pengaruh
yang positif terhadap
minat beli konsumen.

4 Umar Bakti, Pengaruh Kulitas Independen : 1. Variabel kualitas


Hairudin, Maria Pelayana, Produk Kulitas Pelayan, pelayanan,produk dan

53
Septijanatini Alie dan Harga Terhadap Produk dan harga secara parsial
(2020) Minat Beli Pada Harga. berpengaruh signifikan
Toko Online Lazada terhadap minatbeli.
Jurnal Ekonomi di Bandar Lampung. Dependen : 2. Secara simultan
Vol. 22 No.2 Minat Beli variabel kualitas
(2020). pelayana,produk dan
harga mempunyai
pengaruh yang
signifikan terhadap
minat beli dan dari
ketiga variabel,
kualitas pelayana
(X1),produk (X2) dan
harga (X3) yang
mempunyai pengaruh
yang paling dominan
adalah kualitas
produk.
3. Variabel kualitas
pelayan, produk dan
harga secara bersama-
sama berpengaruh
signifikan terhadap
minat beli.
5 Rizky Amalina Analisi pengaruh Independen : 1. Persepsi kualitas
Bachriansyah kualitas produk, Kualitas produk, iklan dan
(2016). daya tarik iklan, dan Porduk,Iklan persepsi harga secara
persepsi harga dan Persepsi parsial tidak
Jurnal Ilmiah terhadap minat beli Harga berpengaruh signifikan
Manjemen Vol VI konsumen pada terhadap minat beli
No. 3 (2016) produk ponsel nokia Dependen : konsumen.
(studi kasus pada Minat Beli
masyarata di kota Konsumen
semarang
2. Iklan secara parsial
berpengaruh signifikan
terhadap minat beli.
Dimensi dari iklan
yang memiliki
hubungan paling kuat
dengan dimensi pada
variabel minat beli
adalah dimensi
kepribadian iklan.
3. Persepsi kualitas
produk,iklan, dan
persepsi harga secara
simultan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Minat Beli.

54
6 Frans Sudirjo,Edi Pengaruh Kualitas Independen : Seluruh aspek dari variable
Anwar Handoyo Produk Dan Iklan Kualitas Produk kualitas produk dan iklan pada
(2018) Terhadap Minat Beli dan Iklan penelitian ini berpengaruh
Konsumen AMDK secara simultan terhadap
Jurnal Ilmiah Amidis Di Semarang. Dependen : variabel terikat Minat Beli
UNTAG Minat Beli konsumen.
Semarang ISSN : Konsumen
2302-2752, Vol. 7
No. 1, (2018)

7 Nurul Aisyah Pengaruh Kualitas Independen : Ada pengaruh positif yang


(2015) Produk, Daya Tarik Kualitas Produk signifikan antara kualitas
Iklan Terhadap dan Daya Tarik produk dan daya Tarik iklan
Jurnal Minat Beli Produk Iklan terhadap minta beli konsumen.
Khatulistiwa Indomie (studi kasus
Informatika, Vol. pada masyarakat Dependen :
3 No. 2, (2015) dibekasi) Minat Beli

8 Greg Joel, James Pengaruh Promosi Independen : Setiap peningkatan kegiatan


D.D. Massie dan dan Harga terhadap Promosi dan promosi dan kenaikan harga
Jantje L. Sepang Minat Beli Harga sangat berpengaruh terhadap
(2014) Pelanggan Indihome peningkatan mina tbeli
di Provinsi DKI Dependen :
Jurnal EMBA Jakarta . Minat Beli pelanggan IndiHome di
Vol.2 No.3, Hal. Konsumen Propinsi DKI Jakarta baik
1464-1472 (2014) secara sendiri-sendiri maupun
serentak. perubahan harga
perlu menjadi 40 perhatian
yang lebih serius bagi PT.
Telekomunikasi Indonesia.

9 Aldaan Faikar Analisis Pengaruh Independen : 1. Hubungan kualitas


Annafik, Mudji Kualitas Produk, Kualitas Produk, produk,harga dan daya
Raharjo (2012) Harga, Dan Daya Harga dan Daya tarik menunjukkan
Tarik Iklan Tarik
bahwa konsumen
Jurnal Terhadap Minat Beli
Manajemen Vol. Sepeda Motor Dependen : termotivasi untuk
1 No. 2 Hal. 274- Yamaha (Studi Minat Beli membeli dari kualitas
281 (2012. Kasus Pada produk yang mereka
Kosumen Yamaha SS anggap bagus,dan
Cabang harga yang terjangkau,
Kedungmundu dan menarik.
Semarang).
2. Korelasi antara
kualitas produk, harga
dan daya Tarik
pembelian

55
memberikan
kesimpulan bahwa
kualitas produk baik
dari harga memberikan
efek positif pada niat
pembelian.
10 Faradiba dkk, Pengaruh Kualitas Independent: Kualitas produk, harga, lokasi
2013) Produk, Harga, - Kualitas dan kualitas pelayanan
Univeritas Lokasi Dan Kualitas Produk - Harga berpengaruh terhadap minat
Jember Pelayanan Terhadap -Lokasi beli ulang konsumen. Variabel
Jurnal Minat Beli Ulang -Kualitas
Manajemen Konsumen (Studi kualitas produk berpengaruh
Pelayanan dominan terhadap minat beli
Vol.10 No.2 hal. pada Warung Makan Dependent:
115-126 “Bebek Gendut” ulang
- Minat Beli
Semarang)
Sumber : data diolah peneliti April 2021

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai

hal penting.

Kerangka pemikiran teoritis yang disajikan menjelaskan bahwa ada

variabel yang akan dianalisis pengaruhnya terhadap konsumen minuman

isoplus di pasar anyar,yaitu variabel iklan (X1) dan kualitas produk (X2)

yang disebut sebagai variabel independen, dan variabel minat beli ulang

(Y) yang disebut sebagai variabel dependent. Dari dua variabel tersebut

akan diteliti untuk mengetahui apakah selama ini iklan dan kualitas produk

yang diberikan oleh peursaahan telah sesuai dengan yang diharapkan,

sehingga konsumen menjadi puas.

Berdasarkan atas rumusan masalah yang memfokuskan pada

pengaruh iklan dan kualitas produk terhadap minat beli, maka dalam

penelitian penulis menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :

56
Gambar 2.1

Kerangak Berpikir

X1
Iklan
H1
1. Pesan Iklan (Massage)
2. Naskah Iklan (Copywrite)
3. Desain Iklan
4. Model Iklan
5. Warna dan Musik
Y
Sumber : Jefkins (2010:96)
Minat Beli Ulang

1. Perhatian (Attention)
2. Ketertarikan (Interest)
3. Keinginan (Desire)
4. Tindakan (Action)

Sumber :Muhammad (2014:141) dalam


Munawaroh (2018)
H3

X2
Kualitas Produk

1. Kinerja (Perfomance)
2. Fitur (Feature)
3. Keandalan (Reliability)
4. Keseuaian dengan Spesifikasi
(Confermance to
Spesification)
5. Daya Tahan (Durability) H2
6. Serviceability
7. Estetika (Esthetics)

Sumber : Tjiptono (2015:76)

Hubungan antara iklan dan kulaitas produk terhadap minat beli ulang,

Keterangan :

X1 : Iklan (Variabel Independent)

X2 : Kualitas Produk (Variabel Independent)

57
Y : Minat Beli Ulang (Variabel Dependent)

H1 : Hubungan X1 dengan Y

H2 : Hubungan X2 dengan Y

H3 : Hubungan X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y

2.4 Pengembangan Hipotesis

Menurut Sugiyono (2015:64) “Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang

empirik”.

Adapun hipotesis penelitian yang penulis peroleh bahwa diduga

terdapat pengaruh Iklan dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli Ulang

pada Produk Minuman Isoplus di Pasar Anyar Tangerang, dan hipotesis

yang digunakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Adapun hipotesis penelitian yang penulis peroleh bahwa diduga

terdapat pengaruh Iklan dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli Ulang

pada Produk Minuman Isoplus di Pasar Anyar Tangerang, dan hipotesis

yang digunakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

58
Ho1 : ρ1 = 0: Diduga tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

iklan terhadap minat beli pada minuman isoplus

dipasar anyar tangerang.

Ha1 : ρ1 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

iklan terhadap minat beli pada minuman isoplus

dipasar anyar tangerang.

Ho2 : ρ2 = 0 : Diduga tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

Kualitas produk terhadap minat beli pada minuman isoplus

dipasar anyar tangerang.

Ha2 : ρ2 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

Kualitas produk terhadap minat beli pada minuman isoplus

dipasar anyar tangerang.

Ho3 : ρ3 = 0 : Diduga tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

iklan dan kualitas produk secara simultan terhadap minat

beli

pada minuman isoplus dipasar anyar tangerang.

Ha3 : ρ3 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

59
iklan dan kualitas produk secara simultan terhadap minat

beli

pada minuman isoplus dipasar anyar tangerang.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni

analisis dengan menggunakan rumus-rumus statistik untuk menguji

hipotesis yang diajukan. Menurut Sugiyono (2016:8) metode penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian berlandaskan pada

filsafat positif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa toko yang menjualn

produk isoplus dipasar anyar tangerang yang bertepatan di dipasar anyar

tangerang yang bertepatan di Jalan pasar anyar selatan Tangerang kota,

Banten 15111.

2. Waktu Penelitian

60
Pengambilan data penelitian ini membutuhkan waktu dari bulan

November 2020-Juli 2021, hingga tercukupi kebutuhan data dan data

informasi.

61
Penelitian ini dilakukan secara bertahap diambil pra survey mulai

dari pendahuluan, pengajuan proposal, pengajuan surat izin konsultasi

hingga pembuatan kuesioner.

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

No Kegiatan Nov Des Juni Juli Agus


2020 2020 2021 2021 2021
1 Bimbingan Proposal
3 Bimbingan Skripsi
4 Penyusunan Skripsi
5 Revisi Skripsi
6 Pengolahan Data
7 Pengajuan Skripsi
8 Sidang Skripsi

3.3 Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2016:38). Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih penulis yaitu

Pengaruh Iklan dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Ulang Pada

pembali minuman Isotononik pasar anyar tangerang, maka penulis

mengelompokan variabel yang digunakan dalam penelitian ini menjadi

variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Adapun

penjelasannya sebagai berikut :

62
1. Variabel Bebas (Independen Variabel)

Variabel bebas (X) variabel ini sering disebut sebagai variabel

stimulus, predictor, abtecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut

variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). (Sugiyono, 2016:39). Dalam penelitian ini variabel independen

yang diteliti adalah sebagai berikut:

a. Iklan (X1)

Menurut Situmorang (2012:174) periklanan adalah “aktivitas yang

di desain menstimulasi permintaan konsumen dan segala bentuk

penyajian dan bukan promosi pribadi, mengenai ide, barang atau jasa

yang dibayar oleh sponsor tertentu. Inti dari periklanan adalah

memperkenalkan suatu produk, mempromosikan suatu produk,

mengubah persepsi konsumen, mendekatkan konsumen dengan produk

tersebut, membuat suatu produk melekat di benak konsumen dan

mendorong konsumen untuk bertindak dengan mempromosikan ide,

barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu”.

b. Kualitas Produk (X2)

Menurut Kotler dan Keller (2016:156) menyatakan bahwa

“Product Qualityis the totality of features and characteristics of a

product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied

needs”. Yang artinya kualitas produk merupakan totalitas dari fitur dan

63
karakteristik suatu produk atau Jasa yang memiliki kemampuan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

2. Variabel Terkait (Dependen Variabel)

Variable terikat adalah variable yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2016 : 39).

Dalam penelitian ini variabel independen yang diteliti adalah Minat Beli

Ulang (Y).

Menurut Kotler dan Keller dalam Juniawati (2015:141) yaitu:

Tindakan konsumen pasca pembelian, terjadinya kepuasan atau

ketidakpuasan pasca pembelian konsumen terhadap suatu produk akan

mempengaruhi perilaku selanjutnya, jika konsumen puas maka akan

menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali

produk tersebut.

Dari penjelasan ketiga variabel diatas maka dapat dibuat dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Operasional Variabel

Varibel Indikator Instrumen NK Skala


Ikaln (X1) 1 Likert

Iklan adalah Pesan Iklan Pesan yang

disampaikan dalam
“aktivitas yang di (Massage)
iklan minuman isoplus
desain menstimulasi
mampu
permintaan konsumen
membangkitkan

64
dan segala bentuk keinginan saya untuk

penyajian dan bukan mengetahui lebih

dalam mengenai
promosi pribadi,
produk minuman
mengenai ide, barang
isoplus.
atau jasa yang

dibayar oleh sponsor 2 Likert


tertentu. Inti dari Pesan yag disampaikan

periklanan adalah dalam iklan minuman

memperkenalkan isoplus mampu

mempengaruhi saya
suatu produk,
dalam melihat
mempromosikan
perbandingan
suatu produk,
keunggulan produk
mengubah persepsi
lain.
konsumen, 3 Likert
Minuman isoplus
mendekatkan
selalu memberikan
konsumen dengan Naskah Iklan
informasi mengenai
produk tersebut, (Copywrite)
kegunaannya.
membuat suatu

produk melekat di 4 Likert

benak konsumen dan Desain Iklan Saya tertarik untuk


mendorong memperhatikan
konsumen untuk
model dan desain
bertindak dengan
iklan isoplus.
mempromosikan ide, 5 Likert

barang dan jasa yang Model Iklan Aktor dan aktris

65
dibayar oleh sponsor dalam iklan

tertentu. membuat saya


Situmorang merasa terlibat
(2012:174)
didalamnya dan

menciptakan rasa

kebangga

tersendiri bila

mengkonsumsi

produk tersebut.
6 Likert

Warna dan Warna dan music


Musik pada iklan

minuman isoplus

yang didengarkan

dan dilihat mampu

mendukung proses

penyampaian

pesan dengan baik

dan menarik.
7 Likert

Kualitas Produk (X2) Kinerja Bermanfaat untuk

(Performance) menjaga stamina


Kualiatas Produk (misal : mengatasi
Product Qualityis the
rasa lelah,

66
totality of features mengurangi rasa

and characteristics of kantuk, dan


a product or service menyegarkan
that bear on its
tubuh)
ability to satisfy 8 Likert

stated or implied Fitur (Feature) Minuman isoplus

needs”. Yang artinya memiliki kemasan

kualitas produk yang baik


9 Likert
merupakan totalitas
Keandalan Menurut saya
dari fitur dan
(Reliability) minuman isoplus
karakteristik suatu
yang dijual di
produk atau Jasa yang
toko-toko
memiliki kemampuan
kemasannya tidak
untuk memenuhi

kebutuhan konsumen. cacat.


10 Likert
Kotler dan Keller
Kesesuaian Saya merasa
(2016:156)
dengan minuman isoplus

Spesifikasi sesuai dengan

(Conferrmanc standar dan kualitas

e to yang ditawarkan.

Specifications)
11 Likert

Daya Tahan Minuman isoplus

(Durability) memiliki reputasi

yang baik di

67
masyarakat sejak

dahulu.
12 Likert

Kemampuan Minuamn isoplus

(Serviceability dapat memperlancar

) metabolisme tubuh.
13 Likert

Menurut saya

Estetika produk isoplus


(Esthetics)
dikemas dengan

kemasan botol

yang menarik.
Menurut saya 14 Likert

produk Isoplus

memiliki bau

harum natural dan

rasa yang membuat

segar.
15 Likert

Minat Beli Ulang (Y) Perhatian Saya bermaksud

(Attention) merekomendasikan

Tindakan konsumen Produk minuman

pasca pembelian, isoplus ini rutin

terjadinya kepuasan dikonsumsi pada

atau ketidakpuasan orang-orang di

pasca pembelian sekitar saya.


16 Likert

68
konsumen terhadap Ketertarikan Saya selalu berusaha

suatu produk akan (Interest) mendapatkan

mempengaruhi informasi tentang

perilaku selanjutnya, Produk isoplus


17 Likert
jika konsumen puas
Keinginan saya berniat untuk
maka akan
(Desire) terus menggunakan
menunjukan
Produk minuman
kemungkinan yang
isoplus yang saya
lebih tinggi untuk
konsumsi secara
membeli kembali
teratur
produk tersebut. 18 Likert
Kotler dan Keller Tindakan Saya akan terus

dalam Juniawati (Action) membeli produk

(2015:141) minuman isoplus dan

akan saya rutin

konsumsi di masa

depan.

3.4 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian populasi

serta ukuran sampel yang akan digunakan didalam penelitian ini. Dimana

sampel tersebut yang kemudian akan menjadi responden atau sumber data

bagi peneliti.

69
Menurut Sugiyono (2016:80) definisi populasi adalah sebagai

berikut : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Sedangkan menurut Sarwono (2012:18), “Populasi merupakan

kesatuan yang mempunyai karakteristik yang sama dimana sampel akan

kita tarik”. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh

subyek atau obyek tersebut.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh konsumen yang

bertansaksi di toko yang ada di pasar anyar yang membeli produk

minuman isoplus selama sebesar 3.240.000 konsuemn selama 12 bulan

pada tahun 2020.

2. Sampel

Menurut (Sugiyono, 2016:81) bahwa : “Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran

sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang

diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Untuk menentukan

besarnya sampel bisa dilakukan dengan statistik atau berdasarkan estimasi

penelitian. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi atau dapat

70
menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, dengan istilah lain

harus representatif (mewakili)”.

Menurut Roschoe dalam Sugiyono (2018:150) mengatakan bahwa

ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai 500.

Sehingga sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling yang

diambil dari jumlah populasi. Peneliti menggunakan teknik purposive

sampling dimana pengertian purposive menurut Sugiyono (2018:128)

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non

probability sampling, yang artinya tidak memberikan peluang yang sama

dari setiap populasi.

Berdasarkan data pejualan produk minuman isoplus selama 12

bulan pada tahun 2020, jumlah konsumen minuman isoplus dipasar anyar

yang mengkonsumsi minuman isoplus. Dan untuk menentukan ukuran

sampel dari populasi tersebut, peneliti menggunakan rumus slovin dalam

juliansyah (2012:158) sebagai berikut:

N
n=
1+ N (e) 2

Dimana :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah Populasi

E : Tingkat kesalahan sebesar 10% (error dalam presentase

yang dapat ditolerir atas ketidak pastian penggunaan sampel

sebagai populasi).

71
Adapun tingkat kesalahan yang digunakan dalam penarikan sampel 10%.

Dengan jumlah populasi (N) sebesar 3.240.000 konsumen, maka dapat

diperoleh besarnya sampel sebagai berikut.

3.240 .000
n= + 1¿
(3.240 .000 x 0,1)2 ¿

3.240 .000
n=
(3.240 .000 x 0,1)2+1

3.240 .000
n=
32.401

n=99,99

n=100(dibulatkan)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka sampel yang digunakan

adalah sebanyak 100 konsumen. Dan semua itu merupakan konsumen di

toko daerah pasar anyar tangerang.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Menurut Sugiyono (2014:401) mengatakan bahwa teknik penumpulan

data merupakan cara-cara untuk memperoleh data dan keterangan-

keterangan yang mendukung penelitian ini. Menurut Sugiyono (2017:137)

menyebutkan jika dilihat dari sumber datanya maka data terbagi menjadi 2

yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data, Sedangkan menurut Wiratna (2014:73) “Data

72
primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner,

kelompok fokus, dan panel, ataujuga data hasil wawancara peneliti

dengan narasumber”. Berdasarkan pengertian di atas, dapat

disimpulkan bahwa sumber data primer merupakan data yang

diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti baik dari pribadi

(responden) maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk

keperluan penelitian, seperti dengan cara melakukan wawancara secara

langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian

yang dilakukan. Data primer diperoleh dengan mengadakan penelitian

dan kuesioner

b. Data Skunder

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen. Sedangkan menurut Wiratna (2014:74) data

sekunder adalah “data yang didapat dari catatan, buku, majalah berupa

laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel,

buku-bukus ebagai teori, majalah, dan lain sebagainya”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung,

biasanya dari pihak kedua yang mengolah data keperluan orang lain.

Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan

memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan

73
buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan, akurat, dan

reliabel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1) Metode Observasi

Menurut Sugiyono (2017:203) mengatakan bahwa

observasi adalah teknik pengumpulan data untuk mengamati

perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam, dan

responden. Peneliti mengumpulkan data melalui pengamatan

langsung di tempat penelitian. Peneliti mengamati kegiatan

pembelian yang terjadi di toko pasar anyar tangerang. Hasil

pengamatan digunakan peneliti sebagai informasi tambahan dalam

penelitian.

2) Metode Angket dan Kuesioner

Dalam pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu

menggunakan kuesioner. Data tersebut didapatkan dengan

memberikan angket/kuesioner pada sampel penelitian. Menurut

Sugiyono (2018:142) angket atau kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya.

74
Metode angket digunakan dalam penelitian ini karena

jumlah responden banyak dan responden dapat membaca dengan

baik serta dapat mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup, yakni kuesioner yang sudah disediakan alternatif jawaban

sehingga responden hanya memberi tanda pada jawaban yang telah

dipilih. Metode angket atau kuesioner dalam penelitian ini yang

berupa priontout digunakan untuk mengambil data mengenai Iklan

produk, kualitas produk, dan minat beli kondusmen pada produk

isoplus di toko pasar anyar tangerang. Kuesioner yang berupa

pertanyaan disebarkan kepada responden sesuai dengan

permasalahan yang diteliti untuk memperoleh data yang berupa

pernyataan responden.

3) Metode Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2018:240) mengatakan bahwa

dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang berlalu berbentuk

gambar, foto, sketsa dan lain lain. Dokumentasi merupakan

pelengkap dari pengguna metode observasi dan kuesioner. Objek

penelitian ini dokumentasi sebagai pendukung mengenai hasil

penelitian dari observasi dan kuesioner kosumen pada toko yang

menjual produk isotonik daerah pasar anyar tangerang agar

semakin akurat dan dipercaya.

75
3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2015) mengatakan bahwa

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan lain

sehingga mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada

orang lain.

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2015), instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid, dengan

kata lain instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur.

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner yang dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah

pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat

diukur apa yang hendak kita ukur.

Menurut Suharsimi Arikunto dalam Selfian Hary Raharjo (2015)

mengatakan bahwa validitas adalah instrumen yang dicapai apabila

data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau

informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Rumusan

76
korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh person,

yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut.

r =n ¿ ¿

Keterangan:

r = Nilai koefisien korelasi

n = jumlah responden

Xi = skor setiap butir pernyataan

Xt = skor total butir seluruh pernyataan

r =n ¿ ¿

Keterangan:

r = nilai koefisien korelasi

n = jumlah responden

Yi = skor setiap butir pernyataan

Yt = skor total butir seluruh pernyataan

Ketentuan validitas :

Valid = rhitung > rtabel, taraf signifikan 5% Tidak

valid = rhitung < rtabel, taraf signifikan 5%

b. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2015), bahwa uji reliabilitas adalah sejauh

mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama.

Menurut Siregar (2013), reliabilitas bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan

77
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan

menggunakan alat pengukur yang sama pula.

Siregar (2013) menjelaskan bahwa metode alpha cronbach

digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengukur

sikap atau prilaku. Metode alpha cronbach tidak memiliki pilihan

benar atau salah maupun ya atau tidak.

Menurut Siregar (2013) Dalam penelitian ini model analisis yang

digunakan adalah alpha cronbach yaitu sebuah ukuran reliabilitas,

khususnya batas bawah reliabilitas yang dapat diterima dalam survei.

Kriteria instrumen dikatakan reliabel bila koefisien reliabilitas > 0,6

atau dibandingkan nilai ralpha (alpha cronbach) dengan rtabel yang sudah

diketahui pada uji validitas. Jika ralpha (positif) > rtabel maka instrumen

tersebut dikatakan andal (reliabel). Sebaliknya jika ralpha (negatif) < rtabel

maka instrumen tersebut tidak andal (not reliabel).

Pendapat diatas diperkuat oleh Supranto dan Limakrisna (2011),

yang menjelaskan bahwa beberapa buku umumnya menggunakan

batas nilai reliabilitas diatas 0,6. Tetapi ada juga yang menentukan

nilai reliabilitas diatas 0,7. Batas keduanya diakui dan bisa diterima.

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah Alpha Cronbach :

1) Mencari reliabilitas variabel Iklan (X)

a. Mencari varian butir variabel Iklan (X)

Si=∑ xi 2−¿ ¿ ¿

78
b. Mencari total varian variabel Iklan (X)

Si=∑ xt2 −¿ ¿ ¿

c. Mencari reliabilitas varialabel Iklan (X)


k ∑ Si
rca= ( )(
k−1
1−
St )
Keterangan:

rca = Nilai reliabilitas

Si = Varian skor tiap butir pertanyaan

St = Varian total

K = Banyaknya pertanyaan

Xi = Jumlah skor jawaban subjek untuk butir pernyataan

Xt = Total skor variabel pernyataan

n = Jumlah responden

2) Mencari reliabilitas variabel Minat Beli Ulang (Y)

a. Mencari varian butir variabel Minat Beli Ulang (Y)

Si=∑ Yi2−¿ ¿¿

b. Mencari total varian variabel Minat Beli Ulang (Y)

Si=∑ Y t 2−¿¿ ¿

c. Mencari total varian variabel Minat Beli Ulang (Y)

79

k ∑ Si
rca= ( )(
k−1
1−
St )
Keteranga :

rca = Nilai reliabilitas

Si = Varian skor tiap butir pertanyaan

St = Varian total

K = Banyaknya pertanyaan

Yi = Jumlah skor jawaban subjek untuk butir pernyataan

Yt = Total skor variabel pernyataan

n = Jumlah responden

Kriteria uji reliabilitas dalam penelitian ini menurut Sugiyono

(2013:184) adalah 0,6 yang berarti:

a. Jika rca ≤ 0,6 maka butir instrumen dinyatakan tidak reliabel

b. Jika rca ≥ 0,6 maka butir instrumen dinyatakan reliabel

2. Uji Asumsi Klasik

Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu

sebelum menggunakan analisis regresi sederhana sebagai alat untuk

menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Pengujian asumsi

klasik yang digunakan terdiri atas :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sampel yang

digunakan mempunyai distribusi normal atau tidak. Dalam model

regresi linier, asumsi ini ditunjukan oleh nilai error yang berdistribusi

80
normal. Mode regresi yang baik adalah model regresi yang dimiliki

distribusi normal atau mendekati norma, sehingga layak dilakukan

pengujian normalitas data menggunakan Test of Normality

Kolmogorov-Smirnov dalam program SPSS. Menurut Singgih Santoso

(2012:293) dasar pengambilan keputusan bisa diakukan berdasarkan

probabilitas (Asymtotic Significance) yaitu:

a) Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari mode regresi adalah

normal

b) jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah

tidak normal

b. Uji Multikolienaritas

Menurut Ghozali (2018:105) menyatakan bahwa uji

multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik memiliki model yang didalamnya tidak terjadi

kolerasi diantara variabel independen, jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Untuk

mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi, dapat

dilihat dari tolerance value dan variance inflation factor (VIF). Batas

tolerance value 0,10 dan batas VIF adalah 10. Apabila hasil analisa

81
menunjukkan nilai VIF < 10, berarti tidak terdapat multikolinearitas.

Jika nilai VIF > 10 maka terdapat multikolinearitas dalam data.

c. Uji Heterokedasitas

Menurut Ghozali (2013:139) uji heteroskedastisitas terjadi untuk

menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual dalam satu pengamatan ke pengamatan yang

lain, jika variance berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah model regresi homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang

mewakili berbagai ukuran.

Menurut Ghozali (2013:142) salah satu cara untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan Uji Glejser. Uji

Glejser mengusulkan untuk meregresikan nilai absolute residual

terhadap variabel independen. Dapat dilihat pula melalui scatterplot,

Hasil probabilitas dikatakan signifikan jika nilai diatas 0,05.

3. Uji Regresi Berganda

Uji regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis ketiga.

Teknik regresi berganda yang digunakan adalah regresi pearson, tujuan uji

ini adalah untuk melihat apakah terdapat korelasi berarti apabila ketiga

bebas secara bersama-sama dikorelasikan dengan variabel terikatnya. Uji

regresi berganda merupakan alat untuk mengukur hubungan atau tingkat

asosiasi antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara

82
simultan. Bentuk umum persamaan regresi berganda menurut Suharyadi

dan Purwanto (2011) :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 +… +bk Xk

Keterangan:

Y = Nila prediksi Y

a = bilangan konstan

𝑏1,2, … 𝑏𝑘 = koefisien variabel bebas

𝑋1,2 = variabel independen

Model regresi dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:

(𝑌) = 𝑎 + 𝑏1 (𝐵𝑂) + 𝑏2 (𝐿𝑂)

Keterangan:

P = produktivitas

𝑏1𝑏2 = koefisien regresi

a = konstanta

Mendeteksi variabel X dan Y yang akan dimasukan pada analisis

regresi diatas dengan bantuan software sesuai dengan perkembangan yang

ada, misalnya yang sekarang lebih dikenal oleh peneliti yaitu SPSS.

4. Uji Koefisien Korelasi (Product Moment)

Menurut Sugiyono (2015) dalam analisis korelasi product moment

yang dicari adalah koefisien korelasi yaitu angka yang menyatakan derajat

hubungan antara variabel independen dan variabel dependen atau untuk

mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara variabel independen

83
dengan variabel dependen, hubungan yang dimaksud bukanlah hubungan

sebab akibat yang berlaku pada metode regresi.

Besarnya koefisien korelasi (r) antara dua variabel adalah untuk

memberi interprestasi terhadap kuat atau lemahnya pengaruh maka

digunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 3.3
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

No Interval Koefisien Tingkat Hubungan


1 0,00 s/d 0,199 Sangat Rendah
2 0,20 s/d 0,339 Rendah
3 0,40 s/d 0,599 Sedang
4 0,60 s/d 0,799 Kuat
5 0,80 s/d 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2012:242)

5. Uji Koefisien Determinasi

Menurut Bhouno Agung dalam Andi Surya Rahmana (2018)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam

output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model summary

dengan melihat nilai R Square.

Menurut Sarwono yang dikutip oleh Andi Surya Rahmana

(2018:94) nilai R2 berkisar antara 0-1 yang berarti semakin kecil R2 ,

maka hubungan keduanya semakin lemah. Sebaliknya jika R2 semakin

mendekati 1, maka hubungan keduanya semakin kuat.

Adjusted R Square adalah nilai R square yang telah disesuaikan,

nilai ini selalu lebih kecil dari R square. Menurut Santoso dalam Duwi

84
Priyatno, untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan

Adjusted R2 sebagai koefisiensi determinasi.

Menurut Ridwan memberikan rumusan dengan menggunakan

suatu koefisien yang disebut koefisien determinasi yang bisa disingkat

KD, yaitu dengan ketentuan 𝐾𝐷 = 𝑟2 , analisis ini digunakan untuk

mengukur derajat pengaruh kegiatan promosi terhadap keputusan

pembelian konsumen. Digunakan rumus koefisien determinasi sebagai

berikut :

KD = r2 x 100%

6. Uji t (Uji Parsial)

Uji t berarti melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara

parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran

secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen

dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan.

Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut (Ghozali, 2013:98):

a. Menentukan Formula Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada

tidaknya pengaruh antara variabel independen (X) yaitu Iklan (X1),

Kualitas Produk (X2), terhadap Minat Beli Ulang sebagai variabel

dependen (Y). Adapun yang menjadi hipotesis nol (Ho) dan

hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Iklan

85
Ho1 : ρ1 = 0 : Diduga tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara iklan terhadap minat beli

ulang pada Produk minuman isoplus pasar

anyar Tangerang.

Ha1 : ρ1 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh positif dan

signifikan

antara iklan terhadap minat beli ulang pada produk

minuman Isoplus pasar Anyar Tangerang.

2) Kualitas produk

Ho2: ρ2 = 0 : Diduga tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara kualitas produk terhadap

minat beli ulang pada Produk minuman

Isoplus pasar Anyar Tangerang.

Ha2 : ρ2 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara kualitas produk terhadap

minat beli ulang pada Produk minuman

Isoplus pasar Anyar Tangerang.

b. Menentukan drajat kepercayaan yaitu 95% (α = 0,05)

c. Menentukan signifikansi

Nilai signifikansi (p value) < 0,05 maka HO ditolak dan Ha

diterima Nilai signifikansi (p value) > 0,05 maka Ho diterima dan

Ha ditolak

d. Membuat kesimpulan

86
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, dalam Andi S.

Rahmana, 2018:97) adalah dengan menggunakan angka

probabilitas signifikansi, yaitu:

1) Apabila angka probabilitas signifikasi > 0,05 dan t hitung

< t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2) Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05 dan t

hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

7. Uji f (Uji Simultan)

Menurut Imam Ghozali (2013:98) Uji f adalah uji secara bersama-

sama seluruh variabel independennya terhadap variabel dependennya. Uji

f dalam penelitian ini digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh

Iklan dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli ulang secara simultan.

Hasil perhitungan fhitung dibanding dengan ftabel yang diperoleh dengan

menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% (0,05) atau dengan

degree freedom=n-k dengan dasar pengambilan keputusannya adalah

dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu (Ghozali,

2013:98):

a. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05 dan fhitung < ftabel maka Ho

diterima dan Ha ditolak.

b. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 dan fhitung > ftabel maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

87
Adapun yang menjadi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

HO3 : ρ3 = 0 : Diduga tidak terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara iklan dan kualitas produk secara simultan

terhadap minat beli ulang pada konsumen pembeli produk

minuman Isoplus Pasar Anyar Tangerang.

Ha3 : ρ3 ≠ 0 : Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara iklan dan kualitas produk secara simultan

terhadap minat beli ulang pada konsumen produk

minuman Isoplus pasar anyar Tangerang.

88
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambar Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan

Wings merupakan perusahaan penghasil produk-produk

rumah tangga dan pemeliharaan kesehatan diri yang bermarkas di

Jakarta dan Surabaya, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada

tahun 1949 dengan nama Fa Wings. Pada tahun 1991 menjadi

Wings Surya. Wings menghasilkan produk antara lain toilet sabun,

bedak dan bar detergen, floorcleaners, pelembut kain, dan

pembalut untuk market di seluruh Indonesia dan sekitarnya.

Sedangkan pabrik ketiga PT. Lionindo Jaya dibangun di Jakarta

bersama-sama dengan Lion Corporation Jepang untuk

memproduksi merek seperti Emeron.

89
Gambar 4.1
Simbol PT Sayap Mas Utama atau Wings Foods

Sumber: http://www.wingscorp.com (diakses pada April 2021)

Halaman Satu, Ciptadent dan Mama. Produk mereka

termasuk shampoo, shower gel, produk perawatan kulit, pasta

gigi, dan pencuci piring cair. Setelah lima tahun, merek ini

berhasil menangkap bangsa pasaran yang signifikan di Indonesia.

Saat ini Wings telah menjadi perusahaan besar yang

mengekspor produk-produknya ke seluruh dunia sejak berdiri 60

tahun yang lalu di Jawa Timur. Setelah bertahun-tahun, Wings

telah tumbuh menjadi salah satu merk yang terkenal di Indonesia.

Sabun dan detergen menjadi produk pertama yang

diproduksi oleh Wings, dan yang terbukti dapat diterima oleh

konsumen dengan baik. Setelah itu, produk-produk pembersih

lainnya diperkenalkan dan saluran distribusi yang kuat terbentuk

di seluruh Indonesia. Beberapa dekade berikutnya,Wings terus

menerus memperluas ragam produknya dan sekarang telah

memproduksi serta menjual ratusan SKU produk-produk rumah

tangga, perawatan pribadi dan juga produk makanan.

90
Gambar 4.2
Rangkaian Produk – Produk Wings Foods

Sumber:http://perusahaanwingsfood.blogspot.co.id/p/profil.html(diakses pada
April 2021)

Wings saat ini telah diakui sebagai produsen local dan

distributor untuk produk rumah tangga da produk perawatan pribadi

yang terkemuka. Kombinasi antara ilmu pengetahuan dan teknologi

manufaktur yang mutakhir akan tetap membuat wings berdedikasi

untuk menyediakan produk-produk berkualitas dengan harga yang

terjangkau sesuai dengan visi perusahaan.

Pada awal September 2016 PT Sayap Mas Utama atau Wings

Food ikut meramaikan pangsa pasar minuman isotonik dengan

meluncurkan produk terbarunya yaitu Isoplus. Peluncuran Isoplus

diiringi dengan peluncuran gerakan BeMyself, melalui akses jaringan

www.BeMyself.rocks. Melalui gerakan “BeMyself”, Isoplus mengajak

masyarakat selalu menjadi dirinya sendiri. Isoplus dengan tagline “7

ionnya lengkap, mudah diserap“ adalah minuman isotonik dengan

kandungan 7 ION yang dilengkapi Vitamin C guna menggantikan

cairan tubuh yang hilang akibat aktivitas sehari-hari. Isoplus yang

telah beredar di pasar sejak semester kedua tahun lalu ini merupakan

produk minuman yang diproduksi PT Sayap Mas Utama yang lebih

91
dikenal dengan Wings Food. Untuk menjaga kualitas dan rasa tetap

terjaga, Isoplus diproduksi dengan Aseptic Technology & Cold

Filling System dari Jepang.

Gambar 4.3
Simbol dan Gambar Produk Isoplus

Sumber: www.google.com (diakses pada April 2021)

Isoplus mengandung 7 ION yang diperlukan tubuh dan cepat

diserap Klorida, berfungsi menjaga tingkat tekanan osmosis cairan

tubuh. Kalium, memelihara kesehatan otot. Kalsium, membantu

kepadatan tulang. Natrium, mengatur keseimbangan cairan tubuh.

Magnesium, memelihara kesehatan jantung. Sitrat, memberikan rasa

masam dan sensasi menyegarkan. Dan laktat sebagai sumber energy.

2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

92
Visi dari PT Sayap Mas Utama atau Wings Food yaitu

berusaha untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan.

b. Misi Perusahaan

Untuk mencapai Visi perusahaan, kami menerapkan policy

dalam:

1) Kualitas Produk

2) Efisien Produk

3) Disiplin Waktu

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Menurut Robbins dan Coulter (2016:322) mendefinisikan

bahwa struktur organisasi adalah pengaturan formal pekerjaan

dalam suatu organisasi. Struktur ini, yang dapat ditampilkan secara

visual dalam bagan organisasi, juga melayani banyak tujuan.

Gambar 4.4
Struktur Organisasi PT Wings Food

Sumber : PT wings food

a. Tugas dan Tanggung Jawab

93
1) Direrktur Utama

Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

Mengarahkan kebijakan perusahaan sehingga , perusahaan

tetap berada pada tujuan utama perusahaan tersebut

dibentuk.

2) Asisten Direktur

Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

Membantu tugas Dirut , untuk mengarahkan dan

mengkoordinir perusahaan.

3) Direktur Bag. Non Food

Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

Membantu tugas Dirut, terutama pada bidang non Food

seperti : Bagian Sabun ,dll. 

4) Direktur Bag. Food

Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

Membantu tugas Dirut, pada bidang makanan dan minuman

seperti:Mie ,Minuman,dll.

5) Manajer Produksi

Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

Bertugas untuk mengkondisikan bagian produksi agar dapat

memproduksi barang dengan cost (biaya) yang sekecil

94
mungkin dengan kualitas yang tinggi. Sekaligus mengatur

bagian produksi agar dapat tercipta efisiensi dalam tahap

produksi. Untuk bertanggung jawab dalam menjaga proses

produksi untuk mencapai target produksi dengan tetap

berkonsentrasi pada kualitas barang, peralatan,

pemeliharaan, dan efesiensi penggunaan bahan baku.

6) Manajer Marketing

Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

Bertugas untuk mengkondisikan bagian distribusi agar

barang hasil produksi dapat tersebar ke berbagai daerah

melalui distributor-distributor.

 Mengidentifikasikan target pasar dan pesaing

potensial, mengidentifikasikan kebutuhan

pelanggan.

 Pengembangan produk terintegrasi strategis untuk

setiap merek dan menciptakan identifikasi merek.

 Menganalisis tren pasar dan menyiapkan srategi

pemasaran yang tepat untuk target pasar, menjual

produk Wings.

 Mampu mengembangkan dan mempertahankan

hubungan baik dengan pelanggan, membantu

pelanggan dalan pemasaran produk.

95
 Mengidentifikasaikan peluang usaha dan

berkomunikasi kepada pelanggan.

 Mengembangkan kerjasama dengan pelanggan

sehingga dapat memperluas bisnis dan

menghasilkan keuntungan maksimal baik kepada

pelanggan dan perusahaan.

7) Staf Produksi

Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

Bertugas untuk menangani produksi barang secara langsung

agar hasilnya dapat sesuai dengan keinginan manajer

produksi.

8) Staf Bag. Pegawai

Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

Bertugas untuk mengawasi dan memberi apresiasi kepada

pegawai yang memiliki semangat tinggi dan memberi

hukuman kepada pegawai yang melakukan pelanggaran.

9) Staf Penjualan

Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

Bertugas untuk merencanakan sistem yang efisien untuk

menjual barang hasil produksi.

10) Staf Promosi

Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

96
Bertugas untuk menggunakan budget promosi perusahaan

agar produk dapat dikenal oleh masyarakat luas.

11) Staf Pemasaran

Mempunyai Tugas Sebagai Berikut :

Bertugas untuk merencanakan produk baru yang sesuai

dengan prediksi kebutuhan konsumen di masa depan.

4.2 Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

dengan menyebarkan kuesioner sebanyak 100 responden kepada

konsumen yang ingin membeli produk minuman isoplus pada toko

dipasar anyar tangeran, berdasarkan jenis kelamin, usia,

pendidikan, dan status pekerjaan.

a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


Perempuan 45 45%
Laki-Laki 55 55%
Total 100 100%
Sumber : Data Olahan Kuesioner (2021)

Dari data diatas dapat peneliti jelaskan bahwa kebanyakan

yang menjadi konsumen produk minuman isoplus pada toko

daerah pasar anyar Tangerang berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 55 responden atau 55% lebih banyak dibandingkan

97
dengan konsumen jenis kelamin perempuan sebanyak 45

responden atau 45%.

b. Data Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase (%)


18-20 29 29%
21-25 38 38%
25-30 23 23%
31-40 10 10%
Total 100 100%
Sumber :Data Primer yang telah diolah (2021)

Karakteristik responden berdasarkan usia, seperti yang

tertera dari tabel diatas dapat peneliti jelaskan bahwa responden

yang berusia 19-20 sebanyak 29 responden atau 29%,

responden yang berusia 21-25 sebanyak 38 responden atau

38%, responden yang berusia 25-30 sebanyak 23 responden

atau 23%, dan responden yang berusia 31-40 sebanyak 10

responden atau 10%. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden dalam penelitian ini adalah berusia 21-25 tahun

sebanyak 38 responden atau 38% yang ingin mengkosumsi dan

membeli produk minuman isoplus pada toko pasar anyar

Tangerang.

c. Data Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase (%)

98
SMP 50 50%
SMA/SMK 47 47%
Diploma 3 3%
S1 0 0%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2021)

Berdasarkan data diatas dapat peneliti jelaskan bahwa,

responden yang berpendidikan SMP sebnayak 50 responden

atau 50%, SMA/SMK sebanyak 47 responden atau 47%,

responden yang berpendidikan Diploma sebanyak 3 responden,

sedangkan responden yang berpendidikan S1 sebanyak 0%

responden atau 0%. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden dalam penelitian ini adalah yang berpendidikan

SMP sebanyak 50 responden atau 50% yang ingin

mengkonsumsi dan membeli produk minuman isoplus di toko

pasar anyar tangeran.

d. Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)


Pelajar/Mahawis 15 15%
Karyawan/i 34 34%
Buruh 38 38%
Lainya 13 13%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang telah diolah (2021)

Berdasarkan data diatas dapat peneliti jelaskan bahwa,

responden yang buruh sebanyaka 38 responden atau 38%,

karyawan/i sebanyak 34 responden atau 34%, responden yang

99
pelajar/mahasiswa sebanyak 15 responden atau 15%, dan

responden lainnya sebanyak 13 responden atau 13% yang ingin

mengkonsumsi dan membali produk minuman isoplus di toko

pasar anyar Tangerang.

2. Penilaian Responden Terhadap Variabel-Variabel

Penulis menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui

bagaimana gambaran objek yang diteliti berdasarkan pada variabel

yang telah ditetapkan sebagai model dalam penelitian. Dalam

penelitian ini untuk pembobotan data peneliti menggunakan skala

pengukur.

Menurut Sugiyono (2015:93) “Skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial”.

Tabel 4.5
Nilai Skala Likert

Ketegori Jawaban Skor/Nilai Jawaban


Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2015:94)

Berdasarkan pada kriteria diatas, maka dapat dilakukan

penelitian jawaban responden berdasarkan indikator dan variabel

sebagai berikut:

4.3 Hasil Deskriftif

100
Untuk mengetahui hasil penelitian, maka penulis

memberikan kuesioner kepada responden untuk di analisa.

Jawaban responden yang diambil adalah jawaban dari konsumen

yang mengkonsumsi dan memblia produk minuman isoplus ditoko

pasar anyar tangerang sebanyak 100 konsumen. Setelah melakukan

penyebaran kuesioner maka peneliti memperoleh gambaran

jawaban responden.

1. Hasil Kuesioner Variabel Iklan (X1)

Data penilaian yang diperoleh mengenai Iklan pada konsumen

minuman isoplus di toko pasar anyar Tangerang, sebagai berikut:

Tabel 4.6
Jawaban Responden Pada Variabel Iklan (X1)

ST
SS S R TS
No Pertanyaan S
5 4 3 2 1
PESAN IKLAN (MASSAGE)

Pesan yang disampaikan dalam

1 iklan minuman isoplus mampu


48 50 2 0 0
membangkitkan keinginan saya

untuk mengetahui lebih dalam

mengenai produk minuman

isoplus

Pesan yag disampaikan dalam

2 iklan minuman isoplus mampu


77 20 3 0 0
mempengaruhi saya dalam

melihat perbandingan keunggulan

101
produk lain.

125 70 5 0 0
NASKAH IKLAN

3 Minuman isoplus selalu

memberikan informasi mengenai


70 29 1 0 0
kegunaannya.

70 29 1 0 0
DESAIN IKLAN

4 Saya tertarik untuk

memperhatikan model dan desain


89 11 0 0 0
iklan isoplus.

89 11 0 0 0
MODEL IKLAN

5 Aktor dan aktris dalam iklan

membuat saya merasa terlibat


59 40 1 0 0
didalamnya dan menciptakan rasa

kebangga tersendiri bila

mengkonsumsi produk tersebut.

59 40 1 0 0
WARNA DAN MUSIK

6 Warna dan music pada iklan

minuman isoplus yang


65 35 0 0 0
didengarkan dan dilihat mampu

mendukung proses penyampaian

pesan dengan baik dan menarik.

65 35 0 0 0
408 185 7 0 0

102
JUMLAH
64,9 33,5 1,6 0 0%

% % % %
Sumber : Data Diolah (2021)

Berdasarkan hasil rekapitulasi kuesioner dari 6 pernyataan

yang berhubungan langsung dengan variabel Iklan (X 1) pada tabel

4.6 diatas menunjukkan bahwa yang menunjukkan “sangat setuju”

sebanyak 408 atau 64,9%, kemudian yang menyatakan “setuju”

sebanyak 185 atau 33,5%, disusul dengan yang menyatakan “ragu-

ragu” sebanyak 7 atau 1,6%, sedangkan yang menyatakan “tidak

setuju” dan “sangat tidak setuju” sama sama sebanyak 0 atau 0%.

Secara keseluruhan semua pernyataan dalam variabel Iklan ini

dapat diterima nasabah sebagai responden dengan pernyataan

sangat setuju dan setuju sebesar (64,9+33,5=98,4) 98,4%.

2. Hasil Kuesioner Variabel Kualitas Produk (X2)

Data penilaian yang diperoleh mengenai Kualitas produk pada

konsumen minuman isoplus di toko pasar anyar Tangerang,sebagai

berikut :

Tabel 4.7
Jawaban Responden Pada Variabel Kualitas Produk(X2)

SS S R TS STS
No Pertanyaan
5 4 3 2 1
KINERJA (PERFORMANCE)

Bermanfaat untuk menjaga

1 stamina (misal : mengatasi rasa 61 39 0 0 0

103
lelah, mengurangi rasa kantuk,

dan menyegarkan tubuh).

61 39 0 0 0

FITUR (FEATURE)

2 Minuman isoplus memiliki

kemasan yang baik 53 47 0 0 0


53 47 0 0 0
KEANDALAN (RELIABILITY)

Menurut saya minuman isoplus

3 yang dijual di toko-toko 47 51 2 0 0


kemasannya tidak cacat.

47 51 2 0 0
KESESUAIAN DENGAN SPESIFIKASI (CONFERRMANCE to

SPECIFICATION)

Saya merasa produk minuman

4 isoplus sesuai dengan standar 62 38 0 0 0


dan kualitas yang ditawarkan.

62 38 0 0 0
DAYA TAHAN (DURABILITY)

Saya merasa produk minuman

5 isoplus dapat digunakan atau 53 47 0 0 0


dikonsumsi lebih dari 5 tahun.

53 47 0 0 0
KEMAMPUAN (SERVICEABILITY)

Minuamn isoplus dapat

104
6 memperlancar metabolisme 31 64 5 0 0

tubuh.

31 64 5 0 0

ESTETIKA (ESTHETICS)

Menurut saya produk isoplus

7 dikemas dengan kemasan botol 64 33 1 2 0


yang menarik.

Menurut saya produk Isoplus

8 memiliki bau harum natural dan 29 71 0 0 0


rasa yang membuat segar.

93 104 1 2 0

140 423 8 2 0

JUMLAH 26,9% 71,7% 1,1 0,2 0%

% %
Sumber : Data Diolah (2021)

Berdasarkan hasil rekapitulasi kuesioner dari 8 pernyataan

yang berhubungan langsung dengan variabel Kualitas Produk (X2)

pada tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa yang menunjukkan

“sangat setuju” sebanyak 140 atau 26,9%, kemudian yang

menyatakan “setuju” sebanyak 423 atau 71,7%, disusul dengan

yang menyatakan “ragu-ragu” sebanyak 8 atau 1,1%, sedangkan

yang menyatakan “tidak setuju” sebanyak 2 atau 0,2% dan “sangat

tidak setuju” sebanyak 0 atau 0%. Secara keseluruhan semua

pernyataan dalam variabel Iklan ini dapat diterima nasabah sebagai

105
responden dengan pernyataan sangat setuju dan setuju sebesar

(44,9+50,7=98,6) 98,6%.

3. Hasil Kuesioner Variabel Minat Beli Ulang (Y)

Data penilaian yang diperoleh mengenai Minat Beli pada

konsumen minuman isoplus di toko pasar anyar Tangerang,

sebagai berikut.

Tabel 4.8
Jawaban Responden Pada Variabel Minat Beli (Y)

ST
SS S R TS
No Pertanyaan S
5 4 3 2 1
PERHATIAN (ATTENTION)

Saya bermaksud

1 merekomendasikan Produk 40 59 3 0 0
minuman isoplus ini rutin

dikonsumsi pada orang-orang di

sekitar saya.

40 59 3 0 0
KETERTARIKAN (INTEREST)

2 Saya selalu berusaha

mendapatkan informasi tentang 27 72 1 0 0


Produk isoplus

27 72 1 0 0
KEINGINAN (DESIRE)

Saya berniat untuk terus

menggunakan Produk minuman

106
3 isoplus yang saya konsumsi 50 48 2 0 0

secara teratur

50 48 2 0 0

TINDAKAN (ACTION)

Saya akan terus membeli produk

4 minuman isoplus dan akan saya 51 48 1 0 0


rutin konsumsi di masa depan.

51 48 1 0 0
168 227 7 0 0

JUMLAH 38,2 % 60,25 1,6% 0% 0%

Sumber : Data Diolah (2021)

Berdasarkan hasil rekapitulasi kuesioner dari 4 pernyataan

yang berhubungan langsung dengan variabel Minat Beli (Y) pada

tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa yang menunjukkan “sangat

setuju” sebanyak 168 atau 38,25%, kemudian yang menyatakan

“setuju” sebanyak 227 atau 60,25%, disusul dengan yang

menyatakan “raguragu” sebanyak 7 atau 1,6%, sedangkan yang

menyatakan “tidak setuju” dan “sangat tidak setuju” sama sama

sebanyak 0 atau 0%. Secara keseluruhan semua pernyataan dalam

variabel Minat Beli ini dapat diterima nasabah sebagai responden

dengan pernyataan sangat setuju dan setuju sebesar

(38,25+60,25=98,5) 98,5%.

4. Hasil Pengolahan Data

107
a. Uji Kualitas Data

1) Uji Validitas Variabel Iklan (X1)

Hasil pengujian instrumen dengan taraf signifikan α = 0,05

(5%) dengan tingkat kepercayaan penguji 95%. Penelitian

menggunakan analisis dengan SPSS versi 25 dengan penentuan

rtabel menggunakan rumus DF = (N-2) dan uji satu arah, jadi r tabel

yang didapatkan yaitu 0,165. Menurut Sugiyono (2015) Syarat

minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika rtabel =

0,165, jadi jika rhitung > 0,165 maka “Valid” dan sebaliknya, jika

rhitung < 0,165 maka “Tidak Valid”.

Tabel 4.9
Uji Validitas Variabel Iklan (X1)

No Pertanyaan rHitung rTabel Keterangan


1 Butiran Pertanyaan 1 0,300 0,165 valid
2 Butiran Pertanyaan 2 0,394 0,165 valid
3 Butiran Pertanyaan 3  0,637 0,165 valid
4 Butiran Pertanyaan 4  0,503 0,165 valid
5 Butiran Pertanyaan 5  0,525 0,165 valid
6 Butiran Pertanyaan 6  0,383 0,165 valid
Sumber : Data Output SPSS 25

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari sepuluh

pernyataan variabel Iklan (X1), dapat disimpulkan bahwa

semua butir pernyataan dinyatakan Valid. Hal ini dibuktikan

dengan semua item-item pernyataan memiliki nilai corrected

item total correlation lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,165.

Denga demikian semua butir pernyataan kuesioner pada

variabel Iklan (X1) dinyatakan Valid.

108
Tabel 4.10
r Tabel

Sumber: https://junaidichaniago.files.wordpress.com/2010/05/tabel-r.pdf

2) Uji Validitas Variabel Kualitas Produk (X2)

Tabel 4.11
Uji Validasi Variabel Kualitas Produk (X2)

N Keteranga
Pertanyaan rhitung rtabel
o n
Butiran Pertanyaan
1 0,756  0,165 valid
1
Butiran Pertanyaan
2 0,712 0,165 valid
2
Butiran Pertanyaan
3 0,643 0,165 valid
3
Butiran Pertanyaan
4 0,625 0,165 valid
4
Butiran Pertanyaan
5 0,802 0,165 valid
5
Butiran Pertanyaan
6 0,719 0,165 valid
6
Butiran Pertanyaan
7 0,657 0,165 valid
7

109
Butiran Pertanyaan
8
8
0,692 0,165 valid
Sumber : Hasil Olah data SPSS

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari sepuluh

pernyataan variabel Kualitas Porduk (X2), dapat disimpulkan

bahwa semua butir pernyataan dinyatakan Valid. Hal ini

dibuktikan dengan semua item-item pernyataan memiliki nilai

corrected item total correlation lebih besar dari nilai rtabel

sebesar 0,165. Denga demikian semua butir pernyataan

kuesioner pada variabel Kualitas Produk (X2) dinyatakan

Valid.

3) Uji Validitas Variabel Minat Beli Ulang (Y)

Tabel 4.12
Uji Validasi Variabel Minat Beli (Y)

No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan


1 Butiran Pertanyaan 1  0,734 0,165 valid
2 Butiran Pertanyaan 2  0,830 0,165 valid
3 Butiran Pertanyaan 3  0,623 0,165 valid
4 Butiran Pertanyaan 4  0,819 0,165 valid
Sumber : Hasil Olah Data SPSS

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari sepuluh

pernyataan variabel minat beli ulang (Y), dapat disimpulkan

bahwa semua butir pernyataan dinyatakan Valid. Hal ini

dibuktikan dengan semua item-item pernyataan memiliki nilai

corrected item total correlation lebih besar dari nilai rtabel

sebesar 0,165. Denga demikian semua butir pernyataan

110
kuesioner pada variabel Minat Beli Ulang (Y) dinyatakan

Valid.

4) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji kehandalan

atau kestabilan jawaban dari responden. Kriteria pengambilan

keputusan reliabel dan tidaknya suatu jawaban pernyataan

yaitu:

a) Jika nilai rhitung > r cronbach alpha , maka dapat dinyatakan

reliabel.

b) Jika nilai rhitung < r cronbach alpha , maka dapat dinyatakan tidak

reliabel

Menurut Sugiyono (2017:130) menyatakan bahwa uji

reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan

menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama”.

Kriteria uji reliabilitas dalam penelitian ini menurut

Sugiyono (2013:184) yaitu 0,6 yang artinya:

a) Jika rhitung > 0,6 maka butir instrumen dinyatakan reliabel

b) Jika rhitung < 0,6 maka butir instrumen dinyatakan tidak

reliabel

Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Data

111
No Variabel rhitung rca Keterangan
1 Iklan 0,250 0,600 Reliabel
2 Kualitas Produk 0,848 0,600 Reliabel
3 Minat Beli Ulang 0,726 0,600 Reliabel
Sumber : Data Primer yang telah diolah(2021)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel diatas,

dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini dikatakan

reliabel, hal ini dibuktikan dengan nilai rhitung > r cronbach

alpha.

b. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik atau disebut juga pra syarat dimaksudkan

untuk menguji parameter utama dalam analisis regresi, guna

melihat berbagai macam anomali. Adapun komponen

analisisnya yaitu:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

distribusi variabel terikat untuk setiap nilai variabel bebas

tertentu berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal

atau mendekati normal sehingga layak dilakukan pengujian

secara statistik. Pengujian normalitas data menggunakan

Test of Normality Kolmogorov-Smirnov dalam program

SPSS.

112
Menurut Singgih Santoso (2012:293) dasar pengambilan

keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas

(Asymtotic Significance), yaitu:

a) Jika probabilitas >0,05 maka distribusi dari model

regresi adalah normal

b) Jika probabilitas<0,05 maka distribusi dari model

regresi adalah tidak normal.

Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

  Unstandardized Residual
N 100
Normal Mean ,0000000
Parametersa,b
Std. Deviation
1,00868519
Most Absolute ,147
Extreme
Positive ,078
Differences
Negative -,147
Test Statistic ,147
Asymp. Sig. (2-tailed) .060c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber :Hasil Olah Data SPSS 25

Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai Asymtotic

Significance sebesar 0,060 >0,05 maka distribsi dari model

regresi adalah normal.

2) Uji Multikolinearitas

113
Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji

apakah dalam model regresi ditemukan atau tidaknya

korelasi antara variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka

terdapat Problem Multikolinieritas. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel

independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinieritas dapat dilihat dari besaran Variance

Inflation (VIF) dan Tolerance Value.

Menurut Gujarati (2012:432) “Pedoman suatu

model regresi yang bebas multikolinieritas adalah

mempunyai angka Tolerance mendekati 1. Batas VIF

adalah 10, jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi

gejala multikolinieritas”.

Menurut Singgih Santoso (2012:236) rumus yang

digunakan yaitu:

1 1
𝑉𝐼𝐹 = 1 atau Tolerance
Tolerance VIF

a) Jika nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance < 1 maka tidak

terjadi Multikolinieritas.

b) Jika nilai VIF > 10 dan nilai Tolerance > 1 maka terjadi

Problem Multikolinieritas

114
Tabel 4.15
Uji Multikolinearitas – VIF (Variance Inflation Factors)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Collinearity Statistics
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
1,338 2,068   ,647 ,519    
Iklan ,160 ,087 ,150 1,834 ,000 ,712 1,405
Kualitas
Produk ,331 ,042 ,644 7,900 ,000 ,712 1,405
a. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 25

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai

Variance Inflation Factor (VIF) untuk variabel Iklan (X1)

sebesar 1,405 dan Kualitas Produk (X2) sebesar 1,405 dan nilai

masing-masing Tolerance variabel Minat Beli Ulang (Y)

sebesar 0,712. Dengan demikian nilai VIF kurang dari 10 dan

nilai Tolerance kurang dari 1, maka dalam model penelitian ini

tidak ditemukan Problem Multikolinieritas.

3) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013:139) “uji heteroskedastisitas

terjadi untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi

terjadi ketidaksamaan Variance dari residual dalam satu

pengamatan ke pengamatan yang lain, jika variance

berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi

yang baik adalah model regresi homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran.

115
Menurut Ghozali (2013:142) “salah satu cara untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan

melakukan uji Glejser”. Uji glejser mengusulkan untuk

meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel

independen, selain itu bisa dilihat juga melalui gambar

scatterplot. Hasil probabilitas dikatakan signifikan jika nilai

diatas 0,05. Berikut hasil uji heteroskedastisitas dengan

menggunakan SPSS 25:

Tabel 4.16
Hasil Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,850 2,151   -,395 ,694
Iklan ,230 ,088 ,197 2,619 ,000
Kualitas Produk ,336 ,039 ,649 8,643 ,000
Sumber : Data Output SPSS 25

Berdasarkan tabel diatas, dikatakan bahwa nilai

signifikansi Iklan (X1) sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai

signifikansi variabel kualitas produk (X2) sebesar 0,000 <

0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam

penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Cara penentuan ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilihat juga melalui grafik

Scatterplot.

116
Gambar 4.5

Scatterplot

Scatterplot
Dependent Variabel : Minat Beli Ulang

Sumber : Data Output SPSS 25

Dari Output diatas dapat diketahui bahwa titik-titik

tersebut menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu

Y. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas dalam model regresi.

c. Uji Regresi Linear Berganda

117
Berdasarkan Uji dengan program SPSS 25 diperoleh hasil

regresi berganda seperti terangkum pada tabel berikut:

Tabel 4.17
Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 1,850 2,151   -,395 ,694
Iklan ,230 ,088 ,197 2,619 ,000
Kualitas Produk ,336 ,039 ,649 8,643 ,000
a. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber : Hasil Output SPSS 25

Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi berganda

sebagai berikut:

Y = 1,850 + 0,230X1 + 0,336X2

Persamaan regresi tersebut mempunyai arti sebagai berikut:

1) Nilai konstanta sebesar 1,850 menunjukkan bahwa variabel

Iklan dan kualitas produk jika nilainya 0 maka minat beli

memiliki tingkat sebesar 1,850.

2) Nilai koefisien Iklan (β1) sebesar 0,230 dengan nilai positif.

Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan Iklan sebesar 1

118
kali maka Minat Beli akan meningkat sebesar 0,230 dengan

asumsi variabel yang lain tetap.

3) Nilai koefisien Iklan (β2) sebesar 0,336 dengan nilai positif.

Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan kualitas produk

sebesar 1 kali maka Minat beli akan meningkat sebesar

0,336 dengan asumsi variabel yang lain tetap.

d. Uji Koefisien Korelasi (Produk Moment)

Berdasarkan uji dengan program SPSS 25 diperoleh hasil

korelasi product moment seperti terangkum pada tabel berikut:

Tabel 4.18
Pedoman Interprestasi Koefisien Kolerasi

No Interval Koefisien Tingkat Hubungan


1 0,00 s/d 0,199 Sangat Rendah
2 0,20 s/d 0,339 Rendah
3 0,40 s/d 0,599 Sedang
4 0,60 s/d 0,799 Kuat
5 0,80 s/d 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2012:242)

Jika nilai sig. F change < 0,05 maka berkorelasi.

Jika nilai sig. F change > 0,05 maka tidak berkorelasi.

Berikut ini adalah tabel hasil uji korelasi product moment

berganda pada penelitian:

119
Tabel 4.19
Hasil Uji Kolerasi Berganda

Model Summary
Std. Change Statistics
Adjusted
Mode R Error of R
R R F
l Square the Square df1
Square Change
Estimate Change
1 .735a ,541 ,531 1,01903 ,541 57,136 2
Model Summary
  Change Statistics  
Mode
l df2  Sig. F
     
  Change
 
1   97 ,000  
 
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Iklan
Sumber : Data Output SPSS 25

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai sig. F

change sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya

berkorelasi dan nilai koefisien korelasi dapat dilihat pada nilai

R yaitu 0,735 dimana Iklan (X1) dan Kualitas Produk (X2)

memiliki hubungan yang “Sangat Kuat” terhadap Minat Beli

Ulang (Y) karena 0,826 berada diantara 0,70 s/d 1,000.

e. Uji Koefisien Determinasi (R2 )

Koefisien determinasi (R2 ) bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh yang diberikan variabel X secara

120
simultan terhadap variabel Y, dalam output SPSS koefisien

determinasi terletak pada tabel Model Summary dengan

melihat nilai R Square.

Tabel 4.20
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Adjusted Std. Error of the


Model R R Square R Square Estimate
1 .735a ,541 ,531 1,019
a. Predictors: (Constant), Iklan, Kualitas Produk
Sember : Data Output SPSS 25

Berdasarkan output diatas dapat diketahui bahwa nilai R

Square sebesar 0,541, hal ini mengandung arti bahwa pengaruh

Variabel X1 dan X2 secara simultan terhadap Variabel Y yaitu

sebesar 54,1% dan sisanya sebesar 45,9% dipengaruhi oleh

faktor lain.

f. Uji Hipotesis t (Uji Parsial)

Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara X1 dan X2

terhadap Y secara parsial maka digunakan uji t, serta

mengetahui pengaruh masing-masing atau secara parsial

variabel independen terhadap variabel dependen. Dan

menentukan variabel manakah yang paling dominan

mempengaruhi Minat Beli Ulang (Y). Hasil dari rumus t tabel

yaitu t [a (0,05)/2 ; n (jumlah sampel)-k (jumlah variabel X)-1]

121
= t (0,025 ; 97) kemudian dicari pada distribusi nilai t tabel

pada kolom t0,025 baris ke 97, diperoleh t tabel sebesar 1,985.

sehingga dapat ditunjukan dan dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.21
Hasil Uji T

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1,850 2,151   ,395 ,694
Iklan ,230 ,088 ,197 2,619 ,000
Kualitas Produk ,336 ,039 ,649 8,643 ,000
a. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber : Hasil Output SPSS 25

Berdasarkan output data tabel diatas dapat diperoleh hasil

sebagai berikut:

1) Nilai Signifikansi pada variabel Iklan (X1) sebesar

0,000<0,05 dan thitung 2,619 ttabel 1,984 sehingga dapat

disimpulkan bahwa Ha1 diterima dan Ho1 ditolak Ho1

yang artinya terpadat pengaruh positif dan signifikan antara

X1 secara parsial terhadap Y.

2) Nilai signifikansi pada variabel Kualitas Produk (X2)

sebesar 0,000 < 0,05 dan thitung 8,643 ttabel 1,984 dapat

disimpulkan bahwa Ha2 diterima dan Ho2 ditolak yang

artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

122
variable Kualitas produk (X2) secara parsial terhadap minat

beli ulang (Y).

g. Uji Hipotesis f ( Uji Simultan)

Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara X1 dan

X2 terhadap Y secara bersama-sama (simultan) maka

digunakan uji F. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh semua variabel independen yang terdapat dalam

model penelitian secara bersama-sama (simultan) terhadap

variabel dependen. Uji f dalam penelitian ini digunakan untuk

menguji signifikansi pengaruh variabel Iklan (X1) dan variabel

Kualitas Produk (X2) terhadap variabel Minat Beli Ulang

Konsumen (Y) secara simultan.

Hasil dari rumus F tabel yaitu F [k (jumlah variabel X) ; n

(jumlah sampel)-k] = F = (2 ; 100-2) = 2 ; 98 kemudian dicari

pada distribusi F tabel pada kolom 2 baris ke 98, diperoleh F

tabel sebesar 3,09. berikut adalah hasil uji hipotesis F

(simultan):

Tabel 4.22
Uji F (Simultan)

ANOVAa
Sum of
Model Df Mean Square F Sig.
Squares

123
Regression 130,436 2 65,218 68,528 .000b
1 Residual 92,314 97 ,952    
Total 222,750 99      
a. Dependent Variable: Minat Beli
b. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Iklan
Sumber : Data Output 2021

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai

signifikansi dalam model regresi pada penelitian ini sebesar

0,000 < 0,05 dan fhitung 68,528> ftabel 3,09 maka dapat

disimpulkan bahwa Ha3 diterima yang artinya terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara variabel Iklan (X1) dan

Kualitas Produk (X2) secara Simultan terhadap variabel Y

4.4 Pembahasan Penelitian

Untuk mempermudah pembahasan atas analisis yang dilakukan,

maka akan dijalaskan pengaruh dari masing-masing variabel bebas

dan terikat yang meliputi Iklan (X1) & Kualitas Produk (X2)

terhadap Minat Beli Ulang (Y).

1. Pengaruh Iklan X1 terhadap Minat Beli Ulang (Y)

Hasil rekapitulasi kuesioner dari 6 pernyataan yang

berhubungan langsung dengan variabel Iklan (X1) pada tabel 4.6,

yakni secara keseluruhan semua pernyataan dalam variabel Iklan

ini dapat diterima oleh konsumen sebagai responden dengan

pernyataan setuju dan sangat setuju sebesar 98%.

Tabel 4.23
Pengaruh Secara Parsial Variabel Iklan (X1) Terhadap
Minat Beli Ulang (Y)

124
Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square
Estimate

1 .495a ,245 ,238 1,300


a. Predictors: (Constant), Iklan
Sumber : Data Output SPSS 25

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai Koefisien

Determinasi R Square sebesar 0,245 maka dapat disimpulkan

bahwa variabel Iklan (X1) berpengaruh terhadap variabel Minat

Beli Ulang (Y) sebesar 24,5% sedangkan sisanya 75,5%

dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Pengaruh Kualitas Produk X2 tehadap Minat Beli Ulang (Y)

Hasil rekapitulasi kuesioner dari 8 pernyataan yang

berhubungan langsung dengan variabel Kualitas Produk (X1) pada

tabel 4.7, yakni secara keseluruhan semua pernyataan dalam

variabel Kualitas Produk ini dapat diterima oleh konsumen sebagai

responden dengan pernyataan setuju dan sangat setuju sebesar

98%.

Tabel 4.24
Pengaruh Secara Parsial Variabel Kualitas Produk (X2)
Terhadap Minat Beli Ulang (Y)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .725a
,525 ,520 1,031
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk
Sumber : Data Output 2021

125
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai Koefisien

Determinasi R Square sebesar 0,525 maka dapat disimpulkan

bahwa variabel Kualitas Produk (X2) berpengaruh terhadap

variabel Minat Beli Ulang (Y) sebesar 52,5% sedangkan sisanya

47,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Pengaruh Iklan (X1) dan Kualitas Produk (X2) tehadap Minat

Beli Ulang (Y)

Berikut dapat kita lihat koefisien detreminasi penelitian ini dengan

menggunakan SPSS 25 :

Tabel 4.25
Uji Koefisien Determinasi Iklan dan Kualitas Porduk
Terhadap Minat Beli Ulang

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .765a ,586 ,577 ,976
a. Predictors: (Constant), Iklan,Kualitas Produk
Sumber : Data Output SPSS 25

Berdasarkan output data tabel 4.25 diatas dapat diperoleh hasil

sebagai berikut:

a. Nilai koefisien R sebesar 0,765 yang berarti korelasi Iklan dan

Kualitas Produk terhadap Minat Beli Ulang sebesar 0,765. Hal

ini dapat dikatakan bahwa adanya hubungan positif sebesar

0,765 antara variabel Iklan dan Kualitas Produk terhadap Minat

Beli Ulang.

126
b. Nilai Koefisien Determinasi R Square sebesar 0,586. Data

tersebut mengindikasikan bahwa Iklan dan Kualitas Produk

terhadap Minat Beli Ulang memberikan kontribusi sebesar

58,6% sisanya 41,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar

penelitian ini.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dan dari hasil analisis serta

pembahasan mengenai Iklan (X1) dan Kualitas Produk (X2) terhadap Minat

beli Ulang (Y) sebagai berikut:

1. Iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli Ulang

sebesar 24,5%, dimana diperoleh thitung > ttabel (2,619 > 1,988) dengan

sig < 0,05 (0,00 < 0,05) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima artinya

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Iklan terhadap Minat

Beli Ulang pada Produk Minuman Isoplus dipasar Anyar Tangerang.

2. Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

nasabah sebesar 52,5%, dimana diperoleh thitung > ttabel (8,643 > 1,988)

dengan sig < 0,05 (0,00 < 0,05) sehingga H0 ditolak dan H2 diterima

artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas Produk

terhadap Minat Beli Ulang pada produk Minuman Isoplus dipasar

Anyar Tangerang.

127
3. Iklan dan Kualitas Produk secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Minat Beli Ulang sebesar 58,6%, dimana diperoleh

Fhitung > Ftabel yaitu 68,528 > 3,09 dan nilai sig < 0,05 atau 0,000 < 0,05

sehingga H0 ditolak dan H3 diterima yang berarti terdapat pengaruh

Iklan dan Kualitas Produk secara simultan terhadap Minat Beli Ulang.

5.2 Saran

1. Berdasarkan hasil kuesioner pada variabel iklan diperoleh jumlah

persentase responden yang menyatakan “ragu-ragu” sebanyak 1,6% dan

jumlah jawaban responden yang paling banyak menyatakan “ragu-ragu”

dari indikator iklan pembuat (model ikaln). Maka untuk lebih baik lagi

antara produsen produk minuman isoplus harus berkolaborasi atau

kerjasama untuk lebih mengenalkan produk minuam isoplus disekitarnya.

1) Pihak konsumen produk minuman isoplus pasar anyar tengerang harus

lebih meningkatkan kebijakan kualitas produk dikarenakan jumlah

persentase jawaban responden yang menyatakan “ragu-ragu” sebanyak

1,1% dan jumlah jawaban responden yang paling banyak menyatakan

“ragu-ragu” dari indikator tanggapan (estetika). Maka untuk lebih baik lagi

produk minuman isoplus harus berkolaborasi atau kerjasama untuk mampu

menyelesaikan keluhan kosumen dengan cepat dan tanggap, agar

konsumen percaya untuk mengkosumsi poruduk minuman isoplus.

2) Berdasarkan hasil kuesioner pada variabel minat beli diperoleh jumlah

persentase responden yang menyatakan “ragu-ragu” sebanyak 1,6% dari 4

128
pernyataan indikator variabel ini. Maka untuk lebih baik lagi antara

produk minuman isoplus harus berkolaborasi atau kerjasama untuk lebih

mengenalkan produk isoplus dan memberikan kesegaran serta keamanan

dalam mengkonsumsi minuman isoplus, agar nasabah tetap berminat

membeli ulang dan tidak terpengaruh menggunakan atau mengkosumsi

produk minuman isotonik lainnya.

DAFTRA PUSTAKA

Aditama, R. A. (2020). Pengantar Manajemen. Malang: AE Publishing.

Alma, B. (2014). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:

Alfabeta.

Afandi, P. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan


Indikator).

Riau: Zanafa Publishing.

Alma, Buchari. 2016. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.

Bandung: Alfabeta.

Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.


Armstrong, Kotler. 2015. Marketing an Introducing Prentice Hall twelfth edition.

England: Pearson Edcuation, Inc.

Assauri, Sofjan. 2010. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Danim, Sudarwan dan Yunan Danim. 2010. Administrasi Sekolah dan

Manajemen Kelas. Bandung: CV. Pustaka Setia.

129
Fandy, Tjiptono. 2016. Service, Quality & satisfaction. Yogyakarta: Andi.

Fandy, Tjiptono dan Chandra Greforius. 2016. Pemasaran Jasa (Prinsip,

Penerapan, dan Penelitian). Yogyakarta: Andi.

Ghozali, Imam. 2017. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Edisi Kelima. Semarang: Badan Penerbit Undip.

Ghozali, Imam. 2018. Metodologi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2016. Manajemen Pemasaran. Edisi 12.

Jilid 1 & 2. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Management. 15th Edition

New Jersey: Pearson Pretice Hall, Inc.

Mauludin, Hanif. 2013. Marketing Research: Panduan Bagi Manajer, Pimpinan

Perusahaan Organisasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Robbins, Stephen P. and Mary Coulter. 2012. Management. Eleventh Edition.

United State of America: Pearson Education Limited.

Wijoyo, Hadion dkk. 2020. Manajemen Pemasaran Di Era Globalisasi.

Banyumas: CV. Pena Persada.

Terry, George R. dalam Afifudin. 2013. Dasar-dasar Manajemen, (Terje: G.A

Ticoalu). Bandung: CV. Alfabeta

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2014. Principles of Marketing, 12th Edition,

130
Jilid 1 Terjemahan Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13.

Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Tjiptono, Fandy. 2012. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta: Andi.

Pujawan, I., N., dan Mahendrawathi. 2010. Supply Chain Management. Edisi

Kedua. Surabaya: Guna Widya.

Hasibuan, Malayu. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit

Bumi Aksara.

Hasibuan, Melayu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketujug

Belas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi.

Clow, K. E. & Baack, Donald. 2018. Integrated Advertising, Promotion, and

Marketing Communications. Harlow: Pearson Education Limited.

Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: BP

Universitas Diponegoro.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung

Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Divisi Kebijakan dan Prosedur. 2018. Buku Prosedur Operasional. Jakarta:

131
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

LAMPIRAN

132
Lampiran I
Kuesioner

Kuesioner Penelitian
Pengaruh Iklan dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Ulang
Pada Konsumen Produk Minuman Isoplus
Oleh:
Rovinando
NIM : 171010508396
UNIVERSITAS PAMULANG
Petunjuk pengisian kuesioner
1. Sebelum mengisi kuesioner ini diharapkan konsumen membaca setiap butir
pertanyaan dengan cermat.
2. Konsumen hanya tinggal memberi tanda check list ( √ ) pada kolom yang
sesuai dengan pilihan.
3. Untuk setiap butir pertanyaan hanya diperbolehkan memilih satu alternative
jawaban.
4. Jika ada kesalahan dalam memilih alternative jawaban dapat dikoreksi
kembali setelah selesai mengisi keseluruhan kuesioner ini.
5. Semua pertanyaan yang ada mohon di jawab, jika ada pertanyaan yang
terlwat maka tidak akan dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Keterangan Jawaban:
1. STS : Sangat Tidak Setuju
2. TS : Tidak Setuju
3. R : Ragu-ragu
4. S : Setuju
5. SS : Sangat Setuju
Identitas Responden
Nama : .........................................................................
Alamat : .........................................................................
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

133
Usia : 18-20 tahun 26-30 tahun
21- 25 tahun 31- 40 tahun
Pendidikan : SMP Diploma
SMA/SMK Sarjanah (S1)
Pekerjaan : Pelajara/Mahasiswa Buruh
Karyawan/i Lainnya/............

1 2 3 4 5
VARIABEL
STS TS R S SS
IKLAN
Pesan Iklan (Massage)

Pesan yang disampaikan dalam iklan minuman


isoplus mampu membangkitkan keinginan saya
1
untuk mengetahui lebih dalam mengenai produk
minuman isoplus
Pesan yag disampaikan dalam iklan minuman
2 isoplus mampu mempengaruhi saya dalam melihat
perbandingan keunggulan produk lain.
Naskah Iklan (Copywrite)

Minuman isoplus selalu memberikan informasi


3
mengenai kegunaannya.
Desain Iklan
Saya tertarik untuk memperhatikan model dan
4
desain iklan isoplus.
Model Iklan
Aktor dan aktris dalam iklan membuat saya merasa
terlibat didalamnya dan menciptakan rasa
5
kebangga tersendiri bila mengkonsumsi produk
tersebut.
Warna dan Musik
Warna dan music pada iklan minuman isoplus
yang didengarkan dan dilihat mampu mendukung
6
proses penyampaian pesan dengan baik dan
menarik.
KUALITAS PRODUK

134
Kinerja (Performance)
Bermanfaat untuk menjaga stamina (misal :
7 mengatasi rasa lelah, mengurangi rasa kantuk, dan
menyegarkan tubuh).
Fitur (Feature)
8 Minuman isoplus memiliki kemasan yang baik
Keandalan (Reliability)
Menurut saya minuman isoplus yang dijual di
9
toko-toko kemasannya tidak cacat.
Kesesuaian dengan Spesifikasi (Conferrmance
to Specifications)
Saya merasa produk minuman isoplus sesuai
10
dengan standar dan kualitas yang ditawarkan.
Daya Tahan (Durability)
Saya merasa produk minuman isoplus dapat
11
digunakan atau dikonsumsi lebih dari 5 tahun.
Kemampuan (Serviceability)

Minuamn isoplus dapat memperlancar


12
metabolisme tubuh.
Estetika (Esthetics)

Menurut saya produk isoplus dikemas dengan


13
kemasan botol yang menarik.
Menurut saya produk Isoplus memiliki bau harum
14
natural dan rasa yang membuat segar.
MINAT BELI ULANG
Perhatian (Attention)
Saya bermaksud merekomendasikan Produk minuman
15 isoplus ini rutin dikonsumsi pada orang-orang di sekitar
saya.
Ketertarikan (Interest)
Saya selalu berusaha mendapatkan informasi tentang
16
Produk isoplus
Keinginan (Desire)
saya berniat untuk terus menggunakan Produk
17
minuman isoplus yang saya konsumsi secara teratur

135
Tindakan (Action)
Saya akan terus membeli produk minuman isoplus dan
18
akan saya rutin konsumsi di masa depan.

Lampiran 2
Tabulasi

1. Karakteristik Responden

NO NAMA GENDER USIA PENDIDIKAN PEKERJAAN


1 Iin Nurhanasan Perempuan 31-40 SMA/SMK Karyawan/i
2 T.Nurfarida Perempuan 31-40 SMA/SMK Karyawan/i
3 Taufik Rahman Laki-Laki 31-40 SMP Pelajar
4 Isroh Maemunah Perempuan 31-40 SMP Pelajar

136
5 Awaludin Laki-Laki 31-40 SMP Pelajar
6 Abdul Jalil Laki-Laki 25-30 SMP Pelajar
7 Faizal Akbar Laki-Laki 25-30 SMP Pelajar
8 Mad Hasyim Laki-Laki 31-40 SMP Karyawan/i
9 Mulyana Laki-Laki 31-40 SMP Karyawan/i
10 Indah sari Perempuan 25-30 SMP Buruh
11 Nengsih Perempuan 31-40 SMP Buruh
12 Ira wahyuni Perempuan 25-30 SMP Buruh
13 Deby Selvia Perempuan 25-30 SMP Lainnya
14 M.Anggi Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Pelajar
15 Maman Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Buruh
16 Mauridin Laki-Laki 31-40 SMA/SMK Buruh
17 Chepih Akbar Laki-Laki 31-40 SMA/SMK Buruh
18 Agung Gumelar Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Buruh
19 Indra Laki-Laki 21-24 SMP Pelajar
20 Sari Julianti Perempuan 25-30 SMA/SMK Buruh
21 Reza Avicena Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Buruh
22 Atilah Muharram Laki-Laki 25-30 SMA/SMK Buruh
23 Prita Azizah Perempuan 21-24 SMP Lainnya
24 M. Irfan Laki-Laki 25-30 SMP Pelajar
25 M. Padlan Laki-Laki 25-30 SMP Pelajar
Zibril
SMP
26 Alexipratama Laki-Laki 25-30 Lainnya
27 Syakila Annisa Perempuan 21-24 SMP Buruh
28 Sasya Agustina Perempuan 21-24 SMP Buruh
29 Ekka Wati Perempuan 21-24 SMP Buruh
30 M.yusuf Laki-Laki 25-30 SMP Buruh
31 Zeki Zima Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Buruh
32 Sepulloh Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Buruh
33 Akmal Ferdian Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Karyawan/i
34 Lukman Laki-Laki 18-20 SMA/SMK Karyawan/i
35 Yanti Perempuan 18-20 SMA/SMK Buruh
36 Rizky Julia Perempuan 18-20 SMA/SMK Buruh
37 Dede Sopian Laki-Laki 18-20 SMA/SMK Karyawan/i
38 M. Ilham Laki-Laki 18-20 SMA/SMK Karyawan/i
39 Kurnia wati Perempuan 18-20 Diploma Karyawan/i
40 idris Rosadi Laki-Laki 18-20 SMA/SMK Karyawan/i
41 M. Zaki Laki-Laki 18-20 SMA/SMK Karyawan/i
42 Fadli Khoiri Laki-Laki 21-24 SMP Karyawan/i
43 Fadlan Aziz Laki-Laki 21-24 SMP Karyawan/i
44 Hera wati Perempuan 21-24 SMP Karyawan/i
45 Dwi Cahyo Laki-Laki 21-24 SMP Karyawan/i
46 Agita Rozaki Laki-Laki 21-24 SMP Karyawan/i

137
47 Duta Pancak Laki-Laki 21-24 SMP Lainnya
48 Hikmah Perempuan 21-24 SMP Lainnya
49 Rama Wijaya Laki-Laki 21-24 SMP Lainnya
50 Hafiz Alyana Laki-Laki 21-24 SMP Lainnya
51 Eli Elisah Perempuan 21-24 SMP Lainnya
52 M. Athar P Laki-Laki 18-20 Diploma Karyawan/i
53 Anih Perempuan 18-20 SMA/SMK Karyawan/i
54 Ijah Perempuan 18-20 SMA/SMK Karyawan/i
55 Bachtiar Laki-Laki 18-20 SMA/SMK Karyawan/i
56 Raska Pujari Laki-Laki 18-20 SMA/SMK Karyawan/i
Alma Putri
SMA/SMK
57 Rosaidi Perempuan 18-20 Karyawan/i
58 Fitri komariah Perempuan 18-20 SMA/SMK Karyawan/i
Naima Zaitau
SMA/SMK
59 Nissa Perempuan 18-20 Buruh
60 Siti Aisyah Perempuan 18-20 SMA/SMK Buruh
61 Tuti kutubi Perempuan 18-20 SMA/SMK Buruh
62 Rojali Laki-Laki 18-20 SMP Buruh
63 Khoirunisa Perempuan 18-20 SMP Buruh
64 Imam Tantowi Laki-Laki 18-20 SMP Buruh
65 Windi Astuti Perempuan 18-20 SMP Buruh
66 Kasanti Juliantika Perempuan 18-20 SMP Karyawan/i
67 Atika Wulandari Perempuan 18-20 SMP Karyawan/i
68 Imam Rozaki Laki-Laki 18-20 SMP Lainnya
69 Puji Sadiah Perempuan 18-20 SMP Lainnya
70 M. Rifky Laki-Laki 18-20 SMP Lainnya
71 Atikah Agustin Perempuan 18-20 SMP Karyawan/i
72 Dinni Agustin Perempuan 18-20 SMA/SMK Karyawan/i
73 M. Agam Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Karyawan/i
74 Nunu Ria S Perempuan 25-30 SMA/SMK Karyawan/i
75 Hannan Athaqi Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Karyawan/i
76 Inggit Perempuan 25-30 SMA/SMK Karyawan/i
77 Oky Oktaviani Perempuan 21-24 Diploma Karyawan/i
78 Syifa Musdalifah Perempuan 21-24 SMA/SMK Karyawan/i
79 Fathan khomar Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Karyawan/i
80 Alek Laki-Laki 25-30 SMP Buruh
81 Reni Sopiani Perempuan 25-30 SMP Buruh
Dinda Amanda
SMP
82 Sari Perempuan 21-24 Buruh
83 Kikis Saputra Laki-Laki 21-24 SMP Buruh
84 April Zein Perempuan 21-24 SMP Buruh
85 Nina Raska Perempuan 21-24 SMA/SMK Pelajar
86 Fathir Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Pelajar
87 Nenih Perempuan 21-24 SMA/SMK Pelajar

138
88 Arry Saputra Laki-Laki 25-30 SMA/SMK Pelajar
89 Fajar Darusalam Laki-Laki 25-30 SMA/SMK Pelajar
90 Nengsih Perempuan 25-30 SMA/SMK Pelajar
91 Irvan Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Buruh
92 Yasrip Laki-Laki 21-24 SMA/SMK Buruh
93 Siti Sahami Perempuan 21-24 SMA/SMK Lainnya
94 Samsi Laki-Laki 25-30 SMA/SMK Buruh
95 Charul Anwar Laki-Laki 25-30 SMA/SMK Buruh
96 M. Hadi Laki-Laki 25-30 SMP Lainnya
97 Erianto Laki-Laki 25-30 SMP Buruh
98 Fira Amalia Perempuan 21-24 SMP Buruh
99 Tuti Lutvia Perempuan 21-24 SMP Buruh
100 Khairul Kamil Laki-Laki 25-30 SMP Buruh

2. Jawaban Kuesiner

RE Iklan   Kuliatas Produk   Minat Beli


S 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 Total 7 8 9 10 11 12 13 14 Total Total
5 6 7 8
1 4 3 4 5 4 5 25 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 5 4 4 17
2 4 5 4 5 4 5 27 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 5 4 4 17
3 4 5 4 5 4 5 27 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 4 4 4 16
4 4 5 4 5 4 5 27 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 4 4 4 16
5 4 5 4 3 4 5 25 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 4 4 4 16
6 4 5 4 4 4 4 25 4 4 4 5 4 4 4 4 33 5 4 4 5 18
7 4 5 4 4 4 4 25 4 4 4 5 4 4 4 4 33 5 4 5 5 19
8 4 5 4 5 4 5 27 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 4 5 5 18
9 4 5 4 5 4 3 25 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 5 17
10 5 5 4 5 4 3 26 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 5 4 17

139
11 5 5 4 5 4 5 28 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 5 4 17
12 5 5 4 5 4 4 27 4 4 4 4 4 4 2 4 30 5 4 4 4 17
13 5 5 4 5 4 2 25 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16
14 5 5 4 5 4 5 28 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16
15 5 5 4 5 4 5 28 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3 3 5 3 14
16 5 5 4 5 4 5 28 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 5 4 17
17 5 5 5 5 5 4 29 5 5 5 5 5 4 5 4 38 4 4 5 4 17
18 4 5 5 5 5 4 28 5 5 5 4 4 4 5 4 36 4 4 5 5 18
19 5 5 5 5 4 5 29 5 5 4 4 4 4 4 4 34 5 4 5 4 18
20 5 5 5 5 5 4 29 5 5 4 4 4 5 5 4 36 4 5 5 5 19
21 5 3 4 5 4 4 25 5 4 4 4 4 5 5 4 35 4 4 5 5 18
22 5 5 5 5 5 4 29 5 4 4 4 5 4 5 4 35 4 4 5 4 17
23 5 5 5 5 5 4 29 4 4 4 4 4 4 5 4 33 4 4 4 4 16
24 5 4 5 5 5 4 28 5 4 4 5 4 4 5 4 35 5 5 4 5 19
25 5 4 5 5 5 4 28 5 4 4 4 5 4 5 5 36 4 4 5 4 17
26 5 5 5 5 5 4 29 4 4 4 5 4 4 5 4 34 5 4 4 4 17
27 4 4 5 5 5 4 27 4 5 5 5 4 4 4 4 35 4 4 5 4 17
28 4 4 5 5 5 4 27 4 5 4 4 4 4 5 4 34 4 4 4 4 16
29 4 4 5 5 5 4 27 5 5 5 4 4 4 5 4 36 4 4 4 4 16
30 4 5 5 5 5 4 28 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 4 5 4 18
31 5 4 5 5 5 5 29 5 4 5 5 5 4 4 5 37 4 5 5 5 19
32 5 4 4 4 4 5 26 4 4 4 5 4 4 5 5 35 4 4 5 4 17
33 5 5 5 5 5 4 29 4 5 5 5 5 4 5 4 37 4 4 4 4 16
34 5 4 4 5 5 4 27 4 5 5 5 5 4 5 4 37 4 4 4 4 16
35 5 5 5 4 5 4 28 5 5 5 5 5 4 5 4 38 4 4 4 4 16
36 4 4 5 4 5 4 26 5 5 5 5 4 4 5 4 37 4 4 4 4 16
37 5 3 5 5 5 4 27 4 5 5 5 5 4 5 4 37 4 4 4 4 16
38 4 5 5 4 5 4 27 5 4 5 5 5 4 5 4 37 4 4 4 4 16
39 5 5 5 5 5 5 30 5 4 4 4 4 4 5 4 34 5 4 5 4 18
40 4 5 5 5 5 4 28 5 5 5 4 5 4 5 4 37 4 4 4 4 16
41 5 5 4 4 4 4 26 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16
42 4 5 5 5 5 5 29 5 5 5 5 5 4 5 4 38 4 4 5 5 18
43 5 5 5 5 5 4 29 4 4 5 4 4 4 5 4 34 4 4 5 5 18
44 4 5 5 5 5 4 28 5 5 4 4 5 4 5 4 36 4 4 4 4 16
45 4 5 5 5 5 4 28 4 5 4 5 5 5 5 4 37 4 4 5 5 18
46 4 5 5 5 5 4 28 5 5 4 4 5 4 5 4 36 4 4 4 4 16
47 4 5 5 5 5 4 28 5 5 4 4 5 4 5 4 36 4 4 4 5 17
48 4 5 5 5 5 4 28 4 5 4 5 4 4 5 4 35 4 4 5 4 17
49 4 5 5 4 5 4 27 4 4 5 4 4 4 5 4 34 4 4 5 5 18
50 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
51 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
52 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20

140
53 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
54 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16
55 4 5 5 5 5 5 29 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
56 4 4 5 5 5 5 28 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
57 4 4 5 5 5 5 28 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
58 4 4 5 5 5 5 28 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
59 4 4 5 5 5 5 28 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
60 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
61 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
62 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
63 5 5 4 4 4 4 26 5 4 5 5 5 4 5 5 38 4 4 5 5 18
64 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
65 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
66 4 5 5 5 5 5 29 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
67 4 5 5 5 5 5 29 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
68 4 5 5 5 5 5 29 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
69 4 5 5 5 5 5 29 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
70 4 5 5 5 5 5 29 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
71 4 5 5 5 5 5 29 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
72 4 5 5 4 5 5 28 5 4 4 5 4 5 4 4 35 4 5 4 4 17
73 4 5 5 5 5 5 29 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20
74 4 5 4 5 4 4 26 4 4 5 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 16
75 4 5 5 5 4 5 28 5 4 4 5 5 4 5 5 37 4 4 5 5 18
76 5 5 4 5 4 5 28 5 4 4 5 5 4 5 5 37 4 4 5 4 17
77 4 5 5 5 5 5 29 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16
78 4 5 5 5 5 5 29 4 4 4 4 4 3 4 4 31 4 4 4 4 16
79 5 5 5 5 4 5 29 5 5 5 5 5 5 5 4 39 5 4 4 5 18
80 5 5 5 5 4 5 29 5 5 4 5 5 4 5 4 37 5 4 4 5 18
81 5 5 4 5 4 5 28 5 5 5 4 4 4 5 4 36 5 4 4 4 17
82 5 4 5 5 4 5 28 5 5 5 5 4 3 4 4 35 5 4 4 5 18
83 5 4 5 5 5 5 29 4 5 5 4 4 3 5 4 34 4 5 4 5 18
84 4 5 5 5 4 5 28 5 5 5 5 5 5 4 4 38 5 4 4 4 17
85 4 5 5 5 5 5 29 5 5 4 4 5 5 5 4 37 5 4 4 5 18
86 4 4 5 5 5 5 28 5 4 4 5 5 5 5 4 37 4 5 4 5 18
87 4 5 5 5 5 5 29 5 5 3 5 5 5 4 4 36 5 4 4 5 18
88 4 5 5 5 4 5 28 5 5 3 5 5 4 5 4 36 5 4 4 5 18
89 4 5 5 5 4 5 28 5 5 5 5 4 4 5 4 37 5 4 4 5 18
90 4 4 5 5 4 5 27 5 5 4 5 5 4 5 4 37 5 4 4 5 18
91 4 5 5 5 4 5 28 5 4 4 5 5 4 5 5 37 4 4 5 5 18
92 5 5 5 5 4 5 29 5 5 4 5 5 4 2 4 34 5 4 4 4 17
93 5 5 5 5 4 5 29 5 4 4 4 5 4 3 5 34 4 4 5 5 18
94 5 5 4 5 4 5 28 4 4 4 4 4 3 4 4 31 4 4 4 4 16

141
95 3 5 5 5 5 5 28 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16
96 3 5 4 5 4 5 26 4 4 4 4 4 3 4 4 31 4 4 4 4 16
97 5 5 3 5 3 5 26 5 4 4 5 5 4 5 4 36 4 4 5 5 18
98 5 5 4 5 4 4 27 4 4 5 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 16
99 5 4 4 5 5 5 28 5 4 5 5 5 5 4 4 37 4 4 5 5 18
100 5 4 5 5 4 5 28 5 5 5 5 5 4 5 4 38 4 4 5 4 17

Lampiran 3
Hasil Pengolahan Data SPSS

1. Uji Validitas
a. Iklan (X1)

Correlations
Total_x
  X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 1
Pearson Correlation 1 -,039 -,144 ,063 -,133 -,035 .300**
Sig. (2-tailed)   ,703 ,153 ,533 ,186 ,729 ,002
X1.1 N 100 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation -,039 1 -,002 ,009 -,074 ,121 .394**
Sig. (2-tailed) ,703   ,981 ,930 ,462 ,230 ,000
X1.2 N 100 100 100 100 100 100 100
**
Pearson Correlation -,144 -,002 1 ,171 .724 -,037 .637**
Sig. (2-tailed) ,153 ,981   ,089 ,000 ,716 ,000
X1.3 N 100 100 100 100 100 100 100

Pearson Correlation ,063 ,009 ,171 1 ,086 .345** .503**


Sig. (2-tailed) ,533 ,930 ,089   ,395 ,000 ,000
X1.4 N 100 100 100 100 100 100 100

Pearson Correlation -,133 -,074 .724** ,086 1 -.233* .525**


Sig. (2-tailed) ,186 ,462 ,000 ,395   ,020 ,000
X1.5 N 100 100 100 100 100 100 100
** *
Pearson Correlation -,035 ,121 -,037 .345 -.233 1 .383**
Sig. (2-tailed) ,729 ,230 ,716 ,000 ,020   ,000
X1.6 N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** **
Pearson Correlation .300 .394 .637 .503 .525 .383 1
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000  
Total
_x1 N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

142
b. Kualitas Produk

Correlations
Total_x
  X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 2
X2.1 Pearson
1 .520** .327** .346** .685** .498** .432** .466** .756**
Correlation
Sig. (2-tailed)   ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.2 Pearson
.520** 1 .491** .336** .518** .416** .445** .249* .712**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000   ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,013 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.3 Pearson
.327** .491** 1 .311** .342** .321** .376** .409** .643**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,001 ,000   ,002 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.4 Pearson ** ** ** ** ** * **
.346 .336 .311 1 .501 .415 .247 .410 .625**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,002   ,000 ,000 ,013 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.5 Pearson ** ** ** ** ** ** **
.685 .518 .342 .501 1 .527 .413 .558 .802**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000   ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.6 Pearson
.498** .416** .321** .415** .527** 1 .319** .549** .719**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000   ,001 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.7 Pearson
.432** .445** .376** .247* .413** .319** 1 .317** .657**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,013 ,000 ,001   ,001 ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.8 Pearson
.466** .249* .409** .410** .558** .549** .317** 1 .692**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,013 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001   ,000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Total Pearson ** ** ** ** ** ** ** **
.756 .712 .643 .625 .802 .719 .657 .692 1
_x2 Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000  
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

c. Minat Beli

Correlations

143
  Y1 Y2 Y3 Y4 Total_Y
Y1 Pearson Correlation 1 .549** ,138 .512** .734**
Sig. (2-tailed)   ,000 ,171 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
Y2 Pearson Correlation .549 **
1 .391 **
.585 **
.830**
Sig. (2-tailed) ,000   ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
Y3 Pearson Correlation ,138 .391 **
1 .346 **
.623**
Sig. (2-tailed) ,171 ,000   ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
Y4 Pearson Correlation .512 **
.585 **
.346 **
1 .819**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000   ,000
N 100 100 100 100 100
Total_Y Pearson Correlation .734** .830** .623** .819** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000  
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2. Uji Reliabilitas
a. Iklan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


,250 6

b. Kualitas Produk

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


,848 8

c. Minat Beli Ulang

144
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


,726 4

3. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
 
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation
1,00868519
Most Extreme Absolute ,147
Differences
Positive ,078
Negative -,147
Test Statistic ,147
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

4. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized


Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant
) 1,338 2,068   ,647 ,519    
Iklan 1,83 1,40
,160 ,087 ,150 ,000 ,712
4 5
Kualitas 7,90 1,40
Produk ,331 ,042 ,644 ,000 ,712
0 5
a. Dependent Variable: Minat Beli

5. Uji Heterokedastisitas

Model Summary

145
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate

1 .735a ,541 ,531 1,01903


a. Dependent Variable: Minat Beli

b. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Iklan

6. Uji Hipotesis
a. Uji T

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,850 2,151   -,395 ,694
Iklan ,230 ,088 ,197 2,619 ,000
Kualitas Produk ,336 ,039 ,649 8,643 ,000
a. Dependent Variable: Minat Beli Y

b. Uji F

ANOVAa
Sum of Mean
Model Df F Sig.
Squares Square
1 Regression 130,436 2 65,218 68,528 .000b
Residual 92,314 97 ,952    
Total 222,750 99      
a. Dependent Variable: Minat Beli Y
b. Predictors: (Constant), Kualitas Produk X2, Iklan X1

c. Kuefisien Determinasi

Model Summary

Adjusted Std. Error of the


Model R R Square R Square Estimate
1 .735a ,541 ,531 1,019
a. Predictors: (Constant), Iklan, Kualitas Produk

146
d. Pengaruh Secara Parsial Variabel Iklan dan Kualitas Produk
Terhadap Minta Beli Ulang

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .765a ,586 ,577 ,976
a. Predictors: (Constant), Iklan,Kualitas Produk

Lampiran 4
Surat Permohonan Penelitian

147
Lampiran 5
Surat Keterangan Penelitian

148
149
150

Anda mungkin juga menyukai