Anda di halaman 1dari 21

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

Kompleks
 CuSO4 anhidrat (tidak berair kristal)
→ berwarna putih
CuSO4 5H2O → berwarna biru agak
tua

 Terjadi perubahan warna ion Cu2+ ?


→ Terjadinya kompleks antara ion
Cu2+ dan spesies lain dalam larutan (H2O)
Pengertian Kompleks
 Kompleks :
→ Suatu satuan baru yang terbentuk dari
satuan- satuan yang dapat berdiri sendiri, tetapi
membentuk ikatan baru
 Atom Pusat :
→ Ion logam di dalam kompleks
 Ligan
→ Kelompok yang terikat pada atom pusat
 Bilangan koordinasi :
→ Jumlah ikatan yang terbentuk oleh atom
logam pusat.
Reaksi pembentukan kompleks
 Reaksi :
Ag+ + 2CN-  Ag(CN)2-
 Reaksi yang membentuk kompleks → reaksi asam-basa
lewis.
 Ligan bekerja sebagai basa dengan memberikan sepasang
elektron kepada kation yang merupakan suatu asam
 Ikatan yang terbentuk antara atom logam pusat dan
ligan → ikatan kovalen
 Beberapa kompleks mengadakan reaksi subsitusi
dengan sangat cepat → kompleks labil
 Misal :
Cu(H2O)42+ + 4NH3  Cu(NH3)42+ + 4H2O
Biru muda Biru Tua
 Kebanyakan kompleks dari deret pertama logam transisi
Reaksi Kompleks
 Beberapa kompleks mengadakan reaksi
subsitusi sangat perlahan → tidak labil
atau inert
 Misalnya :
semua kompleks yang terbentuk dari
kobal dan krom pada keadaan oksidasi
+3, seperti Co(NH3)63+, Cr(CN)63+,
Fe(CN)63+
Ligan
 Ligan Monodentat :
 Ligan-ligan yang hanya berisi satu atom donor
pasangan elektron
 misalnya : I-, NH3, CN-

 Ligan Polidentat :
 Ligan-ligan yang mempunyai atom-atom donor
lebih dari satu
 misalnya : Ligan bidentat dan heksadentat
Ligan (lanjutan)
 Ligan Bidentat
 Etilendiamin (H2N ─ CH2CH2 ─ NH2)
→ donor ialah kedua atom N
 8 - hidroksikuinolin (oksin)
→ donor ialah atom N dan O
N
 Ligan Heksadentat OH
 EDTA (etilendiamin tetra asetat)
→ donor : kedua atom N dan empat atom O (dari OH)
HOOCCH2 CH2COOH
N ─ CH2CH2 ─ N

HOOCCH2 CH2COOH
Kelat
 Bila misalnya Zn2+ berkompleks dengan etilen diamin :

NH2 NH2
H2C CH2
Zn2++2H2N ─ CH2CH2 ─ NH2
Zn
H2C CH2
NH2 NH2

 Lingkaran demikian dinamakan lingkaran kelat


 Kompleks yang berisi lingkaran kelat → disebut kelat
 Ligan yang bersangkutan → disebut pembentuk kelat
(pengkelat atau ”chelating agent”)
 Dalam volumetri, pereaksi kelat sebagai titran
Stabilitas Kompleks

 Dalam reaksi :
M+L ML
M = Kation
L = Ligan
ML = Kompleks
 Tetapan stabilitas kompleks (K)

K
ML 
ML
Tetapan Pembentukan Bertahap

 Misalnya : pembentukan kompleks Cu(NH3)2+


Berlangsung dalam 4 tahap :

Cu2+ + NH3 CuNH32+ K1 = 1,9x104


CuNH32+ + NH3 Cu(NH3)22+ K2 = 3,6x103
Cu(NH3)22+ + NH3 Cu(NH3)32+ K3 = 7,9x103
Cu(NH3)32+ + NH3 Cu(NH3)42+ K4 = 1,5x103

 Dengan meninjau reaksi keseluruhan,


Cu2+ + 4NH3 Cu(NH3)42+
2
[Cu(NH 3 )4 ] = K1K2 K3K4 = 8,1x1012
K
[Cu2 ] [NH 3 ]4
Keseimbangan yang tersangkut
dalam Titrasi EDTA
 Dalam reaksi :
Cu2+ + Y4- CuY2-
 Analog dengan reaksi netralisasi biasa, dimana :
Y4- mrpkn anion EDTA → donor elektron
(basa)
Cu2+ mrpkn kation EDTA → akseptor proton
(asam)
 Sehingga pCu = - log [Cu]
Tetapan Kestabilan atau
Pembentukan Absolut
 Dalam reaksi :
Mn+ + Y4- MY-(4-n)
 Maka :
[MY  ( 4n ) ]
K abs  n
[M ] [Y 4- ]
Kabs = tetapan stabilitas absolut/
tetapan pembentukan absolut
Pengaruh pH
 Reaksi :
H 4Y + H 2O H3O+ + H3Y- Ka1 = 1,02 x 10-2
H 3 Y- + H 2O H3O+ + H2Y2- Ka1 = 8,14 x 10-3
H2Y2- + H2O H3O+ + HY3- Ka1 = 6,92 x 10-7
HY3- + H 2O H3O+ + Y4 Ka1 = 5,50 x 10-11
 Misalkan Cy = konsentrasi total EDTA yang tidak
berkompleks
Cy = [Y4-] + [HY3-] + [H2Y2-] + [H3Y-] + [H4Y]
[ Y 4- ] Ka1Ka2Ka3Ka4

Cy [H3O] 4  [H3O] 3 Ka1  [H3O] 2 Ka1Ka2  [H3O] Ka1Ka2Ka3  Ka1Ka2Ka3Ka4

[Y 4 - ] [ Y 4 - ]   Cy
 atau 4
Cy 4
Pengaruh pH (lanjutan)
 ( 4  n)
[MY ]
K abs 
[Mn  ]  Cy
4
 (4  n)
[MY ]
K abs α   K ef f
[Mn  ] Cy
4

 Keff = tetapan efektif atau tetapan


stabilitas bersyarat
Pengaruh pH (lanjutan)
 Tidak seperti Kabs, maka Keff berubah-ubah
dengan pH karena ketergantungan pH pada
4
 Keff lebih cepat berguna dibanding Kabs,
karena ia menunjukkan kecenderungan
sebenarnya untuk membentuk khelonat
logam pada harga pH yang dimaksud
 Jika pH turun, 4 menjadi lebih kecil → Keff
menjadi lebih kecil
Harga 4 untuk EDTA dalam larutan
berbagai pH

pH 4 pH 4
2 3,7 x 10-14 8 5,4 x 10-3
3 2,5 x 10-11 9 5,2 x 10-2
4 3,6 x 10-9 10 0,35
5 3,5 x 10-7 11 0,85
6 2,2 x 10-5 12 0,98
7 4,8 x 10-4
Contoh Soal
 Soal :
50 ml larutan 0,01 M Ca2+ dibuffer pada
pH 10, dititrasi dengan 0,01 M larutan
EDTA. Hitung harga pCa pada berbagai
tahap titrasi!
 Jawab :

Kabs untuk CaY-2 = 5,0.1010


4 pada pH 10 = 0,35
maka Keff = 5.1010 x 0,35
= 1,8.1010
 Permulaan titrasi
[Ca2+] = 0,01 M
pCa = - log [Ca2+]
= - log 10-2 = 2
 Setelah penambahan 10 ml titran
(0,5 - 0,1) mmol
[Ca 2 ]   0,0067 M
60 ml
pCa  2,17
 Titik ekivalen  Setelah penambahan
60 ml titran.
Kelebihan EDTA = 0,1
mmol
0,1 mmol
Cy   9,1.10 - 4 M
110 ml

CaY  2-
0,5mmol
110ml
 4,55.10 3 M

4,55.10 3
K ef f  
 
10
1,8.10
Ca2  9,1.10  4
Ca 2
  2,88.10 10

pCa  9,55
12
pH 12

10 pH 10

8
pH 8

10 20 30 40 50 60
Kelayakan Titrasi Kompleksometri
 Larutan M2+ 0,01 M sebanyak 50 mL
dititrasi dengan EDTA 0,01 M, Hitunglah
nilai Keff sehingga reaksi pada hakikatnya
sempurna bila telah ditambahkan 49,95
mL titran, dan pM berubah sebanyak 2
satuan pada penambahan 2 tetes (0,10
mL) lagi titran itu.

Anda mungkin juga menyukai