Kesetimbangan Kelarutan
Kesetimbangan Kelarutan
Kesetimbangan kelarutan
Kimia Dasar 2A
Dr. Rukman Hertadi
Tujuan kuliah
1. Mempelajari secara kuantitatif kelarutan suatu zat dengan pendekatan kesetimbangan
2/46
Mengapa kelarutan perlu dipelajari?
Kelarutan penting dipelajari untuk
mengetahui kondisi apa saja yang bisa
mengubah kelarutan suatu zat.
Salah satu contoh aplikasi pengetahuan
tentang kelarutan adalah pada
penanganan masalah kerusakan enamel
gigi yang mengandung hidroksiapatit,
Ca (PO ) OH
5 4 3
. Bagian ini mudah tergerus
oleh zat asam dari makanan.
Penambahan ion uorida (F
−
) pada pasta
gigi akan menggantikan gugus −OH pada
hidroksiapatit menjadi uoroapatit
Ca (PO ) F
5 4 3
dan CaF
2
yang memiliki
kelarutan lebih rendah dibanding
hidroksiapatit.
3/46
Mengapa kelarutan perlu dipelajari?
Barium sulfat dalam bentuk suspensi
sering digunakan secara medis sebagai
agen radiocontrast untuk pencitraan
sinar-X dan prosedur diagnostik lainnya.
4/46
Kesetimbangan kelarutan
Kesetimbangan disosiasi padatan dalam air:
2 + −
CaF (s) −
⇀
↽− Ca (aq) + 2 F (aq)
2
Kelarutan dide nisikan sebagai garam yang terlarut dalam larutan jenuh, yaitu kondisi
larutan ketika garam dan ion-ionnya ada dalam kondisi kesetimbangan.
2+ − 2
K sp = [Ca ][F ]
5/46
Tabel nilai K sp
6/46
Tabel nilai K sp
7/46
Penentuan K sp dan kelarutan
Perhitungan K sp Perhitungan kelarutan
Pada 25o C, kelarutan AgCl adalah 1.34 x 10-5 Tentukan kelarutan molar CuI dalam air.
M. Tentukan K sp untuk AgCl. Diketahui K sp = 1.3 × 10
−12
pada 25o C.
+ − + −
AgCl(s) ⇌ Ag (aq) + Cl (aq) CuI(s) ⇌ Cu (aq) + I (aq)
KONDISI [Ag
+
] [Cl
−
] KONDISI [Cu
+
] [I ]
−
Reaksi +1.34 × 10
−5
+1.34 × 10
−5
Reaksi +x +x
Setimbang 1.34 × 10
−5
1.34 × 10
−5
Setimbang x x
+ − + −
K sp = [Ag ][Cl ] K sp = [Cu ][I ]
−5 −5 −12
= (1.34 × 10 )(1.34 × 10 ) 1.3 × 10 = (x)(x)
−10 −12
= 1.80 × 10 x = kelarutan = √‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
1.3 × 10 ‾
−6
= 1.1 × 10 M
8/46
Kelarutan relatif
1. Kelarutan relatif garam dengan jumlah 2. Membandingkan kelarutan garam
ion sama dengan jumlah ion berbeda
−17
dibandingkan, kelarutan harus ditentukan
AgI(s) K sp = 8.5 × 10
melalui perhitungan.
−12
CuI(s) K sp = 1.3 × 10
Contoh:
−5
CaSO 4 (s) K sp = 4.9 × 10
GARAM K sp ∑ ion KELARUTAN (M)
Dalam kasus di atas K sp dapat langsung CuS 6 × 10
−57
2 8 × 10
−29
kelarutannya.
9/46
Latihan-1 Solusi-1a Solusi-1bc
Soal konsep
1. Untuk kesetimbangan: , dinyatakan
−
⇀ 2+ 3−
Ba (PO ) (s) ↽− 3Ba (aq) + 2PO (aq) K sp
3 4 2 4
2+ 3 3− 2
K sp = [Ba ] [PO ]
4
2. Faktor apa yang membatasi akurasi dan reliabilitas perhitungan kelarutan berdasarkan nilai
K sp ?
3. Mengapa kita tidak menggunakan nilai K sp untuk garam yang larut seperti NaCl?
10/46
Latihan-2 Solusi-2
11/46
Efek ion senama
Ion senama adalah ion yang sama dalam larutan tetapi berasal dari sumber berbeda.
Ion senama akan menyebabkan penurunan kelarutan.
Contoh: andaikan pada keadaan awal ada larutan jenuh CaF 2 . Jika ke dalam larutan ini
ditambahkan larutan KF 0.1 M apa yang terjadi?
12/46
Contoh perhitungan efek ion senama
Tentukan kelarutan Ag2 CrO 4 (K sp = 1.1 × 10
−12
) dalam air dan dalam AgNO3 0.1 M
+ 2−
Ag CrO 4 (s) ⇌ 2Ag
2
(aq) + CrO
4
(aq) KONDISI [Ag
+
] CrO
2−
4
Setimbang 2x x K sp = 1.1 × 10
−12
= [Ag
+ 2
] [CrO
2−
]
4
−12 2
−12 + 2 2− 1.1 × 10 = (0.1) (x) = 0.01x
K sp = 1.1 × 10 = [Ag ] [CrO ]
4
−12
−12 2 3 1.1 × 10
−10
1.1 × 10 = (2x) (x) = 4x x = = 1.1 × 10 M
0.01
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
−12
1.1 × 10 −10
3 −5 kelarutan Ag CrO 4 = 1.1 × 10 M
x = = 6.5 × 10 M 2
√ 4
13/46
Latihan-3 Solusi-3
14/46
Kondisi pelarutan
Untuk pelarutan padatan A x By dalam air:
y+ x− y+ x x− y
A x B y (s) ⇌ xA (aq) + yB (aq) K sp = [A ] [B ]eq
eq
15/46
Meramalkan pengendapan
Apakah akan diperoleh endapan PbI , K sp = 9.8 × 10
2
−9
jika 100.0 mL Pb(NO )
3 2
0.05 M
dicampur dengan 200 mL NaI 0.1 M? Bila mengendap berapa kelarutan PbI 2 ?
2+ − 2+ − 2
PbI2 (s) ⇌ Pb (aq) + 2I (aq) Q sp = [Pb ][I ]
−2 −2 2
Vtotal = 100 + 200 = 300 ml = (1.67 × 10 )(6.67 × 10 )
2+ −5
mmol Pb = 7.43 × 10
2+
[Pb ] =
mL larutan Q sp > K sp larutan mengendap
16/46
Kelarutan pada kesetimbangan
Setelah terbentuk endapan PbI
2
sebagian kecil akan terlarut kembali berkesetimbangan
dengan [Pb2 + ].
(1) Untuk menentukan [Pb ] pada kesetimbangan harus dihitung dulu banyaknya zat yang
2 +
17/46
Kelarutan pada kesetimbangan
(2) Tentukan komposisi kesetimbangan
2+ − 2
K sp = [Pb ][I ]
2 + −
PbI (s) −
⇀
↽− Pb (aq) + 2I (aq) −9 −2 2
2
9.8 × 10 = (x)(3.33 × 10 )
10 mmol −9
− −2 9.8 × 10
2+
[I ] = = 3.33 × 10 M x = [Pb ] =
300 mL −2 2
(3.33 × 10 )
Setimbang
−2
2+ −6
x 3.33 × 10 + 2x ≈
[Pb ] = 8.8 × 10 M
−2
3.33 × 10 − −2
[I ] = 3.33 × 10 M
18/46
Latihan-4 Solusi-4
Jika larutan Mn
2+
0.10 M dan Cd
2+
0.10 M secara bertahap dijadikan basa, berapakah
konsentrasi ketika mulai mengendap? Asumsikan tidak ada perubahan dalam
2+
Cd Mn(OH)
2
volume larutan.
19/46
Pengaruh pH pada kelarutan
Bagaimana efek penambahan asam/basa pada kelarutan Mg(OH)2 ?
pertanyaan:
kelarutan AgCl?
20/46
Latihan-5 Solusi-5
21/46
Kelarutan oksida logam
Bila padatan oksida logam dilarutkan ke dalam air, ion oksida O hasil penguraian akan
2−
+ 2–
Ag O(s) −
⇀
↽− 2Ag (aq) + O (aq) K sp
2
2– –
O (aq) + H O(l) ⟶ 2OH (aq) Kb
2
+ – + 2 − 2
Ag O(s) + H O −
⇀
↽− 2Ag (aq) + 2OH (aq) K t = [Ag ] [OH ]
2 2
Penambahan asam akan meningkatkan kelarutan oksida logam. Ion H + akan bereaksi dengan
O
2−
menghasilkan H 2 O, melepaskan ion logam dari padatan sehingga membuat oksida logam
terlarut:
+ 3+
Fe O (s) + 6H (aq) ⟶ 2Fe (aq) + 3H O
2 3 2
22/46
Sulfida logam
Sebagian besar sul da logam sukar larut dalam air, kecuali bila kation logamnya berasal dari
golongan alkali, seperti NaS.
Sul da logam yang sukar larut dalam air umumnya berwarna sehingga memudahkan untuk
analisis kualitatif.
23/46
Kelarutan sulfida logam
Ion sul da (S 2– ) juga sangat basa, sehingga ion ini juga dapat bereaksi dengan air.
+ 2–
Ag S(s) −
⇀
↽− 2Ag (aq) + S (aq) K sp
2
2– – –
S (aq) + H O(l) −
⇀
↽− OH (aq) + HS (aq) Kb
2 1
+ – –
Ag S(s) + H O(l) −
⇀
↽− 2Ag (aq) + OH (aq) + HS (aq) K sp
2 2
24/46
Pengaruh asam pada kelarutan sulfida logam
Kelarutan sul da logam (garam basa) dapat ditingkatkan dengan penambahan asam:
2 + 2−
−
⇀ K sp
ZnS(s) ↽− Zn (aq) + S (aq)
1
2– + –
S (aq) + H (aq) −
⇀
↽− HS (aq)
Ka
2
1
– +
HS (aq) + H (aq) −
⇀
↽− H S(g)
2
Ka
1
+ 2 +
ZnS(s) + 2H (aq) −
⇀
↽− Zn (aq) + H S(aq) K spa
2
25/46
Tabel nilai
26/46
Pengendapan selektif
Ketika natrium klorida encer ditambahkan ke larutan yang mengandung ion Ag+ dan Pb2+ ,
endapan AgCl terbentuk lebih dulu dibanding PbCl2 , karena kelarutan molar AgCl sekitar
1200 kali lebih kecil dibanding PbCl2 . Pengendapan selektif dapat dilakukan jika konsentrasi
ion dijaga cukup besar untuk mengendapkan tetapi cukup kecil untuk
−
Cl AgCl
mengendapkan PbCl2 .
27/46
Contoh pengendapan selektif
Jika ke dalam larutan yang mengandung Cl− 0.1 M dan I− 0.1 M ditambahkan larutan
AgNO , apakah kedua halida dapat dipisahkan dengan pengendapan selektif?
3
Analisis:
Untuk memeriksa apakah pengendapan selektif dapat berlangsung atau tidak, kita evaluasi
dulu nilai K sp untuk AgCl dan AgI:
+ − −10
AgCl(s) −
⇀
↽− Ag (aq) + Cl (aq) K sp = 1.8 × 10
+ − −17
AgI(s) −
⇀
↽− Ag (aq) + I (aq) K sp = 8.5 × 10
Perbedaan nilai K sp yang cukup besar memberikan peluang pengendapan selektif dapat
berlangsung Dalam kasus ini endapan AgI akan terbentuk terlebih dahulu sebelum AgCl.
Karena kedua ion halida dapat diendapkan oleh ion perak, maka harus ditentukan konsentrasi
efektif ion perak dimana AgI mengendap tetapi AgCl dijaga belum mengendap.
28/46
Kesempurnaan pemisahan
1. Hitung [Ag+ ] yang diperlukan untuk 2. Hitung −
[I ] ketika AgCl(s) mulai
mengendapkan AgCl terbentuk.
+ − + −
AgCl(s) −
⇀
↽− Ag (aq) + Cl (aq) AgI(s) −
⇀
↽− Ag (aq) + I (aq)
+ − + −
K sp = [Ag ][Cl ] K sp = [Ag ][I ]
−10 + −17 −9 −
1.8 × 10 = [Ag ](0.10) 1.8 × 10 = (1.8 × 10 )[I ]
+ −9 − −8
[Ag ] = 1.8 × 10 M [I ] = 4.7 × 10 M
Kesimpulan:
Iodida awalnya 0.1 M sebelum penambahan ion perak, sekarang tersisa 4.7 x 10-8 M, sehingga
bisa dikatakan seluruh iodida telah mengendap. Oleh karena itu, konsentrasi ion perak
maksimum yang diperlukan untuk pengendapan selektif adalah 1.8 x 10-9 M.
29/46
Pengendapan selektif sulfida logam
Pada range [H
+
] berapakah ion Cu
2+
0.01 M dan Ni
2+
0.01 M dapat dipisahkan. Untuk
tujuan pemisahan larutan dijenuhkan dengan H 2 S 0.1 M .
Analisis:
NiS memiliki nilai K spa lebih besar dibanding CuS , sehingga NiS akan lebih mudah larut
dengan penambahan asam. Untuk tujuan pemisahan, [H ] harus diatur cukup besar untuk
+
melarutkan semua NiS, tetapi cukup kecil sehingga tidak sampai melarutkan CuS.
Solusi:
+ −3
[H ] = 5 × 10 M
30/46
Pengendapan selektif sulfida logam
2 Hitung [H + ] tertinggi yang diperlukan untuk tetap menjaga CuS tetap mengendap.
+ 2 +
CuS(s) + 2H (aq) −
⇀
↽− Cu (aq) + H S(aq)
2
2+
[Cu ][H 2 S] (0.01)(0.1)
−16
K spa = = = 6 × 10
+ 2 + 2
[H ] [H ]
+ 6
[H ] = 1 × 10 M
Berdasarkan hasil di atas maka range [H + ] yang digunakan untuk melarutkan semua NiS
−3 + 6
5 × 10 M < [H ] < 10 M atau − 6 < pH < 2.3
31/46
Pengendapan selektif garam karbonat
Apakah larutan yang mengandung ion Mg
2+
dan Sr
2+
dapat dipisahkan dengan
pengendapan selektif melalui penambahan larutan yang mengandung ion karbonat (CO 2−
3
)?
Analisis:
2+ 2− −8
MgCO (s) −
⇀
↽− Mg (aq) + CO (aq) K sp = 6.8 × 10
3 3
2+ 2− −10
−
⇀
SrCO (s) ↽− Sr (aq) + CO (aq) K sp = 5.6 × 10
3 3
Karena beda nilai K sp kedua garam karbonat cukup besar, maka pengendapan selektif dapat
dilakukan selama kita dapat mengendalikan konsentrasi ion karbonat.
32/46
Pengendalian konsentrasi ion karbonat
Pengendalian konsentrasi ion karbonat dapat dilakukan dengan mengatur pH, karena ion
karbonat merupakan basa yang relatif kuat sehingg mudah bereaksi dengan hidrogen.
+ − −7
H CO (aq) −
⇀
↽− H (aq) + HCO (aq) Ka = 4.3 × 10
2 3 3 1
− + 2− −11
HCO 3 (aq) −
⇀
↽− H (aq) + CO (aq) Ka = 5.6 × 10
3 2
+ 2− −17
−
⇀
H CO (aq) ↽− 2H (aq) + CO (aq) Ka = Ka × Ka = 2.4 × 10
2 3 3 1 2
Dengan kesetimbangan di atas dapat diatur rentang pH dimana pengendapan selektif Mg2+
dan Sr2+ dapat dilakukan. Untuk melakukan pemisahan ini larutan yang mengandung kedua
ion dijenuhkan dengan CO2 yang menjadi sumber H 2 CO3 melalui kesetimbangan:
CO 2 (g) + H 2 O(l) −
⇀
↽− H 2 CO 3 (aq)
Jadi [CO2 ] ≈ [H CO ]
2 3
33/46
Contoh perhitungan
Suatu larutan mengandung campuran magnesium nitrat dan stronsium nitrat dengan
konsentrasi masing-masing 0.1 M. Larutan diliri gas karbon dioksida hingga terbentuk larutan
jenuh dengan kosentrasi CO2 kira-kira 0.03 M. Pada rentang pH berapakah pengendapan
selektif dapat dilakukan pada kedua kedua kation?
Analisis:
2+ 2− −8 + 2−
K sp = [Mg ][CO ] = 6.8 × 10 [H ][CO ]
3 3 −17
Ka = = 2.4 × 10
2+ 2− −10 [H 2 CO 3 ]
K sp = [Sr ][CO ] = 5.6 × 10
3
34/46
Batas konsentrasi karbonat
1. Hitung konsentrasi karbonat yang diperlukan untuk mengendapkan masing-masing ion
K sp K sp
2− 2−
[CO ] = [CO ] =
3 3
2+ 2+
[Mg ] [Sr ]
−8 −10
6.8 × 10 5.6 × 10
−7 −9
= = 6.8 × 10 M = = 5.6 × 10 M
0.10 0.10
Kesimpulan:
−9 2− −7
5.6 × 10 M < [CO ] ≤ 6.8 × 10 M
3
Pada rentang konsentrasi di atas SrCO3 akan mengendap, tetapi MgCO3 akan tetap terlarut.
35/46
Batas pH
Setelah batas [CO 2−
3
] diketahui, batas pH dapat ditentukan menggunakan kesetimbangan
[H 2 CO 3 ] ‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
0.03 ‾
+ 2 + −17
[H ] = Ka × ⟹ [H ] = 2.4 × 10 ×
2− 2−
[CO ] √ [CO ]
3 3
‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾ ‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
0.03 ‾
0.03 + −17
+ −17
[H ] = 2.4 × 10 × [H ] = 2.4 × 10 ×
−9
√ −7
√ 5.6 × 10 6.8 × 10
−6
−5
= 1.0 × 10 M
= 1.1 × 10 M
−6
−5
pH = − log(1.0 × 10 ) = 6
pH = − log(1.1 × 10 ) = 4.95
36/46
Analisis kualitatif
Pengendapan selektif dapat dimanfaatkan untuk analisis kualitatif dalam penentuan identitas
campuran ion-ion logam dalam larutan.
37/46
Skema umum analisis kualitatif
38/46
Ion kompleks
Garam tembaga, seperti CuSO
4
dan Cu(NO )
3 2
, ketika dilarutkan dalam air ion Cu
2+
tidak
berada dalam bentuk bebas tetapi mengikat 6 molekul air membentuk ion kompleks
Cu(H 2 O)
2+
6
yang berwarna biru.
39/46
Reaksi kompleks
Di dalam air, pembentukan ion kompleks berlangsung melalui pertukaran molekul air oleh
ligan lain yang terikat lebih kuat pada ion logam. Contoh: penambahan larutan amoniak (NH3 )
dapat menggantikan molekul air pada ion Cu(H 2 O)
2+
6
menghasilkan kompleks dengan warna
biru lebih tua.
2+ 2+
−
⇀
[Cu(H 2 O)6 ] (aq) + 4NH (aq) ↽− [Cu(NH 3 )4 (H 2 O)2 ] (aq) + 4H O
3 2
40/46
Tetapan kesetimbangan kompleks
Kesetimbangan pembentukkan kompleks:
2+ 2+
[Cu(H 2 O)6 ] (aq) + 4NH (aq) −
⇀
↽− [Cu(NH 3 )4 (H 2 O)2 ] (aq) + 4H O
3 2
Cu
2+
(aq) + 4NH (aq) −
3
⇀
↽− Cu(NH 3 )
2+
(aq)
4
Beberapa kimiawan menyatakan kestabilan
kompleks dalam pengertian tetapan disosiasi
Tetapan pembentukan kompleks, K form atau disebut sebagai tetapan
dide nisikan berdasarkan kesetimbangan di ketidakstabilan, K inst yang merupakan
atas: kebalikan dari tetapan kestabilan.
2+
[Cu(NH 3 ) ] 2+ 4
4 [Cu ][NH 3 ] 1
K form = K inst = =
2+ 4
2+
[Cu ][NH 3 ] [Cu(NH 3 ) ] K form
4
41/46
Tetapan kesetimbangan kompleks
42/46
Efek pembentukan kompleks pada kelarutan
Kelarutan suatu garam yang sukar larut akan meningkat jika kationnya dapat membentuk
kompleks dengan basa Lewis.
Basa Lewis yang umumnya dapat meningkatkan kelarutan adalah NH3 , CN − , dan OH − .
+ − −10
AgCl(s) −
⇀
↽− Ag (aq) + Cl (aq) K sp = 1.77 × 10
Penambahan larutan amoniak akan mengambil ion Ag+ bebas membentuk ion kompleks
Ag(NH 3 )
+
2
dan akan menggeser kesetimbangan ionisasi AgCl ke kanan sehingga akan
meningkatkan kelarutan.
+ − −10
AgCl(s) −
⇀
↽− Ag (aq) + Cl (aq) K sp = 1.77 × 10
+ + 7
−
⇀
Ag (aq) + 2NH (aq) ↽− Ag(NH ) (aq) K form = 1.7 × 10
3 3 2
+ − −3
AgCl(s) + 2NH (aq) −
⇀
↽− Ag(NH ) (aq) + Cl (aq) K c = 3.0 × 10
3 3 2
43/46
Contoh perhitungan
Berapa konsentrasi AgBr yang akan terlarut dalam 1 L larutan NH3 1 M?
Analisis:
+ − −13
AgBr(s) −
⇀
↽− Ag (aq) + Br (aq) K sp = 5.4 × 10
+ + 7
−
⇀
Ag (aq) + 2NH (aq) ↽− Ag(NH ) (aq) K form = 1.6 × 10
3 3 2
+ − −6
AgCl(s) + 2NH (aq) −
⇀
↽− Ag(NH ) (aq) + Cl (aq) K c = 8.0 × 10
3 3 2
KONDISI [NH ]
+
Ag(NH 3 ) Cl
−
(x)(x)
2
−6
3
Kc = = 8.0 × 10
Awal 1.0 0.0 0.0 1.0
−6 −3
Reaksi −2x +x +x x = √‾‾‾‾‾‾‾‾‾
8.0 × 10 ‾ = 2.8 × 10 M
44/46
Latihan-6 Solusi-6-1 Solusi-6-2 Solusi-6-3
Soal konsep
1. Dengan menggunakan prinsip Le Châtelier, jelaskan bagaimana penambahan larutan
amonia dapat melarutkan perak klorida (AgCl). Jika HNO3 ditambahkan setelah AgCl larut
dalam larutan NH3 , AgCl mengendap kembali. Jelaskan mengapa?
2. Untuk PbCl
−
3
, K form = 2.5 × 10
1
. Jika larutan yang mengandung ion kompleks ini
diencerkan dengan air akan terbentuk endapan PbCl
2
. Tuliskan persamaan untuk
kesetimbangan yang terlibat dan gunakan prinsip Le Châtelier untuk menjelaskan
bagaimana peristiwa ini terjadi.
3. Manakah dari spesi berikut ini yang akan lebih larut jika ditambahkan asam? Apakah
penambahan basa akan meningkatkan kelarutan semua spesi tersebut? Adakah spesi yang
kelarutannya tidak bergantung pada pH larutan? (a) ZnS, (b) Ca(OH)2 , (c) MgCO3 , (d)
AgCl , (e) PbF2
45/46
Latihan-7 Solusi-7
Suatu sampel larutan mengandung campuran ion logam berikut: Cu2+ , Co2+ , Ba2+ , Pb2+, Ag+ ,
Mn2+ , Ca2+ , dan Bi3+ . Bagaimana ion-ion ini dapat dipisahkan? Bisakah semuanya dipisahkan?
Mana yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain?
46/46