KELATOMETRI
KULIAH ke-9
Analisis Titrimetri dan Gravimetri
Pembentukkan Senyawa Kompleks
Senyawa kompleks :
terbentuk dari reaksi ion logam dengan donor pasangan
elektron (ligan)
Tidak ada perbedaan mendasar antara senyawa koordinasi dengan kelat, hanya
cincin pada senyawa kelat mempengaruhi kestabilan senyawa .
Kestabilan kelat >>> kompleks logam unidentat
Kesetimbangan Logam - Ligan
Pembentukkan kompleks antara logam dan ligan = kesetimbangan → K
Pemahaman pembentukkan dan penguraian kompleks sangat penting :
memperkirakan kondisi optimum percobaan analisis berdasarkan pembentukkan
kompleks.
Contoh :
Cd2+ (aq) + 4NH3 (aq)== [Cd (NH3)4]2+ (aq)
❑ Konstanta kesetimbangan pembentukkan kompleks
Kf atau konstanta stabilitas Ks atau Kstab.
Semakin banyak ligan yang terikat pada inti, semakin banyak tahap
reaksi pembentukkan dan Kf.
Contoh ; reaksi pembentukkan Cu(NH3)42+ ;
Kf1 = 1,9x104
Kf2 = 3,6 x 103
Kf3 = 7,9 x 102
Kf4 = 1,5 x 102
K = K1 x K2 x K3 x K4 = 8,1 x 1012
K = Ksp x K1 x K2
Contoh Soal :
Hitung konstanta kesetimbangan untuk reaksi :
PbCl2(s) == PbCl2(aq)
Penyelesaian :
Reaksi- reaksi yang terjadi :
1. Reaksi kelarutan PbCl2 dinyatakan oleh ksp :
PbCl2(s) == Pb2+(aq) + 2Cl-(aq) ksp = 1,7 x 10-5
2. Berikutnya adalah tahap pembentukkan PbCl2(aq) dinyatakan oleh K1
dan K2.
Pb2+ + Cl- (aq) == PbCl+ (aq) K1= 38,9
PbCl+ + Cl-(aq) == PbCl2(aq) K2= 1,62
Jadi, konstanta kesetimbangan K :
K = Ksp x K1 x K2
= (1,7 x10-5) x 38,9 x 1,62
= 1,1 x 10-3
EDTA
EDTA : ethylenediamnidetetraacetic acid : asam aminokarboksilat.
EDTA , mempunyai 6 ikatan (4 gugus karboksilat dan dua gugus amino)
menyediakan 6 pasang elektron.
Kompleks yang terbentuk sangat stabil
Semua kompleks logam-EDTA mempunyai perbandingan stoikiometri 1 : 1
EDTA adalah asam heksaprotik H6Y2+ , atom H
(gambar) hilang saat pembentukkan kompleks
PEREAKSI TITRASI EDTA
[MY(n-4)+]
KMY=
[Mn+] [Y4-]
Gambar
Distribusi bentuk-bentuk EDTA sebagai fungsi pH.
Bentuk yang paling dominan bergantung pH
Bentuk H4Y satu-
satunya komponen
utama dalam larutan
sangat asam (pH <3),
rentang pH 3-10
spesi H2Y2- dan HY3-
yang paling dominan.
Bentuk
takterprotonasi Y4-
komponen signifikan
hanya dalam larutan
sangat basa (pH
459>10)
Bentuk Y4- EDTA == bentuk dominan yang terbentuk pada pH >
10,17 dan satu-satunya bentuk signifikan ada pada pH > 12.
Konsentrasi total [EDTA] = CT jumlah spesies kesetimbangan :
[Y4-]
=
CT
Contoh :
Diketahui pada pH 6.0 komposisi EDTA keseluruhan adalah :
Tentukan α4 !
tabel konstanta pembentukkan untuk kompleks EDTA
[MY(n - 4)+]
KMY=
[Mn+] [Y4-]
[Y4-]
Kita substitusi [Y4-] dari persamaan : =
CT
Y4- dominan,
titrasi dalam
buffer ≥ pH 10
Contoh :
Hitung konsentrasi molar Y4- larutan EDTA 0,020 M yang di
buffer pada pH 10,00 !
Penyelesaian :
Pada pH 10,00. diperoleh α4 =0,35, maka :
[Y4-] = α4. CT = 0,35 x 0,0200 = 7,00 x 10-3 M
Kurva Titrasi EDTA
Setelah mengetahui sifat-sifat kimia EDTA, sekarang kita evaluasi
penggunaan EDTA sebagai titran untuk analisis ion logam.
Cara : Buat kurva titrasi : perubahan pM (- log M) (M=ion logam)
sebagai fungsi volume EDTA.
Contoh :
Buat kurva titrasi
Sebanyak 50,0 mL larutan Ca2+ 0,0400 M ditambahkan buffer pada pH
10 dititrasi dengan 0,0800 M larutan EDTA. Hitung harga pCa
sebelum&setelah penambahan EDTA : (αy4-=0,3; Kf=4,47x1010)
Tentukan pM saat :
Sebelum penambahan titran
Saat TE, konsentrasi Ca2+ kecil dan tidak diketahui, maka dapat di
hitung :
Ca2+ [EDTA] atau Y4- CaY2-
mmol Awal 2,0 2,0
mmol Bereaksi 2,0 2,0 2,0
mmol setimbang 0 0 2,0
Setelah titik ekuivalen
Pada daerah ini, secara teoritis semua logam dalam bentuk CaY2-
dan ada EDTA berlebih yang tidak bereaksi. Konsentrasi CaY2- dan
EDTA berlebih dapat dengan mudah dihitung. Misalnya pada 26,0
mL, ada 1,0 mL EDTA berlebih
Ca2+ Y4- CaY2-
mmol Awal 2,0 2,08
mmol Bereaksi 2,0 2,0 2,0
mmol setimbang ? 0,08 2,0
[CaY2-] =
[EDTA] =