Anda di halaman 1dari 20

PEMBAHASAN TRY OUT

1
PAKET
SBMPTN KIMIA 2021

1 Pembahasan: 3 Pembahasan:
Trik Praktis! Ingat! Ingat!
Syarat larutan yang membentuk garam terhid- Daya pereduksi adalah reduktor.
rolisis: terdapat komponen larutan lemah dan
reaktannya habis bereaksi semua, yang tersisa
hanya garam yang terbentuk.
Jumlah mol reaktan-reaktan yang bereaksi de-
ngan jumlah sama terlihat pada tabung (ii). Maka,
ilustrasi molekular yang membentuk larutan hi-
drolisis adalah gambar nomor (ii).  urutan kekuatan reduktor : Cr > Sn > Ag
Ingat! Ingat!  urutan kekuatan oksidator : Ag > Sn > Cr
 E0sel untuk CrІCr2+ ІІ Sn2+ІSn = 1,54 – 0,94
d
Garam dari asam kuat dan basa lemah akan
terhidrolisis sebagian dan larutan bersifat asam
(pH < 7).

. i
= 0,60 volt
 Cr dapat mengendapkan ion Sn2+
n
[H
[H
KKKwww
[H+++]]]=
=
= ×××[M[M+++]]] atau
[M atau [H
atau [H
KKKwww
[H+++]]]=
=
= ×××[G]
[G]
[G]
t io
Maka, pernyataan yang benar adalah per­nyataan
KKKbbb KKKbbb nomor (1), (2), dan (3).
a
uc

Jawaban: A
pH larutan yang terbentuk adalah sebagai berikut.
4 Pembahasan:
e d
K
H+  = w × M =
Kb
1× 10 −14 2,5
×
2 × 10 −6 5
=5 × 10 −5
g = -
P ⋅ V n⋅R ⋅ T

pH =−
5 log 5 =−
5 0,7 =4,3
k i n
P ⋅ V n⋅R ⋅ T
26 ⋅ V
17,75 ⋅ R ⋅ T

e = 71
Jawaban: B
h (
65 ⋅ V 17,75 + mol Ar ⋅ R ⋅ T
)
2 Pembahasan:
.t 71

ww
0,25
0, 4 =
Trik Praktis! 0,25 + mol Ar

w
Larutan penyangga basa dapat dibentuk dari 0,1+ 0, 4 mol Ar = 0,25
basa lemah dan asam kuat dengan syarat di
akhir reaksi: asam kuat habis dan hanya tersisa 0, 4 mol Ar = 0,15
basa lemah dan garam yang terbentuk. mol Ar = 0,375 mol

Ilustrasi molekular yang membentuk larutan pe- massa Ar = mol × Ar = 0,375 × 40 = 15 gram
nyangga adalah gambar nomor (iii) dengan pH massa total gas = 15 g + 17,75 g = 32,75 gram
larutan yang terbentuk adalah sebagai berikut.
Jawaban: B
mol basa lemah
OH− =
 K b ×
mol asam konjugasi 5 Pembahasan:
1 Reaksi yang terjadi:
=2 × 10 −6 × Co → Co3+ + 3e– (× 2)
2
OCl– + H2O + 2e– → Cl– + 2OH– (× 3)
= 1× 10 −6
pOH = 6, maka pH = 8 2Co → 2Co3+ + 6e–
Jawaban: E 3OCl– + 3H2O + 6e– → 3Cl– + 6OH–
2Co + 3OCl– + 3H2O → 2Co3+ + 3Cl– + 6OH–
2Co + 3NaOCl + 3H2O → 2CO(OH)3 + 3NaCl + 3H2O
Koefisien Co = 2 dan koefisien NaOCl = 3
Jawaban: A

1
6 Pembahasan:  Jika ditambahkan 5 mol gas SO3 dan 1 mol gas
SO2, maka terdapat SO3 = 9 mol; SO2 = 3 mol
Ingat! Ingat!
sehingga
Untuk reaksi: 2
pA + qB  rC + sD SO3  92
=
Qc 2
= = 9
SO2  O2  3 ⋅1
2
Tetapan kesetimbangan tekanannya adalah:
(P )r (P )s Qc > K, maka kesetimbangan bergeser ke kiri
Kp = C p D q
(PA ) (PB )
 Jika ditambahkan 1 mol gas SO3 dan 6 mol gas
Ptotal = PA + PB + PC + PD SO2, maka terdapat SO3 = 5 mol; SO2 = 8 mol
sehingga
Diketahui Kp = 5,6 × 104 SO3 
2
52
PSO = 2,0 atm =
Qc 2
= = 0,39
SO2  O2  8 ⋅1
2
2
PO = 1, 4 atm
2 Qc < K, maka kesetimbangan bergeser ke kanan
2 SO2 (g) + O2 (g)  2 SO3 (g)  Jika ditambahkan 6 mol gas SO3 dan 2 mol gas

(P ) SO2, maka terdapat SO3 = 10 mol; SO2 = 4 mol


2

SO3 sehingga
Kp =
(P ) (P )
2 2
SO3  102
SO2 O2 =
Qc 2
= = 6,25
SO2  O2  4 ⋅1
2

(P )
2

SO3

d
Qc > K, maka kesetimbangan bergeser ke kiri

.i
5,6 × 10 4 =
( 2,0 ) (1, 4 )
2

n
 Jika ditambah 1 mol gas SO3 dan 1 mol gas
( ) io
2
=
PSO ( 4 )(1, 4 ) ( 5,6 ×10 4
) SO2, maka terdapat SO3 = 5 mol; SO2 = 3 mol

(P =)
3
2
sehingga
2

a t
c
31,36 × 10 4 SO3  52
=
Qc = = 2,78
u
SO3
2
SO2  O2  3 ⋅1
2

PSO= 5,6 × 102 atm

e d
-
3

Ptotal = PSO + PO + PSO Qc < K, maka kesetimbangan bergeser ke kanan.


2 2

= 2,0 + 1, 4 + ( 5,6 × 102 )


3

in g Jawaban : D

= 3, 4 + 560
e k
8 Pembahasan:
= 563, 4 atm
.t h
Ingat! Ingat!

7 Pembahasan:
Jawaban: E

w w Rumus titrasi:
M1 ⋅ V1 ⋅ n1 = M2 ⋅ V2 ⋅ n2

Ingat! Ingat!
• Qc < Kc ⇒ bergeser ke kanan
w Menghitung kemolaran NaClO:
M1 ⋅ V1 ⋅ n1 = M2 ⋅ V2 ⋅ n2
• Qc > Kc ⇒ bergeser ke kiri M1 ⋅ 20 ⋅1= 0,1⋅15 ⋅ 2
• Qc = Kc ⇒ keadaan setimbang M2 = 0,15 M

2 Menghitung kadar NaClO:


SO3  42
=
Kc = = 4 % × 10 × ρ
2 M=
SO2  O2  2 ⋅1
2
Mr
Saat setimbang, [SO3] = 4 M, [SO2] = 2 M, dan [O2] % × 10 × 1
0,15 =
= 1 M, dengan volume 1 L. 74,5
 Jika ditambahkan 8 mol gas SO3 dan 3 mol gas 0,075 × 74,5
SO2, maka terdapat SO3 = 12 mol; SO2 = 5 mol =% = 1,1175%
sehingga 10
2
Jawaban: C
SO3  = 12
2
=
Qc 2
= 5,76
SO2  O2  5 ⋅1
2

Qc > K, maka kesetimbangan bergeser ke kiri

2
9 Pembahasan: 12 Pembahasan:
massa 17,75
TRIK PRAKTIS! =
mol Cl2 = = 0,25 mol
Mr 71
Jika hasil:
PE = 2, maka hibridisasi = sp mol HCl =
4 × 0,25 mol =
1mol
PE = 3, maka hibridisasi = sp2 massa HCl dari mol di atas:
PE = 4, maka hibridisasi = sp3 massa HCl =1mol × 36,5 g / mol =
36,5 g
PE = 5, maka hibridisasi = sp3d
PE = 6, maka hibridisasi = sp3d2 % massa HCl pekat 56% (56 gram HCl dalam 100
gram larutan.
36,5
Ingat! Ingat! %massa HCl = × 100% =65,18%
56
Molekul Al(Cl)4  adalah ion poliatomik

Jawaban: E
yang bermuatan -1, artinya satu elektron
telah diterima oleh atom Al. 13 Pembahasan:
N2 (g) + 3 H2 (g) → 2 NH3 (g) ∆ H =−92 kJ

Molekul Al(Cl)4  adalah ion poliatomik yang



• Reaksi di atas merupakan reaksi ­pembentukan
2 mol NH3. Reaksinya berupa reaksi eksoterm
bermuatan -1, artinya satu elektron telah diteri- (karena ΔH negatif ) yang membebaskan ka-
ma oleh atom Al. lor sebesar 92 kJ.
Total elektron valensi • Entalpi pembentukan 1 mol NH3 adalah –92
kJ : 2 = –46 kJ
= Elektron Valensi Al + (4 × EV Cl) + muatan ion
= 3 + (4 × 7) + 1 = 32
• Jika reaksi pembentukan NH3 berupa reaksi
. i d
Untuk memenuhi oktet, maka:
eksoterm, maka sebaliknya reaksi penguraian
NH3 berupa reaksi endoterm.
io n
32
= 4 → terdapat 4 PE, maka hibridisasi = sp3. • N ≡ N + 3 H − H → 2 H − N− H
a tI

c
8
H
∆Hreaksi = ∑ EIpemutusan – ∑ EIpembentuk
Jawaban: C
=
∆Hreaksi
d u an

(EIN≡N + 3 ⋅ EIH−H ) − ( 2 ⋅ 3 ⋅ EIN−H )


10 Pembahasan:
−92
=
- e
( 941+ 3 ⋅ 435) − ( 2 ⋅ 3 ⋅ EIN−H )
Ingat! Ingat! −92=
in g
( 941+ 1305) − 6EIN−H
Reaksi penyabunan (saponifikasi):
Reaksi antara ester dengan basa menghasilkan k
6EIN−H = 2338
e
th
garam dan alkohol. EIN−H = 389,67 kJ
O
.
ww
ll
Jadi, pernyataan yang benar adalah nomor (1)
R − C − O − R' + KOH(aq) → R − COOK + R' − OH dan (3).

Reaksinya:
O
w 14 Pembahasan:
Jawaban: B

ll
C2H5 − C − O − C3H7 + KOH(aq) → C2H5COOK + C3H7OH ∆Tf = Tf 0 − Tf
∆Tf = 5,5 − 3,9
propil propanoat
∆Tf = 1,6
Maka, pernyataan yang benar nomor (1) dan (3).
∆Tf =
kf.m
Jawaban: B
1,043 1000
1,6 = 1,86. .
11 Pembahasan: Mr 4
3 × Ar Si 1,6 1,043 1000
=
massa muscovite × massa Si = .
Mr muscovite 1,86 Mr 4
3 × 84,27 1,043
= × 0,6 g 0,86 = .250
398,21 Mr
= 0,082 g 0,86 Mr = 260,75
260,75
Jawaban: E Mr =
0,86
Mr = 303

3
Senyawa yang mungkin adalah C17H21NO4. 18 Pembahasan:
6.500 g
Jawaban: E =
mol kloral = 25 mol
260 g / mol
15 Pembahasan: 2.250 g
=
mol klorobenzena = 20 mol
Jumlah mol NaOH yang digunakan dalam pe­ 112,5 g / mol
netralan H2SO4:
n = V × M = 20 mL × 1,0 M = 20 mmol (C6H5Cl)CCl3–CHO + 2C6H5Cl→CCl3–CH(C6H5Cl)+H2O
m : 25 mol 20 mol - -
Reaksi yang terjadi dalam titrasi: r : 10 mol 20 mol 10 mol 10 mol
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O s : 5 mol - 10 mmol 10 mol
Berdasarkan koefisien reaksi setara: massa =mol × Mr DDT =10 × 244 =2.440 g =2, 4 kg
Perbandingan koefisien H2SO4 : NaOH = 1 : 2, maka: Maka, massa DDT yang dapat dihasilkan adalah
2,4 kg.
Jumlah H2SO4 yang dititrasi = ½ jumlah NaOH
Jawaban : A
mol H2SO4 = ½ . 20 mmol = 10 mmol
n 10 mmol 19 Pembahasan:
M H2SO=
4 = = 5M Mr Ag2S = 247,8
V 2, 0 mL
massa 0,124
Jawaban: E mol =
Ag2S = = 0,0005 mol
Mr 247,8

d
16 Pembahasan: Dalam 1 mol Ag2S terdapat 2 mol Ag:
Kata inert dapat diartikan sukar bereaksi. Sukar
bereaksi artinya energi ikatan antaratom dalam
mol Ag = 2 × n Ag2S
= 2 × 0,0005 mol
n .i
molekul tersebut sangat besar hingga sulit dipu- = 0,0010 mol
t io
a
tuskan sebagai syarat terjadinya reaksi, ada pe- Menentukan massa Ag dari mol Ag yang didapa-
mutusan ikatan dan pembentukan ikatan baru. kan di atas

u c
Massa Ag = n Ag × Massa molar Ag

d
Jawaban: A
= 0,0010 mol × 107,9 g/mol

-
= 0,1079 g
e
g
17 Pembahasan:
0,1079 g

in
Dikloro difenil trikloro etana (DDT) dengan rumus =
%Ag dalam bijih × 100%
= 7,20%
1,5 g bijih
molekul C14H9Cl5 digunakan sebagai insektisida
yang ampuh tetapi dapat mencemari lingkung-
e k Jawaban: C
an karena tidak dapat diuraikan oleh mikroorga-
nisme. Pada DDT tidak ada karbon kiral, karbon
.t h
20 Pembahasan:
yang mengikat 4 gugus atau atom berbeda; DDT
sifatnya nonpolar, ia larut dalam lemak. DDT juga
w w TRIK PRAKTIS!

w
tahan oksidasi terhadap asam permanganat. Isomer aktif atau optis adalah isomer dengan
atom C mengikat empat gugus yang berbeda.
Jawaban: E Maka, senyawa tersebut tidak memiliki isomer
optis aktif.

Jawaban: E

4
PEMBAHASAN TRY OUT
2
PAKET
SBMPTN KIMIA 2021

1 Pembahasan: Mr rumus empiris = Mr rumus molekul


TRIK PRAKTIS! (C6H10 S2 O)n = 162
Jika hasil: (12x6 + 1x10 + 32x2 + 16)n =
162
PE = 2, maka hibridisasi = sp 162 n = 162
PE = 3, maka hibridisasi = sp2
n =1
PE = 4, maka hibridisasi = sp3
PE = 5, maka hibridisasi = sp3d =
rumus =
empiris rumus molekul C 6H10 S2 O
PE = 6, maka hibridisasi = sp3d2
Jumlah molekul O dalam senyawa tersebut adalah:
Atom N pada molekul tersebut memiliki 3 ikatan Jumlah molekul atom O = 2 × 6,02 × 1023
tunggal, yaitu (2 ikatan N - H dan 1 ikatan N – C).
=
Jumlah molekul atom O 12,04 × 1023 molekul
Atom N memiliki 5 elektron valensi, artinya atomN
memiliki 1 PEB. Maka, pada atom N ini memiliki Jawaban: B
3 PEI dan 1 PEB. Jumlah pasangan elektron (PE)
4 Pembahasan:
. i d
adalah 4, sehingga tipe hibridisasinya adalah sp3.
Jawaban: C
io n
 Arus listrik yang digunakan sebesar 0,5 F.

t
Reaksi elektrolisis Cu(NO3)2 di katode:
2 Pembahasan:
pH HCl = 2 → [OH-] = 10-2 = 0,01 M
Cu2+(s) + 2e- → Cu(s)
15,875 1
c a
mol HCl = M × V = 0,01 M × 140 mL = 1,4 mmol
=
mol Cu =

d
63,5
u 4
mol

e
reaksi setara:
K2Cr2O7 + 14HCl → 2CrCl3 + 3Cl2 + 2KCl + 7H2O mol e − =
g -
2 1
× mol =
1 4
1
2
mol

in
3
mol Cl2 = × 1, 4 mmol =
0,3 mmol 1 mol F = 1 mol e-
14
(lihat koefisien reaksi)
e k
Maka, jumlah arus listrik yang digunakan

th
sebesar 0,5 F.
p ⋅ V = n⋅R ⋅ T
1⋅ V = 0,3 ⋅ 0,08 ⋅ 300 .  Kedua sel elektrolisis menghasilkan gas O2 di

ww
anode.
V = 7,2 mL Dengan arus yang sama, maka volume gas O2

w
Jawaban: C yang dihasilkan juga sama.
 Reaksi elektrolisis pada bejana Y tidak meng-
3 Pembahasan: hasilkan endapan.
Misalkan 44, 4
mol C = massa total adalah 100 gram, maka Reaksi elektrolisis pada bejana Y:
massa C = 12
44,44,4
4 gram, massa H = 6,21 gram, massa Katode: 2H+ + 2e- → H2
Smol
mol C=
C
= 39,5= gram,
3,7
44, 4 massa O = 9,86 gram. Anode: 2H2O → 4H+ + O2 + 4e-
mol C = 12
6,21
44,
mol C = 3,7 124  pH larutan yang terjadi pada bejana Y adalah
C=
mol H = 3,7 mol 1− log5 .
mol C = 3,7 1
12
6,21
mol H =
C = 3,7
mol H 6,21 mol
mol H = 1 = 6,21 mol H+  =
39,5
mol H = 6,211 V
S=
mol H
mol H = 6,2132
1
39,5 0,5
molHSS = = 1,23 mol = = 0,5 M
mol = 1,23
6,21
39,5
32 0,01
mol S =
molOS =
mol
9,86
39,5
mol S = 1,23
mol S = 1,23
32
16
32
= 0,6 mol pH = (
− log 5 × 10 −1 )
9,86
mol
mol
molOO =
S =: mol
0,6
1,23 = 1− log5
mol C 9,86
mol O = 16H : mol S : mol O
mol O = 9,86
16 : 1,23 : 0,6
0,6 Maka, pernyataan yang benar hanya
3,7 O =: 6,21
mol
mol O = 0,6 16 pernyataan nomor (4).
6 : 10 : 2 : 1
mol O = 0,6 Jawaban: D
C6H10 S2 O

1
5 Pembahasan: P ⋅ V n⋅R ⋅ T
=
Ingat! ingat! P ⋅ V n⋅R ⋅ T
Pada tabel periodik dari kiri ke kanan, nilai kee- 42 ⋅ R ⋅ T
lektronegatifan cenderung semakin besar. Dari 48 ⋅ V 28
=
atas ke bawah semakin kecil. 64 ⋅ V ( )
42 + mol He ⋅ R ⋅ T
28
• L memiliki EV = 6 ® golongan VIA periode 3 3
3 2
• M memiliki EV = 7 ® golongan VIIA periode 3 =
• Q memiliki EV = 1 ® golongan IA periode 4 4 3 + mol He
2
• R memiliki EV = 2 ® golongan IIA periode 4 9 12
+ 3 mol He =
Letak unsur dalam tabel adalah sebagai berikut. 2 2
golongan
IA IIA VIA VIIA 3
periode 3 mol He =
2
3 L M
1
4 Q R mol He = mol
2
Keelektronegatifan: Q < R < L < M. Maka, grafik massa He= mol × Ar = 0,5 × 4= 2 gram
yang tepat untuk menggambarkan hubungan massa total gas = 2 g + 42 g = 44 gram
keelektronegatifan dengan nomor atom keem-
pat unsur tersebut adalah gambar C. Jawaban: B

Jawaban: C 8 Pembahasan:
Reaksi yang terjadi:
6 Pembahasan:
2LXO3(l) → 2LX(s) + 3O2(g)
.i d
n
Ingat! ingat! 4,9 g 2,98 g 1,92 g

io
Energi pengionan (energi ionisasi) adalah LX(s) + AgNO3(aq) → AgX(s) + LNO3(aq)

t
energi untuk melepaskan elektron. Semakin
­ 5,7 g
dekat dengan inti atom, energi pengionan se-
makin besar. mol=
1,92
O2 = 0,06 mol
c a
Berdasarkan data, pada unsur M, energi pengio-
32

d u
e
2

-
nan elektron ke-5 dan ke-6 memiliki selisih yang mol LX =× 0,06 =
0,04 mol

g
3
besar. Hal ini menunjukkan bahwa elektron ke-5

in
dan ke-6 terletak pada kulit yang berbeda. Maka, mol LX pada reaksi kedua juga 0,04 mol, sehingga:
dapat disimpulkan bahwa atom tersebut memi-
e k
LX(s) + AgNO3(aq) → AgX(s) + LNO3(aq)
0,04 mol ~ 0,04 mol
h
liki 5 elektron valensi sehingga perlu berpasang-

.t
an dengan 3 elektron dengan atom lain untuk Mencari Ar X dari reaksi 2:

w
mencapai kestabilan. massa
mol Ag X =

w
Pada unsur N, energi pengionan elektron ke-2 Mr AgX
dan ke-3 memiliki selisih yang besar. Hal ini
menunjukkan bahwa elektron ke-2 dan ke-3 ter-
letak pada kulit yang berbeda. Dapat disimpulkan w massa
Mr AgX =
mol
5,70
bahwa atom tersebut memiliki 2 elektron valensi = = 142,5
sehingga dapat membentuk ion +2. 0,04
Maka, jika unsur M dan N berikatan, akan mem- Ar X = Mr AgX - Ar Ag = 142,5 - 108 = 34,5
bentuk senyawa N3M2.
Jawaban: D Mencari Ar L dari reaksi 1:
7 Pembahasan: massa
Mr LX =
P ⋅ V n⋅R ⋅ T mol
= 2,98
P ⋅ V n⋅R ⋅ T = = 74,5
42 ⋅ R ⋅ T 0,04
48 ⋅ V 28
=
64 ⋅ V (
42 + mol He ⋅ R ⋅ T
28 ) Ar L = Mr LX - Ar X = 74,5 - 34,5 = 40
Jawaban: B
3
3 2
=
4 3 + mol He
2
9 12
+ 3 mol He =
2 2
3
3 mol He =
2
2 1
mol He = mol
2
9 Pembahasan: K P = K C (RT)∆n
Ingat! Ingat! 16 ( 3−2 )
× 10
= −2
K C ( 0,082 ⋅ 300 )
Tekanan parsial untuk masing-masing gas 9
dirumuskan sebagai berikut: 16 × 10 −2
mol gas X KC =
=PX × Ptotal 9 ⋅ 0,082 ⋅ 300
mol gas total
= 7,23 × 10 −4
Untuk reaksi:
Jawaban: A
pA + qB  rC + sD
10 Pembahasan:
Tetapan kesetimbangan tekanannya adalah:
Titrasi asam-basa dilakukan untuk mengetahui
(P )r (P )s
Kp = C p D q kadar suatu larutan dengan penambahan
(PA ) (PB )
larutan standar yang diketahui konsentrasinya.
Ptotal = PA + PB + PC + PD Penambahan tersebut dilakukan sampai
mencapai titik ekivalen yang dapat ditentukan
K p = K c (RT)∆n dengan menggunakan suatu indikator yang
dengan, akan berubah warna di sekitar titik tersebut.
R = tetapan gas = 0,082 L atm mol-1 K-1 Pada percobaan ini, menggunakan indikator PP
T = suhu mutlak (K) yang jika sudah mencapai titik ekivalen, ditandai
∆n = (Σ koefisien gas kanan – Σ koefisien gas kiri) dengan berubahnya warna larutan yang semula
tidak berwarna menjadi merah muda.Maka, dapat
Diketahui:
T = 27 oC = 300 K disimpulkan untuk volume larutan NaOH yang
. i d
Ptot = 0,24 atm digunakan adalah volume pada percobaan ke-1,

io n
2, dan 3 saja. Pada percobaan ke-4 sudah melewati
Misalkan jumlah mol mula-mula NOBr = x
NOBr mengalami disosiasi sebesar 40% → yang t
titik ekivalen karena warna larutan sudah berubah
a
c
menjadi merah.
bereaksi 0,4x
Reaksi disosiasinya:
M1 ⋅ V1 ⋅ n1 = M2 ⋅ V2 ⋅ n2

d u
e
 24 + 25 + 26 

-
M1 ⋅ 20 ⋅1= 0,1⋅   ⋅1
2NOBr(g)  2NO(g) + Br2(g)  3
mula x – – =
in
2,5
g
M = 0,125 M

k
reaksi 0,4x 0,4x 0,2x 20
setimbang 0,6x 0,4x 0,2x
e Jawaban: A

mol gas total = 0,6x + 0,4x + 0,2x = 1,2x


.th
11 Pembahasan:

ww
0,6x Molekul polipeptida di alam bersifat optis aktif
PNOBr = × 0,24 = 0,12 atm karena memiliki atom C kiral, yaitu atom C yang
1,2x

PNO =
0, 4x
1,2x
× 0,24 = 0,08 atm w terikat pada gugus yang berbeda. Molekul
polipeptida (protein) dapat memutar bidang
polarisasi karena memiliki atom C kiral tersebut.
0,2x Pernyataan benar dan alasan juga benar serta
PBr2 = × 0,24 = 0,04 atm
1,2x berhubungan.
Jawaban: A
(PNO ) (PBr )
2

KP = 2

(PNOBr )
2
12 Pembahasan:
Ingat! Ingat!
( 0,08 ) ( 0,04 )
2

= Untuk larutan non elektrolit, ∆Tb = m × K b


( 0,12 )
2
gram 1000
= × × Kb
 4 Mr p
−4 
 64 × 10  ⋅ ( 4 × 10 )
−2

  Untuk larutan elektrolit, ∆Tb = m × K b × i


=
( 144 × 10 )
9
−4 =
gram 1000
Mr
×
p
× Kb × i

16
= × 10 −2 Faktor Vant Hoff:
9
i = 1 + (n − 1)α
= 1,78 × 10 −2

3
Keterangan:
i : faktor Vant Hoff
=
Q (m ⋅ c ⋅ ∆T ) + (C ⋅ ∆T )
n : jumlah ion
=
10.200 (300 ⋅ c ⋅ 2,6) + (2.400 ⋅ 2,6)
α : derajat ionisasi = 780c + 6.240
10.200
780c = 3.960
Pada larutan Y terdiri dari 2 larutan, larutan NaNO3
terdisosiasi sempurna ( α = 1 ), sedangkan larutan c 5,07 J ⋅ g−1 ⋅ c −1
=
Ca3(PO4)2 terdisosiasi sebagian ( α = 0,2 ) dengan Jawaban: D
nilai i sebagai berikut.
15 Pembahasan:
i = 1+ (n − 1)α
Ingat! ingat!
=1+ (2 − 1)0,2
Jika alkohol dipanaskan pada suhu 180 °C
= 1,2 dengan asam sulfat pekat akan mengalami
Perbandingan ∆Tb larutan X dan Y: dehidrasi membentuk alkena.

 1000  Misal:
 mol × V  senyawa organik = X
∆Tb X
= e tanol
Reaksi hidrolisis senyawa X menghasilkan alkanol
∆Tb Y  mol × i

( )NaNO3 + (mol × i)Ca3 (PO4 )2  × 1000
V dan asam karboksilat → X adalah senyawa dengan
gugus fungsi ester
 1000 
 0,1× 500  H SO
• Alkanol 
2 4
→ CH3- CH = CH2+ H2O
= 180 °C
1000
(0,1× 2) + (0,1× 1,2) × 500 Maka, senyawa alkanol tersebut adalah
.i d
=
0,2
CH3- CH2- CH2-OH.

io
• Asam karboksilat + NaOH → CH3- COONa n
0, 4 + 0,24

a t
Maka senyawa asam karboksilat tersebut

c
0,2 5 adalah CH3- COOH.
= =
0,64 16

d u
Kembali ke reaksi hidrolisis senyawa X, kebalikan

e
Perbandingan kenaikan titik didih larutan X dari reaksi hidrolisis adalah reaksi esterifikasi.
terhadap kenaikan titik didih larutan Y adalah
g -
CH3- COOH + CH3- CH2- CH2- OH → CH3- CO-

in
5: 16.
OCH2 - CH2- CH3.
Jawaban: D

e k
Maka, yang termasuk struktur senyawa organik
13 Pembahasan:
Persamaan laju reaksi: ν =k [H2O2 ]
.t h
tersebut adalah struktur nomor 4 saja.
Jawaban: D
ν1 = 5,6 x 10-5 M s-1 → [H2O2] = 100 %
ν1 k.⋅[H2O2 ]1 w w16 Pembahasan:
=
ν2 k.⋅ [H2O2 ]2 w Ingat! ingat!
Secara umum reaksi yang terjadi:
5,6 × 10 -5 k.⋅(100%) R–X + NaCN → RCN (produk mayor) + Alkena
=
ν2 k.⋅(25%) (sebagai produk minor)
5,6 × 10 -5 X = halogen seperti Cl, Br, I; R = alkil
ν2 =
4
= 1, 4 × 10 -5

Jawaban: A

14 Pembahasan:
mol HNO3 = M x V = 1 x 100 = 100 mmol = 0,1 mol
mol NaOH = M x V = 0,5 x 200 = 100 mmol = 0,1
mol
Jawaban: B
Q = ∆H x mol = 102 x 0,1 = 10,2 kJ = 10.200 J

4
17 Pembahasan: 19 Pembahasan:
Ingat! ingat! Ingat! ingat!
Atom C kiral adalah atom C yang mengikat 4 • Semakin mudah teroksidasi = semakin sulit
gugus/atom yang berbeda-beda. tereduksi.
• Semakin sulit teroksidasi = semakin mudah
tereduksi.

Zn akan dapat mereduksi logam yang lebih mu-


dah mengalami reduksi. Logam yang lebih mu-
dah mengalami reduksi berada di bawah Zn.
Maka, ion yang dapat direduksi oleh Zn adalah
Cr3+ dan Fe2+.
Maka, pereaksi yang dapat bereaksi dengan trik- Jawaban: C
loroetena menghasilkan produk khiral adalah Br2.
20 Pembahasan:
Jawaban: B
Q mol e − × F
=i =
18 Pembahasan: t t
Mg(OH)2 → Mg2+ + 2OH– mol e − × 96.500
3=
pH = 11 → pOH = 14 – 11 = 3 → [OH–] = 10–3 M 6,7 × 3.600
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH–]2 3 × 6,7 × 3.600
8 × 10–12 = [Mg2+][10–3]2 = mol e − = 0,75 mol
8 × 10–12 = [Mg2+][10–6]
96.500

. i d
n
[Mg2+] = (8 × 10–12)/10–6 X2+ + 2e– → X

io
[Mg2+] = 8 × 10–6 M Berdasarkan persamaan reduksi ion X2+

t
Kelarutan molar Mg(OH)2 = [Mg2+] 1 mol X setara 2 mol e–
Kelarutan molar Mg(OH)2 = 8 × 10–6 M maka, mol X = 0,375 mol
massa 23,82
c a
Jawaban: E =
Ar X = = 63,5
mol
d u
0,375

- e
Logam dengan massa atom relatif sekira 63,5
adalah Cu.

in g
e k Jawaban: D

.th
w ww

5
PEMBAHASAN TRY OUT
3
PAKET
SBMPTN KIMIA 2021

1. Pembahasan:  V   V 
  = 
Ingat! Ingat!  mol C3H8  mol H2
Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan
untuk melepaskan 1 elektron di kulit terluar    
 V   V 
dalam wujud gas. g  =
g 
 M   M 
 r C H  r H
Jika untuk melepas 1 elektron dibutuhkan ener- 3 8 2

gi yang besar, maka suatu atom cenderung tidak    


melepas elektron. Mula-mula X melepas 1 elek-  10  =
1 
 g   1,32 
tron dengan EI-1, karena EI ke-2 masih relatif ke-
 44 C3H8  2 H2
cil, atom X melepas 1 elektron lagi menjadi X2+.
Sedangkan EI ke-3 sangat besar (3 kali lipat) se- 440 2
=
hingga atom X tidak melepas elektron lagi. g 1,32
Unsur Y terletak pada golongan VII A, sehingga 440 ⋅1,32
. i d
g=
n

KIMIA
untuk stabil Y menangkap 1 elektron. Jadi, rumus

io
2

t
molekul yang mungkin adalah X2+ +2Y - → XY2 . = 290, 4

Jawaban: C massa C =
3 ⋅ Ar C
×g
c a
2. Pembahasan: 3 ⋅12
d u
Mr C3H8 C3H8

=
44
- e
× 290, 4

g
Ingat! Ingat!

in
Pada persamaan reaksi yang setara (TP tertentu): = 237,6 g
Perbandingan koefisien reaksi
e k
Jadi, massa karbon yang terkandung dalam
hidrokarbon tersebut adalah 237,6 g.

th
= perbandingan jumlah partikel (atom, ion,

.
atau molekul) Jawaban: C

ww
= perbandingan mol 3. Pembahasan:
= perbandingan volum mol CH3COOH = M × V = 0,1 × 400 = 40 mmol

w
Pada T, P yang sama berlaku: mol KOH = M × V = 0,05 × 400 = 20 mmol
V V Reaksi yang terjadi:
  =  CH3COOH + KOH → CH3COOK + H2O
 n gas A  n gas B m: 40 20 - -
r : 20 20 20 20
Misalkan rumus hidrokarbon = CxHy
CxHy(g) + O2(g)  CO2(g) + H2O(g) s : 20 - 20 20
10 cm3 50 cm3 30 cm3 40 cm3 terdapat sisa asam lemah → penyangga asam
: 10 cm3 massa 0,2 g
1 5 3 4 =
mol NaOH =
Mr 40 g / mol
Dari perbandingan volume tersebut maka reaksi-
nya dapat ditulis menjadi: = 0,=
005 mol 5 mmol
CxHy(g) + 5O2(g)  3CO2(g) + 4H2O(g) NaOH akan bereaksi dengan CH3COOH mem­
Sehingga dapat diperoleh: x = 3, y = (2 × 4) = 8 bentuk CH3COONa.
Rumus hidrokarbon tersebut adalah C3H8 → Mr = 44.
Pada T dan P sama: CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
m: 20 5 20 -
r : 5 5 5 5

s : 15 - 25 5

1
6. Pembahasan:
mol CH3COOH
H+  = Ka × Ingat! Ingat!
mol CH3COONa π= M ⋅ R ⋅ T
15
= 1 × 10-5 × = 6 × 10-6 M ∆Tf = m ⋅ K f
25
Tf larutan = Tf pelarut – ∆Tf
pH = − log [H+] = − log 6 × 10-6 = 6 – log 6
Jawaban: C Misalkan jumlah total larutan zat X dalam air = 1 L
4. Pembahasan: = 1000 mL atau 1000 g (karena ρair = 1 g/mL)
Ingat! Ingat! 1 1
Massa pelarut = bagian = ×1000 g = 125 g
Volume 1 mol gas (STP) = 22,4 L 8 8
Koefisien reaksi → menunjukkan perbandingan π= M ⋅ R ⋅ T
π= M ⋅ R ⋅ T
mol, volume, dan jumlah molekul. n
6,15 = n ⋅ R ⋅ T
6,15 = Vlarutan ⋅ R ⋅ T
Persamaan
Cr2O72− (aq) +reaksi
14 H+ setara:
(aq) + 6 Cl− (aq) Vlarutan
Cr2O7 (aq) + 14 H↓ (aq) + 6 Cl− (aq) →
2− + n
6,15 = n ⋅ 0,082 ⋅ 300
6,15 = 1 ⋅ 0,082 ⋅ 300
2 Cr 3+ (aq) + 3 Cl2↓(g)+ 7 H2O(l) 1
n = 0,25 mol
2 Cr 3+ (aq) + 134,4
3 Cl2 (g)L + 7 H2O(l) n = 0,25 mol
134,4 L ∆Tf = m ⋅ K f
134, 4 1000
=
mol Cl2 = 6 mol = nterlarut ⋅ ⋅K f
22, 4
1
gpelarut

.id
n
KIMIA

mol Cr2O72−= × 6 mol = 2 mol 1000


=0,25 ⋅ ⋅1,86

io
3 125
2−
massa Cr2O=
7 mol × Mr = 3,72 o C
a t
= 2 × 216 ( 0 − 3,72 ) oC =
Tf = −3,72 o C

u c
d
= 432 g

e
Jadi, titik beku larutan tersebut adalah –3,72 oC.

-
2−
Jadi, diperlukan ion Cr2O7 sebanyak 432 g.

g
Jawaban: A

in
Jawaban: D

k
7. Pembahasan:
5. Pembahasan:
Ingat! Ingat!
h e
Menentukan mol HCl:
p ⋅ V = n⋅R ⋅ T
mol total = tekanan total

w.t1 × 18 =n × 0,08 × (27 + 273)


Diketahui:
Pt = 0,12 atm s−1
misal mol awal SO2Cl2 = 1 w w n = 0,75 mmol
n 0,75 mmol
MHCl = = = 1,5 × 10-3 M
SO2 Cl2 (g)  SO2 (g) Cl2 (g) V 5000,5mL
L
m: 1 [H+ ] =a × M =1 × 1,5 × 10-3 = 1,5 × 10-3 M
r : −x +x +x pH = –log [H+] = 3 – log 1,5
s : 1 − x + x +x Jawaban: D
1− x + x + x =1+ 0,12
8. Pembahasan:
x = 0,12 Reaksi pelarutan kalsium klorida dengan air di
Maka, laju berkurangnya tekanan parsial gas sebuah beaker glass akan terasa hangat karena
SO2Cl2 adalah 0,12 atm s−1. merupakan reaksi eksoterm (melepaskan kalor).
Trik Cerdik! Panas yang dihasilkan oleh reaksi dilepaskan ke
lingkungan. Sedangkan reaksi pelarutan amoni-
Perubahan tekanan total = + x = 0,12 atm s-1 um nitrat akan terasa dingin, karena merupakan
(tanda (+) menunjukkan tekanan bertambah). reaksi endoterm (menyerap panas dari lingkung-
Perubahan tekanan SO2Cl2 = − x = 0,12 atm s-1 an). Panas yang diperlukan oleh reaksi diserap
(tanda (−) menunjukkan tekanan berkurang). dari lingkungan.
Maka, Pernyataan dan alasan salah.
Jawaban: A Jawaban: E

2
9. Pembahasan: Jika dibandingkan dengan gas lain, maka:
mol MnO4− = M × V = 0,1 x 50 = 5 mmol n1 n2
=
mol SO32− = M × V = 0,5 x 25 = 12,5 mmol v1 v 2
14
Mny+ 0,21 28
+y =
v1 5
(7–y) 1
7–y 0,21 2
=
v1 5
2MnO4− + (7–y)SO32− → (7–y)SO42− + 2Mny+ 1
0,21x 5 = v1
mol MnO4 - koefisien MnO4 - 2
=
mol SO32- koefisien SO32- 0,21x 5 x 2 = v1
5 2 2,1 = v1
=
12,5 7–y
m
Jadi, volume volume gas O2 yang terjadi adalah
m = 12,5×
5(7–y) 5 2
2,1 L.
35 – 5y = 25
5y = 10 Jawaban: C
y=2
11. Pembahasan:
Trik Praktis! 2 HBr (g )  H2 (g ) + Br2 (g )
(mol × PBO)1 =(mol × PBO)2 s: 0,6 M 0,6 M
i d
0,6 M
.
0,1× 50 × PBO = 0,5 × 50 × 2
n

KIMIA
[H2 ][Br2 ]

io
K=
PBO = 5 (reduksi)
t
[HBr]2
Mn dalam ion MnO4− mengalami reduksi 5 K=
(0,6)(0,6)
c a
u
satuan dari +7 menjadi +2. (0,6)2
K =1
e d
-
Maka, spesi mangan yang terbentuk adalah Mn . 2+
mol HBr = M ⋅ V = 0, 6 ⋅10 = 6 mol
Jawaban: D

in g
Karena pada kesetimbangan yang baru ditam-
10. Pembahasan:
e k
bahkan gas HBr sebanyak 3 mol, maka gas HBr
menjadi 9 mol pada kondisi mula-mula. Penam-

th
Anoda : 2 H2 O(l ) → O2 ( g ) + 4 H+ (aq ) + 4 e −
bahan gas HBr mengakibatkan kesetimbangan
Katode : 4 H+ (aq ) + 4 e − → 2 H2
. akan bergeser ke arah produk sehingga reaktan

ww
Keseluruhan : 2 H2 O(l ) → 2 H2 ( g ) + O2 ( g ) akan berkurang dan produk akan bertambah.
Reaksi pada kesetimbangan yang baru adalah
w
I.t
mol e − =
96500 2HBr (g )  H2 (g ) + Br2 (g )
193 × 7 × 60 m: 9 mol 6 mol 6 mol
mol e − =
96500 r : 2x +x +x
mol e − = 0,84
s : (9 − 2 x ) (6 + x ) (6 + x )
1
mol O2= × 0,84 [H2 ][Br2 ]
4 K=
mol O2 = 0,21 [HBr]2
(6 + x)(6 + x)
1=
(9 − 2x)2
(9 − 2x)2 =(6 + x)2
(9 − 2x)2 = (6 + x)2
9 − 2x =6 + x
9 − 6 = x + 2x
3 = 3x
x =1

3
Maka konsentrasi Br2 pada kesetimbangan yang Berdasarkan rumus molekul C5H10O dan letak
atom O terikat pada atom C ketiga, serta sifat
oksidasinya, senyawa organik yang dimaksud
baru adalah (6 + x) , maka di peroleh (6+1) =0,7 M
10 10 adalah 3-pentanon, strukturnya adalah sebagai
berikut.
Jawaban: E
O
12. Pembahasan:
CH3 CH2 C CH2 CH3
 Mg dan Al terletak satu periode ­(periode 3).
 Dalam satu periode, dari kiri ke kanan sifat re- Jawaban: A
duktor berkurang.
 Titik leleh Al > Mg karena ikatan logam Al 16. Pembahasan:
lebih kuat.
Ingat! Ingat!
 Energi ionisasi Mg > Al sebab ­konfigurasi Mg
• Reaksi lambat merupakan reaksi penentu laju
(3s2) lebih stabil dibandingkan Al (3s2 3p1).
reaksi.
 Mg dan Al diperoleh dari elektrolisis l­eburan • Reaksi lambat dilihat dari tingginya Energi
garamnya (tidak dapat diperoleh dari
­aktivasi (Ea).
elektrolisis larutan garamnya karena air yang
akan tereduksi). Berdasarkan grafik, maka dapat disimpulkan bah-
Jawaban: D wa reaksi P + Q → PQ merupakan reaksi penentu
laju, karena Energi aktivasi (Ea) pada reaksi P + Q →
13. Pembahasan:
.i
PQ lebih tinggi daripada Ea reaksi PQ → PQ2.
d
n
KIMIA

Konfigurasi atom Xe = 2,8,18,18,8 Jawaban: D

io
Konfigurasi atom F = 2,7
Molekul dengan 4 elektron terikat yang
terbentuk adalah XeF4. Molekul XeF4 memiliki
17. Pembahasan:
a t
tipe molekul AX4E2 karena memiliki 4 elektron ikat Ingat! Ingat!
u c
d
dan 2 pasang elektron bebas, sehingga bentuk Energi aktivasi (Ea) adalah energi minimum
molekulnya adalah segiempat planar. Molekul
- e
yang dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu

g
tersebut bersifat nonpolar karena geometri dapat terjadi.

in
molekulnya simetris dan gaya yang terbentuk • Energi aktivasi (Ea) kecil, maka tumbukan
antarmolekulnya adalah dispersi London.
Pernyataan (1), (2), (3), dan (4) benar semua.
e k
efektif lebih banyak terjadi dan laju reaksi
semakin cepat.
Jawaban: E
.t h
• Energi aktivasi (Ea) besar, maka tumbukan
efektif lebih sedikit terjadi dan laju reaksi
14. Pembahasan:
Elektron adalah partikel yang memiliki massa
w w semakin lambat.

0 dan muatan -1 ( e) . Pemancaran elektron


0
−1 w Reaksi tahap kedua berlangsung lebih cepat
diban­dingkan tahap pertama, karena energi tum-
bukan yang diperlukan untuk terjadinya reaksi
oleh suatu isotop tidak menyebabkan perubahan
massa, tetapi menyebabkan jumlah proton ber- pada tahap pertama lebih besar dibandingkan
tambah 1. pada tahap kedua.
Jawaban: E Jawaban: A

15. Pembahasan: 18. Pembahasan:

Ingat! Ingat! Ingat! Ingat!


Senyawa organik dengan rumus molekul Reaksi disebut setimbang jika tidak terjadi peru-
C5H10O dapat berupa aldehid atau keton. Alde- bahan konsentrasi produk dan reaktan.
hid dapat dihasilkan dari oksidasi alkohol pri-
mer, sedangkan keton dihasilkan dari oksidasi Dari grafik dapat disimpulkan bahwa [X] berku-
alkohol sekunder. Perbedaan keduanya terletak rang, sedangkan [Y] dan [Z] bertambah. Maka,
dari sifat oksidasi. Aldehid dapat dioksidasi oleh X sebagai reaktan, sedangkan Y dan Z sebagai
pereaksi Tollens maupun Fehling, sedangkan produk.
keton tidak dapat.

4
Maka persamaan reaksi kesetimbangannya: 19. Pembahasan:
aX ⇋ bY + cZ Pada nomor 18 sudah diketahui persamaan reak-
m : 0,7 - - si kesetimbangannya, yaitu: 2X(g) ⇋ 2Y(g) + Z(g)
r : 0,4 0,4 0,2 2X(g) ⇋ 2Y(g) + Z(g)
s : 0,3 0,4 0,2 m : 0,2 - -
r : 0,1 0,1 0,05
Keterangan:
s : 0,1 0,1 0,05
Nilai di dalam lingkaran = diambil dari kurva
2
Gunakan nilai pada baris reaksi (r) untuk menen-  0,1  0, 05 
[ Y ] [ Z]  2   2 
2
tukan koefisien.
a : b : c = 0,4 : 0,4 : 0,2 = 4 : 4 : 2 = 2 : 2 : 1 =Kc = = 0, 025
[X]
2 2
 0,1
Maka, persamaan reaksinya adalah  2 
2X(g) ⇋ 2Y(g) + Z(g).
K c × (RT ) =
0, 025 × ( 0, 082 × 400 )
∆n (3−2)
Kp = =
0, 82
Ingat! Ingat!
Jika volum diperbesar, reaksi akan bergeser ke Jawaban: A
arah jumlah koefisien reaksi yang lebih besar.

Jumlah koefisien kiri = 2, sedangkan jumlah ko-


efisien kanan adalah 3. Maka, jika volume sistem
diperbesar, reaksi akan bergeser ke kanan yaitu
[X] berkurang, sedangkan [Y] dan [Z] bertambah.
Jawaban: D
. i d
n

KIMIA
20. Pembahasan:
t io
Ingat! Ingat!
c a
O H H O O H H
d u O
H2N CH C + H N CH C → H2N CH C N
- e CH C + H2O
g
kin
OH OH OH
R1 R2 R1 R2

he
asam amino 1 asam amino 2 ikatan peptida protein

.t
ww
COOH COOH O H COOH

H2N CH
alanin
CH3 + H2N CH
serin
CH2OH → H2N
w CH

CH3
C N CH CH2OH

Jawaban: D

5
PEMBAHASAN TRY OUT
4
PAKET
SBMPTN KIMIA 2021

1 Pembahasan: polar-nonpolar). Artinya, interaksi antara C2H5OH


dan I2 adalah dipol permanen-dipol terimbas.
Ingat! Ingat!
Jawaban: B
Isoelektronik = memiliki jumlah elektron yang
sama. 3 Pembahasan:
Elektron dilepaskan dari kulit terluar terlebih
dahulu, sehingga elektron yang dilepaskan pada Ingat! Ingat!
kulit 4s terlebih dahulu. Koefisien reaksi → menunjukkan perbandingan
volume, mol, atau jumlah molekul.
Unsur X terletak pada periode 4 dan golongan
VIIIB isoelektronik dengan unsur vanadium keti- ρh idrazin =
ρair =
1 g /mL
ka melepas 3 elektron, maka nomor atom unsur N2H4 (l )+ O2 ( g ) → N2 ( g ) + 2 H2 O(l )
tersebut adalah 26. Konfigurasi ion dari unsur
tersebut ketika melepas 3 elektron di kulit terluar 64 mL . . . mL?
adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 . massa N2H4 = ρ⋅ V = 1 g/mL ⋅ 64 mL = 64 g
. i d
n

KIMIA
Jawaban: B massa N2H4 64

io
mol N2H=
4 = = 2 mol

t
Mr N2H4 32
2 Pembahasan:
Etanol (C2H5OH) bersifat polar karena vektor
c a
Dilihat dari perbandingan koefisien reaksi antara

u
(arah) perbedaan keelektronegatifan antara C hidrazin dan air (H2O), maka:
dengan H, C dengan O, serta O dengan H tidak

e d
sama meskipun perbedaan keelektronegatifan
antara atom C dengan H terlihat sama tetapi le-
g -
ngan atom C satunya lagi mengikat atom O yang
memiliki nilai keelektronegatifan lebih tinggi di-
k in
e
massa H2O = mol ⋅ Mr =4 ⋅18 =72 g

th
banding H sehingga vektornya tidak sama untuk

.
setiap sisi. massa H2O 72 g
=
VH2O = = 72 mL

ww
H H ρH2O 1 g/mL

H C CH OH Jadi, volume air yang dihasilkan pada pembakar-

H H w an 64 mL cairan hidrazin adalah 72 mL.


Jawaban: D
Lain halnya dengan molekul unsur iodin (I2). Iodin
termasuk senyawa nonpolar dan memiliki ikatan 4 Pembahasan:
kovalen nonpolar karena perbedaan keelektrone- Reaksi yang terjadi:
gatifannya adalah nol akibat arah keelektronega- Fe2O3 + 6HCl → 2FeCl3 + 3H2O
tifannya (lihat gambar) terlihat sama walaupun
dipandang dari sisi manapun sehingga kita bisa Jika masing-masing pereaksi diketahui, maka ha-
katakan tiap sisi jumlah vektornya adalah nol. rus ditentukan pereaksi pembatas, yaitu pereaksi
yang habis bereaksi duluan.
I I
massa
Maka, etanol memiliki ikatan kovalen polar se- mol Fe 2O3 =
Mr
mentara I2 memiliki ikatan kovalen nonpolar.
Biasanya, ikatan kovalen polar dikukuhkan oleh
8
= = 0,05 mol
gaya dipol-dipol atau dipol permanen antarmo- 160
lekulnya. Lain halnya dengan ikatan kovalen non- mol HCl = M × V = 0,6 × 0,1 = 0,06 mol
polar yang dikukuhkan oleh dua gaya, yaitu gaya
London (antarmolekul nonpolar; contohnya I2  mol 
pereaksi=
pembatas  kecil
→ HCl→ HCl
dengan I2) dan gaya dipol terimbas (antarmolekul  koefisien 

1
koefisien FeCl3 7 Pembahasan:
=
mol
molFeCl33 = × mol HCl Ingat!!
koefisien HCl
• Jika ketiga sel dihubungkan arus listrik, maka
2 jumlah mol elektron sama.
= × 0,06 mol = 0 ,12 mol
1 • Endapan logam terjadi di katode.
massa FeCl3 = mol × Mr = 0,12 × 106,5 = 12,78 gram
Misal mol elektron yang dialirkan sebesar 1 F (1 mol)
Reaksi elektrolisis CuNO3 pada katode:
eCl3 = mol × Mr = 0,12 × 106,5 = 12,78 gram
Cu+(aq) + e- → Cu(s)
Jawaban: D 1 mol ~ 1 mol ~1 mol
Reaksi elektrolisis NiCl2 pada anode:
5 Pembahasan: Ni2+(aq) + 2e- → Ni(s)
= 0,1x
molHCN =0,6 0,06 mol
1
2mol ~ 1 mol ~ 21 mol
= 0,1x
molKOH =0,2 0,02 mol Reaksi elektrolisis CoPO4 pada anode:
Co3+(aq) + 3e- → Co(s)
Persamaan reaksi: 1
3mol ~ 1 mol ~ 31 mol
HCN + KOH → KCN + H2O
Maka, perbandingan jumlah mol endapan Cu, Ni,
m : 0,06 0,02
dan Co adalah nCu > nNi > nCo .
r : 0,02 0,02 0,02
Jawaban: E
s : 0,04 − 0,02
Diasumsikan garam KCN = garam NaCN 8 Pembahasan:
Maka, persamaan reaksi setelah ditambah NaOH Ingat! Ingat!
.i d
n
KIMIA

adalah: Isotonik = memiliki tekanan osmotik yang sama.

io
HCN + NaOH → NaCN + H2O

t
π darah =
π glukosa
m : 0,04 0,01 0,02
r : 0,01 0,01 0,01 =7,6
gram
×R ×T
c a
s : 0,03 − 0,03 Mr x volume(L)
gram
d u
terbentuk sistem larutan penyangga 7,6 =
180,2 × 2
- e
× 0,082 × 310

g
mol asam
H+ =
 K a ⋅

in
mol basa konjugasi 7,6 x 180,2 × 2
gram =
=1⋅10 −5 ⋅
0,03
=1⋅10 −5
e k
0,082 × 310
gram = 107,7

pH= 5 − log 1
0,03

.t h Jawaban: B

Jawaban: C
w w9 Pembahasan:
Reaksi setara:
6 Pembahasan:
Ingat! Ingat!
w 2N2O5 → 2N2 + 5O2
∆ [O 2 ]
Laju O 2 =
Jika diketahui energi ikat, maka ΔH = kiri - kanan ∆t
2 mol
5L
= = 0,1 M / detik
4 detik
∆H = ΣDkiri − ΣDkanan ν N2O 5 koefisien reaksi N2O 5
=
= (D + 2 ⋅ D + ⋅ D ) − (4 ⋅ D + 24 ⋅ D )
C≡ C C −H
5
2 O= O C= O O −H
ν O2 koefisien reaksi O2
= (839 + 2 ⋅ 413 + ⋅ 495) − (4 ⋅ 799 + 24 ⋅ 463)
5 ν N2O 5 2
2 =
= 2.902,5 − 5.048
4.122= = 2.145,5
–1.219,5kJkJ
0,1 5
ν N2O 5 = 0,04 M / detik
1 mol = 1.219,5 kJ
x mol = 4.291 kJ Jawaban: E
4.291
x mol= × 1mol= 3,52 mol
1.219,5
VSTP = 3,52 × 22,4 L = 78,848 L
Jawaban: C

2
10 Pembahasan: 12 Pembahasan:
Ingat! Ingat! pH = 11 + ½ log 2 → pOH = 14 – (­ 11 + ½ log 2) = 3 –

Kp hanya dipengaruhi oleh fase gas. ½ log 2 = 3 – log 2


Kp = PCO × PCO OH−=
 2 × 10 −3
2 2
 
2NaHCO3(s)  Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g) −
OH= K b × Mb
 
m : x - - -
r : y ½y ½y ½y 2 × 10 −3 = K b × 0,1
s : x−y ½y ½y ½y
K b= 2 × 10 −5
mol total = ½y + ½y = y
mol CO2 setimbang (NH4)2SO4 adalah garam yang berasal dari asam
=PCO2 × Ptotal kuat dan basa lemah sehingga bersifat asam.
mol total
1 y
2 (NH4)2SO4 → 2NH4+ + SO42−
= × 0,6 atm =0,3 atm 0,1 M (0,1×2) M 0,1 M
y
P= P= 0,3 atm Kw 
H2 O CO2 H+ 
= × NH4 + 
  Kb  
=
K p PH2 O ⋅ PCO2
=0,3 ⋅ 0,3 = 9 10 −2
0,09 =⋅ 1× 10 −14
= × 2 × 0,1
Jawaban: B 2 × 10 −5
. i d
= 1× 10 −5
n

KIMIA
11 Pembahasan:
Penyetaraan reaksi redoks metode bilangan pH = −log [H+] = −log 10-5 = 5
t io
a
oksidasi: Jawaban: D
1. Tentukan bilangan oksidasi
Cr2O72− + VO2+ → Cr3+ + VOn−
13 Pembahasan:
u c
+6 +4 +3
Ingat! Ingat!

e d
-
Teori asam dan basa
2. Samakan jumlah atom yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi

in g
Menurut Bronsted-Lowry:
• Asam adalah spesi yang memberikan ion
Cr2O72− + VO2+ → 2Cr3+ + VOn−
3. Samakan perubahan bilangan oksidasi
e k
(donor proton).
• Basa adalah spesi yang menerima (aseptor

th
proton).
. Menurut Arhenius:

ww
• Asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion H+.

mCr2O72− + 6VO2+ → 2mCr3+ + 6VOn−


w • Basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air
akan menghasilkan ion OH–.
HClO + CH3NH2 → CH3NH3 + + ClO −
mol Cr2O72− : mol VO2+ = m : 6
(1 × 0,1) : 0,6 = m : 6 Asam Basa As. konjugasi Bs. konjugasi
m=1 Pernyataan benar, tetapi alasan salah.
(V mengalami oksidasi 1 satuan) Jawaban: C
Sehingga biloks V adalah +5, maka VOn−:
biloks V + n ⋅ biloks O =−1
+5 + n( −2) =−1
2n = 6
n=3
Jawaban: C

3
14 Pembahasan: jumlah mol LOH = 6 butir × 0,2 mmol = 1,2 mmol
Trik Praktis! jumlah mol HA = 6 butir × 0,2 mmol = 1,2 mmol
Reaksi yang terjadi:
Kp pada reaksi pembentukan NO2 (g):
HA(aq) + LOH (aq) ⇌ AL(aq) + H2O(l)
(P )
2
NO2 m: 1,2 mmol 1,2 mmol − −
Kp =
(P ) (P ) r : 1,2 mmol 1,2 mmol 1,2 mmol 1,2 mmol
2
NO O2
s : − − 1,2 mmol 1,2 mmol
Jika Kp makin kecil, maka konsentrasi reaktan terbentuk larutan terhidrolisis yang bersifat basa.
semakin besar. Hal tersebut menunjukkan
Kw K w mol basa konj.
kesetimbangan bergeser ke kiri. Jika suhu OH− = × M= ×
dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke kiri Ka Ka volum total
berarti reaksi pembentukan NO2 adalah reaksi 1⋅10 −14 1,2 mmol 1⋅10 −14
eksoterm dan reaksi peruraian NO2 adalah reaksi = × = × 2 ⋅10 −3
2 ⋅10 −5 600 mL 2 ⋅10 −5
endoterm. Dapat disimpulkan bahwa, pada saat
suhu dinaikkan pada tekanan tetap, maka reaksi =1⋅10 −12 =
1⋅10 −6
pembentukan gas NO2 adalah reaksi eksotermal, pOH = 6, maka pH = 14 − 6 = 8.
sehingga kenaikan suhu menyebabkan Jawaban: D
konsentrasi NO2 berkurang.
18 Pembahasan:
Jawaban: A
Ingat! Ingat!
15 Pembahasan:
Reaksi disebut setimbang jika tidak terjadi
Ester dapat dibuat melalui reaksi antara:
perubah­an konsentrasi produk dan reaktan.
(1) alkohol dan asam karboksilat
(2) alkohol dan asil halida Reaksi yang terjadi:
.i d
n
KIMIA

(3) alkohol dengan asam karboksilat anhidrida

io
2SO3(g) ⇌ 2SO2(g) + O2(g)
Sedangkan reaksi (4), oksidasi alkohol primer
t
m: 2 mol - -

a
akan menghasilkan aldehid dan lebih lanjut akan r : 1,5 mol 1,5 mol 0,75 mol
menghasilkan asam karboksilat bukan ester. s : 0,5 mol 1,5 mol 0,75 mol

(1,5 2 ) (0,75= u= c
2 )d432
Jawaban: A 2

(0,5 2g) -e 128


16 Pembahasan: 27
=
Kc 2
Trik Praktis! 8

kin
Untuk menentukan larutan terhidrolisis (syarat:
27
senyawa bervalensi 1), pilihlah: • Nilai tetapan kesetimbangannya adalah .
• jumlah partikel basa kuat dan asam lemah
h e 8

.t
yang sama banyaknya; • Keadaan setimbang terjadi pada menit ke 20,
• larutan yang membentuk garam terhidoli- dimana sudah tidak terjadi perubah­an konsen-
sis di akhir reaksi hanya tersisa garam.

w w trasi produk dan reaktan.


• Derajat disosiasi pada reaksi tersebut.
• Pada tabung (1) jumlah mol HA (asam lemah)
lebih besar dari LOH (basa kuat), sehingga jika
bereaksi akan bersisa asam lemah dan basa
w

mol terurai
= =
mol mula − mula 2 4
1,5 3
.
konjugasi di akhir reaksi → larutan penyangga. Jawaban: D
• Pada tabung (2) mol LOH (basa kuat) lebih 19 Pembahasan:
besar dari mol HA (asam lemah), maka jika Ingat! Ingat!
bereaksi akan bersisa basa kuat di akhir reaksi Larutan Benedict digunakan untuk menguji ke-
(membentuk larutan yang bersifat basa). beradaan gula pereduksi dalam suatu sampel.
• Pada tabung (3) mol LOH (basa kuat) dan HA Gula pereduksi yang dapat diuji berupa mo-
(asam lemah) jumlahnya sama, dan terdapat nosakarida, disakarida kecuali sukrosa. Larutan
sisa garam di akhir reaksi (larutan terhidroli- Benedict akan meng­uji keberadaan gugus al-
sis sebagian).Maka, ilustrasi molekular yang dehida dan keton pada gula aldosa dan ketosa.
membentuk larutan terhidrolisis adalah • Monosakarida yang termasuk aldosa an-
tabung nomor (3). tara lain: erithrosa, threosa, ribosa, arabino-
Jawaban: C sa, xilosa, glukosa, manosa, dan galaktosa.
17 Pembahasan: • Monosakarida yang termasuk ketosa antara
Diketahui larutan yang membentuk larutan ter- lain: erithrulosa, ribulosa, fruktosa, psikosa,
hidrolisis adalah larutan pada tabung nomor (3). dan sedoheptulosa.

4
Berikut ini nama struktur senyawa gula. 20 Pembahasan:
(1) Ingat! Ingat!

fruktosa
(2)

C+

e
AB+ Ea
d

glukosa energi
c
. i d
n
C

KIMIA
io
(3) b ΔH
A+B
a
a t P

u c
e d
Pembentukan setiap mol produk P dari senyawa

-
­antara C akan disertai pelepasan energi sebesar
g
in
(c-a) kJ/mol.

k
Jawaban: E

e
sukrosa

th
(4)

.
w ww

galaktosa

Monosakarida yang termasuk aldosa yang mem-


berikan uji positif dengan pereaksi Benedict di-
tunjukkan pada struktur nomor (2) dan (4).
Jawaban: C

5
Program!
KELAS ONLINE

Kenapa Kamu Harus Ikuti??


1. Platform Pembelajaran Berisi VIDEO Konten UTBK oleh Tim Tutor The King
2. Dibimbing oleh Tutor-tutor Terbaik UTBK Berpengalaman 7 Tahun Lebih
3. Paket Materi Ajar LENGKAP dan SISTEMATIS
4. Group Chat Khusus KELAS ONLINE + Tutor Pendamping Harian
5. Jadwal dan Materi Pembelajaran PERSIS dengan Konsep BIMBEL
6. Paket SIMULASI/DRILLING Soal Ribuan Menggunakan Aplikasi Online
7. Program Dimulai 10 Agustus 2020 S/D Menjelang UTBK

Biaya Intensif 1 Tahun (Edisi 2021):


Rp 250.000,- Per Mata Pelajaran untuk 1 Tahun.
HARGA Khusus: Bagi Pembeli Buku The King ORIGINAL Cukup Membayar
Rp 125.000,- Per Mata Pelajaran untuk 1 tahun. Tinggal pilih mata pelajaran yang
ingin kamu ikuti kelasnya.

Info Lebih Lanjut, Silakan Hubungi: 08180.919.919.1 (Kak Ikhwan)


Atau 0878.397.50005 (Kak Dedi)

KUOTA HANYA 250 SISWA


Ada 75.000 yang berebut bergabung program ini, Siapa Cepat Dia Dapat!

Anda mungkin juga menyukai